Tuesday 13 September 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "berbohong". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "berbohong"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "berbohong" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "berbohong", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "berbohong" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "berbohong"

  1. Sudah itu, dicurigai telah berbohong pula.
  2. Apa maksud kalian berbohong dan ingin menghadap kami?"
  3. "Apa ada artinya buat kamu, Roy, kalau Uwak berbohong atau tidak."
  4. "Ah, begitukah, suhu? Kalau begitu mohon suhu mengampuni teecu yang menyangka suhu berbohong tadi.
  5. "Omitohud, berdosalah pinceng membohongimu, Siauw Cu. Pinceng tidak pernah berbohong dan tidak akan berbohong.
  6. Agaknya gadis ini tidak berbohong ketika mengatakan bahwa ia menjadi orang kedua yang paling berbahagia setelah sucinya.
  7. Perlu apa mereka berbohong kepada sesama rakyat dusun? Bagaimanapun juga, memang kita harus membuktikan kebenaran laporan kita.
  8. "Nah, itulah mereka, para anggota Hwa I Kaipang! Tawanan perempuan itu tidak berbohong dalam pengakuannya semalam dan kita tidak terlambat.
  9. "Nah, Paman Pangeran, jelas bahwa dia berbohong ketika mengaku sebagai anggauta Thian-li-pang." Setelah berkata demikian, pedangnya membuat gerakan.
  10. Di dalam hatinya, dia tidak merasa berbohong karena kini anak yang mengaku bernama Siauw Cu itu telah menjadi muridnya, telah menjadi calon hwesio dan tentu saja bukan anak jahat! Jadi keterangannya itu sama sekali tidak berbohong.
  11. Akan tetapi saat itu, ia sama sekali tidak marah, bahkan mengangguk! "Twako, bagaimana andai kata... seandainya saja sutemu itu hanya berbohong dan menjebak kita? Bagaimana andai kata ancamannya tadi bukan hanya kosong belaka? Kita akan disiksa..."
  12. Tao Seng mengaku demikian hanya demi gengsi saja, agar diterima lamarannya menjadi suami Silani. Pada­hal, andaikata dia tidak berbohong se­kalipun tentu dia akan diterima pula ka­rena memiliki mantu pangeran saja sudah merupakan kehormatan besar bagi Kha­laban
  13. Ucapan ini dicatat dalam hati oleh Goan Ciang karena ucapan itu mengungkapkan bahwa pembayaran pajak atau pungutan pajak dari para pekerja kasar itu merupakan penghasilan perwira ini! Yo Ci tidakberbohong ketika mengatakan bahwa pajak itu disetorkan kepada penguasa, mungkin dibagi di antara mereka.
  14. Apalagi kalau Hartawan Ji itu adalah Pangeran Tao Seng yang agaknya mendendam kepada Pangeran Tao Kuang. Akan tetapi kalau dia itu Pangeran Tao Seng, tentu mengetahui bahwa dia adalah putera kandungnya! Kenapa berbohong kepada putera kandungnya sendiri? Demi membunuh Pangeran Tao Kuang? Akan tetapi pekerjaan itu amatlah berbahaya.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.