Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kalian" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kalian", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kalian" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kalian"
- Untuk sementara kalian aman di sini.
- "Harap kalian memaafkan sikapku tadi.
- "Ha, kalian tentu bukan penduduk sini.
- "Ah, pantas saja kalian demikian akrab.
- Harap kalian tidak menghalangiku pergi.
- "Kenapa kalian nggak ngasih tahu aku?!"
- "Wah, kalian tahun ini jadi mahasiswa!"
- Teruskan sampai kalian menemui governor.
- Hemmm, kiranya kalian sebangsa perampok.
- Jadi kalian tak mau menyerah? Dan memilih
- "Apakah maksud kalian menanyakan namaku?"
- Selanjutnya kalian akan melawan mask man.
- Kini kalian datang lagi membuat keonaran.
- Daging kalian pasti sudah alot! Tapi malam
- "Heii, kalian semua pindah ke lain tempat.
- Bagaimana, maukah kalian berdua berjanji?"
- Kalau aku sudah telanjang baru kalian puas!
- Harap kalian pendah duduk ke sebelah kanan.
- "Apakah kalian akan menuntut kedua anak ini?"
- "Suatu saat kalian akan merasakan balasannya.
- "Hemm, agaknya kalian berdua bukan orang sini.
- Apakah kalian juga meninggalkan pesan disana !
- "Hemmm, kesalahan apakah yang kalian lakukan?"
- "Jadi kalian mengangkat dia sebagai pimpinan?"
- Terima kasih kalian telah memperkenalkan diri.
- banyaknya. Aku akan menolong kalian semampunya!
- Setelah itu keluar kalian akan melawan Sao Feng.
- Setelah cut scene kalian harus kembali ke kapal.
- Kuharap kalian jangan bertindak sendiri-sendiri.
- Lalu bagaimana dengan dua tugas kalian yang lain?
- Apakah kalian tidak berani, Koa Hok dan Koa Sek?"
- "Bagus, kalau begitu kalian pergilah membantunya.
- Apakah kalian ada melihat Raden Mas Cokro Ningrat?
- Cepat buntungi telinga kiri kalian sebagai hukuman!
- Kuminta kalian jangan bertindak jadi hakim sendiri.
- Setelah itu kalian akan melawan Beckett dan kru-nya.
- Selanjutnya kalian akan bertarung dengan Davy Jones.
- "Eh, apa yang kalian lakukan?" tanyanya menghampiri.
- Tapi jika kalian melawan maka bersiaplah untuk mati!
- Hijau Dua dan Hijau Tiga Bagus, kalian sudah kembali.
- Akhirnya kalian akan bertarung dengan 2 female guard.
- "Hemm, kalian ini dua orang muda mau apa?" bentaknya.
- Ulangi cara ini sampai kalian kembali ke pirates hall.
- Ternyata kalian adalah manusia-manusia berbudi tinggi.
- "Ha-ha-ha, kalian ini dua orang bocah sungguh tekebur.
- Seusai cut scene kalian akan bertarung dengan Eduardo.
- Apa maksud kalian berbohong dan ingin menghadap kami?"
- Setelah cut scene kalian akan mengendalikan Elizabeth.
- Bahkan selama ini kalian menjadi sahabat-sahabat kami.
- _Katakan kalian dari golongan apa? tanya lagi Keng Han.
- Teruskan ke depan sampai kalian dapat menusuk tentakel.
- "Ha-ha-ha, kiranya kalian mempunyai sedikit kepandaian.
- "Gimana kalau kalian aja pergi berdua?" Ayu menawarkan.
- Kalau begitu biar tubuh kalian berdua yang akan kutelan.
- Ulangi cara ini (3x) sampai kalian dapat mengalahkannya.
- Koa Hok dan Koa Sek, kalian dengar laporan mereka tadi?"
- Akan tetapi kalian jangan sekali-kali menggoda waÂnita.
- Bangsat rendah! Mampus kalian semua! teriak Nawang Suri.
- Orang yang kalian ingin tangkap atau bunuh sudah tak ada.
- Dan kalian minta air minum padaku dan duduk di atas batu.
- Nyari uang sudah kalian pikirkan, Dik? batin Roy bimbang.
- "Hemm, aku memberi waktu kepada kalian sampai besok pagi.
- Lalu, mengapa kalian mengejarku? tanya Cu In dengan ketus.
- Kalian telan habis semua persembahan yang kalian bawa itu.
- Atau mungkin suatu saat nama kalian juga akan ikut singgah.
- Bila tiba saatnya kalian akan kujadikan bangkai tanpa ujud!
- "Tai kucing kalian ini! " Mau tidak mau Roy mengiyakan juga.
- Kalau sudah menikah saya harap kalian suka menjenguk ibumu."
- Setelah mengalahkannya kalian dapat melihat ending game ini.
- Heiii, kalian dengar, kawan-kawan? Ia menantangku, ha-ha-ha!
- "Ah, kalian ini jadi mendikte gua!" Roy buru-buru menyerobot.
- Cepat katakan apakah kalian sudah berhasil merampas kuda itu?
- Cobalah kalian juga tengok langit timur jika ada hujan panas.
- "Mau apa mereka itu? Suheng, apa yang hendak kalian lakukan?"
- Cepat kerjakan, atau kalian ingin kami menghajar kalian semua?
- Prajurit-prajuritku! Cukup sudah sambutan yang kalian berikan.
- Dan sekarang, harap kalian suka membiarkan aku pergi dari sini!
- Kami tidak bisa menuruti kehendak kalian yang tidak pantas itu.
- Tunggu sampai cut scene, selanjutnya kalian mengendalikan Will.
- Kami bermaksud baik, akan tetapi kalian meÂnolak mentah-mentah.
- silahkan, akan tetapi kalian yang memecat mereka, bukan kami..."
- Ulangi lagi cara yang sama sampai kalian berhasil mengalahkannya.
- "Nah, mengertikah kalian dan apakah masih ada keberatan lainnya?"
- Sudahlah, lanjutkan makan kalian dan jangan pedulikan orang lain.
- Baru setelah tiba di sana kalian boleh membawa mereka ke benteng."
- "Kembali kalian hanya menilai orang dari pakaian dan kedudukannya.
- Bagaimana kami dapat mengantar kalian bertiga ke pulau kosong itu?
- Kalian juga bisa memperolehnya, asal mau menempa diri kalian saja.
- Kalau kalian tidak berani, kalian harus cepat pergi dari kota ini!"
- Aku tidak akan melupakan sambutan kalian yang begini baik kepadaku.
- Pernahkah kalian melihat orang cacat lebih dari satu, dua, tiga,...
- "Ha-ha-ha, kalau aku membebaskannya, tentu kalian akan menyerangku.
- Untuk mengalahkan kalian harus memancingnya agar masuk ke dalam pot.
- Hanya sayang kalian tidak bisa bertanya apa-apa pada sahabat-sahabat
- Mudah-mudahan saja kelak kalian menjadi suami isteri yang berbahagia.
- Adakah suatu keperluan penting yang kalian bawa dengan kunjungan ini?
- "Tapi... kalian berjanji tidak akan menyerang ayahku dan keluargaku?"
- Maafkan aku kalau kalian mempersoalkan ruangan yang serba sempit ini.
- Hayo kalian berdua minta maaf kepada pamanmu Tang Kwi!" bentak Lo Cit.
- Dan ingat pula, bukan maksudku mengajak kalian menjadi pembunuh kejam.
- Bagaimana kalian hendak menculik mereka? Ingin sekali aku melihatnya!"
- Hayo kalian bertiga cepat maju ke sini! bentaknya kepada para muridnya.
- Bukankah kalian datang untuk menawan atau membunuh kami kakak beradik?"
- Sekarang agaknya sikap kalian mendatangkan perubahan dalam pandanganku.
- Ingat, ketaatan kalian adalah demi menjaga keamanan dusun kita sendiri.
- "Jangan kalian membawa-bawa nama mendiang ibuku yang tidak tahu apa-apa.
- Apakah kalian ingin menjadi orang jahat yang suka mengÂganggu wanita? '
- Dari tempat itu akan disebar pengumuman bahwa kalian berdua masih hidup.
- Aku meratap karena kalian akan mati tak berkubur! Hik ... hik ... hik!
- Sikap kalian bukan seperti pangeran melainkan seperti orang-orang jahat!
- "Hemm, apa artinya ini? Bukankah kalian anak buah Beng-cu Cu Goan Ciang?"
- Mendengar itu Panca kerutkan dahi "Apakah kalian sudah melihat sendiri ?"
- Begitukah? Ataukah kalian ini pejuang-pejuang yang melakukan perampokan?"
- Beranikah kalian melawan dua orang jagoan ini? Mereka itu kuat dan lihai!"
- "Bagus, kalian minta maaf, berarti kalian menyadari akan kesalahan kalian.
- "Baik, dan kalian tentu akan dibunuh semua!" Ia. pun berkelebat dan pergi.
- Pada area selanjutnya kalian harus menendang ketiga barrel sebelum meledak.
- Apakah kalian tidak merasa malu, hidup senang di atas mayat rakyat jelata?"
- Mungkin kalian kalau bertemu dengan mereka pasti mendapat bingkisan senyum.
- Kalau tidak taat, kalian bertiga dan semua murid Bu-tong-pai akan kubunuh!"
- Mungkin ini balasan yang terbaik bagi diriku! Satu hal perlu kalian ketahui.
- "Kalau kalian setuju, setelah naik gunung, kita ke rumah kakekku di kampung.
- "Buktikan kepada masyarakat, dengan ilmu-ilmu itu kalian bisa hidup mandiri.
- "Jadi kalian tidak mau mengaku siapa kawan-kawan kalian dan di mana mereka?"
- Allah bertanya lagi: Wahai hamba – hambaku, apa lagi yang kalian inginkan?
- Di luar sudah tersedia sebuah kereta yang akan membawa kalian ke satu tempat.
- "Hemmm, kalian yang bodoh, kalian yang lemah, tidak ada kemajuan sama sekali.
- Kecuali kalian berdua yang mula-mula sempat kusangka kaki tangan dedemit itu!
- Jika kalian tidak menyerah kalian akan mampus percuma! Kalian sudah terkurung!
- kek, itu urusan gua! Pokoknya malem ini kalian balik ke Bandung dan gua ikut!"
- Akan tetapi berjanjilah bahwa kalian berdua tidak mentertawakan ilmu pedangku "
- "Jika cuaca sedang cerah, dari pondok itu kalian bisa melihat gugusan Himalaya.
- "Sobat, sungguh tidak enak dan tidak pantas kalau kalian menahan seorang wanita.
- Kalau kalian ini bertanding satu lawan satu aku tentu tidak akan campur tangan."
- Ikuti jalan menurun itu sampai kalian mencapai sebuah pedataran di dasar lembah.
- Dan kalian tidak akan beriman (dengan sempurna) kecuali kalian saling mencintai.
- Baru meÂngenal kelihaian Juragan Lui sekarangi Hayo kalian berkemas dan bekerja!
- Kuminta kalian suka menunggu kedatangan putera buyut yang sedang memanggil dukun.
- Jangan berani mengganggu gadis ini! Ternyata kalian mengabaikan peringatan itu ...
- "Manusia hina!" bentak Mimi. "Orang macam kalian ini sebenarnya tidak pantas hidup.
- Aku masih berkabung, aku ingin menemani isteriku... bunuhlah aku kalian kehendaki!"
- Kalau kalian sungkan menyerang lebih dulu, baiklah pinto yang menyerang lebih dulu.
- Coba sebutkan pesan yang kalian tinggalkan itu bunyinya bagaimana? tanya Dewi pula.
- "Mengaku yang jujur kalau kalian ingin hidup!" Mimi membentak dengan nada mengancam.
- "Kalau begitu, dia kini datang untuk membalas dendam kepada kalian dan ayah kalian?"
- Mungkin aku inr&ih bersedie mengambil kalian berdua menjadi jongos dan perawat kuda!
- "Nanti dulu, twa-kongcu, siauw-kongcu, apa salahku maka kalian marah-marah kepadaku?"
- Karena siapa tahu hal seperti itu, suatu hari, akan Roy lakukan terhadap kalian juga.
- Setelah itu kalian harus kembali ke kapal dan menghabisi semua musuh yang menghadang.
- Ulangi cara ini pada 3 meriam yang ada setelah itu kalian akan berada di lantai bawah.
- Sudah kukatakan, harap jangan haÂlangi dan ganggu aku atau kalian akan menyesal nanti!
- Kalian mengotorkan nama pejuang juga kalian mengacaukan keamanan dan mengganggu rakyat.
- Hik... hik... hik! Saat ini aku membawa serta kekasihku! Bukankah dia yang kalian cari?!
- Kenapa kalian bertiga memaki guruku? Kalau dia berada di sini kalian mau apa? bentaknya.
- Bukankah secara tidak langsung kalian berdua telah mengundang kami untuk datang kemari?!
- Nah, keluarlah kalian dari dusun ini agar kami dapat membuat persiapan," kata sang lurah.
- "Kalau kalian sudah mendengar, lalu apa yang akan kalian lakukan?" tanya pula Goan Ciang.
- Teruskan ke dalam dan lanjutkan kalian akan tiba di area dengan 3 tanda lingkaran kuning.
- Untung kalian lekas mengenali si manusia jelek ini! Kalau tidak urusan bisa bertele-tele!
- Jangan harap kali ini kami memberi ampunan dan membiarkan kalian berdua pergi hidup-hidup!
- Pendeknya, kalian akan dapat masuk ke istana dengan berterang, tentu saja dengan menyamar.
- "Gua terharu sekali, karena kalian begitu merhatiin Mama." Si bandel itu duduk di trotoar.
- Seperti yang kalian lihat sendiri! berkata orang yang muncul dari balik batu karang besar.
- "Tapi, apa yang hendak kalian lakukan dengan para penduduk yang membawa alat pemukul itu?"
- Namun kalau kalian tetap bertindak liar, terpaksa pandai besi ini akan kusiksa lebih hebat.
- Heii, kalian lepaskan golok kalian dan lawan dua orang pemuda ini dengan tangan kosong saja.
- Alangkah akan baiknya kalau kalian dapat menyadarkan hartawan Ji seperti halnya ayah kalian.
- "Ngga kuk! Aku meletakkan selendangku bareng punya kalian kok tadi!" suara Kuning ketakutan.
- Aku juga sudah menduga bahwa kehadiran kalian ada sangkut pautnya dengan semua kejadian itu.
- Jika tak ada lagi yang hendak kalian sampaikan atau tanyakan, aku ingin beristirahat dulu...
- Bukan pula Dedemit Karang Gontor yang barusan sesajennya kalian lahap! Ha ... ha ... ha ... !
- Seorang pemuda yang telah menolongku saat kalian meninggalkanku di hutan dua tahun yang lalu.
- Sang gadis berkata: apakah kalian membantah apa yang telah diperintahkan oleh Rasulullah Saw?
- Dengar baik-baik, aku melarang kalian membicarakan lagi tentang latihan kita tadi! Mengerti?"
- Jika kalian ingin menang tanpa damage maka kalian sebaiknya hanya menggunakan counter attack.
- Kalian bisa melihat, kalian bisa membaca situasi! Apa aku perlu menjawab? Ha ... ha ... ha!
- "Saudara Ku Cin dan engkau, adik Mimi, harap kalian tidak bersikap begini dan salah mengerti.
- Jika kalian mau menyerah secara baik-baik, kerajaan akan mengampu nkan semua kesalahan kalian.
- Selanjutnya kalian tinggal menekan tombol-tombol yang muncul di layar untuk menghabisi kraken.
- "Hari sudah rembang petang, kalian harus pulang dan akupun juga" katanya kepada anak-anak itu.
- Jika kalian melihat mereka menyalahkan sumbu segera matikan (injak sumbu) saat ada kesempatan.
- Biarpun kalian keturunan Mongol, kalau kalian tidak membantu penjajah, kalian bukan musuh kami.
- Tentu kalian lakukan itu karena iri hati, karena dia kami angkat menjadi putera mahkota, bukan?
- Akan tetapi ingat, kalian menghadapi perampok, haruslah bersikap benar dan menentang kejahatan.
- "Tentu saja kami merasa berbahagia, Bu Tong. Semoga kalian menjadi suami isteri yang berbahagia.
- Katakan, apakah kalian tahu di mana Goa Selarong? Di mana aku bisa menemukan Resi Mandra Botama?
- Mereka berdua pasti tahu dimana kakakku berada! Lekas katakan dimana Sri Baginda kalian sandera?!
- "Pengawal melaporkan bahwa kalian datang untuk bicara denganku dan bahwa kalian adalah kenalanku.
- "Dengar baik-baik, Thian-tan Tosu dan Thian-yang-cu! Nyawa ketua kalian telah berada di tanganku.
- Dan hendaknya kalian maklumi, bahwa Bu-tong-pai bukan perkumpulan pemberontak terhadap pemerintah.
- "Maafkan ji-wi kong-cu (tuan muda berdua), kalian terpaksa menjadi tawanan kami!" kata Goan Ciang.
- "Harap kalian tidak salah paham dan mengira bahwa aku tiba-tiba saja menjadi pengkhianat bangsaku.
- Setelah itu kalian akan bertarung di atas, kalian bisa menendang guci yang ada untuk menyerangnya.
- Apa urusan kalian baru disini aku ketahui! Sebagai teman aku tak mungkin meninggalkannya sendirian.
- Siapa kalian dan mau apa berkeliaran di dusun ini?" Bong Kit membentak dengan sikapnya yang sombong.
- "Maksudku sih, kalian punya ide nggak biar aku nggak usah berantem segala gitu?" Rangga duduk di meja.
- Namun jika aku si tua renta ini boleh memberi nasihat harap kalian suka mendengar satu lagi nyanyianku.
- Ini salah satu terbaik untuk menyelesaikan sub misi hit combo selama kalian tidak terkena serang musuh.
- "Haiii, kalian ini agaknya sudah lama berkenalani" kata Kwi Hong sambil memandang wajah kakak misannya.
- "Bagus, dengan semangat kalian, aku yang kalian akan menang," kata Goan Ciang kepada kakak beradik itu.
- Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman.
- Perajurit-perajurit pengecut! Kelak kalian akan kuhukum gantung satu persatu ( teriak Tawang Merto marah.
- "Jadi kalian adalah murid-murid Kwi-kiam-pang? Kwi-kiam-pang tidak pernah memandang kami sebagai sahabat.
- "Saya tahu, siapa saja orang yang selalu datang kepada kalian dan minta uang untuk bikin ini dan itu...."
- Perhatikan guard bar di dekat health point, jika guard bar habis kalian sudah tidak dapat menangkis lagi.
- Ternyata kalian memang orang-orang hebat dunia persilatan. Nyanyuk Amber berpaling ke arah Sinto Gendeng.
- "Kelak akan datang waktunya kalian dapat melihat mukaku, akan tetapi sekarang belum waktunya, kata Cu In.
- Kemudian Rasulullah Saw bertanya lagi: Apakah kalian kehilangan seorang yang lain? Mereka menjawab: tidak.
- Tua bangka edan! Hentikan tawa dan tangis kalian! Ayo sekarang buktikan kalau kalian benar-benar dikebiri.
- Berapa ratus menurut hitungan kalian? Pasti kalian punya hitungan sendiri, ya? Jangan dipermasalahkan, deh.
- Kembang, rokok, madu dan telur! Lakukan cepat! Kalau tidak kalian berdua tak akan kembali lagi ke Kotaraja!
- Hai, tidak tahukah kalian siapa yang datang? Kami adalah dua orang datuk dan kami minta pelayanan istimewa.
- Dan untuk menyelundupkan kalian ke dalam istana, sudah kuserahkan kepada Ciu-ciangkun yang akan mengaturnya.
- Lagi pula aku tidak mau menyinggung perasaan kalian karena aku percaya kalian bisa menyelesaikan urusan ini.
- "Hemmm, Sute dan Thian-yang-cu, kalian hendak pergi ke mana?" tanya Gulam Sang atau Thian It Tosu palsu itu.
- Selanjutnya kalian akan melawan prison guard, tembakan meriam ke arahnya 2x untuk mengalahkannya dengan mudah.
- "Karena kalian tadi bermain pedang, biarlah saya pun menggunakan pedang.kata Han Li sambil mencabut pedangnya.
- Tetapi jika kalian mengalami derita sengsara hidup seperti diriku, mungkin kalian ikut meratap dalam tangisku.
- Sebagian mereka berkata: Bukankah Rasulullah Saw telah berpesan kepada kalian untuk tidak meninggalkan tempat?
- Ketika lalu di depan rumah pandai besi Panca, pandai besi itupun keluar dan menegur "Hai, mengapa kalian ini ?"
- Ah! Pertunjukan atau sandiwara apa lagi yang hendak kalian lakukan! ujar Wiro sambil usap-usap luka di pipinya.
- Aku harap hal itu tidak kalian lakukan! kata Ki Rawe Jembor dengan tegas seraya berdiri dan melangkah ke pintu.
- "Aku mohon bantuan kalian untuk dibolehkan bersembunyi dalam rombongan ini, aku dikejar-kejar pasukan keamanan!"
- Kecuali kalau tuan rumah mengijinÂkan, aku akan menerima tantangan kalian dan kalian berdua boleh maju bersama!
- "Apa kalian tidak mendengar hal-hal aneh tentang pondok itu di perkampungan? Pasti penduduk memberitahu kalian."
- Kalian pergilah, dan setelah aku yakin benar kalian tidak dapat mengejarku, baru aku akan membebaskan gadis ini."
- Benarkah kalian para pengawal henÂdak membunuh putera mahkota Pangeran Tao Kuang? Kenapa kalian melakukan hal itu?
- Kalau kalian berjanji tidak akan membunuhku, akan kuambilkan barang-barang kalian! Pasti utuh, tak ada yang kurang!
- Siapakah kalian dan mau apa menÂcari Juragan Lui? Akulah orangnya! Dan dia mengepulkan asap huncwe dari mulutÂnya,
- Mengapa kalian menangkap aku? Aku tidak mempunyai permusuhan dengan kalian, mengapa kalian berbuat begini? tegurnya.
- "Saya adalah panglimamu... Jangan pernah terpengaruh isu politik apa pun karena kalian bukan organisasi politik...!"
- Tapi kalau kalian menyuruh gua untuk balik lagi ke rumah dan minta izin, jelas gua nggak mau." Roy mengusap matanya.
- Karena menulis ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang mungkin membuat kalian iri setelah membaca tulisan ini.
- "Lee-susiok (paman guru Lee), aku tidak maksudkan kalian bertiga!" jawab gadis yang disebut dengan nama Hui Yen itu.
- Ada ombak menggulung, topan menderu, dan bahkan teriakan kawan-kawannya, kalian juga, yang mencemoohkan kelakuannya.
- Mana mau aku mati sendirian! Salah satu dari kalian harus ikut bersama! Lalu Kapak Naga Geni 212 dibabatkan ke atas.
- Dia masih muda, penuh semangat, gagah perkasa, berjiwa pahlawan tidak seperti kalian yang menjadi penjilath penguasa.
- Jangan kalian bunuh manusia itu! Kalau dia sampai mati bagaimana nasib diriku! Aku akan kehilangan anuku seumur-umur.
- Yang jelas, kalian harus menurut semua kehendakku atau kakek ini akan mati di sini, baru kemudian kalian menyusulnya."
- Heiii, para perajurit dalam benteng! Kalau kalian tidak menyerah, tentu kalian semua akan mati ditumpas pasukan kami!"
- Bagus! Kalian bangsa pengkhianat memang berjiwa pengecut! Silakan bantu pimpinan kalian agar tidak mampus lebih cepat!
- Satu-satunya cara untuk menebus dosaku adalah dengan bertindak selaku pimpinan kalian untuk menumpas datuk biadab ini.
- Siapa dulu di antara kalian ingin mati lebih cepat! Bertanya Datuk Lembah Akhirat sambil sunggingkan seringai mengejek.
- "Akan tetapi, kalian menikmati hasil penjajahan! Kalian hidup bermewah-mewahan sedangkan rakyat jelata hidup kelaparan.
- Aih, kenapa kalian berkata demiÂkian? kata Pangeran Tao Kuang. Kita tetap bersaudara dan aku tidak akan mengubah sikap.
- Nah, orang-orang muda yang baik, ceritakan apa maksud kalian menemui pinceng (saya), kata Dalai Lama dengan suara ramah.
- Bukankah kalian tengah menyelidiki perkara malapetaka kematian begitu banyak penduduk yang terjadi akhir-akhir ini ... ?
- Saat bertarung kalian dapat memanfaatkan peti, gerobak, buah-buahan dan barrel dengan menekan segi tiga saat di dekatnya.
- Jika kalian berdua memang orang-orang Kerajaan maka kita adalah orang satu golongan! Kenapa ribut-ribut harus berkelahi?!
- Tapi kalau kalian bertiga nanti sampai jatuh di tangan kami, apakah kau akan mau menciumku nek?! Lagi-lagi Wiro mengejek.
- Kalau kalian memang ada kepandaian, kalian berdua boleh mewakili ketua kalian dan sekarang kalian berdua menghadapi aku!"
- Dan jangan lupa, lipat gandakan meminum ramuan kulit pohon yang kuberikan agar tenaga dalam kalian meningkat dengan cepat!
- Buat kalian yang belum pemah ke Bandung, jangan kaget kalau mendapatkan alun-alun Bandung yang jauh dari perkiraan semula.
- Aku SwatÂhai Lo-kwi (Iblis Tua Lautan Salju), tidak ada yang mampu menandingi! Ha-ha-ha, mampuslah kalian semua, ha-ha-ha!
- "Enci Yen, lo-cian-pwe, kalau kalian mengganggunya, terpaksa aku melupakan persahabatan kita dan akan melawan mati-matian!"
- Selama perjalanan kebawah akan kami perlihatkan pemandangan yang indah dimana kalian dapat bertemu dengan beberapa sahabat.
- Apakah kalian nanti setelah merdeka, lalu menjadi negara supernasionalis mau kembali pada kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
- Setiap sub mission akan mendapatkan treasure reward atau setidaknya kalian akan mendapatkan notierity (experience) tambahan.
- "Sudah kukatakan kalian tidak boleh menggunakan senjata golok, dan kalian masih berani membangkang!" bentak gadis itu galak.
- Usahakan untuk menghindari patrol guard atau kalian harus bertarung dengannya agar mereka tidak sampai membunyikan bel alarm.
- "Goan Ciang, Yen Yen, cepat kalian pergi!" berulang-ulang kakek Pek Mau Lokai berteriak, menyuruh kedua orang muda itu pergi.
- Jangan lalu kalian membalas dengan jalan merampok pula sehingga tidak tahu lagi kita bedanya antara kalian dan para perampok.
- Sampaikan pada Hijau Satu. Dan kalian harus punya waktu untuk beristirahat karena pelajaran itu akan sangat menguras tenaga...
- "Bagus!" Gadis yang lincah itu berseru gembira, "Kalau begitu, kenapa kalian tidak bertanding saja? Dua lawan dua, sudah adil.
- Maksudku, dunia sehari-hari yang aku jalani berbeda dengan yang biasa kalian lakukan." Roy memegang jemari Rani dengan lembut.
- Akan tetapi kalau kalian berani mengganggu sehelai rambut Sumoi, kami akan datang menghancurkan dan membinasakan kalian semua!"
- Kalian, adalah pemuda-pemuda, jangan mengikuti jejak ayahmu yang kotor, bahkan kewajiban kalian untuk mengingatkan ayah kalian.
- Kami masih mau memaafkan kalian karena sebagai orang luar, kalian tidak tahu akan keadaan di dusun kami," kata si kumis panjang.
- Pertama-tama, melihat hubungan dan pergaulan di antara kalian, aku mempunyai sebuah usul, yaitu untuk menjodohkan kalian berdua.
- "Baik, sekarang kalian berdua coba untuk bertanding dengan pinto agar pinto dapat melihat di mana letak kekurangan-kekuranganmu.
- Dua tua bangka tak berguna! Dari tadi kalian diam saja! Padahal korban sudah berjatuhan di pihak kita! Kalian menunggu apa lagi?!
- Hai! Tunggu dulu! Salah satu dari kalian adalah yang dulu menyerbu markasku dan membuntungi kakiku! Rupanya kau yang punya kerja.
- Rasulullah Saw menjawab: Mereka telah mengetahui bahwa apa yang telah dijanjikan Allah kepada kalian dengan sebenar – benarnya.
- Aku tidak peduli kalian bertaruh atau tidak, akan tetapi aku tidak akan membuka cadarku! kata Cu In dengan suara ketus dan marah.
- Sepatutnya orang-orang yang belaÂjar silat seperti kalian malah menjadi pelindung dan pembela wanita dari gangÂguan orang jahat.
- "Kalian berjaga di sini dan begitu ada gerakan untuk memberontak dari orang-orang Bu-tong-pai, kalian lebih dulu bunuh kakek ini!"
- Kalian dua kakak adik manusia celaka! Sudan cukup kalian menipuku! Sutan keparat! Kau yang pertama kali akan kubunuh! teriak Sabai.
- Kami berdua memang mendapat tugas menyambut para tetamu dari jauh! Silahkan turun dari kuda! Kami akan membawa kalian menemui Dewi!
- Siapakah kalian berdua yang berani mencampuri urusan kami? Bentak seorang di antara mereka yang hidungnya pesek dan mulutnya besar.
- "Semuanya bisa dipelajari! Semuanya bisa saya ajarkan, kalau kalian ingin belajar!" Tiba-tiba asap mengepul dari telapak tangannya.
- Aku tadinya tidak mengira bahwa kalian adalah dua orang muda yang terpelajar dan sopan, rendah hati dan tidak menghina rakyat kecil.
- Berarti kekuasaan tertinggi rimba persilatan berada di tanganku! Aku harap kalian menyatakan diri untuk bergabung dibawah pimpinanku!
- Guruku adalah seorang pendeta waÂnita bernama Ang Hwa Nio-nio, kalau melihat perbuatan kalian, kalian tentu tidak akan diberi ampun!
- Justeru niat ini timbul setelah aku menyadari kebenaran ucapan kalian tadi bahwa perjuangan bukan sekedar membenci pemerintah Mongol.
- Mari singgah di rumah kami di mana kami dapat menjamu kalian sebagai tamu agung dan kita dapat bercakap-cakap mengenal persoalan ini.
- Kalian dua pengkhianat tak berguna! Perlu apa melepaskan kalian! Biar kalian pada mampus berdiri di tempat ini! teriak Sinto Gendeng.
- Orang tua, jangan mencampuri urusan kami, Kami adalah pangeran-pangeran dari istana! Pergilah atau kalian berdua akan kami bunuh pula!
- Meskipun di sini hanya disebutkan beberapa peti/guci yang penting namun kalian jangan sampai meninggalkan peti/guci yang kalian temui.
- Aku tidak bersalah, tidak berdosa! Jangan pergunakan kekuasaan kalian untuk berlaku semena-mena! ujar Sara Jingga dengan suara tandas.
- Pertama, kini hartawan Ji bukan lagi sahabat ayah kalian yang telah sadar, bukan lagi sekutu hartawan Ji dalam memeras penghuni dusun.
- "Baik, kalian berdua kami angkat menjadi kepala pengawal, memimpin dua puluh lima orang pengawal kami yang sudah ada," kata Lurah Koa.
- "Kalian ini orang-orang jahat yang agaknya tidak tahu diri! Apakah kami harus membunuh dulu kalian agar kalian benar-benar bertaubat?"
- Dewi... ? Ha... Ha... Ha! Ingin sekali aku melihat bagaimana tampang Dewi kalian Ku! kata si jubah putih pula lalu turun dari kudanya.
- "Apa artinya perkelahian ini? Heiii bukankah kalian itu puteri dan murid Toat-beng Kiam-sian Lo Cit? Dan engkau sendiri siapakah Nona?"
- "Baiklah, aku tanpa sengaja telah terlibat dalam urusan kalian, tidak apa menjadi saksi dari hubungan antara kalian yang menjadi baik."
- Lanjutkan ke area selanjutnya, kalian harus melindungi penggali harta dari serangan musuh selama 50 detik untuk menyelesaikan sub misi.
- Apakah Sri Baginda kalian memiliki tahi lalat seperti ini di tangan kanannya?! Wiro lalu acungkan tangan yang dipuntirnya itu ke depan.
- Kalau kalian sudah siap aku segera akan memasangkan kembali ke bawah perut kalian! Tapi dengan perjanjian kalian tidak akan membunuhku!
- Dasar tua bangka sedeng! Kalian enak saja melihat keponakan kalian si Bujang Gila Tapak Sakti dianiaya dan ditawan Datuk Lembah Akhirat!
- "Percobaan apa yang kaumaksudkan? Jagalah kata-kata kalian, atau aku akan menyuruh pengawal unutk menangkap kalian dan menghajar kalian!"
- "Baiklah, mudah-mudahan aku tidak akan mengecewakan, karena aku melihat tadi bahwa kalian adalah murid-murid Butong-pai yang amat lihai."
- Lanjutkan ke jalan sebelah kiri, saat menyebrangi air terjun kalian bertarung dengan beberapa musuh usahakan unuk mendapatkan 30 combo hit.
- Sarungkan golok kalian! Bicara biasa-biasa saja! Senjata tidak akan membantu kalian menemukan anak itu! Karena dia memang tidak ada disini!
- Kalian boleh membawa seluruh milik kalian dan hari ini juga kalian harus meninggalkan dusun Cang-cin dan tidak boleh lagi memasuki dusun ini.
- "Ha-ha-ha, kalian ini dua bocah sombong, berani menentang Tay-lek Kwi-ong. Apakah kalian iri melihat aku makan minum bersama nona pengantin?"
- Kami akan menahan kalian dan sebelum ketua Kwi-kiam-pang sendiri yang minta maaf, kami tidak akan membebaskan kalian!" Tang Hun berkata tegas.
- Khabuli tersenyum menyeringai, "Banyak sekali yang terjadi, dan hampir saja teman kalian itu ditangkap sebagai seorang mata-mata pemberontak."
- "Saudara sekalian! Mulai sekarang, kalian sebagai warga dusun haruslah taat kepada Lurah Koa yang telah menyadari kekeliruannya di masa lampau.
- Walah! Kalau aku jadi dedemit, kalian berdualah yang akan kucari lebih dulu! Kusedot ubun-ubunnya sampai mampus dengan muka biru mata mendelik!
- Hal itu pun serahkan saja kepada Gulam Sang Kongcu. Dia yang akan mengatur sehingga kalian semua akan menyusup ke dalam istana tanpa dicurigai.
- Apakah kalian lari dari surga Allah?! Hingga ia gugur dalam pertempuran ini.Allah meridhai arwahnya dan memberinya derajat tertinggi di surga .
- "Nama saya Rangga. Kalau kalian keberatan nyebutin nama, ya no problem! Tapi, saya mesti manggil kalian apa?" sableng dan noraknya mulai muncul.
- Kami telah mengambil keputusan bahwa karena kami tidak lagi membutuhkan tenaga kalian dua puluh lima orang, maka mulai detik ini kalian dipecat.
- "Bagaimana sih kalian ini? Sudah sebulan berlatih belum juga dapat menguasai sebuah jurus tendangan saja?" katanya dengan nada tidak sabar lagi.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.