Tuesday 3 May 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "penutur". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "penutur"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "penutur" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "penutur", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "penutur" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "penutur"

  1. Aku juga berterima kasih karena kau mempercayakan diriku untuk menjadi penutur dalam menyingkapkan rahasia hidup kalian.
  2. Adapun pengacuan tempat yaitu, dekat dengan penutur (sini, ini), agak dekat (situ,itu), jauh (sana), serta menunjuk secara eksplisit (Semarang, Kendal, dsb).
  3. Satuan lingual itu memiliki keterangan agak dekat dengan penutur yang mengacu pada sebuah tempat di atas jembatan tersebut, yaitu di sekitar mulut gang kampung.
  4. Teknik interupsi (ekspansi di dalam) digunakan untuk membuktikan bahwa kata-kata yang dipakai penulis sesuai dengan yang dimaksud oleh penutur dalam teks tersebut.
  5. Menurut pengamatan dan pengalaman saya selama mengajar bahasa Indonesia untuk penutur asing, tidak dapat dikatakan bahwa cerita tradisi lisan dalam pengajaran bahasa Indonesia hanyalah sebagai pelengkap saja.
  6. Sementara, elemen rekaan imajinatif merupakan demensi sensualitas yang selalu melekat pada penutur dan penulis karya sastra, sehingga karya sastra yang dihasilkan merupakan karya kebahsaan yang indah (basa rinengga).
  7. Sebab tentu kita tidak akan memahami sebuah makna secara terpisah antara teks yang dinyatakan dengan konteks yang dimaksudkan antara penutur dan petutur, mereka diikat dengan aturan yang jelas agar dalam berkomunikasi tidak ngambang, dan mudah untuk diinterpretasikan satu sama lain.
  8. Berbicara bahasa sebagai sistem komunikasi, tidak terlepas dari konteks budaya, konteks situasi, yang harus dipahami oleh penutur dan petutur, yang berarti mereka yang terlibat dalam suatu wacana yang intregral dan tidak dapat dipisakan antara bahasa yang dipahami dengan budaya yang melekat pada pemakai bahasa tersebut.
  9. Berpijak dari konsep di atas, ini berarti selain teks yang melekat pada bahasa baik lisan maupun tulisan yang tersususn dengan baik secara gramatikal namun untuk mendapatkan makna bahasa yang sempurna maka seorang petutur dan penutur tidak dapat mengabaikan unsur konteks yang melingkupi dimana, kapan, bsgaimana, dan kepada siapa wacana itu disamapikan.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.