Wednesday, 3 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "nampak". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "nampak"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "nampak" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "nampak", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "nampak" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "nampak"

  1. Ahhh....! Gulam Sang nampak ter­kejut.
  2. Lee Siang terbelalak, nampak kaget sekali.
  3. Raja Pengemis itu nampak girang bukan main.
  4. Sepasang mata penunggang kuda nampak membeliak.
  5. Taman Istana Pangeran Mahkota nampak indah sekali.
  6. Dan pulau itu baru lahir itu nampak lengkap sudah.
  7. "Pemuda" yang nampak masih muda sekali itu tertawa.
  8. RUMAH PANGGUNG Ki Dukun Japara nampak gelap gulita.
  9. Dua orang tosu yang nampak gagah dan bertubuh tegap.
  10. ( Dalam shot itu nampak dikejauhan asap-asap mengepul )
  11. "Ayah....!" Cu In berseru dan dahinya nampak kemerahan.
  12. Akan tetapi kulihat puterinya tadi tidaklah nampak jahat."
  13. Tinggal dua orang pemilik kedai yang kini nampak ketakutan.
  14. Lee Siang nampak cantik manis dan wajahnya berseri gembira.
  15. Suasananya amat meriah dan semua orang nampak bergembira ria.
  16. Yang nampak hanya dua gulungan sinar pedang dan sinar tongkat.
  17. Bahkan wajah Lee Siang juga nampak bergembira dan murah senyum.
  18. Kehidupan di Nan-king dan sekitarnya nampak tenteram dan tenang.
  19. Tubuhnya yang tinggi besar itu nampak kokoh kuat seperti benteng.
  20. Wajah yang mulai berkerut merut itu masih nampak tampan dan gagah.
  21. "Bagus, engkau sungguh nampak gagah perkasa, sumoi!" kata Koa Sek.
  22. Pada saat itu, nampak orang-orang berdatangan dengan obor di tangan.
  23. Dalam usianya yang empat puluh tahun, ia masih nampak cantik jelita.
  24. Keraton nampak sepi, hanya tiga orang pengawal kelihatan di pintu depan.
  25. Para nelayan itu nampak ketakutan, saling pandang dan menggeleng kepala.
  26. Mereka lalu duduk berdampingan dan Mimi masih nampak gelisah dan bingung.
  27. Tidak tampan memang, akan tetapi nampak jantan dan menyeramkan bagi lawan.
  28. Kalau tadinya, segala hal nampak menyenangkan, kini menjadi me­nyedihkan.
  29. Dia merasa tubuhnya menjadi lemas dan segala sesuatu nampak buruk baginya.
  30. Dua orang jagoan tinggi besar itu menundukkan mukanya dan nampak ketakutan.
  31. "Bagus!" kata Tung-hai Lamo. "Perkelahian ini tidak nampak oleh orang lain.
  32. Dalam waktu semalam saja, ada lima orang berkedok hitam nampak di mana-mana.
  33. Pada saat itu, nampak sinar kecil merah menyambar ke arah kakek raksasa itu.
  34. Thian It Tosu yang memimpin rapat itu nampak bersemangat dan gembira sekali.
  35. Apalagi duduk di atas kuda yang tinggi besar itu, dia nampak gagah bukan main.
  36. Tiba-tiba nampak bayangan tubuh orang yang menangkis pedang yang terpental itu.
  37.      Di ujung ruangan nampak seorang tua menumbuk batu keras berwarna hitam.
  38. Keunikan pelaksanaan upacara adat di desa ini juga nampak pada upacara kematian.
  39. Mandor gendut juga tidak ada, diganti seorang mandor yang kurus dan nampak ramah.
  40. Gulam Sang nampak terkejut dan melangkah mundur setindak mendengar pertanyaan itu.
  41. Pangeran Tao San, putera kedua dari Kaisar Cia Cing, juga nampak tampan dan gagah.
  42. Mula-mula langit di timur, terutama di atas lautan, nampak merah seolah kebakaran.
  43. Dia mengejar dan mencari terus, namun tidak nampak jejak orang yang dicarinya itu.
  44. Belum lama dia berjalan, dia melihat suara gaduh di depan dan nampak debu mengebul.
  45. Bola api merah itu cepat sekali, nampak naik dari permukaan laut, lalu nampak semua.
  46. Gadis itu nampak membelalakkan matanya dan memandang ke depan, lalu alisnya berkerut.
  47. Di bagian dada nampak jelas balur cidera bekas hantaman kaki Jagal iblis Makam Setan.
  48. Warna merah lagit itu bertepi kuning emas dan di sana sini nampak awan putih kebiruan.
  49. Cu In sama sekali tidak nampak gugup atau gelisah, bahkan sepasang matanya berseri-seri.
  50. The Sun Tek membelalakkan kedua matanya, lalu wajahnya nampak muram dan mengandung duka.
  51. Di sana, di dadanya sebelah kiri, nampak ada tanda lima telapak jari merah, jelas sekali.
  52. Semua itu membuat kebahagiaan tidak nampak lagi dan membuat kita merasa tidak berbahagia!
  53. Tubuhnya tinggi agak kurus, namun penuh dengan otot melingkar-lingkar, nampak kokoh kuat.
  54. Dia nampak seperti baru bangun tidur dan pakaiannyapun tidak lengkap, seperti tergesa-gesa.
  55. Ketika pedang itu dicabutnya, nampak sinar berkilat, tanda bahwa pedang itu tajam bukan main.
  56. Dia mendengar daun pintu besi dibuka orang dan nampak tiga orang memasuki tempat tahanan itu.
  57. Semua cita-cita nampak indah gemilang, membuat kita berebut dan berlomba untuk mendapatkannya.
  58. Hanya bedanya, yang baru muncul ini bersuara lembut, sedangkan yang pertama tadi nampak marah.
  59. Akan tetapi serangan mereka dapat dielakkan oleh tosu yang selama ini nampak kurang sehat itu.
  60. Dukkk....! Orang itu mengaduh, goloknya terlepas dan dia pun roboh ber­gulingan, nampak kesakitan.
  61. Akan tetapi kenapa di kota Nan-king sendiri tidak nampak seorangpun pengemis anggota Hek I Kaipang?
  62. Strip hitam di dada dan kaki belum nampak dan berangsur-angsur akan semakin jelas menjelang dewasa.
  63. Dengan cahaya senter ala kadarnya ketiga orang itu berenang menuju Yuke yang nampak sudah kelelahan.
  64. Nah, sambutlah pe­dangku ini, Sobat! Lu Siu Lan sudah mencabut pedangnya dan nampak sinar menyambar.
  65. Di sesi itu nampak three way handshaking (paket SYN, dibalas dengan SYN/ACK, dan dibalas dengan ACK).
  66. Hal ini nampak misalnya pada hubungan ibu -anak, suami -istri atau kepala keluarga -anggota keluarga.
  67. Saat itu di langit memang nampak muncul sang surya, bulat penuh dan memancarkan sinarnya dengan terik.
  68. Pintu gerbangpun tidak nampak ada penjaga seolah tempat itu telah ditinggalkan tanpa ia mengetahuinya.
  69. Lewat tengah hari, pada hari itu, suasana di sarang gerombolan yang biasanya lengang itu, nampak meriah.
  70. Dari muka dan tangan yang nampak dapat diketahui bahwa gadis itu memiliki kulit yang putih mulus kemerahan.
  71. Dari uraian di atas nampak bahwa perbedaan persentasi senyawa kimia akan menyebabkan perbedaan sifat semen.
  72. Langit bersih sehingga semua bintang nampak di angkasa bagaikan butir-butir mutiara di hamparan beludu hitam.
  73. Seorang wanita yang usianya sudah empat puluh tahun lebih namun masih nampak cantik dan lembut, menyambutnya.
  74. Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Yauw-Ciangkun menemui Shu-Ciangkun dan wajahnya nampak serius sekali.
  75. Berbaur dengan asap nampak tubuh berkain putih kelihatan melayang, kemudian menudingkan tanganya dengan kaku.
  76. "Saudara Shu Ta, engkau kelihatan gagah sekali!" seru Mimi dengan suara lantang dan ia nampak gembira sekali.
  77. Tidak nampak kapan ia men­cabut pedang akan tetapi tiba-tiba ada sinar terang menyambar ke arah cabang pohon.
  78. Sepasang matanya yang tidak ditutupi itu nampak bening dan bersinar tajam menyapu kedua orang datuk sesat itu.
  79. Pada waktu itu, karena tadi matahari amat teriknya, jalan yang keluar dari Nan-king ke utara itu nampak sunyi.
  80. Meskipun halaman itu gelap namun benda yang ada di dalam kantong, berupa bdbuk putih kelabu nampak berkilauan.
  81. Biasanya, Bu-tong-san nampak sunyi saja karena memang para penduduknya hanya orang-orang dusun yang bersahaja.
  82. Pintu kamar Tommy membuka, nampak sosok tubuh Tommy secara silhouette, kemudian berjalan menuju tengah kamarnya.
  83. Itulah usahanya agar tidak dapat nampak wajahnya oleh pria dan agar tidak ada pria yang jatuh cinta kepada­nya.
  84. Pada saat itu, nampak bayangan berkelebat dan tahu-tahu di situ telah berdiri seorang wanita yang cantik jelita.
  85. Gubuk itu nampak reyot dan tua, namun ketika mereka berdua masuk, ternyata rangkanya terbuat dari kayu yang kuat.
  86. Dari atas pohon Keng Han dapat melihat lebih jelas lagi dan kini nampak olehnya betapa hebatnya gerakan gadis itu.
  87. Mendengar perkenalan diri ini, pemuda itu nampak tertegun dan dia memandang kepada Siu Lan dengan penuh perhatian.
  88. Ibu kota Lha-sa amat besar dan ter­utama sekali bangunan kuno yang megah di bukit itu nampak amat megah dan hebat.
  89. Adapun pemuda ke dua yang nampak muda dan juga bodoh itu, lebih mengagumkan lagi kalau orang melihat wajah aslinya.
  90. Cahaya sekian banyaknya bintang di angakasa, tidak terhitung banyaknya, membuat cuaca di bumi nampak remang-remang.
  91. Dua belas orang itu memandang dan nampak marah, akan tetapi dari dalam joli terdengara suara lembut seorang wanita.
  92. "Hemmm, udang besar saus tomat itu nampak menggapai-gapai kepadaku," bisik Kai-ong dan dia menjilat bibirnya sendiri.
  93. Kadang nampak bintang meluncur lalu lenyap membuat kita bertanya-tanya apa sebenarnya yang ter jadi jauh di atas itu.
  94. Coa Kun sudah menerjang lagi, kini sambil menggerakkan goloknya dan nampak gulungan besar sinar yang menyambar-nyambar.
  95. Selain sesi web, nampak juga sesi ping dimana ada paket "ICMP echo request" yang dibalas dengan paket "ICMP echo reply".
  96. Biarpun pakaiannya seperti pedagang dan tubuhnya tinggi kurus nampak lemah, kiranya Juragan Lui bukan seorang yang lemah.
  97. "Tak tahu diuntung! Lemah dan picik, mabok kesenangan!" Menteri yang usianya sudah setengah abad ini nampak marah sekali.
  98. Pada wajahnya mulai nampak rambut halus dan dapat dilihat bahwa kelak akan menjadi seorang laki-laki tampan gagah berewok.
  99. Pemuda itu tertawa dan walaupun usianya juga sekitar dua puluh tahun, namun dia nampak seperti kanak-kanak ketika tertawa.
  100. Tidak nampak seorangpun pengemis yang berpakaian hitam-hitam, yaitu anggota Hek I Kaipang (Perkumpulan Pengemis Baju Hitam).
  101. Jelas nampak seorang yang pakaiannya kembang-kembang! Anggota pengemis baju kembang! Dan agaknya Yen Yen mengenal orang itu.
  102. Di antara percakapan mereka, nampak tatapan mata yang mengandung sinar kemesraan, senyum yang membayangkan kebahagiaan hati.
  103. Pengaruh budaya melalui TV nampaknya sudah mulai nampak pada cara ABG (Anak Baru Gede) desa ini berkomunikasi satu sama lain.
  104. Akan tetapi, ketika mereka tiba di dekat semak belukar, nampak bayangan orang berkelebat dan sinar pedang berkilat menyambar.
  105. Dia nampak semakin tampan kalau tertawa dan agaknya hal ini diketahui­nya benar, maka dia pun tertawa dengan bebas dan lepas.
  106. Baru kurang le­bih sepuluh li mereka berjalan, tiba-tiba dari depan datang seorang petani berlari­-lari dan nampak ketakutan.
  107. Melihat wajah yang murung itu, wajah yang biasanya berseri kini nampak demikian sedih, Siu Lan merasa iba kepada suhengnya itu.
  108. Akan tetapi di antara para pembesar itu, yang nampak menyolok dan disambut dengan penuh kehormatan adalah seorang pria raksasa.
  109. Setelah ini dia tahu bahwa 'pemuda' itu adalah Yen Yen, maka dari muka yang nampak kotor itu, dia dapat mengenal wajah Yen Yen.
  110. Seorang kakek dan seorang nenek yang keduanya berusia delapan puluh tahun, memegang tongkat dan kurus, nampak ringkih dan loyo.
  111. "Nah, begitu lebih akrab, bukan? Toako, pagi-pagi benar engkau sudah bangun dan nampak segar, sudah mandi dan berganti pakaian.
  112. "Ah, Kim Siocia, engkau sungguh nampak cantik jelita sekali sore ini!" demikian kata panglima itu setelah dia dipersilakan duduk.
  113. Pemuda ini seorang pemuda Khitan yang bertubuh tinggi besar, wajahnya tampan dan gagah dan penampilannya , nampak kokoh dan kuat.
  114. Baik wanita cantik maupun gadis manis itu membawa sebatang pedang di punggung mereka sehingga mereka nampak anggun dan juga gagah.
  115. Dia seorang laki-laki yang usianya sekitar lima puluh tahun, namun masih nampak tampan dan muda, tubuhnya masih ramping dan kokoh.
  116. Pemuda remaja yang seperti petani lugu itu nampak ketakutan, membungkuk-bungkuk dan berkata suara gemetar, "Jangan marah, tuan...."
  117. Akan tetapi tiba-tiba muncul kakak beradik Koa di tempat sunyi itu dan dari sikap mereka, jelas nampak bahwa mereka itu marah sekali.
  118. Kulitnya yang agak hitam itu mengkilap seperti berminyak, namun wajah itu tidak kelihatan buruk, bahkan menarik karena nampak jantan.
  119. Nampak anak panah api meluncur tinggi ke atas sampai tiga kali dan akan nampak jelas dari tempat jauh seperti bintang beralih tempat.
  120. Buktinya banyak bintang yang sudah beratus tahun masih nampak cemerlang di angkasa sedangkan manusia sudah berganti beberapa generasi.
  121. Biarpun hatinya merasa kasihan sekali, akan tetapi Goan Ciang tidak memperlihatkan sikap ini, bahkan kini dia nampak lega dan gembira.
  122. Akan tetapi ketika mereka tiba di seberang sungai itu, tidak nampak bayangan Siu Lan. "Tentu sumoi sudah mereka bawa ke sarang mereka!"
  123. Dia itu bertubuh tinggi besar dan nam­pak gagah dan tampan, mukanya bundar dan sepasang matanya lebar sehingga wajah itu nampak asing.
  124. "Engkau mencari mampus!" bentaknya dan goloknya menyambar ganas, mendatangkan angin bersiutan dan nampak sinar terang menyambar-nyambar.
  125. Oleh karena ini dalam pelayanan terhadap pasien baik oleh pihak dokter dan rumah sakit nampak terlihat sebagai buah seolah "simalakama".
  126. Baru setelah gulungan itu lenyap dan nampak Han Li berdiri di situ dengan pedang bersembunyi di lengan kanarnya, mereka bertepuk tangan.
  127. Gurunya yang demikian lihai nampak ketakutan bertemu dengan seorang tua yang tim­pang kakinya! Akan tetapi dia tidak be­rani bertanya.
  128. Laki-laki ini usianya empat puluh tahun lebih, mukanya penuh brewok dan tubuhnya sungguh menakutkan, tinggi besar dan nampak kokoh kuat.
  129. Kaisar Cia Cing yang usianya sudah lebih dari tujuh puluh lima tahun itu nampak tenang saja mendengar bahwa dirinya terancam bahaya maut.
  130. Akan tetapi sebelum dua orang pemuda itu menyambut, nampak bayangan berkelebat didahului sinar terang dan terdengar suara berkerontangan.
  131. Selagi dia berdiri termangu, nampak bayangan berkelebat dan kini sepasang kakek dan nenek Huang-ho Siang Lomo telah berdiri di hadapannya.
  132. Tubuh mereka itu rata-rata tinggi besar dan nampak kuat, dan di pinggang mereka terdapat pedang, sikap mereka gagah, angkuh dan mengancam.
  133. Terutama sekali Keng Han. Sudah sering dia melihat malam penuh bintang, akan tetapi entah bagaimana, belum pernah nampak seindah malam ini.
  134. Akan tetapi pada saat itu, nampak berkelebat empat bayangan orang dan di situ muncul empat orang pria yang usianya sekitar empat puluh tahun.
  135. Akan tetapi yang menyolok sekali, kalau di bagian luar dijaga ketat sekali, di sebelah dalam bahkan sunyi tidak nampak penjaga atau pengawal.
  136. Yang diserang adalah para peronda, kemudian bayangan hitam itu nampak berkelebatan di dekat pintu gerbang, merobohkan lagi dua orang prajurit.
  137. Hyaaaaattt.... ahhhhh! Dia berseru dengan suara melengking dan dari kedua telapak tangannya nampak sinar putih kebiruan menyambar ke arah lawan.
  138. Kandang kuda yang nampak di sebelah kiri agak ke belakang dekat gedung itu saja sudah mengalahkan semua rumah warga dusun dalam hal keindahannya.
  139. Begitu cepat gerakan kedua orang ini sehingga mereka hanya nampak seperti dua bayangan berkelebatan, di antara gulungan sinar pedang dan tongkat.
  140. Sepuluh orang pengawal yang nampak bengis dan kuat membukan daun pintu dan berdiri di luar kamar itu, siap untuk turun tangan apabila diperintah.
  141. Karena golok itu merupakan modal mereka bekerja dan dipercaya Ji wan-gwe, maka mereka selalu mengasah senjata itu sehingga nampak berkilauan tajam.
  142. Betapapun kuatnya angin, mana mampu merobohkan sebatang pohon cemara yang nampak lemas dan lemah? Heh-heh, majulah dan keluarkan semua kepandaianmu!"
  143. menggerakkan ta­ngan, tahu-tahu dia telah merampas se­batang pedang dari tangan anggauta yang terdekat dan nampak sinar pedang ber­kelebat tiga kali.
  144. Pria itu nampak terkejut dan terheran-heran melihat bahwa yang muncul adalah seorang gadis yang mukanya ditutup cadar putih, pakaiannya juga serba putih.
  145. Ini nampak dari ucapan Galloway yang menjelaskan bahwa tempat bersemayam dijaga sepanjang waktu oleh angkatan laut US dan dikelilingi oleh SOSUS detector.
  146. Kini sudah nampak pasukan gerombolan itu berlari-larian mendaki bukit yang penuh batu-batu dan nampak gundul karena tanah kapurnya tidak subur sama sekali.
  147. Selagi Siu Lan melangkah sambil melamun, tiba-tiba nampak sesosok bayangan berkelebat dan tahu-tahu di depan rombongan itu telah berdiri seorang wanita cantik.
  148. Pada hari ke empat, Bouw In Hwesio berpamit kepada Lan Bi yang nampak pucat dan kurus karena selama tiga hari itu ia hanya menangis saja, lupa makan lupa tidur.
  149. Dia memang nampak gagah dan menyeramkan, akan tetapi pembawaannya menunjukkan bahwa dia seorang tinggi hati, angkuh dan membanggakan kedudukan dan kekuasaannya.
  150. Beranikah engkau melawan kami, Cu Goan Ciang?" tantang laki-laki tua renta yang nampak loyo akan tetapi yang tadi dengan mudahnya mengalahkan Tay-lek Kwi-ong itu.
  151. Dan banyak di antara mereka yang merasa iba kepada pemuda yang nampak pendiam dan sederhana itu, karena sukar mencari orang yang mampu menandingi kelihaian Yen Yen.
  152. Ketika dua orang yang akan bertanding itu berdiri saling berhadapan, memang nampak jelas sekali perbedaannya, yaitu dalam penampilannya, Shu Ta kalah segala-galanya.
  153. Mereka ini memang nampak sederhana, dengan caping petani, dengan kulit muka, leher dan tangan kecoklatan terbakar sinar matahari, dan pakaian mereka dari kain kasar.
  154. Ia lalu menegaskan bahwa cara berperang yang nampak dalam film Transformers ini merupakan sebagaimana layaknya ketika angkatan bersenjata US berperang pada kenyataan.
  155. Goan Ciang memandang heran karena dalam suara gadis itu kini terkandung getaran aneh dan ketika dia melihat mukanya, jelas nampak betapa rasa takut terbayang di sana.
  156. Pria itu memang menyeramkan, tinggi besar hitam dan nampak kokoh kuat seperti sebongkah batu karang, namun, Shu Ta melihat titik kelemahan, yaitu pada pandang matanya.
  157. Dia terkejut bukan main melihat wajah kekasihnya yang cantik manis itu, dengan rambut kusut akan tetapi tidak mengurangi kecantikannya, nampak membiru dan pucat sekali.
  158. Ketika dia menyapu kebun, diapun mengintai ke arah dua orang putera lurah yang sedang berlatih silat dan agaknya sekali ini guru silat Teng nampak kesal dan marah-marah.
  159. Wajah dari kebanyakan jasad manusia membatu yang digali dari Pompeii masih utuh sama sekali, ekspresi wajah-wajah tersebut pada umumnya nampak kebingungan/terkagum-kagum.
  160. "Ehhh....?" Keng Han menghentikan langkahnya dan memandang Cu In. Wajah bercadar itu hanya nampak garis-garisnya saja dalam malam yang hanya diterangi bintang-bintang itu.
  161. Tranggggg....!! Pertemuan antara kedua tenaga dahsyat itu hebat sekali dan nampak api berpercikan keluar dari tempat tembakau huncwe itu dan kedua­nya mundur dua langkah.
  162. Raksasa berkulit hitam yang tubuhnya kokoh kuat ini sudah mengayun pedangnya dan nampak sinar pedang berkelebat, terdengar bunyi mengaung saking kuatnya pedang itu diayunkan.
  163. Meskipun tidak begitu nampak jika tidak diperhatikan dengan saksama, namun kendaraan-kendaraan yang dipakai untuk film ini seluruhnya merupakan sumbangsih dari General Motors.
  164. Perjalanan meninggalkan Tibet itu kembali melalui Beng-san. Seperti ketika berangkatnya, Nio-cu kembali nampak gelisah ketika harus melewati daerah tempat tinggal subonya itu.
  165. Biarpun tempat itu terkepung tenda-tenda yang amat banyak, namun tidak nampak ada orang memperhatikan mereka dan Shu Ta mengerti bahwa hal ini memang sudah diatur oleh suhengnya.
  166. Karena merasa belum pantas memelihara kumis jenggot, maka dia sering kali mencukurnya, akan tetapi baru dicukur beberapa hari saja sudah nampak rambut yang subur itu tumbuh lagi.
  167. Ketika memasuki dusun Cang-cin, Siauw Cu atau yang lebih tepat kita sebut Cu Goan Ciang karena dia bukan anak kecil lagi, dan sutenya, Shu Ta melihat betapa dusun itu nampak sunyi.
  168. Kwi Hong yang menemani ayah ibunya nampak Cantik dalam pakaian biru tua dan muda, dengan rambutnya yang di gelung ke atas, dihias Bangau Emas dan ujungnya diikat sehelai pita merah.
  169. Tubuhnya tinggi besar dengan perut yang gendut, nampak kokoh seperti baru karang dan usianya sekitar empat puluh lima tahun, matanya lebar bulat dan hidungnya besar, bibirnya tebal.
  170. Memang Shu Ta yang bertubuh kekar itu nampak gagah bukan main, apa lagi kumis dan jenggot orang muda ini yang tumbuh lebat, terpelihara dengan baik, membuat dia nampak gagah berwibawa.
  171. Biarpun ketua Thian-li-pang itu hanya bertangan kosong saja dan Thian-­yang-ji bersenjata pedang, namun jelas nampak betapa dalam belasan jurus saja Thian-yang-ji mulai terdesak hebat.
  172. Beberapa orang nelayan mulai nampak di tepi laut, berpakaian tebai menahan dingin, ada yang mulai membenahi perahu, membetul­kan jala dalam persiapan mereka mencari nafkah di hari itu.
  173. Setelah dekat baru nampak bahwa pulau itu di bagian tengahnya gundul dan terdapat bagian menonjol seperti bukit, dan pohon­-pohon yang tumbuh itu hanya tumbuh di bagian pinggirnya saja.
  174. Gerakannya luwes dan tidak tergesa-gesa, air yang dituangkannya pun mengalir kecil memasuki rongga mulutnya dan nampak lehernya bergerak-gerak lembut ketika ia minum dan menelan air itu.
  175. Dari obyek 27a dapat kita lihat bahwa representasi mengenai nilai kebebasan ini jelas nampak pada saat Optimus berkata "Freedom is your right" yang artinya 'kebebassan adalah hak kalian'.
  176. Pergantian pengawal sudah dilakukan dan para perajurit pengawal yang baru nampak masih segar dan mereka mengepung kamar kaisar, bahkan kadang melakukan perondaan di sekeliling tempat itu.
  177. Tawanya lepas bebas, tidak ditutup-tutup! seperti gadis lain akan tetapi ketika ia tertawa bebas itu, wajahnya nampak lucu dan cerah, nampak semakin manis seperti wajah seorang kanak-kanak.
  178. Akan tetapi, biarpun dari luar nampak sudah kosong, setelah dia masuk ke dalam kuil yang besar namun keadaannya rusak dan kosong itu, di sebelah dalamnya sama sekali tidak kosong atau sepi.
  179. Telingamu tidak menyolok, seperti telinga orang biasa, akan tetapi dahimu terlalu lebar dan bentuknya mengandung wibawa, sebaiknya ditambah rambut di depan sehingga akan nampak lebih kecil.
  180. Akan tetapi, Gu Lam Sang mendesak terus dengan Pek-coa-kiam yang ampuh itu sehingga Keng Han harus berloncatan dan mengelak ke sana sini dan nampak terdesak dan tidak mampu balas menyerang.
  181. Matanya tajam sekali dan ketika itu, ia berdiri seperti patung me­mandang kepada Keng Han dan Nio-cu. Tangan kirinya memegang sebatang ke­butan dan di punggungnya nampak se­batang pedang.
  182. Pada saat itu nampak bayangan putih berkelebat amat cepatnya dan sinar putih panjang menyambar ke arah Keng Han. Pemuda ini terkejut sekali, mengira bah­wa Ang Hwa Nio-nio yang menyerangnya.
  183. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan jalan menggambarkan keadaan pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak sekarang.
  184. Ketika wanita itu tadi menurunkan kedua tangan dari muka untuk memegang ujung jubah sehingga wajahnya terbuka dan nampak jelas, diam-diam Bouw In Hwesio terkejut dan jantungnya berdebar keras.
  185. Di sampingnya turun pula seorang wanita yang usianya sebaya, anggun dan cantik, tubuhnya masih ram­ping, juga wajahnya nampak berseri ke­tika melihat Yo Han dan Tan Sian Li keluar menyambut.
  186. Di belakang orang ini nampak selosing orang yang berpakaian seperti tukang-tukang pukul, pakaian ringkas dan mereka semua membawa pedang di pinggang, seperti pasukan yang berpakaian seragam saja.
  187. Peti itu hampir tak terangkat empat orang kuli yang bertubuh kokoh kuat, namun pemuda yang tinggi tegap dan sederhana itu dengan mudahnya mengangkat peti itu seorang diri, dan nampak ringan saja!
  188. Akan tetapi setelah Siu Lan menjadi dewasa, nampak cantik jelita, cintanya sebagai kakak itu berubah menjadi cinta seorang pria terhadap wanita dan mengharapkan sumoinya itu untuk menjadi jodohnya.
  189. Akan tetapi, dari sini biarlah aku berjalan kaki saja," katanya dan dia melihat betapa gadis itu nampak tersipu, tentu teringat betapa tadi mereka duduk berhimpitan, seperti sepasang pengantin saja.
  190. Beberapa saat lamanya, Yo Ci diam saja dan menarik napas beberapa kali, lalu berkata, "Aku mengerti perasaanmu, sicu. Memang sepintas lalu nampak betapa aturan yang kami tentukan itu kejam dan memeras.
  191. Dari bukit itu, kalau ia menoleh, ia akan melihat Bukit Naga yang dari situ nampak memanjang dan berlekuk-lekuk, seperti tubuh seekor naga dan karena bentuknya itulah maka bukit itu disebut Bukit Naga.
  192. Dia naik perahu bersama Paman Ji Koan nelayan tua itu menuju ke pulau kosong yang oleh para nelayan disebut Pulau Hantu. Dia telah tiba di pulau dan nampak ada tujuh buah perahu di tepi dekat batu-batu.
  193. Dia kalah kuat dalam hal tenaga! Kemarahan dan rasa penasaran membuat Coa Kun meraih gagang goloknya dan segera nampak sinar berkilat ketika golok besar yang tergantung di pinggang itu telah dicabutnya.
  194. Tidak nampak Yen Yen di situ, melainkan seorang pemuda remaja yang pakaiannya seperti pemuda petani desa, pakaian butut dan muka serta tangannya tidak bersih, kepalanya tertutup caping petani butut pula.
  195. Dan di antara bintang-bintang yang mulai bermain mata dengannya, dia melihat sepasang mata Lee Siang! Dan nampak pula garis bentuk wajah gadis itu, kekasihnya, satu-satunya wanita yang pernah dikasihinya.
  196. Bukit-bukit di timur masih nampak gelap karena matahari baru muncul meng­intai dari balik punggung mereka. Akan tetapi bukit-bukit di barat sudah mulai menerima sinar matahari pagi yang ku­ning keemasan.
  197. Tak lama setelah Shu Ta kembali ke bangunan tempat tinggalnya sendiri dalam perbentengan itu, nampak bayangan hitam berkelebat dan menyelinap di antara kegelapan bayang-bayang bangunan di dalam benteng itu.
  198. Gerakan mereka tidak cepat, bahkan nampak lamban, akan tetapi setiap gerakan mengandung tenaga sakti yang dahsyat, menyambar-nyambar bahkan terasa oleh mereka yang berada dalam jarak tiga meter dari mereka.
  199. "Bagus! Sungguh ucapan yang gagah sekali!" terdengar suara orang memuji dan mendengar suara ini, semua kuli nampak ketakutan dan cepat mereka itu membungkuk dan memberi hormat kepada orang yang bicara tadi.
  200. Ketua itu nampak cantik sekali, dengan wajah yang segar karena pagi itu telah mandi, rambutnya yang hitam halus berombak itu digelung rapi ke atas seperti gelung rambut puteri bangsawan, dihias permata indah.
  201. Sisi yang nampak dari peristiwa ini menunjukan bahwa menghilangnya Pompeii mirip dengan peristiwa kehancuran sebagaimana yang disebutkan dalan Al Qur'an yang secara jelas sebagai "pembinasaan yang tiba-tiba" .
  202. Pangeran itu telah merantau se­lama setahun dan ketika dia kembali dalam keadaan sehat, bahkan nampak lebih dewasa dalam penamplan, keluarga­nya , terutama ibunya tentu saja menjadi gembira dan bangga sekali.
  203. "Bukan main! Engkau hebat, suheng!" Dia melihat betapa di perbukitan sekeliling bukit itu, terdapat tenda-tenda hitam yang teratur rapi dan nampak jalan-jalan darurat yang menghubungkan satu bukit dengan yang lain.
  204. Kemudian, kalau ada kumis dan jenggot, ditambah sedikit cambang, dan bentuk gelung rambutmu diubah, hemm, tak seorangpun akan mengenalmu lagi, toako!" Gadis itu nampak gembira lalu mengerjakan semua rencananya itu.
  205. Pada hal, pakaian dan kedudukan itu hanya kulitnya belaka, dan yang terpenting adalah isinya, bukan? Bagi manusia, isi dirinya nampak pada sepak terjangnya dalam kehidupan, pada pikiran, kata-kata dan perbuatannya."
  206. Sepasang matanya dihias bulu mata yang lentik, dan mata itu sendiri bersinar tajam dan jeli dan jernih, de­ngan ujung kedua mata itu agak sipit menjungkat ke atas sehingga kalau ia mengerling nampakmanis bukan main.
  207. Hei, siapa berani memandang rendah Juragan Lui? terdengar seseorang ber­teriak dan muncullah dua orang yang dari pakaiannya juga bukan nampak se­bagai nelayan, melainkan lebih mirip jagoan dengan pakaian yang ringkas.
  208. Pakaiannya berwarna biru, potongannya ringkas seperti pakaian ahli silat, dengan lengan baju digulung sampai ke siku sehingga nampak sepasang lengan yang berotot dan berbulu dengan jari-jari yang panjang besar dan kasar.
  209. Baru saja tiga belas orang itu minum-minum, tiba-tiba nampak bayangan orang berkelebatan dan tahu-tahu kedai itu telah dikepung oleh dua puluh orang lebih yang membuat Khabuli dan para pengawalnya terkejut setengah mati.
  210. "Aih, kalau diingat tentang banyaknya persoalan dan kesulitan yang kita dapat hadapi sewaktu-waktu dalam hidup, memang harta benda nampak tidak ada artinya, lo-cian-pwe. Apakah kalau begitu kita tidak perlu dengan harta?"
  211. Senja menjelang malam itu menjadi waktu bagi burung-burung untuk terbang kembali ke sarangnya dan inilah yang menarik per­hatian Keng Han. Dia pergi ke sebatang pohon besar di mana nampakbanyak burung terbang berputaran.
  212. Maka, yang tadinya nampak cantik atau tampan, setelah timbul pertikaian karena keburukan watak, maka yang cantik atau tampan itu nampak buruk seperti setan! Demikian pula harta kekayaan, hanya menempel di luar kulit belaka.
  213. Dia berlari sambil menyusup-nyusup di balik semak-semak agar tidak nampak dari jauh, tidak perduli betapa kulit tubuhnya yang sudah hampir tidak tertutup pakaian yang robek-robek kini menjadi babak belur oleh semak belukar.
  214. "Bagus sekali kalau begitu! Memang akupun merasa heran mengapa setelah kita ketahui bahwa Hwa I Kaipang menentang pemerintah, dan bermusuhan dengan Hek I Kaipang, kini tak pernah nampakseorangpun pengemis berpakaian kembang.
  215. Ban Su Ti adalah seorang laki-laki berusia empat puluh tahun lebih yang bertubuh pendek dan berperut gendut, nampak kokoh kuat, dan dialah orang kepercayaan hartawan Ji yang mengepalai kurang lebih dua puluh orang tukang pukul.
  216. Setelah komandan perajurit yang baru datang menerima laporan dari komandan perajurit yang diganti bahwa tadi nampak bayangan mencurigakan berkelebat akan tetapi kini suasana aman dan tenang dan bayangan itu tidak dapat ditemukan.
  217. Pada suatu hari perjalanan kedua orang ini sudah sampai di daerah Pro­pinsi Secuan sebelah utara, yaitu di Pe­gunungan Beng-san. Selama berbulan-­bulan melakukan perjalanan dengan Keng Han, Bi-kiam Nio-cu nampak semakin akrab.
  218. Dusun itu dalam suasana pesta, bukan pesta makan minum, melainkan pesta meriah yang nampak di wajah, senyum, dan suara mereka. Orang bergembira ria dan merasa seperti orang-orang yang tiba-tiba saja dibebaskan dari hukuman berat.
  219. Hung Wu mengangguk, akan tetapi pada saat itu nampak sebuah kereta yang ditarik dua ekor kuda dipersiapkan orang di pekarangan rumah besar yang menjadi pusat Hek I Kaipang. Siauw Yen memberi isarat kepada Hung Wu untuk menanti sebentar.
  220. Guru silat itu memasang kuda-kuda yang gagah, dengan golok melintang di atas kepala, siap untuk menyerang, sedangkan Cu Goan Ciang masih nampak santai saja, berdiri tegak dan mengikuti gerakan lawan yang mengitarinya dengan sudut matanya.
  221. Kedua pipi yang segar ke­merahan dan halus mulus, sepasang mata yang lebar dengan sinar yang jernih hi­dung kecil mancung dan mulut yang se­tengah terbuka itu nampak indah, dengan deretan gigi mengintai dari balik bibir yang merah basah.
  222. Di antara para penyambut tamu, yaitu para murid kepala atau anggota tingkat atas dari Jang-kiang-pang, nampak pula kesibukan Lee Siang. Gadis ini sudah sehat kembali, berkat obat penawar dari sucinya, semua racun telah keluar dari tubuhnya.
  223. Dia teringat betapa Keng Han sudah minum racun itu yang dicampurkan dalam arak yang disuguhkan kepada pemuda itu, akan tetapi sama sekali tidak nampak tanda-tanda bahwa pemuda itu keracunan! Mungkin racunnya kurang banyak, demikian pikirnya.
  224. Ketika mereka akan bercakap terus mendadak nampak Pangeran Mahkota Tao Kuang memsuki taman itu,berjalan sambil bercakap-cakap dengan Kia-ong Lu Tong Ki. Ternyata Lu Tong Ki merupakan kawan bercakap-cakap yang menyenangkan bagi peteru mahkota itu.
  225. Ini saja sudah membuktikan bahwa dia kalah tenaga melawan Hung Wu. Bukan main kagetnya Coa Kun. Tak disangkanya pemuda dusun yang nampak bodoh ini bukan saja mampu mengelak dan menangkis serangannya, bahkan dapat membuat dia melangkah ke belakang.
  226. Sejak ia dipaksa mengikuti Tay-lek Kwi-ong, ia sengaja menggosok kedua pipinya sehingga warna kecoklatan buatan itu luntur dan nampak kedua pipinya putih kemerahan, juga ia tidak lagi menggunakan suara pria, melainkan menggunakan suaranya sendiri.
  227. Pada saat itu, pintu depan ruangan itu terbuka dan nampak Kwa-kauwsu dengan golok di tangan, bersama belasan orang muridnya berdiri di luar pintu dan dia berteriak, "Liu Bi, Lee Siang, dan Cu Goan Ciang! Orang-orang Jang-kiang-pang datang menyerbu.
  228. Gadis itu menarik-narik dan meronta-ronta, namun baik tangan kirinya maupun tongkatnya tidak dapat terlepas lagi dari kedua tangan Siauw Cu. Mereka kini kelihatan saling tarik sehingga nampak lucu seperti dua orang kanak-kanak memperebutkan mainan!
  229. "Adik-adikku yang baik, angin apa yang meniupmu ke selatan ini? Kuharap paman Menteri dalam keadaan sehat-sehat saja," kata Khabuli dan matanya yang berminyak itu seperti menggerayangi tubuh Mimi yang cantik jelita dan kini nampak semakin dewasa itu.
  230. Melihat wajah mereka yang nampak tegang, Kui Hwa menduga bahwa mereka tentu sedang membicarakan peristiwa yang terjadi pada Lurah Koa itu, dan mungkin juga karena laporan dua orang tukang pukul ayahnya yang tadi dihajar oleh dua orang pemuda asing itu.
  231. Pada suatu pagi, seorang pemuda dusun yang nampak bodoh dan lugu, memasuki pintu gerbang kota Nan-king bersama seorang pemuda lain yang agak jangkung, juga seorang dusun yang kelihatan bodoh dan bermata sipit, jenggot dan kumisnya kacau tak terpelihara.
  232. Tidak nampak atau terdengar adanya orang-orang yang mengejarnya sehingga hatinya merasa lega dan setelah bulan menghilang di langit barat dan cuaca menjadi gelap, diapun terpaksa berhenti dan tertidur di bawah sebatang pohon besar di kaki bukit berikutnya.
  233. Tiba-tiba suasana menjadi tegang ketika nampak berkelebat sesosok bayangan dan di situ telah berdiri seorang gadis yang bukan lain adalah Ji Kui Hwa! Gadis ini berdiri tegak dengan wajah marah, sepasang matanya bersinar dan mulut yang manis itu kini cemberut.
  234. Sepasang orang muda itu dengan bergandeng tangan melanjutkan perjalanan setelah sekali lagi memberi hormat kepada makam Pangeran Tao Seng. Mereka nampak gembira dan bahagia menyongsong masa depan mereka. Cinta kasih di antara mereka membuat mereka merasa kuat sekali.
  235. Ia marah karena melihat hubungan yang akrab antara Keng Han dan Cu In. Biar­pun mereka mengaku sebagai bibi guru dan murid keponakan, akan tetapi kedua­nya masih muda dan wanita bercadar itunampak cantik jelita dan tubuhnya begitu ramping seperti batang pohon liu.
  236. Mendengar langkah lembut itu, Goan Ciang menoleh dan melihat Yen Yen yang rambutnya masih awut-awutan, namun kebetulan ia berdiri menghadap ke timur sehingga cahaya kemerahan jatuh ke mukanya, membuat ia nampak cantik jelita seperti dewi pagi, Goan Ciang memandang terpesona.
  237. Akan tetapi dia tidak melihat ada orang yang hendak menyerangnya, hanya nampak seorang pengemis tua duduk di sana, bersandar dinding depan kuil, beralaskan jerami, duduk dengan santai dan memandangnya dengan sinar mata yang tajam dan mulut di balik kumis yang tersenyum mengejek.
  238. Haruskah malam ini dia berada di tempat terbuka, diterpa angin dan disiksa dingin dan kelaparan? Dia menengadah dan melihat betapa langit yang mulai gelap itu indah, bintang-bintang mulai nampakdengan sinar yang masih lemah disilaukan sinar matahari yang mulai mengundurkan diri.
  239. Suatu senja yang indah di taman bunga belakang rumah besar Liu Bi yang juga menjadi tempat tinggal Lee Siang dan di mana Goan Ciang menjadi tamu, Goan Ciang duduk di atas bangku, berhadapan dengan Lee Siang, di dekat kolam ikan emas dan keduanya nampak bercakap-cakap dengan asyik.
  240. Ketika mereka tiba ditengah hutan, di mana terdapat tempat terbuka dengan petak rumput tebal, dan betapa kaget rasa hati mereka ketika melihat lima orang wanita rebah malang melintang di tempat itu, dan suasana sepi sekali walaupun masih nampak bekas pertempuran terjadi di tempat itu.
  241. Meja istimew itu hanya dihadapi sepasang mempelai, Lee Siang, dan Panglima Khabuli. Mempelai wanita nampak cantik dan berbahagia, demikian pula dengan Panglima Khabuli yang selalu tersenyum dan tertawa-tawa, menggoda sepasang mempelai dan mengucapkan selamat berulang kali dengan secawan arak.
  242. Tiba-tiba terdengar ledakan-ledakan keras di sekitar mereka. Mereka terkejut dan meloncat berdiri, tidak tahu harus berbuat apa karena musuh tidak nampak dan ledakan-ledakan masih terjadi di sekeliling mereka. Agaknya musuh me­nyerang mereka dengan bahan ledakan yang mengeluarkan asap tebal.
  243. Ia sudah merendahkan diri begitu rupa terhadap pemuda itu, bahkan menemani pemuda itu sampai dapat menghadap Dalai Lama, akan tetapi apa balasan Keng Han kepadanya? Diajak berjodoh dan lari minggat meninggalkan subonya, pemuda itu tidak mau! Dan sekarang nampak bergaul akrab sekali dengan sumoinya!
  244. Bukankah Siauw Yen pernah menyatakan bahwa gadis itu tidak gentar menghadapi ketua Hek I Kaipang, akan tetapi yang amat lihai adalah puteri ketua itu? Dan sekarang yang berada di dalam kereta hanyalah Coa Kun, sang ketua, bersama seorang kakek dan seorang nenek yang sudah tua renta dan nampak loyo.
  245. Kedua pipinya putuh kemerahan tanpa pemerah, hidungnya kecil mancung dan nampak lucu karena ujungnya agak berdongak, mulutnya amat manis, dengan sepasang bibir yang merah basah tanpa gincu, dan selalu dibayangi senyum dikulum dengan lesung pipit di sebelah kiri dan garis-garis manis di sebelah kanan.
  246. Bencana kelaparan itu melanda pula sepanjang Lembah Sungai Huai. Setiap hari terdengar ratap tangis keluarga yang ditinggalkan anggota keluarga yang mati kelaparan atau juga mati oleh penyakit yang berjangkit di antara mereka. Dan nampak setiap hari usungan mayat yang akan diperabukan atau dimakamkan.
  247. Hal ini nampak dari dialog Simmon yang mengaku keapad petugas penjaga perbatasan bahwa ia dan rombongannya berasal dari New York (Amerika) dan dengan mudah penjaga perbatasan yang tadinya bersifat sangar langsung lunak dan mengjinkan kendaraan mereka melewati perbatasan tanpa adanya pemeriksaan, padahal mereka
  248. Pada keesokan harinya, setelah matahari naik tinggi, Goan Ciang telah berada jauh dari tempat itu dan dia hampir pingsan saking kelelahan dan kehilangan darah ketika dia menggulingkan tubuhnya di sebuah gua yang tertutup batu-batu dan semak-semak mengering sehingga tidak nampak dari luar, di lereng sebuah bukit.
  249. Yen Yen dan Siauw Cu dapat menyelinap dan bersembunyi di balik semak belukar, mengintai keluar! Nampak sinar obor dan bermunculan puluhan orang dari bawah, orang-orang yang memegang obor dan senjata tajam, jelas di bawah sinar api itu nampak orang-orang berpakaian perajurit dan mereka berpakaian tambal-tambalan serba hitam.
  250. Akan tetapi pada saat itu, dua orang tawanan yang tadinya nampak rebah miring dengan kaki tangan terbelenggu, tiba-tiba berloncatan bangun dan begitu kaki tangan mereka bergerak, empat orang penjaga roboh! Yen Yen merampas sebatang tombak, sedangkan Goan Ciang merampas sebatang pedang, lalu kedua orang ini mengamuk dari dalam.
  251. Di tebing dekat jembatan, bagian bawahnya, nampak seorang laki-laki setengah tua sedang duduk dan kini Hung Wu dan Siauw Yen memandang penuh perhatian karena laki-laki itu adalah seorang anggota Hek I Kaipang! Dua orang anak laki-laki itu menghampiri pengemis baju hitam yang menyambut mereka dengan mata melotot dan sikap bengis.
  252. "Suhu, nama saya Kui Lan Bi, panggil saja Lan Bi, harap jangan menyebut nyonya lagi, suhu sudah siap? Biar saya ambilkan sepatu suhu...!" Dengan cekatan seolah ada semangat dan hidup baru yang menggerakkan tubuhnya yang selama beberapa hari nampak layu dan lemah, Lan Bi setengah berlari ke bilik dan mengambilkan sepatu hwesio itu.
  253. Lalu tangan kanannya mengambil sehelai saputangan dan berbisik, Pipimu bernoda darah....! Dia mengusap pipi kiri itu dengan sapu­tangan dan membersihkan darah itu, dan dia terpesona! Setelah muka itu menjadi bersih dari darah, barulah nampak betapa cantiknya wajah itu! Cantik segar bagai­kan setangkai mawar hutan tersiram embun pagi.
  254. Siapa akan mengira bahwa pemuda jangkung yang mukanya buruk dan licik, juga nampak amat bodoh itu, adalah Cu Goan Ciang yang baru saja menggegerkan Wu-han karena dia telah membunuh seorang perwira tinggi dan beberapa orang prajurit? Wajah aslinya tampan dan gagah, akan tetapi sekarang dia kelihatan seperti seorang pemuda dusun yang bodoh.
  255. "Hemm, benar katamu, Leng Si. Ia adalah Tang Hui Yen, tokoh Hwa I Kaipang. Kalau begitu, aku yakin bahwa yang seorang lagi inipun tokoh Hwa I Kaipang," kata Coa Kun dan diapun berlutut mendekati Hung Wu dan seperti yang dilakukan puterinya tadi, dia menggosok muka Goan Ciang atau Hung Wu sehingga penyamaran pemuda itu terbuka dan nampak wajah aslinya.
  256. Pemuda pelayan itu ternyata mampu menandingi Tay-lek Kwi-ong! Ia tadinya ingin melarikan diri melihat penculiknya sedang sibuk bertanding, akan tetapi melihat betapa pemuda itu sama sekali tidak terdesak, bahkan nampak Tay-lek Kwi-ong yang makin lama semakin repot dan hanya main mundur, ia menjadi ingin tahu dan ingin melihat penculiknya itu dikalahkan orang.
  257. Setelah dia berhasil baik, barulah dia melatih dua ilmu silat yang terdapat di dinding itu, yaitu ilmu silat Toat-beng Bian-kun yang sifatnya lemas namun mengandung ke­kuatan dahsyat sekali dan kedua adalah Hong In Bun-hoat yang halus dan nampak indah seperti orang menari sambil me­nuliskan huruf, akan tetapi mengandung daya serangan yang luar biasa hebatnya.
  258. Dan pada sore harinya, ketika Thian It Tosu sedang berjalan-jalan di taman bunga perkumpulan itu seorang diri dan di sekitar tempat itu sunyi tidak nampak seorang pun murid Bu-tong-pai, muncullah Thian-tan Tosu dan Thian-yang-cu, segera berlutut di depan Thian It Tosu sedangkan Thian-tan Tosu memberi hormat dengan membungkuk dan mengangkat kedua tangan di depan dada.
  259. Kalau ujungnya diberi sedikit goresan, akan nampak sipit seperti mata orang kebanyakan." Gadis itu kini menggunakan pena bulu dengan semacam tinta hitam yang tidak dapat luntur, membuat garis di kedua tepi mata Goan Ciang. Seperti seorang pelukis, ia membuat garis hitam, lalu mundur untuk melihat hasilnya, mencoret lagi sampai akhirnya ia menghela napas lega dan puas.
  260. Di antara para muda, pemuda bernama Ka­lucin ini memang dianggap sebagai se­orang yang memiliki harapan besar untuk mempersunting Silani, puteri kepala suku dan juga menjadi kembangnya para dara di antara mereka. Kini, melihat Silani nampak akrab dengan seorang pemuda asing, pangeran pula, tentu saja timbul perasaan tidak senang dan cemburu besar di dalam hati Kalucin.
  261. Engkau sudah tua, suheng, apakah juga masih ingin mengejar kedudukan dan kehormatan sebagai Beng-cu? Akan tetapi, kalau engkau nekat, pinceng juga tidak dapat menghalangimu, pinceng hanya dapat berdoa semoga engkau tidak terseret ke dalam kesesatan dan kehormatan." Setelah berkata demikian, Lauw In Hwesio duduk kembali di bangkunya dan wajahnya nampak kecewa dan berduka.
  262. Setelah gadis itu pergi dan derap kaki kuda tidak terdengar lagi, bayangannya tidak nampak lagi, Keng Han terharu dan menghela napas panjang,Yo Han agaknya mengerti akan isi hati pemuda itu dan dia pun menghibur, Ada waktunya berpisah dan ada waktu­nya bertemu, Sobat Muda. Aku melihat gadis itu baik sekali padamu sehingga kelak kalian tentu akan dapat saling ber­jumpa kembali.
  263. Pada suatu pagi, selagi mereka men­daki sebuah bukit, tiba-tiba saja entah dari mana munculnya, seorang wanita telah berdiri di depan mereka. Wanita ini usianya sekitar lima puluh tahun, masih nampakbekas kecantikan pada wajahnya dan tubuhnya masih nampak ramping seperti tubuh seorang wanita muda. Wa­jahnya yang anggun membayangkan ke­tinggian hati dan bibirnya membayangkan kekerasan.
  264. Mereka telah dihina orang di depan nona mereka lagi, dan yang membuat mereka menjadi semakin mendongkol adalah karena justeru nona majikan mereka itu memuji dan bersorak berpihak kepada dua orang pemuda asing yang telah menghina mereka. Mereka segera mencabut golok yang tadi mereka lempar ke tanah dan memutar golok itu di atas kepala, siap menyerang dua orang pemuda yang nampaktenang-tenang saja.
  265. Yang seorang adalah Mimi yang nampak sehat, cantik jelita dan berseri wajahnya, sedangkan lawannya adalah seorang gadis yang satu dua tahun lebih tua dari Mimi, gadis yang tinggi ramping, manis sekali dengan sinar mata tajam dan mulut yang manis terhias senyum dia melihat bahwa gerakan gadis yang menjadi lawan Mimi itu amat tangkas sehingga ia mampu menandingi Mimi dan latihan itu berlangsung seru dan cepat.
  266. Sejak kecil Han Li tinggal di Bukit Naga dan biarpun dia pernah melihat kota besar, akan tetapi baru sekali ini dara ini melihat kota raja, maka banyak hal yang membuatnya menjadi bengong! Banyaknya toko, rumah penginapan dan rumah makan yang serba besar, taman-taman yang besar dan indah, banyaknya orang berlalu lalang, pagoda-pagoda yang nampak dari jauh di lereng bukit, semua itu membuatnya berulang kali memuji.
  267. Upaya pemberantasan korupsi untuk menuju terciptanya pemerintahan yang bersih nuansanya nampak lebih kental, Untuk mencapai sasaran pembangunan penyelenggaraan negara menuju terciptanya tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa teersebut, maka Presiden telah mengeluarkan Peraturan Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Kebijakan Penyelenggaraan Negara 2004-2009, yang diarahkan untuk :
  268. Sepasang bibir lembut itu merekah dan nampak kilatan gigi yang berderet rapi dan putih dan karena mulut itu agak ternganga ketika senyum, nampak rongga mulut yang kemerahan dan ujung lidah yang merah muda. "Engkau tahu bahwa ia keracunan hebat? Akan tetapi engkau tentu tidak tahu bahwa kalau ia tidak mendapatkan obat penawar yang ampuh, dalam waktu tiga hari ia pasti akan mati dan tidak ada obat apapun di dunia yang akan mampu menyembuhkannya."
  269. Mendengar itu, cepat Goan Ciang berlari keluar kamar dan langsung dia lari ke dalam taman di mana semalam dia saling menyatakan cinta dengan Lee Siang. Seperti ada perasaan yang menuntunnya, dia langsung saja pergi ke dekat kolam ikan emas, tempat di mana dia bermesraan dengan Lee Siang semalam dan benar saja di atas bangku di mana semalam Lee Siang duduk, nampak Liu Bi duduk seorang diri, seolah-olah ia sedang melamun dan melihat ikan emas hilir mudik berenang dengan indahnya di dalam kolam yang airnya jernih.
  270. Sampai lama dia melihat para kuli angkut sedang memangguli dan membongkar muatan dari atau ke perahu-perahu yang berlabuh di bandar sungai Yang-ce pinggir kota Wu-han. Ketika dia melihat empat orang memanggul sebuah peti besar, dan mereka itu nampak terhuyung dan hampir tidak kuat sehingga semua kuli yang lain merasa khawatir, Goan Ciang cepat melompat maju mendekat, menyusup ke bawah peti di tengah-tengah, menggunakan kedua lengannya menyangga peti lalu berteriak, "Kalian berempat lepaskan peti ini, biar kuangkat sendiri!"
  271. Sudah sepekan lamanya mereka berkeliaran melakukan penyelidikan di sepanjang lembah Huai. Beberapa kali mereka dicurigai dan ditahan kelompok prajurit yang meronda atau melakukan penjagaan, namun Bouw Ku Cin dan adiknya segera dibebaskan kembali ketika mereka memperlihatkan sebuah surat kuasa yang dibuat dan ditanda tangani sendiri oleh Yauw-Ciangkun. Dan mereka tidak pernah bertemu dengan para pemberontak, apa lagi mendapat gangguan mereka. Suasana di dusun sekitar lembah itu nampak tenteram dan tenang, para petani dan nelayan bekerja dengan santai.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.