Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "gigitan" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "gigitan", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "gigitan" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "gigitan"
- Mari kita mendapatkan gigitan untuk makan.
- Tubuhnya sudah kebal racun berkat maÂkan daging ular merah dan gigitan binaÂtang itu.
- Dua ular kobra ini berusaha lepaskan diri dari gigitan Datuk Rao Bamato Hijau dengan jalan mematuk kian kemari.
- Hal ini mulai dia rasakan dan ketahui dan diam-diam Keng Han juga dapat menduga bahwa ini tentu akibat pukulan kakek raksasa dan akibat gigitan ular merah.
- Sepasang Sarung Tangan Penyedot Batin yang ada dalam gigitan di mulutnya tiba-tiba berubah menjadi dua ekor ular kobra berwarna hijau, merah dan hitam, inilah sepasang ular jejadian yang merupakan titisan Dewi Ular yang ingin membalas sakit hati dendam kesumat terhadap Pendekar 212 Wiro Sableng.
- Lalu Mus'ab mengambil panji dengan tangan kirinya hingga tampak miring, kemudian tangan kirinya ditebas juga sehingga panji sudah tidak lurus lagi, kemudian ia memegang panji dengan gigitan yang di tempelkan diatas dadanya, sambil berkata: Muhammad adalah seorang Rasul, telah berlalu rasul–rasul sebelum ia di utus.
- Yang pertama adalah nigiri sushi, sepotong ikan mentah atau bahan lainnya dioleskan dengan wasabi (lobak Jepang) dan ditempatkan di atas sebuah baji seukuran gigitan beras sushi dibentuk dengan tangan, yang lain adalah maki sushi, terdiri dari nasi sushi menyebar dengan ikan mentah dan sayuran segar atau dimasak, kemudian digulung dalam kertas tipis rumput laut nori kering.
- Akan tetapi yang jelas, pukulan yang mengandung hawa sinkang amat dingin itu, yang telah membunuh tiga puluh orang dalam keadaan tubuh membeku, ternyata tidak sampai memÂbunuh Keng Han. Dan lebih aneh lagi, gigitan tiga ekor ular merah itu pun tidak membunuhnya, padahal biasanya, sekali tergigit seekor ular darah api itu, orangnya akan tewas seketika dan tubuhÂnya menjadi hangus seperti terbakar!
- AnÂdaikata dia tidak mendapatkan dua teÂnaga dahsyat yang berlawanan akibat pukulan Swat-hai Lo-kwi dan, gigitan ular-ular darah api, belum tentu dia akan mampu mempelajari dua macam ilmu menghimpun tenaga dalam Swat-im SinÂkang (Tenaga Sakti Inti Salju) dan Hui-Âyang Sin-kang (Tenaga Sakti Inti Api) yang dituliskan oleh Pendekar Super Sakti di dinding pertama dan kedua! Pada dinÂding ke tiga terdapat pelajaran Ilmu Silat Toat-beng Bian-kun (Tangan Lembut Pencabut Nyawa) yang hanya dapat diÂlatih oleh orang yang memillki sinkang kuat sekali.
- Dia tentu sudah tewas kaÂlau saja pada saat itu dia tidak tergigit oleh tiga ekor ular merah! Dan dia tentu sudah mati pula oleh gigitan ular darah api itu yang gigitannya mengandung raÂcun panas yang membuat orang yang digigit mati dengan tubuh hangus, kalau saja dia tidak terpukul oleh Swat-hai LoÂkwi dan karena dia tergigit oleh tiga ekor ular sekaligus, maka racun tiga ekor ular itu sebetulnya terlalu kuat bagi hawa sinkang dingin yang menyerang tubuh Keng Han. Akan tetapi dalam keÂadaan seperti gila karena diombangÂambingkan antara dua hawa dingin dan hawa panas, yang membuat dia menangis dan tertawa, dia telah makan ular-ular itu dan hal ini merupakan obat penawar yang bukan main hebatnya.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.