Wednesday 2 December 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "batang". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "batang"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "batang" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "batang", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "batang" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "batang"

  1. Saya pikir batang besar akan cukup mahal.
  2. Jangan kira aku tidak mau menebas batang lehermu!
  3. 2) Pengelompokan dalam batang tubuh terdiri atas :
  4. Dua batang tongkat kayu tergantung di leher kudanya.
  5. Uraian masing-masing batang tubuh, sebagai berikut :
  6. Penjelasan masing-masing kelompok batang tubuh adalah :
  7. Dia mengaitkan kedua kakinya di sela-sela batang pohon.
  8. Setelah itu, batang pohon menumbuhkan ranting-ranting dan daun.
  9. Pedang iblisnya berkiblat ke arah batang leher Dewi Lembah Bangkai.
  10. Golok yang seharusnya membacok kepala itu tertahan oleh batang tombak.
  11. "Lihat, ini korek api!" Si Jenggot mengeluarkan beberapa batang korek api.
  12. Roy semalaman meraut batang pohon untuk dibuat kayu nisan kuburan papanya.
  13. CCXLVII. Pengelompokan dalam batang tubuh terdiri atas materi yang akan diatur.
  14. “Empat batang rokok kalau bisa bikin tertawa,” tambah Plonthos tak mau kalah.
  15. Anak kecil kau tahu apa! Hayo pergi dari sini atau akan kupenggal batang lehermu?
  16. Kau tahu di mana dia! Lekas katakan padaku! Kalau tidak kupatahkan batang lehermu!
  17. Dua batang pedang kini menyambar ke arah lengan raksasa itu, membacok dari samping.
  18. Maka batang pohong itu harus memelihara ranting-2 dan daun sehingga sehat dan kuat.
  19. Dia hanya duduk di batang pohon yang tumbang sambil mempermainkan geretan Zippo-nya.
  20. Dia mengambil dua batang golok yang ter­baik, lalu mengambil prabot-prabot ma­sak.
  21. CCLXII. Tidak boleh memperluas atau menambah norma yang sudah ada dalam batang tubuh.
  22. Dia tidak beranjak, tapi lengannya masih menggenggam erat batang korek api sialan itu.
  23. Sampai saat itu dia masih belum melihat batang hidung muridnya, Pendekar 212 Wiro Sableng!
  24. Sekali lagi kau berani bicara sembroni, kupatah-kan batang lehermu) sentak Ki Rawe Jembor.
  25. Ada yang menyambung-nyambung batang gedebog itu dengan pasak kayu dan mengikatnya kuat-kuat.
  26. Namun ternyata sosok ini . igaja duduk tak bergerak di atas setuan kayu potongan batang pohon.
  27. Setelah meniup padam dua batang lilin, Yen Yen melangkah keluar dan Cu Goan Ciang mengikutinya.
  28. Tak berapa jauh dari dua batang pohon kelapa yang tumbuh miring hingga tampak seolah bersilangan.
  29. Penyimpanan padi dilakukan dengan cara unik yang disebut Najur yang terbuat dari batang pohon pinang.
  30. Diterjang tiga batang golok dari depan, kanan dan kiri, Bouw In Hwesio cepat menggerakkan kaki mundur.
  31. Mana dia berani memperlihatkan batang hidung ... yang menjawab dengan suara perlahan adalah Dewa Tuak.
  32. Di pinggang mereka tergantung sebatang pedang panjang dan terselip pula be­berapa batang pedang pendek.
  33. Astaga! Anak lelaki kedua ternyata juga sudah menodongkan ujung tombak besarnya ke batang leher bagian kiri!
  34. Fast idle cam dilepaskan pada waktu bersamaan melalui batang penghubung antara fast idle cam dan choke valve.
  35. Ia sengaja membawa dua batang pedang dan ia menyerahkan sebatang kepada sucinya yang diterima dengan gembira.
  36. Trang-tranggg....! Dua batang golok tertangkis huncwe dan dua orang pe­megang golok itu terhuyung ke belakang.
  37. Tan Sian Li yang ber­juluk Si Bangau Merah ini memang selalu membawa dua batang suling yang ber­selaput emas.
  38. Sebatang rokok cannabis mengandung sejumlah tar dan zat beracun lainnya serupa dengan 14-16 batang rokok filter.
  39. Gadis berbobot lebih dari seratus kati y itu duduk di atas bangku yang terbuat dari tiga batang bambu melintang.
  40. (31) “Dua batang rokok kalau bisa membuat tersenyum wanita yang tidak kita kenal,” ujar Pongkring memulai tantangannya.
  41. Ternyata permainan mematahkan batang korek api adalah jurus ampuh untuk mengikat para penonton agar tak meninggalkan arena.
  42. Walaupun berkata begitu, kakek yang rambut dan janggutnya putih itu tetap memandang batang kail yang terbenam kedalam sangai.
  43. Beberapa kali dia mengelak, menggunakan kegesitan gerakan tubuhnya untuk menghindarkan diri dari sambaran dua batang golok itu.
  44. itu terbetot ke bawah, meluncur ke dalam lembah! Wira dapat membayangkan kalau batang lehernya tadi sempat dilibat tali aneh itu!
  45. Karena makin kebawah sumur itu semakin menyempit, maka batang pohon itu dapat melintang dengan kokoh walau dibebani tubuh manusia.
  46. Sebatang busur besar dikalungkan di pundak, dan di pung­gung mereka terdapat belasan batang anak panah dengan bulu beraneka warna.
  47. Ya, cukup dengan empat batang gedebog pisang yang dirapatkan kuat-kuat, mereka bertelanjang dada menghanyutkan diri ke arus sungai.
  48. Pada bagian penjelasan pasal demi pasal dijelaskan materi dari norma-norma yang terkandung dalam setiap pasal di dalam batang tubuh.
  49. Dia mematahkan sebatang ranting besar, meletakkan batang kayu ini pada bagian lengan yang patah lalu mengikatnya dengan sobekan kain.
  50. Setelah batang pohon mampu memelihara dirinya sendiri dan cabang-2 dan ranting-2 serta daun-2, maka dia siap memunculkan buah-buah nya.
  51. “Tranggg...!!” Nampak bunga api berpijar ketika dua batang pedang bertemu dan Hung Wu terkejut bukan main, cepat melompat ke belakang.
  52. Kiranya gadis manis itu yang tadi menyambut mereka dengan pedang di tangan, sekali tangkis ia telah membikin buntung dua batang golok itu!
  53. Baru saja perajurit itu berteriak begitu, tahu-tahu ujung tali yang berbentuk lingkaran telah melesat ke arahnya lalu menjirat batang lehernya.
  54. Biarpun aku sudah belajar keras selama bertahun-tahun untuk melenyapkannya, kenyataannya untuk tahu dimana batang hidungnya saja aku tak sanggup.
  55. Meskipun bagian dalam sumur cukup gelap, namun matanya yang sudah terlatih masih dapat melihat sebuah batang pohon melintang di pertengahan sumur.
  56. Satu sinar putih berkiblat di udara membentuk setengah lingkaran yang ujungnya laksana gerinda besi menyambar ke batang leher Datuk Lembah Akhirat.
  57. Kalau aku memaksakan diri, barangkali saat ini aku sudah tak bisa lagi hadir dalam pertemuan ini karena leherku sudah terpisah dari batang tubuhnya.
  58. Akan tetapi dengan ilmu silatnya yang amat tangguh itu, Bouw In Hwesio yang bertangan kosong sama sekali tidak dapat disentuh oleh tiga batang golok itu.
  59. Pada puncak rasa gatal dan sakit yang tidak bisa ditahannya lagi, tanpa ada yang bisa menduga atau mencegah orang ini hantamkan kepalanya ke batang pohon.
  60. Kemudian Rasulullah Saw membunuh Harits bin Suwaid, adapun yang memukul batang leher Harits bin Suwaid adalah Uwaim bin Sa’adah didepan pintu masjid Quba .
  61. Kakek itu duduk di atas sebongkah batu di tepi sungai dan memegangi tangkai pancing dari batang bambu kecil, matanya penuh perhatian memandang joran pancingnya.
  62. 4) Tata cara perumusan dan penulisan materi muatan batang tubuh Peraturan Kepala Desa, sama halnya dengan tata cara perumusan dan penulisan materi muatan Peraturan Desa.
  63. Aneh! Bukan pekerjaan mudah menempatkan batang pohon seperti itu dalam sumur ... Siapa sebenarnya pemuda berambut gondrong itu?! Primadi melangkah mendekati Wiro kembali.
  64. Tiga batang anak panah api itu merupakan isarat bagi pasukan yang dipimpin Yauw-Ciangkun untuk menyerbu sarang gerombolan pemberontak seperti yang telah kami rencanakan.”
  65. Seluruh pohon itu mulai dari batang sampai ke daun dilihatnya berubah membiru! Racun ganas! Benar-benar ganas! Pendekar 212 geleng-geleng kepala lalu tinggal kan tempat itu.
  66. Rokok putih sebesar lidi itu untuk apa? Untuk mengorek telingaku? Tolol! Kalian seharusnya membawa serutu besar! Elukan rokok putih kecil! Biar kusumpalkan tujuh batang rokok itu ke mata kalian!
  67. Dia cuma ingin menyaksikan bagaimana kertas koran itu berubah jadi seekor ular! Kini si Jenggot bersemedi, hendak mengalirkan kekuatannya, sehingga batang korek api itu berubah menjadi sekuat baja!
  68. Itu perintah dan tidak semestinya ditanya! sahut Hijau Satu. Lalu dari balik pakaian hijaunya dia mengeluarkan sebuah benda kecil, ternyata potongan batang bambu kuning sebesar ibu jari sepanjang satu jengkal.
  69. Namun, semakin hebat dia mengamuk semakin sering pula ranting kayu itu melecut dan beberapa kali me­ngenai batang hidungnya sehingga tulang batang hidung yang tidak keras itu men­jadi patah-patah dan berdarah!
  70. Akan tetapi sebelumnya, saya harus melaksanakan tugas lebih dulu.” Mimi yang kelelahan hanya memandang dan ia semakin terheran-heran melihat pemuda itu mengeluarkan gendewa kecil dan tiga batang anak panah api.
  71. Langkah yang gontai dan indah, lenggang seperti menari, membuat pinggang yang ramping itu berlenggang-lenggok seperti batang pohon itu tertiup angin, dan pinggul yang menonjol seperti bukit itu menari-nari ke kanan kiri.
  72. Tetapi, dunia harus, dan sudah percaya begitu saja, kepada pihak yang bisa dengan begitu cepat "menemukan" para tersangka pelaku aksi tersebut di segenap pelosok bumi -tetapi tidak mampu menemukan jejak beribu orang di depan batang hidungnya sendiri!
  73. Heh ... ? Wiro berpaling dan jadi terkejut ketika dapatkan anak lelaki yang satu sudah tegak di samping kanannya dengan ujung tombak hampir melekat di batang lehernya! Gila! Bagaimana aku tidak sempat melihat gerakannya dan tahu-tahu kini sudah membokong?
  74. Batang tubuh yang dirumuskan dalam pasal-pasal adalah jenis Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang bersifat mengatur (Regelling), sedangkan jenis Keputusan Kepala Desa yang bersifat penetapan (Beschikking), batang tubuhnya dirumuskan dalam diktum-diktum.
  75. Dan begitu kakek itu membalas serangan lawan dengan tongkat, Tay-lek Kwi-ong menjadi repot bukan main! Ujung tongkat butut itu seperti berubah menjadi puluhan batang banyaknya dan setiap ujung tongkat mengancam dengan totokan maut ke arah jalan darah di tubuhnya.
  76. Ia marah karena melihat hubungan yang akrab antara Keng Han dan Cu In. Biar­pun mereka mengaku sebagai bibi guru dan murid keponakan, akan tetapi kedua­nya masih muda dan wanita bercadar itu nampak cantik jelita dan tubuhnya begitu ramping seperti batang pohon liu.
  77. Biarpun hanya arak, akan tetapi karena disemburkan dengan kekuatan sin-kang, maka ketika mengenai muka si komandan, rasanya muka yang hitam itu seperti diserang ratusan batang jarum! Dia berteriak kesakitan dan menggunakan kedua tangan untuk menutupi mukanya yang pedih.
  78. Pedangnya diputar dan paku-paku itu rontok, dan ketika tangan kirinya bergerak, ia sudah menangkap beberapa batang paku beracun itu dan begitu ia menggerakkan tangan menyam­bitkan paku-paku itu ke arah penyerang­nya, empat orang terjungkal roboh oleh senjata mereka sendiri.
  79. Kemudian Umar berkata: Biarkan aku menebas batang leher Abu Hudzaifah dengan pedang, demi Allah ia munafik, kemudian Umar berkata: Abu Hudzaifah sangat menyesal dengan pernyataannya tadi, lalu ia berkata: Demi Allah aku sangat tidak tenang dengan ucapanku yang pernah aku lontarkan ketika itu.
  80. Sagu mampu menghasilkan pati kering hingga 25 ton per hektar, jauh melebihi produksi pati beras atau jagung yang masing-masing hanya 6 ton dan 5.5 ton per hektar. Sagu tidak hanya menghasilkan pati terbesar, tetapi juga menghasilkan pati sepanjang tahun.  Setiap batang menghasilkan sekitar 200 kg tepung sagu basah per tahun.
  81. Maka berkumpul beberapa orang dari suku Quraisy, diantara mereka hadir pula Abu sofyan bin al-Harb, kamudian ketika hendak membunuhnya Abu Sofyan bin al-Harb berkata: bersumpahlah atas nama Allah wahai Zaid, apakah engkau ingin bila Muhammad sekarang berada di dekatmu dan kami menebas batang lehernya, sedangkan engkau bersama keluargamu?
  82. Hemmm, hendak kulihat bagaimana caranya engkau memenggal batang leher­ku, sebaliknya aku akan mematahkan batang hidungmu! kata Keng Han. Dia tadi sudah menyaksikan pertandingan antara kepala perampok ini dengan Jura­gan Lui dan melihat betapa dakal pe­nilainnya, gerakan kepala perampok itu hanya mengandalkan tenaga luar saja dan lamban baginya, maka dia merasa yakin akan mampu mengalahkannya.
  83. Dua orang kawannya terkejut, akan tetapi sebelum mereka mencabut pedang, Kwi Hong menggertak, Kalau kalian nekat, sumpit-sumpit ini akan menembus jantung kalian! Berkata demikian, dia melemparkan sumpit ke arah tembok dan dua batang sumpit itu menancap sampai, setengah lebih ke dalam tembok! Melihat ini, dua orang itu terbelalak dan tidak jadi mencabut pedang mereka, lalu me­narik kawan si gendut yang terluka dan larl dari rumah makan itu.
  84. CCLXXIX. Dalam pencabutan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa yang dilakukan tanpa penggantian, bentuk luar (kenvorm) Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa tersebut mempunyai kesamaan dengan perubahan Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa, yaitu bahwa batang tubuh Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa tersebut akan terdiri atas dua pasal yang diberi angka arab di mana masing-masing pasal tersebut berisi :
  85. Ketika dia melihat kesempatan baik, dia menggerakkan kedua tangannya, mengisinya dengan tenaga sin-kang sekuatnya dan begitu kedua tangan itu bergerak menangkis dengan kedua lengan lawan, terdengar suara “krakk-krakk” dan dua batang golok itu terpental, dan dua orang lawannya juga terpelanting dan mengaduh-aduh tanpa mampu menggerakkan kedua lengan mereka karena tulang-tulang lengan mereka telah patah-patah! Dengan wajah pucat dan mata terbelalak mereka hanya mampu mengaduh-aduh, bahkan sukar untuk bangkit duduk karena kedua lengan mereka terasa nyeri kalau digerakkan.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.