Tuesday 1 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "menangis". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "menangis"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "menangis" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "menangis", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "menangis" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "menangis"

  1. Phyllis menangis mendengar berita itu.
  2. "Siapakah yang menangis paling akhir?"
  3. "Mbak Tutut menangis di depan televisi."
  4. Wanita itu betul-betul menangis sekarang.
  5. Anak itu makin menangis keras "Hu, hu, hu .
  6. Silani menangis hen­dak ikut suami tercinta.
  7. Mereka ada yang menangis dan menertawakannya.
  8. Dia melihat si Buntung menangis meronta-ronta.
  9. Sebaliknya Dewa Sedih menangis melolong-lolong!
  10. "Adik akan menangis jika dicubit atau dimarahi".
  11. Setelah semuanya menangis gembira dan bersyukur.
  12. Wanita itu menangis lirih dan sudah bangkit duduk.
  13. "Kembalilah, Roy! Oh!" dia menangis meratap:ratap.
  14. Bahkan Pangeran Tao Seng menangis dengan sedihnya.
  15. Anak itu kesakitan, bingung dan menangis jerit2 ...
  16. Si kecil dalam gendongannya menangis meronta-ronta.
  17. ( cemas dan hampir menangis karena diseberang telepon
  18. Begitu mereka bebas Dewa Sedih menangis melolong-lolong.
  19. Paling-paling Mama menangis begitu membaca surat gua nanti.
  20. Begitu berhadap-hadapan dengan Panji, Anggini menangis keras.
  21. "Jadi, kita harus menangis atau tertawa?" tanya Joko Parepare.
  22. Siok Hwa menubruk ayahnya dan menangis dalam rangkulan ayahnya.
  23. Lalu ada anak kecil ikut-ikutan menangis meniru ratapan Dewa Sedih.
  24. Adik tidak menangis hanya jika dia tidak dicubit juga tidak dimarahi.
  25. Rina menangis meronta-ronta dan Rangga semakin menguatkan pegangannya.
  26. Suhu....! Keng Han menangis sambil memeluk tubuh yang masih hangat itu.
  27. Keng Han maju dan merangkulnya dan wanita itu menangis di dada puteranya.
  28. Kay tidak menangis lagi ketika tubuh ibunya perlahan hangus digerogoti api.
  29. Begitu melihat ARKHYTIREMA, monster itu menangis dan meminta pertolongannya.
  30. Dia berlari terus sambil kadang menangis kadang tertawa, atau berteriak-teriak.
  31. Wanita itu menurut diajak ke situ, akan tetapi masih tetap menangis sesunggukan.
  32. "Gus Dur menangis di hadapan salah satu gurunya di Banyumas, atas kondisi Indonesia."
  33. Bouw Ku Cin menghampiri adiknya dan merangkulnya membiarkan adiknya menangis di dadanya.
  34. Dua orang pemilik kedai itu dengan menangis ketakutan, menceritakan apa yang telah terjadi.
  35. Yang menangis ternyata adalah Naga Kuning si bocah konyol yang sebenarnya berusia 120 tahun!
  36. Dia tidak mampu berkata-kata lagi, karena dia hanya bisa menangis membayangkan wajah mamanya.
  37. "Ahhh....!!" Keng Han menundukkan mukanya karena tidak ingin kelihatan menangis atau berduka.
  38. "Hemm, ibumu mati kenapa engkau menangis di sini?" tanya Koa cung-cu dengan sikap acuh dan angkuh.
  39. Banyak Bangsa TRUNKA menangis karena sedih mengetahui keluarganya telah meninggal di Planet GOGOMA.
  40. Mereka... mereka bersikap kurang ajar kepada saya dan suami saya..." wanita itu mengerang dan menangis lagi.
  41. Setelah membiarkan wanita itu menangis beberapa lamanya, akhirnya tangis itupun mereda, tinggal isaknya saja.
  42. Saya tidak sanggup menghadapi semua itu dan lebih baik saya mati saja, suhu..." Kembali wanita itu menangis sedih.
  43. Daun pintu terbuka dan Liong Biauw melihat puterinya dengan pakaian dan rambut awut-awutan, menangis terisak- isak.
  44. Eh, tidak kusangka dara dengan hati sekeras batu sepertimu ternyata pandai juga menangis ... ujar Wiro Sableng menggoda.
  45. Dua orang pangeran itu menangis tersedu-sedu, akan tetapi kaisar tidak dapat terbujuk lagi untuk mengubah ke­putusan itu.
  46. MEMBACA semua kilah para eksekutif itu, Joko Parepare betul-betul tak habis pikir sekaligus tertawa geli dan menangis sedih.
  47. Kini Rani, si kepang dua, yang menangis tersedu-sedu di kafe sebuah toko buku, karena gagal mempertemukannya dengan Opa-Oma.
  48. Dia keluar ketika dilapori penjaga bahwa anak laki-laki Cu datang menghadap sambil menangis untuk melaporkan kematian ibunya.
  49. Sejak melihat ibunya menangis dan bicara dengan suara terputus-putus mengakui kesalahannya, Cu In sudah menangis tanpa suara.
  50. Ayu memeluk kedua orangtuanya dan menangis terbata-bata, "Bulan depan Ayah sama Ibu ke Yogya nengok A yu, kan?" katanya berharap.
  51. Melihat para tokoh mendatangi Dewa Sedih langsung menggerung menangis sedang Dewa Ketawa buka mulut lebar-lebar dan tertawa bergelak!
  52. Dan selanjutnya ia hanya mampu menangis sejadi-jadinya dan menyerah kepada pemuda yang kini berubah ganas melebihi binatang liar itu.
  53. Lalu ada suara perempuan dan anak-anak menggerung menangis ketika mengetahui suami dan ayah mereka ternyata telah menghembuskan nafas.
  54. Akan tetapi dia tidak dapat melanjutkan ucapannya karena wanita itu sudah menubruk kakinya dan menangis sambil mengucapkan terima kasih.
  55. Cu In masih menangis tanpa suara ketika ia berjalan seorang diri masih di kota raja, setelah meninggalkan rumah The Sun Tek. Pikirannya masih kacau.
  56. Kemudian, tanpa dapat mengeluarkan kata-kata apapun, Kui Lan Bi menjatuhkan diri berlutut dan menangis sesunggukan, menutupi mukanya dengan kedua tangan.
  57. Tapi di zaman sekarang pun apa hukum ada gunanya? Entahlah. Dan Roy lebih mengelus dada lagi begitu melihat bocah cilik pengamen yang menangis meraung-raung.
  58. Pada hari ke empat, Bouw In Hwesio berpamit kepada Lan Bi yang nampak pucat dan kurus karena selama tiga hari itu ia hanya menangis saja, lupa makan lupa tidur.
  59. Merasa ada kain menyelimutinya, wanita itu membuka kedua tangan, lalu menangkap kedua ujung jubah dan menyelimuti tubuhnya rapat-rapat, kemudian ia menangis lagi.
  60. Artinya adik akan menangis jika salah satu atau kedua keadaan memenuhi yaitu dicubit atau dimarahi, jika kedua keadaan tersebut tidak memenuhi, barulah adik tidak akan menangis.
  61. Ia tidak dapat melaporkan kekasihnya, akan tetapi juga tidak enak membiarkan saja kekasihnya menjadi seorang pengkhianat dan pemberontak! Karena risau, iapun menangis di kamarnya.
  62. Di waktu yang sama itu dibalik tembok yang di dindingnya terdapat toples-toples berisikan obat-obat buatan seperti permen, terdapat seorang ibu yang menangis sedih bercampur haru.
  63. Wanita yang nyaris diperkosa tadi tidak menangis lagi, akan tetapi kini, sambil duduk bersimpuh di atas rumput, matanya terbelalak penuh kegelisahan memandang ke arah perkelahian.
  64. Membayangkan bahwa dia tidak akan dapat bertemu lagi dengan gadis itu, membuat matanya menjadi basah dan hampir saja dia menangis seperti anak kecil kalau tidak ditahan­-tahannya.
  65. MESKIPUN sudah kehilangan Timor Timur, dan barusan kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan -berikut Rp 16 milyar biaya pengacara- bangsa Indonesia tak perlu, tak ingin, dan tak bisa menangis lagi.
  66. Yang menangis itu adalah Cu Goan Ciang, seorang anak laki-laki yang usianya sekitar dua belas tahun, dan dia menangisi mayat ibunya yang baru saja meninggal dunia karena kelaparan dan penyakit pula.
  67. Setelah pangeran yang menunggang kuda itu lenyap dari pandangannya dan derap kaki kuda tidak terdengar lagi, barulah Silani pulang sambil menangis dan mendekap sebatang pedang bengkok berbalut emas.
  68. Anak laki-laki yang kurus kering itu, tinggal kulit membungkus tulang, yang mungkin juga akan menyusul seluruh keluarganya, entah beberapa hari lagi, kini menangis meratap-ratap dan memanggil ibunya.
  69. Tuan Munadi keluar dari kamar dan berlari keruang tengah dimana Tommy dengan setengah menangis dan marah melapor kepada ayahnya, ketika itu Rita dengan gaun tidurnya kaluar dari kamarnya menuju ruang itu.
  70. Mendengar akan tewasnya kakeknya, walaupun hal itu sudah dikhawatirkannya dan juga tidak ada yang menyaksikan sendiri tewasnya kakek yang gagah perkasa itu, Yen Yen menangis sesenggukan dengan hati penuh duka.
  71. MESKIPUN Harry Roesli menulis himne Jangan Menangis Indonesia, yang bikin merinding, ketika sang komponis-humoris dari Bandung itu wafat, Sabtu lalu, Joko Parepare (JP) dan Maman Halmahera (MH), menangis sedih.
  72. Aku bingung! Aku harus bagaimana? Di mana selendangku? Siapa yang telah iseng mengambilnya dariku?" jelas Kuning panjang lebar tentang asal usul dan kejadian yang baru saja dialaminya sambilmenangis tersedu-sedu.
  73. MESKIPUN yang bersaksi membantah -- ada pula yang menangis â€“ isu bahwa beberapa anggota DPR terlibat percaloan dana penanggulangan bencana alam ratusan milyar sampai bilangan trilyun rupiah, harus diusut tuntas.
  74. Cu Goan Ciang hanya dapat menangis tanpa air mata dan diapun tertatih-tatih pergi ke rumah kepala dusun Koa, Koa-cung-cu (kepala dusun Koa) adalah seorang laki-laki berusia empat puluh tahun yang tinggi kurus dan wataknya angkuh.
  75. Bukankah itu tubuh si Abang? Kenapa dia? Apakah suara mengaduh dan bayangan tadi...? Ah! Lantas hati Wawan kebat-kebit melihat si Buntung menangis merangkak-rangkak mengejar tubuh si Abang. Beberapa orang menggendong dan mencoba menghibur.
  76. Wanita itu menangis dan berusaha menutupi tubuhnya dengan kain robekan pakaiannya, matanya terbelalak memandang kepada Bouw In Hwesio sambil menggeser ke belakang ketakutan, seluruh tubuh menggigil dan tidak mampu bangkit berdiri saking takutnya.
  77. Ketika melihat betapa hwesio itu telah berhasil mengusir tiga orang penjahat, wanita itu lalu maju dan menjatuhkan diri berlutut di depan kaki Bouw In Hwesio, menangis tersedu-sedu, tidak dapat mengeluarkan kata apapun untuk menyatakan terima kasihnya.
  78. Dalam keseriusannya memperhatikan setiap kalimat yang terucap dari sang pembicara muda itu, mendadak terngiang ditelinganya suara anaknya menangis karena kehabisan susu, serta sesekali terdengar ocehan Ceu Cucu seorang tukang warung yang telah banyak menyambung hidupnya sehari-hari.
  79. Kini, Kui Lan Bi datang berlari-larian, berselimut jubah, bersama seorang hwesio yang tidak mengenakan baju hanya bercelana saja, tentu hal ini membuat para penghuni dusun menjadi semakin heran dan mereka hanya dapat memandang terbelalak ketika Kui Lan Bi menubruk mayat suaminya dan menangis tersedu-sedu.
  80. Ketika Rasulullah Saw di tawarkan seorang prajurit untuk ikut berjuang dalam perang badar Rasulullah Saw menolak Umair bin Abi Waqas karena usianya yang masih terlalu muda, lalu Umair menangiskarena di tolak, maka Rasulullah Saw menerimanya, namun ia harus menyetujui beberapa persyaratan dengan para pembawa senjata.
  81. Mendengar Nu'man gugur Umar menangis, kemudian ia bertanya: siapa yang menggantikannya dimedan perang? Pemuda itu menjawab: Sifulan, kemudian sifulan, dan sifulan pemuda itu terus menyebutkan dan berkata: dan banyak lagi wahai Amirul mukminin, namun kami tidak mengenalnya satu – persatu, lalu sambil menangis Umar berkata: Mereka tidak rugi jika Umar tidak mengenalnya, karena Allah lebih mengetahui .
  82. Biarpun mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang yang memakai kedok hitam tadi dan mereka tidak tersangkut urusan perkelahian yang menyebabkan tewasnya pasukan pemerintah, namun kedai mereka telah berubah menjadi tempat pembantaian di mana tiga belas orang pasukan pemerintah kini menjadi mayat, berserakan di kedai mereka! Mereka hanya dapat menangisdan masih menangis ketika pasukan pemerintah datang dari Nan-king mendengar berita tentang pertempuran itu.
  83. Ummu Salamah berkata:Rasulullah mendekati Abu Salamah, yang matanya sudah terbelalak ( karena dalam keadaan sekarat: penj) kemudian beliau memejamkannya, lalu Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya jiwa/nyawa apabila di cabut, maka mata akan mengikutinya ( dengan mendelikkan mata sebagai tanda dicabutnya nyawa: penj), kemudian sahabat yang hadir menangis tersedu-sedu, kemudian Rasulullah Saw bersabda lagi: Jangan kalian mendo'akannya kecuali yang baik–baik saja, karena para malaikat akan mengaminkan apa yang kalian do'akan.
  84. Dia tentu sudah tewas ka­lau saja pada saat itu dia tidak tergigit oleh tiga ekor ular merah! Dan dia tentu sudah mati pula oleh gigitan ular darah api itu yang gigitannya mengandung ra­cun panas yang membuat orang yang digigit mati dengan tubuh hangus, kalau saja dia tidak terpukul oleh Swat-hai Lo­kwi dan karena dia tergigit oleh tiga ekor ular sekaligus, maka racun tiga ekor ular itu sebetulnya terlalu kuat bagi hawa sinkang dingin yang menyerang tubuh Keng Han. Akan tetapi dalam ke­adaan seperti gila karena diombang­ambingkan antara dua hawa dingin dan hawa panas, yang membuat diamenangis dan tertawa, dia telah makan ular-ular itu dan hal ini merupakan obat penawar yang bukan main hebatnya.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.