Wednesday 30 March 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "Bulog". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "Bulog"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "Bulog" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "Bulog", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "Bulog" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "Bulog"

  1. "Tikus-tikus Bulog pun harus dipenjarakan...!"
  2. Tetapi, apa pun hasilnya, Bulog itu seharusnya dibubarkan saja, kata Joko Parepare.
  3. Tetapi, Sapuan, orang Bulog yang merekomendasikan pengeluaran uang itu, menyatakan sebaliknya.
  4. Kordinasi BKP, Bulog dan Dinas Pertanian harus saling mendukung dalam mengatasi kerawanan pangan.
  5. Pembentukan badan penyangga pasar kayu, seperti Bulog dengan berasnya, rasanya juga tidak mungkin.
  6. Ketersediaan beras di gudang Bulog kerap di jadikan basis ketahanan pangan di level propinsi maupun kabupaten.
  7. TETAPI, Dirut Bulog mengaku, berdasarkan keputusan sidang kabinet, pihaknya dapat izin untuk impor beras sebanyak 250.000 ton.
  8. Harapan ini tentulah tidak salah, karena politik pangan yang sentralistik  melalui tangan Bulog tidak mampu menjamin ketersediaan bahan pangan.
  9. Jika Bulog lebih kepada penyediaan dan pengaturan harga beras, BKP berupaya menciptakan ketahanan pangan, dengan memanfaatkan potensi pangan lokal.
  10. BKP akan bekerja sama dengan Bulog dalam mendesain program pangkin, Perum Bulog yang nantinya mendesain kantongnya agar Pangkin terawat sebagaimana Raskin.
  11. "Kami tidak berani untuk salurkan kepada kabupaten yang belum melunasi tunggakan, karena sistem yang digunakan Bulog saat ini yakni 'cash and carry' (uang dulu baru beras diberikan)"
  12. Pemerintah Daerah Maluku membentuk Badan Ketahanan Pangan yang berguna untuk membuat serta menjalankan kebijakan pangan di Maluku, BKP bekerja sama dengan Bulog dalam menyediakan bahan pangan masyarakat.
  13. "Menteri perdagangan pun, sesudah menuai protes para petani soal izin impor beras yang dikeluarkannya -- padahal harga stabil dan panen surplus -- dengan gampang ia berkilah, kalau stok cukup, yaBulog tak harus impor.
  14. Tetapi, setelah Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR ditahan, dalam status sebagai tersangka penyelewengan dana Bulog Rp 40 milyar, pihak Golkar mengancam akan membalas apa yang mereka sebut"permainan kekuasaan PDI-P" itu.
  15. Kepala Bidang Penyaluran Perum Bulog Divre Maluku, Tugio menjelaskan, dari 11 kabupaten dan kota yang ada di Maluku pada umumnya membayar tunggakan secara cicilan, bahkan ada kabupaten yang belum membayar sama sekali, karena itu kami belum salurkan ke daerah tersebut.
  16. MESKIPUN tugas utamanya mengamankan stok nasional dan menjaga stabilitas harga bahan-bahan pangan pokok, Bulog --di tengah kacaunya harga gula, beras, dan nasib petani-- atas perintah Menperindag, mendanai pembelian empat jet tempur eks Rusia, Sukhoi, seharga US$ 192 juta.
  17. MESKIPUN tokoh utama "Buloggate" -kasus pembobolan dana Yanatera Bulog Rp 35 milyar- Suwondo, mengaku-aku sebagai "asisten presiden", ia menyatakan kasus itu semata-mata merupakan urusan pinjam- meminjam, dan tak ada hubungannya dengan Presiden Abdurrahman "Gus Dur" Wahid.
  18. Tetapi, kata Kepala Stasiun Reformatologi Surabaya, "Tak jelas, apakah itu siklon anti-Gus Dur atau anti-Golkar." Yang jelas, Menteri Pertahanan Moh. Mahfud MD menyatakan siap mempertanggungjawabkan tudingannya bahwa Golkar menerima sumbangan ilegal Rp 90 milyar dari Bulog menjelang Pemilu 1999.
  19. Dampak penguatan ketahanan pangan berbasis lokal, sangat baik, karena dapat meningkatkan potensi lokal sebagai bahan konsumsi pangan, Bulog akan terbantu oleh karena tidak terlalu banyak menyediakan beras, dan konsumsi pangan masyarakat bisa beralih ke pangan lokal selain menghabiskan devisa, ini membahayakan perekonomian daerah karena tidak ada kemandirian.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.