Monday, 16 January 2017

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "bicara". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "bicara"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "bicara" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "bicara", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "bicara" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "bicara"

  1. Boleh saya bicara dengan Ibu Brown?
  2. TETAPI, bicara benar itu tak mudah.
  3. Sssst... Jangan bicara terlalu keras.
  4. "Seharusnya saya bicara agak sopan tadi.
  5. Keruan saja, juru bicara presiden Yahya C.
  6. Kau saja yang bicara ... . bisik Dewa Tuak.
  7. "Waduh!" dia menyesal kelepasan bicara tadi.
  8. Nanti ada saatnya kita bicara panjang lebar.
  9. Tapi aku dan Mama sudah bicara lewat isyarat.
  10. Turun kembali dan bicara dengan musuh lama 4.
  11. "Aku cuma mau minta maaf," Rangga bicara lagi.
  12. Tapi, "Teteh ke rumah temen," dia bicara juga.
  13. Tidak aku hanya bicara dengan penuh kelembutan.
  14. Marilah, sute, mari kira bicara di tempat kami.
  15. Manusia bicara dengan mulut, bukan dengan mata.
  16. "Aku tidak bicara sama kamu, Dik," tegur Hendro.
  17. Biarkan saja perempuan itu bicara sesuka hatinya.
  18. Mereka bicara pelan-pelan di telinga masing-masing.
  19. Lagi pula, ikut bicara si muka bopeng Lonceng Maut.
  20. "Ada saudara di Yogya?" si bibir basah bicara terus.
  21. Ini adalah Pak Suzuki. Bisa bicara dengan Pak Jones?
  22. "Tenanglah, nona, dan mari kita bicara dengan sabar.
  23. Kau bicara ngacok! Apa maksudmu dengan keberuntungan?
  24. "Jangan bicara apa-apa, Roy!' Ina bergetar menatapnya.
  25. Wiro, kau tadi bicara dengan siapa? tanya Ratu Duyung.
  26. Jangan coba jerdusta Ki Dukun! yang bicara adalah Wiro.
  27. Datuk Lembah Akhirat bicara angkuh lalu tertawa bergelak.
  28. Mereka hanya sempat berangkulan tanpa banyak bicara lagi.
  29. Karena saya hanya bicara tentang perasaan bukan kenyataan.
  30. Kita bicara (=curhat) kpd Allah dgn kalimat-2 yg luar biasa
  31. Mau bicara apa lagi?" tanya hartawan itu dengan nada marah!
  32. Teruskan bicara dengan seorang wanita untuk tamparan kedua.
  33. Sejak tadi aku belum sedikit pun bicara tentang dunia nyata.
  34. "Baik, mari kita bicara di rumahmu, Yo-loya," katanya gagah.
  35. Teruskan naiki tangga ke atas dan bicara dengan musuh lama 3.
  36. Ya, bicara tempat duduk memang kedengarannya lebih filosofis.
  37. Sebaiknya kalai ia dipanggil ke sini agar dapat bicara denganku.
  38. Cu Goan Ciang memandang dan dia mengenal wanita yang bicara itu.
  39. "Oh, aku terlalu banyak bicara ya, Rangga?" Ayu memerah pipinya.
  40. Sekali lagi kau bicara tak karuan akan kutampar mulutmu Purbaya!
  41. "Saya, Bibi. Saya Cu In, ingin menghadap dan bicara dengan Bibi."
  42. "Aku bicara tentang… yah, mereka memang hanya manusia biasa…"
  43. Kita tidak bisa menyalahkan Raja di Barat, ikut bicara Primarani.
  44. Hello. Ini adalah Carol Brown berbicara. Bisa bicara dengan Susan?
  45. Ini adalah Pak Kobayakawa berbicara. Bisa bicara dengan Pak Thomas?
  46. Tanpa banyak bicara lagi manusia tinggi besar ini segera menyergap.
  47. Ha-ha-ha, bicara sih mudah, akan tetapi perut lapar ini perlu diisi.
  48. Ha-ha-ha, si lintah darat Lui mailh dapat bicara tentang orang gagah.
  49. Yang bicara adalah Pendekar 212 Wiro Sableng yang ada di panggulannya.
  50. Ah, saya sendiri tak pernah bicara moral karena itu bukan bagian saya.
  51. "Saudara Cu, dan engkau nona Kim, mari kita bicara di dalam kamar tamu.
  52. Kembali lagi dan teruskan ke kiri bicara seeorang pria dari Port Royal.
  53. Sabai! Salah atau benar dirimu kau berhak dan harus bicara membuka mulut.
  54. "Mbak Ega pusing karena terlalu banyak melihat, mendengar, dan bicara pun
  55. Mereka juga tidak rela kalau AS "jalan sendiri" tanpa bicara dengan Eropa.
  56. Mari, enci Han Li dan kanda Cia Kun, kita bermain-main dan bicara di sana!"
  57. ORANG YANG DATANG dan barusan bicara adalah seorang pemuda berpakaian putih.
  58. Lanjutkan bicara dengan peminjam hutang di depan dan ambil pilihan 2 lalu 2.
  59. Dan pemuda yang jangkung tegap ini agaknya bicara serius dan dapat dipercaya.
  60. Dia menuju kasir dan bicara ribut sekali dalam bahasa Inggris terpatah-patah.
  61. "Ibu ingin bicara denganmu, ingin bertemu dan ingin melihat wajahmu, In-moi!"
  62. Tapi dia bicara dengan ilmu luar biasa hingga orang lain tak dapat mendengar.
  63. Hijau dua kemudian membuka mulut bertindak sebagai juru bicara pemberi laporan.
  64. Gendut! Jangan bicara tak karuan! sentak Andamsuri walau dengan suara perlahan.
  65. Setelah itu bicara dengan seorang pria di dekat patung mermaid dan hajar mereka.
  66. Lanjutkan bicara dengan peminjam hutang 2 pilih 1 dan peminjam hutang 3 pilih 2.
  67. Karena yang barusan bicara mengejek bukan lain adalah Pendekar 212 Wiro Sableng.
  68. 2. Jelaskan aspek gaya bicara yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi!
  69. "Sekali lagi, kami tidak bermaksud menghina, melainkan bicara sebenarnya, taijin.
  70. Partai pengusung Suswono pun angkat bicara terkait pemeriksaan kedua Suswono ini.
  71. Mereka lalu makin daging panggang di dekat api unggun dan tidak bicara apa-­apa.
  72. Selamat datang dan marilah kita duduk di dalam agar dapat bicara dengan leluasa."
  73. "Artinya, secara moral, mereka tidak berhak bicara tentang hak-hak asasi manusia?"
  74. "Heh-heh-heh, jangan sebut aku Locianpwe atau aku tidak akan sudi bicara denganmu.
  75. Masuk ke dalam bicara wanita 7 dan bicara dengan seorang pria untuk bermain pocker.
  76. Dia mendengar suara wanita bicara kepada pemuda itu dan si pemuda bangsawan berseru.
  77. "Mendiang ayahku Liang Cun, sering bicara tentang Locianpwe." kata nyonya itu kagum.
  78. kata Tao Seng. Mereka berpisah dan Tao Seng mengajak Tao San bicara di kamar rahasia.
  79. Hik-hik-hik, Han-ko. Engkau bicara seolah engkau ini telah menjadi kakek-­kakek saja.
  80. Selera makan Roy dan Kenichi langsung hilang begitu mendengar Eddy bicara seperti itu.
  81. Dari Inn ambil jalan kanan dan bicara dengan seorang pria untuk memainkan pirates dice.
  82. Kenapa aku ingin bicara tentang keluarga? Pertanyaan ini sesungguhnya tidak tepat betul.
  83. Kau bicara melantur! Jika kau menuduhku begitu berarti kau juga menuduh Dewi seperti itu.
  84. Terpaksa Keng Han membebaskan totokannya pada leher sehingga orang itu dapat bicara lagi.
  85. Lanjutkan perjalanan bicara dengan seorang pria di jalan untuk mengikuti misi Rum Raid 1".
  86. Bagaimana pula halnya dengan cinta? Bisakah kita bicara tentang cinta, biar hanya sejenak?
  87. Sekali lagi kau berani bicara sembroni, kupatah-kan batang lehermu) sentak Ki Rawe Jembor.
  88. Sebelum­nya kami mengharapkan maaf kalau kami hendak bicara terus terang dan sejujur­nya.
  89. Sebagai kaum kulit berwarna, ia kerap menyebut diri sebagai juru bicara generasi mendatang.
  90. Akan tetapi kenapa engkau tega menolakku kalau aku mengajak bicara tentang perjodohan kita?"
  91. Jangan bicara takabur! Sekali Dedemit Karang Gontor mendengarnya, nyawamu tak ketolongan lagi!
  92. Pada area selanjutnya bicara dengan wanita 5 & 6 lalu bicara dengan seorang pria di depan Inn.
  93. Pergi ke depan, bicara dengan seorang pria lalu pilih 1,1,1 untuk mengikuti misi "Rum Raid 2".
  94. Lindungilah pengantar barrel dari serang musuh, setelah misi selesai bicara kembali dengannya.
  95. Hijau Dua terdiam dan ada rasa takut dalam hatinya karena telah ketelepasan bicara seperti itu.
  96. Akan tetapi tiba-tiba mereka meng­hentikan bicara mereka karena mereka mendengar gerakan orang.
  97. Siapakah namamu, orang muda?" suaranya berlogat selatan, namun cara dia bicara lembut dan sopan.
  98. "Pengawal melaporkan bahwa kalian datang untuk bicara denganku dan bahwa kalian adalah kenalanku.
  99. "Pertanyaan kuncinya adalah: punya hak moral apa mereka, kok berani- beraninya bicara soal moral?"
  100. "Nah, marilah kita semua masuk ke dalam dan bicara di sana!" kata Pangeran Tao Kuang dengan ramah.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.