Friday, 3 February 2017

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mahkota". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mahkota"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "mahkota" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "mahkota", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "mahkota" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "mahkota"

  1. Gadis pembawa mahkota sampai di hadapan Pangeran Purbaya.
  2. Dengan tangan kirinya Wiro mengambil mahkota sedang tangannya cepat memu
  3. Di atas kain inilah terletak mahkota emas bertahtakan intan mutu manikam.
  4. Siapa, kira, ayahnya seorang pangeran! Dan pangeran mahkota pula, calon kai­sar!
  5. Yang satu berkelebat cepat dan tanpa dapat dicegah langsung menyambar mahkota yang
  6. Bahkan Kaisar Cia Cing belum mengangkat putera mahkota karena baru saja dia menjadi kaisar.
  7. "Jangan lupa! Juga untuk fakta tiadanya figur politik yang layak dapat mahkota daun zaitun!"
  8. Bagiku sama saja men­jadi putera mahkota atau tidak. Semua ini hanya mentaati kehendak ayahanda Kaisar.
  9. Tetapi, dengan mahkota tiruan yang dibeli dan dibawanya pulang, tak ada yang bakal meragukan kehebatannya.
  10. Pangeran Tao Seng ini seorang putera mahkota calon kaisar, dan beliau ini meminangmu untuk menjadi isterinya.
  11. Hampir dia tidak dapat mempercaya cerita putera mahkota itu dan dia menghardik dua belas orang pe­ngawal itu.
  12. Benarkah kalian para pengawal hen­dak membunuh putera mahkota Pangeran Tao Kuang? Kenapa kalian melakukan hal itu?
  13. Ketika dahulu aku menikah dengan ayahmu, ayahmu itu seorang pangeran, anakku. Seorang pa­ngeran mahkota kerajaan Ceng!
  14. Astaga! Mohon maafmu Sri Baginda. Aku sampai kelupaan! kata Wiro lalu cepat-cepat mencopot mahkota yang masih berada di kepalanya.
  15. Menurut saya, jika konten adalah raja, maka desain haruslah seperti jubah yang berkilau dan mahkota yang dikenakan oleh sang raja.
  16. Eh, Kuang-te, kami harap setelah menjadi putera mahkota engkau tidak mengubah sikapmu terhadap kami, kata Tao Seng sambil tersenyum.
  17. Dan Pangeran Tao Seng sendiri me­rasa semakin yakin bahwa dia tentu akan diangkat menjadi putera mahkota oleh Ayahnya, Kaisar Cia Cing.
  18. Dan dia mendengar dari ibunya bahwa ayahnya memang sudah mengambil keputusan untuk mengangkat seorang putera mahkota dalam waktu dekat ini.
  19. Mendengar bahwa pangeran ini adalah seorang pangeran mahkota dan kelak akan menjadi kaisar, Khalaban hampir berjingkrak menari saking gembiranya.
  20. Akan tetapi, Paman. Karena aku adalah seorang pangeran putera mahkota yang kelak akan menggantikan ayah men­jadi kaisar, aku tidak boleh menikah begitu saja.
  21. Hemmm, aku tahu mengapa engkau dan San-ko hendak membunuhku, Seng­ko. Kalian iri hati karena aku diangkat sebagai putera mahkota maka kalian hendak membunuhku.
  22. "Baiklah, kalau begitu akan kuusahakan menemukan denah istana pangeran mahkota itu sehingga engkau akan lebih mudah bergerak kalau sudah berhasil masuk ke sana."
  23. Murid Sinto Gendeng ini tersentak kaget ketika tiba-tiba di depannya menyeruak sosok setengah badan seorang gadis cantik mengenakan mahkota berbentuk kepala ular.
  24. Dalam keadaan seperti itu, Kaisar Cia Cing lalu mulai memilih seorang putera mahkota dengan maksud agar jangan terjadi perebutan di dalam istana antara keluarga sendiri.
  25. Demikianlah, Liang Siok Cu menjadi selir terkasih dari pangeran mahkota itu dan tentu saja kini ilmu silat Pangeran Tao Kuang menjadi semakin maju di bawah bimbingan selirnya sendiri.
  26. Yang di sebelah kanan mengulurkan tangan menyentuh mahkota sedang yang sebelah kiri mendongak seraya berkata lantang: Segala puji syukur untuk Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
  27. Si Tao Kuang itu bisa apakah? Men­tang-mentang dia putera mahkota, dia diangkat menjadi putera mahkota Akan tetapi ibunya juga seorang wanita biasa, dari rakyat jelata, hanya putera seorang panglima saja.
  28. Warok Tumo Item yang tegak memegang mahkota di samping kursi, begitu Raden Cokro sampai di hadapannya segera meletakkan mahkota itu di atas kepala Raden Cokro. Saat itulah dari dalam menghambur seorang perempuan sambil berteriak.
  29. Ketika mereka akan bercakap terus mendadak nampak Pangeran Mahkota Tao Kuang memsuki taman itu,berjalan sambil bercakap-cakap dengan Kia-ong Lu Tong Ki. Ternyata Lu Tong Ki merupakan kawan bercakap-cakap yang menyenangkan bagi peteru mahkota itu.
  30. MESKIPUN medali emas dan mahkota daun zaitun itu didapatkan dengan kerja ekstra keras, pebulutangkis Taufik Hidayat harus bersedih hati karena – ketika konferensi pers di Athena -- ia kehilanganmahkota unik yang merujuk pada tradisi kuno Olimpiade Yunani itu.
  31. Silani bukan hanya berbahagia karena memiliki suami yang tampan gagah dan amat mencintanya, akan tetapi juga ber­bahagia karena ia membayangkan betapa kelak ia menjadi seorang permaisuri kai­sar Benarkah pengakuan Tao Seng bahwa dia adalah seorang putera mahkota yang kelak menggantikan kaisar?
  32. "Harap jangan khawatir, Ayah. Aku sudah menjadi saksi bahwa mereka bukan orang Thian-li-pang karena tidak ada yang mengenal aku dan ketika kurobek baju di dada mereka terdapat tanda-tanda Pek-lian-kauw dan Pat-kwa-pai di dada mereka. Baik kaisar maupun pangeran mahkota melihat sendiri sehingga kita bebas dari tuduhan yang merupakan fitnah itu."
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.