Saturday 27 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kalian". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kalian"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kalian" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kalian", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kalian" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kalian"

  1. Untuk sementara kalian aman di sini.
  2. "Harap kalian memaafkan sikapku tadi.
  3. "Ha, kalian tentu bukan penduduk sini.
  4. "Ah, pantas saja kalian demikian akrab.
  5. Harap kalian tidak menghalangiku pergi.
  6. "Kenapa kalian nggak ngasih tahu aku?!"
  7. "Wah, kalian tahun ini jadi mahasiswa!"
  8. Teruskan sampai kalian menemui governor.
  9. Hemmm, kiranya kalian sebangsa perampok.
  10. Jadi kalian tak mau menyerah? Dan memilih
  11. "Apakah maksud kalian menanyakan namaku?"
  12. Selanjutnya kalian akan melawan mask man.
  13. Kini kalian datang lagi membuat keonaran.
  14. Daging kalian pasti sudah alot! Tapi malam
  15. "Heii, kalian semua pindah ke lain tempat.
  16. Bagaimana, maukah kalian berdua berjanji?"
  17. Kalau aku sudah telanjang baru kalian puas!
  18. Harap kalian pendah duduk ke sebelah kanan.
  19. "Apakah kalian akan menuntut kedua anak ini?"
  20. "Suatu saat kalian akan merasakan balasannya.
  21. "Hemm, agaknya kalian berdua bukan orang sini.
  22. Apakah kalian juga meninggalkan pesan disana !
  23. "Hemmm, kesalahan apakah yang kalian lakukan?"
  24. "Jadi kalian mengangkat dia sebagai pimpinan?"
  25. Terima kasih kalian telah memperkenalkan diri.
  26. banyaknya. Aku akan menolong kalian semampunya!
  27. Setelah itu keluar kalian akan melawan Sao Feng.
  28. Setelah cut scene kalian harus kembali ke kapal.
  29. Kuharap kalian jangan bertindak sendiri-sendiri.
  30. Lalu bagaimana dengan dua tugas kalian yang lain?
  31. Apakah kalian tidak berani, Koa Hok dan Koa Sek?"
  32. "Bagus, kalau begitu kalian pergilah membantunya.
  33. Apakah kalian ada melihat Raden Mas Cokro Ningrat?
  34. Cepat buntungi telinga kiri kalian sebagai hukuman!
  35. Kuminta kalian jangan bertindak jadi hakim sendiri.
  36. Setelah itu kalian akan melawan Beckett dan kru-nya.
  37. Selanjutnya kalian akan bertarung dengan Davy Jones.
  38. "Eh, apa yang kalian lakukan?" tanyanya menghampiri.
  39. Tapi jika kalian melawan maka bersiaplah untuk mati!
  40. Hijau Dua dan Hijau Tiga Bagus, kalian sudah kembali.
  41. Akhirnya kalian akan bertarung dengan 2 female guard.
  42. "Hemm, kalian ini dua orang muda mau apa?" bentaknya.
  43. Ulangi cara ini sampai kalian kembali ke pirates hall.
  44. Ternyata kalian adalah manusia-manusia berbudi tinggi.
  45. "Ha-ha-ha, kalian ini dua orang bocah sungguh tekebur.
  46. Seusai cut scene kalian akan bertarung dengan Eduardo.
  47. Apa maksud kalian berbohong dan ingin menghadap kami?"
  48. Setelah cut scene kalian akan mengendalikan Elizabeth.
  49. Bahkan selama ini kalian menjadi sahabat-sahabat kami.
  50. _Katakan kalian dari golongan apa? tanya lagi Keng Han.
  51. Teruskan ke depan sampai kalian dapat menusuk tentakel.
  52. "Ha-ha-ha, kiranya kalian mempunyai sedikit kepandaian.
  53. "Gimana kalau kalian aja pergi berdua?" Ayu menawarkan.
  54. Kalau begitu biar tubuh kalian berdua yang akan kutelan.
  55. Ulangi cara ini (3x) sampai kalian dapat mengalahkannya.
  56. Koa Hok dan Koa Sek, kalian dengar laporan mereka tadi?"
  57. Akan tetapi kalian jangan sekali-kali menggoda wa­nita.
  58. Bangsat rendah! Mampus kalian semua! teriak Nawang Suri.
  59. Orang yang kalian ingin tangkap atau bunuh sudah tak ada.
  60. Dan kalian minta air minum padaku dan duduk di atas batu.
  61. Nyari uang sudah kalian pikirkan, Dik? batin Roy bimbang.
  62. "Hemm, aku memberi waktu kepada kalian sampai besok pagi.
  63. Lalu, mengapa kalian mengejarku? tanya Cu In dengan ketus.
  64. Kalian telan habis semua persembahan yang kalian bawa itu.
  65. Atau mungkin suatu saat nama kalian juga akan ikut singgah.
  66. Bila tiba saatnya kalian akan kujadikan bangkai tanpa ujud!
  67. "Tai kucing kalian ini! " Mau tidak mau Roy mengiyakan juga.
  68. Kalau sudah menikah saya harap kalian suka menjenguk ibumu."
  69. Setelah mengalahkannya kalian dapat melihat ending game ini.
  70. Heiii, kalian dengar, kawan-kawan? Ia menantangku, ha-ha-ha!
  71. "Ah, kalian ini jadi mendikte gua!" Roy buru-buru menyerobot.
  72. Cepat katakan apakah kalian sudah berhasil merampas kuda itu?
  73. Cobalah kalian juga tengok langit timur jika ada hujan panas.
  74. "Mau apa mereka itu? Suheng, apa yang hendak kalian lakukan?"
  75. Cepat kerjakan, atau kalian ingin kami menghajar kalian semua?
  76. Prajurit-prajuritku! Cukup sudah sambutan yang kalian berikan.
  77. Dan sekarang, harap kalian suka membiarkan aku pergi dari sini!
  78. Kami tidak bisa menuruti kehendak kalian yang tidak pantas itu.
  79. Tunggu sampai cut scene, selanjutnya kalian mengendalikan Will.
  80. Kami bermaksud baik, akan tetapi kalian me­nolak mentah-mentah.
  81. silahkan, akan tetapi kalian yang memecat mereka, bukan kami..."
  82. Ulangi lagi cara yang sama sampai kalian berhasil mengalahkannya.
  83. "Nah, mengertikah kalian dan apakah masih ada keberatan lainnya?"
  84. Sudahlah, lanjutkan makan kalian dan jangan pedulikan orang lain.
  85. Baru setelah tiba di sana kalian boleh membawa mereka ke benteng."
  86. "Kembali kalian hanya menilai orang dari pakaian dan kedudukannya.
  87. Bagaimana kami dapat mengantar kalian bertiga ke pulau kosong itu?
  88. Kalian juga bisa memperolehnya, asal mau menempa diri kalian saja.
  89. Kalau kalian tidak berani, kalian harus cepat pergi dari kota ini!"
  90. Aku tidak akan melupakan sambutan kalian yang begini baik kepadaku.
  91. Pernahkah kalian melihat orang cacat lebih dari satu, dua, tiga,...
  92. "Ha-ha-ha, kalau aku membebaskannya, tentu kalian akan menyerangku.
  93. Untuk mengalahkan kalian harus memancingnya agar masuk ke dalam pot.
  94. Hanya sayang kalian tidak bisa bertanya apa-apa pada sahabat-sahabat
  95. Mudah-mudahan saja kelak kalian menjadi suami isteri yang berbahagia.
  96. Adakah suatu keperluan penting yang kalian bawa dengan kunjungan ini?
  97. "Tapi... kalian berjanji tidak akan menyerang ayahku dan keluargaku?"
  98. Maafkan aku kalau kalian mempersoalkan ruangan yang serba sempit ini.
  99. Hayo kalian berdua minta maaf kepada pamanmu Tang Kwi!" bentak Lo Cit.
  100. Dan ingat pula, bukan maksudku mengajak kalian menjadi pembunuh kejam.
  101. Bagaimana kalian hendak menculik mereka? Ingin sekali aku melihatnya!"
  102. Hayo kalian bertiga cepat maju ke sini! bentaknya kepada para muridnya.
  103. Bukankah kalian datang untuk menawan atau membunuh kami kakak beradik?"
  104. Sekarang agaknya sikap kalian mendatangkan perubahan dalam pandanganku.
  105. Ingat, ketaatan kalian adalah demi menjaga keamanan dusun kita sendiri.
  106. "Jangan kalian membawa-bawa nama mendiang ibuku yang tidak tahu apa-apa.
  107. Apakah kalian ingin menjadi orang jahat yang suka meng­ganggu wanita? '
  108. Dari tempat itu akan disebar pengumuman bahwa kalian berdua masih hidup.
  109. Aku meratap karena kalian akan mati tak berkubur! Hik ... hik ... hik!
  110. Sikap kalian bukan seperti pangeran melainkan seperti orang-orang jahat!
  111. "Hemm, apa artinya ini? Bukankah kalian anak buah Beng-cu Cu Goan Ciang?"
  112. Mendengar itu Panca kerutkan dahi "Apakah kalian sudah melihat sendiri ?"
  113. Begitukah? Ataukah kalian ini pejuang-pejuang yang melakukan perampokan?"
  114. Beranikah kalian melawan dua orang jagoan ini? Mereka itu kuat dan lihai!"
  115. "Bagus, kalian minta maaf, berarti kalian menyadari akan kesalahan kalian.
  116. "Baik, dan kalian tentu akan dibunuh semua!" Ia. pun berkelebat dan pergi.
  117. Pada area selanjutnya kalian harus menendang ketiga barrel sebelum meledak.
  118. Apakah kalian tidak merasa malu, hidup senang di atas mayat rakyat jelata?"
  119. Mungkin kalian kalau bertemu dengan mereka pasti mendapat bingkisan senyum.
  120. Kalau tidak taat, kalian bertiga dan semua murid Bu-tong-pai akan kubunuh!"
  121. Mungkin ini balasan yang terbaik bagi diriku! Satu hal perlu kalian ketahui.
  122. "Kalau kalian setuju, setelah naik gunung, kita ke rumah kakekku di kampung.
  123. "Buktikan kepada masyarakat, dengan ilmu-ilmu itu kalian bisa hidup mandiri.
  124. "Jadi kalian tidak mau mengaku siapa kawan-kawan kalian dan di mana mereka?"
  125. Allah bertanya lagi: Wahai hamba – hambaku, apa lagi yang kalian inginkan?
  126. Di luar sudah tersedia sebuah kereta yang akan membawa kalian ke satu tempat.
  127. "Hemmm, kalian yang bodoh, kalian yang lemah, tidak ada kemajuan sama sekali.
  128. Kecuali kalian berdua yang mula-mula sempat kusangka kaki tangan dedemit itu!
  129. Jika kalian tidak menyerah kalian akan mampus percuma! Kalian sudah terkurung!
  130. kek, itu urusan gua! Pokoknya malem ini kalian balik ke Bandung dan gua ikut!"
  131. Akan tetapi berjanjilah bahwa kalian berdua tidak mentertawakan ilmu pedangku "
  132. "Jika cuaca sedang cerah, dari pondok itu kalian bisa melihat gugusan Himalaya.
  133. "Sobat, sungguh tidak enak dan tidak pantas kalau kalian menahan seorang wanita.
  134. Kalau kalian ini bertanding satu lawan satu aku tentu tidak akan campur tangan."
  135. Ikuti jalan menurun itu sampai kalian mencapai sebuah pedataran di dasar lembah.
  136. Dan kalian tidak akan beriman (dengan sempurna) kecuali kalian saling mencintai.
  137. Baru me­ngenal kelihaian Juragan Lui sekarangi Hayo kalian berkemas dan bekerja!
  138. Kuminta kalian suka menunggu kedatangan putera buyut yang sedang memanggil dukun.
  139. Jangan berani mengganggu gadis ini! Ternyata kalian mengabaikan peringatan itu ...
  140. "Manusia hina!" bentak Mimi. "Orang macam kalian ini sebenarnya tidak pantas hidup.
  141. Aku masih berkabung, aku ingin menemani isteriku... bunuhlah aku kalian kehendaki!"
  142. Kalau kalian sungkan menyerang lebih dulu, baiklah pinto yang menyerang lebih dulu.
  143. Coba sebutkan pesan yang kalian tinggalkan itu bunyinya bagaimana? tanya Dewi pula.
  144. "Mengaku yang jujur kalau kalian ingin hidup!" Mimi membentak dengan nada mengancam.
  145. "Kalau begitu, dia kini datang untuk membalas dendam kepada kalian dan ayah kalian?"
  146. Mungkin aku inr&ih bersedie mengambil kalian berdua menjadi jongos dan perawat kuda!
  147. "Nanti dulu, twa-kongcu, siauw-kongcu, apa salahku maka kalian marah-marah kepadaku?"
  148. Karena siapa tahu hal seperti itu, suatu hari, akan Roy lakukan terhadap kalian juga.
  149. Setelah itu kalian harus kembali ke kapal dan menghabisi semua musuh yang menghadang.
  150. Ulangi cara ini pada 3 meriam yang ada setelah itu kalian akan berada di lantai bawah.
  151. Sudah kukatakan, harap jangan ha­langi dan ganggu aku atau kalian akan menyesal nanti!
  152. Kalian mengotorkan nama pejuang juga kalian mengacaukan keamanan dan mengganggu rakyat.
  153. Hik... hik... hik! Saat ini aku membawa serta kekasihku! Bukankah dia yang kalian cari?!
  154. Kenapa kalian bertiga memaki guruku? Kalau dia berada di sini kalian mau apa? bentaknya.
  155. Bukankah secara tidak langsung kalian berdua telah mengundang kami untuk datang kemari?!
  156. Nah, keluarlah kalian dari dusun ini agar kami dapat membuat persiapan," kata sang lurah.
  157. "Kalau kalian sudah mendengar, lalu apa yang akan kalian lakukan?" tanya pula Goan Ciang.
  158. Teruskan ke dalam dan lanjutkan kalian akan tiba di area dengan 3 tanda lingkaran kuning.
  159. Untung kalian lekas mengenali si manusia jelek ini! Kalau tidak urusan bisa bertele-tele!
  160. Jangan harap kali ini kami memberi ampunan dan membiarkan kalian berdua pergi hidup-hidup!
  161. Pendeknya, kalian akan dapat masuk ke istana dengan berterang, tentu saja dengan menyamar.
  162. "Gua terharu sekali, karena kalian begitu merhatiin Mama." Si bandel itu duduk di trotoar.
  163. Seperti yang kalian lihat sendiri! berkata orang yang muncul dari balik batu karang besar.
  164. "Tapi, apa yang hendak kalian lakukan dengan para penduduk yang membawa alat pemukul itu?"
  165. Namun kalau kalian tetap bertindak liar, terpaksa pandai besi ini akan kusiksa lebih hebat.
  166. Heii, kalian lepaskan golok kalian dan lawan dua orang pemuda ini dengan tangan kosong saja.
  167. Alangkah akan baiknya kalau kalian dapat menyadarkan hartawan Ji seperti halnya ayah kalian.
  168. "Ngga kuk! Aku meletakkan selendangku bareng punya kalian kok tadi!" suara Kuning ketakutan.
  169. Aku juga sudah menduga bahwa kehadiran kalian ada sangkut pautnya dengan semua kejadian itu.
  170. Jika tak ada lagi yang hendak kalian sampaikan atau tanyakan, aku ingin beristirahat dulu...
  171. Bukan pula Dedemit Karang Gontor yang barusan sesajennya kalian lahap! Ha ... ha ... ha ... !
  172. Seorang pemuda yang telah menolongku saat kalian meninggalkanku di hutan dua tahun yang lalu.
  173. Sang gadis berkata: apakah kalian membantah apa yang telah diperintahkan oleh Rasulullah Saw?
  174. Dengar baik-baik, aku melarang kalian membicarakan lagi tentang latihan kita tadi! Mengerti?"
  175. Jika kalian ingin menang tanpa damage maka kalian sebaiknya hanya menggunakan counter attack.
  176. Kalian bisa melihat, kalian bisa membaca situasi! Apa aku perlu menjawab? Ha ... ha ... ha!
  177. "Saudara Ku Cin dan engkau, adik Mimi, harap kalian tidak bersikap begini dan salah mengerti.
  178. Jika kalian mau menyerah secara baik-baik, kerajaan akan mengampu nkan semua kesalahan kalian.
  179. Selanjutnya kalian tinggal menekan tombol-tombol yang muncul di layar untuk menghabisi kraken.
  180. "Hari sudah rembang petang, kalian harus pulang dan akupun juga" katanya kepada anak-anak itu.
  181. Jika kalian melihat mereka menyalahkan sumbu segera matikan (injak sumbu) saat ada kesempatan.
  182. Biarpun kalian keturunan Mongol, kalau kalian tidak membantu penjajah, kalian bukan musuh kami.
  183. Tentu kalian lakukan itu karena iri hati, karena dia kami angkat menjadi putera mahkota, bukan?
  184. Akan tetapi ingat, kalian menghadapi perampok, haruslah bersikap benar dan menentang kejahatan.
  185. "Tentu saja kami merasa berbahagia, Bu Tong. Semoga kalian menjadi suami isteri yang berbahagia.
  186. Katakan, apakah kalian tahu di mana Goa Selarong? Di mana aku bisa menemukan Resi Mandra Botama?
  187. Mereka berdua pasti tahu dimana kakakku berada! Lekas katakan dimana Sri Baginda kalian sandera?!
  188. "Pengawal melaporkan bahwa kalian datang untuk bicara denganku dan bahwa kalian adalah kenalanku.
  189. "Dengar baik-baik, Thian-tan Tosu dan Thian-yang-cu! Nyawa ketua kalian telah berada di tanganku.
  190. Dan hendaknya kalian maklumi, bahwa Bu-tong-pai bukan perkumpulan pemberontak terhadap pemerintah.
  191. "Maafkan ji-wi kong-cu (tuan muda berdua), kalian terpaksa menjadi tawanan kami!" kata Goan Ciang.
  192. "Harap kalian tidak salah paham dan mengira bahwa aku tiba-tiba saja menjadi pengkhianat bangsaku.
  193. Setelah itu kalian akan bertarung di atas, kalian bisa menendang guci yang ada untuk menyerangnya.
  194. Apa urusan kalian baru disini aku ketahui! Sebagai teman aku tak mungkin meninggalkannya sendirian.
  195. Siapa kalian dan mau apa berkeliaran di dusun ini?" Bong Kit membentak dengan sikapnya yang sombong.
  196. "Maksudku sih, kalian punya ide nggak biar aku nggak usah berantem segala gitu?" Rangga duduk di meja.
  197. Namun jika aku si tua renta ini boleh memberi nasihat harap kalian suka mendengar satu lagi nyanyianku.
  198. Ini salah satu terbaik untuk menyelesaikan sub misi hit combo selama kalian tidak terkena serang musuh.
  199. "Haiii, kalian ini agaknya sudah lama berkenalani" kata Kwi Hong sambil memandang wajah kakak misannya.
  200. "Bagus, dengan semangat kalian, aku yang kalian akan menang," kata Goan Ciang kepada kakak beradik itu.
  201. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman.
  202. Perajurit-perajurit pengecut! Kelak kalian akan kuhukum gantung satu persatu ( teriak Tawang Merto marah.
  203. "Jadi kalian adalah murid-murid Kwi-kiam-pang? Kwi-kiam-pang tidak pernah memandang kami sebagai sahabat.
  204. "Saya tahu, siapa saja orang yang selalu datang kepada kalian dan minta uang untuk bikin ini dan itu...."
  205. Perhatikan guard bar di dekat health point, jika guard bar habis kalian sudah tidak dapat menangkis lagi.
  206. Ternyata kalian memang orang-orang hebat dunia persilatan. Nyanyuk Amber berpaling ke arah Sinto Gendeng.
  207. "Kelak akan datang waktunya kalian dapat melihat mukaku, akan tetapi sekarang belum waktunya, kata Cu In.
  208. Kemudian Rasulullah Saw bertanya lagi: Apakah kalian kehilangan seorang yang lain? Mereka menjawab: tidak.
  209. Tua bangka edan! Hentikan tawa dan tangis kalian! Ayo sekarang buktikan kalau kalian benar-benar dikebiri.
  210. Berapa ratus menurut hitungan kalian? Pasti kalian punya hitungan sendiri, ya? Jangan dipermasalahkan, deh.
  211. Kembang, rokok, madu dan telur! Lakukan cepat! Kalau tidak kalian berdua tak akan kembali lagi ke Kotaraja!
  212. Hai, tidak tahukah kalian siapa yang datang? Kami adalah dua orang datuk dan kami minta pelayanan istimewa.
  213. Dan untuk menyelundupkan kalian ke dalam istana, sudah kuserahkan kepada Ciu-ciangkun yang akan mengaturnya.
  214. Lagi pula aku tidak mau menyinggung perasaan kalian karena aku percaya kalian bisa menyelesaikan urusan ini.
  215. "Hemmm, Sute dan Thian-yang-cu, kalian hendak pergi ke mana?" tanya Gulam Sang atau Thian It Tosu palsu itu.
  216. Selanjutnya kalian akan melawan prison guard, tembakan meriam ke arahnya 2x untuk mengalahkannya dengan mudah.
  217. "Karena kalian tadi bermain pedang, biarlah saya pun menggunakan pedang.kata Han Li sambil mencabut pedangnya.
  218. Tetapi jika kalian mengalami derita sengsara hidup seperti diriku, mungkin kalian ikut meratap dalam tangisku.
  219. Sebagian mereka berkata: Bukankah Rasulullah Saw telah berpesan kepada kalian untuk tidak meninggalkan tempat?
  220. Ketika lalu di depan rumah pandai besi Panca, pandai besi itupun keluar dan menegur "Hai, mengapa kalian ini ?"
  221. Ah! Pertunjukan atau sandiwara apa lagi yang hendak kalian lakukan! ujar Wiro sambil usap-usap luka di pipinya.
  222. Aku harap hal itu tidak kalian lakukan! kata Ki Rawe Jembor dengan tegas seraya berdiri dan melangkah ke pintu.
  223. "Aku mohon bantuan kalian untuk dibolehkan bersembunyi dalam rombongan ini, aku dikejar-kejar pasukan keamanan!"
  224. Kecuali kalau tuan rumah mengijin­kan, aku akan menerima tantangan kalian dan kalian berdua boleh maju bersama!
  225. "Apa kalian tidak mendengar hal-hal aneh tentang pondok itu di perkampungan? Pasti penduduk memberitahu kalian."
  226. Kalian pergilah, dan setelah aku yakin benar kalian tidak dapat mengejarku, baru aku akan membebaskan gadis ini."
  227. Benarkah kalian para pengawal hen­dak membunuh putera mahkota Pangeran Tao Kuang? Kenapa kalian melakukan hal itu?
  228. Kalau kalian berjanji tidak akan membunuhku, akan kuambilkan barang-barang kalian! Pasti utuh, tak ada yang kurang!
  229. Siapakah kalian dan mau apa men­cari Juragan Lui? Akulah orangnya! Dan dia mengepulkan asap huncwe dari mulut­nya,
  230. Mengapa kalian menangkap aku? Aku tidak mempunyai permusuhan dengan kalian, mengapa kalian berbuat begini? tegurnya.
  231. "Saya adalah panglimamu... Jangan pernah terpengaruh isu politik apa pun karena kalian bukan organisasi politik...!"
  232. Tapi kalau kalian menyuruh gua untuk balik lagi ke rumah dan minta izin, jelas gua nggak mau." Roy mengusap matanya.
  233. Karena menulis ternyata bisa menjadi sumber penghasilan yang mungkin membuat kalian iri setelah membaca tulisan ini.
  234. "Lee-susiok (paman guru Lee), aku tidak maksudkan kalian bertiga!" jawab gadis yang disebut dengan nama Hui Yen itu.
  235. Ada ombak menggulung, topan menderu, dan bahkan teriakan kawan-kawannya, kalian juga, yang mencemoohkan kelakuannya.
  236. Mana mau aku mati sendirian! Salah satu dari kalian harus ikut bersama! Lalu Kapak Naga Geni 212 dibabatkan ke atas.
  237. Dia masih muda, penuh semangat, gagah perkasa, berjiwa pahlawan tidak seperti kalian yang menjadi penjilath penguasa.
  238. Jangan kalian bunuh manusia itu! Kalau dia sampai mati bagaimana nasib diriku! Aku akan kehilangan anuku seumur-umur.
  239. Yang jelas, kalian harus menurut semua kehendakku atau kakek ini akan mati di sini, baru kemudian kalian menyusulnya."
  240. Heiii, para perajurit dalam benteng! Kalau kalian tidak menyerah, tentu kalian semua akan mati ditumpas pasukan kami!"
  241. Bagus! Kalian bangsa pengkhianat memang berjiwa pengecut! Silakan bantu pimpinan kalian agar tidak mampus lebih cepat!
  242. Satu-satunya cara untuk menebus dosaku adalah dengan bertindak selaku pimpinan kalian untuk menumpas datuk biadab ini.
  243. Siapa dulu di antara kalian ingin mati lebih cepat! Bertanya Datuk Lembah Akhirat sambil sunggingkan seringai mengejek.
  244. "Akan tetapi, kalian menikmati hasil penjajahan! Kalian hidup bermewah-mewahan sedangkan rakyat jelata hidup kelaparan.
  245. Aih, kenapa kalian berkata demi­kian? kata Pangeran Tao Kuang. Kita tetap bersaudara dan aku tidak akan mengubah sikap.
  246. Nah, orang-orang muda yang baik, ceritakan apa maksud kalian menemui pinceng (saya), kata Dalai Lama dengan suara ramah.
  247. Bukankah kalian tengah menyelidiki perkara malapetaka kematian begitu banyak penduduk yang terjadi akhir-akhir ini ... ?
  248. Saat bertarung kalian dapat memanfaatkan peti, gerobak, buah-buahan dan barrel dengan menekan segi tiga saat di dekatnya.
  249. Jika kalian berdua memang orang-orang Kerajaan maka kita adalah orang satu golongan! Kenapa ribut-ribut harus berkelahi?!
  250. Tapi kalau kalian bertiga nanti sampai jatuh di tangan kami, apakah kau akan mau menciumku nek?! Lagi-lagi Wiro mengejek.
  251. Kalau kalian memang ada kepandaian, kalian berdua boleh mewakili ketua kalian dan sekarang kalian berdua menghadapi aku!"
  252. Dan jangan lupa, lipat gandakan meminum ramuan kulit pohon yang kuberikan agar tenaga dalam kalian meningkat dengan cepat!
  253. Buat kalian yang belum pemah ke Bandung, jangan kaget kalau mendapatkan alun-alun Bandung yang jauh dari perkiraan semula.
  254. Aku Swat­hai Lo-kwi (Iblis Tua Lautan Salju), tidak ada yang mampu menandingi! Ha-ha-ha, mampuslah kalian semua, ha-ha-ha!
  255. "Enci Yen, lo-cian-pwe, kalau kalian mengganggunya, terpaksa aku melupakan persahabatan kita dan akan melawan mati-matian!"
  256. Selama perjalanan kebawah akan kami perlihatkan pemandangan yang indah dimana kalian dapat bertemu dengan beberapa sahabat.
  257. Apakah kalian nanti setelah merdeka, lalu menjadi negara supernasionalis mau kembali pada kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.
  258. Setiap sub mission akan mendapatkan treasure reward atau setidaknya kalian akan mendapatkan notierity (experience) tambahan.
  259. "Sudah kukatakan kalian tidak boleh menggunakan senjata golok, dan kalian masih berani membangkang!" bentak gadis itu galak.
  260. Usahakan untuk menghindari patrol guard atau kalian harus bertarung dengannya agar mereka tidak sampai membunyikan bel alarm.
  261. "Goan Ciang, Yen Yen, cepat kalian pergi!" berulang-ulang kakek Pek Mau Lokai berteriak, menyuruh kedua orang muda itu pergi.
  262. Jangan lalu kalian membalas dengan jalan merampok pula sehingga tidak tahu lagi kita bedanya antara kalian dan para perampok.
  263. Sampaikan pada Hijau Satu. Dan kalian harus punya waktu untuk beristirahat karena pelajaran itu akan sangat menguras tenaga...
  264. "Bagus!" Gadis yang lincah itu berseru gembira, "Kalau begitu, kenapa kalian tidak bertanding saja? Dua lawan dua, sudah adil.
  265. Maksudku, dunia sehari-hari yang aku jalani berbeda dengan yang biasa kalian lakukan." Roy memegang jemari Rani dengan lembut.
  266. Akan tetapi kalau kalian berani mengganggu sehelai rambut Sumoi, kami akan datang menghancurkan dan membinasakan kalian semua!"
  267. Kalian, adalah pemuda-pemuda, jangan mengikuti jejak ayahmu yang kotor, bahkan kewajiban kalian untuk mengingatkan ayah kalian.
  268. Kami masih mau memaafkan kalian karena sebagai orang luar, kalian tidak tahu akan keadaan di dusun kami," kata si kumis panjang.
  269. Pertama-tama, melihat hubungan dan pergaulan di antara kalian, aku mempunyai sebuah usul, yaitu untuk menjodohkan kalian berdua.
  270. "Baik, sekarang kalian berdua coba untuk bertanding dengan pinto agar pinto dapat melihat di mana letak kekurangan-kekuranganmu.
  271. Dua tua bangka tak berguna! Dari tadi kalian diam saja! Padahal korban sudah berjatuhan di pihak kita! Kalian menunggu apa lagi?!
  272. Hai! Tunggu dulu! Salah satu dari kalian adalah yang dulu menyerbu markasku dan membuntungi kakiku! Rupanya kau yang punya kerja.
  273. Rasulullah Saw menjawab: Mereka telah mengetahui bahwa apa yang telah dijanjikan Allah kepada kalian dengan sebenar – benarnya.
  274. Aku tidak peduli kalian bertaruh atau tidak, akan tetapi aku tidak akan membuka cadarku! kata Cu In dengan suara ketus dan marah.
  275. Sepatutnya orang-orang yang bela­jar silat seperti kalian malah menjadi pelindung dan pembela wanita dari gang­guan orang jahat.
  276. "Kalian berjaga di sini dan begitu ada gerakan untuk memberontak dari orang-orang Bu-tong-pai, kalian lebih dulu bunuh kakek ini!"
  277. Kalian dua kakak adik manusia celaka! Sudan cukup kalian menipuku! Sutan keparat! Kau yang pertama kali akan kubunuh! teriak Sabai.
  278. Kami berdua memang mendapat tugas menyambut para tetamu dari jauh! Silahkan turun dari kuda! Kami akan membawa kalian menemui Dewi!
  279. Siapakah kalian berdua yang berani mencampuri urusan kami? Bentak seorang di antara mereka yang hidungnya pesek dan mulutnya besar.
  280. "Semuanya bisa dipelajari! Semuanya bisa saya ajarkan, kalau kalian ingin belajar!" Tiba-tiba asap mengepul dari telapak tangannya.
  281. Aku tadinya tidak mengira bahwa kalian adalah dua orang muda yang terpelajar dan sopan, rendah hati dan tidak menghina rakyat kecil.
  282. Berarti kekuasaan tertinggi rimba persilatan berada di tanganku! Aku harap kalian menyatakan diri untuk bergabung dibawah pimpinanku!
  283. Guruku adalah seorang pendeta wa­nita bernama Ang Hwa Nio-nio, kalau melihat perbuatan kalian, kalian tentu tidak akan diberi ampun!
  284. Justeru niat ini timbul setelah aku menyadari kebenaran ucapan kalian tadi bahwa perjuangan bukan sekedar membenci pemerintah Mongol.
  285. Mari singgah di rumah kami di mana kami dapat menjamu kalian sebagai tamu agung dan kita dapat bercakap-cakap mengenal persoalan ini.
  286. Kalian dua pengkhianat tak berguna! Perlu apa melepaskan kalian! Biar kalian pada mampus berdiri di tempat ini! teriak Sinto Gendeng.
  287. Orang tua, jangan mencampuri urusan kami, Kami adalah pangeran-pangeran dari istana! Pergilah atau kalian berdua akan kami bunuh pula!
  288. Meskipun di sini hanya disebutkan beberapa peti/guci yang penting namun kalian jangan sampai meninggalkan peti/guci yang kalian temui.
  289. Aku tidak bersalah, tidak berdosa! Jangan pergunakan kekuasaan kalian untuk berlaku semena-mena! ujar Sara Jingga dengan suara tandas.
  290. Pertama, kini hartawan Ji bukan lagi sahabat ayah kalian yang telah sadar, bukan lagi sekutu hartawan Ji dalam memeras penghuni dusun.
  291. "Baik, kalian berdua kami angkat menjadi kepala pengawal, memimpin dua puluh lima orang pengawal kami yang sudah ada," kata Lurah Koa.
  292. "Kalian ini orang-orang jahat yang agaknya tidak tahu diri! Apakah kami harus membunuh dulu kalian agar kalian benar-benar bertaubat?"
  293. Dewi... ? Ha... Ha... Ha! Ingin sekali aku melihat bagaimana tampang Dewi kalian Ku! kata si jubah putih pula lalu turun dari kudanya.
  294. "Apa artinya perkelahian ini? Heiii bukankah kalian itu puteri dan murid Toat-beng Kiam-sian Lo Cit? Dan engkau sendiri siapakah Nona?"
  295. "Baiklah, aku tanpa sengaja telah terlibat dalam urusan kalian, tidak apa menjadi saksi dari hubungan antara kalian yang menjadi baik."
  296. Lanjutkan ke area selanjutnya, kalian harus melindungi penggali harta dari serangan musuh selama 50 detik untuk menyelesaikan sub misi.
  297. Apakah Sri Baginda kalian memiliki tahi lalat seperti ini di tangan kanannya?! Wiro lalu acungkan tangan yang dipuntirnya itu ke depan.
  298. Kalau kalian sudah siap aku segera akan memasangkan kembali ke bawah perut kalian! Tapi dengan perjanjian kalian tidak akan membunuhku!
  299. Dasar tua bangka sedeng! Kalian enak saja melihat keponakan kalian si Bujang Gila Tapak Sakti dianiaya dan ditawan Datuk Lembah Akhirat!
  300. "Percobaan apa yang kaumaksudkan? Jagalah kata-kata kalian, atau aku akan menyuruh pengawal unutk menangkap kalian dan menghajar kalian!"
  301. "Baiklah, mudah-mudahan aku tidak akan mengecewakan, karena aku melihat tadi bahwa kalian adalah murid-murid Butong-pai yang amat lihai."
  302. Lanjutkan ke jalan sebelah kiri, saat menyebrangi air terjun kalian bertarung dengan beberapa musuh usahakan unuk mendapatkan 30 combo hit.
  303. Sarungkan golok kalian! Bicara biasa-biasa saja! Senjata tidak akan membantu kalian menemukan anak itu! Karena dia memang tidak ada disini!
  304. Kalian boleh membawa seluruh milik kalian dan hari ini juga kalian harus meninggalkan dusun Cang-cin dan tidak boleh lagi memasuki dusun ini.
  305. "Ha-ha-ha, kalian ini dua bocah sombong, berani menentang Tay-lek Kwi-ong. Apakah kalian iri melihat aku makan minum bersama nona pengantin?"
  306. Kami akan menahan kalian dan sebelum ketua Kwi-kiam-pang sendiri yang minta maaf, kami tidak akan membebaskan kalian!" Tang Hun berkata tegas.
  307. Khabuli tersenyum menyeringai, "Banyak sekali yang terjadi, dan hampir saja teman kalian itu ditangkap sebagai seorang mata-mata pemberontak."
  308. "Saudara sekalian! Mulai sekarang, kalian sebagai warga dusun haruslah taat kepada Lurah Koa yang telah menyadari kekeliruannya di masa lampau.
  309. Walah! Kalau aku jadi dedemit, kalian berdualah yang akan kucari lebih dulu! Kusedot ubun-ubunnya sampai mampus dengan muka biru mata mendelik!
  310. Hal itu pun serahkan saja kepada Gulam Sang Kongcu. Dia yang akan mengatur sehingga kalian semua akan menyusup ke dalam istana tanpa dicurigai.
  311. Apakah kalian lari dari surga Allah?! Hingga ia gugur dalam pertempuran ini.Allah meridhai arwahnya dan memberinya derajat tertinggi di surga .
  312. "Nama saya Rangga. Kalau kalian keberatan nyebutin nama, ya no problem! Tapi, saya mesti manggil kalian apa?" sableng dan noraknya mulai muncul.
  313. Kami telah mengambil keputusan bahwa karena kami tidak lagi membutuhkan tenaga kalian dua puluh lima orang, maka mulai detik ini kalian dipecat.
  314. "Bagaimana sih kalian ini? Sudah sebulan berlatih belum juga dapat menguasai sebuah jurus tendangan saja?" katanya dengan nada tidak sabar lagi.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.