Friday, 12 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mendengar". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mendengar"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "mendengar" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "mendengar", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "mendengar" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "mendengar"

  1. Saya mendengar Anda.
  2. Dia lega mendengar kabar baik.
  3. Aku sempat mendengar semua ucapanmu.
  4. Phyllis menangis mendengar berita itu.
  5. Saya mendengar Mr Yamada punya dua anak.
  6. Gembira hati Panglima Yauw mendengar ini.
  7. Terbakar juga hati Kui Hwa mendengar ini.
  8. Rangga begitu serius mendengar cerita Toni.
  9. Aku tak ingin mendengar panggilan itu lagi.
  10. Aku sudah mendengar semua percakapan kalian.
  11. Wawan tersenyum mendengar percakapan mereka.
  12. Keng Han semakin kaget mendengar ucapan itu.
  13. Pemuda, itu heran mendengar per­tanyaan ini.
  14. Teng-kauwsu sendiri tercengang mendengar itu.
  15. Gan Bu Tong tersenyum malu-malu mendengar ini.
  16. Tentu saja hatinya tidak senang mendengar ini.
  17. "Nah, Tang Hun, engkau sudah mendengar sendiri.
  18. Kemarahan Liu Bi memuncak mendengar ejekan itu.
  19. Bukan main girangnya hati Keng Han mendengar ini.
  20. Mima merasa tidak enak mendengar kalimat Roy tadi.
  21. Dahi gadis itu berubah merah mendengar ucapan ini.
  22. Sudah sering Dipa mendengar orang meniup seruling.
  23. Bukan main marahnya Bong Kiat mendengar ejekan ini.
  24. Jangan keluarkan suara bis\K mendengar suara oranr.
  25. Yo Ci sudah mendengar tentang kehebatan pemuda ini.
  26. Sayup-sayup Roy mendengar suara orang ke telinganya.
  27. Aku pernah mendengar riwayat besar dari senjata ini.
  28. Semua orang terkejut bukan main mendengar ucapan itu.
  29. Bukan main gembiranya rasa hati Shu Ta mendengar ini.
  30. Raden Cokro Ningrat menyeringai mendengar ucapan itu.
  31. Roy cuma meringis mendengar ungkapan isi hati mamanya.
  32. Sepanjang perjalanan Roy banyak mendengar dari mereka.
  33. Rambi, putera buyut desa, pun mendengar peristiwa itu.
  34. Dewa Sedih kerutkan kening mendengar ratap tangis itu.
  35. Bukan main kagetnya hati Bi-kiam Nio-cu mendengar itu.
  36. "Terus terang, aku sakit hati mendengar ceritamu tadi.
  37. Dia mendengar lagi suara mesin menderu di belakangnya.
  38. Bukan main kagetnya hati Keng Han mendengar ucapan itu.
  39. Saya belum pernah mendengar alamat ini di sekitar sini.
  40. Semua orang tampak heran mendengar keterangan si bocah.
  41. "Sudah berkali-kali aku mendengar korban ban lasi, Roy."
  42. Datuk Lembah Akhirat ganda tertawa mendengar ucapan itu.
  43. Hati Keng Han panas sekali mendengar ucapan ayahnya itu.
  44. "Kami sudah mendengar tentang nasib nona Kim Lee Siang."
  45. "Ayah, apakah ayah sudah mendengar tentang Lurah Koa..."
  46. Terima kasih kalau engkau suka untuk mendengar ceritaku.
  47. Semua orang tertegun mendengar ucapan dan gelak tawa itu.
  48. Datuk Lembah Akhirat ganda tertawa mendengar ancaman itu.
  49. Roy langsung terlonjak kaget begitu mendengar suara tadi.
  50. Dia sebetulnya tidak tahan mendengar ratapan seperti itu.
  51. Kawannya hanya tersenyum saja jika mendengar celotehannya.
  52. Terkejutlah Sara Jingga mendengar keterangan si perajurit.
  53. Semua orang sudah mendengar akan sepak terjang pemuda ini.
  54. Warok Tumo Item menyeringai mendengar ucapan Cokro Ningrat.
  55. The Sun Tek tidak menjadi terkejut mendengar pengakuan itu.
  56. Si pemuda tertawa lebar mendengar bentakan Suro Markum itu.
  57. Paras nya merah mendengar ucapan Bidadari Angin Timur tadi.
  58. Bidadari Angin Timur seolah mendengar suara merdu dari sorga.
  59. Berubahlah paras Sutan Alam mendengar kata-kata kakaknya itu.
  60. Dia antara mendengar dan tidak kata-kata yang diucapkan Wiro.
  61. Jantung Keng Han berdebar tegang mendengar ucapan ibunya itu.
  62. Semua orang jadi melongo mendengar penjelasan Dewa Sedih itu.
  63. Dua orang itu menjadi gentar mendengar pertanyaan singkat itu.
  64. Swat-hai Lo-kwi menjadi jengkel mendengar ucapan Tao Seng itu.
  65. Dia langsung menggelora setiap kali mendengar lagu enerjik itu.
  66. Lama Wiro termenung mendengar pengakuan sang dara disampingnya.
  67. Sinto, aku tidak mendengar muridmu si Wiro Sableng ada di sini.
  68. Wiro Sableng melengak kaget dan ternganga mendengar ucapan itu.
  69. Keng Han dan Cu In mendengar suara mereka dan melongok ke bawah.
  70. Kalau pemerintah mendengar ini tentu kita akan diserbu pasukan!"
  71. Lee Siang yang mendengar pujian itu, memberi hormat dan tersipu.
  72. Akan tetapi Mimi terkejut dan heran mendengar ucapan raksasa itu.
  73. Sehingga mendengar cerita merupakan hal yang sangat menyenangkan.
  74. Minadi, Tommy dan Rita seperti terpana mendengar suara-suara itu.
  75. Kelihatannya dia ingin mendengar jawaban atas pertanyaannya tadi.
  76. Rita terbangun mendengar suara langkah-langkah orang tersauk-sauk.
  77. Edi yang baru naik dan mendengar perselisihan itu jadi tidak enak.
  78. Memang dia belum pernah membaca atau mendengar tentang Dalai Lama.
  79. Gluk! Hek! Dewa Tuak sampai tercekik mendengar kata-kata si nenek.
  80. Sementara itu, Yo Han dan Keng Han mendengar semua percakapan itu.
  81. Tahu apa yang terjadi padaku, Roy, setelah mendengar suara mamaku?
  82. Aku mendengar dari ibuku bahwa ayahku itu adalah Pangeran Mahkota.
  83. Segera Kaisar Cia Cing mendengar akan per­mohonan putera mahkota.
  84. Nah, apa pendapat anda? Saya pasti ingin mendengar pandangan Anda.
  85. Selama itu banyak sekali Dipa mendengar keadaan yang baru baginya.
  86. Selamat, Henry. Saya senang mendengar pertunangan Anda dengan Jane.
  87. Aku sudah mendengar sepak terjang Pek-lian-pai dan Pat-kwa-pai itu.
  88. Memang ia tahu dan sudah biasa mendengar orang menyebut kata Setan.
  89. Sampai gembala gajihan tuan menggigil apabila mendengar suara tuan.
  90. Shu Ta berhenti dan membalikkan tubuh mendengar panggilan gadis itu.
  91. Indu, apakah engkau tak ingin mendengar cerita yang kujanjikan itu?"
  92. Hampir semua orang yang mendengar ucapan itu sebenarnya tidak sabar.
  93. Anuraga terkejut mendengar keterangan buyut Tayaka tentang diri Dipa.
  94. Tapi saya mendengar bahwa perempuan sering mengubah pekerjaan mereka.
  95. Ya, saya sering mendengar tempat seperti ini sering diperjualbelikan.
  96. Kakaknya tertawa mendengar kelakar adiknya dan Shu Ta juga tersenyum.
  97. Hampir saja Keng Han meloncat saking kaget dan sedihnya mendengar ini.
  98. Tua Gila yang merasa tidak enak mendengar ucapan itu segera menyahuti.
  99. Beberapa saat kemudian, di sebuah tikungan, dia mendengar suara ribut.
  100. Di saat yang sama Wiro mendengar suara derap kaki kuda di belakangnya.
  101. Kalau Dewi sempat mendengar celaka kita berdua... ujar Hijau Tiga pula.
  102. Aku bahkan ingin sekali mendengar segala tentang dusun kita ini darimu.
  103. Manusia takabur! Kuharap Dedemit Karang Gontor mendengar ucapanmu tadi.
  104. Kadang kala dia tertawa keras jika mendengar humor-humor Toni dan Iwin.
  105. Kedua mata Perwira Muda Primadi jadi membelalang mendengar ucapan adik.
  106. Saya mendengar pengumuman tentang pembatalan penerbangan satu nol tujuh.
  107. Ki Juru Tenung ketakutan setengah mati mendengar ancaman Dewa Sedih itu.
  108. Tiba-tiba ketika mendengar pertanyaan Ayu tadi, dia seperti disentakkan.
  109. Aku hanya mendengar saja bahwa ada dua orang pangeran yang dihukum buang.
  110. Keempat orang itu tertawa gelak-gelak mendengar kata-kata Imo Gantra tadi.
  111. Anak tolol! bentak bekas permaisuri ketika mendengar ucapan puteranya itu.
  112. TETAPI, rekan JP juga terheran-heran mendengar keluh kesah Om Billy Joedono.
  113. Saya pernah mendengar orang pesantrenan menyebut-nyebut nama "curug santri".
  114. Aku paling benci kalau mendengar ulah laki-laki yang mempermainkan wa­nita.
  115. Wawan dan si gondrong tertawa saja mendengar omongan kelompok si topi laken.
  116. Jadi tidak pernah mendengar apa yang terjadi sejak satu bulan belakangan ini.
  117. Tak lama kemudian mereka mendengar suara gedebak-gedebuk seperti orang jatuh.
  118. Wawan menarik napas mendengar kenyataan, bahwa anak itu dipukul karena lapar.
  119. Dia hanya berpura-pura terkejut mendengar ini dan bertanya dengan suara heran.
  120. Tiba-tiba keduanya tersentak kaget mendengar suara tawa yang amat mereka kenal.
  121. "Engkau sudah mendengar tentang si kedok hitam, Ciangkun?" tanya Yauw-Ciangkun.
  122. Apalagi ketika mendengar Ayu memanggil "orangtua"nya cukup dengan "mereka" saja.
  123. Melihat sikap dan mendengar ucapan Tang Hun, Siu Lan merasa jantungnya berdebar.
  124. Aku belum pernah ke sana dan aku mendengar hahwa kota raja amat besar dan indah.
  125. Kami bersyukur sekali mendengar bahwa Kanda Pangeran terlepas dari bahaya maut."
  126. Samar-samar dia mendengar teriakan yang sambung-menyambung dari keempat kawannya.
  127. "Apakah yang tak adil?" terkesiap buyut Tayaka mendengar suara brahmana muda itu.
  128. "Aku mendengar bahwa engkau adalah bengcu yang mengepalai seluruh dunia kang-ouw.
  129. "Akan tetapi, koko. Kita hanya mendengar saja keterangan itu dari penduduk dusun.
  130. Gulam Sang nampak terkejut dan melangkah mundur setindak mendengar pertanyaan itu.
  131. "O, benar kek" seru Indu kegirangan "aku memang ingin sekali mendengar cerita itu"
  132. Keng Han yang menonton pertemuan itu hampir tertawa bergelak mendengar ucapan itu.
  133. "Benar, Paman. Saya pun mendengar bahwa bengcu yang sekarang bernama Bhe Seng Kok."
  134. Ki Rawe Jembor terkejut bukan main mendengar kata-kata Kepala Pasukan Kerajaan itu.
  135. Patih Wulung Kerso tersenyum tawar mendengar kata-kata Kepala Pasukan Kerajaan itu.
  136. Kita harus sama-sama mendengar kesaksian setan dan kebudayaan pada sesi berikutnya.
  137. Dia mendengar suara wanita bicara kepada pemuda itu dan si pemuda bangsawan berseru.
  138. Kebetulan engkau datang, Kui Hwa. Duduk di sini, aku ingin mendengar pendapatmu pula.
  139. Aku tak ingin mendengar ucapan-ucapanmu lagi Sri Baginda. Aku siap menerima kematian!
  140. Cuping telinga Roy melebar ketika mendengar nama penginapan murah itu disebut -sebut.
  141. Saya minta maaf tapi saya tidak mendengar Anda dengan jelas. Bisakah Anda mengejanya?
  142. Dua orang pendeta Lama Jubah Me­rah itu terkejut bukan main mendengar permintaan ini.
  143. Selera makan Roy dan Kenichi langsung hilang begitu mendengar Eddy bicara seperti itu.
  144. Lega hati Kwi Hong mendengar ini dan ia pun segera melangkah ke pinggir dekat ayahnya.
  145. "Udahlah," kata Wawan semakin tidak enak mendengar mereka merasa yang paling bersalah.
  146. Sebetulnya Roy ingin sekali mendengar opanya berteriak menyuruhnya membatalkan niatnya.
  147. Rupanya orang-orang yang ada di situ hanya bisa mendengar dan mencium apa yang terjadi.
  148. Saya yang senang, Tuan Green. Saya sudah mendengar banyak tentang Anda dari Tuan Smith.
  149. Mereka kenal Dipa si Gajah dan mendengar juga tentang peristiwa Gajah mengalahkan Wawa.
  150. Kontan, setelah mendengar penjelasan tersebut nabi Daud pun jatuh iba pada sang pemuda.
  151. Sejak kecil ia mendengar tentang penjajahan bangsa Mancu terhadap negara dan bangsanya.
  152. "Sudahlah, mendengar cerita kalian, aku yakin bahwa Keng Han seorang berwatak pendekar.
  153. "Cu-sicu, aku mendengar bahwa engkau menghajar beberapa orangku yang bertugas di bandar.
  154. "Ha-ha-ha, dari mana engkau mendengar berita itu, Cu In? Itu adalah kabar bohong belaka.
  155. Apalagi ketika mendengar bahwa gadis itu puteri Si Bangau Merah, nafsunya makin menjadi.
  156. Sehingga begitu mendengar kabar, Pongkring langsung wara-wara pada Djo. (RB, 09/01/2007)
  157. Aku terharu dan bersyukur mendengar pernyataan tulus dari mulut Ani, ibu Pascal sendiri.
  158. Diam-diam Cu Goan Ciang terkejut mendengar penawaran yang amat menguntungkan dirinya itu.
  159. Karena mendengar akan diajak kembali ke Nan-king, tentu saja Mimi tidak merasa keberatan.
  160. Setiap hari sungguh tidak ada henti-hentinya kita mendengar pertengkarang dengan reklame.
  161. Maka mendengar seruan Lam-hai Koai-jin, Tung-hai Lo-mo segera meloncat naik ke atas atap.
  162. Aku mendengar bahwa bunuh diri adalah perbuatan seorang pengecut, dan aku bukan pengecut.
  163. Maafkan saya, saya tidak bisa mendengar Anda. Bisakah Anda berbicara sedikit lebih keras?
  164. "Benar. Aku mendengar bahwa di Pat-kwa-pai dan Pek-lian-pai terdapat pasukan berani mati.
  165. Tentu saja Liong Biauw terkejut bukan main mendengar Ini. "Keparat! Di mana dia sekarang?"
  166. Barangkali aku akan terbunuh olehmu, maka aku senang bahwa engkau suka mendengar ceritaku.
  167. Tentu saja sejak tadi, setelah mendengar disebutnya nama keluarga kakek itu, dia teringat.
  168. Tapi beberapa saat sebelum memejamkan mata tadi, dia mendengar suara mengaduh pelan sekali.
  169. Goan Ciang yang belum berpengalaman, mendengar hal seperti itu merasa penasaran bukan main.
  170. Tentu hal ini juga merupakan hiburan bagi ibunya mendengar tentang kematian ayah kandungnya.
  171. Ia pernah mendengar cerita orang bahwa barang siapa membunuh orang, tentu akan dihukum mati.
  172. Tommy mendengar kata tukang ramal menjadi antusias, dengan wajah kakunya itu dia dekati jon.
  173. Pemuda itu menjadi semakin takut mendengar ancaman Goan Ciang. Dia menjatuhkan diri berlutut.
  174. Dia mendengar daun pintu besi dibuka orang dan nampak tiga orang memasuki tempat tahanan itu.
  175. Bukan main pedihnya hati Shu Ta mendengar pertanyaan itu, akan tetapi dia menguatkan hatinya.
  176. "Kami telah mendengar dari para penyelidik bahwa hal itu bukan hanya karena jasa sute, pangcu.
  177. Dia tertarik mendengar dari Pek-thou-houw tadi bahwa Bu-tong-pai akan mengada pertemuan besar.
  178. Setelah mendengar pengakuan sang pemuda maka bertambah iba lah nabi Daud pada pemuda tersebut.
  179. Jeritan geram dan marah keluar dari mulut beberapa orang mendengar kata-kata Datuk Akhirat itu.
  180. "Sebaliknya saya pun mendengar bahwa berkat pimpinan Paman maka pemberontak dapat diruntuhkan."
  181. Kun­ko aku tidak suka mendengar omonganmu ini! Pergilah dan jangan ganggu aku lebih lama lagi!
  182. Karena dengan bahasa itulah kiranya mereka baru mau mendengar kata dan insyaf akan kesalahannya.
  183. Akan tetapi tiba-tiba mereka meng­hentikan bicara mereka karena mereka mendengar gerakan orang.
  184. "Sama sekali tidak mungkin!" tentu saja ia merasa terkejut sekali mendengar ucapan Keng Han itu.
  185. Baiklah, akan tetapi berhati-hati­lah, Suci. Aku mendengar di daerah Ti­bet terjadi pergolakan.
  186. Akan tetapi engkau hendak membunuhnya karena engkau marah mendengar bahwa dia ti­dak mencintamu.
  187. Ketika mendengar laporan para penjaga itu, Keng Han dan Cu In siap siaga dengan penuh kewaspadaan.
  188. Dewa Sedih meraung keras sedang Dewa Ketawa gelak mengekeh mendengar ucapan Kakek Segala Tahu itu.
  189. Ketika mendengar suara tadi, Roy baru sadar kalau di sebelah Kay ada seorang gadis Eropa tersenyum.
  190. Semua orang yang ada di tempat itu juga menjadi heran mendengar pernyataan Sutan Alam Rajo Di Bumi.
  191. Dari mulut Anip, Wawan akhirnya mendengar tentang sebuah keluarga kecil di kampung di jalur kereta.
  192. Kawan-kawan lain tentu akan bergembira mendengar bahwa Bi-kiam Niocu mau bekerja sama dengan kami!"
  193. Mimi marah sekali mendengar ucapan itu dan menolak pemuda dusun itu menolak uluran tangan kakaknya.
  194. Keng Han hendak mengejar, akan tetapi dia mendengar suara gurunya me­ngeluh, Keng Han, jangan....!
  195. Dia melangkah maju terus dengan hati-hati dan berhenti ketika mendengar suara orang bercakap-cakap.
  196. Kini mendengar bujukan ayahnya dan Keng Han, ia lalu bangkit dan berlari menubruk kedua kaki ibunya.
  197. Tentu saja dia pernah mendengar akan nama Bi-kiam Nio-cu yang kabarnya amat kejam terhadap pria itu.
  198. Masih sedikit sekali orang yang pernah mendengar bahkan mengetahui apa itu persegi panjang keemasan.
  199. Ayu pasrah saja ketika dia mendengar namanya dipanggil-panggil oleh budenya ketika turun dari mobil.
  200. Bagai tawon dionggok dari sarang, berdengung-dengunglah suara anak-anak itu mendengar jawaban Gajah.
  201. Walau tidak melihat tapi kakek ini diam-diam maklum kalau si nenek tidak suka mendengar kata-katanya.
  202. "Benar, Suci. Akan tetapi di sana aku mendengar akan undangan Bu-tong-pai kepada para tokoh kang-ouw.
  203. Lo Cit membelalakkan matanya, ka­kek yang kakinya timpang ini marah sekali mendengar pertanyaan itu.
  204. Wajah Siok Hwa menjadi kemerahan mendengar ucapan ayahnya itu dan ia menonton dengan penuh perhatian.
  205. Begitu mendengar suara Liu Bi, Goan Ciang seperti kemasukan setan saking marah, benci dan sakit hati.
  206. Ha-ha-ha, aku mendengar bahwa orang Khitan ahli gulat, maka engkau mengajak aku untuk saling banting.
  207. Kami sudah mendengar akan semua sepak terjangmu yang membela kepentingan para pekerja kasar di bandar.
  208. Namun jika aku si tua renta ini boleh memberi nasihat harap kalian suka mendengar satu lagi nyanyianku.
  209. "Sudah lama aku mendengar kecerdikan Kai-ong, dan ternyata memang Locianpwe cerdik sekali!" puji Cu In.
  210. Aku sudah mendengar bahwa ia memakai nama Ang Hwa Nio-nio karena di rambutnya selalu ada kembang merah.
  211. Tommy memeluk Rita yang seperti ketakutan mendengar cerita Tommy, ketika ayahnya seperti tidak percaya.
  212. Pada waktu fajar menyingsing, dia terbangun mendengar derap kaki kuda lapat-lapat seperti menggugahnya.
  213. Tapi ketika dia merayapi sebatang pohon yang tumbang, dia mendengar seseorang memanggil-manggil namanya.
  214. Walaupun terkejut mendengar ucapan pimpinannya, namun Hijau Satu cepat berdiri dan tinggalkan tempat itu.
  215. Tiba-tiba Pengiring Mayat Muka Merah mendengar suara suitan tanda bahaya dari pertengahan Lembah Akhirat.
  216. Sudah kurang lebih dua jam Yen Yen tidur dan mendengar keruyuk ayam jago, dara yang peka inipun terbangun.
  217. Keng Han yang tadinya hendak melarikan, diri itu sempat mendengar ucapan ini dan dia benar-benar terkejut.
  218. "Ha-ha-ha, aku sudah tahu karena aku mendengar bahwa Si Bangau Merah telah menikah dengan Si Tangan Sakti.
  219. Buktinya, setelah dia mendengar keterangan di sini, dia pun pergi dan tidak melanjutkan usahanya membunuh."
  220. Dia mengira bahwa tak lama kemudian akan mendengar teriakan ibunya, disusul keluarnya Cu In sambil menangis.
  221. Tak disangkanya bahwa wanita bercadar itu telah mengetahui dan agaknya telah mendengar semua percakapan tadi.
  222. Goan Ciang yang ingin menyenangkan hatinya dan ingin sekali mendengar tentang kekasihnya, membalas senyumnya.
  223. Kini mendengar bentakan yang nadanya bertanya itu, dia menggumam, lirih akan tetapi cukup jelas bagi lawannya.
  224. Ayu hanya bisa takjub mendengar kata-kata gadis di seberang jalan rumahnya itu, yang jadi kawan kecilnya dulu.
  225. "Heh-heh-heh, pantas saja Katak Buduk tadi hendak menghinamu karena aku mendengar dia pernah dikalahkan ibumu."
  226. Ketika dai berjalan disamping gudang, dia mendengar suara-suara aneh digudang seperti seseorang bermain ayunan.
  227. Mereka tadi mendengar suara ribut-ribut di luar kamar, maka mereka membuka pintu untuk melihat apa yang terjadi.
  228. "Apa kalian tidak mendengar hal-hal aneh tentang pondok itu di perkampungan? Pasti penduduk memberitahu kalian."
  229. Ayah dan kedua orang anaknya itu terkejut dan terheran mendengar ucapan Cu Goan Ciang yang mengubah sikapnya itu.
  230. Kini, mendengar ucapan Tay-lek Kwi-ong, Goan Ciang melangkah maju dan berkata dengan sikap tenang namun berwibawa.
  231. Kasihan keponakanku yang menjadi mata gelap mendengar bahwa ayahnya kufitnah, bahkan kubunuh di tempat pembuangan.
  232. Mendadak dia menjadi waspada dan matanya mengerling ke kiri karena dari arah itu dia mendengar suara langkah orang.
  233. Bukankah engkau juga mendengar berita hari ini bahwa Gajah dapat mengangkat patung dewa Gajah penunggu candi itu?".
  234. Dia sudah banyak mendengar tentang Siauw-lim-si (kuil Siauw-lim) yang menjadi pusat orang-orang yang berilmu tinggi.
  235. Keng Han pernah mendengar dari ibu­nya tentang lahirnya sebuah pulau yang menimbulkan gelombang besar di laut utara.
  236. Karto terbangun mendengar off sound suara Rita yang memanggilnya, dia buru-buru bangun dan berlari menuju pintu besi.
  237. Bagaimana mungkin ribuan orang yang menunggu untuk dijemput sang kematian tidak sempat melihat dan mendengar apapun?.
  238. Aku mendengar bahwa ia telah melahirkan seorang anak perempuan, akan tetapi tidak pernah aku melihat anakku itu pula."
  239. Bagi seorang suku Khitan seperti ia, tidaklah aneh mendengar per­nyataan cinta seorang pria secara demi­kian terbuka.
  240. "Engkau tentu pemuda bernama Tao Keng Han, aku sudah mendengar banyak tentang dirimu dan aku kagum sekali, orang muda."
  241. "Tadi aku mendengar bahwa Pangcu dan semua anggota Hwa I Kaipang percaya bahwa cinta kasih kedua pihak dalam perjodohan.
  242. "Saya hendak mencari ayah kandung saya akan tetapi saya mendengar bahwa ayah saya difitnah orang sehingga dihukum buang.
  243. Han Li lalu pergi dari situ dan setelah agak jauh ia mendengar Kwi Hong dan Cia Kun keduanya tertawa-tawa dengan gembira.
  244. Maka The Sun Tek juga mendengar tentang undangan Bu-tong-pai itu walaupun dia belum mendengar akan kematian Bhe Seng Kok.
  245. Mula-mula Cu Goan Ciang khawatir sekali mendengar ucapan pengemis tua itu yang dianggapnya terlalu memandang rendah lawan.
  246. Akan tetapi ketika mendengar bahwa pemuda tinggi besar itu putera guru Keng Han, Cu In menjadi marah dan pergi tanpa pamit.
  247. Sebelum menghilang dibalik pohon-pohon besar di belakang rumah dia masih sempat mendengar suara pintu depan ditendang bobol.
  248. Jabir bin Abdullah berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: Tergetar singgasana Allah atas kematian Sa'd bin mu'adz .
  249. Orang tua yang tengah menyapu halaman angkat kepalanya dan berpaling ketika mendengar ada suara telapak kaki kuda mendatangi.
  250. Dia hendak tertawa gelak-gelak mendengar ucapan si nenek tapi dia melihat sinar yang memancarkan maut di kedua mata si nenek.
  251. Mulai dari menyaksikan reklame-reklame kota sepanjang perjalanan, mendengar iklan di radio dan menyaksikan iklan di televisi.
  252. Pangeran Tao Kuang terkejut mendengar ini dan segera mengajak Cu In dan Keng Han ke ruangan dalam untuk membicarakan hal itu.
  253. Sudah semestinya panglima membawa pasukan besar untukl menumpasnya," kata sang isteri yang ikut merasa terkejut mendengar itu.
  254. Hartawan itu terbelalak, seperti mimpi saja mendengar ucapan puterinya itu dan hatinya tentu saja membantah, "Tapi... tapi..."
  255. Survei dilaksanakan dengan menanyakan opini mereka jika mendengar kata anak-anak (umur tidak di spesifikasi) dan kata memasak.
  256. "Ah, selamat kuucapkan kepada kalian! Enci Bi Kiok, hatiku merasa gembira bukan main mendengar berita yang membahagiakan ini!"
  257. Kami di kota raja mendengar akan pertemuan yang diadakan Bu-tong-pai dan aku menduga bahwa engkau akan mencari ayahmu di sini.
  258. "Akan tetapi siapa yang akan menyingkirkan ketua Bhe Seng Kok? Aku pun mendengar bahwa murid Siauw-lim-pai itu tangguh sekali!"
  259. " Tapi, Ayah. Jangpn-jangan ia akan menyerang Ayah...." kata The Kong, khawatir ketika mendengar nama Cu In, kakak tirinya itu.
  260. Baru saja Niocu melepaskan buntalan pakaiannya dan bersiap-siap hendak mandi, tiba-tiba dia mendengar suara ribut-ribut di luar.
  261. ARKHYTIREMA kembali mendengar bisikan yang memerintahkannya untuk memperingatkan Bangsa LILUA agar tidak membunuh para GORGOLAD.
  262. "Kalau orang-orang melihat wajahku lalu mendengar bahwa engkau.... cinta padaku, bukankah engkau akan menjadi bahan tertawaan?" .
  263. "Kanda Pangeran, kedatangan kami untuk menjenguk Kanda karena kami mendengar bahwa Kanda diserbu orangorang yang hendak membunuh.
  264. karena ke lima perajurit itu begitu mendengar begitu terpukau dan seperti tidak ingat lagi untuk bergerak meninggalkan tempat itu.
  265. Alam memberikan manusia hanya satu lidah tetapi dua telinga supaya kita mendengar dua kali lebih banyak daripada yang kita ucapkan.
  266. Cia Sun dan isterinya gembira mendengar berita ini karena mereka tentu setuju sekali kalau mempunyai mantu puteri Pangeran Mahkota.
  267. Pada saat mata hendak mengatup rapat, tiba-tiba ia terbeliak kejut karena sayup2 mendengar suara seruling mengalun dikesunyian alam.
  268. Cu Goan Ciang kembali saling pandang dengan Shu Ta dan mereka tersenyum geli mendengar kesombongan itu keluar dari mulut sang lurah.
  269. "Sudah lama aku mendengar bahwa Pangeran Mahkota Tao Kuang adalah seorang yang bijaksana dan sekarang terbukti kebenaran berita itu.
  270. Biarpun marah menyaksikan kekejaman dua orang tukang pukul itu dan mendengar pertengkaran tadi, Cu Goan Ciang masih bersikap tenang.
  271. Ibnu Sa'd nerkata: aku mendengar ada yang mengatakan bahwa Julaibib adalah seorang pria dari bani Harits bin Khazraj radhiallahu anhu.
  272. Sudah lama pinto mendengar akan kehebatan ilmu dari ketua Thian-­li-pang, kalau sekarang engkau menghina kami berarti menantang kami.
  273. "Kongcu tentu tadi sudah mendengar bahwa kami sedang mencarikan jodoh untuk anakku Liong Siok Hwa dengan mengadakan pertandingan silat.
  274. "Ah, kami merasa gembira sekali mendengar itu, Kanda. Untuk itu, biarlah kuucapkan selamat dan menyulangi Kanda dengan tiga cawan arak!"
  275. Siaran radio hanya menyuguhkan aspek audio sehingga masyarakat hanya bisa mendengar tanpa bisa melihat wajah dan ekspresi penyiar radio.
  276. Kaisar Cia Cing yang usianya sudah lebih dari tujuh puluh lima tahun itu nampak tenang saja mendengar bahwa dirinya terancam bahaya maut.
  277. Lurah So terkejut, bahkan para tamu yang mendengar disebutnya Tay-lek Kwi-ong (Raja Iblis Tenaga Besar) itu menjadi terbelalak dan jerih.
  278. Hari berganti hari, pekan bersusul pekan dan bulan beralih bulan, Dipa selalu datang untuk mendengar cerita yang dibawakan kakek tua itu.
  279. Dia sudah mendengar akan kelihaian Bi-kiam Nio-cu, maka dia mencabut pedang lebih dulu lalu menyerang lawannya yang masih bertangan kosong.
  280. Pangeran Mahkota Tao Kuang tertarik mendengar ini dan dikawal oleh Tao Kwi Hong dan ibunya, Liang Siok Cu, mereka bergegas menuju ke dapur.
  281. Dan dia mendengar dari ibunya bahwa ayahnya memang sudah mengambil keputusan untuk mengangkat seorang putera mahkota dalam waktu dekat ini.
  282. Tapi tentang cerita Iis tadi, hatinya selalu lumer jika mendengar penderitaan, karena hidupnya sendiri terdiri dari kisah-kisah semacam itu.
  283. Begitu mendengar berita bahwa ada seorang pengacau di bandar, Yo Ci marah dan diapun mengajak selosin pengawalnya cepat pergi ke bandar itu.
  284. "Hemmm, setelah mendengar duduknya perkara, bagaimana mungkin aku membunuh Pangeran Mahkota Tao Kuang yang tidak bersalah?" bantah Keng Han.
  285. Suaranya! Belum pernah dia mendengar ada wanita bersuara semerdu dan se­lembut itu! Hanya ibunya yang dapat bersuara seperti itu, pikirnya.
  286. Ketika dia mendaki bukit itu, dari jauh dia sudah mendengar suara ribut-ribut di depan dan melihat orang-orang dusun berkumpul di luar dusun.
  287. Mereka tadi sedang bersiap hendak makan siang ketika mendengar laporan para koki bahwa di dapur terdapat kakek pengemis yang mencuri makanan.
  288. Juga tidak pernah tahu nasib keluarga si korban, tidak akan pernah mendengar ratapan keluarga si korban dan mungkin istri serta anak-anaknya.
  289. "Aih, dusunmu yang penuh kesengsaraan itu?" Shu Ta sudah pernah mendengar cerita Siauw Cu tentang dusunnya, dan tentang keadaan suhengnya itu.
  290. "Ahhh, kalau begitu engkau masih keponakanku sendiri! Aku sudah mendengar bahwa kakanda Tao Seng menikah dengar seorang puteri Khitan di utara.
  291. "Ah, Paman ini adalah seorang tokoh yang terkenal di dunia kang-ouw, Dinda Pangeran. Tentu engkau pernah mendengar akan julukan Kai-ong, bukan?"
  292. Setelah mendengar itu, Patih Singaranu yang juga merupakan seorang dedengkot persilatan segera lepaskan totokan-totokan di tubuh Ki Dukun Japara.
  293. Sudah lama aku mendengar akan nama besar Pendekar Tangan Sakti Yo Han. Apalagi isterinya yang berjuluk Bangau Merah, adalah seorang wanita sakti.
  294. Baru setengah jam mereka menuruni lereng bukit yang berbatu-batu dan mempunyai banyak gua itu, tiba-tiba mereka mendengar suara gaduh dari depan.
  295. "Aku hendak ke Bu-tong-pai dan mendengar bahwa di sana akan diadakan pertemuan orang-orang kang-ouw, aku pergi ke sana untuk meluaskan pengalaman.
  296. Selagi dia berjalan perlahan-lahan tidak peduli ke mana dia pergi asal ke timur, tiba-tiba pendengarannya yang tajam mendengar langkah kaki orang.
  297. Salah seorang anak yang paling besar menutur "Ketika kami sedang bermain kejar-kejaran, tiba-tiba Naban mendengar suara cengkerik berbunyi nyaring.
  298. Setelah mendengar bahwa Gulam Sang adalah seorang Tibet dan dari Lama Jubah Kuning, mereka semua percaya dan menariknya sebagai sekutu dan sahabat.
  299. Ah, aku pernah mendengar tentang ada­nya ilmu pedang Ngo-heng Sin-kiam yang telah hilang dari peredaran dan tidak ada lagi yang mampu memainkannya.
  300. "Siapakah itu Siauw Cu, ayah?" Kui Hwa tertarik mendengar bahwa seorang di antara dua pemuda yang lihai itu adalah anak yang berasal dari dusun ini.
  301. Dia bertanya-tanya tentang keadaan pemuda itu dan hatinya girang mendengar bahwa pemuda itu sudah yatim piatu dan belum bertunangan apalagi menikah.
  302. Kebetulan sekali pada waktu itu, baru saja dia mendengar laporan para penyelidiknya tentang gerombolan perampok yang bersarang di Bukit Bambu Kuning.
  303. Tao Seng sudah mendengar akan do­ngeng tentang Pulau Es, bahkan sudah mendengar pula akan Keluarga Pulau Es yang terdiri dari orang-orang yang sakti.
  304. Mereka berdua mendengar pula akan hasil pemilihan Beng-cu yang jatuh ke tangan Cu Goan Ciang, pemberontak yang terkenal sebagai buruan pemerintah itu.
  305. Karena itu aku percaya bahwa perbuatannya tadi adalah karena dia mendengar hasutan, mendengar keterangan yang sengaja diatur untuk memanaskan hatinya.
  306. The Sun Tek mendengar langkahnya dan menoleh, lalu berkata kepada Ang Hwa Nio-nio. "Dia ini The Kong, anakku, anak kita karena ibunya telah meninggal.
  307. "Aku juga heran mendengar engkau tadi menyebut Han-ko kepadanya." kata Pangeran Tao Kuang." Di mana dan bagaimana engkau dapat berkenalan dengan dia?"
  308. Ki Rawe Jembor tampak geram mendengar kata-kata Pendekar 212 Wiro Sableng yang jelas-jelas menantang dan sekaligus merendahkan dirinya dan kawan-kawan.
  309. Sesaat sang Dewi agak terkesiap juga mendengar pertanyaan itu, namun akhirnya dia menjawab juga: 'Tak ada peraturan yang berubah di Lembah Bangkai ini.
  310. "Ahhh! Jadi Nona yang disebut Bikiam Nio-cu? Sudah lama sekali aku mendengar dan mengagumi Bi-kiam Niocu yang kabarnya pandai sekali menggunakan pedang.
  311. Dia merasa serba salah begitu mendengar ceramah, betapa sangat berbahaya tidur di sembarang tempat sebagai orang asing, bukan sebagai penduduk setempat.
  312. Bi-kiam Nio-cu sudah mempunyai nama besar maka orang-orang Bu-tong-pai sudah mendengar akan kelihaian pendekar wanita itu maka semua orang menghormatnya.
  313. Toat-beng Kiam-sian Lo Cit tersenyum dan bertanya kepada puterinya, "Siu Lan, engkau telah mendengar sendiri usul pamanmu Tang. Nah, bagaimana jawabanmu?"
  314. Dia pernah mendengar tentang arak yang dicampur jin-som dan rendaman janin kijang yang merupakan minuman yang selain lezat juga amat baik untuk kesehatan.
  315. Lalu lapat-lapat sebelum jatuh pingsan dia mendengar suara perempuan berkata: Hijau Satu! Tolong pemuda itu! Bawa ke guaku dan berikan obat penawar racun!
  316. "Aku harus menghadapi kemarahan Sim Hong Bwe. Ia tidak mau mendengar alasanku, bahkan ia menolak keras ketika aku mengusulkan agar ia suka menjadi selirku.
  317. "Aku berjanji akan taat asal bukan untuk kejahatan!" katanya dan mendengar ucapan susioknya, Thian-yang-cu juga mengikutinya dan mengucapkan janjinya pula.
  318. Kalau tadinya pemuda berusia empat belas tahun itu murung dan penasaran, begitu mendengar keterangan ini, wajahnya berubah cerah dan matanya bersinar-sinar.
  319. Terkejut Cu In mendengar bahwa yang memimpin pertahanan adalah The-Ciangkun."Apakah yang dimaksutkan itu adalah ciangkun yang bernama The Sun Tek?" tanyanya.
  320. Jauh-jauh dia datang untuk membalaskan dendam kematian gurunya, dan kini dia hanya mendengar segala kejahatan gurunya dibeberkan! Apa yang harus dia lakukan?
  321. TETAPI, SBY juga bilang, "Sering saya mendengar ada yang mengatakan sistem di Indonesia rusak dan korup, baik polisi, Mahkamah Agung, peradilan dan birokrasi.
  322. Mereka yang sudah mendengar nama Cu Goan Ciang, juga mereka yang menghormati Pek Mau Lokai dan percaya akan pilihannya, menyambut dengan tepuk tangan gemuruh.
  323. Tay-lek Kwi-ong, majulah sudah lama aku mendengar nama besarmu dan ingin sekali aku melihat sampai di mana kehebatanmu sehingga engkau ingin menjadi Beng-cu!"
  324. Anda pernah mendengar pepatah "Action speaks louder than words?" atau terjemahan bebasnya "Tindakan kita lebih bermakna dibanding kata-kata yang kita ucapkan".
  325. Siaran televisi selain bersifat audio juga ada aspek visual, sehingga masyarakat bisa mendengar sekaligus bisa melihat wajah dan ekspresi sang penyiar televisi.
  326. Pendekar 212 tersentak mendengar teriakan Ka-kek Segala Tahu itu sementara Datuk Lembah Akhirat tidak mengerti apa arti ucapan orang tua bermata putih buta itu.
  327. Baik Wiro maupun Imo Gantra begitu mendengar suara lonceng merobek telinga masing-masing, keduanya segera menutup indera pendengaran dengan aliran tenaga dalam.
  328. Tiba-tiba mereka mendengar suara orang memanggil dan melihat sesosok tubuh dengan cepatnya berlari ke arah mereka. Dari jauh saja Cu In sudah mengenal orang itu.
  329. Baru saja dia mendengar cerita yang berlainan sama sekali dengan yang didengarnya dari Hartawan Ji! Haruskah dia mempercayai semua keterangan Pangeran Tao Kuang?
  330. Sementara itu, Coa Kun dan puterinya ketika mendengar ucapan raksasa itu, otomatis menoleh ke arah dua orang yang duduk di dekat mereka, di kursi kehormatan pula.
  331. Kalau atasanmu mendengar bahwa engkau mencurigai kami, tentu dia akan merasa tidak senang, dan ketua kami akan marah dan penasaran, lalu melapor kepada atasanmu."
  332. Maka, ketika tadi kami mendengar dari kakak Khabuli, tentu saja kami menjadi terkejut sekali," kata Bouw Mimi, kini melirik ke arah kakak misan itu dengan cemberut.
  333. Khalaban yang berusia lima puluh tahun ini tentu saja terkejut bukan main mendengar kata-kata puterinya, akan tetapi juga gembira bahwa puterinya dapat diselamatkan.
  334. Siancai, kata-katamu memang masuk akal, Pangcu. Akan tetapi engkau tadi tentu melihat dan mendengar sendiri betapa bocah ini yang menantang, bukan kami yang memulai.
  335. "Setelah mendengar keteranganmu bahwa engkau telah minum darah ular berjampang, kutahu secara ajaib engkau telah memperoleh suatu anugerah yang jarang diperolah orang.
  336. Baru saat ini aku mendengar seorang pendekar besar meratap minta dikasihani! Dengan gerakan memaksa si kakek membuka jubah sakti Kencono Geni yang melekat di tubuh Wiro.
  337. MESKIPUN selalu merasa bahwa dirinya bukanlah pihak ketiga yang menjadi faktor pemicu, setiap kali mendengar ada artis bercerai, hati Joko Parepare selalu berdesir-desir.
  338. "Eh? Kenapa kasihan, Han-ko?" Bukan main senangnya hati Keng Han mendengar gadis itu menyebutnya Han-ko (kanda Han), karena biasanya gadis itu menyebut namanya begitu saja.
  339. Goan Ciang tersenyum mendengar nada memerintah dalam ucapan itu dan seperti seekor anak domba penurut, diapun memasuki gubuk, diikuti pandang mata gadis itu yang tersenyum.
  340. Ternyata perasaan cintanya tidak bertepuk tangan sebelah dan ketika Liang Cun mendengar tentang pinangan itu, dia pun merelakan puterinya men­jadi selir Pangeran Tao Kuang.
  341. Akan tetapi ketika dia mendengar penjelasan Shu Ta tentang niatnya untuk lebih dulu membawa Bouw Siocia ke Nan-king agar menambah kepercayaan Menteri Bayan, diapun mengerti.
  342. Konsepnya adalah dengan menampilkan sebuah koding kecil di situs anda sehingga setiap pengunjung yang membuka situs anda akan mendengar sebuah iklan audio yang sangat pendek.
  343. Dia pernah mendengar tokoh seperti itu dan dapat menduga bahwa tentu kakek ini yang berjuluk Pek Mau Lokai (Pengemis Tua Rambut Putih) yang menjadi guru kedua dari suhengnya.
  344. "Cu-wi menghendaki bukti?" suara Keng Han nyaring mengatasi suara semua orang yang riuh rendah terheran-heran mendengar bahwa Thian It Tosu yang di atas panggung adalah palsu.
  345. Rasulullah mendengar percakapan mereka, lalu beliau mendatangi mereka dan beliau bergabung bersama mereka, Kemudian beliau bertanya: Apakah kalian mau mendengarkan kabar baik?
  346. Bukan, Su-i. Bahkan aku selama hi­dup belum pernah bertemu dengan me­reka.Akan tetapi ilmu silatmu itu.... aku pernah mendengar subo bercerita ten­tang ilmu-ilmu keluarga itu.
  347. Kakak Andamsuri harap kau lekas mencari Ratu Duyung dan membawanya kemari ... . Wiro hanya bisa tersenyum dan kembali garuk-garuk kepala mendengar ucapan Bidadari Angin Timur itu.
  348. Ketika aku datang berkunjung, aku mendengar tentang peristiwanya dengan Yang-ce Bu-koan! Aku ingin sekali bertemu dengan guru silat dari bu-koan ini untuk membicarakan urusan itu."
  349. Goan Ciang mengangguk sambil tersenyum, dan Lurah Koa yang tadinya tidak percaya mendengar seruan dua orang puteranya, kini baru tahu bahwa memang benar pemuda ini adalah Siauw Cu.
  350. Ah, tidak mengapa, Losuhu. kata Bi-kiam Nio-cu. Sudah menjadi kewajib­an kami untuk membantu yang tertindas, apalagi kami sudah mendengar bahwa mereka itu adalah kaum pemberontak.
  351. Tao Seng atau Hartawan Ji tidak merasa terkejut mendengar ini, karena dia memang sudah diberitahu oleh Gulam Sang bahwa Keng Han telah mendengar keterangan dari Pangeran Tao Kuang.
  352. Rasulullah Saw bersabda: Aku masuk kesurga, lalu aku mendengar bacaan (bacaan Al-Qur'an) lalu aku bertanya: Siapa yang membaca AL-Qur'an? Maka dijawablah: bahwa itu adalah Haritsah.
  353. Tadinya aku tidak tahu bahwa aku bukan anak kandung keluarga Kim. Akan tetapi, setelah aku remaja, aku mendengar rahasia itu dari seorang pelayan keluarga Kim, mejelang kematiannya.
  354. Han Li belum pernah bertemu dengan orang-orang macam itu, akan tetapi ia sudah mendengar banyak cerita tentang orang-orang kasar yang biasanya menjadi perampok dari ibu dan ayahnya.
  355. "Akan tetapi aku mendengar bahwa telah terjadi keributan dan perkelahian antara engkau dan adik misanku Liu Bi, benarkah itu? Dan engkau bahkan telah menawannya? Bagaimana pula ini?"
  356. Memang dia sering mendengar bahwa, di zaman komputer ini banyak bocah-bocah tidak berdosa jadi barang dagangan, atau ibu-ibu yang begitu tega meninggalkan bayinya di sembarang tempat.
  357. Dia tadi sudah mendengar betapa puterinya ini membantu pihak musuh, ikut menyerbu dan menghajar para tukang pukul sampai mereka semua kocar-kacir dan melarikan diri meninggalkan dusun.
  358. "Heh-heh-heh, makanan ini datangnya dari perahan keringat rakyat, apakah kami tidak boleh merasakannya? Aku mendengar bahwa Pangeran Mahkota adalah seorang yang dermawan dan bijaksana.
  359. "Aihh, Shu-sutem engkau kenapakah? Kenapa marah-marah mendengar puteri Menteri Bayan ditawan orang? Hemm, tentu ada apa-apanya ini..." Dia menggoda, akan tetapi yang digoda tetap marah.
  360. Disisi lain kita juga sering mendengar bila para dokter bila mereka sering dituntut akan membuat mereka akan menjadi takut dan bahkan berlaku terlalu berhati-hati dalam menangani pasien.
  361. Dua orang muda bangsawan Mongol yang begitu kaya raya kini minta air minum darinya di tengah jalan yang sunyi? Dia sendiri tidak akan percaya kalau mendengar orang bercerita seperti itu.
  362. Setahun lebih yang lalu, ketua Hek-houw-pang pernah berkunjung ke rumah ayahnya dan dari ibunya ia mendengar bahwa ia dipinang oleh ketua Hek-houw-pang untuk dijodohkan dengan puteranya.
  363. Dia pun sudah mendengar tentang pem­berontakan Lama Jubah Kuning di Tibet, maka kalau guru pemuda ini seorang Lama Jubah Kuning, mungkin Lama itu­lah yang berada di pihak yang bersalah.
  364. Nah, sambutlah seranganku ini!" Tay-lek Kwi-ong membentak, kini tidak sungkan lagi karena kakek tua renta itu tadi telah memandang rendah kepadanya dan semua orang mendengar kata-katanya.
  365. Bagaimana hatinya tidak akan tertarik? Peristiwa aneh itu dialami oleh ibu dan ayahnya sendiri dan mendengar bahwa pulau itu dahulunya dihuni manusia-manusia sakti, hatinya amat tertarik.
  366. Ia berkata: Demi Allah mereka masih tetap berada bersamaku hingga mereka berkumpul semua, aku tak mendengar sedikitpun perkataan mereka dan aku juga tidak mengucapkan sepatah katapun juga.
  367. Akan tetapi sungguh luar biasa sekali bagaimana dia mampu melewati pintu yang tujuh lapis dan membunuh semua penjaga di sebelah dalam sehingga tidak ada yang mendengar atau yang mengetahui.
  368. Mendengar bahwa gadis itu puteri Pangeran Mahkota, Cu In memberi hormat dan dibalas dengan manis oleh Kwi Hong. "Aku sudah mendengar tentang dirimu, enil Cu In, dan aku merasa kagum sekali.
  369. Aku girang mendengar engkau diperlakukan dengan baik, dan sekarang, katakanlah sejujurnya, bagaimana pendapatmu tentang Beng-cu dan para pemimpin pasukan pejuang yang bernama Beng-pai ini?"
  370. Ahhh....! Keng Han berseru kaget sekali, bukan hanya kaget mendengar sumpah yang aneh itu, melainkan kaget sekali terutama karena tanpa langsung gurunya itu telah menyatakan cinta ke­padanya!
  371. Ketika memasuki gapura pintu desa dan tiba di daratan tempat dahulu ia berkelahi dengan Wawa, tiba-tiba ia terkejut mendengar longlong jeritan seorang anak yang disusul dengan lengking tangis.
  372. Han Li tadi terkejut bukan main mendengar gurunya memperkenalkan ayahnya sebagai ketua Thian-li-pang, akan tetapi ia merasa heran dan juga lega mendengar bahwa Kwi Hong pernah ditolong ayahnya.
  373. Walau kini kehilangan kedua lawannya namun sepasang telingnga Pendekar 212 dapat mendengar siuran-siuran angin disgfeitafnya pertanda bahwa dua lawan itu masih ada disitu dan terus menyerangnya.
  374. "Cu-wi (Saudara sekalian) yang terhormat tentu sudah mendengar akan berita yang menyedihkan itu, yaitu bahwa bengcu Bhe Seng Kok telah tewas terbunuh orang yang tidak kita ketahui siapa orangnya.
  375. Kini, mendengar betapa gadis itu berpihak kepada mereka untuk mengusir semua tukang pukul dari tempat tinggal ayahnya sendiri, tentu saja mereka semua merasa gembira bukan main dan berbesar hati.
  376. "Aku hanya mendengar tentang kematian ayah bundaku dari guruku, dan kalau guruku sampai menganggap bahwa engkau musuh besarnya, tentulah engkau telah melakukan hal yang amat jahat terhadap subo."
  377. Ketika Goan Ciang dan Hui Yen menghadap, Pek Mau Lokai bertanya,"Apa yang kalian dengar tentang perkembangan di Nan-king? Aku tidak mendengar lagi adanya pengejaran terhadap para kelompok pejuang.
  378. Biarpun banyak anggauta kang-ouw yang terlibat, akan tetapi Bhe Seng Kok menganggap itu urusan pemerintah dan dia tidak mau melibatkan diri, hanya mendengar laporan dari orang-orang kang-ouw saja.
  379. Pemuda tinggi besar yang masih me­lawan Keng Han mendengar seruan ini lalu melompat ke belakang, sementara Keng Han sendiri tertegun mendengar suara Thian-yang-ji tadi sehingga dia tidak mengejar.
  380. Semua orang kini mendengar bahwa pemuda yang bernama Cu Goan Ciang telah membunuh Bhong-Ciangkun penguasa bandar, juga membunuh banyak prajurit pengawal di rumah Yo Ci, majikan yang mengatur bandar.
  381. Segera mereka melapor kepada ketua mereka dan mendengar ada kereta bangsawan datang Yo Han bersama isteri­nya segera keluar menyambut karena mereka sudah dapat menduga siapa yang datang berkunjung.
  382. Dia terkejut dan heran bukan main mendengar bahwa suhengnya itu telah meninggalkan kependitaannya, menjadi orang biasa, bahkan telah menikah dan kini membiarkan dirinya dipilih menjadi calon Beng-cu!
  383. Akan tetapi agaknya kunjungan kalian ini tidak ada hubungannya dengan Shu-Ciangkun. Marilah kuantar kalain menemui Yauw-Ciangkun, di sana engkau aan mendengar sendiri nanti tentang sahabat kalian itu."
  384. Goan Ciang sudah mendengar bahwa di bandar itu terdapat ratusan orang kuli, terbagi dalam beberapa kelompok atau rombongan dan masing-masing ada mandor atau kepalanya yang mengatur dan membagi pekerjaan.
  385. Goan Ciang dapat menduga bahwa wanita itu tentu pura-pura tidak tahu akan kedatangannya karena dengan ketajaman perasaan dan pendengarannya yang terlatih, mestinya ia tentu sudah mendengarlangkah kakinya.
  386. "Begitupun bagus, Niocu. Kami semua telah mendengar nama besar Bi-kiam Nio-cu. Niocu, bagaimana kalau sebelum aku pergi, aku memberi hajaran kepada bocah ini agar lain kali dia tidak akan menggodamu lagi?"
  387. Akan tetapi, mendengar nasihat Souw Cu In, dia tahu bahwa tentu ilmu pedang kakek timpang itu hebat dan dahsyat, maka kini dia menggunakan pedang pem­berian ibunya atau pedang peninggalan ayah kandungnya.
  388. Kiranya dua orang itu adalah saudara-saudara misan dari atasannya itu, bahkan kemudian dua orang penyelidik itu mendengar bahwa dua orang muda yang mereka curigai itu adalah putera dan puteri Menteri Bayan!
  389. Tadi ketika para prajurit menyerahkan tawanan, Shu Ta mendengar laporan mereka bahwa gadis itu adalah cucu Pek Mau Lokai, pimpinan Hwa I Kaipang, maka tahulah dia bahwa gadis ini seorang pejuang yang gagah.
  390. "Saya girang sekali mendengar keputusan itu, Bouw Kongcu. Sesungguhnya, kamipun sudah menuju ke arah pendekatan, yaitu dengan cara merangkul kelompok yang tidak memusuhi kita bahkan yang suka membantu kita.
  391. "Bagus! Sungguh ucapan yang gagah sekali!" terdengar suara orang memuji dan mendengar suara ini, semua kuli nampak ketakutan dan cepat mereka itu membungkuk dan memberi hormat kepada orang yang bicara tadi.
  392. Ketika tadi Tay-lek Kwi-ong memasuki rumah makan bersama seorang gadis yang menyamar sebagai seorang pria, dia terkejut dan timbul kecurigaannya, apa lagi ketika melihat sikap dan mendengarucapan gadis itu.
  393. Peserta yang tinggalnya berdekatan dapat bersama-sama menggunakan satu speaker phone yang dilengkapi dengan mic sehingga setiap orang dapat mendengar pembicaraan dan dapat berpartisipasi dalam telekonferensi.
  394. Abu Sa'id al-Khudriy berkata: aku mendengar Ibad bin Basyar berkata: Wahai Abu Sa'id, tadi malam aku bermimpi, seakan akan langit terbentang untukku, kemudian tertutup kembali, itu pertanda Syahid insya Allah.
  395. Tang Hun girang sekali mendengar suara ini karena suara itu adalah suara ayahnya! Memang yang baru datang itu adalah Hek-houw Tang Kwi sendiri, seorang kakek bermuka hitam berusia kurang lebih lima puluh tahun.
  396. Aku melihatmu sekarang ini, tiada ubahnya seperti ia ketika itu! Bentuk tubuhmu, matamu itu, dan suaramu! Engkau seperti pinang dibelah dua dengan Hong Bwe! Karena itulah aku ingin engkaumendengar penjelasanku."
  397. Sejak mendengar berita duka itu aku mencoba menemukan penamaan kepribadian Pascal yang sejak lama dikenal umum sebagai pemuda jangkung, berpembawaan tenang, selalu ramah, berjiwa sosial suka menolong tanpa pamrih.
  398. Dari Aisyah radhiallahu anha ia berkata: Suatu malam Rasulullah Saw shalat tahajud dirumahku, kemudian beliau mendengar suara Ibad bin Basyar, lalu beliau bertanya: Wahai Asiyah bukankah ini suara Ibad bin Basyar?
  399. Bahkan mereka yang tidak diundang sekalipun, hanya mendengar saja bahwa Bu-tong-­pai mengundang orang-orang kang-ouw, banyak pula yang memerlukan datang untuk melihat perkembangan, menonton dan menambah pengalaman.
  400. Lalu para sahabat bertanya kepada istri Handzalah, istrinya menjawab: Ia (suamiku) berangkat dari rumah menuju peperangan dalam keadaan junub, ia langsung bersiap ketika mendengar ada seruan untuk berjihad dijalan Allah.
  401. Abdullah bin Umar berkata: lalu Abu Aqil bangkit mencari pengikutnya, lalu aku bertanya kepada Abu Aqil: apa yang ingin kau lakukan? Engkau tak dapat berperang lagi, ia menjawab: aku mendengarsuara seesorang memanggilku!
  402. Setelah kami menjelang dewasa, ketika itu aku berusia enam belas tahun dan dia berusia dua puluh tahun, pada suatu malam dia mendengar bahwa aku bukan adik kandungnya, bahkan bukan apa-apanya, dia....dia mencoba merayuku.
  403. Tiba-tiba terdengar ribut-ribut di luar, dan tiga orang itu mendengar dengan jelas teriakan-teriakan bahwa orang-orang Jang-kiang-pang datang menyerbu, bahkan mulai terdengar teriakan-teriakan perkelahian yang riuh rendah.
  404. Wiro hanya tersenyum kecil mendengar kata-kata orang tua bermata juling itu lalu dia berpaling pada Juminto dan berkata: Menurutku, istrimu bukan dicekik atau disedot Dedemit, setan ataupun jin ganda-ruwo! Istrimu keracunan!
  405. Biarpun dia sudah mendengar akan kelihaian Thian Moko, akan tetapi tokoh itu kini sudah tua renta, bagaimana mungkin mampu menandingi kekuatannya yang dahsyat? Biar dia kalahkan kakek ini lebih dulu agar mendapat kesan baik.
  406. Di tempat persembunyian mereka, di sebuah bukit kecil di lembah Yang-ce, mereka mendengar berita tentang kematian Pek Mau Lokai dan para anggota Hwa I Kaipang, dari mereka yang berhasil lolos dari sergapan pasukan pemerintah.
  407. Tadinya penjaga itu mengira bahwa panglima itu tentu akan marah dan menyuruh dia mengusir wanita pengganggu itu, akan tetapi dia kecilik ketika melihat pangeran itu dan puteranya bangkit berdiri ketika mendengar pelaporannya.
  408. Dan Niocu ini agaknya bersahabat baik dengan Keng Han! Pada saat itu dia membutuhkan pembantu yang pandai dan begitu bertemu dengan Niocu hatinya tertarik, apalagi mendengar bahwa nona ini Bikiam Nio-cu yang namanya tersohor.
  409. Biarpun kita belum pernah saling berkenalan, akan tetapi kami berdua sudah mendengar nama besar Koa-taijin dan kami mendengar bahwa dalam masa yang tidak aman ini, taijin membutuhkan bantuan orang-orang yang boleh diandalkan.
  410. Pek Mau Lokai dan Tang Hui Yen yang sudah mendengar akan kehadiran Panglima Shu Ta di situ, yang semalam melakukan perundingan rahasia dengan para pimpinan perkumpulan Beng-pai, tertawa, bahkan Pek Mau Lokai tertawa bergelak.
  411. " Itu ayah datang!" kata Kwi Hong, dan mendengar bahwa yang datang adalah Pangeran Mahkota, Cu In segera berdiri dengan perasaan tidak enak, Ia belaum pernah bartemu dengan Pangeran Mahkota dan merasa kedatangannya mengganggu.
  412. Maka, Joko Parepare pun"terpesona" ketika mendengar Presiden Abdurrahman Wahid justru jadi bertekad hendak mempertahankan, dengan jiwa-raganya, UUD 45, yang mengatur lima tahun masa jabatan, dengan pertanggungjawaban di ujungnya.
  413. Gertakannya untuk memanaskan hati lawan ini berhasil menyinggung harga diri dan kegagahan lawan karena mendengar ini, Goan Ciang lalu menancapkan tongkatnya di atas tanah dan menghadapi panglima Mongol itu dengan tangan kosong pula!
  414. Bagus, engkau ternyata keras kepala dan sombong, sudah sepatutnya aku meng­hajarmu! teriak guru silat itu agar semua orang mendengar bahwa dia ter­paksa melawan seorang gadis remaja karena gadis itu sombong dan tidak mau minta maaf.
  415. Yo Han yang marah kepada Pek-lian-pai dan Pat-kwa-pai, ketika mendengar bahwa Thian It Tosu dari Bu-tong-pai mengadakan undangan kepada orang-orang gagah, lalu berangkat dan kini dia ditemani isterinya, Si Bangau Merah, dan puterinya.
  416. Menteri Bayan memang bukan seorang panglima, akan tetapi mendengar betapa puterinya ditawan oleh pemberontak, dia menjadi marah sekali dan ingin menyaksikan sendiri penumpasan sarang gerombolan pemberontak itu oleh pasukan pemerintah.
  417. Rembulan dan matahari akan bertindihan di satu garis lurus! Gerhana! Matahari akan mengalami gerhana! Kata-kata terakhir si kakek keras sekali tapi sangat tercekat sehingga semua orang yangmendengar men-jadi bungkam dalam kegelisahan.
  418. Keng Han menjadi kagum, akan tetapi tidak seperti para pria lain, dia menyembunyikan kekagumanya dan dengan hati geli mendengar betapa orang­-orang di beberapa meja itu saling beri bisik memuji-muji kelihaian dan kecantik­an gadis itu.
  419. Setelah selesai makan, Bi-kiam Nio­cu berkata, Selama perjalanan kita ke Tibet, engkau harus selalu mentaati omonganku, Keng Han. Aku. jauh lebih berpengalaman darimu, kalau engkau tidakmendengar omonganku, bisa-bisa engkau akan celaka.
  420. Artinya, jam berapapun atau sedang apa pun, apabila mendengar sebuah informasi, seperti kebakaran, kereta api terguling, pesawat terbang jatuh, perampokan, atau tragedi lainnya, seorang wartawan yang baik harus mengejar sumber berita tadi.
  421. MESKIPUN berbilang abad terkabarkan, kemudian kita sama bersaksi, membaca dan mendengar "hingga kini, bulan ke- 12, di ambang milenia baru" bahwa tiada yang lebih indah dari tilawah kesabaran dan mazmur kedamaian, kita lalai jua, terpedaya.
  422. Pemuda ini sudah mendengar dari ayahnya bahwa pinangan mereka atas diri Han Li ditolak halus oleh orang tua gadis itu, maka dia tidak mengharapkan lagi dan perhatiannya beralih kepada Kwi Hong yang tidak kalah cantiknya dibandingkan Han Li.
  423. Mendengar ucapan itu, Lurah Koa otomatis menengok dan memandang kepada Bong Kit. Keduanya bertemu pandang dan wajah Bong Kit menjadi semakin buruk, kehitaman karena dia marah sekalimendengar dua orang pemuda itu melamar untuk menjadi pengawal.
  424. Engkau adalah Pangecan Tao Seng, berarti engkau adalah ayah kandungku! Juga aku sudah mendengar bahwa engkau sama sekali tidak difitnah oleh Pangeran Tao Kuang. Engkau dihukum buang karena usahamu membunuh Pangeran Tao Kuang mengalami kegagalan.
  425. Mendengar sikap dan mendengar ucapan yang nadanya dingin itu, Cu In yang merasa marah sekali kepada wanita yang menjadi ibu dan gurunya itu berkata, "Kalau tidak dibujuk Ayah dan Keng Han, sampai mati pun aku tidak akan mau datang ke sini lagi!"
  426. Bagus! Sudah lama pinto mendengar akan kehebatan Pendekar Tangan Sakti Yo Han. Pinto hanya memiliki sedikit saja kepandaiah, akan tetapi kalau Yo-­pangcu dapat menyamainya, biarlah pinto mengaku kalah! Bhok-im-cu sudah men­cabut sebatang golok.
  427. Sebetulnya Goan Ciang tidak ingin berkenalan dengan perwira pemerintah yang hendak ditentangnya, akan tetapi untuk menolak, dia merasa tidak enak kepada Yo Ci. Pula, dia ingin melihat danmendengar apa hubungan tuan rumah ini dengan penguasa itu.
  428. Mereka telah mendengar berita ditawannya kedua orang pimpinan itu dan mereka sedang prihatin dan berbincang-bincang bagaimana mereka akan dapat menolong kedua orang pimpinan mereka yang kabarnya ditawan dalam benteng pasukan pemerintah di Nan-king.
  429. "Ayah, aku mengenal baik Keng Han itu!" kata Kwi Hong dan tidak seorang pun di antara mereka mengetahui betapa hancur rasa hati Kwi Hong! Tadi, begitu mendengar Keng Han mengaku sebagai putera Pangeran Tao Seng, ia merasa jantungnya seperti ditikam.
  430. Aku pernah mendengar perkataan Tuhan, manusia tidak akan bisa membanggakan kebesaran, kekuasaan Tuhan. Paranormal yang menyembuhkan penyakit kanker paling kronis dengan memindahkannya ke tubuh kambing pun berkata, ini jauh di luar batas kuasa manusia.
  431. Melihat ini keempat orang tua itu hanya tersenyum, maklum bahwa sudah wajar kalau seorang gadis merasa malu mendengar dirinya dibicarakan un­tuk urusan perjodohan! Sementara itu, Cia Kun juga merasa tidak enak dan melihat ini, Yo Han berkata kepadanya.
  432. Akan tetapi, komandan kota Nan-king ini tidak marah, bahkan dia merasa gembira sekali mendengar ditawannya pemberontak Cu Goan Ciang dan cucu dari Pek Mau Lokai yang menjadi pimpinan Hwa I Kaipang, perkumpulan pengemis yang dianggap menentang pemerintah.
  433. Para penduduk yang mendengar ini sudah cepat memandang ke atas pohon dan kini mereka melihat seorang pemuda duduk nongkrong di atas cabang pohon, mereka memandang dengan hati tegang, tidak tahu siapa pemuda itu, kawan dari para penjahat tadi ataukah bukan.
  434. "Ha-ha-ha, seorang pendekar memang harus bertindak demi kebenaran bukan karena mendengar omongan orang!" Kaiong Lu Tong Ki berseru nyaring dan masih terdengar ucapannya itu oleh Keng Han. Pemuda itu melompat pagar tembok di ujung taman dan keluar dari situ.
  435. Akan tetapi tiba-tiba terdengar bentakan nyaring dan semua pengeroyok mengundurkan diri mendengar bentakan ini dan di situ telah muncul seorang kakek berusia enam puluhan tahun yang memegang sebatang tongkat dan mendatangi tempat itu dengan terpincangpincang.
  436. Tidak ada orang lain mendengar bisikan Shu Ta tadi, juga tidak ada yang melihat bahwa yang diberikan oleh panglima itu kepada A Sam, bukan uang receh seperti yang diberikannya kepada pengemis lain, melainkan sehelai kertas yang dilipat-lipat sekecil uang receh.
  437. Ahhh....! Keng Han bukan hanya terkejut mendengar ucapan itu, melain­kan juga terkejut mendengar suara lain, suara gerakan orang-orang di sekitar mereka! Akan tetapi karena malam itu gelap sekali dan api unggun itu tidak terlalu besar, dia tidak melihat apa-apa.
  438. "Mereka telah menyerbu sarang gerombolan pemberontak!" kata Bouw Ku Cin ketika mendengar sorak-sorai dan canang dipukul, tanda bahwa pasukan pemerintah telah mulai menyerbu sarang gerombolan pemberontak setelah tadi melihat tanda panah api yang dilepas oleh Shu Ta.
  439. Karena ingin segera mendengar tentang Shu Ta, kakak beradik itu segera melanjutkan perajalanan menuju ke benternuntuk menemui Yauw-Ciangkun, juga Shu-Ciangkun, diiringi oleh Panglima Khabuli yang tersenyum-senyum bangga dapat menemani kedua orang adik misannya ini.
  440. Apalagi kini berdatangan pasukan pengawal lain yang mendengar akan perkelahian itu dan mereka datang berbondong-bondong untuk membantu teman-teman mereka. Melihat ini, Tung-hai Lo-mo berseru, _Lari....! Dia sendiri sudah meloncat jauh ke belakang untuk melarikan diri.
  441. Untung bahwa selama menjadi murid Lauw In Hwesio ketua kuil Siauw-lim-si di lembah Huai, dia belum pernah bertemu dengan supeknya yang bernama Bouw In Hwesio itu, hanya mendengarnamanya saja dan keterangan dari suhunya, bahwa supeknya itu lebih lihai dari pada suhunya.
  442. Ketika pertempuran memanas dan kaum muslimin tampak terdesak, mereka mulai menuju unta – unta mereka, sedangkan Abu Aqil terlihat lemas akibat luka yang dideritanya, ia mendengar Mu'nu bin Uday berseru: Wahai kaum anshar, Allah, Allah, seranglah musuh – musuh kalian.
  443. "Paman Yatucin," kata Bouw Kongcu yang sudah biasa menyebut Yauw-Ciangkun dengan sebutan paman dan nama aslinya, "sebetulnya apakah yang telah terjadi dengan saudara Shu Ta? Kamimendengar dari kakak Khabuli bahwa dia hampir saja ditangkap sebagai mata-mata! Bagaimana ini?"
  444. MESKIPUN koran-koran terbit setiap hari, dan televisi serta radio memancarkan siaran dari pagi sampai pagi lagi, dalam sebulan ini, Joko Parepare merasa tidak membaca, tidak melihat, dan tidakmendengar apa -apa. Halaman koran dan layar televisi, semuanya seperti putih saja.
  445. "Berapakah jumlah anggota Hwa I Kaipang?" tanya Siauw Cu, hatinya tertarik sekali dan kagum mendengar bahwa para pengemis, justeru orang-orang yang paling miskin, memiliki semangat begitu besar dan keberanian yang luar biasa untuk menantang pemerintah penjajah yang amat kuat.
  446. Dia amat dikenal karena semua orang mendengar betapa pemuda ini berjiwa pahlawan yang menentang penjajahan dengan berani, dan mendengar pula bahwa Cu Goan Ciang menjadi orang buruan pemerintah, namun tak pernah dapat ditangkap karena dia amat cerdik dan pandai mengatur siasat.
  447. Dia melakukan penyelidikan terhadap perkumpulan-peckumpulan silat besar itu dan mencari kelemahankelemahan mereka. Akan tetapi sukar sekali menemukan kelemahan mereka, sampai akhirnya diamendengar betapa ketua Bu-tong-pai yang bernama Thian It Tosu berada dalam keadaan yang tidak sehat.
  448. Khabuli dan selosin orang pengawalnya tentu saja sudah mendengar akan peristiwa yang terjadi di perbentengan Nan-king itu, ketika seorang berkedok hitam telah membunuh banyak penjaga dan membebaskan dua orang tawanan dan kemudian betapa orang-orang berkedok hitam mengacau di kota Nan-king.
  449. Untung bagi mereka bahwa yang memeriksa dan menanyai mereka adalah Shu-Ciangkun. Setelah mendengar penjelasan kedua orang pemilik kedai bahwa yang membunuh Khabuli dan selosin anak buahnya adalah dua puluh lebih orang-orang berpakaian hitam dan berkedok hitam pula, dua orang itupun dibebaskan.
  450. Sementara itu, Kwa-kauwsu yang sudah mengenal Lee Siang mengetahui bahwa gadis itu adalah sumoi dari ketua Jang-kiang-pang yang membuatnya tergila-gila, akan tetapi dia tidak mengenal Cu Goan Ciang walaupun tadi dia sudah mendengar laporan bahwa Cu Goan Ciang adalah kakak misan dari calon isterinya!
  451. Hampir tiga tahun yang lalu dia merantau sampai ke daerah Secuan, menyusuri sepanjang sungai Yang-ce. Pada suatu senja, ketika dia mendayung sebuah perahu kecil sederhana yang dibelinya dari seorang nelayan, tiba-tiba dia mendengar jerit seorang wanita di pantai yang sunyi dan penuh semak belukar itu.
  452. Empat orang itu mendengar seruan ini dan mereka pun membatasi serangan mereka. Biarpun demikian, tetap saja Keng Han terkepung ketat sekali oleh empat orang itu dan setelah dia dapat membela diri sampai hampir seratus jurus, ruyung di tangan Lam-hai Koai-jin mengenai punggungnya, membuat dia terhuyung.
  453. Dengan memperlihatkan ilmu silatnya yang ternyata mampu menandingi ilmu kepandaian Yen Yen, dengan sendirinya para anggota Hwa I Kaipang menjadi kagum dan tentu tidak akan ada yang merasa penasaran kalau nanti mereka mendengar bahwa pemuda yang baru datang itu diangkat menjadi pembantu utama sang ketua.
  454. Melihat Shu Ta masih bersikap acuh, walaupun di dalam hatinya Shu Ta terkejut setengah mati mendengar bahwa mereka ini putera Bayan, menteri yang amat berpengaruh dan besar kekuasaannya karena menjadi tangan kanan Kaisar Togan Timur, pemuda Mongol yang bernama Bouw Ku Cin itu menyambung kata-kata adiknya.
  455. Sarang mereka teramat kuat sehingga tidak mungkin bagi kami untuk dapat menyusup masuk dan menyelamatkan Bouw Siocia. Hanya kami berhasil membekuk seorang anggota gerombolan danmendengar darinya bahwa Bouw Siocia dalam keadaan selamat dan sehat, dan dijadikan sandera penting maka diperlakukan sebagai tamu.
  456. Cu Goan Ciang memandang tajam kepada kakak beradik itu, dan sementara itu, di situ sudah berkumpul banyak sekali penduduk dusun yang ketakutan mendengar berita bahwa semua tukang pukul Lurah Koa kini telah dipanggil oleh hartawan Ji. Kemudian Cu Goan Ciang berkata dengan suara lantang dan pandang mata tajam.
  457. "Singgg...!" Keduanya sudah mencabut pedang masing-masing. Tadi mereka sudah mendengar dari ayah mereka bahwa dua orang pemuda itu melamar sebagai pengawal dan kini sedang diuji kemampuan mereka dengan dikeroyok dua puluh lima orang pengawal yang hendak mencegah mereka berdua menawan kedua orang putera lurah!
  458. Kemudian dia mendengar bahwa gadis yang telah diperkosanya itu membunuh diri, dan mendengar pula bahwa ketua Jang-kiang-pang dibuntungi oleh suaminya sendiri yang kemudian dia dengar adalah seorang pemberontak yang menjadi buronan pemerintah! Dan kini, si kedok hitam ini mengaku disuruh arwah Kim Lee Siang untuk membunuhnya.
  459. Dua tenaga panas dan dingin naik ke kedua lengannya, yang panas menyusup ke lengan kanan, yang dingin menyusup ke lengan kiri, kemudian dia berseru, Maafkan saya, Losuhu! dan dia pun memukul dengan dorongan kedua tangan sambil mengerahkan seluruh te­naganya karena dia sudah mendengar bahwa Dalai Lama ini seorang manusia sakti.
  460. Dan dengan segala tantangan yang menghadang –diantaranya krisis politik Thailand, macetnya peta jalan demokrasi Myanmar, sengketa Preh Vihear Thailand-Kamboja– di bawah bayang-bayang ancaman krisis keuangan global, ASEAN harus menyongsong masa depan tanpa pernah lagi dapat mendengar pendapat dari salah seorang "tokoh ulung"-nya.
  461. Ketika Panglima Khabuli yang tadinya bertugas di Wu-han akan tetapi sering berkunjung ke Nan-king itu mendengar dari dua orang anak buahnya bahwa pagi hari itu ada dua orang muda yang mencurigakan memasuki Nan-king, diapun cepat keluar senriti untuk menyaksikan dan kalau perlu menangkap dua orang yang mencurigakan itu untuk mencari pahala.
  462. Suaminya, Bouw In Hwesio yang sekarang kalau memperkenalkan diri bernama Bouw In saja, terkejut ketika mendengar bahwa kakak misan isterinya itu bukan lain adalah Twa-sin-to Coa Kun dan karena kebetulan perantauan mereka tiba tak jauh dari Nan-king, merekapun pada suatu hari mengunjungi Coa Kun atau Coa-pangcu (ketua Coa) di kota Nan-king.
  463. Sudah ada sepuluh orang yang terpelanting dalam gebrakan pertama itu, maka para pengeroyok itupun menjadi jerih dan begitu mendengar aba-aba Bong Kit yang telah mencabut pedang, mereka semuapun mencabut senjata mereka. Ada yang memegang golok, pedang, tombak, ruyung dan mereka kini mengepung dua orang pemuda itu dengan sikap bengis dan mengancam.
  464. Hek-houw Tang Kwi mengerutkan alisnya dan berkata kepada Bi-kiam Niocu, "Bi-kiam Nio-cu, aku mendengar bahwa engkau seorang wanita gagah, akan tetapi mengapa engkau mencampuri urusan pribadi antara Hek-houw-pang dan Kwi-kiam-pang? Apa yang dilakukan puteraku sudah sepantasnya karena kedua orang murid Kwi-kiam-pang melanggar wilayah kekuasaan kami."
  465. "Ha-ha-ha, Cu-suheng, kaukira aku ini orang macam apa? Aku sudah menerima budi yang berlimpah dari suhu dan para saudara di kuil Siauw-lim-si. Untuk membalas budi itupun aku belum mampu, bagaimana mungkin aku berani minggat? Tidak, suheng. Setelah mendengar suheng meninggalkan kuil, aku segera menghadap suhu dan mohon perkenan suhu untuk turun gunung pula.
  466. Rombongan yang membawa kuda dan onta itu mem­bawa pula pasukan pengawal yang kuat sehingga mengherankan hati Keng Han dan Bi-kiam Nio-cu. Ketika mereka ber­tanya, mereka mendengarketerangan bahwa perjalanan ke barat sekarang tidak aman karena adanya perang saudara an­tara para pendeta Lama Jubah Kuning yang memberontak terhadap golongan Lama Jubah Merah.
  467. Pelayan rumah makan itu disebut Beng-cu! Pada hal, ia pernah mendengar bahwa yang terpilih menjadi Beng-cu di dunia kang-ouw adalah Cu Goan Ciang, orang yang dikenal sebagai buruan pemerintah! Saking heran dan ingin tahunya, Mimi melangkah maju dan memandang kepada pemuda pelayan rumah makan itu penuh perhatian, mengamati dari atas ke bawah dengan terheran-heran.
  468. Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Cu Goan Ciang sudah berlutut di depan pintu rumah gedung hartawan Ji. Para pelayan yang mendengar ratapannya bahwa dia datang untuk mohon bantuan hartawan Ji karena ibunya, satu-satunya keluarga yang masih ada, meninggal dunia semalam dan dia membutuhkan peti mati, ada yang menaruh iba dan melaporkan kepada Ji wan-gwe (Hartawan Ji).
  469. Bibi guru telah datang! Kalian tidak akan memaksaku untuk kawin! katanya dan dia menghampiri Cu In. Toat-beng Kiam-sian Lo Cit memandang penuh perhatian dan semakin heran mendengar Keng Han menyebut bibi guru, kepada seorang gadis yang berpakaian putih dan mukanya bagian bawah tertutup sutera putih! Teringatlah dia kepada Bi-kiam Nio-cu yang dahulu disebut subo oleh pemuda ini.
  470. Akan tetapi sekali ini bukanlah pemberontakan biasa, bukan sekedar gerombolan pemberontak yang mudah ditumpas! Aku mendengar kabar bahwa pemuda yang bernama Cu Goan Ciang, yang terpilih sebagai Beng-cu dan dijuluki Rajawali Lembah Huai, telah berhasil menghimpun banyak sekali pemuda dari dusun-dusun, dan banyak tokoh kang-ouw yang berkepandaian tinggi, membentuk sebuah pasukan yang kuat.
  471. Kalau kaisar dan putera mahkotanya bukan ayahnya, lalu di mana adanya ayahnya dan apa pula kedudukannya? Dengan hati-hati agar jangan sampai kentara bahwa dia menaruh perhatian, dia lalu bertanya, Memang saya belum banyak merantau di dunia ramai sehingga tidak tahu apa-apa, Paman. Akan tetapi saya pernah mendengar tentang seorang pa­ngeran bernama Pangeran Tao Seng. Adakah nama pangeran yang demikian itu?
  472. Agar rakyat tidak mengenalku, maka aku menyaru menjadi Hartawan Ji. Diam-diam aku bersekutu dengan orang-orang yang menginginkan jatuhnya kerajaan Ceng, dan aku berniat untuk membunuh Pangeran Mahkota Tao Kuang dan juga Kaisar! Kalau mereka berdua tewas, aku sebagai pangeran tertua berhak atas tahta kerajaan! Kemudian aku mendengar tentang kedatanganmu dan bahwa engkau seorang yang memiliki kepandaian tinggi.
  473. Ketika Rasulullah Saw bangkit berdiri melaksanakan shalat aku berdiri dekat dengannya hingga aku dapat mendengar sebagian bacaanya, dan aku bergumam dalam hati: Demi Allah aku adalah seorang pria yang cerdik lagi pandai, aku juga seorang penyair tidak akan terkecoh mana yang baik dan mana yang buruk, untuk apa lagi aku mendengarkan perkataan ini, apabila menurutku baik maka akan aku terima, namun apa bila buruk pasti aku tinggalkan.
  474. Selagi semua orang kebingungan mendengar bahwa gadis berpakaian pria itu adalah anak kakek yang disangka penculik, Mimi sudah berteriak, "Aku bukan anaknya dan dia memang menculik aku! Dia penjahat besar, tolonglah aku!" Setelah berkata demikian, Mimi sudah menerjang dan menyerang dengan pukulan ke arah dada Tay-lek Kwi-ong. Kakek ini menjadi marah sekali dan dia menangkis sambil mengerahkan tenaga sehingga tubuh gadis itu terhuyung.
  475. Akan tetapi, ketika dia mendengar pernapasan nenek itu mulai terengah, mengertilah dia akan maksud Pek Mau Lokai. Sepasang Iblis Tua Sungai Kuning yang sudah tua renta itu memang lihai bukan main dan kalau hanya mengandalkan ilmu silat dan kekerasan, tentu akan sukar sekali mengalahkan mereka. Oleh karena itu, satu-satunya jalan yang dipergunakan Pek Mau Lokai adalah mengambil keuntungan dari ketuaan lawan, yaitu daya tahan dan pernapasannya.
  476. "Aihh, sejak kami masih kecil, betapa seringnya kami mendengar keluhan dan protes, walaupun belum pernah ada yang bicara sedemikian terang-terangan dan tanpa takut seperti engkau, sobat! Kami kakak beradik sejak mulai dapat berpikir, telah melihat keadaan rakyat jelata yang dilanda kemiskinan, akan tetapi apa yang dilakukan oleh dua orang kakak beradik seperti kami? Eh, kalau boleh kami mengetahui, engkau ini siapakah? Jelas bukan pemuda dusun.
  477. Kalau sampai ia dapat tertawan oleh Kwa-kauwsu adalah karena ia sama sekali tidak menduga bahwa guru silat itu demikian tergila-gila kepadanya sehingga tidak segan melakukan kecurangan dan mengeroyoknya untuk mendapatkan dirinya, secara halus maupun kasar! Kini, mendengar ucapan pemuda yang sama sekali tidak pernah dilihatnya itu dan ucapan sumoinya, iapun mengerti bahwa siapapun adanya pemuda itu, tentu dia datang diajak sumoinya untuk menolongnya.
  478. Ibnu Hayyah berkata: Demi Allah aku tak pernah mengetahui diantara kaum Muslimin ada yang lebih menyukai pulang ketengah keluarganya hingga ia terbunuh atau berhasil meraih kemenangan, lalu kami tak mendengar suara lain kecuali bunyi besi akibat saling beradu antara pedang dengan pedang, sampai diketahui bahwa banyak jatuh korban dari kaum muslimin, ketika musuh melihat kami berjuang dengan gigih dan tak mau mundur sedikitpun maka mereka dapat dikalahkan.
  479. Biarpun mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang yang memakai kedok hitam tadi dan mereka tidak tersangkut urusan perkelahian yang menyebabkan tewasnya pasukan pemerintah, namun kedai mereka telah berubah menjadi tempat pembantaian di mana tiga belas orang pasukan pemerintah kini menjadi mayat, berserakan di kedai mereka! Mereka hanya dapat menangis dan masih menangis ketika pasukan pemerintah datang dari Nan-king mendengar berita tentang pertempuran itu.
  480. "Sudahlah, Siauw Cu. Kita di antara orang sendiri, kalau tidak saling bantu lalu siapa yang akan membantu kita?" kata Pek Mau Lokai. "Begitu bertemu di depan kuil itu dan mendengar engkau mengaku bernama Siauw Cu, aku sudah menduga bahwa engkau tentulah Cu Goan Ciang yang telah menggegerkan itu, yang dikagumi semua pejuang karena engkau telah berani membunuh perwira, kemudian membunuh banyak perajurit seorang diri saja, bahkan engkau berani menentang Jang-kiang-pang yang menjadi antek pemerintah Mongol.
  481. "Hemm, terus terang saja, Ciangkun. Saya menghormati Ciangkun sebagai komandan di Nan-king yang bertanggung jawab akan keamanan dan ketertiban di sini, maka saya datang memenuhi undangan Ciangkun. Sebelum saya menyatakan pendapat dan keputusan saya menyambut tawaran Ciangkun, saya ingin mendengar dulu, apa yang dapat saya lakukan untuk membantu Ciangkun. Terus terang saja lebih dulu saya beritahukan bahwa kalau saya disuruh membantu Ciangkun untuk menumpas pemberontak, saya tidak akan dapat menerimanya.
  482. Dari Irbadh bin Sariah radhiallahu anhu, ia berkata: Aku mendengar bahwa Rasulullah Saw bersabda: Terjadi perdebatan antara para syahid yang gugur dalam berjuang dijalan Allah dengan mereka yang wafat tidak karena berperang dijalan Allah, nanti di hadapan Allah, para syahid berkata: saudara – saudara kami gugur sebagai mana kami gugur ( dalam berjuang di jalan Allah ), kemudian mereka yang wafat diatas tempat tidurnya ( bukan karena berjuang dijalan Allah) berkata: saudara – saudara kami wafat sebagaimana kami wafat.
  483. Khalid bin Walid berangkat menjumpai kaumnya, ketika mereka mendengar seruan adzan menandakan datangnya waktu shalat, mereka berhenti, namun jika mereka belum mendengar seruan adzan mereka terus menyerang, kemudian ia mengutus Ukasyah bin Muhshan dan Tsabit bin Aqram sebagai intel untuk memberikan informasi kekpadanya, ia mengutus Ukasyah bin Muhshan dan Tsabit bin Aqram karena mereka berdua adalah penunggang kuda yang handal, Kuda yang ditunggangi oleh Ukasyah bernama zaram dan yang ditunggangi oleh Tsabit bernama Mahbar.
  484. Jantung Shu Ta berdebar keras penuh ketegangan ketika dia kembali ke Nan-king bersama empat orang pembantunya menghadap Yauw-Ciangkun dan di situ hadir pula Menteri Bayan! Ternyata baru kemarin Menteri Bayan dan dua ratus orang prajuritnya tiba di Nan-king dan di marah bukan main mendengar dari puteranya, Bouw Ku Cin bahwa puterinya, Mimi diculik oleh seorang tokoh sesat bernama Tay-lek Kwi-ong! Dia memerintahkan untuk segera menyebar penyelidik mencari puterinya yang terculik, akan tetapi Yauw-Ciangkun segera memberitahukan bahwa pembantunya yang paling dapat diandalkan, yaitu Panglima Muda Shu Ta, sedang melakukan penyelidikan sendiri.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.