Tuesday 1 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mayat". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mayat"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "mayat" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "mayat", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "mayat" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "mayat"

  1. Dia... dia menghidupkan mayat ibu...
  2. itu. Mereka semua sudah jadi mayat busuk!
  3. Kadang kala suka terlihat mayat mengapung.
  4. Karto menaruh mayat itu membujur diranjang.
  5. Kisah pencuri mayat itu sudah kusiapkan sejak semula.
  6. Kini melihat mayat itu perutnya mendadak menjadi mual.
  7. Sementara mayat Herman berjalan mendekat dan mendekat.
  8. Tommy melihat darmini menghidupkan mayat ibu dikuburan.
  9. Penjaga kamar mayat itu membuka pintu, kemudian Rita masuk.
  10. Penjaga kamar mayat yang tua, mula-mula heran, kemudian senyum.
  11. Tapi celakanya tubuhnya tertahan oleh sosok mayat seorang pengawal.
  12. Ia hanya mencuri mayat dan di balik itu ia berpikir tentang keilmuan.
  13. Pembongkaran mayat itu semula diketahui Sawi, selaku juru kunci makam.
  14. Darmini tetap maju dengan diikuti mayat Herman, Karto dan Istri Munadi.
  15. Dengan gemetar tangan Rita membuka kain yang menutup muka mayat herman.
  16. Akhirnya ketiga mayat itu tumbang dengan tubuh terbakar, akhirnya sirna.
  17. Setelah menggali lubang-lubang itu, dia lalu mengubur tiga puluh mayat itu.
  18. Apakah kalian tidak merasa malu, hidup senang di atas mayat rakyat jelata?"
  19. Darmini yang berwajah iblis menyeringai, diikuti oleh mayat Herman dan Karto.
  20. Rita tampak bingung didepan kamar mayat sepi tidak ada seorang pun yang lewat.
  21. Upacara pembakaran mayat bagi gologan paria tidaklah meriah di negeri asalnya.
  22. "Kalau sekadar menghadirkan, mayat juga bisa dihadirkan," kata Hartono Mardjono.
  23. Suasana menjadi tenang akan tetapi tegang kembali setelah mayat itu dibawa pergi.
  24. Tpai mayat itu malah menyerang munadi, Mencakar muka laki-laki itu sampai berdarah.
  25. Keng Han menoleh ke arah mayat Tung-hai Lo-mo. "Engkau membunuhnya?" Cu In mengangguk.
  26. Tulang belulang dari mayat yang telah digali itu pun lantas dibuat mainan oleh pelaku.
  27. "Kalau begitu, kami mohon dengan hormat untuk mengadakan upacara membakar mayat di sini.
  28. Kepada mereka di mataku, tak lebih berharga dari seorang laki-laki pencuri mayat di kuburan.
  29. Seolah-olah hendak membakar bumi dan membuat busuknya bau mayat di dalam lembah menjadi jadi.
  30. Ketika mereka tiba di ladang itu, mayat suami wanita itu sudah dirubung banyak penduduk dusun.
  31. Setelah lubang cukup besar dan mereka mengubur dua sosok mayat itu, ketiganya duduk melepas lelah.
  32. Pintu itu terkuak... Karto telah berdiri dengan memondong sesosok mayat yang terbungkus kain putih.
  33. Dia memandang berkeliling, berusaha mencari-cari dimana sumber yang menebar bau busuknya mayat itu.
  34. Kakek perkasa, tokoh utama Hwa I Kaipang itu seperti tenggelam dalam tumpukan mayat yang berserakan.
  35. Rasulullah bersabda: namun aku kehilangan Julaibib, carilah ia diantara mayat â€“ mayat yang terbunuh.
  36. Kerajaan Mongol yang dibangun di atas genangan darah dan mayat rakyat Cina, selalu memerintah dengan tangan besi.
  37. Sesaat setelah sosok gaib Dewi Ular lenyap, Sabai Nan Rancak melangkah mendekati mayat Sutan Alam Rajo Di Langit.
  38. Sepasang mata sang Datuk membeliak besar terpacak pada mayat Pengiring Mayat Muka Hijau yang tergeletak di lantai.
  39. Apalagi melihat Roy yang pucat seperti mayat hidup, dia semakin menggebu-gebu untuk menemukan alamat penginapan itu.
  40. Kemudian melengaklah sang pendekar ketika kedua matanya melihat sosok-sosok mayat yang bergelantungan di cabang-cabang pepohonan!
  41. Tangan Karto membuka tutup kain putih pada bagian wajahnya dari mayat itu... wajah tommy yang pucat dengan mata seluruhnya putih.
  42. Tubuh munadi dicekal, kemudian dibantingkan menimpa almari hingga hancur dan mayat hidup itu mengangkat kursi untuk memukul Munadi.
  43. Tidak ada orang lain yang melihatnya dan baru beberapa hari kemudian mayat Bhe Seng Kok ditemukan tetangganya yang mencium bau mayat.
  44. Tak lama kemudian dia menerima kabar sang patih ditemui telah jadi mayat dalam kamar penyimpanan barang-barang dan senjata pusaka istana.
  45. Sinto Gendeng segera lakukan apa yang dikatakan muridnya lalu, Bukkk! Si nenek tendang mayat Jagal iblis Makam Setan hingga, mencelat jauh.
  46. Orang tua itu dengan jalannya yang unik mengantar Rita pada salah satu dari beberapa sosok mayat yang terbujur diatas Vannya masing-masing.
  47. Lantas, apa pendapatku tentang itu? Siapa yang paling bisa menjadikan aku lebih manusia dari manusia? Tak lain adalah si pencuri mayat itu.
  48. tang atau mayat manusia, mengapa dia tidak melihatnya dibawah sana? Mendadak tubuhnya bergetar dan sekujur badannya keluarkan keringat dingin.
  49. Alam Sakti! Jangan dengarkan ocehannya! Kita tidak bisa dilecehkan begitu saja! Serahkan tukang pengumpul mayat ini padaku! , teriak Kaki Kayu.
  50. Tapi anak konyol yang panjang akal ini tiba-tiba jatuhkan diri dan tarik mayat Pengiring Mayat Muka Merah yang tergelimpang di tanah di dekatnya.
  51. Kapolri memastikan identitas mayat sang pakar bom dengan data sidik jari yang, katanya, "memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibanding tes DNA."
  52. Yang di ujung sana, yang hanya tinggal gumpalan-gumpalan potongan daging adalah mayat Warok Suro Blebek, raja diraja rampok di utara! Lalu'yang itu...
  53. Kemudian para sahabat mencarinya dan menemukan Julaibib berada disamping tujuh mayat yang telah berhasil terbunuh ditangannya, namun ia gugur setelah itu.
  54. Yang ini manusia kotor berjuluk Nenek Kelabang Biru! ujar Hijau Satu sambil menunjuk pada mayat yang tergantung di cabang pohon kaki ke atas kepala kebawah.
  55. Agaknya dia sudah lupa bahwa tiga hari yang lalu, kalau tidak ada wan-gwe, dia tidak akan mampu mengubur mayat isterinya dengan baik," kata si kumis panjang.
  56. Sudahlah, Nio-cu. Kalau mereka se­mua tewas, tentu kita juga yang repot, harus mengubur mereka. Biarlah yang masih hidup nanti mengubur mayat ka­wan-kawannya.
  57. Pembakaran mayat memang sengaja di Ganga, karena mereka menganggap jika abunya ditabur di sungai suci itu, berarti sudah kembali ke haribaan dewa mereka, Shiva.
  58. Astaga! Itu si kakek Samino! Apa yang terjadi dengan dirinya?! Sang dara melompat dari atas kuda, langsung berlari ke arah mayat orang tua yang terbujur di tanah.
  59. Setelah perang usai ditemukan dua orang mayat sahabt yaitu mayat Salim dan tuannya yaitu Abu Hudzaifah, dengan kondisi kepala yang satu berada di kaki yang lain .
  60. Ini bermula sejak ditemukannya mayat seorang gadis muda! Penduduk menduga, kedua orang di pondok itu suka mengisap darah gadis muda! Apalagi setelah korban kedua muncul.
  61. Bouw Kongcu menghentikan pekerjaannya, mengangkat muka memandang kepada Shu Ta lalu berkata, "Menggali lubang untuk mengubur dua mayat itu, apa lagi kalau bukan untuk itu?"
  62. Manusia yang mengagulkan diri sebagai Datuk Lembah Akhirat! Kau tak lebih dari mayat hidup yang pandai bicara! jawab pemuda bertelanjang dada yaitu Pendekar 212 Wiro Sableng.
  63. yang hanya tinggal tulang belulang putih adalah mayat Sabrang Lor, seorang pendekar yang lebih dikenal dengan sebutan Pendekar Cabul Pemetik Bunga! Ah, sayang jalan begini pendek.
  64. CU muka mayat Karto dihantam dengan patung / totem kayu, mayat itu terjungkang dengan memegang mukanya yang berdarah hitam Tommy cepat-cepat lari kelaur dengan patung ditangannya.
  65. Mayat Herman, Mayat Karto dan Darmini menengok marah dan curiga kerah bunyi, sementara karena konsentrasi yang terganggu maka mayat ibu Tommy yang melayang ngambang menjadi terjatuh.
  66. Tapi kekuatan pukulan sakti ini hanya mencapai setengahnya saja karena keadaan tubuhnya yang menjadi lemas akibat kebutan lengan pakaian Hijau Dua yang menyebarkan bau mayat busuk tadi.
  67. Yang menangis itu adalah Cu Goan Ciang, seorang anak laki-laki yang usianya sekitar dua belas tahun, dan dia menangisi mayat ibunya yang baru saja meninggal dunia karena kelaparan dan penyakit pula.
  68. Iblis! Kekasih nenek Kelabang Biru! kembali Hijau Satu membuka mulut seraya menunjuk ke sebuah cabang pohon dimana tergantung mayat Pedang Iblis yang sudah membusuk dan belatungan kedua rongga matanya.
  69. Yang disitu mayat Adipati Tawang Merto, kalian pasti tak mengenalinya karena sudah sangat rusak... Kembali Hijau Satu menjelaskan seraya menunjuk pada mayat yang tergantung di pohon sebelah kiri jalan menurun.
  70. Munadi secara reflex cepat mengibaskan cengkraman itu dan secepat itu tangan membuka tutup sleimut dari orang yang disangkanya Tommy, selimut terbuka, kamera zoom in cepat kemuka mayat ibu Tommy yang menyeringai.
  71. Yen Yen bertepuk tangan, diikuti oleh teman-teman mereka. Tepuk tangan ini baru menyadarkan Goan Ciang yang berdiri memandangi mayat musuhnya dengan termenung karena dia teringat kepada kekasihnya yang telah tewas.
  72. "Kakek Coa, ingatlah, engkau tidak akan dapat mengubur mayat isterimu tiga hari yang lalu, tidak akan mendapatkan peti mati dan tanah kuburan ini kalau tidak atas pertolongan dan kedermawanan Ji wan-gwe (hartawan Ji).
  73. Lebih dari dua puluh mayat perajurit kedua belah pihak bergeletakan di lantai: Beberapa orang pengawal Keraton Timur masih berusaha bertahan dibawah pimpinan Tumenggung Jalak Karso, orang kesetiaan Pangeran Harjokusumo.
  74. Ketika perdebatan terjadi, Coa Kun sudah berunding dengan Huang-ho Siang Lomo. Kini dia menyuruh anak buahnya membawa mayat Jang-kiang Sianli turun dari atas panggung dan mayat itu diterima oleh anak buah Jang-kiang-pang, lalu dibawa pergi.
  75. Mengapa bangsat itu berani memisahkan diri tanpa perintah dariku! Ayo jawab! Jangan berani dusta muka merah! Nyawamu tak ada harganya bagiku! Kau seharusnya sudah kujadikan mayat tujuh bulan lalu! Mungkin saat ini kau minta mampus lebih cepat!
  76. Mereka menyerbu masuk dan ketika mereka tiba di tempat tahanan, mereka terbelalak melihat betapa empat belas orang prajurit penjaga telah tewas semua dan mayat mereka bertumpuk dan berserakan di dalam kamar tahanan! Dua orang tahanan telah lenyap!
  77. Ketika sore tiba, mereka mencari seekor mayat anjing lalu mengikatkannya, lalu menanggalkan pedang yang tergantung dileher patung itu, di pagi hari Umar bin al-Jamuh kembali melihat patungnya danb tetap saja patung miliknya tidak dapat mencegah apapun.
  78. MESKIPUN diberitakan, sejumlah mayat di Sampit dan Palangkaraya ditemukan bergelimpangan tanpa kepala, menurut Ketua Badan Pengkajian Sospol Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Julianus Sulaiman, itu tidak ada hubungannya dengan budaya ngayau suku Dayak.
  79. Bukankah perutmu su­dah lapar? Akan tetapi, sebaiknya kalau aku kubur dulu mayat-mayat mereka Bodoh! Untuk apa mengubur mereka? Biar teman-teman mereka yang mengurus mayat mereka. Mari kita pergi! Bi-kiam Nio-cu mendengus marah dan Keng Han mengikutinya.
  80. Lembah indah ciptaan Tuhan Berselimut bau busuk ciptaan insan Sungguh memalukan pekerjaan yang kau lakukan Bukan mensyukuri keindahan alam ciptaan Tuhan Tapi rnengotori dengan mayat dan kebusukan Urusan kematian adalah urusan Gusti Allah Manusia jangan sombong merasa perkasa Bila ajal sampai sudah
  81. Bencana kelaparan itu melanda pula sepanjang Lembah Sungai Huai. Setiap hari terdengar ratap tangis keluarga yang ditinggalkan anggota keluarga yang mati kelaparan atau juga mati oleh penyakit yang berjangkit di antara mereka. Dan nampak setiap hari usungan mayat yang akan diperabukan atau dimakamkan.
  82. Kini, Kui Lan Bi datang berlari-larian, berselimut jubah, bersama seorang hwesio yang tidak mengenakan baju hanya bercelana saja, tentu hal ini membuat para penghuni dusun menjadi semakin heran dan mereka hanya dapat memandang terbelalak ketika Kui Lan Bi menubruk mayat suaminya dan menangis tersedu-sedu.
  83. Di antara kalian yang merasa memiliki kepandaian dan kemampuan, sebelum melarikan diri harus sedapat mungkin menanggalkan baju kembang kalian dan mengenakan baju kembang itu pada mayatanggota gerombolan perampok agar nantinya pasukan itu mengira bahwa yang mereka tumpas benar-benar adalah anak buah Hwa I Kaipang. Nah, kiranya sudah jelas sekarang?"
  84. "Kalau begitu, mengapa?" kata Bouw Siocia. "Mereka memang jahat, selagi masih hidup tadi! Kini, mayat mereka tidak dapat kita anggap jahat, dan kalau dibiarkan membusuk tanpa dikubur, hanya akan mengotorkan tempat ini dan akan mengganggu orang-orang hidup yang kebetulan lewat di sini." Kakak beradik itu sudah melanjutkan penggalian mereka. Shu Ta merasa kagum bukan main.
  85. Anaknya Jabir radhiallahu anhu berkata: Saat perang uhud berlangsung dikirimkan sebuah bungkusan yang merupakan perumpamaan dari mayat ayahku, perumpamaan mayat ini ditandai dengan potongan bagian tubuh seperti hidungnya dan anggota tubuh lainnya, lalu aku berkata: aku ingin menyingkap baju untuk melihatnya namun keluargaku melarang, aku ingin menyingkapnya lagi namun dicegah oleh keluargaku.
  86. Bahkan ketika isterinya meninggal, siapa yang memberinya uang sehingga dia dapat mengubur mayat isterinya dan membayar semua keperluan sembahyang? Aku! Ketika terjadi musim kering, siapa yang memberi pinjaman kepadanya untuk makan setiap hari dan untuk membeli benih padi? Aku! Tidakkah sudah sepatutnya kalau dia kini bekerja untukku? Dia membandel, membangkang, sudah sepantasnya kalau dia dihajar!"
  87. Dalam keadaan biasa saja, mana ada dua orang muda bangsawan, putera dan puteri Menteri Besar Bayan, mau menggali lubang kuburan mempergunakan golok saja? Apa lagi sekarang mereka menggali lubang untuk mengubur mayat dua orang perampok yang tadi menyerang mereka untuk merampok dan membunuh! Diapun merasa malu kepada diri sendiri, dan tanpa banyak cakap lagi diapun mengambil sebatang golok dan ikut menggali membantu mereka!
  88. Mayat Herman masih menyeret Rita yang menjerit dan meronta-ronta, Tommy berlari kearah itu, dan menghantamkan patung kayunya kemuka Herman, hingga mayat itu melengking dan melepaskan peganngannya, Rita segera ditariknya Tommy, Mayat Herman bangkit lagi darah hitam mengucur dan berjalan kaku mengejar Tommy dan Rita yang akan keluar pintu dikejauhan kelihatan Tuan Munadi terpincang-pincang berlari sambil mau muntah dibelakangnnya mayat Murniati mengejar dengan jalannya yang kaku seperti robot, mereka ketemu dekat pintu keluar.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.