Wednesday 2 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "tadi". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "tadi"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "tadi" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "tadi", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "tadi" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "tadi"

  1. Anda ada di mimpi saya tadi malam.
  2. Memang ilmu pedangmu tadi bagus sekali.
  3. "Lho, tadi katanya dari kawasan Monas?"
  4. Mereka sejak tadi mengamat-amati losmen.
  5. Rasa-rasanya tadi tidak dikunci kok non.
  6. Ayah, tadi aku mengejar seekor ki­jang.
  7. "Hemm, kukatakan tadi tidak semudah itu.
  8. Kiranya kakek itu tadi datang berperahu.
  9. Nona, tadi kita melihatmu di rumah makan.
  10. "Kalian tadi bertemu dengannya di jalan?"
  11. Suasana tadi betapa mencekam perasaannya.
  12. Si bibir basah tadi menggelitiknya terus.
  13. Tampaknya percakapan tadi mengusik mereka.
  14. "Dua orang pembantu ayah tadi keterlaluan.
  15. Kulihat tadi ilmu pedang Nona lihai sekali.
  16. "Uang yang tadi kamu tabung, ya," kata Roy.
  17. Dari tadi Rani melihat ke suatu tempat saja.
  18. Dan burung tadi memang ada dalam lobang itu.
  19. Teriakan tadi jelas ditujukan kepada mereka.
  20. Rita heran, tadi dia lihat Tommy masih tidur.
  21. Kakek kaki kayu tampak sedari tadi membeliak.
  22. Drama menyebalkan tadi malam berkelebat lagi.
  23. Ketahuan ada pencuri masuk ya baru tadi pagi."
  24. Anu ... . Menjelang malam tadi ... . Anu ... .
  25. Rona merah menjalari wajahnya yang tadi pucat.
  26. Saya mendapatkan kamar saya didobrak tadi malam.
  27. Mungkin dia meninggalkannya di taksi tadi malam.
  28. dengan orang kebanyakan? Ingat, tadi kau mengata-
  29. Panji yang sejak tadi merisaukan Anggini berkata.
  30. Nah, tadi malam ada acara yang sangat bagus di TV.
  31. Suara gemuruh kereta mewah tadi tidak digubrisnya.
  32. Memang sejak tadi kutahu dia rebah di atas karang.
  33. "Apa kamu nggak lihat tadi mamamu menangis, heh?!"
  34. Ucapan Kakek Segala Tahu tadi membuat dia terpukul.
  35. Aku nggak nyangka kalau kata-kataku tadi melukaimu.
  36. saya meninggalkan notebook saya di sana tadi malam.
  37. Perjalanan dari Tengger tadi betul-betul melelahkan.
  38. Sejak tadi Shu Ta telah mampu menguasai perasaannya.
  39. Tang Hui Yen tadi juga membaca tulisan panglima itu.
  40. Seseorang tadi menyerahkan secarik kertas kepadanya.
  41. Kelompok si laken sudah sejak tadi asyik mendengkur.
  42. Kiranya gadis manis tadi yang bertepuk tangan memuji.
  43. Dari tadi si avonturir bandel memandangi mesjid kota.
  44. Lantas dia menatap Rangga yang sedari tadi diam saja.
  45. Apa yang diucapkan Hek I Kaipangcu tadi memang betul.
  46. Dua serangan tadi hanya sempat melabrak tempat kosong!
  47. Saya lihat tadi Paman Patih membawa Keris Mustiko Geni
  48. Ulangilah lagi prosedur tadi dalam jumlah yang sesuai.
  49. Wiro, kau tadi bicara dengan siapa? tanya Ratu Duyung.
  50. Kepala Desa ini pula yang tadi menangkis bacokan golok.
  51. Bukankah Anda sedikit terlalu mabuk tadi malam, Sayang?
  52. "TETAPI, tadi kan hanya ngomong sebagai kakak dan adik.
  53. Pendekar 212 ... berbisik Primadi, ucapanmu tadi benar.
  54. Bukankah namamu tadi Si Keng Han? Dan Nona ini siapakah?
  55. Aku tidak senang dengan sikapmu ini dikuburan tadi pagi.
  56. Naik ke atas lalu lewati tiang kapal yang tadi ditembak.
  57. Gadis yang tadi berada di tengah-tengah mereka tiba-tiba.
  58. Awan yang tadi seperti mengurung berlarian entah ke mana.
  59. Toh, di garasi tadi masih ada dua mobil lagi! Wajar saja.
  60. Akan tetapi kulihat puterinya tadi tidaklah nampak jahat."
  61. Sejak tadi dia jelalatan melihat ke pintu gerbang sekolah.
  62. "Lelaki tadi siapa, Mima?" Yoyo cemburu sekali malam tadi.
  63. Dalam kondisi macam itu, logis saja jika rumus tadi pun…"
  64. Sepanjang hari tadi dia uring-uringan dan menggerutu terus.
  65. Pandangan matanya yang tadi mendelik menyorot kini meredup.
  66. ARKHYTIREMA lalu menjelaskan ZEUS yang tadi mereka singgung.
  67. Linu-linu pada tubuhnya sehabis berkelahi tadi masih terasa.
  68. Dua gadis yang tadi menertawakannya hendak menyerobot duduk.
  69. Sejak tadi aku belum sedikit pun bicara tentang dunia nyata.
  70. Malam tadi orang-orang Lembah Akhirat diduga hendak menyerbu.
  71. Kalau tadi hanya sesekali, kini terus-menerus berkepanjangan.
  72. Roy, tadi Ina minta aku menemaninya untuk mencarimu ke hotel."
  73. Wawan sedari tadi merendam tubuhnya di air sungai yang bening.
  74. Awan kelabu yang tadi melapisi langit berlarian entah ke mana.
  75. Disaat yang bersamaan ketika tadi dia mengebutkan lengan kiri,
  76. Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
  77. "Seharian tadi Mbak menunggu dia lagi di terminal," ceritanya.
  78. "Aku mengikuti naluri, Ina. Pengemis tadi sudah tua dan miskin.
  79. Seorang perwira yang tadi melepaskah panah itu menemui ajalnya.
  80. Memang sesungguhnya aku tadi memainkan ilmu Hong-in Bun­-hoat.
  81. "Tetapi tadi merekapun tahu kalau aku ikut mendengarkan cerita.
  82. Kek, tadi kau bilang dedemit itu menyedot nyawa, kini memencet.
  83. Kulirik gadis di sebelahku, yang sejak tadi hanya diam membisu.
  84. "Sejak tadi engkau tidak makan tidak minum, engkau tidak lapar."
  85. Lalu, "Aku ketemu Mima tadi siang di bis," kata Roy memberitahu.
  86. Ketika tadi memeluknya, si Abang merasa seperti akan kehilangan.
  87. Per­buatan sumoinya tadi dianggapnya se­bagai pukulan baginya.
  88. Malam tadi pula muncul dedengkot rimba persilatan Nyanyuk Amber.
  89. Keadaannya tadi sudah terdesak, jelas kekuatan musuh lebih besar.
  90. Dia sedari tadi menggombali cewek-cewek dari sekolah favorit itu.
  91. Ketika tadi Keng Han muncul, Cu In juga merasa berbahagia sekali.
  92. Lalu pendekar ini lari ke pertengahan lembah, ke arah mana tadi di
  93. Seperti tadi Ki Rawe Jembor, Imo Gantra pun cepat melompat mundur.
  94. Coba pikir, engkau tadi makan minum bersamaku, senang atau tidak?"
  95. Tapi malam tadi ditunggu di satu tempat Pendekar 212 tidak muncul.
  96. "Kawan saya itu tadi duduk di sini!" katanya terus pada siapa saja.
  97. Mereka tadi telah membeli lima buah kue bakpouw untuk sarapan pagi.
  98. Matahari sejak tadi belum bisa kuat sinarnya, karena terhalang awan.
  99. Teringat akan kebaikan kakek itu maka dia tadi terharu dan menangis.
  100. Maaf... rasa takut tadi menguasaiku..., sungguh memalukan sekali..."
  101. Sasha tadi sempat juga menerobos sorot mata Roy yang berubah murung.
  102. Se-mangat balatentara Kerajaan yang tadi melemah kini pulih kembali.
  103. "Ini fo to pacarmu, ya!" Ina melihat dua lembar foto Suci tadi siang.
  104. Pelayan tadi berdiri di belakangnya, memandang dengan wajah khawatir.
  105. Si Wawan kini sudah sejak tadi mondar-mandir di peron stasiun Tawang.
  106. Kebetulan tadi dia melihat ada orang terjatuh, ketika turun dari bis.
  107. Lalu diambilnya anak panah yang sejak tadi diselipkan adiknya pada sa
  108. Kalian harus mengatakan dulu, setuju atau tidak dengan syarat tadi ...
  109. diam-diam iapun merasa bahwa keputusannya tadi memang terlampau berat.
  110. "Apakah palu kayu tadi bisa membebaskan Ketua DPR-RI dari sekapan jaksa
  111. Sayang tadi dia tak sempat melihat wajah ataupun sosok tubuh orang itu.
  112. "Heh-heh, pendapat yang dikemukakan Coa-pangcu tadi menggelikan hatiku.
  113. "Justru itulah, kek, maka tadi aku mengatakan tidak boleh begitu mudah.
  114. Sejak tadi hatinya memang sudah cemas karena tidak melihat Nawang Suri.
  115. Jalan yang berliku-liku ketika tadi mendaki perbukitan kini terasa lagi.
  116. Sejak tadi Cu Goan Ciang sudah menjadi panas hatinya melihat wanita itu.
  117. Akan tetapi ia tidak pernah dapat melupakan pemuda yang tadi dibantunya.
  118. Apalagi ketika dia ingat, bahwa si manis pun tadi sudah menjengkelkannya.
  119. Edan, tadi aku mengharap bisa lepas dari serangan melingkar dan menjepit.
  120. Spider dari tadi menanyai para nelayan yang sedang berkemas di perahunya.
  121. Dia melihat dua lelaki yang, memang, sejak tadi berdiri di seberang jalan.
  122. Kalung tengkorak yang tadi tergantung di lehernya hancur berkeping-keping.
  123. Kejadian mengerikan tadi seperti satu babak dari sandiwara tidak berjudul.
  124. Keduanya sudah berhenti melangkah sejak tadi dan berdiri saling berhadapan.
  125. Walau tadi dilarang oleh Kakek Segala Tahu, ketiganya segera saja menyerbu.
  126. Kegembiraan dan tawa para pelajar tadi masih membekas dan menampar jiwanya.
  127. Jadi perintah Mapatih tadi tidak berlaku untukku! Aku harus pergi ke Timur!
  128. Rangga sendiri sejak tadi tertawa-tawa mengelilingi tubuh Ayu, si kacamata.
  129. Becaknya sudah berputar-putar sejak tadi dan Pak becaknya tampak kedinginan.
  130. Kiranya yang menegurnya adalah ketua Yo Han yang tadi telah menasihati­nya.
  131. Kiranya kakek tadi lebih dahulu menyelidiki di mana adanya dapur istana itu.
  132. Dia merasa heran mengapa tadi dia tidak melihat ada seekor pun ular me­rah.
  133. Orang-orang dusun yang tadi menjadi telah roboh dengan dada tertusuk pedang.
  134. "Lalu mengapa engkau tadi mengajak Siok Hwa untuk mengadu kepandaian silat?"
  135. Padahal tadi sore mereka melewati waktu dalam keindahan, di sisi timur Ganga.
  136. Avonturir bandel itu baru saja melompat turun dari truk yang tadi membawanya.
  137. 3. Kunci simetris sesi tadi kemudian dienkripsi dengan kunci publik penerima.
  138. Pertemuan tadi tidak disukainya, karena dia mesti terlempar lagi ke belakang.
  139. Rupanya orang inilah tadi yang memetik kecapi, mungkin dia juga yang menyanyi.
  140. Rangga mengucek-ucek kepala si Opik, yang sejak tadi sudah siap di meja makan.
  141. Itu dia! Si manis menghampiri si Rangga. Masih seperti tadi ekspresi wajahnya.
  142. Sedangkan Jimmi sedari tadi masih saja memilih-milih kaus bersih untuk dipakai.
  143. Pek-thou-houw menghampiri Keng Han yang sejak tadi hanya menjadi penonton saja.
  144. Ia pun cepat menyelinap melalui pintu dari mana enam orang penjaga tadi keluar.
  145. "Tidak aneh, sumoi, karena memang anggur yang kauminum tadi telah kuisi racun!"
  146. Bagaimana kalau kedua orang kakek iblis tadi masih berada di sekitar tempat ini?
  147. Aku tadi mencari tukang perahu untuk menyewa perahunya menyeberangi sungai ini."
  148. Kembali kakek itu tertawa, "Ha-ha-ha, kulihat engkau tadi masuk lalu keluar lagi.
  149. Akan tetapi aku melihat gerakan ilmu silatmu tadi sama sekali tidak asing bagiku.
  150. Kemudian dua cerpen dari periode awal tadi dikirim ke harian Kompas, dan dimuat!.
  151. Mendengar itu tiga orang perempuan tadi segera menerobos masuk ke dalam bangunan.
  152. Diam-diam dia terkejut dan menyesal mengapa dia tadi memandang rendah pemuda ini.
  153. "Tapi dari omongan tadi sih, saya yakin Mbak masih mencintai dia," sambung Wawan.
  154. Akan tetapi, muncullah Coa Kun dan sepasang kakek nenek yang tadi kehabisan napas.
  155. Dengan menaiki tangga dilihatnya pakaian yang tadi dilemparkannya ke atas genting.
  156. Selain sakit perutnya yang tambah parah, ayah Kay tadi datang dalam keadaan mabuk.
  157. Engkau tadi telah berusaha menolongku, sudah sepatutnya kalau aku membalas budimu.
  158. "Memang hebat ilmu pedangmu tadi aku tidak pernah melihat ilmu pedang seperti itu.
  159. Nona, benarkah engkau yang tadi telah menghina dan memukuli tiga orang murid kami?
  160. Eh, tadi kulihat dua kekasih itu berciuman dulu sebelum masuk kalangan pertempuran.
  161. Tapi Mumu sejak tadi berada di kamar saja, menunggui neneknya yang berbaring sakit.
  162. Mereka langsung setuju saja, kecuali Roy yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara.
  163. "Nona...nona tadi telah pergi dan meninggalkan pesan untuk saya katakan kepadamu..."
  164. Akhirnya anak yang paling besar tadi berseru "Gajah, memang caramu itu tepat sekali.
  165. "Heiii....! Mana ayamku?" tiba-tiba Asam yang tadi dituduh mencuri udang, berteriak.
  166. Sejak tadi dia ingin berkecipak di kali itu, membasuh bau keringat dan debu jalanan.
  167. Ketika Wiro berpaling, orang berpakaian dan bertutup kepala hitam tadi telah lenyap.
  168. Tapi yang ke arah leher akibat gerakannya mengelak tadi kini jadi bersarang di dada.
  169. Wanita muda itu sedari tadi memperhatikan tubuh remaja yang tergolek pulas di lantai.
  170. Posma kelihatan merapat ke sebelah Yuke yang sudah sejak tadi anteng dengan mimpinya.
  171. Tamparannya tadi sedemikian kuatnya sehingga akan mampu menghancurkan sebongkah batu.
  172. "Pandanganmu tajam sekali, Kek. Memang benar aku tadi memainkan Koai-liong Kiam-sut."
  173. "Kalau begitu, 'kita' yang 110 juta jiwa tadi harus dilestarikan, atau ditingkatkan?"
  174. Roy minta penjelasan pada Eddy, karena tadi dialah yang rajin membuka-buka guide book.
  175. Selendang yang tadi lemah gemulai itu tiba-tiba berubah seperti sebuah pentungan besi.
  176. Kedua senyawa utama tadi membutuhkan air sekitar 21%-24% dari beratnya untuk bereaksi.
  177. Tiga orang murid yang tadi mem­buat kekacauan di rumah makan maju dengan sikap takut.
  178. Dalam bingungnya perwira tadi pergi jua menemui sisa-sisa prajurit yang ada di istana.
  179. Ketika tadi melihat gadis itu bertanding melawan Cu Goan Ciang, mereka merasa prihatin.
  180. Dia sudah lupa pada Rani, yang sejak tadi nyengir saja melihat kelakuan saudaranya ini.
  181. Pada saat itu, Pangeran Tao Kuang yang sejak tadi menyaksikan semua itu, berlutut pula.
  182. Entah bagaimana setelah tadi disingkirkan ke tempat aman, dia berhasil meloloskan diri.
  183. Namun alangkah kagetnya Djo karena pakaian yang tadi dilemparkannya hilang tanpa bekas.
  184. Eh, bukankah tadi kau hendak menamparku seratus kali? Mengapa tidak segera kau lakukan?!
  185. Panji yang sejak tadi tegak tertegun berlari ke hadapan Tua Gila, memeluk orang tua ini.
  186. Tentulah kawan2 Wawa tadi yang memberitahukan kepada penduduk desa tentang kematian Wawa.
  187. Dia menjadi penasaran ka­rena tadi belum sempat mengalahkan Cu In yang sudah didesaknya.
  188. Ya itu tadi pemimpin yang telah sanggup membuat kejahatan dan kebaikan seperti gado-gado.
  189. Memang, bagaimanapun dia tidak mau membunuh ayahnya dan tadi hanya untuk menggertak saja.
  190. Tidak dari aku, tapi pasti dari Tuhan." Ketika berbicara tadi sorot mata Toni menakutkan.
  191. Ucapan pemuda itu tadi seperti telah menamparnya dan dia merasa malu kepada diri sendiri.
  192. Cepat dia berlari kembali ke gua tadi dan melihat betapa Cu In sudah mem­buat api unggun.
  193. Butiran bening yang kutahan sejak tadi keluar juga, mengucur deras membasahi kedua pipiku.
  194. Engkau sudah berani memaki, me­ngatakan aku kejam, bahkan tadi engkau berani merangkulku.
  195. "Rangga! Aku bercerita tadi bukan untuk nyuruh kamu ngasih pelajaran sama kakaknya Siska!"
  196. Paman tadi berani sekali menentang para pemberontak itu, untung tidak terjadi perkelahian.
  197. Penyelidik kita sore tadi melihat bayangan orang berkelebat di bawah, mencurigakan sekali.
  198. Seorang pelayan yang tadi sengaja disuruhnya, masuk membawa sepiring sarapan dan teh panas.
  199. Kalau tadi pinceng mengeluarkan ilmu silat yang tidak kaukenal itu, adalah karena terpaksa.
  200. Pemuda berpakaian putih tampak melangkah ke arah semak belukar yang tadi dirambas Hijau Dua.
  201. Roy merasa menyesal sekali sudah berbasa-basi, karena jawaban bapak tadi meriyiksa batinnya.
  202. Dia memacu kudanya sekencang-kencangnya tetapi enam ekor anjing tadi ternyata ikut mengejar.
  203. "Malam tadi hal itu sudah kubicarakan dengan Thian It Tosu dan kau sudah berpamit kepadanya.
  204. Dia melihat sekitar tiga meter di sebelah kirinya, petugas DKM tadi sedang asyik mendengkur.
  205. Roy mencurigai seseorang berambut keriting yang tadi tidur kira-kira cuma dua meter darinya.
  206. Aku tadi ragu hanya karena mengingat akan dirimu, jangan sampai engkau menjadi celaan orang.
  207. Namun akibat cidera hantaman dua lawan tadi dalam keadaan lim-bung dia telah berlaku lengah.
  208. Kalau saja dia tadi memberi satu titik saja untuk aku tuju, pasti aku buru! batinnya sombong.
  209. Temyata akibat bentrokan pukulan sakti tadi si nenek juga mengalami cidera walau tidak parah.
  210. Dalai Lama masih duduk seperti tadi dan sinar mata yang lembut itu memandang penuh keheranan.
  211. Baru saja Roy membuka kuncinya, kedua orang yang memata-matai tadi mendorongnya dengan kasar.
  212. "Ah, mengapa sejak tadi tuan tak mengingatkan hal itu kepadaku?" buyut Tayaka menghela napas.
  213. Ia mengusap keringat dari lehernya karena tadi mengerahkan seluruh tenaga untuk berlari cepat.
  214. Hanya bedanya, yang baru muncul ini bersuara lembut, sedangkan yang pertama tadi nampak marah.
  215. Dia tertarik mendengar dari Pek-thou-houw tadi bahwa Bu-tong-pai akan mengada pertemuan besar.
  216. Pula, jelas bahwa ia yang tadi melakukan kecurangan, hal yang amat dipantang oleh orang gagah.
  217. Dikaitkannya ucapan Panji Margabaya kepadanya tadi dan sikap buyut desa setelah membaca kitab.
  218. Lalu Tao Seng melangkah lebar menuju ke tengah ruangan di mana tadi dipergunakan untuk menari.
  219. Ketiga orang yang sedari tadi nongkrong di dekat warung tampak terkejut dikepung banyak orang.
  220. Melihat caranya tadi melompat dari atas cabang pohon yang tinggi jelas dia memiliki kepandaian.
  221. Hanya bedanya, jika pekikan yang tadi pekik pujian, tetapi yang sekarang pekik kejut kecemasan.
  222. Hanya di langit baratlah keindahan dan keajaiban tentang perubahan warna tadi bisa kita nikmati.
  223. Dengan menggunakan IP spoofing, respon dari ping tadi dialamatkan ke komputer yang IPnya dispoof.
  224. Lalu dia bercerita tentang mobil biru gelap dan empat orang lelaki yang mengeroyoknya tadi malam.
  225. Satu perwira lagi berseru kaget ketika pedang yang sejak tadi dicekalnya tahu-tahu dibetot lepas.
  226. Dengan muka pucat gadis ini melompat menjauhi lawan sambil pegangi dadanya yang tadi kena diraba.
  227. Di balik semak-semak, Jaka Tarub yang sedari tadi melihat tragedi itu benar-benar merasa bersalah.
  228. Mereka mulai mengurung Roy, Yang memakai topi hijau menghardik, "Kamu tadi jalan sama Mima, kan?!"
  229. Uang itu pun dikembalikan lagi kepada kondektur yang sedari tadi menggeleng-gelengkan kepala saja.
  230. Dia komat-kamit lagi, meneguk air kendi lagi, dan menyemburkannya seperti tadi pada kain hitam itu.
  231. Kalau dia mau tadi dia bisa melemparkanku ke jurang batu di bawah teluk ... kata Suro Markum pula.
  232. Wuh, kenapa skenarionya jadi awut-awutan begini? Dia tahu kalau si manis tadi ada di dalam rumahnya.
  233. Dengan demikian ia dapat menganulir pertanyaan awal tadi sekaligus menjatuhkan martabat majelis ini.
  234. Sama sekali keliru semua perkiraannya tadi mengira bahwa kakek itu hidup terlantar, miskin dan papa.
  235. Bagaimana engkau tadi dapat me­lihat aku dibawa dua orang datuk itu? Engkau hendak pergi ke manakah?
  236. Maklum bahwa ucapannya tadi bisa mendatangkan bahaya, maka diam-diam Kai-ong juga sudah bersiap-siap.
  237. Keng Han mengelus­-elus pundaknya yang tadi ditotok dan meringis karena pundaknya terasa agak nyeri.
  238. Hujan rintik-rintik yang turun sejak tadi sore mulai mengeras disertai menderunya suara angin bertiup.
  239. "Dari tadi gua lihat, kerjanya ngelamun melulu." Dia duduk di sebelah Roy. Roy tersenyum, merangkulnya.
  240. Tidak bisa dengan Tap MPR Nomor VII/1973, karena kedua nilai tadi tidak bersifat 'halangan sementara'."
  241. "Baik, Nona. Mari kita pergi ke sana!" kata Bu Tong dan dia pun lari kembali ke tempat tadi secepatnya.
  242. Perahu lagi oleng gini! Dia nggak bisa ngejaga keseimbangan ketika ombak tadi dateng!" Roy menerangkan.
  243. Ha ... ha ... ha! Sobatku, terima salam hormatku! Seperti tadi Nyanyuk Amber lantas membungkuk hormat.
  244. "Aku minta maaf. Sungguh. Kan tadi aku sudah bilang, bahwa aku sama sekali nggak menduga perasaan kamu."
  245. 5. Penerima mendekripsi kunci simetris tadi menggunakan kunci privatnya guna mendapatkan kunci simetris.
  246. Kami sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan peristiwa tadi dan kami sama sekali tidak bersalah....
  247. 4. Pesan yang telah dienkripsi beserta kunci simetris yang telah dienkripsi tadi dikirim kepada penerima
  248. Tapi dia berusaha mengusir sikap apatis tadi dengan membayangkan lagi jejak-jejak perjalanannya kali ini.
  249. Keng Han menghampiri Bi-kiam Niocu, mengembalikan pedang yang tadi dipijamkan kepadanya, "Maaf, Niocu, pe
  250. Aku sedang melakukan perjalanan ke timur, ke kota raja, dan tadi aku me­lihat dua orang datuk itu lewat.
  251. Thian It Tosu yang baru muncul inilah yang aseli, sedangkan Thian It Tosu yang pertama tadi adalah palsu.
  252. "Kita tadi telah sependapat bahwa yang terpenting adalah kehidupan rakyat, yaitu warga dusun ini, taijin.
  253. Lalu tadi kangmas bilang apa? Kunim? Siapa Kunim? Selingkuhan kakang ya?!!!!" kata Kuning tidak mau kalah.
  254. Para tosu memberitahu kepadanya bahwa Thian It Tosu tadi memesan agar dia diajak masuk ke ruangan samadhi.
  255. Hemmm ... Jadi kau dan dua kawanmu tadi itu adalah prajurit-prajurit sang resi. Wiro manggut-.<•anggut.
  256. Kondisi perang iklan tadi diperparah dengan iklan dari kedua provider yang saling merendahkan antar mereka.
  257. Ketika dia hendak melangkah pergi, sekilas dia memandang lagi ke arah pohon yang tadi ditancapi Cakra Dewa.
  258. Aku seorang perantau yang kebetulan lewat dan melihat pertempuran tadi aku lalu me­nonton dari atas pohon.
  259. Paman, kita berdua tadi ketika memasuki dusun, melihat para warga dusun, bekerja di sawah ladang yang subur.
  260. Tamparan tadi amat hebatnya dan membuat kepalanya seperti remuk, bumi berputar dan matanya menjadi ju­ling.
  261. Di situ memang dibangun sebuah panggung yang agak tinggi sehingga tadi semua orang dapat melihat para penari.
  262. "Tidak.... ah, bukankah engkau tadi sudah berangkat ke kota raja, untuk memberi tahu orang tuamu, Ji-kongcu?"
  263. Dewa Sedih dan Dewa Ketawa yang sejak tadi berdiam diri dalam keadaan terikat keluarkan suara tangis dan tawa.
  264. "Suhu, subo dan Bouw-suhu, apa yang dikemukakan yauw-Ciangkun tadi adalah garis besarnya, dan pokok persoalan.
  265. Pada waktu itu, karena tadi matahari amat teriknya, jalan yang keluar dari Nan-king ke utara itu nampak sunyi.
  266. "Karena kalian tadi bermain pedang, biarlah saya pun menggunakan pedang.kata Han Li sambil mencabut pedangnya.
  267. "Heh-heh-heh, pantas saja Katak Buduk tadi hendak menghinamu karena aku mendengar dia pernah dikalahkan ibumu."
  268. Bagi pemilik kendaraan bermotor, tidak dilakukannya penyitaan tadi juga mengurangi kerugian dalam arti ekonomi.
  269. Malam tadi ia dipondong oleh pangcu masuk kamar ini dan tertidur atau pingsan, sampai sekarang belum terbangun.
  270. Mereka tadi mendengar suara ribut-ribut di luar kamar, maka mereka membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi.
  271. Sinar tongkat bergumul dengan sinar tangkai pancing sedangkan pancingnya sendiri sudah sejak tadi putus talinya.
  272. Anak serta istri orang yang membedal gerobak sapi tadi pastilah korban-korban baru dedemit itu! berkata si kakek.
  273. Kalau tadi mereka kebobolan adalah karena para penjahat itu menyamar sebagai perajurit-perajurit pengawal istana.
  274. Pengiring Mayat Muka Hitam yang sadar kalau dirinya yang dituju orang dengan ratapan tadi menyumpah habis-habisan.
  275. Kemudian mereka mengeluarkan bekal roti kering dan minum anggur yang tadi dibawa oleh Lo-kwi dari rumah pengantin.
  276. Siauw Cu, dengan sapu masih di tangan, melangkah menghampiri dengan sikap menyesal mengapa dia tadi lancang mulut.
  277. Apalagi ketika dari kejauhan dia melihat dua anak tanggung tadi melakukan hal yang sama pada pengunjung yang lain.
  278. Roy memang tidak mempedulikan apakah cerita Rashid tadi hanya sebuah karangan saja atau memang betul-betul terjadi.
  279. Pesanku, di luar sana sekarang juga sedang menunggu seseorang yang semenjak tadi memang tak kuizinkan untuk masuk..
  280. Gisela yang sedari tadi hanya membereskan baju-bajunya dan menatanya di dalam koper membangunkanku dari lamunan itu.
  281. "Kak, aku tadi meletakkannya di sini bareng milik kalian! Tapi kenapa ngga ada? Kakak jangan tinggalkan aku sendiri.
  282. "Tapi....tapi....mereka itu penjahat yang tadi hendak merampok dan membunuh kalian!" Shu Ta berseru heran dan kaget.
  283. Untung Posma mengajak Jimmi keluar tadi dengan alasan yang kuat, sehingga strategi yang diatur Yuke berjalan lancar.
  284. "Wah, Hong-moi, kalau aku tahu bahwa ilmu pedangmu demikian hebat, aku tadi tidak berani memperlihatkan kebodohanku.
  285. "Hemmm, melihat ilmu pedangmu tadi engkau tentu puteri dari Pendekar Tangan Sakti Yo Han dan Si Bangau Merah, bukan?"
  286. Ya, meskipun ada juga sih kadang-kadang sedikit masih tersisa dan mengganggu aku, seperti tadi aku terusik oleh dosa.
  287. Kemudian ia alihkan pembicaraan, bertanya "eh, Dipa, mengapa tadi engkau tiba-tiba melakukan serangan dengan kepala?"
  288. Oleh karena itu, rekan Joko Parepare tadi mendeklarasikan forum karajo baliak yang diberi nama "Kekakus 11 Desember".
  289. Tetapi, kata Joko Parepare, kalau semua huruf "s" dalam kalimat Gus Dur tadi diganti dengan "c", bunyinya memang lain!
  290. Lagi-lagi si ibu yang membukakan dan memberitahukan hal yang sama, bahwa putrinya sejak siang tadi tidak ada di rumah.
  291. Dia mengutuki kebodohannya! Minuman tadi pasti sangat keras efeknya bagi saraf dan darah! Oh! Roy merasa bumi berputar.
  292. "Kemudian orang yang merusak kesusilaan tadi berkata bahwa ia sanggup menjadi korban pintu yang dibuat mpu Tapawangkeng.
  293. Kalau dia bersungguh-sungguh, tentu sudah sejak tadi Siok Hwa dapat dikalahkannya.Hal ini membuat hatinya merasa girang.
  294. Bersamaan dengan itu kedua matanya yang tadi terus nenerus membeliak, kini tampak menjadi kuyu dan kelopaknya mengendur.
  295. Bagaimana engkau sampai dapat dibawa oleh tiga orang sesat tadi ke tempat ini? Di mana rumahmu, dan di mana keluargamu?"
  296. Tetapi, setelah selesai merapikan kayu api, orang tua tadi kini malah mengambil sebuah sapu lidi besar dan mulai menyapu.
  297. Ketika tadi ia melihat seorang pria timpang berjalan dengan tongkatnya, ia segera mengenal siapa dia dan ia merasa jerih.
  298. Biarpun sikap tosu tadi tidak patut, akan tetapi aku tetap menghormat Thian It Tosu sebagai seorang tokoh yang lebih tua.
  299. "Sejak kamu turun dari truk tadi dan kemudian asyik melihat-lihat monumen Palagan, saya sengaja membiarkan bis-bis lewat.
  300. Juragan Lui, kami dipaksa untuk melayarkan mereka ke pulau kosong dan mereka memukul kami! kata nelayan yang tadi dipukul.
  301. Jika seorang pemain sudah keburu melakukan/menjalankan langkahnya, maka langkah tidak sah tadi tidak bisa lagi diperbaiki.
  302. Hemmm, kenapa para tosu Bu-tong-pai sekarang menjadi begitu pongah? Sikap tosu tadi tidak mencerminkan pimpinan yang baik.
  303. "Kakanda tadi sudah memberitahu bahwa yang membongkar rahasia itu adalah seorang bernama Tao Keng Han dan nona Souw Cu In."
  304. Kenapa tidak mungkin, Hong-moi? Dia merasa penasaran sekali walaupun alasan pertama tadi juga men­jadi bahan pemikirannya.
  305. Tidak mengherankan kalau dia memiliki ilmu yang tinggi sehingga dalam per­tandingan tadi dia tidak mudah mengalah­kannya.
  306. Di sebuah tikungan jalan, Hijau Dua jatuhkan selendang milik pengantin perempuan yang sejak tadi terlibat di leher Ningrum.
  307. Walaupun harga tadi harus dikurangi biaya transportasi, tetap saja harga Rp 160.000 per m3 adalah harga yang terlalu murah.
  308. "Ahh, adik Mimi, akupun tadi hanya mengatakan bahwa Shu-Ciangkun hampir ditangkap sebagai mata-mata, bukan sudah ditangkap.
  309. "Demikianlah, Siauw Cu. Hanya kami berdua yang menguasai ilmu silat itu dan tadi terpaksa pinceng mainkan untuk mengatasimu.
  310. "Lekas cari air!" tiba-tiba anak yang paling besar tadi berteriak tanpa ditujukan pada salah seorang kawannya yang tertentu.
  311. TETAPI, dukungan Megawati tadi secara kontan dibayar dengan hadiah lebih dari US$ 500 juta, dengan bonus kerja sama militer.
  312. Tanpa diminta, Shu Ta yang tadi ikut pula berlutut memberi hormat, kini ikut pula membantu suhengnya membersihkan makam itu.
  313. A-cui, engkau tadi menuduh aku mencuri udang-udangmu, agaknya engkau hendak membalas dan engkau yang menyembunyikan ayamku!"
  314. Pertama, seperti kukatakan tadi untuk mengu capkan rasa terima kasih karena kau telah menolong puteri raja kami Nawang Suri.
  315. Pada saat itu, banyak sekali ular merah yang tadi mengikuti perahu Keng Han mendarat seperti barisan ular yang banyak sekali.
  316. Ki Rawe Jembor tak tinggal diam, tangan kanan yang sejak tadi sudah dialiri tenaga dalam dihantamkan ke arah Ronggo Sampenan.
  317. "Tentu saja! Kalau engkau mau mengangkat peti-peti seperti tadi seorang diri, kami akan membayarmu lima belas keping sehari."
  318. Sarung tangan yang kau miliki itu adalah palsu Suto Angil! Malam tadi aku masuk ke dalam tempat penyirnpanan senjata rahasia.
  319. Energi luar biasa yang ditembakkan keempat pemimpin tadi dimanfaatkan ARKHYTIREMA untuk mengikis KLAD dari sel mitokondrianya.
  320. Kedua orang itu tiba-tiba menahan kuda mereka dan memandang kepada Shu Ta. Shu Ta yang tadi mengamati mereka, merasa canggung.
  321. Kecurangan sikap sepasang kakek dan nenek tadi membuat mereka penasaran dan kini di dalam hati mereka mendukung Cu Goan Ciang!
  322. Ternyata yang berseru nyaring tadi adalah Yo Han dan pendekar ini melompat naik ke atas panggung di mana Thian It Tosu berdiri.
  323. Kalau tadi ketika kakek itu meloncat, perahu sama sekali tidak bergoyang seolah yang hinggap di perahu itu hanya seekor burung.
  324. Koa Hok yang melihat adiknya ditindih dan dipukuli, sejak tadi menghantami Siauw Cu, namun penggembala itu tidak memperdulikan.
  325. Ketika tadi ikut menggali lubang, diam-diam Shu Ta berpikir bahwa apa yang diucapkan kakak beradik bangsawan Mongol tadi benar.
  326. Apakah sebagai wapres, Mbak Ega menolak melakukan pekerjaan "pembantu" sebagaimana yang dijelaskan kamus tadi -atau sebaliknya?
  327. Dia tadi sudah merasa suka kepada Yo Han yang menentang kehen­dak Bu-tong-pai yang mengajak mem­berontak terhadap pemerintah.
  328. "Hong-moi, aku tadi sudah mengalah bermain pedang lebih dulu, maka kini engkau tidak dapat menolak lagi." Cia Kun juga membujuk.
  329. Tombak itu patah dua sedang sang perwira kemudian terdengar menjerit ketika golok yang tadi menangkis kini menancap di perutnya!
  330. Akan tetapi kembali tentang kebahagiaan, engkau sendiri tadi mengaku bahwa sejak kecil engkau belum pernah merasakan kebahagiaan.
  331. Dua tua bangka tak berguna! Dari tadi kalian diam saja! Padahal korban sudah berjatuhan di pihak kita! Kalian menunggu apa lagi?!
  332. Disambarnya dayung baja yang disandarkan pada meja tadi dan kini dia menyerang dengan ganasnya kepada gadis berpakaian putih itu.
  333. Sepasang burung yang sedang menggelora itu tidak sadar kalau sedari tadi ada sepasang mata lain yang menyaksikan dengan nelangsa.
  334. itu terbetot ke bawah, meluncur ke dalam lembah! Wira dapat membayangkan kalau batang lehernya tadi sempat dilibat tali aneh itu!
  335. Suhu tadi sudah mengatakan bahwa dia bukan lagi seorang hwesio Siauw-lim dan hal ini berarti dia boleh berbuat sekehendak hatinya.
  336. Tosu sombong itu menjemukan! kata Tan Sian Li, masih mendongkol karena Bhok-im-cu tadi memandangnya dengan sinar mata kurang ajar.
  337. Maafkan aku Datuk ... . Menjelang malam tadi entah dari mana datangnya tahu-tahu muncul tiga ekor babi besar dan gemuk-gemuk ... .
  338. Ketika buyut itu menyambut dengan pandang menunggu, Panji Margabaya melanjutkan kata "keputusanmu tadi tidak tepat, buyut Tayaka!"
  339. "Sebentar lagi buka puasa." Wanita itu melangkah ke dapur dan mengelus kepala si Opik yang sejak tadi berdiri saja di pintu tengah.
  340. Ia tadi belum siuman dari pingsannya ketika Tay-lek Kwi-ong menceritakan kepada Cu Goan Ciang bahwa ia adalah puteri Menteri Bayan.
  341. "Sebaiknya kalau engkau mengundan suci ke sini untuk bicara dengan kami, Kwa-kauwsu," kata Kim Lee Siang yang sejak tadi diam saja.
  342. Ketika tadi engkau menyerang mereka di luar gua, kepala perampok itu meninggalkan aku dan aku sempat meloloskan diri lalu mengamuk.
  343. Apakah sebagai wapres, Mbak Ega sudah melaksanakan pekerjaan "membantu" sebagaimana yang dijelaskan kamus tadi -atau sebaliknya? 2.
  344. Di berita radio tadi pagi, pemerintah mengumumkan siapa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap wanita-wanita muda di pondok itu.
  345. "Lha kamu tadi naruhnya di mana, Ning?! Saking exited-nya pasty kamu tadi sembarang aja naruh selendangmu ya?" tanya Bidadari Hijau.
  346. Kalau tadi kakak beradik seperguruan itu tidak berani memberontak adalah karena di situ ada Tang Hun dan belasan orang anak buahnya.
  347. Mereka menjelaskan bahwa manusia raksasa yang tadi menyerang adalah bangsa mereka sendiri yang berubah bentuk karena terpapar virus.
  348. Kalau tidak tentu sudah sejak tadi ia roboh, perkelahian antara Yo Han melawan Thian-yang-ji sebalik­nya membuat tosu itu terdesak.
  349. Aku ingin bertanya, kenapa engkau tadi menghela napas dan mengeluh panjang pendek? Engkau kelihatan seperti orang yang bersusah hati.
  350. Justeru niat ini timbul setelah aku menyadari kebenaran ucapan kalian tadi bahwa perjuangan bukan sekedar membenci pemerintah Mongol.
  351. Engkau baru dapat disebut orang gagah kalau mau mengakul kesalahanmu, maka suruh­lah murid-muridmu tadi minta ampun kepada Nona ini!
  352. Mereka yang tadi terpelanting juga sudah bangkit dan siap menerjang karena memang Goan Ciang dan Shu Ta tidak berniat melukai mereka.
  353. No­na, sudah kukatakan tadi bahwa kalau tidak terpaksa sekali aku tidak pernah menggunakan pedangku, cukup dengan tangan kakiku saja.
  354. "Ahhh....! Akan tetapi aku melihat enci Souw Cu In tadi begitu lemah lembut dan aku yakin dia pasti memiliki wajah yang cantik sekali."
  355. O, begitukah? Keng Han, aku ter­tarik sekali melihat engkau ketika ber­kelahi tadi melawan pemuda tinggi besar yang lihai sekali itu.
  356. "Kongcu tentu tadi sudah mendengar bahwa kami sedang mencarikan jodoh untuk anakku Liong Siok Hwa dengan mengadakan pertandingan silat.
  357. Akan tetapi, tubuhnya kehilangan keseimbangan seperti adiknya tadi dan biarpun dia dapat mengakhiri tendangan, namun tubuhnya terhuyung.
  358. Tepat pada saat itu, sang ular besar yang tadi bergantung di pohon itu melepaskan diri jatuh ke atas tubuh gadis itu melepas anak panah.
  359. "Hey, kamu yang tadi coklatnya jatuh, ya?" tanya si Rangga sambil nyengir ."Nih, coklatnya saya ganti," katanya menyodorkan Silver Queen.
  360. "Baiklah, mudah-mudahan aku tidak akan mengecewakan, karena aku melihat tadi bahwa kalian adalah murid-murid Butong-pai yang amat lihai."
  361. Ketika dia melirik ke sebelah kirinya, dia baru sadar kalau sejak tadi ada wanita mud a yang kelelahan tengah, menggendong bayi mungilnya.
  362. Kiranya gadis manis itu yang tadi menyambut mereka dengan pedang di tangan, sekali tangkis ia telah membikin buntung dua batang golok itu!
  363. "Apakah Suheng sudah lupa lagi? Baru tadi Suheng yang minta kami untuk mencari sumbangan ke kota, untuk membeli bahan pakaian kita semua."
  364. Si kakek tersentak kaget ketika pemuda dengan siapa dia tadi bicara kini berkelebat lenyap dan tahu-tahu sudah ada di tikungan jalan sana.
  365. Kau tahu, adik Mimi, dialah dan temannya itu yang tadi melapor kepadaku bahwa ada dua orang muda yang mencurigakan memasuki kota Nan-king.
  366. Dia menoleh cepat ke belakang, tapi tak melihat lagi sosok tubuh Nawang Suri ataupun orang yang tadi muncul menarik gadis itu dari bahunya.
  367. Sewaktu menjatuhkan si Kaki Kayu tadi Datuk Sora Gamanda telah melihat jurus-jurus ilmu silat itu dimainkan oleh Hijau Satu dan Hijau Tiga.
  368. "Aku hanya iseng-iseng karena kagum melihat Ilmu kepandaian puterimu, dan aku menandingi Bong Kiat tadi karena tidak suka melihat ulahnya."
  369. Ketika dia memasuki ruangan itu, Goan Ciang dan Hui Yen yang sejak tadi sudah mendengarkan suara Shu Ta dan mereka berdua sudah siap siaga.
  370. Ah! Dua orang ini rupanya saling mengenal! ujar Ki Juru Tenung yang sejak tadi tidak lepaskan tatapan-nya pada sosok gadis berpakaian ungu.
  371. Dengan girang Keng Han lalu mengambil bangkai binatang itu dan di­panggulnya, dibawa kembali ke tempat dimana tadi Bi-kiam Nio-cu menunggu.
  372. Biarpun para pengawal tadi tidak ada yang berani mengintai ke dalam, akan tetapi telinga mereka dapat menangkap percakapan yang nyaring itu.
  373. Tahulah dia bahwa Bi-kiam Nio-cu tadi agaknya kalah oleh pemuda itu, apalagi dia! Maka, tanpa ramit lagi dia pun lari meninggalkan Keng Han.
  374. Mereka tadi sedang bersiap hendak makan siang ketika mendengar laporan para koki bahwa di dapur terdapat kakek pengemis yang mencuri makanan.
  375. Han Li melihat betapa pandang mata Cui In menerawang jauh dan pandangan mata itu kosong separti orang melamun dan sejak tadi Cu In diam saja.
  376. Akan tetapi tadi kau mengatakan bahwa penundaan hukuman mati sampai besok itu tidak sia-sia dan menghasilkan pengakuan tawanan perempuan itu.
  377. Tiga orang muridmu itu tadi ber­sikap kurang ajar terhadap Nona ini dan akulah seorang di antara para saksi yang berada di dalam rumah makan.
  378. Cu In tersentak kagat dan baru sadar, teringat bahwa tadi Kwi Hong menyinggung tentang cadarnya dan ia merasa tidak enak kalau tidak menjawab.
  379. Penggunaan satu kunci ini membuat sistem pengamanan data tadi disebut private-key cryptosystem, atau sistem kriptografi berbasis kunci privat.
  380. Silakan Pangcu (ketua), dan maafkan kelambatan kami tadi karena kami harus membuat bola-bola jerami lebih dulu," kata seorang di antara mereka.
  381. Hemmm, seorang di antara dua tosu Bu-tong-pai tadi memper-lihatkan ilmu golok terbangnya menantang ayahmu sehingga terpaksa ayahmu melayaninya.
  382. Ter­nyata ketika raksasa tadi melambung-lambungkannya ke atas, tali pengikat tubuhnya mengendur sehingga ia mampu membebaskan kedua lengannya.
  383. Istrimu dibawa terbang oleh mereka!" kata Bapak tetangga yang tadi kebetulan melihat kejadian tadi siang sambil memberikan Samudera kepada Jaka.
  384. Apakah... apakah Yoyo dan ketiga kawannya tadi malam menguntit Roy, lalu menjotosi Roy di tempat yang sepi? Bisa jadi begitu, batin Mima gelisah.
  385. Tiba-tiba terdengar suara parau dari kakek botak yang sejak tadi memandang penuh perhatian, "Leng Si, mundurlah, dan suruh semua prajurit mundur.
  386. Kalau tadi dia mengerahkan hanya setengah bagian saja dari tenaga dalamya, maka kini dia kerahkan seluruh kekuatan tenaga dalam yang dimilikinya.
  387. "Ciangkun tadi mengatakan bahwa mereka itu yang bependapat bahwa si kedok hitam adalah seorang di antara penghuni benteng kita?" Shu Ta mendesak.
  388. "Lepaskan dia!" kata Thian It Tosu kepada para muridnya dan dia sendiri mencabut Pek-coa-kiam yang tadi oleh Gulam Sang ditancapkan ke atas papan.
  389. "Hemm, itukah sebabnya engkau tadi membunuh anggotak Hwa I Kaipang yang agaknya mengkhianati kita dan melaporkan tentang pertemuan di bukit batu?"
  390. "Hemm, bagaimana kita dapat percaya padanya? Jangan-jangan sikapnya tadi hanya pancingan agar kita tunduk dan taat, suka bekerja sama dengan dia."
  391. Banyak di antara mereka yang hadir menyambut ucapan si raksasa ini dengan gembira pula, menunjukkan bahwa ucapannya tadi banyak yang menyetujuinya.
  392. "Baiklah, boleh lihat baik-baik ilmu pedangku yang jelek dan dangkal." Kwi Hong lalu meloncat ke tempat dekat kolam tadi sambil mencabut pedangnya.
  393. Juga semua murid Bu-tong-pai yakin dan tahu mana yang aseli dan mana yang palsu dengan melihat cara Thian It Tosu tadi bertanding melawan Keng Han.
  394. Aku tidak mau ikut-ikutan dengan mereka. Aku tadi melihat betapa kau membunuhi orang-orang yang tidak mampu melawanmu dan itu sungguh kejam sekali!
  395. Akhirnya muncul juga anak yang katanya tidak pulang sedari tadi malam! Kau tak usah kawatir! Ayahmu akan kami lepaskan, tapi kau harus kami tangkap!
  396. Kalau tadi dia berusaha menghantam tubuh, kepala atau bagian badan lain dari Cokro Ningrat maka kini serangannya dipusatkan pada tangan kanan lawan.
  397. Ia bangkit duduk, menggeliat, menguap, lalu meraih buntalan pakaian yang tadi ia pergunakan sebagai bantal, lalu bangkit berdiri dan melangkah keluar.
  398. Karena itu aku percaya bahwa perbuatannya tadi adalah karena dia mendengar hasutan, mendengar keterangan yang sengaja diatur untuk memanaskan hatinya.
  399. "Aku juga heran mendengar engkau tadi menyebut Han-ko kepadanya." kata Pangeran Tao Kuang." Di mana dan bagaimana engkau dapat berkenalan dengan dia?"
  400. Melihat sikap kakak misan itu, apa lagi sejak tadi pandang mata Khabuli seperti menggerayangi seluruh tubuhnya, Bouw Siocia sudah menjadi marah sekali.
  401. Dengan pikiran ini, Cu In cepat menyelinap dan berkelebat cepat pergi menuju ke rumah The Sun Tek atau The-ciangkun, yang baru siang tadi ia tinggalkan.
  402. Pada saat itu, Pangeran Tao Seng memberi isyarat dan muncullah tiga orang datuk yang sejak tadi sudah mengintai dan menunggu isyarat dari sang pangeran.
  403. Kalau tadi Yo Han, Keng Han dan dua orang wanita itu menaati permintaan Thian It Tosu adalah karena mereka menghormati Thian It Tosu sebagai tuan rumah.
  404. Begitu berhasil menghindar si penyerang membalikkan diri, masuk kembali ke dalam kamar dari mana tadi dia keluar dan membantingkan pintu di belakangnya.
  405. Dengan cepat ia menuruni lereng bukit itu me­nuju ke sebuah dusun yang dilihatnya dari lereng bukit tadi dan mencari tempat untuk bermalam di dusun itu.
  406. "Baiklah, Gu Lam Sang. Aku melihat betapa hebat kepandaianmu ketika menghadapi empat pemuda di rumah makan dan ketika tadi dikeroyok banyak tukang pukul.
  407. Bukankah engkau tadi mengguna­kan ilmu silat Hong-in Bun-hoat, ilmu dari keluarga Pulau Es? Apakah engkau masih keluarga atau murid keluarga Pu­lau Es?
  408. Dia setengah menarik wanita itu agar mau bangkit berdiri, kemudian mengajaknya duduk di atas rumput tebal, di mana tadi tiga orang penjahat menggumulinya.
  409. Disangkanya tadi Pangeran Tao Kuang sedang berpesta, dengan para selirnya karena dia melihat beberapa wanita muda cantik menemani pangeran itu makan minum.
  410. Akan tetapi, tahu-tahu malam tadi pangcu memondong tubuh Kim Siocia memasuki kamar ini, merebahkannya dan menyuruh saya melakukan penjagaan dan merawatnya."
  411. Karena mereka berada di kamar rahasia, maka tadi Keng Han gagal menemukan ayahnya ketika mencari di seluruh kamar tahanan dalam rumah induk Bu-tong-pai itu.
  412. Kalau mau waktu pukulannya menyentuh tubuh Wiro tadi Datuk Lembah Akhirat bisa langsung menyedot seluruh tenaga dalam yang dimiliki murid Sinto Gendeng itu.
  413. "Aku tadi khawatir kalau engkau bertemu para datuk itu Keng Han. Dan ternyata engkau sudah berada di sini bersama Sumoi. Dan dua makam ini, makam siapakah?"
  414. Kemudian berdatangan para pengemis yang tadi dilihat oleh Hung Wu dan Siauw Yen di pasar, dan mereka semua menyetorkan uang kepada anggota Hek I Kaipang itu.
  415. Akan tetapi, kami rasanya tidak pernah jumpa dengan si-cu (orang gagah), walaupun gerakan si-cu tadi jelas berdasarkan ilmu silat Siauw-lim-pai yang tangguh.
  416. "Orang muda, siapa namamu? Dari mana kau datang dan hendak ke mana?" Dia memandang pedang yang tadi oleh Goan Ciang dikeluarkan dan diletakkan di atas lantai.
  417. Katanya ada ilmu yang sifatnya seperti mencorat­-coret dengan tangan atau pedang, yang disebut Hong-in Bun-hoat, dan tadi eng­kau menggunakan ilmu itu, bukan?
  418. Namun saat itu sang Datuk yang tidak cidera sedikitpun akibat hantaman tadi telah lebih dulu berkelebat seraya mengibaskan gulungan kain putih di tangan kanannya.
  419. Beranikah engkau melawan kami, Cu Goan Ciang?" tantang laki-laki tua renta yang nampak loyo akan tetapi yang tadi dengan mudahnya mengalahkan Tay-lek Kwi-ong itu.
  420. Seperti tadi disaksikan semua orang yang ada di tempat itu, Puti Andini perlahan-lahan dan hati-hati tusukkan ujung Pedang Naga Suci 212 ke pertengahan dada Wiro.
  421. "Ngawur! Siapa makan udang-udangmu? Sejak tadi aku mempersiapkan masakanku sendiri, mana ada waktu untuk memperhatiakn udangmu, apalagi mencurinya dan memakannya."
  422. Maka, ketika tadi kami mendengar dari kakak Khabuli, tentu saja kami menjadi terkejut sekali," kata Bouw Mimi, kini melirik ke arah kakak misan itu dengan cemberut.
  423. Siancai, kata-katamu memang masuk akal, Pangcu. Akan tetapi engkau tadi tentu melihat dan mendengar sendiri betapa bocah ini yang menantang, bukan kami yang memulai.
  424. Kalau dia tidak terlambat, tentu malam tadi kita telah dikepung pasukan! Ini semua gara-gara Hek I Kaipang, dan para kaipang yang rela menjadi antek penjajah Mongol!"
  425. Di dekatnya lagi ada orang keempat yang perutnya dibelit rantai, lalu kedua ujung rantai ditarik sangat kuat hingga perut tadi tergencet mengecil sampai hampir putus.
  426. Sampai mati pun mereka tidak mau mengaku bahwa mereka murid Pat-kwa-pai, maka sengaja tadi dia menyebut Thian-li-pang untuk mengalihkan kesalahan kepada Thian-li-pang."
  427. Setelah mereka tiba di istana, seorang penyerbu yang terluka yang tadi mengaku dari Thian-li-pang, dibawa menghadap Han Li yang telah diterima menghadap Kaisar sendiri.
  428. "Taijin, serahkan saja dua bocah gila ini kepadaku untuk kuhancurkan mulut mereka yang lancang sekarang juga!" kata Bong Kit yang sejak tadi hanya menahan kemarahannya.
  429. Dia tadi melihat betapa lihainya bangsawan muda ini, maka dia tidak berani memandang rendah dan setelah mencabut pedangnya, diapun sudah memasang kuda-kuda dengan teguh.
  430. Lalu dari bungkusan yang tadi dibawa Tapak Jingga dikeluarkan benda-benda yang disebutkan itu, diletakkan diatas daun beralaskan kain putih dan dikembangkan di atas batu.
  431. Bukankah engkau tadi tidak mengenalku? Aku ahli menyamar, dan kalau aku sudah selesai dengan wajahmu, bahkan orang yang paling dekat denganmu tidak akan mengenalmu lagi."
  432. "Tidak, aku malah merasa girang dan berbahagia sekali karena pria dalam angan-anganku tadi sepertimu inilah, Tong-ko. Engkau jujur, engkau sederhana, engkau rendah hati."
  433. Hemmm, kenapa engkau memukul dadaku lalu tertawa? tanya Keng Han penasaran, tidak marah karena tamparan tadi tidak mengandung tenaga sakti sehingga seperti main-main saja.
  434. "Kalian, kamu lagi, Jim, kenapa nggak bilang sama Mama tadi di rumah?! Kenapa sekarang malah semakin sewot?! Kenapa tambah sinis kayak tadi?" Roy mendorong-dorong tubuhnya.
  435. Kalau saja dia tidak berada di depan majikannya, kalau dua orang bocah sombong itu bicara seperti itu di luar tadi, tentu sejak tadi dia sudah turun tangan menghajar mereka.
  436. Semua orang tertegun, juga si pelayan yang tadi memberitahu bahwa ada orang menculik seorang gadis yang dipaksanya makan seperti yang didengarnya dari percakapan mereka tadi.
  437. Laki-laki tadi adalah ketua Hek I Kaipang, Coa Kun. Kebetulan sekali dia hendak keluar kota dan yang menemaninya hanya seorang kakek dan seorang nenek yang sudah sangata tua.
  438. Kiranya hampir semua pengemis yang tadi tinggal di kuil, kini datang mengeroyok kakek rambut putih, sedangkan dari luar datang lebih banyak perajurit mengeroyok Cu Goan Ciang.
  439. Hanya Mimi seorang yang tahu bahwa Shu Ta adalah seorang pejuang, walaupun perbuatan Shu Ta memberi tanda panah api kepada pasukan pemerintah tadi masih membingungkan hatinya.
  440. Apabila kondisi filter tadi terpenuhi (true), procmail akan menjalankan shell-script sederhana guna mendeteksi apakah data sensor di-ZIP, di-enkripsi ataupun hanya plain-text.
  441. Baru setelah dua orang tosu itu pergi, muncul Han Li. Gadis ini memandang kepada ayah ibunya, dan bertanya, Ayah dan Ibu, siapakah dua orang tosu tadi dan apa keperluan mereka?
  442. Dari ayat tadi kita dapat mengerti, bahwa setiap wanita sebgai suamipun mempunyai hak di samping kewajiban, dan seorang pria sebagai suamipun mempunyai hak di samping kewajiban.
  443. DUA ANAK leiaki yang tadi menyerang Wiro ternyata sudah berada dalam ruangan itu, duduk bersila dihadapan seorang kakek bermuka kelimis lonjong dengan janggut pendek di dagunya.
  444. Akan tetapi Keng Han yang sejak tadi melihat semua peristiwa itu dengan hati tertarik, melihat datangnya beberapa orang berlarian menuju ke tempat itu dan hatinya merasa khawatir.
  445. Pelayan muda yang agak jangkung tadi berlari di depan dan begitu mereka berhadapan dengan Tay-lek Kwi-ong dan Mimi, pelayan itu berseru, "Inilah orangnya yang menculik gadis itu!"
  446. "Heiii! Siapa engkau dan di mana nona yang tadi duduk di sini?" bentak Cu Goan Ciang, siap untuk menyerang karena dalam keadaan seperti itu, kecurigaan telah mencengkeram hatinya.
  447. Wanita yang nyaris diperkosa tadi tidak menangis lagi, akan tetapi kini, sambil duduk bersimpuh di atas rumput, matanya terbelalak penuh kegelisahan memandang ke arah perkelahian.
  448. Visi, Misi, Strategi dan Program Kerja Pasangan Capres-Cawapres SBY-Boediono dipaparkan oleh Bapak Presiden SBY malam tadi dihadapan para pendukung beliau dan disiarkan melalui TVRI.
  449. Tidak jauh dari situ, di tengah-tengah itu, sejak tadi seorang pemuda memper­hatikan peristiwa itu dan melihat betapa gadis itu menghajar tiga orang tadi, dia tersenyum-senyum puas.
  450. "Tidak perduli aturan siapa, itu perampokan dan tidak boleh dilakukan! Hayo bayarkan kembali seluruh pajak tadi kepada mereka semua, dan kerusakan barang itupun tidak boleh dipotong.
  451. Di sebelah kirinya Gold General tadi ada Gold General lagi yang mengcover Pawn di atasnya, kanan atasnya, meng-cover Gold General di kanannya, dan meng-cover space kosong di bawahnya.
  452. Karena tadi pagi mendapatkan sumbangan rendang jengkol yang super duper pedas dari seorang warga di seberang desa ketika ia singgah di desa tersebut, sekarang ia mendadak ingin boker.
  453. Dia tadi sudah mendengar betapa puterinya ini membantu pihak musuh, ikut menyerbu dan menghajar para tukang pukul sampai mereka semua kocar-kacir dan melarikan diri meninggalkan dusun.
  454. Nah, sambutlah seranganku ini!" Tay-lek Kwi-ong membentak, kini tidak sungkan lagi karena kakek tua renta itu tadi telah memandang rendah kepadanya dan semua orang mendengar kata-katanya.
  455. Kakek itu merasa penasaran karena melihat pukulannya ke arah Keng Han tadi dapat dielakkan, dia memburu dengan langkah panjang ke arah Keng Han dan kembali melancarkan pukulan jarak jauh.
  456. Kami setuju dengan pendapat Losuhu dari Siauw-lim-­pai tadi bahwa banyak perkumpulan yang berkedok pejuang namun sesungguhnya hanya merupakan perkumpulan sesat yang suka mengganggu rakyat.
  457. Kalau tadi dia mencegah Sinto Gendeng untuk tidak berlaku nekad maka kini dia sendiri menjadi kalap! Begitu dia bergerak Kakek Segala Tahu palangkan tongkat kayunya di depan dada Dewa Tuak.
  458. Dari catatan penggunaan BARQHA, diketahui bahwa leluhur manusia-manusia kerdil tadi secara tidak sengaja mengaktifkan BARQHA tersebut sehingga terdampar di planet yang tidak bershahabat ini.
  459. Tranggg....! Pangeran Tao Kuang menangkis dan pedangnya terpental dan terlepas dari tangannya, bahkan saking kerasnya pertemuan kedua pedang tadi dia hampir jatuh dan terhuyung ke bela­kang.
  460. Ketika wanita itu tadi menurunkan kedua tangan dari muka untuk memegang ujung jubah sehingga wajahnya terbuka dan nampak jelas, diam-diam Bouw In Hwesio terkejut dan jantungnya berdebar keras.
  461. Han Li tadi terkejut bukan main mendengar gurunya memperkenalkan ayahnya sebagai ketua Thian-li-pang, akan tetapi ia merasa heran dan juga lega mendengar bahwa Kwi Hong pernah ditolong ayahnya.
  462. Sementara itu, seekor ayam cabut tulang tadi telah habis memasuki perut Kai-ong dan Han Li. Kai-ong menjilati jari-jari tangannya yang berlepotan minyak dan menggumam, "Wah, enak.... lezat....!"
  463. Ternyata api unggun yang dibuatnya telah padam, mungkin tadi dia telah tertidur sambil duduk dan bermimpi aneh. Mungkin sinar pelangi itu adalah sinar obor-obor yang dipegang oleh para pengepung.
  464. Bouw Siocia atau Mimi menghapus keringat di lehernya dengan sehelai sapu tangan yang dibasahi ketika tadi ia dan kakaknya dan Shu Ta mencuci tangan di sumber air yang terdapat tak jauh dari situ.
  465. Kalian bertiga bekerja dengan baik!" kata Pek Mau Lokai. Siauw Cu tidak membantah, lalu mereka menunggang dua ekor kuda tadi dan lima orang itupun membalapkan kuda melarikan diri dari tempat itu.
  466. Setelah menunggu beberapa lama dan yakin pemuda tadi benar-benar telah meninggalkan tempat itu, Hijau Dua keluar dari balik rerumpunan pohon bambu lalu meneruskan perjalanan menuju Lembah Bangkai.
  467. Pemuda tinggi besar yang masih me­lawan Keng Han mendengar seruan ini lalu melompat ke belakang, sementara Keng Han sendiri tertegun mendengar suara Thian-yang-ji tadi sehingga dia tidak mengejar.
  468. Akan tetapi, dari sini biarlah aku berjalan kaki saja," katanya dan dia melihat betapa gadis itu nampak tersipu, tentu teringat betapa tadi mereka duduk berhimpitan, seperti sepasang pengantin saja.
  469. Bukan main kagetnya Swat-­hai Lo-kwi karena ketika tangannya tertangkis tadi, ada hawa yang panas me­nyusup ke tubuhnya melalui lengannya sehingga membuyarkan tenaga dingin yang tadidikerahkannya.
  470. siapa engkau? Apa hu­bunganmu dengan Gosang Lama? Keng Han melihat betapa kekejutan pemuda tinggi besar itu dibuat-buat karena suara­nya Masih biasa saja, hanya tadi seolah sengaja melangkah mundur.
  471. "Hemmm, katakan yang jujur, kalian tadi menghadang kami untuk melakukan perampokan, ataukah kalian ini orang-orang yang mengaku pejuang dan hendak membunuh kami karena kami adalah orang-orang Mongol?"
  472. Kalau tadi dia hendak nekad menruskan tusukan ke arah kepala Nawang Suri, kini dalam keadaan tubuh hampir terseret dia terpaksa menarik pulang tusukannya, melompat ke samping menghindari angin pukulan.
  473. Semua mata melotot tak berkesip, semua hati tercekat pekat ketika melihat bagaimana sosok harimau putih yang tadi seolah-olah menyelubungi tubuh Wiro, kini secara aneh dan perlahan-lahan terbetot keluar.
  474. Han Li tadi melihat betapa gadis itu meminjamkan pedangnya kepada Keng Han, maka tanpa ragu lagi ia mencabut pedangnya dan melemparkannya pada Bi-kiam Nio-cu sambil berseru, "Enci pakailah pedangku ini!"
  475. Dan selagi dia meragu untuk menyambut tantangan Yo Han, Thian It Tosu yang sejak tadi hanya menonton saja lalu melangkah maju dan dia berseru lantang, "Cuwi harap menahan senjata dan berhenti berkelahi!"
  476. Menteri Dalam Negeri, Hari Sabarno, mengemukakan usulan tadi di depan DPR, selaku Menteri Kehakiman dan HAM ad interim, karena menteri yang sebenarnya, Yusril Ihza Mahendra, sedang melawat ke luar negeri.
  477. Sewaktu tadi menghantam luruh serangan paku hitam yang dilepaskan Imo Gantra dengan Kapak Maut Naga Geni 212, Wiro sekaligus menekan sebuah tombol rahasia pada bagian hulu kapak yang berbentuk kepala naga.
  478. Keputusan tadi dirobah dan diganti dengan pasal 231 yang berbunyi demikian: Barang siapa menyakiti binatang ternak atau menyakiti orang dengan alat kayu atau batu, besar kecilnya denda supaya diperhitungkan.
  479. Akan tetapi karena semua orang sudah menyaksikan ketika gadis itu tadi berdemonstrasi silat tangan kosong kemudian silat sepasang pedang, hanya mereka yang merasa dirinya cukup tangguh saja yang berani maju.
  480. Ketika tadi Tay-lek Kwi-ong memasuki rumah makan bersama seorang gadis yang menyamar sebagai seorang pria, dia terkejut dan timbul kecurigaannya, apa lagi ketika melihat sikap dan mendengar ucapan gadis itu.
  481. Kini mereka berdiri berhadapan dan baru dapat saling pandang dengan jelas, tidak seperti di dalam joli tadi walaupun saling berhimpitan, mereka merasa sungkan untuk saling bertatap muka karena terlalu dekat.
  482. "Ternyata engkau benar, Shu-Ciangkun. Si kedok hitam itu memang lihai, akan tetapi melihat betapa munculnya malam tadi di banyak tempat, maka aku menduga bahwa si kedok hiatam itu bukan hanya satu orang saja.
  483. Abu Sa'id al-Khudriy berkata: aku mendengar Ibad bin Basyar berkata: Wahai Abu Sa'id, tadi malam aku bermimpi, seakan akan langit terbentang untukku, kemudian tertutup kembali, itu pertanda Syahid insya Allah.
  484. Mereka adalah tokoh-tokoh Pek-lian-pai yang sudah bersekutu dengan Gulam Sang. Kiranya mereka sejak tadi melakukan pengintaian dan ketika Thian It Tosu dibawa masuk kamar tahanan bawah tanah, mereka juga membayangi.
  485. Mereka tentu termasuk Swat-hai Lo-kwi, Tung-hai Lo-mo dan Lam-hai Koai-jin. Mereka adalah datuk-datuk yang tersesat, mau melakukan apa saja asalkan pahalanya besar." kata Kai-ong Lu Tong Ki yang sejak tadi diam saja.
  486. Medan pesta menjadi medan perkelahian! Kepala dusun dan para orang muda yang tadi sudah berkenalan dengan kelihaian Lo-­mo hanya bisa menonton sambil berdoa semoga gadis berpakaian putih itu men­dapatkan kemenangan.
  487. "Suhu, ilmu apakah yang suhu mainkan ini?" Tanpa memperdulikan dadanya yang agak nyeri dan pinggulnya yang tadi menghantam tanah, Siauw Cu cepat menjatuhkan diri berlutut di depan gurunya dan mengajukan pertanyaan itu.
  488. Akan tetapi Keng Han yang tadi te­lah bertanya-tanya dan mendapat ke­terangan beberapa orang nelayan siapa adanya Juragan Lui itu, sudah berkata dengan ketus kepadanya, Engkau juga bukan orang baik-baik, Juragan Lui!
  489. Setelah tabir asap menipis dan mulai menghilang, barulah ia me­lakukan pengejaran, akan tetapi dia tidak menemukan jejak mereka, apalagi malam itu gelap sekali dan api unggun yang mereka buat malamtadi sudah hampir padam.
  490. Sambil mengerling ke arah Goan Ciang dengan pandang mata heran, seorang di antara dua pengawal itu menjawab, "Siocia, pangcu sejak pagi tadi pergi ke hutan bambu kuning dan pangcu memesan agar siocia cepat menyusul ke sana."
  491. Sementara orang-orang yang tadi lancarkan serangan berpelantingan dan berkaparan di tanah akibat tenaga dalam mereka begitu bentrokan dengan tenaga dalam Datuk Lembah Akhirat langsung berbalik menghantam diri mereka sendiri!
  492. Bouw Ku Cin yang marah melihat adiknya tadi terancam bahaya, dan melihat bahwa yang menyerang itu adalah Tay-lek Kwi-ong yang amat dibencinya, segera memberi aba-aba kepada para prajuritnya untuk menyerang dengan anak panah.
  493. Kini Thian It Tosu bangkit berdiri dan dengan suaranya yang parau dia berkata, Yo-pangcu bicara tidak adil! Bukankah tadi Yo-pangcu sendiri mengatakan bah­wa pihak musuh terlalu kuat sedangkan fihak kita masih terpecah belah.
  494. Walau tadi dikatakan Karang Gontor hampir tak pernah didatangi manusia, namun adalah satu keluar kebiasaan kalau hari Kamis malam Jum'at Kliwon itu tampak dua penunggang kuda melesat diatas kuda masing-masing menuju kaki bukit.
  495. Akan tetapi ketika Lee Siang mengerling kepada Goan Ciang, ia melihat pemuda itu sama sekali tidak terengah dan tidak berkeringat, maka diam-diam ia yang tadi sengaja hendak menguji pemuda itu, merasa kagum dan tersenyum manis.
  496. Aku sudah hampir mampus dikatakan tidak apa-apa! Pemuda edan! Benar-benar sableng! Walaupun dalam hati memaki, namun entah mengapa gadis yang tadi sudah nekad dan siap menerima kematian, kini muncul harapan untuk hidup kembali.
  497. Setelah komandan perajurit yang baru datang menerima laporan dari komandan perajurit yang diganti bahwa tadi nampak bayangan mencurigakan berkelebat akan tetapi kini suasana aman dan tenang dan bayangan itu tidak dapat ditemukan.
  498. Tubuhnya terkapar lunglai di tanah tanpa daya karena seluruh tenaga dalamnya telah tersedot dan masuk ke dalam tubuh Datuk Lembah Akhirat! Sesaat kemudian pukulan yang tadi dilepaskan si nenek datang berbalik menghantam tubuhnya.
  499. Misalnya, apakah presiden pengganti tadi diwajibkan melakukan percepatan pemilu dalam jangka waktu tertentu -yang di sisi lain bisa berarti mengubah komposisi keanggotaan di DPR/MPR, dan akan ada partai yang lenyap atau membengkak?
  500. Aku tetap diam hingga ia pulang kerumahnya, setiba dirumah ia masuk, aku ikut masuk bersamanya, lalu aku berkata: sesungguhnya kaummu tadi berkata kepadaku begini dan begitu, maka sampaikanlah yang sebenarnya, aku ingin mengetahuinya.
  501. Hek-houw Tang Kwi menjadi penasaran dan segera berseru, "Tahan senjata!" Semua anak buahnya yang tadi mengeroyok Siu Lan dan Bu Tong juga menghentikan penyerangan mereka dan semua melompat ke belakang sehingga perkelahian itu terhenti.
  502. "Apa kaubilang? Mengurungkan niatku mengadu kepandaian untuk memasuki sayembara ini? Tidak bisa! Engkau tadi sudah mengatakan bahwa siapa yang dapat mengalahkan Nona ini akan menjadi jodohnya maka aku kini hendak mencoba kepandaiannya.
  503. Mereka tadi bersikap kurang hormat terhadap dua orang tamu sahabat majikan mereka! Maka, berubahlah sikap mereka dan wajah Bong Kit yang buruk dan menyeramkan itu, kini berubah cerah berseri dengan senyum menyeringai dia memberi hormat.
  504. Karena menggunakan protokol TCP/IP sebagai media perantaranya, tentunya surat elektronik tanpa enkripsi tadi tentu memiliki kelamahan yang sama dengan TCP/IP, seperti misalnya rentan terhadap bahaya spoofing dan man-in-the-middle attack.
  505. Lam Sang yang tadi terbangun segera meloncat turun dan dengan jari-jari tangan terbuka dia menyerang Liong Biauw. Hebat sekali serangan itu, tidak dapat ditangkis atau dielakkan lagi oleh Liong Biauw. Dia berteriak dan roboh berkelojotan.
  506. "Maaf, Yauw-Ciangkun. Tadinya saya berniat untuk membujuk mereka agar mengaku di mana adanya kawan-kawan mereka. Saya memberi waktu semalam ini, bahkan malam tadi saya masih sempat mengunjungi mereka dan membujuk serta menggertak mereka."
  507. Karena ia sendiri memang merasa lapar dan tidak ingin mati kelaparan, dan sikap dan kata-katanya tadi hanya dimaksudkan untuk menarik perhatian orang, ketika hidangan dikeluarkan, Mimi mau juga makan sehingga hati Tay-lek Kwi-ong merasa lega.
  508. Setelah kedua orang tamunya duduk, Kwa-kauwsu berkata sambil mengamati wajah Cu Goan Ciang. "Apa yang kaukatakan tadi memang ada benarnya dan aku sendiri menghendaki agar pernikahanku dengan Liu Bi dapat berlangsung secara wajar dan terhormat.
  509. Setelah menurunkan peti itu, Cu Goan Ciang segera meninggalkan tempat itu karena maksudnya tadi hanya hendak menyelamatkan empat orang kuli yang akan terhimpit peti, dan melihat semua orang memujinya, dia tidak ingin berlama-lama di tempat itu.
  510. Mengapa ketua mereka yang biasanya ramah dan halus lembut tutur sapanya itu mendadak menjadi begitu galak? Akan tetapi larangan tadi amat berkesan di dalam hati mereka dan suara ketua itu seolah masih berdengung berulang-ulang di telinga mereka.
  511. TETAPI, dalam silaturahmi "srimulatan" di kantor PKB di Kalibata yang dihadiri para politisi sejumlah partai, termasuk Amien Rais, setelah doa penutup acara disampaikan, Gus Dur bilang, "Betul kan, semua orang tadi mengatakan, 'amien, amien…'."
  512. Akan tetapi saat itu, ia sama sekali tidak marah, bahkan mengangguk! "Twako, bagaimana andai kata... seandainya saja sutemu itu hanya berbohong dan menjebak kita? Bagaimana andai kata ancamannyatadi bukan hanya kosong belaka? Kita akan disiksa..."
  513. Agaknya, rasa malu karena tadi dijatuhkan, membuat panglima raksasa ini lupa bahwa dia sedang menguji kepandaian seorang calon, bukan sedang berkelahi melawan musuh! Dia sudah mengerahkan tenaga dan siap mematahkan lengan atau tulang punggung lawan.
  514. Perajurit-perajurit tolol! Mengapa kalian diam saja?! Lekas tangkap pemuda gondrong itu! terdengar Tubagus Kolokaping berteriak marah ketika dilihatnya perajurir-perajurit yang tadi sudah siap untuk meringkus Wirio kini malah tegak seperti terpukau!
  515. TETAPI, yang pasti, yang empat tadi bukanlah anak-anak Raja Oidipus dari Tebe: dua orang terbunuh karena berebut tahta, seorang mati merana, dan Antigone dihukum mati dengan dikubur hidup-hidup oleh raja Kreon, karena berani menguburkan sang kangmas.
  516. Jadi, kaulah rupanya yang malam tadi mencoba menyergap dan membunuh Pangeran Purbaya! Bukankah keris berselubung kain itu juga yang kau pergunakan? Sengaja keris sakti kau bungkus dalam kain agar tidak mudah diketahui senjata apa yang ada di tanganmu!
  517. Melihat wajah mereka yang nampak tegang, Kui Hwa menduga bahwa mereka tentu sedang membicarakan peristiwa yang terjadi pada Lurah Koa itu, dan mungkin juga karena laporan dua orang tukang pukul ayahnya yang tadi dihajar oleh dua orang pemuda asing itu.
  518. Serangkum tenaga yang tadi membuatnya terjengkang keluar melalui kedua tangannya menghantam batu besar itu dan.... dan batu besar itu meledak-ledak pecah dan menggelinding sampai jauh! Keng Han cepat menyimpan kembali tenaganya dan dia memandang kagum.
  519. Dia tadi melihat gadis itu mengambil alis mata palsu, dengan bulu rambut alis yang aseli, menggunakan gunting dan merasa setelah dia memejamkan mata betapa gadis itu membongkar dan menambah rambut alisnya, menggunakan semacam getah sebagai alat penempel.
  520. Ketika tadi terjadi keributan di tempat Lurah So mengadakan pesta pernikahan puterinya, empat orang itupun mengamati dari jauh karena mereka tahu bahwa dua orang muda bangsawan yang harus mereka lindungi berada di antara para penonton di luar pekarangan.
  521. Nilai kumulatif usaha selama 3 daur tadi (24 tahun) sebesar Rp 540 juta tadi, untuk mengetahui nilainya saat ini, maka perlu di-discounted dengan inflasi Indonesia sebesar 6,59% dan akan memberikan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 149,35 juta saja.
  522. Para penduduk yang mendengar ini sudah cepat memandang ke atas pohon dan kini mereka melihat seorang pemuda duduk nongkrong di atas cabang pohon, mereka memandang dengan hati tegang, tidak tahu siapa pemuda itu, kawan dari para penjahat tadi ataukah bukan.
  523. "Mereka telah menyerbu sarang gerombolan pemberontak!" kata Bouw Ku Cin ketika mendengar sorak-sorai dan canang dipukul, tanda bahwa pasukan pemerintah telah mulai menyerbu sarang gerombolan pemberontak setelah tadi melihat tanda panah api yang dilepas oleh Shu Ta.
  524. Akhirnya dia melihat gadis pemburu tadi berindap-indap di bawah sebatang pohon dan ternyata yang diincarnya ada­lah seekor kijang jantan muda yang se­dang makan daun muda. Gadis itu sudah menarik tali busurnya dan siap melepas­kan anak panah ke arah dada binatang itu.
  525. Bagaimanapun juga, karena sikap Hartawan Ji itu baik dan menghormat sekali, dan juga persoalannya belum jelas baginya siapa yang bersalah, Keng Han menerima secawan arak yang tadi dituang dari guci milik Gulam Sang, Keng Han nengangkat cawan dan minum isinya sampai habis.
  526. "Ah, apakah karena diriku benar2 seperti anak setan sehingga mereka segan menegurnya?" tiba-tiba pula Dipa teringat akan kata2 anak perempuan kepadanya tadi "benarkah rupaku ini seperti anak setan? Bagaimanakah rupa setan itu sesungguhnya?" bertanya-tanya Dipa pada dirinya.
  527. "Tapi... tapi..." si gendut itu mengambil kantung uang yang tadi telah disimpannya, akan tetapi Goan Ciang merampasnya dan menaruh kantung uang itu ke atas meja, di mana masih terdapat daftar para kuli, berikut alat tulis yang tadi dipergunakan untuk mencatat oleh si gendut.
  528. "Ini penjahatnya!" Seorang prajurit yang berada dekat dengan Hui Yen berseru, akan tetapi teriakannya tadi menyadarkan para rekannya bahwa dua orang yang berpakaian seperti mereka itu adalah orang-orang yang tidak mereka kenal, maka mereka segera mengepung dan mengeroyoknya.
  529. Bukankah majikan ini yang melakukan pemerasan terhadap para kuli itu, melalui anak buahnya? Ketika dia menoleh dan bertemu pandang dengan kuli setengah tua yang tadi memperingatkannya, dia melihat betapa orang itu menggeleng kepala sebagai tanda agar dia menolak undangan itu.
  530. Kiranya, tusuk sanggulnya telah dapat dicabut pemuda itu tanpa ia merasakannya! Ini saja sudah merupakan bukti nyata bahwa ia telah kalah, karena kalau pemuda itu menghendaki tadi dia telah mencabut tusuk sanggul, melainkan mencabut nyawanya melalui cengkeraman pada kepalanya!
  531. Mereka berhasil merobohkan belasan orang pemanah gelap, akan tetapi korban yang jatuh di pihak pasukan pemerintah lebih besar dan begitu ada pasukan yang memaksa diri mengejar para pemanah, dari kanan kiri kembali datang serangan dari mereka yang tadi melarikan diri ke dalam hutan-hutan.
  532. Fakta bahwa seseorang telah melakukan pelanggaran terhadap suatu kaidah hukum dapat menjadi faktor pertimbangan untuk menilai apakah perbuatan yang menimbulkan kerugian tadi sesuai atau tidak dengan kepatutan yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat.
  533. "Ilmu silat tadi aneh, biarpun dasarnya Siauw-lim-pai, akan tetapi belum pernah aku menyaksikan orang Siauw-lim-pai bersilat seperti itu, seperti gerakan burung!" kata si nenek tua renta yang usianya sekitar hanya satu dua tahun lebih muda dari suaminya, yaitu sekitar delapan puluhan tahun.
  534. Kalau tadi ketika melawan Han Li dia menggenggam pancingnya sehingga pancing itu tidak akan melukai Han Li, sekarang dia melepaskan pancingnya sehingga ketika dia menyerang, pancing berupa kaitan besi kecil menyambar dahsyat ke arah muka Kai-ong. Akan tetapi Lu Tong Ki bersikap tenang sekali.
  535. DI MALAM YANG SAMA, di desa Lebak Wangi yang terletak disebelah barat Kotaraja, seorang penunggang kuda sejak tadi mendekam dibalik lumbung padi yang terletak di pekarangan belakang sebuah rumah besar milik seorang hartawan yang puteranya menjadi salah seorang Kepala Pasukan di Keraton Barat.
  536. Kini, setelah menancapkan lagi tusuk sanggulnya dan peristiwa itu tidak dilihat para anggota Hwa I Kaipang, kecuali kakeknya dan tiga orang ketua cabang, ia lalu menggerakkan tangannya dan di lain saat ia telah mancabut sebatang tongkat sebesar ibu jari kakinya yang tadi ia selipkan di punggung.
  537. Pada saat itu, Yo Han yang sejak tadi merasa penasaran sekali melihat hadirnya perkumpulan-perkumpulan sesat seperti Pek-lian-pai, Pat-kwa-pai dan, lain-lain, juga sudah bangkit berdiri dan suaranya terdengar lembut namun lantang sehingga mengatasi semua suara dan semua orang terdiam mendengarkan.
  538. Diiringkan pandang mata khawatir dan juga kagum oleh semua kuli yang bekerja di bandar itu, Goan Ciang mengikuti rombongan Yo Ci dan para pengawalnya dan ternyata di luar bandar terdapat sebuah kereta yang tadi dinaiki Yo Ci. Goan Ciang dipersilahkan ikut pula ke dalam kereta bersama hartawan itu.
  539. mana dia tahu-tahu berada bersama Wiro dan Primarani? Jawabnya lain tidak karena kedua orang itulah tadi yang menimbulkan halangan bagi rombongan Patih Singaranu, setelah terlebih dahulu Pendekar 212 Wiro Sableng menyelamatkan sang dukun dari tabasan pedang perajurit atas perintah Pafih Singaranu.
  540. Sementara itu, Kwa-kauwsu yang sudah mengenal Lee Siang mengetahui bahwa gadis itu adalah sumoi dari ketua Jang-kiang-pang yang membuatnya tergila-gila, akan tetapi dia tidak mengenal Cu Goan Ciang walaupun tadi dia sudah mendengar laporan bahwa Cu Goan Ciang adalah kakak misan dari calon isterinya!
  541. Cu Goan Ciang tersenyum dan dia menoleh ke arah Pek Mau Lokai. Biarpun kakek itu tadi sudah menganjurkan agar dia menyambut tantangan gadis itu, tetap saja dia merasa sungkan dan tidak enak hati terhadap ketua Hwa I Kaipang. Melihat pemuda itu menoleh kepadanya, Pek Mau Lokai sambil tertawa mengangguk.
  542. Melihat dua orang tokoh Pek-lian-pai dan Pat-kwa-pai yang tadi menantangnya, dia menambahkan sambil menoleh ke arah mereka. Kalau masih ada yang merasa penasaran dengan pen­dapatku tadi dan hendak menyelesaikan urusan dengan kekerasan, saya dapat melayaninya di kaki gunung, di luar wi­layah Bu-tong-pai.
  543. Baru saja mereka tiba di luar, enam orang penjaga yang tadi memeriksa dalam taman, sudah kembali dan melihat bahwa tawanan mereka lolos, mereka terkejut sekali dan menggunakan golok mereka untuk menyerang Keng Han dan Cu In. Ada pula yang berteriak-teriak minta tolong sehingga ributlah keadaan, di tempat itu.
  544. Kalau tadi Mimi terkejut melihat munculnya Shu Ta secara tiba-tiba, kini ia semakin terheran-heran melihat sikap Pek Mau Lokai dan Tang Hui Yen. Sementara itu Shu Ta merasa jantungnya berdebar ketika melihat sikap Mimi yang tadi melindunginya seperti seekor singa betina melindungi anaknya dari ancaman bahaya.
  545. Namun, Kwa-kauwsu sudah memutar pergelangan tangannya sehingga golok yang menyambar tempat kosong tadi kini membalik dan menyambar ke arah pinggang Goan Ciang. Kembali Goan Ciang mengelak dengan loncatan ke belakang dan sekali lagi golok itu menyambar, kini ke arah kedua kakinya seperti orang membabat ilalang saja.
  546. Masih untung bagi mereka bahwa Bouw In Hwesio tidak ingin membunuh mereka, maka ujung lengan jubah tadi hanya mematahkan tulang pundak dan lengan kanan saja, membuat mereka menyeringai kesakitan, tidak mampu melawan lagi dan begitu mereka dapat bangkit, mereka seperti dikomando, lari tunggang langgang meninggalkan tempat itu.
  547. Biarpun ia melihat bahwa selain kakek botak yang lihai, di situ terdapat pula belasan orang prajurit, bahkan ia mengenal pula kehadiran ketua Hek I Kaipang, yaitu Coa Kun, dan puterinya yang lihai di samping seorang kakek dan seorang nenek tua renta yang tadi berkereta bersama ketua Hek I Kaipang, Yen Yen tidak merasa gentar.
  548. Akan tetapi ternyata hal ini sama sekali tidak menguntungkan Khabuli. Kalau tadi pedangnya masih dapat menandingi tongkat lawan dan dia masih dapat membela diri dengan gigih, kini dia terkejut bukan main karena begitu lawan memainkan Sin-tiauw ciang-hoat, Khabuli terdesak hebat dan dalam belasan jurus saja dia beberapa kali terhuyung.
  549. Menjelang pagi, ketika dengan manja dan mesra Liu Bi merangkulnya dan dia menanggapi kembali Liu Bi menegur, "Engkau kenapa sih?" Kita sudah menjadi suami isteri dan malam ini adalah malam pengantin pertama kita, kenapa engkau banyak melamun? Apa yang kaupikirkan?" Dalam suaranya yang sejak tadi lembut dan mesra, kini terkandung teguran.
  550. Kaki tangannya bergerak, angin menyambar-nyambar dan sebelas orang itu bergelimpangan seperti daun-daun kering ditiup angin badai! Melihat ini, komandan muka hitam tadi yang kini sudah tidak begitu menderita karena nyeri di muka dan perutnya merasa jerih dan cepat dia memberi aba-aba, mendahului anak buahnya melarikan diri dari tempat itu.
  551. Kakak beradik itu segera menangkap kembali kuda dan menenangkan kuda mereka. Ketika belasan orang itu melihat betapa dua orang pemimpin mereka dirobohkan, dan merekapun tadi sudah melihat betapa tangguhnya dua orang bangsawan Mongol itu, mereka lalu melarikan diri cerai berai, tidak memperdulikan lagi dua orang pemimpin mereka yang masih belum dapat bangun.
  552. "Nona, aku hanya mempunyai sebatang pedang, akan tetapi pedang itu hanya akan kupergunakan untuk menghadapi musuh." Dia teringat akan pedangnya, pedang yang pernah menembusi dada Lee Siang kekasihnya, pedang yang sejak saat itu selalu dibawanya dan tadi dia tinggalkan di dalam gua karena dia tidak ingin menghadapi tantangan nona itu dengan senjata di tangannya.
  553. "Aihhh....!!" Tiga orang ketua cabang melompat berdiri saking kaget dan khawatirnya, hanya Pek Mau Lokai yang tetap duduk tenang walaupun mukanya berubah kaget karena kalau tadi dia dapat mengenal ilmu silat Siauw Cu dengan jurus-jurus yang ampuh dari Siauw-lim-oai, kini dia tidak mengenal ilmu yang dipergunakan Siauw Cu ketika tubuhnya mencelat ke atas seperti burung itu.
  554. Mereka berdua adalah dua orang wanita gagah yang memiliki ilmu silat tinggi, sudah banyak pula melihat ilmu silat sehingga mereka tadi mengenal dasar gerakan ilmu silat Siauw-him-pai. Akan tetapi setelah Goan Ciang memainkan ilmu silat Sin-tiauw Ciang-hwat, mereka tercengang dan tidak mengenal ilmu yang amat cepat gerakannya dan aneh, mirip gerakan seekor burung rajawali yang menyambar-nyambar.
  555. Hemmm, hendak kulihat bagaimana caranya engkau memenggal batang leher­ku, sebaliknya aku akan mematahkan batang hidungmu! kata Keng Han. Dia tadi sudah menyaksikan pertandingan antara kepala perampok ini dengan Jura­gan Lui dan melihat betapa dakal pe­nilainnya, gerakan kepala perampok itu hanya mengandalkan tenaga luar saja dan lamban baginya, maka dia merasa yakin akan mampu mengalahkannya.
  556. Mereka telah dihina orang di depan nona mereka lagi, dan yang membuat mereka menjadi semakin mendongkol adalah karena justeru nona majikan mereka itu memuji dan bersorak berpihak kepada dua orang pemuda asing yang telah menghina mereka. Mereka segera mencabut golok yang tadi mereka lempar ke tanah dan memutar golok itu di atas kepala, siap menyerang dua orang pemuda yang nampak tenang-tenang saja.
  557. Ketika Lee Siang menyambut para tamu dengan sikap yang ramah dan suasana amat meriah karena musik telah dimainkan sejak tadi oleh para pemusik paling kenamaan dari Wu-han. Ruangan panggung yang luas itu mulai dipenuhi para tamu dan ketika Khabuli dan empat orang pengawalnya muncul, Lee Siang sendiri tergopoh menyambut, mewakili sucinya yang masih belum muncul karena sedang dirias di kamar pengantin.
  558. Tiga orang gundul ber­jubah merah mengingatkan dia akan tiga orang pendeta Lama yang pernah men­cari gurunya, Gosang Lama, yang ber­kepandaian amat tinggi sehingga ketika dia memukulnya, tangannya sendiri me­rasa kesakitan dan sekali dorong saja seorang di antara mereka merobohkannya! Jangan-jangan yang dimaksudkan petani tadi adalah tiga orang pendeta Lama itu dan yang dikeroyok adalah gurunya!
  559. Dan dugaan kami itu ternyata benar karena baru siang tadi kami menerima berita dari sute melalui si kaki buntung, A Sam. Berita itu mengabarkan bahwa kini putera dan puteri Menteri Bayan berada di Nan-king dan mereka berdua membawa pesan dari Menteri Bayan agar kini pemerintah daerah berikut pasukannya di Nan-king mendekati para tokoh kang-ouw, dan mereka mengubah siasat pembasmian menjadi pendekatan.
  560. Walau tadi terjadi bentrokan keras dengan pedang sakti, lalu melayang jatuh dan berputar seperti gasing namun beberapa lembar sirih, pinang, tembakau dan kapur sirih tetap utuh berada dalam tempat sirih emas itu! Sementara itu Pedang Naga Suci 212 begitu jatuh ke tanah secara ajaib bergulung lalu menggelinding ke arah Puti Andini! Baik pedang maupun tempat sirih sama-sama tidak mengalami kerusakan sedikit pun.
  561. Dalam keadaan biasa saja, mana ada dua orang muda bangsawan, putera dan puteri Menteri Besar Bayan, mau menggali lubang kuburan mempergunakan golok saja? Apa lagi sekarang mereka menggali lubang untuk mengubur mayat dua orang perampok yang tadi menyerang mereka untuk merampok dan membunuh! Diapun merasa malu kepada diri sendiri, dan tanpa banyak cakap lagi diapun mengambil sebatang golok dan ikut menggali membantu mereka!
  562. Akan tetapi, biarpun tadi dua kali Siauw Cu terpaksa melepaskan lagi, kini, dengan gerakan tangan seperti paruh rajawali mematuk, dia berhasil menangkap tongkat itu sehingga tidak dapat terlepas lagi! Dalam geramnya, Yen Yen menggunakan tangan kirinya menghantam ke arah muka Siauw Cu. Pemuda ini menggerakkan pula tangan kana, membentuk paruh rajawali dan tahu-tahu tangannya telah menangkap pergelangan tangan kiri gadis itu.
  563. Kwi Hong makan dengan tenang saja, padahal tentu saja, ia tahu bahwa ucap­an pemilik rumah makan itu bukan hanya kosong belaka dan memang besar sekali kemungkinan tiga orang tadi akan meng­undang kawan-kawan mereka bahkan guru mereka. Akan tetapi sedikit pun ia tidak merasa gentar, bahkan ia mengambil keputusan untuk memberi hajaran kepada Pek-houw Bu-koan kalau benar mereka itu hendak membela tiga orang muda yang kurang ajar tadi.
  564. Khusus untuk masyarakat di Indonesia, sejarah masa lampau mengajarkan bahwa sistem ekonomi, politik, dan kebudayaan dari kerajaan-kerajaan besar di Asia seperti India dan Cina, yang diadopsi dan diadaptasi oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara ini, seperti Sriwijaya dan Majapahit, namun fakta sejarah tidak membuktikan bahwa orang-orang Sriwijaya dan Majapahit, dalam pengadopsian dan pengadaptasian nilai-nilai kebudayaan tadi sekaligus menjadi orang India atau Cina.
  565. Biarpun mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang yang memakai kedok hitam tadi dan mereka tidak tersangkut urusan perkelahian yang menyebabkan tewasnya pasukan pemerintah, namun kedai mereka telah berubah menjadi tempat pembantaian di mana tiga belas orang pasukan pemerintah kini menjadi mayat, berserakan di kedai mereka! Mereka hanya dapat menangis dan masih menangis ketika pasukan pemerintah datang dari Nan-king mendengar berita tentang pertempuran itu.
  566. Pada keesokan harinya, benar saja Thian It Tosu keluar dari dalam kamarnya dan murid kepala memberi laporan bahwa keadaan Bu-tong-pai baik-baik saja dan bahwa Gu Lam Sang telah pulang akan tetapi karena ada urusan ke dusun di kaki bukit, pagi-pagi tadi sudah berangkat meninggalkan Bu-tong-pai! Tentu saja tidak ada yang tahu kecuali Thian Yang Cu dan Bhok Im Cu yang mengetahui bahwa Gu Lam Sang tidak turun gunung, melainkan menyamar sebagai Thian It Tosu yang dihadap para murid itu.
  567. Melihat empat orang laki-laki yang melihat gerakannya amat tangguh itu ikut mengeroyok, Tay-lek Kwi-ong terkejut dan tokoh sesat yang cerdik ini segera menubruk ke arah Mimi. Sejak tadi dia tahu bahwa "pemuda" ini adalah seorang gadis yang menyamar pria, maka dengan cepat dia menubruk, memukul pedang Mimi dengan goloknya sambil mengerahkan tenaga sehingga gadis itu terhuyung dan pedangnya terlepas dan di lain saat, dia sudah menangkapnya dengan tangan kiri, menelikung kedua tangan gadis itu ke belakang dan menempelkan goloknya ke lehernya.
  568. Terdapat seorang kakek berusia enam puluh tahun lebih, tinggi besar berkepala botak dengan jubah merah, dan yang lain adalah pasukan pemerintah, dapat dikenal dari pakaian seragam mereka! Celaka, dia belum berhasil membunuh ketua Hek I Kaipang, sekarang telah dikepung pasukan pemerintah, dan agaknya gadis berpakaian serba hijau yang tadi menyerangnya dengan pedang adalah puteri ketua Hek I Kaipang yang pernah dia dengar dari keterangan Yen Yen. Gadis yang membuat Yen Yen kewalahan dan katanya lebih lihai dibandingkan ketua Hek I Kaipang sendiri.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.