Saturday 27 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kalimat". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kalimat"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kalimat" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kalimat", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kalimat" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kalimat"

  1. "Aku mau ke Kanada," kalimat Suci mengagetkan.
  2. Betul juga, Roy sependapat dengan kalimat tadi.
  3. Mima merasa tidak enak mendengar kalimat Roy tadi.
  4. Berjabat tangan atau mengucapkan beberapa kalimat saja.
  5. Selamat sampai di rumah, kalimat uwaknya terus terngiang-ngiang.
  6. Bentuk di atas mengalami interupsi yang terdapat pada kalimat ketiga.
  7. Semuanya mendengarkan dan merenungkan kalimat pendek yang dibaca Wawan tadi.
  8. Kalimat tersebut muncul karena sesuatu yang termuat dalam kalimat sebelumnya.
  9. Kata "kecuali" ditempatkan di awal kalimat jika yang dikecualikan induk kalimat.
  10. Kemudian, latihan yang dirasakan sulit oleh siswa adalah kalimat pasif dan aktif.
  11. Setelah itu, jalankan ROT13 kembali untuk mengembalikan teks menjadi kalimat semula.
  12. Penggalan kalimat di atas menceritakan kebiasaan Djo Koplak yang senang merayu wanita.
  13. "Kenapa nggak pake kalimat sederhana saja, Roy? Misalnya, kamu perempuan gampangan, Mima.
  14. Huruf awal setiap kalimat (atau bisa juga setiap kata) membentuk pesan yang ingin diberikan.
  15. Kata mereka pada kalimat keempat mengacu pada unsur di sebelah kirinya, yaitu Djo dan Pongkring.
  16. Dalam cerita-cerita yang biasa aku baca di majalah," kalimat Saraswati mulai menjurus ke sasaran.
  17. CCVIII. Setiap rincian harus dapat dibaca sebagai satu rangkaian kesatuan dengan kalimat berikut :
  18. Keterlaluan! Seluruh hadirin tentu mengerti bahwa kalimat bernada menguji itu sesungguhnya tak perlu.
  19. Pelesapan itu terjadi tiga kali pada kalimat kedua, yaitu pada awal klausa kedua, ketiga, dan keempat.
  20. Frase dan kalimat baik berupa penjelasan, sanggahan penegasan, evaluasi, generalisasi ataupun penyimpulan
  21. "Maksudku, apakah wajahku ini mengingatkan kamu kepada seseorang?" kalimat Sasha persis kena pada sasaran.
  22. Pada wacana (36) terdapat satuan lingual pamer yang terletak di tengah-tengah kalimat secara berturut-turut.
  23. Karenanya dia begitu mengagumi Bung Karno yang melahirkan ide kelima kalimat ajaib di perisai burung Garuda itu.
  24. Pada wacana (9) terdapat pengacuan demonstratif waktu kini, yaitu kini pada awal kalimat pertama paragraf kedua.
  25. Ia lalu menambahkan anak kalimat di belakang kata-kata Gus Dur tadi: "... Tetapi, karena negara memintanya untuk
  26. Repetisi mesodiplosis ialah pengulangan satuan lingual di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut.
  27. Atau sebaliknya, kata begitulah pada kalimat ketiga menggantikan klausa atau kalimat pada tuturan pertama dan kedua.
  28. Gunakan MD5 untuk menghasilkan fingerprint dari kalimat berikut: "Saya pesan 10 buah komputer." (tanpa tanda petik).
  29. Gunakan berbagai cara, misalnya dengan membuat kalimat yang awal hurufnya adalah "k", "a", "m", "i", dan seterusnya.
  30. Tetapi, kata Joko Parepare, kalau semua huruf "s" dalam kalimat Gus Dur tadi diganti dengan "c", bunyinya memang lain!
  31. Pada contoh di atas frase berita ini dapat menggantikan sebagian proposisi yang disebutkan dalam kalimat yang mendahului.
  32. Repetisi anafora ialah pengulangan satuan lingual berupa kata atau frasa pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya.
  33. Pada wacana (35) di atas terdapat pengulangan satuan lingual Djo yang terletak di tengah-tengah kalimat secara berturut-turut.
  34. Meskipun kami tetap menggunakan buku khusus tata bahasa, tetapi kami mengambil contoh-contoh kalimat dari cerita rakyat tersebut.
  35. Gunakan kata "jika" bagi kemungkinan atau keadaan yang akan terjadi lebih dari sekali dan setelah anak kalimat diawali kata "maka".
  36. Bentuk fisiknya berupa rentetan kalimat dan dijalin menjadi paragraf-paragraf, yang terbagi atas paragraf pembuka, isi, dan penutup.
  37. Dalam definisi itu, unsur kesatuan dan hubungan antar kalimat dan keserasian makna merupakan ciri penting atau esensial di dalam wacana.
  38. (3) Dalam hal sahnya rancangan Perdes sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka kalimat pengesahannya berbunyi Perdes ini dinyatakan sah.
  39. Tidak akan pernah ada warna-warna cat pelukis mana pun yang bisa dituangkan ke atas kanvas, atau sederet kalimat puitis untuk merangkaikannya.
  40. Dalam penjelasannya, terdapat satu kalimat dengan tiga kata sifat bertekanan maksimum: "Inilah pilihan yang paling tepat, berat, dan pahit," katanya.
  41. Selesai doa kelima yang dibacakan bersama-sama Suro Markum angkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas dan mulutnya menyerukan kalimat demi kalimat.
  42. Substitusi klausal yaitu penggantian satuan lingual tertentu yang berupa klausa atau kalimat dengan satuan lingual lainnya yang berupa kata atau frase.
  43. Repetisi epistrofa ialah pengulangan satuan lingual kata atau frasa pada akhir baris (dalam puisi) atau akhir kalimat (dalam prosa) secara berturut-turut.
  44. Subjek yang sama itu dilesapkan sebanyak dua kali, yaitu pada kalimat kedua sebelum kata yang pada klausa pertama dan sebelum kata sisanya pada klausa kedua.
  45. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia, dsb.), paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap.
  46. Repetisi anadiplosis yaitu pengulangan kata atau frasa terakhir dari baris atau kalimat itu menjadi kata atau frasa pertama pada baris atau kalimat berikutnya.
  47. Pendekatan mikrostruktural menitikberatkan pada mekanisme kohesi tekstual untuk mengungkapkan urutan kalimat yang dapat membentuk sebuah wacana menjadi koheren.
  48. Belum juga habis kalimat Roy tadi, Jimmi memotong, "Kita balik sekarang, Yuk! Gua jadi pusing ngedenger omongan kamu, Roy! Terserah deh, kamu mau ikut apa nggak.
  49. Kalimat pertama dan kedua yang berupa satuan lingual klausa atau kalimat itu disubstitusi oleh satuan lingual lain pada kalimat ketiga yang berupa kata begitulah.
  50. Kesalahan bahasa tidak hanya pada kesalahan pemakaian kosakata, tetapi juga pemakaian bunyi (fonologi), struktur kata (morfologi) dan struktur kalimat (sintaksis).
  51. Gunakan program di atas atau buat program sendiri untuk meng-ROT13-kan kalimat bawah ini: "kalau mau aman, pakai enkripsi bung" Catatan: lupakan spasi dan tanda koma.
  52. Jika satu pasal atau ayat memuat rincian unsur, maka di samping dirumuskan dalam bentuk kalimat yang biasa, dapat pula dipertimbangkan penggunaan dalam bentuk tabulasi.
  53. Pemilihan kata-kata tersebut memang dipakai penulis untuk lebih menekankan istilah yang sebenarnya dalam pemakaian kalimat tanpa mengurangi makna yang terkandung di dalamnya.
  54. 1. Bahasa perundang-undangan termasuk Bahasa Indonesia yang tunduk pada kaidah tata Bahasa Indonesia yang menyangkut pembentukan kata, penyusunan kalimat maupun pengejaannya.
  55. Pada wacana (33) dan (34) di atas, kata motor dan orang pada akhir kalimat pertama ditulis kembali atau diulang menjadi kata pertama pada kalimat kedua atau kalimat berikutnya.
  56. 3. Porno suara adalah suara, tuturan kata-kata dan kalimat yang diucapkan seseorang (langsung/tidak langsung, ha;lus/kasar) yang mengarah pada penggambaran objek/aktivitas seks.
  57. Dia diharuskan menangkap si kedok hitam, kalimat ini dapat diartikan bahwa kalau dia tidak dapat menangkap si kedok hitam, hidup atau mati, maka tentu dia akan menghadapi kesulitan.
  58. Pendekatan mikrostruktural menitikberatkan pada mekanisme kohesi tekstual untuk mengungkapkan urutan kalimat yang dapat membentuk sebuah wacana menjadi koheren (Sumarlam, 2003:138).
  59. "Ciangkun, aku sudah siap," kata Shu Ta. Sebelum kalimat ini habis diucapkan, Khabuli sudah mengeluarkan bentakan nyaring dan tubuhnya yang tinggi besar itu sudah menerjang ke depan.
  60. Konjungsi malah pada wacana (22) menyatakan makna kelebihan (eksesif), yaitu keterangan pada kalimat kedua merupakan reaksi tambahan yang berlebihan terhadap kalimat-kalimat sebelumnya.
  61. Sebaliknya, suatu rangkaian kalimat belum tentu bisa disebut sebagai wacana apabila tiap-tiap kalimat dalam rangkaian itu memiliki makna sendiri-sendiri dan tidak berkaitan secara semantik.
  62. Menurut Mulyana (2005), suatu rangkaian kalimat dikaitkan menjadi struktur wacana apabila didalamnya terdapat hubungan emosional (maknawi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
  63. "Masuk UT", kalimat ini sudah tidak asing lagi menjadi buah pembicaraan kalangan pendidik baik dilingkungan tempat mereka bekerja maupun di tempat-tempat lain mereka berkumpul dalam komunitasnya.
  64. Pemakaian kalimat "Keterlibatan 7 oknum Kopasus merupakan pil pahit" utang diganti dengan bantuan luar negeri, pelacur diganti dengan pekerja seks komersial, penjara menjadi lembaga pemasyarakatan, dst.
  65. Dan jatuhkan kartu itu satu per satu." Itu adalah sebaris kalimat bijak Ali Alatas yang mungkin menjadi rahasia di balik setiap optimismenya dalam menghadapi nada-nada pesimistis pada perjuangan diplomasi.
  66. 2. Dalam merumuskan materi Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa, atau Keputusan Kepala Desa, maka pilihlah kalimat yang lugas dalam arti tegas, jelas dan mudah ditangkap pengertiannya, tidak berbelit-belit.
  67. Kata frasa yang berbunyi "Dengan Persetujuan Bersama Badan Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa", merupakan kalimat yang harus dicantumkan dalam Peraturan Desa dan cara penulisannya dilakukan sebagai berikut :
  68. Piranti-piranti kohesi tersebut digunakan oleh penulis RB untuk membangun teks yang menunjukkan hubungan antarklausa dalam kalimat dan antarkalimat dalam paragraf bahkan hubungan paragraf dalam wacana tersebut.
  69. Tugas mereka adalah mencari kalimat aktif dalam cerita dan menggantinya ke dalam kalimat pasif atau sebaliknya sehingga semua afiksasi dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam cerita tersebut dapat dijelaskan.
  70. Substitusi frasal ini misalnya tampak pada wacana (15), frasa Djo Koplak dan Ali Djohamzah yang terletak pada kalimat pertama paragraf pertama disubstitusi dengan frase dua sahabat pada kalimat kedua paragraf kedua.
  71. Dengan pedoman tersebut interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung.
  72. Analisis wacana RB ini menggunakan pendekatan mikrostruktural Pendekatan mikrostruktural menitikberatkan pada mekanisme kohesi tekstual untuk mengungkapkan urutan kalimat yang dapat membentuk sebuah wacana menjadi koheren.
  73. Untuk memudahkan pengertian siswa sekolah, bahasanya pun disederhanakan, kalimat-kalimat yang panjang menjadi kalimat yang lebih singkat dan mudah dimengerti oleh siswa, dan ceritanya disampaikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
  74. Pengertian rambu-rambu adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
  75. Pada wacana (12) satuan lingual nomina penghasilan yang telah disebut terdahulu pada kalimat pertama digantikan secara berturut-turut oleh satuan lingual nomina pula yaitu kata isi kantong dan duit masuk yang disebutkan kemudian dalam kalimat yang kedua dan ketiga.
  76. Sementara itu, satual lingual seperti, pada kalimat berikutnya mengacu pada perbandingan bentuk atau wujud; yang pertama menggambarkan wajah pucat Djo seperti kertas diuntel-untel, serta kedua tangan Djo mengkeret seperti pohon putri malu yang baru tersentuh tangan.
  77. Dalam keseriusannya memperhatikan setiap kalimat yang terucap dari sang pembicara muda itu, mendadak terngiang ditelinganya suara anaknya menangis karena kehabisan susu, serta sesekali terdengar ocehan Ceu Cucu seorang tukang warung yang telah banyak menyambung hidupnya sehari-hari.
  78. Senada dengan Kridalaksana, Tarigan (1987:27) juga mendefinisikan wacana sebagai satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis.
  79. Menurut Anton Moeliono dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988:34 & 334) wacana ialah rentetan kalimat yang berkaitan, sehingga terbentuklah mkna yang serasi di antara kalimat itu; atau wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain membentuk satu kesatuan.
  80. Selanjutnya, setelah melakukah pembacaan dengan cara pemenggalan sumber data secara akurat yang berupa frase ataupun kalimat yang dipastiakan terkait dengan rumusan masalah dan sumber data yang telah ditetapkan, dan sekaligus sebagai elemen signifikan yang menjadi sentral analisi dan temuan, yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi; yang selanjutjya disebut dengan fragmentasi (Soekemi, 2005)
  81. Adapun fungsi pelesapan dalam wacana antara lain ialaha untuk (1) menghasilkan kalimat yang efektif (untuk efektivitas kalimat), (2) efisiensi, yaitu untuk mencapai nilai ekonomis dalam pemakaian bahasa, (3) mencapai aspek kepaduan wacana, (4) bagi pembaca/pendengar berfungsi untuk mengaktifkan pikirannya terhadap hal-hal yang tidak diungkapkan dalam satuan bahasa, dan (5) untuk kepraktisan berbahasa terutama dalam berkomunikasi secara lisan.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.