Tuesday 24 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "partisipasi". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "partisipasi"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "partisipasi" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "partisipasi", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "partisipasi" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "partisipasi"

  1. 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik;
  2. 1. Mengoptimalkan kerangka regulasi guna mendorong partisipasi masyarakat;
  3. Pada gilirannya akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
  4. Namun sebenarnya partisipasi adalah suatu proses pembelajaran dalam sebuah skenario perencanaan.
  5. Partisipasi sebagai hak dan kewajiban mengandung tiga hal dalam suatu proses partisipasi itu yaitu : 1).
  6. c. Peningkatan transparansi, partisipasi dan mutu pelayanan melalui peningkatan akses dan sebaran informasi.
  7. 3. Domekratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa.
  8. Pengertian partisipasi dalam arti sempit yaitu sebuah keikutsertaan, keterlibatan atau peran serta yang sifatnya sebagai pelengkap.
  9. 4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perumusan dan penerapan kebijakan publik serta penyelesaian permasalahan sosial politik.
  10. Untuk melahirkan dan menumbuhkan partisipasi murni ini diperlukan kondisi masyarakat yang benar-benar memahami secara sadar akan manfaat suatu program.
  11. Intervensi akan dilakukan dengan partisipasi aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat miskin menyejahterakan dirinya sendiri.
  12. Menurut Koencaraninggrat, 1974 (Institut Pertanian Bogor, 1992) membagi partisipasi masyarakat menjadi dua jenis yaitu: patisipasi semu dan partisipasi murni.
  13. Untuk menunjang pemeriksaan penderita di laboratorium maupun pengambilan sample sputum di rumah dan puskesmas keluarga juga dapat menunjukkan partisipasi langsung.
  14. Berbeda dengan partisipasi tersebut ada keluarga hanya mengingatkan penderita untuk minum obat secara teratur dan menemani pengambilan obat di puskesmas untuk pesediaan berikutnya
  15. Lebih lanjut dijelaskan bahwa partisipasi secara langsung berarti anggota mayarakat (keluarga) tersebut ikut memberikan bantuan tenaga, keuangan, pikiran dan material yang diperlukan.
  16. Sedangkan partisipasi murni merupakan keterlibatan masyarakat yang dilakukan atas dasar kemauan masyarakat sendiri tanpa perintah atau paksaan dari pihak yang dipandang sebagai atasan.
  17. Selain itu ada juga keluarga yang tidak menunjukkan partisipasi secara langsung dalam upaya mencari pengobatan, namun hanya menyarankan untuk melakukan pemeriksaan di Puskesmas Baumata.
  18. Melihat jenis sampah di desa ini kebanyakan daun-daunan dan sampah organik, kemungkinan teknologi pembuatan kompos bisa diterapkan di desa ini dengan partisipasi aktif masyarakat petani.
  19. Ada juga upaya pencarian pengobatan dari keluarga yang dapat menunjukkan partisipasi langsung untuk membawa penderita ke puskesmas karena mereka merasa takut dan mereka tidak tahu itu penyakit.
  20. Oleh karena itu maka dalam Peraturan Daerah ini diatur ketentuan tentang asas pembentukan, materi muatan, perencanaan penyusunan, pembahasan dan penetapan, penyebarluasan dan partisipasi masyarakat.
  21. Begitu pula menurut Koentjaraningrat (1978), bahwa keterlibatan masyarakat (keluarga) yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri tanpa perintah atau paksaan dari pihak lain merupakan bentuk partisipasi murni.
  22. Kepedulian kepada masyarakat sekitar komunitas dapat diartikan sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan masyarakat.
  23. Melihat kompleksnya persoalan ini, pada upaya konkret guna mencegah penyalahgunaan narkoba khususnya di kalangan remaja yang melibatkan partisipasi semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga maupun sekolah.
  24. Ada juga beberapa informan yang menunjukkan partisipasi keluarga berupa memberi makan dan minum, menyuruh berjalan-jalan serta mengajarkan batuk dengan mengeluarkan sputum yang dilakukan sebayak tiga kali pengambilan sample.
  25. Untuk menjalani pengobatan jangka panjang, penderita mendapatkan dukungan dalam bentuk partisipasi keluarga berupa ; mengingatkan penderita untuk teratur minum obat, dan memberi obat untuk diminum setiap malam sehabis makan.
  26. Layanan kategori dasar dibiayai melalui sistem perpajakan, sedangkan layanan semi dasar dibiayai melalui pungutan yang hakekatnya merupakan partisipasi masyarakat dalam membiayai layanan tertentu dimaksud (cost sharing principle).
  27. Dari penelitian ini didaptkan gambaran partisipasi keluarga ternyata dari 25 informan semua menunjukkan partisipasi keluarga yang diharapkan baik mengantar langsung untuk periksa di puskesmas maupun di rumah sakit,dokter atau mantra.
  28. Selain itu pengertian partisipasi sebagai kewajiban adalah keterlibatan pihak lain, yang wajib ikut serta, wajib mendukung, wajib terlibat dan wajib memberi kontribusi dalam suatu proses pengambilan keputusan terhadap suatu kegiatan.
  29. Dalam rangka meningkatkan peranannya dalam pembangunan, pers berfungsi sebagai penyebar informasi yang obyektif, menyalurkan aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan partisipasi masyarakat serta melakukan kontrol sosial yang konstruktif.
  30. Hal ini sesuai dengan pengertian partisipasi sebagai kewajiban adalah keterlibatan pihak lain, yang wajib ikut serta, mendukung, terlibat dan memberi kontribusi dalam suatu proses pengambilan keputusan terhadap suatu kegiatan (Silwana, 2004).
  31. Perspektif gender dalam teori administrasi negara tidak hanya sekedar membicarakan isu partisipasi perempuan dalam birokrasi, tapi terlebih menggugat dominasi perspektif laki-laki (maskulin) dalam teori organisasi (Acker dalam Shafritz, 1997).
  32. Dalam upaya pencarian pengobatan beberapa keluarga sudah dapat menunjukkan partisipasi langsung untuk merujuk penderita ke Fasilitas kesehatan (puskesmas dan rumah sakit), atas dugaan penularan dari anggota keluarga lain atau tetangga yang pernah menderita penyakit.
  33. BKP Provinsi Maluku baru dua tahun terbentuk, dan untuk mengembalikan pola konsumsi masyarakat yang selama 32 tahun mengandalkan konsumsi pangan beras ke pangan lokal harus membutuhkan partisipasi dari setiap masyarakat Maluku untuk mendukung kebijakan dalam hal kemandirian pangan.
  34. Dengan berbagai pertimbangan bahwa pemilih muda di Amerika Serikat sangat mobile dibandingkan kelompok usia lain, sebuah opsi seperti same-day registration atau mendaftarkan diri pada hari yang sama dengan saat memilih akan menghasilkan partisipasi pemilih muda yang tentunya bisa lebih tinggi.
  35. Keberlanjutan upaya program studi untuk mempertahankan kelanggengan penyelenggaraan program studi, yang mencakup penyelenggaraan sistem karir dan upaya menyediakan pekerjaan bagi lulusan; pemberdayaan partisipasi masyarakat; mengembangkan dan memanfaatkan jaringan kerja sama dan kemitraan; membangun dan memanfaatkan dukungan wilayah regional.
  36. Sejalan dengan bentuk partisipasi yang dilakukan keluarga penderita Wibisana, 1989 (dalam Habibah, ST, 2004), mengemukan bahwa partisipasi diartikan sebagai keikutsertaan, keterlibatan, dan kebersamaan anggota masyarakat (keluarga), dalam suatu kegiatan tertentu, baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak dari gagasan sampai dengan pengambilan keputusan.
  37. mengetahui tentang partisipasi keluarga pada proses pengobatan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Baumata 2).mengetahui dukungan tentang motivasi yang diberikan pada proses pengobatan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Baumata 3).Mengetahui tentang nilai yang mendukung pada proses pengobatan penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Baumata .
  38. Soetrisno menggambarkan berbagai derajat partisipasi masyarakat mulai dari sekedar menikmati hasil (kegiatan pembangunan) sampai dalam kegiatan perencanaan, hal ini erat kaitannya dengan kualitas partisipasi mulai dari kualitas yang paling rendah, yaitu partisipasi karena mendapat perintah sampai ketingkat yang paling tinggi yaitu partisipasi yang disertai dengan kreasi atau daya cipta.
  39. Untuk upaya pencarian pengobatan beberapa informan sudah dapat menunjukkan bentuk partisipasi langsung dari keluarga berupa ; merujuk penderita puskesmas, membawa penderita berobat di tenaga kesehatan, guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan atas keluhan rasa sakit berupa sering batuk, batuk keluar darah, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang, berkeringat malam dan susah tidur malam.
  40. Aksesibilitas dan pemerataan pendidikan adalah kondisi yang memungkinkan peningkatan dan pemerataan kesempatan calon mahasiswa untuk memasuki program studi, terutama calon mahasiswa yang tidak beruntung secara ekonomis, dan partisipasi serta kesempatan kaum perempuan untuk belajar pada tingkat pendidikan tinggi; meningkatkan kapasitas penerimaan calon mahasiswa; dan meningkatkan upaya penelurusan bakat calon mahasiswa secara terbuka.
  41. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran keluarga dalam bentuk partisipasi terhadap proses pengobatan penderita TB Paru yaitu merujuk penderita ke puskesmas, membawa penderita di tenaga kesehatan, membantu penderita pada pemeriksaan di laboratorium, pemenuhan kebutuhan penderita, mengingatkan penderita untuk minum obat dan memberi obat untuk diminum setiap malam dan melakukan pengambilan obat untuk pesediaan, serta mengantarkan penderita malakukan pengontrolan di puskesmas bila selesai minum obat fase intensif (2 bulan) sangatlah diperlukan, namun ada pembatasan yang dikhususkan pada anak-anak yang ada dalam keluarga mengingat penularan penyakit tersebut melalui pernapasan.
  42. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1)Peran keluarga dalam bentuk partisipasi terhadap proses pengobatan penderita TB Paru yaitu merujuk penderita ke puskesmas, membawa penderita di tenaga kesehatan, membantu penderita pada pemeriksaan di laboratorium, pemenuhan kebutuhan penderita, mengingatkan penderita untuk minum obat dan memberi obat untuk diminum setiap malam dan melakukan pengambilan obat untuk pesediaan, serta mengantarkan penderita malakukan pengontrolan di puskesmas bila selesai minum obat fase intensif (2 bulan ); (2) Peran keluarga dalam memotivasi penderita ditunjukkan lewat penjelasan kepada penderita bahwa perubahan warna itu merupakan proses kerja obat yang baik dan tidak membahayakan diri penderita, meyakinkan penderita tentang perubahan rasa sakit yang perlahan mulai berkurang dan memberi semangat kepada penderita bahwa obat harus terus diminum secara teratur, pemenuhan kebutuhan penderita (pengaturan minum dan makan yang menunjang pengobatan), serta menghaluskan obat untuk memudahkan penderitadalam minum obat.(3) Keluarga menjadi mengerti tentang penyakit TB Paru yang diderita oleh seorang anggota keluarga sehingga tidak mengurangi hubungan yang terjadi di dalam keluarga, namun ada pembatasan yang dikhususkan pada anak-anak yang ada dalam keluarga mengingat penularan penyakit tersebut melalui pernapasan.

Bagaimana teman-teman? jika kalian punya kalimat lain, silahkan tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.