Wednesday 18 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mental". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mental"


Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat untuk kata "mental", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "mental" dalam bahasa Indonesia?
Contoh kalimat yang menggunakan kata "mental" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "mental"

  1. "Wah, kalau mental ke rel habis sudah!"
  2. Satu belahan mental dan menancap di loteng ruangan.
  3. Kraak! Tongkat kakek mata putih patah tiga mental ke udara.
  4. Tubuh Herman mental sampai kekap masin truk, dan menimpa kaca.
  5. Sang datuk berhasil membuat mental keris di tangan Nawang Suri.
  6. A.faktoryang mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan mental dan fisik
  7. Sekurang-kurangnya, ketimbang secara mental menjadi hewan, maka kita
  8. 3. Memperbaiki mental kepemerintahan dan korporasi yang baik dan bersih.
  9. "Wah, itu antireformasi! Set back 50 tahun! Dasar mental bangsa terjajah!
  10. “Itu, refleksi mental boros yang kronis, dan tak peduli nasib rakyat?”
  11. Menyebabkan keadaan tenang, kemunduran tanggapan fisik, mental dan emosional.
  12. Ini didukung sikap mental adik-2 kita yg "kutu loncat" alias loyalitas rendah.
  13. "Itulah salah satu sumber kerusakan mental dan moral para pamong praja kita...."
  14. Memperbaiki mental pemerintah dapat dimulai dari tahap penerimaan pegawai negeri.
  15. “Hasil penelitian itu, intinya merujuk pada kualitas mental dan skill,” kata JP.
  16. “Kalau tidak ada upaya untuk menghalangi, bisa hancur mental dan moral bangsa kita.
  17. Dengan sikap mental yang luar biasa seperti itu, akhirnya, ia berhasil mengubah nasibnya.
  18. Plukkk! Benda yang menghantam dirinya merobek dada pakaiannya tapi kemudian mental seolah tubuhnya atos kebal!
  19. Namun semua pukulan itu mental kembali oleh kekuatan tenaga dalam Datuk Lembah Akhirat yang bukan main tingginya.
  20. “Kebaikan hati kita justru meruntuhkan sikap mental mereka, dari sikap mental pekerja jadi pengemis,” katanya.
  21. Getaran hebat yang membuat tangannya pedas panas menyebabkan Kapak Naga Geni 212 terlepas mental dari pegangannya.
  22. Semburan minuman keras itu bukan saja tidak mampu mencapai sasarannya malah mental dan berbalik ke arah Dewa Tuak.
  23. Penggunaan secara berat jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit jantung, kerusakan hati, kekacauan mental dan kekerasan.
  24. Penggunaan jangka panjang mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental dan fisik, serta kehilangan nafsu makan dan berat badan.
  25. Tujuan tidur secara jelas tidak diketahui namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
  26. 4.Lanjut usia yang religius lebih kuat dan tabah menghadapi stres daripada yang nonreligius, sehingga gangguan mental emosional jauh lebih kecil.
  27. Pak Zulfikar hanya ingin mengina sekaligus melumpuhkan mental kami dan dewan juri karena ia yakin bahwa kami tak mengerti apa pun mengenai Descartes.
  28. Manakala persyaratan ini telah dipenuhi dan keempat nilai budaya atau sikap mental yang telah ditampilkan telah dimiliki oleh suatu masyarakat tersebut.
  29. Hanya tiga jarum yang berhasil dibuat mental oleh pukulan Ki Rawe Jembor, tiga lainnya sudah keburu menyusup di bahu kiri, pinggang kiri dan perut Imo Gantra.
  30. Menurut Alisyahbana (1991) tidak ada cara lain untuk mengatasi keterbelakangan bangsa Indonesia kecuali harus mengubah mental dan jiwa rakyat melalui pendidikan.
  31. MESKIPUN secara fisik sehat, bisa mudik, ziarah, dan menjenguk si bungsu di Nusakambangan, secara mental kondisi Pak Harto, kata tim dokternya, tidak memungkinkan ia dihadapkan ke pengadilan.
  32. Kini Nawang Suri menjadi bulan-bulanan, ditangkap hidup atau mati sedang Keris Mustiko Geni yang terlepas mental akibat hantaman senjata Ki Rawe Jembor berhasil dirampas oleh Patih Wulung Kerso.
  33. Ujian kemampuan mengemudi di samping meliputi pengetahuan dan keterampilan juga meliputi sikap mental calon pengemudi yang merupakan salah satu pertimbangan pokok di dalam pemberian surat izin mengemudi.
  34. TETAPI, Jaksa Agung RI pun mengakui, ada empat faktor dominan penyebab merajalelanya korupsi di sini: penegakan hukum lemah, mental aparatur payah, kesadaran masyarakat rendah, political will setengah-setengah.
  35. dengan tongkat di tangan kanannya namun saat itu kepalanya yang masih menempel di pedataran batu sudah keburu dihantam tendangan Hijau Satu. Kepala ini tanggal dari lehernya, mencelat mental sejauh beberapa tombak.
  36. (2) Kerusakan sikap dan perilaku, menyangkut pembenaran terhadap kondisi-kondisi hidup yang irasional, toleransi terhadap keburukan, dengki, iri hati dan permisif terhadap sikap mental terabaas serta “penyakit hati” manusia lainnya.
  37. Seorang perawat harus melakukannya secara perlahan-lahan dan bertahap serta mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehingga seluruh pengalaman yang dilalui tidak menambah beban tetapi justru tetap memberikan rasa puas dan bahagia.
  38. Tongkat besi kuning di tangan sang empu menderu laksana titiran, menekan dan mengemplang, menggebuk dan menusuk, membuat Kepala Pasukan itu terdesak dan berseru keras sewaktu akhirnya pedang di tangannya dihantam mental oleh pukulan keras ujung tongkat.
  39. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kehidupan spiritual pada lanjut usia dapat memberi ketenangan batiniah, dimana spiritualitas berpengaruh besar pada kesehatan fisik dan kesehatan mental sehingga seorang lanjut usia mampu mengatasi perubahan atau stres yang terjadi dalam hidupnya dan dalam menghadapi kematiannya.
  40. Tampilnya Maharaja Imam Sambas H. Muhammad Basyuni Imran sebagai tokoh Islam dikerajaan pantai utara Kalimantan Barat menempatkan Sambas sebagai bagian dari pusat-pusat Islam yang berperan besar dalam membangun Nusantara Baru dan sekaligus mempersiapkan kualitas mental dan spiritual masyarakat Sambas untuk menyongsong dan membangun Indonesia merdeka.
  41. Acker menyebutkan empat proses dalam organisasi yang didominasi oleh cara pandang laki-laki , yaitu : (1) pembagian kerja berdasar gender,(2) penciptaan simbol dan citra organisasi yang maskulin, (3) interaksi yang ditandai oleh hubungan dominasi dan subordinasi, dan (4) mental kerja yang dibentuk oleh pemahaman akan struktur kerja, kesempatan serta perilaku dan sikap yang bias gender.
  42. Adapun spesifikasi sikap mental seseorang atau kelompok yang kondusif untuk mengadopsi dan mengadaptasi proses modernisasi adalah, (1) nilai budaya atau sikap mental yang senantiasa berorientasi ke masa depan dan dengan cermat mencoba merencanakan masa depannya, (2) nilai budaya atau sikap mental yang senantiasa berhasrat mengeksplorasi dan mengeksploitasi potensi-potensi sumber daya alam, dan terbuka bagi pengembangan inovasi bidang iptek.
  43. Memang salah satu ciri yang hakiki dari makhluk yang disebut manusia itu adalah sebagai makhluk yang disebut homo deviant, makhluk yang suka menyimpang dari unsur-unsur rutinitas, (3) mengokohkan suatu kebiasaan atau sikap mental yang mampu memberikan penghargaan (reward) kepada pihak lain (individual, kelompok) yang berprestasi dalam berinovasi, baik dalam bidang sosial, ekonomi, dan iptek, (4) adanya atau tersedianya fasilitas dan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang memiliki spesifikasi dan kualifikasi progresif, demokratis, dan terbuka bagi semua fihak yang membutuhkannya.
  44. Dalam hal ini, memang iptek bisa dibeli, dipinjam dan diambil alih dari iptek produk asing, namun dalam penerapannya memerlukan proses adaptasi yang sering lebih rumit daripada mengembangkan iptek baru, (3) nilai budaya atau sikap mental yang siap menilai tinggi suatu prestasi dan tidak menilai tinggi status sosial, karena status ini seringkali dijadikan suatu predikat yang bernuansa gengsi pribadi yang sifat normatif, sedangkan penilai obyektif hanya bisa didasarkan pada konsep seperti apa yang dikemukakan oleh D.C. Mc Clelland (Koentjaraningrat, 1985), yaitu achievement-oriented, (4) nilai budaya atau sikap mental yang bersedia menilai tinggi usaha fihak lain yang mampu meraih prestasi atas kerja kerasnya sendiri.

Bagaimana teman-teman? jika kalian punya kalimat lain, silahkan tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.