Tuesday 1 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kita". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kita"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kita" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kita", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kita" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kita"

  1. Mari kita sudahi.
  2. Arah mana kita tuju?
  3. Mari kita bicarakan.
  4. Mari kita meneleponnya.
  5. Kapan kita lepas landas?
  6. Jam berapa kita bertemu?
  7. Di mana kita naik perahu?
  8. Mari kita pergi. Yankees.
  9. Dimana kita akan bertemu?
  10. Jam berapa kita berangkat?
  11. Akankah kita buat dua cek.
  12. Bisakah kita melihat menu?
  13. Mari kita pergi untuk minum.
  14. Jam berapa kita akan kembali?
  15. Apakah kita pergi dengan bus?
  16. Mari kita membuat kesepakatan.
  17. Mari kita terbang lebih rendah.
  18. Mari kita bertemu di kamar saya.
  19. Apakah kita harus menunggu lama?
  20. Bisakah kita pergi ke tiki besok?
  21. Apakah kita akan tiba tepat waktu?
  22. Mari kita bersama-sama untuk kopi.
  23. Mari kita berbelanja dengan cepat.
  24. Akankah kita melihat sekolah ikan?
  25. Gotong raja kita ke singgasananya!
  26. Celaka! Tamat riwayat kita berdua!
  27. Jam berapa kita bangun di pagi hari?
  28. TETAPI, kita sudah 56 tahun merdeka.
  29. Ayo cepat, atau kita akan terlambat.
  30. Bisakah kita berkemah di tanah Anda?
  31. Apa yang akan kita lihat di tur ini?
  32. Saya pikir kita bisa. ini slip anda.
  33. Semoga penerbangan kita menyenangkan.
  34. Bagaimana kalau kita bertemu di sana?
  35. "Lurah jahanam, kita tidak diundang!"
  36. Bisakah kita membayar sendiri-sendiri?
  37. Mari kita beralih ke topik berikutnya.
  38. "Itu kalau benar kita mau taat hukum."
  39. Di mana kita akan bertemu? Jam berapa?
  40. "Baik, baik, kita mulai sekarang juga.
  41. padahal kita bisa duduk di taman malam
  42. "Ke sana pun, polisi kita dicuekin...."
  43. Apakah kita harus memakai jas dan dasi?
  44. Mari kita menghubungi perusahaan taksi.
  45. Soal itu lain kali saja kita bicarakan.
  46. Jangan biarkan anak kita bermain lampu.
  47. Bagaimana kalau kita pergi untuk minum?
  48. Dia.harus kita buang ke Lembah Bangkai!
  49. "Sebaiknya kita tutup mulut," bisik Roy.
  50. Karena kita pada hakekatnya adalah sama.
  51. Banyak sekali yang perlu kita bicarakan.
  52. Apapun yang kita lakukan dia sudah tahu.
  53. Seperti itu juga kita akan dilestarikan.
  54. Bagaimana kalau kita membuat perjanjian.
  55. Tentu kita bakal menang terus berperang.
  56. Sudahlah, kita jangan lama-lama di sini.
  57. Maaf, tapi kita harus tetap seperti ini.
  58. Mungkin kita bisa bertiga ke Malioboro."
  59. Akhirnya, petani kita mati ... .MATI !!!
  60. Sudahlah, kita semua pun tahu belaka...!
  61. "Ya, pulang ke rumah kita di kota raja."
  62. "Utang luar negeri kita juga melambung."
  63. Kalau begitu, kita berdua tidak ti­dur.
  64. Nona, tadi kita melihatmu di rumah makan.
  65. Mari kita pergi dari sini." bisik Han Li.
  66. Apakah kita perlu membayar untuk minuman?
  67. Bagaimana kalau kita menjodohkan mereka?"
  68. Celaka kita Suro ... bisik Tapak Jingga.
  69. "Soalnya, sudah lama kita tidak tertawa!"
  70. Marilah kita menghadap Pangeran Mahkota."
  71. "Ayolah, kita ke New Delhi." Ina berdiri.
  72. "Memangnya, kita mau berhenti amburadul?"
  73. Oke. Mari kita lakukan. Apakah Anda siap?
  74. Han Li dan engkau Nona, mari kita pergi!"
  75. Kontrak kita adalah lima tahun," katanya.
  76. "Sekarang kita jalan masing-masing saja."
  77. "Akhirnya, spirit pers kita horor terus!"
  78. Akankah kita mampir ke toko saat kembali?
  79. Benar, Hong-moi, kita tetap ber­sahabat.
  80. Datuk jahanam! Urusan kita belum selesai!
  81. Lalu, apa yang akan kita hadapi pada 2002?
  82. Ya, kita diam-diam sudah digiring ke sana.
  83. Tidak bisakah kita selesaikan ini sendiri?
  84. Ini pasti. Hey. Mari kita pergi ke pantai.
  85. Nah, mari kita lanjutkan perjalanan kita."
  86. "Siapa tahu kita bertemu mereka di Ganga."
  87. Berpikir dengan pikiran diri kita sendiri.
  88. "Hey, kapan kita nengok Ayu?" usul Rangga.
  89. Mari kita mendapatkan gigitan untuk makan.
  90. Biarkan kita bertemu dengan sang Dewi dulu.
  91. Saat ini kita menghadapi satu urusan besar.
  92. X. Bagaimana kita menentukan angka pertama.
  93. Mari kita melapor ke perusahaan sewa mobil.
  94. Banyak masalah yang harus kita pecahkan ...
  95. Jangan ada bagian tubuh kita yang tertahan.
  96. Beritahu saya ketika kita sampai di museum.
  97. Berapa jam yang tersisa sebelum kita mulai?
  98. "Lalu... lalu apa yang harus kita lakukan?"
  99. Mari kita minum tiga cawan arak untuk itu!"
  100. Jangan-jangan malah kita yang jadi korban."
  101. Bisakah kita duduk kursi menghadap ke jalan?
  102. Sebaiknya kalau kita mulai dari dusun-dusun.
  103. "Jadi, kita ini maju atau mundur?" tanya JP.
  104. Marilah, nona jangan sampai kita terlambat."
  105. Mengapa kita harus meributkan soal silsilah.
  106. "Sekarang kita pulang, yuk," Rangga berdiri.
  107. Bisakah kita bermain menggunakan sepatu ini?
  108. Nanti ada saatnya kita bicara panjang lebar.
  109. Tengah malam kita ke Gelap Nyawang, katanya.
  110. kapan waktu keberangkatan kita menurut anda?
  111. Sebelum kita pergi, engkau harus makan dulu.
  112. Akan tetapi, apa artinya tenaga kita berdua?
  113. Permisi, di persimpangan mana kita sekarang?
  114. Tokoh kita ini merenungi lagi keberadaannya.
  115. Sekarang mari kita pikirkan masa depan kita.
  116. Biasanya kita bahkan menentang para perampok.
  117. Kita harus pandai mengurus diri kita sendiri.
  118. Saatnya kita semua meninggalkan tempat ini...
  119. "Sekarang, apa yang akan kita lakukan, sute?"
  120. "Ah, sudahlah, nanti kita susah masuk surga!"
  121. Berapa lama kita harus menunggu giliran kita?
  122. Ini adalah kualitas terbaik yang kita miliki.
  123. Saya pikir kita berada di stasiun yang salah.
  124. Misalkan pertama-tama kita mulai dari node A.
  125. Sekarang, semua tukang pukul sudah kita usir.
  126. Mari kita lihat. Itu ada di sebelah pria ini.
  127. Sayangnya waktu kita nggak pernah sesuai, ya.
  128. Jadi kita tidak saling menyusahkan," katanya.
  129. Seluruh kejadian kita ikuti bersama tokoh ini.
  130. Bisakah kita mendapakan tempat tidur tambahan?
  131. Dengan tombak kita akan menembus jantung musuh
  132. Meskipun demikian perjuangan kita tetap berat.
  133. Mari kita me­lanjutkan perjalanan secepatnya.
  134. "Pas bubaran sekolah, kita ke sana," kata Roy.
  135. "Yuk, kita makan!" Wawan tertawa berlari-lari.
  136. "Mari, Cu-enghiong, kita menghadap ketua kami.
  137. Siapa yang harus kita hubungi untuk pemesanan?
  138. "Serigala kita balik lagi!" teriaknya gembira.
  139. TETAPI, kita harus percaya kepada Presiden RI.
  140. "Kalau kita berutang, kita harus bayar utang!"
  141. Bagus! Dalam hal ini, kita dapat bekerja sama.
  142. Bisakah kita mendapatkan sebuah asbak, tolong?
  143. "Baiklah, mari kita cari!" seru Bidadari Biru.
  144. Hijau Satu! Orang yang kita tunggu sudah tiba.
  145. Pertanyaannya: "Berapa tahunkah kita merdeka?"
  146. Yang kita perlukan adalah menjadi diri sendiri.
  147. Mengapa kita tidak pergi ke sekitar karang itu?
  148. "Yuk, kita pulang." Lelaki itu menarik adiknya.
  149. "Tetapi, kita menyaksikan raibnya Gedung Pola."
  150. "Ya sudah, sebaiknya kita bersedih sajalah...."
  151. Mengapa kita tidak bisa seperti burung tua itu?
  152. "Baiklah, Yen-te. Sekarang, kita akan ke mana?"
  153. Sekarang, mari kita lanjutkan perjalanan kita."
  154. Itulah: semangat! Yang harus tetap kita miliki.
  155. "Bersikaplah seolah kita tidak saling mengenal.
  156. "Sebaiknya kita ke tenda saja, Mas," usul Wawan.
  157. Lantas kita sholat Ied sambil ngeceng! Aih, aih.
  158. "Ada. 'Masa kita mau halang-halangi wanita'...."
  159. Takdir memang diluar kuasa kita sebagai manusia.
  160. Yah, kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan.
  161. Nah, mari kita selesaikan urusan di antara kita.
  162. "Kita laksanakan semua nasihat guru kita dahulu.
  163. Serius. Dalam dunia nyata ini kita harus serius.
  164. Mari kita tengok lebih dalam tentang suku Asmat.
  165. Nah, mari kita pergi sekarang sebelum terlambat.
  166. Sekalipun begitu, maulah kita melihat kenyataan.
  167. Dan kita kampanyekan ia, seiring kita berdakwah.
  168. Mari kita menghadap Pangeran MaMo ia Tao Kuang."
  169. Cepat sembunyi di lubang yang kemarin kita gali.
  170. Mari kita kejar mereka yang menawan sucimu itu."
  171. Apakah kita bayar di sini di meja atau ke kasir?
  172. Mari kita selesaikan urusan ini di ujung pedang.
  173. "Ayolah, kita sudahi transaksi ini!" sungut Roy.
  174. Lebaran nanti kita kan saling maaf-memaafkan…"
  175. Meja kita cukup lebar untuk ditempati lima orang.
  176. Mari kita bertemu di lobi dalam lima belas menit.
  177. "Bagus, kalau begitu kita semua sudah sependapat.
  178. "Kek, kenapa kita harus merendahkan ilmu sendiri.
  179. Sebaiknya kita memang menghargai perasaan mereka.
  180. Sampai jam berapa kita diperbolehkan untuk masuk?
  181. Tapi ingat, kita tengah merencanakan pesta besar.
  182. Ikatan perjodohan ini tidak mungkin kita lakukan.
  183. Mari kita bekerja sama untuk maksud itu, suheng."
  184. Ketika kita dulu menumbangkan kekuasaan raja lama
  185. Menurutmu apa kita punya waktu melakukannya ... ?
  186. "Apapun yang terjadi kita jangan sampai berpisah.
  187. Beri tempat pada tamu kita untuk duduk dihadapanku
  188. Sekarang yang penting kita harus bertemu ibu dulu.
  189. Berbahaya sekali kalau kita tidak pergi sekarang!"
  190. Dalam semangat persatuan itu, kita beraneka ragam.
  191. Bagaimana kalau kita mencoba restoran ini di sana?
  192. Bagaimana kita dapat bekerja sama de­ngan mereka?
  193. Maka, "Ini harus kita dukung," kata Pak Yudhoyono.
  194. kan bahwa kita lahir ke dunia untuk mengatur dunia
  195. Baru saja kita bikin jalangkung, herry juga pernah
  196. Mulai saat ini kita tidak akan berpisah lagi ... .
  197. "Baik sekali, kita mulai kerjakan malam ini juga."
  198. Terus kita laporan mengalir gitu aja ketika on air.
  199. "Tetapi, itu termasuk mitos yang harus kita lawan!"
  200. Kalau kinerja pemerintah jelek, "Baru kita sikapi."
  201. "Itu sebabnya, kita memiliki Menteri Agama Klenik!"
  202. Jika kita menemukannya, kami akan menghubungi Anda.
  203. Mungkin, tapi kita harus menimbang secara terpisah.
  204. Malam ini kita akan mengadakan perundingan penting.
  205. Mari kita lihat. Apakah Anda punya koktail bacardi?
  206. Dan pasti dia pula yang membunuh pembantu kita itu!
  207. Apa jenis permainan yang bisa kita mainkan di sana?
  208. Itu sasaran paling empuk yang kita temui malam ini.
  209. "Apakah kita searah, Ina?" tanya Roy seusai konser.
  210. Tidak, saya takut kita akan terlambat beberapa jam.
  211. "Kukira, cara perjuangan kita harus diubah."katanya.
  212. Apakah Anda akan membawanya atau akan kita kirimkan?
  213. "Tenanglah, nona, dan mari kita bicara dengan sabar.
  214. Ya, kita punya itu. Kita akan menyiapkan untuk Anda.
  215. Tetapi, inisiatifnya di tangan kita (TNI), katanya.
  216. TETAPI, kita tetap harus percaya kepada Presiden RI.
  217. Itu juga keajaiban yang kita miliki, bumi Indonesia.
  218. Nah, kemudian, mungkin kita akan rukun bersama-sama.
  219. Saatnya kita berbagi cerita, berbagi rasa dan upaya.
  220. Jalan kita tampaknya menyebrang berkali-kali, bukan?
  221. Dia bisa kita jadikan tumbal untuk menghadapi musuh!
  222. Sesuai petunjuk, tak pelu semua sumur kita kerjakan.
  223. Tua bangka, ayo kita kembali ke kalangan pertempuran.
  224. Kalau begitu, kita bikin mampus saja bocah setan ini.
  225. Tapi, saya tahu, jika kita mau, kita bisa melawannya.
  226. Jika kita urut dari 0 sampai 15, akan kita dapatkan :
  227. "Paman Coa, tenanglah dan mari kita duduk dan bicara.
  228. "Prinsipnya, jika mereka bisa, kenapa kita tidak…?"
  229. Kesulitan apa kiranya? Ini yang harus kita selidiki."
  230. Lalu, apa yang menghalangi kita untuk hidup Agamis???
  231. Mengapa menyedihkan sekali untung perasaan kita ... .
  232. Bukankah kita udah janji mau keluar," suaranya kesal.
  233. Juga ada ketentuan kalau kita akan masuk ke makamnya.
  234. Jangan dengar dia dan bunuhlah musuh besar kita itu!"
  235. Jika Anda punya waktu, mari kita makan siang bersama.
  236. Saya ingin tahu apakah kita bisa makan siang bersama.
  237. Sayang ia bercadar sehingga kita tidak dapat melihat.
  238. Polisi kita tidak bodoh karena memang banyak akalnya.
  239. Kadang kita menghadapi lawan dengan kemampuan "dewa".
  240. Dengan demikian kita dapat menghemat sebanyak 5 bytes.
  241. Ya, kita lakukan. Saya akan segera kembali dengan itu.
  242. Allah menyuruh kita utk selalu menggunakan akal pikir,
  243. Prinsip otonomi daerah yang sangat luas kita terapkan.
  244. Ada yang keliru dengan cara kerja kita semenjak kecil.
  245. Pertanyaan itu di jawa oleh Nabi kita sebagai berikut:
  246. Kata mereka, yang penting keyakinan kita kepada Tuhan.
  247. Jika kita gambarkan akan menjadi seperti berikut ini :
  248. Entah bagaimana nasib kita dalam waktu sehari dua ini.
  249. Banyak yang dapat kita bicarakan dan tenangkan hatimu.
  250. Karena nasyid kita adalah setetes air di gurun sahara.
  251. "Besok kita ketemu lagi, Roy?" Sorot matanya berharap.
  252. Biarkan saya tahu kapan kita sampai D Avenue, silakan.
  253. "Itu merupakan prestasi besar kita semua...," katanya.
  254. Maaf kami tidak bisa, kita tidak punya item yang sama.
  255. Dan diri kita adalah seperti apa yang mereka kehendaki.
  256. Berarti ada empat puluh sumur yang harus kita kerjakan.
  257. Masak kita bicarakan lagi? Itu sudah ada yang mengurus.
  258. Kita masing-masing membayar untuk makanan kita sendiri.
  259. Kami sedang menunggu teman-teman kita yang akan datang.
  260. Malahan bangsa kita akan dapat menaklukan seluruh dunia
  261. "Tidak hanya kita yang malu, sejak puluhan tahun lalu."
  262. Tidak, belum. Bisakah kita siapkan beberapa menit lagi?
  263. "Sebaiknya kita cepat-cepat ke sana!" katanya bergegas.
  264. Sudah saatnya kita harus menyerbu istana sekarang juga!
  265. Akibatnya, kita kalah terus melawan penjajah," katanya.
  266. "Tidak ada gunanya kita meratapi orang yang sudah mati.
  267. Jangan sampai ada seorangpun di antara kita yang tewas.
  268. sesuai dengan kemampuan manusia, kita dapat membedakan :
  269. Ada yang tidak benar dengan perasaan kita semenjak dini.
  270. "Celaka, masakan kita diusiknya, banyak yang dimakannya.
  271. dipikirkan kita hanyalah ingin beristirahat yaitu tidur.
  272. Lantas bersama Andi almarhum kita saling membuat cerita.
  273. Kalau kita merenung sendirian di sini, wah, bisa bahaya.
  274. "Heiii! Dia itu Cu Goan Ciang, pelarian yang kita cari!"
  275. Besok bangunkan aku, ya? Jangan lupa janji kita ya, Ra?"
  276. Tapi toh kita tidak bisa mengganggu-gugat keberadaannya.
  277. Mari kita beristirahat sejenak sambil makan bekal kita."
  278. Karena peruntungan baik tidak berpihak kepada kita ... .
  279. Tolong beritahu saya tahu ketika kita tiba di Green Park.
  280. Bukankah kita telah menjadi kenalan dan sahabat sekarang?
  281. "Siauw Cu, mari kita menunggang kuda dan pergi dari sini.
  282. Jadi, kapan kita bisa bikin gol?" katanya seraya tertawa.
  283. Ada yang salah dengan isi pikiran kita sejak kanak-kanak.
  284. 1. Apakah lambang negara kita ? (kunci: garuda pancasila)
  285. Pikiran kita tak perlu memakan waktu hingga ribuan tahun.
  286. Oke, dalam tiga puluh menit, kita akan menyiapkan mereka.
  287. "Akhirnya, spirit bangsa ini tidak bisa kita kembangkan!"
  288. "Kata mereka, cucu kita pasti tidak beda dengan ayahnya."
  289. Maka, sebaiknya kita main-main dengan tangan kosong saja."
  290. "Kalau begitu sekarang kita ke rumahnya!" Rina memutuskan.
  291. Program "dig" dapat kita gunakan untuk keperluan tersebut.
  292. Allah menyuruh meneladani rosulullah, kita berusaha keras.
  293. Kalau tidak, bagaimana mungkin kita dapat bergerak bebas?"
  294. Kita menyelundup ke Nan-king dan kita mempelajari keadaan.
  295. Ah, tegakah kita melukai si kecil yang belum tahu apa-apa?
  296. TETAPI, mengapa kereta api kita begitu sering bertabrakan?
  297. Ini sangat panas, hari ini. Mari kita pergi berenang, ayo?
  298. Mari kita makan dengan leluasa, Han Li. Begini lebih enak.
  299. "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya adiknya.
  300. "Oke, kita hitung!" Roy mulai menaiki anak tangga pertama,
  301. (1) Djo Koplak kita kali ini tergolong tipe demonstrative.
  302. Banten memang merupakan bagian dari sejarah bumi kita ini.
  303. Apakah kita punya waktu untuk berkeliling di sekitar sini?
  304. Kalau engkau mentaatiku, kita sama-sama aman dan selamat."
  305. Bukankah kita dikandung selama sembilan bulan oleh mereka?
  306. Apakah kita harus meninggalkan kamera kami di pintu masuk?
  307. Apakah Anda memberitahu saya sebelum kita sampai ke Perth?
  308. Jangan kita terpengaruh oleh pendengaran yang bukan-bukan.
  309. Bukankah kita sudah memilih mati dari pada hidup dinista?!
  310. Sebaiknya kita mengambil foto sinar-X untuk memastikannya.
  311. Dalam hati dia berbisik, kita istirahat dulu beberapa saat!
  312. Apakah tidak apa-apa jika kita hanya makan makanan pembuka?
  313. Sembunyilah di tempat aman yang kita siapkan seperti biasa.
  314. Mari silakan makan minum bersama kami sebelum kita bicara."
  315. Apakah tidak apa-apa kalau kita hanya makan makanan ringan?
  316. Apakah kita mendapatkan di mana saja berbicara seperti ini?
  317. Saya kira kita bisa menawarkan meja dalam tiga puluh menit.
  318. "Baik, mari kita bicara di rumahmu, Yo-loya," katanya gagah.
  319. TETAPI, derita bangsa kita belum akan dicukupkanlah kiranya.
  320. Keng Han. Marilah kita bantu dua orang Lama Jubah Merah itu!
  321. Aku yakin bahwa yang mengkhianati kita adalah Tao Keng Han!"
  322. Biasanya kita hanya familier dengan cara yang terakhir saja.
  323. Menukar diri kita dengan barang-barang yang mereka produksi.
  324. "Ah, sudah kupersiapkan kedok hitam untuk kita semua, toako!"
  325. "Itu urusan kita kok, bukan urusan Bush… So what gitu loh!"
  326. Hanya saja kita tidak sadar bahwa ada pesan tersebut di sana.
  327. Lantas kita jemput si Edi sama Mumu," si bandel itu bergegas.
  328. "Orang baik dan orang jahat itu bisa kita temui di mana-mana.
  329. "Kalau urusan yang jelek-jelek, kita selalu masuk final, ya?"
  330. Kongcu.... mari kita kembali saja.... Dia mengeluh ketakutan.
  331. "Masa sih kita tega ngajak si Mumu, sementara neneknya sakit.
  332. Ya. Saya harus pergi sekarang. Semoga kita bisa bertemu lagi.
  333. Mengapa kita tidak bisa bersama-sama untuk makan siang besok?
  334. Di bumi kita alun-alun sudah jadi ciri khas kota tradisional.
  335. "Tapi kita tetep naik, Roy! Kamu kok jadi penakut gitu, sih?"
  336. "Jadi, kita harus menangis atau tertawa?" tanya Joko Parepare.
  337. Aku sudah luka-luka, akan tetapi anak buah kita sungguh setia.
  338. "Kalau kita tidak berutang, kita tidak akan bisa bayar utang!"
  339. katakan saja bahwa kekuatan kita hanya ada belasan ribu orang.
  340. Apakah kita bebas untuk melakukan apa yang kita suka sore ini?
  341. Hatiku juga merasa senang karena kita tidak mendapat gangguan.
  342. Dalam hal ini kita ambil salah satu unsur negara yaitu bahasa.
  343. atau recognized as Haji oleh Allaah yg mengundang kita kesana.
  344. Tidurlah, Roy. Besok matahari akan terasa hangat kita nikmati.
  345. Tapi lebih besar manfaatnya kalau dia kita biarkan dulu hidup.
  346. "Siapa pun yang jadi juara, memangnya kita kita mau jadi apa?"
  347. Oh, saya berharap kita tidak punya begitu banyak untuk dibawa.
  348. Tanpa bantuan rakyat, perjuangan kita takkan mungkin berhasil.
  349. "Mungkin dia jerih melihat kehadiran kita semua." kata Han Li.
  350. "Sang Pencipta adalah DATH (Dzat) yang kita tidka pernah tahu.
  351. Kata dokter, kalau kita telat makan, suka cepat kena penyakit.
  352. Saya mentransfer di Los Angeles. Apakah kita tiba tepat waktu?
  353. "Kalau kita tidak bisa bayar utang, maka kita harus berutang?"
  354. Tidak Nek, kita harus segera sama-sama ke sana ... jawab Wiro.
  355. Di antara kita tidak ada urusan, mengapa kita harus bertanding?
  356. "Okay guys, kita pesta sekarang!" katanya sambil menginjak gas.
  357. "Lha, terus, ngapain konstitusi kita menyebutnya presidensial?"
  358. "TETAPI, kita ikut menari dalam irama gendang mereka," kata MH.
  359. Karena dengan mata, kita tahu apa yang orang lakukan pada kita.
  360. Dalam peperang­an pun kemanusia kita tak boleh kita tinggalkan
  361. Di Hyatt Regency. Mari kita ke sana bersama. Apakah Anda sibuk?
  362. Demikian seterusnya hingga kita temukan solusi yang sebenarnya.
  363. Saya ke sini dengan teman saya. Bisakah kita duduk dengan Anda?
  364. Entah bagaimana pula dengan nasib saudara-saudara kita lainnya.
  365. Saya memesan tiga cangkir teh. Tapi kita hanya dua yang datang.
  366. Aku akan mencari binatang buruan untuk kita panggang dagingnya.
  367. Kalau kita ketahuan pemerintah, kita tentu akan terbasmi habis.
  368. "Kawan-kawan kita memang superkreatif! Hua ha ha, hua ha ha...!"
  369. Yang diperlukan bagi kita pertama kali adalah pikiran yang mati.
  370. "Kalau kita teriak, jangan-jangan malah kita yang dikira copet!"
  371. Bagaimana kalau kita menikmati kemewahan di restoran kelas satu?
  372. Nonot: katanya lagi, kita yg dianugerahi akal ini punya otoritas
  373. Tapi monyet yang menyamar! Mari kita lihat tampangnya yang asli!
  374. Seorang sahabat muda berhati emas telah meninggalkan kita semua.
  375. Soal si Gajah, mari kita serahkan pada buyut desa untuk diadili.
  376. Dalam hal terakhir, kita masih bisa memilih bentuk dan jenisnya.
  377. Sekarang, kita akan mengambil gambar dari seluruh kelompok kami.
  378. Oh, kita sangat menyukainya. Terima kasih telah mengundang kami.
  379. Kekuasaan Tuhan yang akan membimbing kita dan menundukkan nafsu.
  380. Misalnya kita akan mengkonversi angka 36 menjadi bilangan biner.
  381. Kalau pemerintah mendengar ini tentu kita akan diserbu pasukan!"
  382. Kalau sudah selesai tugasku, mungkin kita dapat bertemu kembali.
  383. "Untuk urusan bengkak-membengkak, kita memang ahlinya!" kata MH.
  384. "Proses kerjanya ada dua, yang pertama kita butuh dan inisiatif.
  385. "Tapi kita jarang hiking lagi tanpa kamu, Roy," Posma menambahi.
  386. Untung ada Ayah, kalau tidak mungkin kita semua akan dibunuhnya!"
  387. Petunjuk ini berarti kita tidak boleh menyerang mereka malam ini.
  388. Dewi, apakah pembicaraan kita habis sampai disini? bertanya Wiro.
  389. Pasti ada saja yang kita kenal dan siap membantu secara sukarela.
  390. Next time, Rani! Percayalah, suatu saat kita akan berkumpul lagi.
  391. Keng Han, gurumu berpamit hendak meninggalkan kita hari ini juga.
  392. Kita masih belum bersatu, dan di belakang kita rakyat belum siap.
  393. "Kalau begitu, kita cuma akan tukar guling di ranjang yang sama?"
  394. Sesungguhnya Pascal adalah teladan kesederhanaan bagi kita semua.
  395. Bisakah Anda memberitahu saya ketika kita sampai ke Civic Center?
  396. 'Bila sama saja kondisinya seperti sekarang, maka kita akan mati.
  397. "Kalau begitu, kita cuma tukar guling saja di ranjang yang sama?"
  398. Maaf, Pak, itu ruang yang paling mahal yang kita miliki saat ini.
  399. "Dalam menghimpun berita kita biasanya pakai teori agenda setting.
  400. Susahnya main sandiwara itu kalau kita ketahuan punya peran ganda.
  401. Ada apa kita berhenti? seorang perajurit kepala ajukan pertanyaan.
  402. Jiwa kita kadangkala merasa kerdil kalau sedang disiksa oleh alam.
  403. Mintalah perlindungan dan ridhoNya, setiap kali kita melakukannya.
  404. Masalah yang kemudian menjadi penting adalah tempat kita bertanya.
  405. "Yen-moi dari sini kita akan ke mana....!" dari luar dia bertanya.
  406. "Ibu Mega mengatakan, bentuk pemerintahan kita adalah abu-abu...!"
  407. Sebelum kita sama sekali melupakan aspek "games" di dalam politik.
  408. "Lho, kampanye para capres/cawapres kan sudah bikin kita tertawa!"
  409. Dengan mengacu pada tabel di atas, kita konversikan setiap angka :
  410. Dan kita akan melawan sampai titik darah yang penghabisan, bukan?"
  411. Seperti itu kita akan berganti rupa tanpa kita bisa menghendakinya.
  412. Kelak, kalau tiba waktunya, kita dapat bergabung dan bekerja sama."
  413. Ya, setidak-tidaknya seperti apa yang terjadi pada bangsa kita ini.
  414. "Aku ingin menguji cintamu sampai penghabisan, sampai kita menikah.
  415. Untuk mengabadikan cinta itu, Roy, mulainya dari diri kita sendiri.
  416. Pada waktu sholat itu kita sedang ngapain sih Gus sama Gusti Allah?
  417. "Sekarang juga, kita pergi ke Bukit Bambu Kunig dengan gerak cepat.
  418. Kalau sudah begitu, kita boleh melupakan semua kesalahan masa lalu.
  419. "Sebagai rakyat, mari kita menyanyi, Aku masih seperti yang dulu…"
  420. Akankah kita masuk dengan berguling kebelakang atau langkah raksasa?
  421. Tidak lama lagi perahu kita akan terhalang oleh batang-batang pohon.
  422. Selanjutnya, cara memberikan kunci publik kita untuk disebarluaskan.
  423. Pada hal, apa sih bedanya? Yang berbeda kan hanya pakaian kita saja.
  424. "Lalu, siapakah layak yang kita tunggu? Ratu Adil? Satria Piningit?"
  425. Soal cium mencium dengan dua gadis ini kita lupakan saja! ujar Wiro.
  426. "Bangsa kita betul-betul sedang dihabisi," kata Joko Parepare (JP)..
  427. Jika tidak, maka saksikanlah, kita akan menjadi fosil, menjadi batu.
  428. Itu tugasmu paling utama karena kekuatan kita bersumber pada rakyat.
  429. Meski sesungguhnya kita tak pernah hidup, kita hanya bertahan hidup.
  430. Kita adalah diri, tetapi kita tak pernah memiliki diri kita sendiri.
  431. Maka, kita paham apabila Gandhi terus risau dan mencari jalan tengah.
  432. Dealer dapat menukar dollar untuk tip casino. Apakah kita akan pergi?
  433. Sesaat kita terdiam merenung akan hakikat hidup yang menyadarkan kita
  434. Para sahabat menjawab: kita kehilangan si fulan, sifulan dan sifulan.
  435. Coba pikir bangsa kita begitu banyak ketinggalan dalam segala lapang.
  436. Jangan temaha, kita harus puas menerima pemberian Yang Memberi Hidup"
  437. Dari kultur Madura dapat kita cermati dari sejumlah antologi puisi D.
  438. Biar nanti jadi guide kamu kalau kita traveling berdua (Ih, maunya!).
  439. Bagaimana di sini? Apakah tak menjadikan kita seperti babi yang buta?
  440. "Nanti malam kita nonton konser lagi ya, Roy ." Ina menatapnya manja.
  441. Mengapa kita tidak menyelesaikan masalah ini dengan cara yang tenang?
  442. Nah, sekarang kita harus berpisah di sini, Keng Han. kata Souw Cu In.
  443. Revolusi kita adalah revolusi untuk kemerdekaan dan kemudian manusia.
  444. "Nah, kebetulan sekali, Hong-moi. Kini kita ditinggalkan berdua saja.
  445. Dalam contoh baris perintah di atas, kita menciptakan pasangan kunci.
  446. Karena seluruh isi alam akan merasa senang dgn apa yang kita lakukan.
  447. "Yah, kita doakan saja, semoga mereka ekstra-TDL (tabah dan legowo)."
  448. "Mari kita pergi ke kebun di belakang agar lebih leluasa bertanding!"
  449. Ada kotak pengaman di setiap kamar tapi kita bisa menyimpannya, juga.
  450. Misalnya kita akan mengkonversi angka F1172 menjadi bilangan desimal.
  451. "Kalau sudah sembuh, kita akan melakukannya lagi, jika gerimis datang.
  452. Sekarang, mari kita bicara, tentang keadaan kita dan perjuangan kita."
  453. Keenam kombinasi ini akan kita pakai semuanya sebagai operator, yaitu:
  454. Aku khawatir dengan lolosnya Keng Han rencana kita akan menjadi kacau.
  455. Saya sudah selesai. Mari kita pergi ke toko makanan di seberang jalan.
  456. "Saya sudah agak paham, DPR kita memang serba setengah hati," katanya.
  457. TETAPI, kenapa kita tiba-tiba lebih takut kepada "sindroma Argentina"?
  458. Siapa tahu, kesempatan ini yang terakhir kalinya kita saling jumpa..."
  459. Mari, Cu-enghiong, mari kita pergi, mungkin aku membutuhkan bantuanmu.
  460. terkendali, maka apa yang tidak bisa kita capai? Kewibawaan, prestasi,
  461. Saya menyarankan agar kita melakukan pertemuan berikutnya di Yokohama.
  462. Kalian tetap berada disini sampai urusan kita dengan tamu ini selesai.
  463. Ya, ya kita sama-sama tahu ini hanyalah urusan bagaimana bersandiwara.
  464. "TETAPI, katanya, bangsa kita ini maha pelupa dan pemaaf...?" kata JP.
  465. Tapi, perjumpaan dengan seorang sahabat pun bisa membuat kita bahagia.
  466. Sekarang, jadi apa yang harus kita lakukan untuk makan malam hari ini?
  467. "TETAPI, kalau kita tidak berutang, kita tidak akan punya utang, kan?"
  468. Lebih cepat lebih bagus supaya jangan terlalu jauh kita mengejarnya...
  469. Kekuatan kita tidak ada artinya dibandingkan kekuatan ke­rajaan Mancu.
  470. "Kalau begitu, sambil menunggu, kita bisa rame-rame menyanyi: Don't cry
  471. Aku bahkan ingin sekali mendengar segala tentang dusun kita ini darimu.
  472. Kalau begitu dia yang harus kita bereskan lebih dahului kata Wiro pula.
  473. Kalau Dewi sempat mendengar celaka kita berdua... ujar Hijau Tiga pula.
  474. Naah, apabila kita sdh bisa terus fresh motivasi & kesadaran hidup kita
  475. Lalu kapan kita harus menghancurkan mereka?! tanya Datuk Lembah Akhirat
  476. Maaf mengganggu Anda, tapi akan kita buat sebelum pertandingan dimulai?
  477. Marilah, kita mengambil contoh dari cerita Nyai Roro Kidul berikut ini.
  478. Lebih baik kita istirahat, aku tidak dapat minum lagi...." ia mengeluh.
  479. Selama perjuangan kita hanya bisa jalan karena massa yang kenoa pesona.
  480. Kangmas Jembor, kau dengar sendiri pendapat sobat kita Ronggo Sampenan.
  481. "Mungkin kita nggak akan ketemu lagi, Ayu," kata Rangga ada rasa emosi.
  482. "Sekarang minumlah, hayo kita minum bersama, kita bergembira hari ini!"
  483. Misalnya kita akan mengkonversi angka 1001002 menjadi bilangan desimal.
  484. "Saudara Cu, dan engkau nona Kim, mari kita bicara di dalam kamar tamu.
  485. Ketua Umum PBNU justeru menilai: "Keterpurukan kita itu sudah sempurna.
  486. Ingat, ketaatan kalian adalah demi menjaga keamanan dusun kita sendiri.
  487. Kenapa mesti kita balas, Ton? Agar mereka nggak mempermainkan kamu lagi.
  488. Mari kita coba tabel jumlah kunci yang digunakan dengan jumlah pengguna.
  489. ringkas tetapi mewakili seluruh hajat kita untuk me-refresh segala beban
  490. Sinto, kita harus selamatkan dulu muridmu! ingat nyanyian Nyanyuk Amber.
  491. Dan terutama sekali, kita harus bersatu dengan kelompok pejuang lainnya.
  492. "Pendeknya, kini kita sudah telanjang bulat di telinga orang Singapura."
  493. Akan tetapi, Siauw Cu, tahukan engkau kuil apa tempat tinggal kita ini?"
  494. Deburan ombak dan pasir putihnya membuat kita damai jika berada di sini.
  495. Nah, mari kita berangkat, Hong-moi. Mana jalan yang menuju ke kota raja?
  496. Aku hanya ingin kepastian dan jawablah selagi kita hanya berdua di sini.
  497. Juga bayangan saat kita biasa menikmati dinginnya gerimis dengan senyum.
  498. Sebagai contoh marilah kita lihat pembagian nisia di hutan hujan tropis.
  499. Misalnya kita membuat sebuah situs web untuk melakukan transaksi online.
  500. _Ah, kita harus dapat membuktikan bahwa mereka bukan dari Thian-li-pang.
  501. Bagai­manapun kita harus bertindak untuk me­nentang ketidakadilan ini!
  502. Namun, surat elektronik yang kita kirimkan itu umumnya tidak dienkripsi.
  503. TETAPI, mengapa kita harus kehilangan makna agama, dan kehangatan cinta?
  504. "Sori. Bukankah kita ke sini untuk piknik, heh?!" Roy menarik lengannya.
  505. Mungkin itu satu pertanda bahwa dalam waktu dekat kita akan menyusulnya.
  506. Nanti, kita juga akan menjadi ikan yang mati di negeri sejuta mata air."
  507. Kakakku yang berkuasa di Barat tidak baik hubungannya dengan kita disini.
  508. Kemudian kita lakukan backtracking untuk mendapatkan lintasan ABDC (=18).
  509. "Baik, mari kita ke balai kebuyutan untuk memberi peradilan kepada Gajah"
  510. Ke tempat sang kehidupan muncul berarti kita bergerak dan menyongsongnya.
  511. Gulam Sang menjabat tangan Keng Han. Bagus, kita akan bekerja sama kelak.
  512. Sampai berapa kilo dapat kita kirimkan jika biaya kirimnya sepuluh dolar?
  513. "Sute, kita hanya mempergunakan nama Bouw Siocia saja tanpa mengganggunya.
  514. Kalau hati kita ikhlas, janganlah ragu-ragu mengerjakan sesuatu pekerjaan.
  515. "Heh, gimana kalau kita main umpet-umpetan, yuk!" usul Jimmi berseri-seri.
  516. Soal Wawa dan Gajah, baiklah kita serahkan pada buyut desa supaya diadili.
  517. Jadi, kita anggap saja, duit yang Rp 144,5 trilyun itu sudah masuk neraka?
  518. TETAPI, begitulah cara kita mengisi kemerdekaan -dan memuliakan perbedaan.
  519. Apakah Anda keberatan jika kita membuat ini kontrak satu tahun, bukan dua?
  520. "Doakan saja, semoga para pemimpin kita sehat sentosa dan panjang umur…"
  521. Akan kita lihat siapa yang mampus duluan, kau atau aku! sahut Nawang Suri.
  522. "Itu berarti, kaum remaja kita tak mau kalah jeleknya dengan kaum dewasa."
  523. kesadaran kita bhw Allaah itu dekat (saangat dekat) dan mengabulkan segala
  524. Ah, kelak kita harus memberi cinta kasih dan kesayangan kepada anak kita."
  525. Agaknya kita harus membersihkan penyakit kedua di dusun ini, hartawan Ji!"
  526. "Jadi, apa yang sungguh-sungguh harus kita percayai?" tanya Joko Parepare.
  527. dan kita selalu ber-positive thinking, jiwa kita menjadi tenang, nafsu mjd
  528. Semua tindak-tanduk kita hanya berdasar pada pikiran-pikiran di luar kita.
  529. "Ayah, kuharap enci Han Li menjadi tamu kita untuk beberapa waktu lamanya.
  530. Surat kilat? Mari kita lihat, yang akan biaya seratus delapan puluh dolar.
  531. Jadi, tanpa bantuan dari mana pun, kita mampu mengatasi sendiri," kata MH.
  532. Misalnya kita akan mengkonversi angka 61719 menjadi bilangan heksadesimal.
  533. Sesuai petunjuk Sri Baginda orang-orang kita telah melakukan penyelidikan.
  534. "Kalau kita menyerahkan Eurico Guterres kepada UNTAET, kita telah menghina
  535. Ketika kita berangkat mengejar kulihat dia menyelinap masuk ke dalam istana
  536. "Wah, sekali ini kita kompak, dan ternyata bisa juga berpikir positif, ya?"
  537. Mari, enci Han Li dan kanda Cia Kun, kita bermain-main dan bicara di sana!"
  538. Kalau memang mereka menyerbu dan kota raja terancam, kita berdua membantu."
  539. Ya, kita sedang bersenang-senang di Hawaii. Saya berharap Anda ada di sini.
  540. "Kalau tim kita kalah, mereka takut kena tulah: kalah juga di pemilu nanti.
  541. Seperti juga lampu lalu lintas, kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
  542. Menawar dengan harga yang bikin kita bisa menendang kaleng saking kesalnya.
  543. Bagaimana kalau kita bawa dia sekarang juga ke Kotaraja dan dihadapkan pada
  544. Dengan algoritma Half-Byte kita dapatkan hasil pemampatan sebagai berikut :
  545. Untuk menjaga kesat dan ketertiban, kita harus memilih seorang bengcu baru.
  546. Jadi kita dapat menggunakan Caesar cipher dengan geser 7 ke kiri, misalnya.
  547. "Sudahlah, dari dulu kan kita diminta agar jangan berharap terlalu jauh… "
  548. Sekali ini kita berjasa besar!" kata ketua Hek I Kaipang itu dengan gembira.
  549. Mari kita ke sana! katanya dan dia pun berlari cepat, dikejar oleh Kwi Hong.
  550. "Sebagai bangsa agraris, kita sudah menjadi tikus yang mati di lumbung padi.
  551. "Kalau kalian setuju, setelah naik gunung, kita ke rumah kakekku di kampung.
  552. "Tetapi, kata wapres, ongkos krisis kita saja sudah mencapai Rp 450 trilyun.
  553. Apakah akan baik-baik saja jika target kita adalah konsumen yang lebih muda?
  554. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
  555. Kalau kita sehat, kita lupa bahwa kita sehat, kita tidak dapat menikmatinya.
  556. Jembatan bagi kita yang di kota untuk mencicipi ikan hasil tangkapan mereka.
  557. alangkah senangnya kita semua apabila semua org berusaha mencapai tingkat 5.
  558. "Maksud kamu, selama ini, kita masih berkutat di Jalan Pegangsaan Timur 56?"
  559. Kita belum pernah bertemu dan di antara kita tidak terdapat urusan apa pun!"
  560. "Begini," kata Pangeran Tao Seng. "Bu-tong-pai telah sepenuhnya kita kuasai.
  561. Dari hasil yang didapat pada percobaan di atas, dapat kita simpulkan bahwa :
  562. Dan Pak Iyok adalah bagian dari kita yang boleh kita pungkiri keberadaannya.
  563. Mulai sekarang kita bersiap-siap untuk menyambut munculnya Datuk keparat itu.
  564. Sekarang juga, kita harus memecat mereka dan mengusir mereka dari dusun ini."
  565. DATH itu ada di dalam tubuh kita karena kita diberi DATH itu agar bisa hidup.
  566. Mari kita menghubungi semua orang yang terlibat dalam kesepakatan ini segera.
  567. Pada kasus ini kita punya tiga pilihan yakni "Attack", "Defend", dan "Check".
  568. "Satu busi kita ganti dengan yang baru… Very simple, very simple," katanya.
  569. "Sudahlah, cepat tidur, pulihkan tenagamu, mungkin kita memerlukannya nanti."
  570. Tapi kita akan menang, pasti menang, karena kita bergerak dengan arus sejarah
  571. "Lalu bagaimana kita akan bergerak dan mulai perjuang?" tanya Ban-tok Kwiong.
  572. Semua itu dapat dihindari jika kita mengetahui dasar-dasar memasak yang aman.
  573. Yang Kuasa penentu segala jalan kehidupan manusia mempertemukan kita kembali.
  574. Nah, sekarang tiba saatnya kita harus berpisah mengambil jalan masing-masing.
  575. "Ah, ini kan cuma sesaat, Ina. Kenapa tidak kita nikmati saja?!' Roy berdiri.
  576. Bisakah kita meninggalkan kami bagasi pada Anda sementara kita pergi belanja?
  577. "Tetapi, kalau nama kita saja salah disebut, untuk apa kita harus ganti nama?"
  578. Emang sih beberapa tahun yang lalu, jarang banget kita nemuin cewek berjilbab.
  579. Hidup ini memang penuh kejutan dan keajaiban, yang kadangkala tidak kita duga.
  580. "Sudah, kita langsung check out sekarang! Ada kereta malam ke New Delhi, Roy!"
  581. Nampaknya dalam pemberontakan merebut kemerdekaan ini kita kurang berfilsafat.
  582. Dan di antara kita semua, hanya Cu Goan Ciang seorang yang memiliki bakat itu.
  583. "Monorel kemarin kita sudah ketemu antara Jakarta Monorel dan tim Pemprov DKI.
  584. Kekuasaan juga membuat kira merasa bahwa diri kita penting, berarti, menonjol.
  585. Setidaknya kita harus memiliki biaya yang besar, sedangkan kita memiliki apa?"
  586. Kehausan kita itulah yang menjadikan air apapun terasa enak, bukankah begitu?"
  587. Dan tolong katakan kepada mereka kita akan terlambat sekitar tiga puluh menit.
  588. "Maksudnya, kita jangan takluk kepada para pedagang mesin pembunuh dari Amrik.
  589. "Apa yang harus kita lakukan, Kongcu?" tanya seorang di antara lima orang itu.
  590. Ini didukung sikap mental adik-2 kita yg "kutu loncat" alias loyalitas rendah.
  591. Mereka mulai mematikan pikiran kita dan membangun pikiran mereka di diri kita.
  592. Kita pantang bekerja sama dengan penjahat dan kita bergerak me­lihat suasana.
  593. (Orang yang ingin membaca makian kita harus melakukan konversi ROT13 sendiri.)
  594. Bagaimanapun kita ingin mendapat gambaran suatu persatuan yang utuh dan bulat.
  595. Apakah kita kehilangan atau mendapatkan satu hari dalam perjalanan ke Amerika?
  596. Allah menyuruh kita melakukan semua hal yang baik untuk kebaikan kita sendiri,
  597. Mungkin sudah waktunya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka sewaktu makan !!!
  598. "Padahal, kita punya irama dangdut, jaipong, gambus, rebana, marawis," kata JP.
  599. Masalah-masalah yang harus kita hadapi itu beraneka ragam corak dan dimensinya.
  600. Dan, tentu saja, kita tak harus benar-benar mati jika kita ingin menjadi fosil.
  601. Allah melarang kita melakukan semua hal buruk yang merugikan diri kita sendiri,
  602. Pengiriman pesan melalui surat elektronik sudah biasa kita lakukan sehari-hari.
  603. Dalam keadaan begini, kita memang harus terbiasa dengan berbagai macam kondisi.
  604. Orang lain, teman dekat, keluarga ataupun kita sendiri dapat menjadi korbannya.
  605. "Yang pasti, kita doakan, jangan sampai Mas Arman menjadi … di kampung evil!"
  606. "Insya Allah bisa, kalau sekarang ini kita mempertahankan intensitas," ujarnya.
  607. "Sudahlah, ayo, Kak Merah kita segera naik ke khayangan! " bujuk Bidadari Biru.
  608. "Para pakar kita sudah menemukan energi alternatif dari singkong, jarak, sawit.
  609. Wacana: bgm kalau kita membuat usulan teknis utk pengembangan sektor riil saja.
  610. Pada Gambar 2.5 tersebut, kita dapat melihat ada lintasan 4 dari M ke T, yaitu:
  611. Sudahlah, cepat mandi dan berganti pakaian, kita harus melanjutkan perjalanan."
  612. "Kalau tidak, buat apa kita bercita-cita hidup kaya raya dan mati masuk surga?"
  613. Jika kita urut dari yang terbaik untuk masing-masing file, data diatas menjadi :
  614. "Hemm, agaknya mereka sedang menggunakan siasat memancing kita agar berpencaran.
  615. Sudah tiba saatnya bangsa kita dibebaskan dari be­lenggu penjajah bangsa Mancu.
  616. Sudahlah, mari kita cepat selesaikan makan, kita harus melanjutkan perjalan­an!
  617. Ya, begitulah seharusnya kita melihat hidup yang serba keras dan kompetitif ini.
  618. Tidak! Besok pagi kita harus ber­pisah, melakukan perjalanan sendiri-­sendiri.
  619. "Sewaktu kita ketemu di kuburan itu, Roy, beberapa hari kemudian, mereka datang.
  620. Telah lama kita mengetahui bahwa rokok adalah adiktif, berbahaya, dan mematikan.
  621. Aku sengaja mengunjungimu untuk urusan penting sekali, penting bagi kita berdua.
  622. Apabila kita merunut sejarah dapat dideskripsikan cita-cita kebangsaan tersebut.
  623. Dan ternyata ku sadar, cukup berat buat pergi jauh dari orang yang kita sayangi.
  624. ada Orba, kita sudah dipotong lehernya oleh kaum komunis dan sekuler,' katanya."
  625. "Jika simbol pun kita tak punya lagi, seluruh bangsa jadi dramatical victims…"
  626. Ini selendangmu sudah kami temukan! Segera pakai dan kita pulang!" bentak Merah.
  627. "Harapan kita dengan adanya produk hukum ini PAD Sambas makin tinggi," harapnya.
  628. Jadi, semua kekayaan yang ada di departemen bisa kita jarah sebagai harta karun!"
  629. Paling tidak jumlah kita harus dua kali lebih besar dari pemberontak jahanam itu!
  630. Toko ini tidak punya kebijakan pengembalian uang. Tapi, kita dapat menukarkannya.
  631. Dan kita tak bisa berbuat apa-apa karena tak satupun tersedia pilihan untuk kita.
  632. "Asyik, euy! Kalau para pemimpin begitu semua, kita bisa jadi bangsa yang gagah!"
  633. Kenyataannya bahwa kita ingin berbahagia menunjukkan bahwa kita tidak berbahagia.
  634. Namun untuk maksud dan tujuan kita, ada kalanya kita harus memperhatikan keadaan.
  635. Dapatkah Anda memberitahu saya tempat mana yang akan kita kunjungi pada saat tur?
  636. Bencana tsunami di Aceh beberapa tahun silam membuat kita teperangah tak percaya.
  637. Selamat datang dan marilah kita duduk di dalam agar dapat bicara dengan leluasa."
  638. Paling tidak ia pernah singgah di tempat ini! Ayo kita cari!" kata Bidadari Pink.
  639. "Ki buyut" sahut Anuraga tenang "yang kita hadapi adalah masalah anak-anak nakal.
  640. Setelah itu kembali ke tangga yang sebelumnya kita lewati dan teruskan menyebrang.
  641. Kalau kita pulang tidak membawa hasil buruan, tentu ayah akan mentertawakan kita."
  642. Soal itu dapat kita bicarakan kemudian. Sekarang ada pekerjaan yang lebih penting.
  643. Sumber energi yang digunakan di negara kita berasal dari minyak bumi dan gas alam.
  644. Tidak terkecuali, Anda, saya dan kita semua juga membutuhkan enam kata bijak tadi.
  645. "Kalau tiap hari pemerintah digempur, bisa-bisa kita tidak jalan," ia menambahkan.
  646. Akan tetapi bagaimana kalau ia menolak undangan kita dan marah?" kata yang ketiga.
  647. Keng Han, kita harus melarikan diri dari sini dan engkau harus menikah de­nganku.
  648. "Sirkus politik kita sekarang, punya beberapa gerbong," kata Maman Halmahera (MH).
  649. "Maksud kamu, selama 60 tahun, kita kukurilingan saja, berputar-putar tanpa pola?"
  650. Dari sana kita sekalian pergi ke Bu-tong-pai untuk melihat pemilihan bengcu baru."
  651. Misalnya kita memilih baris kelima dan kolom kedua dan kita menemukan angka 39975.
  652. Tapi kita juga tak pernah lupa banyak terjadi pembunuhan juga karena perang mulut.
  653. Mereka merasa menjadi pendekar! "Apa yang akan kita lakukan sekarang, Cu-taihiap?"
  654. Perempuan, apalagi statusnya seorang ibu, haruslah kita lindungi dan kita hormati.
  655. Negara kita Majapahit ini adalah negara yang beradab, negara yang besar wilayahnya.
  656. Barulah perjuangan kita ada artinya dan lebih banyak harapan untuk dapat berhasil."
  657. "Suheng, keadaan macam ini tidak boleh kita diamkan saja! Kita harus turun tangan!"
  658. "Tung-hai Lo-mo? Untuk apa kita bersusah payah mengubur jenazah manusia sesat itu?"
  659. Jika begitu adalah tepat sekali kalau kini Raja kita sampai menyerbu Keraton Timur.
  660. "Atau, tepatnya: apakah kita takut kalau Megawati juga dijatuhkan dari jabatannya?"
  661. Saya ingin berbelanja sebelum kita pergi. Bisakah Anda menjaga koper saya sebentar?
  662. Lantas bagaimana kita bisa berdoa khusyuk kalau sekeliling kita hiruk-pikuk begitu?
  663. Tak peduli bagaimanapun caranya, kita sendiri yang harus bangkit memperjuangkannya.
  664. Dengan Algoritma Huffman berarti file ini dapat kita hemat sebanyak 56-16 = 40 bit.
  665. Akan tetapi panggilan sejati bagi kita generasi sekarang, ini bukan di masa lampau.
  666. Berarti kita "berhasil" meneladani Orang mulia yg menjadi rahmat bagi seluruh alam.
  667. Dan kita semua tahu apa yang akan terjadi bila kita maju terus melawan lampu merah.
  668. "Kalau begitu, sebentar lagi kita akan mendarat di dasar black hole!" kata rekan JP.
  669. Dalam agama, kita diharuskan menyisihkan dua setengah persen dari penghasilan kita."
  670. Hal ini akan mengizinkan penerima untuk membuktikan bahwa kita telah mengirim pesan.
  671. Jika kita lihat frekuensi tiap node pada level paling atas, EK=2, P=1, A=2, dan R=2.
  672. Coba sebarkan kuisioner berikut ini kepada generasi muda kita dan simaklah hasilnya.
  673. Apa yang dapat kita lakukan? Menyerbu Hek I Kaipang dengan tenaga kita berdua saja?"
  674. " Tetapi, kita kan lebih hebat dari mereka: amburadul di awal, amburadul selamanya."
  675. Bukan fondasi moral yang runtuh…, yang bisa kita temukan dalam jajaran-jajaran…"
  676. Setidak-tidaknya, kita sudah menunjukkan sikap, bahwa kita nggak bisa dipermainkan."
  677. Betapa sulit mencari tempat kita berpijak di saat bola ini ditendang ke sana kemari.
  678. Mari kita namai delapan jalur tersebut sesuai arah mata angin, dalam bahasa Inggris.
  679. Sampai saat ini, lebih dari 120 planet di luar tata surya kita yang telah ditemukan.
  680. Kita dapat menutup mata, dan dengan menggunakan pensil kita memilih salah satu angka.
  681. Disaat itulah, secara tak terduga-duga, kita memberinya suatu pukulan yang mematikan.
  682. Selain itu kita harus memajukan kepribadian Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
  683. Bagaimana perilaku pemimpin-pemimpin kita seandainya kemerdekaan sudah ada di tangan.
  684. Jika memang ada ilmu kebal, mana bisa bangsa kita dijajah ratusan tahun oleh Belanda.
  685. Para pengkhianat yang sekarang berkuasa pasti akan menggantung kita cepat atau lambat
  686. Karena itu, demi kebahagiaan kita, marilah kita pergi mengunjungi ibumu di Beng-san."
  687. Apa yang diucapkan Paman ini semua benar, Han-ko. Marilah kita pergi dari tempat ini.
  688. "Ini saat kita akhirnya mengalahkan politik yang menakut-takuti, meragukan dan sinis.
  689. Harga-harga di sini serba tak pasti dan kita harus punya nyali untuk menawar sesuatu.
  690. Lebih baik ia lekas pergi dan tidak bersama kita agar kita tidak berurusan dengannya.
  691. Agar kita bisa saling membuktikan diri saat tepat menerapkan pembuktian terbalik ini.
  692. "Lho, kita kan selalu jadi penonton mereka, dan mereka tak pernah jadi penonton kita.
  693. Korupsi bisa kita pahami juga sebagai penggelapan yang mengakibatkan kerugian negara.
  694. Ketika mereka bercerita, mereka menganggap kita adalah pemuda-pemuda dari dusun lain.
  695. Untuk menjadikan cinta itu sesuatu yang indah dan berharga, kita harus memeliharanya.
  696. "Sedikitnya memberi mereka pengertian bahwa, kita ini-orang cacat-posisinya di bawah.
  697. "Kami gila atau tidak, kita sama lihat saja dalam percobaan ini, taijin," kata Shu Ta.
  698. Jika populasi memiliki anggota sebanyak 11,825 maka kita membutuhkan angka lima digit.
  699. Kalau subo menge­tahui, bersembunyi di manapun kita akan dapat ditemukan dan dibunuh.
  700. "Sistem pendidikan kita hanya terpaku pada pengembangan akal semata," katanya kemarin.
  701. Tapi ini, mereka yang terluka dibawa menghadap, kita dapat menanyai mereka, Ciangkun."
  702. "Aku senang sekali kalau kita bisa bersahabat dan saling membantu jika punya masalah."
  703. Kalau mereka benar melaksanakan apa yang mereka ucapkan tadi, baru kita turun tangan."
  704. "Engkau tahu benar bahwa kita meninggalkan kakek di sana bukan karena kita takut mati.
  705. Inilah kesempatan tepat bagi kita untuk turun tangan, membunuh pengkhianat bangsa itu.
  706. Menyangkut rencana kita menghancurkan musuh yang berada di barat Telaga Gajah-mungkur.
  707. XI. Ketika kita mencapai kolom ke-5, kita memperoleh 816, 309, 763, 078, 061, 277, 988
  708. Nggak di Jakarta juga, kalau kita mau berusaha dan bekerja, ya pasti berubah jadi uang.
  709. Otak yang menciptakan budi akal, merupakan senjata yang paling ampuh bagi kita manusia.
  710. "Mari kita lapor ke dalam!" Lima orang koki itu lalu berlarian keluar dari dalam dapur.
  711. Membela yang melakukan kejahatan, sama saja dengan kita sendiri membantu kejahatan itu.
  712. Sisa dari dua ekor ikan yang kita peroleh kemarin masih cukup untuk lauk pauk hari ini"
  713. "Eh? Kenapa, In-moi? Bukankah engkau berjanji akan membuka cadar setelah kita menikah?"
  714. Andai kau ada di sampingku, mungkin saat ini, kita bisa ulangi hari-hari yang terlewat.
  715. "Kita harus menghormati agama-agama lain meskipun kita hanya respek pada agama sendiri.
  716. Mari kita ambil contoh pengamanan data dengan menggunakan kriptografi kunci publik ini.
  717. Tetapi, itulah yang kita alami sekarang, sejak Orde Baru, kata Bang Mochtar Pabottingi.
  718. "Bukan aku yang dikejar setan, akan tetapi kita harus menghajar setan pagi ini, toako!"
  719. Dalam contoh ini, kita hendak memilih 100 angka acak dimulai dari angka 001 hingga 980.
  720. Sekarang mari kita masuk untuk membicarakan rencana besar ini bersama istri-istri kita.
  721. Sekarang kita lihat sisa baginya, urutkan dari bawah ke atas, itulah bilangan binernya.
  722. Masalah ini merupakan tanggung jawab yang harus kita selesaikan sebagai penerus bangsa.
  723. Sebelumnya kita akan mengacu pada tabel desima-biner-heksadesimal seperti berikut ini :
  724. "Akan tetapi sekarang terbukti bahwa di antara kita tidak ada kebencian atau permusuhan.
  725. Kalau ada gangguan sehingga kebahagiaan tidak terasa, itu adalah kesalahan kita sendiri.
  726. Lalu saya sudah memerintahkan orang-orang kita melakukan penyelk dikan ke Karang Gontor.
  727. Kita saling mencinta, dan tidak ada apa pun yang dapat menghalangi kita hidup ber­sama.
  728. "Pendapatmu baik dan tepat, suheng. Baiklah, mari kita berlumba untuk menghimpun tenaga.
  729. Untuk mengkonversi bilangan Biner ke Desimal dapat kita lihat pada contoh di bawah ini :
  730. Secara umum, minat dan kemampuan membaca bahasa Indonesia masyarakat kita sangat rendah.
  731. Dalam sehari-hari, operasi modulus kita gunakan dalam penunjukkan jam, yaitu modulus 12.
  732. Jika kita untuk kedua kalinya memperoleh angka 399 maka kita lewati saja angka tersebut.
  733. Untuk mengkonversi bilangan Desimal ke Biner dapat kita lihat pada contoh di bawah ini :
  734. Bahaya telah lewat dan kita patut bersyukur bahwa malapetaka tidak jadi menimpa dirimu."
  735. Dari pola penyerangan umum diatas, maka kita patut mengingat hal berikut dalam bertahan:
  736. "Iya, kak Merah, kasihan Kuning jika kita tinggal di sini sendirian," kata Bidadari Pink.
  737. Bagaimanapun juga mereka adalah saudara-saudara kita dan hukuman bagi mereka sudah habis.
  738. Pandangan mata itu begitu tajam dan sangat berwibawa, membuat pendekar kita merasa risih.
  739. "Nona Lo, terpaksa aku harus bermusuhan, maka kita bertanding dengan tangan kosong saja."
  740. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah "information-based society".
  741. "Ya, untuk pertemuan kita malam ini, Wawan!" kata si kotak-kotak meneguk minumannya lagi.
  742. Setiap hari sungguh tidak ada henti-hentinya kita mendengar pertengkarang dengan reklame.
  743. Semua itu membuat kebahagiaan tidak nampak lagi dan membuat kita merasa tidak berbahagia!
  744. Saya pikir ada kesalahan. Dapatkah Anda membuat pengaturan bagi kita untuk dapat tinggal?
  745. Mungkin kita mengira hal itu akan membuka peluang kerja lebih besar bagi buruh Indonesia.
  746. Seperti kita ketahui, setelah beberapa penyerangan, wilayah Utara memenangkan peperangan.
  747. Bagus sekali! Mari kita kembali ke dusun dan mencari penginapan agar kita leluasa bicara.
  748. Mari kita melihat lagi ke istana Pangeran Mahkota untuk mendapat petunjuk dari pangeran."
  749. Terkadang dalam setiap check, ada banyak kemungkinan Escape Check yang bisa kita lakukan.
  750. Kalau begitu kita harus menyebar lalu memeriksa setiap pelosok desa! kata Kepala Desa pula
  751. Tanpa itu, kita akan tetap terjebak pada perumusan yang mengawang-awang dan tidak membumi.
  752. "Kamu ini telmi terus!" kata MH. "Kemarin, kita kan jadi tuan rumah Piala Uber dan Thomas.
  753. Agar lebih jelas kita ulangi contoh sebelumnya, yaitu file yang berisi karakter "PERKARA".
  754. Kalau ada engkau yang membantuku, tentu kita berdua akan mampu mem­bunuhnya dengan mudah!
  755. Selama kita bisa tiba satu jam lebih awal, saya tidak keberatan membayar sedikit tambahan.
  756. "Maksud kamu, semboyannya: bersatu kita maju, berjuang kita menang, bersama kita bisa…?"
  757. Ntar kalau ada apa.apa? Biarin deh kita aja sama pemuda-pemuda kampung di sini," kata Roy.
  758. Kalau sudah mendapatkan bengcu yang baru tentu kita dapat memulai dengan perjuangan kita."
  759. Begitupun baik, akan tetapi di tempat seperti ini bagaimana kita bisa mendapatkan makanan?
  760. Operator yang akan kita gunakan, adalah menukar urutan posisi 2 kota dalam suatu lintasan.
  761. Nah, karena kita tahu pemerintah akan memperkenalkan lebih banyak pengukuran pump-priming.
  762. "Sudahlah Gis, tak perlu lah kita ribut di rumah sakit", jawabnya menyudahi keributan itu.
  763. Penyelidik kita sore tadi melihat bayangan orang berkelebat di bawah, mencurigakan sekali.
  764. Dan rakyat menyambut dengan gegap gempita: 'Inggris kita linggis! Amerika kita setrika!'."
  765. Jadi korupsi bisa kita pahami juga sebagai penggelapan yang mengakibatkan kerugian negara.
  766. Logika operasi AND merupakan bagian yang umum dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya :
  767. Kenapa baru kamu katakan semalam, Roy? Sementara hari-hari bagi kita sudah tidak ada lagi.
  768. Perlahan kita akan berubah menjadi apa yang tak pernah terpikirkan oleh diri kita sendiri.
  769. Bagaimana pula halnya dengan cinta? Bisakah kita bicara tentang cinta, biar hanya sejenak?
  770. Akan tetapi juga amat berlawanan dengan nurani kalau kita ikut menangkap ayah kita sendiri.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.