Monday, 25 January 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kumis". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kumis"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kumis" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kumis", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kumis" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kumis"

  1. "Melawan, ya?!" dengan geram si kumis menyerbu.
  2. Beberapa pukulan si kumis itu melayang ke arahnya.
  3. Begitu juga dengan kumis dan brewoknya yang awut-awutan.
  4. Dia sadar bahwa, si kumis ini memang bukan lawan yang sepadan.
  5. "Ayolah, Nyonya! Jangan berbelit-belit begitu!" si kumis tambah sewot.
  6. Mukanya bulat berminyak tertutup oleh cambang bawuk serta kumis lebat.
  7. Shu Ta maju menghadapi si kumis panjang yang matanya sipit dan agak juling itu.
  8. "Desss...!" Tubuh si kumis panjang terjengkang dan terbanting keras ke atas tanah.
  9. Meskipun usianya sudah lanjut tapi kumis dan janggutnya masih tetap berwarna hitam.
  10. Ketika si kumis membalik badan tadi, dia melayangkan tinjunya ke wajah si kumis brengsek.
  11. Sedangkan klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.
  12. "Kurang ajar!" tangan si kumis sudah menampar wajah Roy. Tapi dengan gesit, Roy berkelit ke samping.
  13. Sedikit  lebih mengenal mengenai tanamam kumis kucing, berikut  klasifikai  tanaman kumis kucing :
  14. "Maafkan kami, nona," kata yang kehilangan kumis panjang, sedangkan si hidung besar yang remuk hanya menggumam saja.
  15. Pouw Sen berusia empat puluh tahun, ketua cabang di timur, bertubuh tinggi kurus dan mukanya putih tanpa kumis atau jenggot.
  16. Terpaksa Cu Goan Ciang mundur dan diapun kini menghadapi si kumis panjang yang masih marah-marah dan menerjang membabi buta.
  17. Seorang tua bermata juling, mengenakan pakaian serta destar hitam keluar sambil memuntir-muntir kumis mablangnya dengan tangan
  18. Hal ini mengakibatkan budidaya tanaman kumis kucing sebagai tanaman obat memiliki prospek usaha yang cerah untuk dikembangkan.
  19. Kami masih mau memaafkan kalian karena sebagai orang luar, kalian tidak tahu akan keadaan di dusun kami," kata si kumis panjang.
  20. "Bocah sombong, kuhancurkan kepalamu!" bentak si kumis panjang dan dia sudah menerjang maju sambil mengirim pukulan bertubi-tubi.
  21. Dia menggapai dengan tangan kirinya dan berkata, "Majulah, dan berikan kumismu kepadaku untuk kucabuti!" Ejekan ini membuat si kumis panjang marah sekali.
  22. Dengan mudah Shu Ta mengelak ke kanan kiri, kemudian ketika mendapat kesempatan baik, kakinya bergerak dan ujung sepatunya mengenai perut si kumis panjang.
  23. Agaknya dia sudah lupa bahwa tiga hari yang lalu, kalau tidak ada wan-gwe, dia tidak akan mampu mengubur mayat isterinya dengan baik," kata si kumis panjang.
  24. Akan tetapi, dia terbelalak dan girang sekali melihat betapa kakek tua itu menggerakkan tongkatnya dan si kumis tebal terjungkal dan tidak dapat bergerak lagi.
  25. Kecenderungan yang sudah berkembang di masyarakat adalah penggunaan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk, encok, masuk angin dan sembelit.
  26. Karena merasa belum pantas memelihara kumis jenggot, maka dia sering kali mencukurnya, akan tetapi baru dicukur beberapa hari saja sudah nampak rambut yang subur itu tumbuh lagi.
  27. Maka, melihat si kumis panjang sudah kehilangan kumisnya dan atas bibirnya berdarah, diapun mengakhiri perkelahian itu dengan sebuah tendangan yang mengenai dada si kumis panjang.
  28. Bagian dari tumbuhan kumis kucing yang digunakan dalam pengobatan adalah daunnya, baik dalam bentuk daun kumis kucing basah maupun kering keduanya digunakan sebagai bahan obat-obatan.
  29. Memang Shu Ta yang bertubuh kekar itu nampak gagah bukan main, apa lagi kumis dan jenggot orang muda ini yang tumbuh lebat, terpelihara dengan baik, membuat dia nampak gagah berwibawa.
  30. Akan tetapi betapapun mereka menarik-narik, jenggot dan kumis itu tidak dapat terlepas dan ketika mereka meraba-raba muka tosu itu, juga kulit muka itu aseli dan tidak memakai kedok apa pun.
  31. "Aduh... aduh...!!" Si kumis panjang menggereng, akan tetapi Shu Ta sudah melompat ke dekat suhengnya yang masih terus menangkis dan mengelak dari serangan bertubi yang dilakukan si gendut besar.
  32. Kakek itu usianya sudah enam puluh lima tahun, tubuhnya jangkung kurus rambutnya itu panjang putih tiap-tiapnya dibiarkan bergantung di punggung dan kedua pundak, juga kumis dan jenggotnya sudah putih semua.
  33. Dia seperti melihat seorang laki-laki lain, wajah yang tidak disukanya, dalam cermin itu! Dengan cambang, kumis dan jenggot, matanya sipit dan alis tebal, apa lagi dahi sempit itu dia kelihatan kejam dan licik!
  34. Kemudian, kalau ada kumis dan jenggot, ditambah sedikit cambang, dan bentuk gelung rambutmu diubah, hemm, tak seorangpun akan mengenalmu lagi, toako!" Gadis itu nampak gembira lalu mengerjakan semua rencananya itu.
  35. "Bunuh dia!" Si kumis lebat menggerakkan goloknya menikam tubuh kakek yang masih duduk setengah rebah itu Cu Goan Ciang sendiri sudah diserang beberapa orang perajurit sehingga dia tidak lagi dapat melindungi kakek pengemis.
  36. Mereka melemparkan golok mereka ke atas tanah, kemudiang keduanya menghampiri Shu Ta dan Cu Goan Ciang. Si kumis panjang menghadapi Shu Ta sedangkan si hidung besar menghadapi Cu Goan Ciang. Gadis itu sendiri lalu mendekati kakek Coa, seperti melindungi.
  37. "Bocah setan, mampus kau sekarang!" bentak bekas si kumis panjang itu karena sekarang dia tidak berkumis lagi sambil memutar goloknya, sedangkan si hidung besar hanya mengeluarkan suara tidak karuan karena suaranya menjadi bindeng seperti orang bicara dengan hidung dijepit.
  38. Akan tetapi dia tidak melihat ada orang yang hendak menyerangnya, hanya nampak seorang pengemis tua duduk di sana, bersandar dinding depan kuil, beralaskan jerami, duduk dengan santai dan memandangnya dengan sinar mata yang tajam dan mulut di balik kumis yang tersenyum mengejek.
  39. "Biar kita periksa dia dan membuka kedoknya!" kata Thian-tan Tosu. Thian-yang-cu juga ingin sekali melihat siapa adanya orang yang menyamar sebagai Thian It Tosu, maka bersama susioknya dia sudah berjongkok dan keduanya lalu mulai menarik-narik kumis dan jenggot Thian, It Tosu yang palsu.
  40. "Ngekkk!" Biarpun tendangan itu tidak dilakukan dengan terlalu kuat, cukup membuat si kumis membungkuk memegangi perutnya dan saat dia membungkuk itulad dipergunakan oleh Shu Ta untuk menyambarkan tangan ke depan dan... sekali renggut, kumis panjang itupun jebol dan di atas bibir itu menjadi merah karena berdarah!
  41. "Jangankan hanya mereka berdua saja, biar ditambah sepuluh orang lagi kami berani melawan mereka! Akan kutonjok hidungnya sampai berdarah dan kucabut kumis panjang itu!" Shu Ta memang berwatak lincah dan nakal, maka dia sengaja mengejek si hidung besar yang akan ditonjok hidungnya dan si kumis panjang akan dicabut kumisnya.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.