Thursday 5 May 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "binatang". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "binatang"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "binatang" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "binatang", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "binatang" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "binatang"

  1. Apakah binatang peliharaan diijinkan?
  2. Kudengar banyak binatang buas sekitar sini.
  3. Nah, sekarang carilah binatang buruan untukku.
  4. Anak kucing :"Benarkah? Siapa binatang pemberani itu?"
  5. Namun sampai dibalik semak binatang tersebut menghilang.
  6. Ki­ta bukan binatang buas yang mengamuk secara gelap mata.
  7. (2) Tanggung jawab terhadap binatang (pasal 1368 KUH Perdata);
  8. Aku akan mencari binatang buruan untuk kita panggang dagingnya.
  9. Hiponim dari binatang dalam wacana tersebut ialah kucing dan anjing.
  10. Mereka percaya, bahwa binatang itu adalah peliharaan para dewa mereka.
  11. Ketika binatang ini hendak mencengkeram, sang Datuk bergerak lebih dulu.
  12. Terkejut dan meringkik, binatang ini lalu menghambur dan lari ke arah timur.
  13. Sementara itu para bapak menebang pohon sagu serta berburu binatang di hutan.
  14. Dalam menghadapi lawan di bawah gerhana matahari hadapi binatang dengan binatang.
  15. Disebut demikian karena di bukit itu banyak terdapat binatang kijang dan menjangan.
  16. Satu-satunya petunjuk yang bisa kusampaikan adalah hadapi binatang dengan binatang.
  17. Dia melompat dari punggung kuda sebelum binatang ini tergelimpang di halaman istana.
  18. Setelah berkata demikian, Keng Han lalu memasuki hutan itu dan men­cari binatang buruan.
  19. Dia coba memukul kepala harimau tapi cakaran kaki binatang ini lebih dulu merobek wajahnya.
  20. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
  21. Primarani kemudian melempar pinggul kuda Ki Dukun Japara hingga binatang ini menghambur lari.
  22. Lapat-lapat terdengar gemuruh suara binatang buas berlarian di rimba belantara sekeliling telaga.
  23. Jika ia tidak tahu bahwa binatang yang dijaganya itu hilang atau mati, dikenakan denda lima tali.
  24. Anak-anak menyukai maskot berupa binatang dan tidak ada penolakan atau kendala budaya dari masyarakat
  25. Hal ini memberikan pelajaran yang positif untuk tidak menyakiti binatang atau mahluk hidup yang lain.
  26. Mereka seperti sekumpulan binatang yang menjaga kandang masing-masing, kalau perlu dengan perkelahian!
  27. Bukankah di situ sudah terdapat banyak binatang buruan? Mengapa harus masuk ke dalam hutan yang lebat?
  28. Namun sebelum dia sempat naik ke atas punggung binatang ini, tiba-tiba seutas tali menyambardari belakang.
  29. Setelah mengamati hewan di air atau darat, ARKHYTIREMA menyadari bahwa ada banyak binatang buas di planet ini.
  30. Menteri Indra Bupala datang berahtur sembah memberitahukan kepada baginda bahwa binatang buas itu adalah singa.
  31. Adipati Sawung Glingging melompat ke atas punggung seekor kuda lalu menggebrak binatang itu meninggalkan lembah.
  32. Sosok-sosok binatang tunggangan dan orang-orang itu bergerak laksana hantu menuju tepi barat Telaga Gajahmungkur.
  33. Begitu kagetnya si kawanku itu, ia pun berkata "He asu! Minggir!" Aku katakan binatang itu bukan asu tapi kambing.
  34. "Barang siapa diserahi tuannya untuk menjaga binatang seperti burung, anjing, babi, angsa, kambing, kerbau dan sapi.
  35. "Hemmm, dua orang yang lancang berani berburu binatang dalam wilayah kekuasaan kami?" bentak pemuda bermata lebar itu.
  36. "Begini, Ayah. Mula-mula kami melihat puteri dan murid Toat-beng Kiam-sian ini berburu binatang di dalam wilayah kita.
  37. Bagaimanapun Nawang Suri berusaha menyelamatkan kudanya namun akhirnya binatang itu roboh bergelimang darah, penuh luka
  38. Tiba-tiba binatang itu menukik laksana sebuah anak panah, menghujam ke pertengahan lembah dan lenyap tak kelihatan lagi.
  39. Tentu seorang gadis yang sedang memburu binatang hutan dan agaknya gadis itu melihat binatang buruan di dalam hutan itu.
  40. Dia memang suka sekali pergi berburu binatang-binatang hutan di hutan buatan di mana memang dilepas banyak binatang buruan.
  41. Sebab, dalam ilmu sirkus, tongkat diberikan kepada binatang pembangkang, dan wortel hanya untuk hewan yang jinak dan penurut.
  42. Nah, aku pergi sebentar untuk men­cari binatang buruan, Su-i! Setelah ber­kata demikian, Keng Han melompat pergi dengan cepat.
  43. Tadinya banyak pemburu yang mencari binatang itu di Bukit Menjangan sehingga jumlah bina­tang itu makin lama semakin berkurang.
  44. Dia harus cepat mendapat­kan binatang buruan karena sebentar lagi malam tiba dan sukar baginya untuk memperoleh binatang buruan.
  45. Bahkan kalau dia berburu binatang dan memasaknya, wanita itu membantu dan bahkan mem­buatkan masakan-masakan yang lezat untuknya.
  46. Aku sudah mendapatkan binatang buruan, seekor kijang yang muda, dan ketika aku kembali ke tempat kita tadi, engkau sudah tidak ada.
  47. Atau binatang jejaden: seseorang yang mengubah bentuk menjadi babi atau harimau untuk menumpuk harta dengan jalan merampoki penduduk.
  48. Dan selanjutnya ia hanya mampu menangis sejadi-jadinya dan menyerah kepada pemuda yang kini berubah ganas melebihi binatang liar itu.
  49. Beberapa kali dia bertemu binatang buas, akan tetapi berkat ketangkasannya, dia dapat selalu membunuh binatang buas yang mengancamnya.
  50. Dan kita hanya tinggal rendah dan berkubang di tanah saja, menjadi binatang revolusi yang gila darah, gila kerusakan, dan gila berkelahi
  51. Biasanya, demikian yang sering didengarnya, orang-orang Mongol menganggap orang pribumi seperti binatang saja, memandang remeh dan rendah.
  52. Dengan girang Keng Han lalu mengambil bangkai binatang itu dan di­panggulnya, dibawa kembali ke tempat dimana tadi Bi-kiam Nio-cu menunggu.
  53. Jika binatang itu hilang atau mati akibat kelalaiannya, harus membayar ganti kerugian delapan tali untuk tiap binatang yang mati atau hilang itu.
  54. Begitu keluar dari tubuh Wiro, binatang gaib ini langsung menyergap Datuk Lembah Akhirat hingga manusia tinggi besar ini jatuh tertelentang di tanah.
  55. Dalam perjalanan kembali menuju hutan, penduduk pengungsi ini menyaksikan banyak sekali pohon lateng yang sangat digemari binatang pengerat - Sebatah.
  56. Akan te­tapi, sebagai seorang Khitan dia sudah berpengalaman hidup menyendiri itu, dapat berburu binatang untuk makan dan bermalam di atas pohon besar.
  57. "Gajah, kau pengapakan kedua ekor kambing yang kau gembalakan itu? Kau jual, hilang atau mati dimakan binatang buas?" mulailah buyut Tayaka memeriksa Gajah.
  58. Sang Nila Utama menginjakkan kaki ke daratan pulau untuk berburu, dan belum jauh melangkah terpandanglah olehnya seekor binatang buas yang langsung diburunya.
  59. Pada suatu hari, Pangeran Tao Kuang, yaitu Pangoran Mahkota, diajak berburu binatang oleh Pangeran Tao Seng dan Pangeran Tao San. Akan tetapi terjadi keanehan.
  60. Pendekar 212! Kau belum melakukan seluruh petunjuk! Kau baru melakukan hadapi yang gaib dengan yang gaib! Lakukan petunjuk berikutnya! Hadapi binatang dengan binatang!
  61. Kecuali mayat-mayat tak berguna bergelantungan disana sini untuk menakuti binatang hutan! Hik... hik... hik! Beberapa waktu lalu kalian berdua mengunjungiku di bukit W alang.
  62. Ketika anak-anak SMP PN dengan bus birunya berrekreasi ke Tanjong Pendam, mengunjungi kebun binatang atau museum di Tanjong Pandang, bahkan verloop bersama orangtuanya ke Jakarta.
  63. Ketika anak-anak AMP PN dengan bus birunya berrekreasi ke Tanjong Pendam, mengunjungi kebun binatang atau museum di Tanjong Pandang, bahkan verloop bersama orangtuanya ke Jakarta.
  64. Kau harus ganti kaki kayuku dengan kedua kakimu yang mulus bagus! Lalu kakek ini sambar dua tongkat dileher kuda dan dengan gerakan cepat dia melompat turun dari punggung binatang itu.
  65. Orang-orang itu berpakaian sederhana sekali, dari kulit binatang dan melihat wajah mereka yang brewokan mudah diduga bahwa mereka adalah orang-orang kasar yang biasa hidup di dalam hutan.
  66. Cita-cita bagaikan nyala api lilin yang indah menarik, membuat banyak binatang malam tertarik dan mereka beterbangan, berlomba mencapai sinar yang terang itu untuk jatuh terbakar dan mati.
  67. "Kami sedang berburu binatang dan memanah dua ekor kijang yang berada di seberang sungai kecil, wilayah kekuasaan mereka. Kami telah minta maaf akan tetapi mereka memaksa untuk menawan sumoi."
  68. Kemudian, dibantu oleh anaknya, kakek itu lalu mengikat semua pengawal dan dua orang pangeran di atas kuda mereka dengan tali yang memang diper­siapkan oleh para pengawal untuk mengikatbinatang buruan.
  69. Keputusan tadi dirobah dan diganti dengan pasal 231 yang berbunyi demikian: Barang siapa menyakiti binatang ternak atau menyakiti orang dengan alat kayu atau batu, besar kecilnya denda supaya diperhitungkan.
  70. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ia susun menerangkan fosil sebagai berikut: "Fosil adalah bekas binatang zaman dulu yang sudah jadi batu." Begitulah kira-kira, memfosil berarti juga membatu.
  71. MESKIPUN tahu babi adalah binatang yang diharamkan umat Islam – dan justru karena itu – Israel diberitakan tengah mempersiapkan pembentukan "brigade babi", untuk mengawasi permukiman warga Palestina di Tepi Barat.
  72. Karena penyerangnya tidak nampak, hanya ba­yangannya saja dan pemburu yang terluka itu menggigil kedinginan, maka tersiarlah berita bahwa penyerangnya tentu siluman dan sejak itu tidak ada lagi yang berani berburu binatang di Bukit Menjangan.
  73. Seorang yang bertubuh tinggi besar bermuka hitam dan yang memegang tongkat besar, agaknya men­jadi pemimpin mereka, memberi aba-­aba dan mereka semua berloncatan pergi sambil menggotong Bi-kiam Nio-cu se­perti mengotong seekor binatang buruan yang terjerat.
  74. Akhirnya dia melihat gadis pemburu tadi berindap-indap di bawah sebatang pohon dan ternyata yang diincarnya ada­lah seekor kijang jantan muda yang se­dang makan daun muda. Gadis itu sudah menarik tali busurnya dan siap melepas­kan anak panah ke arah dada binatang itu.
  75. Melihat serangan yang hanya mengandalkan tenaga seperti seekor binatang buas ini, Cu Goan Ciang mengelak ke samping dan pada saat tubuh lawan terjerumus ke depan, kakinya menyambar, ujung sepatunya mencium sambungan lutut kanan dan tak dapat dicegah lagi, Bong Kit jatuh berlutut.
  76. Sekarang, dari jarak yang kurang lebih sepuluh meter, dia dapat memukul binatang itu dengan pu­kulan jarak jauhnya dan binatang itu ro­boh dan tewas dalam keadaan darahnya beku! Bukan main hebatnya ilmu ini dan Swat-hai Lo-kwi merasa dirinya yang paling jagoan di antara para ahli silat manapun.
  77. MESKIPUN lazimnya, manusia melakukan pembantaian terhadap binatang, dalam tiga pekan terakhir ini, dunia menyaksikan, di bumi Irak, kawanan binatang membantai sekitar 1.000 manusia tak berdosa, termasuk kawan sendiri, dan para wartawan, serta menghancurkan begitu banyak sarana dan prasarana umum.
  78. Tercatat beberapa jenis hewan yang menjadi makanan dari Elang Jawa, terutama dari jenis mamalia pohon berukuran kecil hingga sedang seperti tikus, tupai, kelelawar, dan anak monyet, dan agak jarang memangsa aves atau burung seperti kerabat merpati dan ayam kampung serta jenis-jenis reptil atau binatang melata seperti ular, dan kadal.
  79. Binatang peliharaan adalah seekor makhluk tuhan yang harus kita rawat dam kita jaga, yaa bukan hanya binatang peliharaan sihh sluruh hewan yang ada di muka bumi ini mesti mesti kita jaga agar populasinya tidak punah, bayangkan saja kalau sampai punah mungkin cikal bakal cucu kita tidak akan mengenal binatang-bintang yang kemungkinan akan punah.
  80. Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata: Ketika perang Uhud Rasulullah Saw berdiri didekat sosok Hamzah yang sudah dipotong – potong, kemudian beliau bersabda: jika engkau tidak menemukan kejernihan dalam dirinya, aku akan membiarkannya hingga Allah menghisabnya kelak di hari mahsyar ( kebangkitan) di tempat ini sekalipun akan dimakan binatang buas dan burung.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.