Tuesday 1 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "makna". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "makna"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "makna" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "makna", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "makna" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "makna"

  1. Tapi, mereka mengisyaratkan makna perpisahan.
  2. Roy mencoba mencari makna dari kegelisahan tadi.
  3. Dalam MdC makna kemerdekaan dimaknai sebagai berikut.
  4. Terjemahannya berusaha mempertahankan makna syair aslinya.
  5. Pertama, struktur makro yaitu makna global/umum dari teks.
  6. "Mungkin itu bisa dipertemukan oleh makna puasa," kata MH.
  7. Untuk menyatakan makna termasuk, dapat digunakan kata "disamping".
  8. TETAPI, mengapa kita harus kehilangan makna agama, dan kehangatan cinta?
  9. Untuk menyatakan makna tidak termasuk dalam golongan, digunakan kata "kecuali".
  10. Konjungsi lalu dan kemudian pada wacana (24) menyatakan makna urutan (sekuensial).
  11. Warna BIRU mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif, informatif dan komunikatif.
  12. Kunci penyadaran adalah kesatuan pemahaman dan persepsi tentang makna keadilan gender.
  13. Kematangan akan makna hidup, akan sesuatu yang mana harus dilakukan dan tidak dilakukan.
  14. Dalam novel MdC, TAE, BBM BBR, dan BPM juga dikemukakan makna kemerdekaan di mata rakyat.
  15. Istilah ini tetap digunakan dengan makna ini dalam Oxford English Dictionary hingga 1905.
  16. Inilah makna kesadaran yang sebenar-benarnya kesadaran: Menjaga kesepakatan tubuh dan jiwa.
  17. Beberapa contoh berikut merupakan oposisi makna yang ditemukan dalam wacana RB, diantaranya:
  18. Ada beberapa faktor yang menyebabkan makna aniatan kadang-kadang tidak sama dengan makna muatan
  19. "Tetapi, klaim itu tampaknya mau 'mencuri' makna simbolis dari locus delicti Patung Proklamator?"
  20. Untuk menyatakan makna pengandaian atau kemungkinan, digunakan kata "jika" atau frasa "dalam hal".
  21. Pengulangan kata pamer dimaksudkan untuk menekankan makna satuan lingual tersebut, yaitu kebiasaan atau sifat.
  22. Modul ini memberikan pengetahuan mengenai makna korupsi dan penyebabnya, serta berbagai upaya penberantasannya.
  23. Ketiga, makna suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai dalam suatu teks.
  24. Seperti telah diterangkan, tanda-tanda itu mempunyai arti atau makna disebabkan oleh konvensi-konvensi tersebut.
  25. Berikut ini adalah makna dari empat aspek pertama (yang penulis anggap sangat penting) dari aspek-aspek tersebut.
  26. Pengertian oposisi makna mencakup konsep yang betul-betul berlawanan sampai kepada yang hanya kontras makna saja.
  27. Kesederhanaan pemikiran rakyat tentang makna kemerdekaan itu digambarkan dengan gamblang dalam novel-novel tersebut.
  28. Radio Trijaya mempunyai station identity yakni "More Than Just Music" yang mempunyai makna lebih dari sekedar musik.
  29. Di sinilah pernyataan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia, mestinya punya makna penting sebagai alat perekat.
  30. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan.
  31. Oposisi makna atau antonimi juga merupakan salah satu aspek leksikal yang mampu mendukung kepaduan wacana secara semantis.
  32. Suatu tindakan adalah perilaku manusia yang mempunyai makna subjektif bagi pelakunya (www.nie07independent.wordpress.com).
  33. Oposisi makna atau antonimi juga merupakan salah satu aspek leksikal yang mampu mendukung kepaduan wacana secara semantik.
  34. Kemudian dijelaskan juga bahwa makna konotasi dapat berubah menjadi denotasi, apabila peenandanya menjadi terlalu signifikan.
  35. Sinonimi berfungsi menjalin hubungan makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain dalam wacana.
  36. Ada kekeliruan dalam kita memahami makna persatuan itu, yaitu seakan-akan bersatu dalam uniformitas, termasuk dalam soal bahasa.
  37. Menurut Keraf (1984:12), diksi atau pilihan kata adalah kata-kata yang dipilih sesuai dengan makna gagasan yang ingin disampaikan.
  38. Arti atau makna satuan itu tidak lepas dari konvensi-konvensi sastra pada umumnya ataupun konvensi-konvensi tanda-tanda kebahasaan.
  39. Dalam konteks penulisan ini, makna denotasi adalah makna sebenarnya atau arti sebenarnya dari obyek yang telah disajikan sebelumnya.
  40. Permainan bahasa yang berupa plesetan dan berbagai bentuk makna kata juga merupakan ciri yang sangat penting di dalam wacana rekreatif.
  41. Dalam definisi itu, unsur kesatuan dan hubungan antar kalimat dan keserasian makna merupakan ciri penting atau esensial di dalam wacana.
  42. Dari berbagai butir gagasan nasionalisme tersebut menunjukkan adanya dinamika dan perkembangan makna nasionalisme dan wawasan kebangsaan.
  43. Bentuk tipografi TVRI memberikan makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.
  44. Hiponimi diartikan sebagai satuan bahasa (kata, frase, kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.
  45. Oposisi makna atau antonimi juga merupakan salah satu aspek leksikal yang mampu mendukung kepaduan wacana secara semantis (Sumarlam, 2003:40).
  46. Dalam rubrik "Blaik" sinonimi berfungsi menjalin hubungan makna yang sepadan antara satuan lingual tertentu dengan satuan lingual lain dalam wacana.
  47. Kesatuan hubungan tersebut harus didukung adanya hubungan proposisi, yaitu konfigurasi makna yang menjelaskan isi komunikasi dari suatu pembicaraan.
  48. TETAPI, setelah dulu dianggap tidak tahu arti kata "oligarki", kemarin Presiden Megawati mengisyaratkan pihak SBY juga tidak paham makna kata "rekonsiliasi".
  49. Pertama, struktur makro, yaitu makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.
  50. Hiponimi (hubungan atas-bawah) diartikan sebagai satuan bahasa (kata, frase, kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.
  51. Dua kandungan makna tercantum di sini yakni: ketersediaan dalam artian kualitas dan kuantitas dan akses (hak atas pangan melalui pembelian, pertukaran maupun klaim).
  52. Ketiga, struktur mikro, adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar.
  53. Pelaksanaan program tidak di lakukan secara terpisah (partial) tetapi pelaksanaan antar program memiliki makna teradu (integral) begitu pula anatara pusat dan daerah.
  54. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan yang meliputi kata, frase, kalimat, dan lainnya, analisis wacana dapat melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks.
  55. Dalam mengkaji sistem tanda, Barthes mempunyai tiga pokok utama untuk memaknai suatu tanda yang memungkinnkan terjadinya makna bertingkat, yakni makna denotasi dan konotasi.
  56. Pemilihan kata-kata tersebut memang dipakai penulis untuk lebih menekankan istilah yang sebenarnya dalam pemakaian kalimat tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya.
  57. Konjungsi malah pada wacana (22) menyatakan makna kelebihan (eksesif), yaitu keterangan pada kalimat kedua merupakan reaksi tambahan yang berlebihan terhadap kalimat-kalimat sebelumnya.
  58. Berdasarkan sifatnya, oposisi makna dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu (1) oposisi mutlak, (2) oposisi kutub (3) oposisi hubungan, (4) oposisi hirarkial, dan (5) oposisi majemuk.
  59. Bentuk lengkup yang berawal pada huruf T dan berakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf "P" yang mengandung 5 (lima) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu :
  60. Metafora digunakan sebagai ungkapan kebahasaan yang maknanya tidak bisa dijangkau secara langsung dari lambang karena makna yang dimaksud terdapat pada predikasi ungkapan kebahasaan itu.
  61. Sebaliknya, suatu rangkaian kalimat belum tentu bisa disebut sebagai wacana apabila tiap-tiap kalimat dalam rangkaian itu memiliki makna sendiri-sendiri dan tidak berkaitan secara semantik.
  62. Gagasan sentral yang terdapat atau ditemukan dalam karya sastra disebut makna muatan, sedangkan makna atau gagasan yang dimaksud oleh pengarang (pada waktu menyusun cerita tersebut) disebutmakna niatan.
  63. Modul ini memuat makna korupsi dan penyebabnya, peraturan perundangan tentang korupsi, dampak negatif korupsi, sikap anti korupsi, pengidentifikasian korupsi, serta penjelasan prosedur pelaporan Tindak Pidana Korupsi.
  64. Untuk teori yang ketiga, dijelaskan bahwa manusia, di mana pun ia berada, pada hakikatnya senantiasa menghadapi persoalan kemanusiaan yang sama dalam hidupnya-pencarian Tuhan, makna cinta, keadilan, kematian, dan sebagainya.
  65. Dalam kitab suci alquran, ditegaskan makna manusia sebagai khalifah memiliki dimensi social (horizontal), yakni mengenal alam, memikirkanya memanfaatkan alam dan isinya demi kebaikan dan dan ketingian derajat manusia sendiri.
  66. Hal ini diungkapkan Keraf (1984:131) bahwa antara dua kata selalu terdapat perbedaan, walaupun sedikit saja; entah perbedaan itu berupa perasaan kata saja maupun perbedaan makna dan perbedaan lingkungan yang dapat dimasukinya.
  67. Temuan yang unik ada pada analisis gelombang bunyi Tembang Jawa yang memiliki ragam amplitude, frequensi, dan fiberasi yang beragam dan memiliki genre rasa dan makna yang beragam pula sesuai dengan katakter ganre lagu tembang.
  68. Upaya tematisasi menggunakan judul ini selain menjadi titik tolak pengembangan mengenai informasi yang relevan dengan tulisan, juga memiliki titik tolak membatasi tafsiran makna dari informasi yang dikembangkan dalam isi berita.
  69. Fungsi hiponimi adalah untuk mengikat hubungan antarunsur atau antarsatuan lingual dalam wacana secara semantis, terutama untuk menjalin hubungan makna atasan dan bawahan, atau antara unsur yang mencakupi dan unsur yang dicakupi.
  70. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.
  71. Konjungsi dan pada wacana (20) menyatakan makna penambahan (aditif), yaitu berfungsi menghubungkan secara koordinatif antara klausa yang berada di sebelah kirinya dengan klausa yang mengandung kata dan itu sendiri atau klausa berikutnya.
  72. Pendekatan mikrostruktural terhadap analisis wacana RB meliputi aspek gramatikal (segi bentuk), sementara segi makna adalah struktur lahir bahasa yang mencakup aspek leksikal, yang pada akhirnya akan membentuk kohesi dan koherensi dalam wacana.
  73. Diantaranya adalah sebab-akibat, pertentangan, kelebihan (eksesif), perkecualian (ekseptif), konsesif, tujuan, penambahan (aditif), pilihan (alternatif), harapan (optatif), urutan (sekuensial), perlawanan, waktu, syarat, cara, dan makna yang lainnya.
  74. Kekuatan majas inilah mampu menciptakan kedalaman makna wacana kesastraan dan sekaligus melahirkan multiintepretasi bagi pembaca, tanpa pencitraan yang tajam dan sensual agaknya hanya menghasilkan karya yang kering dari pemaknaan rasa secara kontekstual.
  75. Setelah memaparkan makna kebijakan, maka secara sederhana kebijakan publik digambarkan sebagai suatu keputusan berdasarkan hubungan kegiatan yang dilakukan oleh aktor politik guna menentukan tujuan dan mendapat hasil berdasarkan pertimbangan situasi tertentu.
  76. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan; dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dan situasi dan nilai rasa yang dimilki kelompok masyarakat pendengarnya (Keraf 1984:24).
  77. Dalam hal ini, sejumlah kata hasil proses afiksasi dari morfem asal yang sama yang menunjukkan adanya hubungan kesepadanan, misalnya hubungan makna antara kata membeli, dibeli, membelikan, dibelikan,, dan pembeli, semuanya dibentuk dari bentuk asal yang sama yaitu beli.
  78. Gagasan nasionalisme yang terkategori pada nasionalisme gelombang kedua meliputi (a) makna hakiki kemerdekaan, (b) merdeka bagi rakyat kecil, (c) jaminan kebebasan, (d) identitas kebangsaan, (e) perilaku kepemimpinan, (f) penegakan kebenaran, dan (g) penghapusan penindasan.
  79. Sebab tentu kita tidak akan memahami sebuah makna secara terpisah antara teks yang dinyatakan dengan konteks yang dimaksudkan antara penutur dan petutur, mereka diikat dengan aturan yang jelas agar dalam berkomunikasi tidak ngambang, dan mudah untuk diinterpretasikan satu sama lain.
  80. Hoge Raad membatalkan keputusan tersebut atas dasar pertimbangan bahwa dalam keputusan Pengadilan Tinggi makna tentang perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad) dipandang secara sempit sehingga yang termasuk di dalamnya hanyalah perbuatan-perbuatan yang secara langsung dilarang oleh undang-undang.
  81. Sedangkan makna konotasi yang akan penulis coba jabarkan adalah tentang makna atau dalam hal ini representasi Amerika yang seperti apa yang tersirat dalam obyek tersebut sehingga penulis anggap sebagai representasi dari sosok Amerika sebagai negara adikuasa, yang kemudian dapat memunculkan mitos keadikuasaan itu sendiri.
  82. MESKIPUN tidak rela makna reformasi diputarbalikkan "oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab", Amien Rais mengakui, "agenda reformasi saat ini tersendat." Mengapa? "Jawabannya, karena memang para pemimpin yang terpilih saat ini tidak ada yang mengerti benar soal reformasi," katanya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
  83. Gagasan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang terungkap dalam sejumlah novel Indonesia modern berhubungan dengan butir-butir (a) sikap patriotisme, (b) rela berkorban, (c) strategi perjuangan, (d) kebersamaan dalam perjuangan, (e) motivasi dan makna perjuangan, (f) keyakinan dan perjuangan, dan (g) nilai kemanusiaan dalam perjuangan.
  84. Pertama secara konteks, prakmatik dan analisa wacana mempelajari makna kata-kata dalam konteks, yang melibatkan bagian makna kata yang dapat dijelaskan dari segi sosial fisik dan aspek-aspek sosio-psykologis yang mempengaruhi komunikasi, demikian juga yang mencakup waktu dan tempat dimana kata-kata itu diucapkan dan ditulis (Yule dalam Cutting2000:2).
  85. Berpijak dari konsep di atas, ini berarti selain teks yang melekat pada bahasa baik lisan maupun tulisan yang tersususn dengan baik secara gramatikal namun untuk mendapatkan makna bahasa yang sempurna maka seorang petutur dan penutur tidak dapat mengabaikan unsur konteks yang melingkupi dimana, kapan, bsgaimana, dan kepada siapa wacana itu disamapikan.
  86. Tahapan analisis ini merupakan kegiatan utama dan paling penting seriring paradigm dan pendekatan kualitatif memang intinya mencari makna dibalik data yang tersurat, dan yang tersirat; yaitu dengan cara mendiskusikan dan mengelaborasi setiap elemen sumber data dengan landasan teori yang digunakan dan menggunakan logika dan intuitif yang dituangkan melalui expresi kata-kata.
  87. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa nama Melayu terambil dari dua makna adalah yaitu pertama: berasal dari nama sebuah kerajaan yang berada di Jambi, dan kedua: berasal dari kata layar yang mengisyaratkan bahwa orang-orang Melayu merupakan sebutan untuk para pelaut ulung yang pada ummnya dilakukan oleh nelayan dan pedagang antar pulau atau antar kerajaan.
  88. Menurut Moeliono via Sumarlam (ed.) (2003:138), kohesi adalah hubungan semantik atau hubungan makna antarunsur di dalam teks dan unsur-unsur lain yang penting untuk menafsirkan atau menginterpretasikan teks; pertautan logis antarkejadian atau makna-makna di dalamnya; keserasian hubungan antarunsur yang satu dengan yang lain dalam wacana, sehingga terciptalah pengertian yang apik.
  89. Telaah yang demikian dimulai dari telaah teks kebahasaan dan kesatraan yang dapat menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai arti secara gramatikal dan selanjutnya diperoleh makna (intended Message) yang lebih mengakar dengan kontes sosiologis sebuah wacana (discourse is cultutal bound), karena karya sastra merupakan 'memetic' atau refleksi dari wacana social (Supratno, 2005)
  90. Tanda-tanda itu mempunyai makna berdasarkan konvensi-konvensi (dalam) sastra, yang dapat berupa ungkapan-unkapan perbandingan kias, perbandingan dan disampaikan secara elegan, mataporik, dan estetik, sehingga melahirkan efek kompetensi estetika yaaang menimbulkan rasa haru, senang, bahagia, tegang, celamas, iba dan bahkan menjadikan pembaca hanyut dalam perangkap pikiran, idiologi, dan persaan pencipta karya sastra.yang berprinsip pada ketidaklangsungan and ambiguitas.
  91. Telaah yang demikian, menghasilkan telaah yang belum mencapai makna yang maksimal, dan kurang menyentuh pada aspek makna kontekstual yang secara sosial dan fungsional terkair dengan fenomena yang ada di masyarakat, sekalipun tidak menafikkan elemen fiksionalitas sebagai ornamen stilistik yang menjadikan karya sastra semakin indah untuk dinikmati dan diapresisiasi secara sosial fungsional karya yang komplek dan menyentuk fenomena kemasyarakatan (literary is sosiocultural bounds).
  92. Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.  Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. 
  93. Lanjut usia lebih percaya bahwa agama dapat memberikan jalan bagi pemecahan masalah kehidupan, agama juga berfungsi sebagai pembimbing dalam kehidupannya, menentramkan batinnya.  Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh ahli psikologi dan psikiatri C.G. Jung yang menganggap bahwa agama adalah sarana yang ampuh dan obat yang manjur untuk menyembuhkan manusia dari penyakit neurosis, dan penyakit neurosis yang diderita oleh orang yang berusia sudah 45 tahun keatas adalah berkaitan dengan soal kematian, menyangkut arti dan makna kehidupan (Syukur, 1990)
  94. Gagasan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang terdapat dalam novel Indonesia modern tampak pada struktur naratif yang menggambarkan (a) jiwa patriotisme, (b) rela berkorban, (c) strategi perjuangan, (d) kebersamaan dalam perjuangan, (e) motivasi dan makna per­juangan, (f) keyakinan dalam perjuangan, dan (g) nilai kemanusiaan dalam perjuangan, (h) makna hakiki kemerdekaan, (i) merdeka bagi rakyat kecil, (j) jaminan kebebasan, (k) identitas kebangsaan, (l) perilaku kepemimpinan, (m) penegakan kebenaran, dan (n) menghapuskan penindasan, (o) tujuan akhir perjuangan, (p) kecintaan pada kedamaian, (q) sejajar dengan bangsa lain, (r) sikap patriotisme baru, (s) penguasaan Ipteks, dan (t) sikap dan semangat kemadirian.
  95. Menurut Hakim, S.N ( 2003 ) secara fisik lanjut usia pasti mengalami penurunan, tetapi pada aktivitas yang berkaitan dengan agama justru  mengalami peningkatan, artinya perhatian mereka terhadap agama semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia .  Lanjut usia lebih percaya bahwa agama dapat memberikan jalan bagi pemecahan masalah kehidupan, agama juga berfungsi sebagai pembimbing dalam kehidupannya, menentramkan batinnya.  Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh ahli psikologi dan psikiatri C.G. Jung yang menganggap bahwa agama adalah sarana yang ampuh dan obat yang manjur untuk menyembuhkan manusia dari penyakit neurosis, dan penyakit neurosis yang diderita oleh orang yang berusia sudah 45 tahun keatas adalah berkaitan dengan soal kematian, menyangkut arti dan makna kehidupan (Syukur, 1990).
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.