Friday, 19 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "sewaktu". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "sewaktu"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "sewaktu" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "sewaktu", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "sewaktu" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "sewaktu"

  1. 9. Posisi tubuh sewaktu tidur (Niven Neil, 2000)
  2. Cucu Tua Gila itu menggigil sewaktu mencabut pedang.
  3. "Kamu sempet merhatiin Mama nggak sewaktu pamitan tadi?"
  4. Terlebih sewaktu di sebelahnya iblis Putih Ratu Pesolek berbisik.
  5. Saya lupa sewaktu sedang berbelanja sekitar sepuluh menit yang lalu.
  6. "Sobat sewaktu di Jakarta, Pih," dia memperkenalkan kepada papih-mamih-nya.
  7. udara sewaktu pukulan saktinya tiba-tiba membalik menghantam dirinya kembali!
  8. Mungkin sudah waktunya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka sewaktu makan !!!
  9. Mesin perahu, misalnya, mungkin rusak sewaktu perahunya jauh dari fasilitas San Juan.
  10. "Lho, itu kan ucapan Mbak Rachma sewaktu dikunjungi Mbak Mega, Sukma, Guntur dan Guruh?"
  11. Ketika ditanya kenapa? Ternyata dia sangat menyesali, kenapa sewaktu hidup di dunia dia sangat kurang ibadahnya.
  12. Ia menekankan para pelaku kekerasan pada dasarnya juga korban dari kekerasan yang diterima sewaktu masih junior.
  13. Untungnya, dulu sewaktu sekolah, ia pernah diajarkan oleh guru bahasa Indonesia-nya cara membuat surat lamaran kerja.
  14. Tongkat besi kuningnya putung sewaktu keris sakti itu membabat hampir sepertiga dari panjangnya! Tangannya bergetar dan terasa panas.
  15. Ketenangan, keterpesonaan, dan kegembiraan, semuanya melebur jadi satu sewaktu kita melihat pelangi," begitu kata papanya tempo hari.
  16. Cepat-cepat dia mengambil golok bengkok milik Datuk Sora lalu tinggalkan tempat itu melalui jalan yang ditempuhnya sewaktu datang tadi.
  17. Saya keseleo sewaktu bermain tenis. Rasanya tidak apa-apa setelah bermain tenis tapi kemudian mulai berubah biru-hitam. Apakah itu serius?
  18. "Untunglah, sewaktu ditanyai wartawan soal surat DPR kepada Presiden, Mas Arman menghindar dengan mengutip ungkapan: 'Sebuah senyuman lebih berharga daripada seribu kata.
  19. Ia memulai karirnya di Keng Po dan sewaktu Keng Po ditutup, melanjutkannya di Harian Pos Indonesia dan Mingguan Djaja, sebelum kemudian membantu Rumah Sakit Husada di Jakarta juga.
  20. JAKARTA, KOMPAS.com รข€” Patung Barack Obama sewaktu kecil yang terletak di Taman Menteng, Jakarta Pusat, akhirnya diputuskan untuk dipindah ke SD Menteng 01, tempat Presiden AS itu dulunya bersekolah.
  21. File hasil pemampatan dengan algoritma Run-Length harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
  22. Seperti pada algoritma Run-Length, file hasil pemampatan dengan algoritma Half-Byte harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
  23. Tongkat besi kuning di tangan sang empu menderu laksana titiran, menekan dan mengemplang, menggebuk dan menusuk, membuat Kepala Pasukan itu terdesak dan berseru keras sewaktu akhirnya pedang di tangannya dihantam mental oleh pukulan keras ujung tongkat.
  24. Seperti pada kedua algoritma sebelumnya, file hasil pemampatan dengan algoritma Huffman harus ditandai pada awal datanya sehingga sewaktu pengembalian ke file asli dapat dikenali apakah file tersebut benar merupakan hasil pemampatan dengan algoritma ini.
  25. Cakar keduanya berukuran relatif pendek merupakan bukti bahwa species ini tidak terbiasa menangkap burung-burung sewaktu terbang, dan tentu saja burung-burung yang kuat tidak terlalu takut terhadap Elang Jawa dibandingkan dengan alap-alap atau jenis elang lainnya (Mooney, 1997 dalam Sozer dkk., 1998).
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.