Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "maaf" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "maaf", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "maaf" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "maaf"
- Kau harus meminta maaf pada Ibu Andamsuri.
- "Saya minta maaf atas kejadian semalam, Ina."
- "Ya, aku juga minta maaf udah ngebohongi kamu."
- Saya mohon maaf Apa yang Anda maksud dengan itu?
- Aku minta maaf maksudku biar tak mempersoalkan aku.
- Sekali lagi dia mohon maaf dan memuji kebaikan mereka.
- Nona, kami mohon maaf atas kesalahan kami! kata mereka.
- Tapi pada aku anak manusia tak ada ampun dan maaf bagimu!
- Jawabannya, sudah jelas dan maaf itu yang amat menggangguku.
- Saya berharap saya bisa, tapi saya minta maaf saya tidak bisa.
- 'Jadi, minta maaf kalau ada kawan-kawan yang minta seperti itu'."
- Buyut Tayaka suruh puteranya minta maaf kepada brahmana muda itu.
- "Tidak, Hong-moi. Aku bahkan datang untuk minta maaf kepada ayahmu."
- Hanya saja kalau saya boleh memberikan pendapat, dan harap maaf kalau
- Hayo kalian berdua minta maaf kepada pamanmu Tang Kwi!" bentak Lo Cit.
- "Engkau tidak berani? Kalau begitu engkau harus minta maaf kepadanya!"
- Harap Lo-pangcu sudi memberi maaf kepada muridku yang kurang sopan ini.
- Dokter Bram membentangkan kedua tangannya, sambil meminta maaf pada Mama.
- Sebetulnya dia mau minta maaf betul-betul tadi, tapi cewek itu keburu lari, sih.
- Saya minta maaf tapi saya tidak mendengar Anda dengan jelas. Bisakah Anda mengejanya?
- "Locianpwe, atas kesalahan itu aku telah minta maaf dan bersedia mengganti kerugianmu.
- Sebab itu, saya tak perlu menyampaikan kata maaf bila tak menerima tamu dari luar rumah.
- Kau harus meminta maaf pada Nenek Sabai, pada semua orang ... . Ucapan si pemuda terhenti.
- Pangcu, mohon maaf sebesar-besarÂnya! kata mereka sambil mengangguk-Âanggukkan kepalanya.
- SebelumÂnya kami mengharapkan maaf kalau kami hendak bicara terus terang dan sejujurÂnya.
- Mari kita menghatur maaf pada Pendekar 212 yang punya nama besar di seantero tanah Jawa ini ...
- Ia mendapat dampratan pedas dari ayahnya bahkan disuruh minta maaf juga kepada brahmana Anuraga.
- Ah, mohon maaf bahwa hamba berdua tidak mengetahui siapa Paduka sehingga bersikap kurang hormat.
- Minta maaf telah membuat Anda menunggu. Kami punya meja untuk Anda sekarang. Silahkan lewat sini.
- Aku bersedia minta maaf kepadamu sejak lama, dan aku bersedia menerimamu sebagai isteriku yang sah.
- "Kakak Khabuli, engkau sudah kalah, hayo cepat minta maaf kepada saudara Shu Ta!" kata Bouw Kongcu.
- Kami ayah dan anak mohon maaf sebesarnya kalau kami berani mempertontonkan ilmu silat kami yang masih rendah.
- Kalian berdua telah melakukan kesalahan, hayo cepat minta maaf keÂpadaku dan aku akan memaafkan atas nama bibi guruku!
- Keduanya lalu mengangkat kedua tangan di depan dada, memberi hormat kepada Keng Han, Harap sampaikan maaf kami kepada nona tadi.
- Dia menangkap Siu Lan dan Bu Tong dan baru mau membebaskan mereka kalau ketua Kwi-kiam-pang sendiri yang datang memintakan maaf !
- "Saya datang pertama-tama untuk mohon maaf kepada Paman Pangeran!" kata Keng Han sambil memberi hormat kepada Pengeran Tao Kuang.
- Apa katamu? Aku berlutut minta maaf kepadamu? Jadi engkau guru mereka? Sepatutnya engkau yang mintaÂkan maaf bagi mereka kepadaku.
- Dua orang penyelidik itu sudah menjatuhkan diri berlutut di depan kakak beradik itu mohon maaf dan sekaligus menghaturkan terima kasih.
- Aku tahu Datuk. Harap sudi memberi maaf ... jawab Pengiring Mayat Muka Hitam dan tangan kirinya tetap saja menggaruk-garuk selangkangannya.
- TETAPI, Eggy Sudjana akhirnya meminta maaf kepada Presiden SBY dan keluarga, karena kasus mobil Jaguar yang dilaporkannya ke KPK cuma rumor.
- Jika ada kesalahan membaca ketika program sedang berlangsung, maka produser langsung mengingatkan penyiar untuk meminta maaf dan mengoreksinya.
- Abdullah bin Az-Zubair mengatakan, "Allah memerintahkan Nabinya untuk suka memberikan maaf dan toleransi terhadap kekurangan akhlak orang lain."
- MESKIPUN menjadi "pemicu"-nya, Ketua DPR Agung Laksono meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas terjadinya keributan di Sidang Paripurna kemarin.
- "Mudah-mudahan itu tidak ditafsirkan hendak menunggu tali silaturahmi dengan para koruptor dieratkan dulu, sambil memohon maaf lahir dan batin...," kata MH.
- Ini Ikeda yang sedang berbicara. Saya telah memesan satu meja untuk pukul enam tiga puluh malam ini. Tapi saya minta maaf saya akan datang terlambat setengah jam.
- Nah, mau apa lagi? Adapun tentang peristiwa perkelahian itu, aku yakin Kwa-kauwsu suka meminta maaf dan akan mengajukan pinangan dengan resmi kepada aku sebagai walimu."
- Ia dapat menduga bahwa tentu sucinya menjelaskan tentang cintanya kepada Cu Goan Ciang maka menikah dengan pemuda itu, dan mungkin sucinya minta maaf kepada sang panglima.
- Bagaimanapun juga aku harus pergi menyelidiki lebih dulu Nio-cu.kalau ternyata suhu memang benar melakukan kesalahan terhadap Bu-tong pai, biarlah aku yang memintakan maaf dari mereka.
- "Nah, kau dengar itu, Tang Hun? Untuk menyelesaikan urusan ini, sambutlah tantangan nona Lo. Siapa di antara kalian yang kalah harus minta maaf dan urusan ini habis sampai di sini saja.
- "Kami sedang berburu binatang dan memanah dua ekor kijang yang berada di seberang sungai kecil, wilayah kekuasaan mereka. Kami telah minta maaf akan tetapi mereka memaksa untuk menawan sumoi."
- Kalau kau menang, akan kujamu makan minum, sebaliknya kalau kau kalah, jangan melanggar janji, engkau harus minta maaf kepada saudara Shu Ta karena kau telah memandang rendah kepadanya!" kata Mimi.
- "Sudahlah, aku akan menyelidiki semua itu dan kalau semua keterangan itu benar, aku mohon maaf sebesarnya! Setelah berkata demikian, sekali berkelebat pemuda itu lenyap dalam kegelapan malam di antara pohon-pohon.
- Hayo cepat berlutut dan minta maaf kepada Nona ini! kata Teng Coan, kini kemarahannya sepenuhnya ditujukan keÂpada tiga orang murid itu yang menimÂbulkan gara-gara sehingga dia mendapat malu di depan banyak orang.
- Selagi hartawan Ji hendak membantah dan memarahi puterinya, tiba-tiba masuk seorang anak buah dan segera memberi hormat kepada hartawan Ji, lalu berkata, "Saya mohon maaf kalau mengganggu, akan tetapi saya hendak menyampaikan berita yang penting."
- "Sekarang begini saja, Yauw-Ciangkun. Biar kakak Khabuli yang sombong itu menguji sendiri kepandaian Shu Ta! Kalau dia kalah, dia harus minta maaf kepada saudara Shu Ta! Tentu saja kalau dia berani, atau mungkin dia hanya pandai menghamburkan suara yang tidak ada gunanya saja!"
- Kebetulan para tamu berdatangan lagi sehingga Lee Siang mendapat kesempatan untuk minta maaf dan meninggalkan panglima itu yang kini bercakap-cakap dengan para tamu lain yang mendapatkan kehormatan, seperti para pejabat tinggi dan para undangan, yaitu tokoh-tokoh dunia kang-ouw.
- "Ah, Totiang. Aku malah minta maaf bahwa aku sama sekali tidak tahu bahwa Totiang telah ditahan dan Thian It Tosu yang memimpin Bu-tong-pai adalah orang palsu! Pantas saja aku merasa heran sekali atas perubahan sikap Bu-tong-pai dan bersekutu dengan Pek-lian-pai dan Pat-kwa-pai. Kiranya bukan Totiang orangnya."
- Mengapa engkau masih mendendam, dan hendak memaksa anak kita membunuhku? Kalau dia tidak mau engkau akan membunuhnya di depan mataku? Begitu kejamkah hatimu, Hong Bwe? Tidak ingatkah engkau betapa dahulu kita saling mencinta dan sampai sekarang pun aku masih mencintamu? Hong Bwe, aku menyesal sekali, aku minta maaf kepadamu, aku mohon ampun kepadamu.
- Agaknya itulah yang membuat pemuda itu hendak membalas dendam dengan menawannya agar ayahnya datang minta maaf kepada ketua Hek-houw-pang! Kini setelah melihat orangnya, ia harus mengakui bahwa pemuda itu cukup tampan dan gagah, akan tetapi matanya yang terlalu lebar itu tidak sedap dipandang, di samping ia belum mengetahui bagaimana watak pemuda itu.
- Selain tabah dan berani, ternyata juga amat pandai bicara dan bicaranya tidak ngawur! Akan tetapi kepala perguruan silat itu menjadi merah mukanya dan dia menggertak, Nona, engkau masih tidak mau minta maaf? Lihatlah, tiga puluh orang muridku siap untuk membalaskan dendam saudara mereka. Apakah engkau tidak takut? Cepatlah minta maaf agar urusan ini segera beres dan habis.
- Tanpa alasan yang kuat engkau melukai muridÂ-murid kami, akan tetapi melihat bahwa engkau hanya seorang gadis remaja, maÂka biarlah aku akan habiskan urusan itu kalau saja engkau suka mohonmaaf samÂbil berlutut di depan kakiku! Guru silat itu merasa tidak enak sendiri kalau harus berkelahi dengan seorang gadis remaja, maka dia hendak menghapus penghinaan itu dengan balas menghina dara itu.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.