Friday 4 December 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "pohon". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "pohon"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "pohon" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "pohon", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "pohon" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "pohon"

  1. Pada musim semi pohon ceri mekar.
  2. Dia menyelinap dibalik sebatang pohon besar.
  3. Burung hantu tua yang bijak duduk di pohon ek
  4. "Iket ke pohon kenapa! Kita ambil besok, Jim!"
  5. 4. Buat daftar Kode Huffman dari pohon Huffman.
  6. Di kiri-kanannya memanjang kolam air dan pohon palem.
  7. Astaga! Makhluk apa yang ada di bawah pohon besar itu.
  8. Sang dara didudukkannya pada akar sebatang pohon besar.
  9. Gerakan tanam pohon (lihat SMART Objektif 2, halaman 79)
  10. Bagai sebatang pohon besaar yang berbuah lebat dan manis.
  11. Cu In berdiri diam di bawah sebatang pohon besar, berpikir.
  12. 3. Gambarkan pohon Huffman dari karakter-karakter tersebut.
  13. Krakkk....? Cabang pohon itu ter­potong dan jatuh ke bawah.
  14. Padahal keberadaan pohon dibutuhkan untuk menjaga debit air.
  15. Dia menuju pohon asam dan bersandar kelelahan pada batangnya.
  16. Batang pohon itu wajib memelihara dirinya agar kuat dan sehat.
  17. Batang pohon terangkat ke atas, akarnya tercabut berserabutan.
  18. Dari bawah pohon terdengar suara mendengus lalu tawa bergelak.
  19. Setelah itu, batang pohon menumbuhkan ranting-ranting dan daun.
  20. Tali lewat di atas kepalanya, jatuh melibat sebatang pohon kecil.
  21. Dibalik sebatang pohon jati tua, terdengar suara tertawa perlahan.
  22. Seluruh udaranya mengandung racun yang dikeluarkan oleh pohon STOQRA.
  23. Struktur pohon digunakan untuk menggambarkan keadaan secara hirarkis.
  24. Roy duduk gelisah di bangku di bawah pohon angsoka di taman Taj Mahal.
  25. Uh. Hanya dalam kasus pohon terlihat berjalan dan menabrak mobil saya.
  26. Murid Sinto Gendeng sendiri duduk tersandar di pohon laksana dipantek.
  27. Kini tampak oleh Roy pucuk-pucuk pohon bergoyang-goyang dihantam angin.
  28. Roy semalaman meraut batang pohon untuk dibuat kayu nisan kuburan papanya.
  29. Maka Batang pohon harus memelihara cabang-cabang itu hingga kuat dan sehat.
  30. Tebas batang-batang pohon ini untuk melanjutkan perjalanan sampai cut scene.
  31. Mereka duduk di atas batu dan di bawah naungan pohon yang rindang dan teduh.
  32. Sementara itu para bapak menebang pohon sagu serta berburu binatang di hutan.
  33. Hutan pegunungan bawah didominasi oleh pohon yang tingginya mencapai 60 meter.
  34. Demikian seterusnya sampai diperoleh pohon Huffman seperti gambar berikut ini :
  35. Ia memang mengangkat Wawa ke bawah pohon supaya jangan tertimpa panas matahari.
  36. Species ini memiliki kecenderungan bersarang pada beberapa jenis pohon tertentu.
  37. Dengan kekuatannya ia bertiup kencang sehingga banyak rumah dan pohon yang roboh.
  38. Gambar 2.6 menunjukkan pohon pencarian untuk graph pada gambar 2.5 dengan 6 level.
  39. Soni hanya melongo ketika dua lengan kukuh itu mendesaknya ke sebatang pohon asem.
  40. Dia hanya duduk di batang pohon yang tumbang sambil mempermainkan geretan Zippo-nya.
  41. Pendekar 212 Wiro Sableng yang duduk tersandar di pohon menatap dengan mata mendelik.
  42. CAK Nur juga menyatakan, proses demokrasi ibarat memindahkan pohon dari pot ke tanah.
  43. Tanam pohon durian saja butuh 10 tahun untuk memanen, apalagi industri teknologi tinggi.
  44. Kala itu menjelang tengah hari, ia meneduh dibawah pohon yang tumbuh ditepi sungai kecil.
  45. Di bawah rindangnya pohon di sebuah sudut taman, ada kerumunan orang membentuk lingkaran.
  46. Ibarat pohon yang akarnya kuat, angin topan sedahsyat apa pun nggak bakal bikin kamu jatuh.
  47. Beberapa anak-anak remaja tanggung sedang bergerombol dibawah pohon rindag dihalaman rumah.
  48. LIMA PERAJURIT berkuda berderap memasuki halaman rumah yang penuh ditumbuhi pohon singkong.
  49. Gadis itu melangkah pergi dan ke­betulan lewat di bawah pohon di mana Keng Han bersembunyi.
  50. Saya tidak akan pernah lupa waktu kita bersama di bawah pohon pada suatu hari yanmusim panas.
  51. . Penebangan pohon dan berkurangnya tanaman keras didorong oleh kebutuhan ekonomi sehari-hari.
  52. Melihat caranya tadi melompat dari atas cabang pohon yang tinggi jelas dia memiliki kepandaian.
  53. Ini memberi ARKHYTIREMA sedikit waktu untuk memulihkan dirinya dari pengaruh racun pohon STOQRA.
  54. Seorang lelaki dengan blue jeans dan T-shirt putih menyender di sebuah pohon di seberang sekolah.
  55. Tak berapa jauh dari dua batang pohon kelapa yang tumbuh miring hingga tampak seolah bersilangan.
  56. Beberapa pohon kecil dan semak belukar rambas namun si pembokong telah lebih dahulu melarikan diri.
  57. Kalau mereka hendak rakit-rakitan lagi, ke arah hulu banyak pohon pisang yang buahnya sudah diambil.
  58. Penyimpanan padi dilakukan dengan cara unik yang disebut Najur yang terbuat dari batang pohon pinang.
  59. Akan tetapi perhatian Pangeran Tao Seng segera tertarik ke atas pohon di bawah mana gadis itu berdiri.
  60. Mereka itu bersembunyi di balik batang-batang pohon dan batu-batu besar sambil menghujankan anak panah.
  61. Dua pukulan maut lewat menghantam udara kosong lalu menghajar pohon dan semak belukar di belakang sana.
  62. Tapi ketika dia merayapi sebatang pohon yang tumbang, dia mendengar seseorang memanggil-manggil namanya.
  63. Selain itu daerah penanaman pohon dapat dijadikan batas daerah pengambilan rumput dan area perlindungan.
  64. Hawa udara amat panas, akan tetapi di bawah pohon itu teduh dan angin yang semilir membuat­nya mengantuk.
  65. Ketika dia hendak melangkah pergi, sekilas dia memandang lagi ke arah pohon yang tadi ditancapi Cakra Dewa.
  66. Dari pohon Huffman di atas, kita bisa membuat daftar kode untuk masing-masing karakter seperti berikut ini :
  67. Si Batang pohon wajib memelihara buah-buah itu sampai menjadi masak dan siap dimanfaatkan oleh orang banyak.
  68. Lalu patahan sebatang cabang pohon melesat menghantam kepala perajurit yang hendak memancung Ki Dukun Japara.
  69. Dicarinya pohon maja yang tumbuh di belakang candi, dipetiknya sebiji buahnya lalu dibelah dan isinya dibuang.
  70. Uh ... tiba-tiba ia mendengus kaget ketika kakinya terantuk lingkaran akar pohon yang melintang di tengah jalan.
  71. Kakek itu agaknya hafal akan jalan di situ, dia menyusup-nyusup dan menyelinap di antara pohon dan semak belukar.
  72. Dari atas pohon Keng Han dapat melihat lebih jelas lagi dan kini nampak olehnya betapa hebatnya gerakan gadis itu.
  73. Sebelum Mima masuk ke teras rumahnya, di hutan kecil pohon palem yang rindang, Roy menarik dan meraih pinggangnya.
  74. Tiba di lembah, kambing dilepas dan rebahlah ia di bawah pohon untuk menyambung tidurnya yang masih kurang itu ... .
  75. Tubuh Shu Ta sudah basah oleh keringat, maka diapun berhenti di tepi jalan, duduk di bawah pohon besar yang rindang.
  76. “Ya, aku juga yakin itu tulisan Kuning! Hobinya memang menulis di pohon kan waktu di khayangan?” kata Bidadari Biru.
  77. Di atas pohon Pendekar 212 Wiro Sableng hampir tidak dapat menahan tawa melihat kelakuan lelaki muda dan nenek renta itu!
  78. Agaknya Nio-cu didatangi banyak orang dan terjadi per­gulatan, pikirnya, melihat banyak semak dan pohon kecil yang rusak.
  79. Dan jangan lupa, lipat gandakan meminum ramuan kulit pohon yang kuberikan agar tenaga dalam kalian meningkat dengan cepat!
  80. Hutan pegunungan bawah didominasi oleh Lithocarpus sp, Castanopsis sp dan Quercus sp serta sejumlah besar jenis pohon salam.
  81. Ketika berpaling ke jurusan pohon bambu Hijau Dua segera dapat melihat raut wajahnya yang setengah terlindung oleh kegelapan.
  82. Beberapa pohon yang membentuk tajuk hutan antara lain: Acer laurinum, Engelhardia spicata, Schima wallchii, Weinmannia blumei.
  83. Keng Han meng­ambil bangkai kijang dan dia simpan di atas sebatang pohon besar dan mulai mengambil dagingnya untuk dipanggang.
  84. Selain itu, terdapat faktor pembatas lain seperti penggunaan insektisida, berkurangnya pohon sarang, dan terjadinya in-breeding.
  85. tubuh tampak berkelebat dalam kegelapan dan berhenti sejarak beberapa langkah dari pohon besar di mana mereka sebelumnya berada.
  86. Tujuh langkah di hadapan obor, terlindung oleh bayangan kelam sebuah pohon besar duduk di tanah seorang tua renta bermuka cekung.
  87. "Tempat yang damai ya, Roy." Ina memandang taman yang bagaikan surga itu, dan membawa Roy duduk di bangku di bawah pohon angsoka.
  88. Tiga tali maut ini langsung menjirat leher tiga perajurit, satunya membentur pohon dan ini menyelamatkan perajurit ke empat tadi.
  89. Karena makin kebawah sumur itu semakin menyempit, maka batang pohon itu dapat melintang dengan kokoh walau dibebani tubuh manusia.
  90. Sebanyak 4,6 juta pohon pada fasilitas pemerintah dan publik mulai Januari diasuransikan Pemda DKI dengan premi Rp 150 juta setahun.
  91. Setelah dilakukan pembuatan pohon Huffman seperti yang sudah pernah kita lakukan, hasilnya akan menjadi seperti gambar berikut ini :
  92. Setelah batang pohon mampu memelihara dirinya sendiri dan cabang-2 dan ranting-2 serta daun-2, maka dia siap memunculkan buah-buah nya.
  93. Tepat pada saat itu, sang ular besar yang tadi bergantung di pohon itu melepaskan diri jatuh ke atas tubuh gadis itu melepas anak panah.
  94. Adanya gerakan tanam pohon merupakan kegiatan awal untuk mencapai kesepakatan masyarakat tentang area perlindungan dan area pemanfaatan.
  95. Lalu rombongan itu terpaksa mengambil jalan menyamping untuk menghindari dua pohon yang melintang serta dua lobang besar di tengah jalan.
  96. Misalnya, karena adanya pohon akan mengurangi kecepatan pertumbuhan rumput maka pohon dimatikan secara perlahan dengan melukai batangnya.
  97. Tubuhnya yang kurus itu sudah tidak dapat diperas mengeluarkan keringat atau air mata lagi sudah seperti sebatang pohon kering kerontang.
  98.  Ia meloncat dari dalam taman itu ke atas sebatang pohon ketika melihat ada dua orang peronda berjalan menghampiri tempat ia bersembunyi.
  99. Lalu dia merambas semak belukar di kanan jalan kemudian secepatnya menyeberang ke kiri jalan dan mendekam di balik serumpunan pohon bambu.
  100. Gerakan tanam pohon akan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap lingkungan sehingga akan muncul rasa melindungi terhadap kawasan Merapi.
  101. TETAPI, adaptasi satu lelucon internet mengibaratkan sebuah pemerintahan, juga perusahaan, bagaikan sebuah pohon yang digelantungi para monyet.
  102. Kalau diperturukannya hatinya yang memberingas mau dia keluar dari balik pohon bambu saat itu juga dan menghajar pemuda bermulut seenaknya itu.
  103. Setelah pohon Huffman terbentuk, berikan tanda bit 0 untuk setiap cabang ke kiri dan bit 1 untuk setiap cabang ke kanan seperti gambar berikut :
  104. Dengan mengunakan pohon AND/OR, tujuan yang dicapai pada pohon (Gambar 2.6) sampai pada level-6 bisa dipersingkat hanya sampai pada level-2 saja.
  105. Adanya gerakan tanam pohon dapat menyampaikan pesan konservasi secara mendalam dan menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan konservasi itu mudah.
  106. Meskipun bagian dalam sumur cukup gelap, namun matanya yang sudah terlatih masih dapat melihat sebuah batang pohon melintang di pertengahan sumur.
  107. Karena itulah mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya bahkan, pohon di sekitar tempat hidup mereka dianggap menjadi gambaran dirinya.
  108. Kalau sinar pedang itu mencuat ke atas, maka jatuhlah daun-daun pohon berhamburan! baru sinar pedangnya saja mampu membuat daun-daun itu berjatuhan!
  109. Cu In diam saja akan tetapi juga tidak membantah, mereka memilih tempat yang teduh di bawah pohon besar dan duduk di atas batu yang terdapat di situ.
  110. Dalam perjalanan kembali menuju hutan, penduduk pengungsi ini menyaksikan banyak sekali pohon lateng yang sangat digemari binatang pengerat - Sebatah.
  111. Sejarak sepuluh langkah di hadapannya, di bawah bayang-bayang gelap sebuah pohon besar berdiri satu sosok yang tubuh dan pakaiannya menebar bau busuk.
  112. Dia lalu menggunakan golok menebang pohon yang cukup besar, dan membuat perahu sedapatnya sehingga jadilah sebuah perahu kecil yang seder­hana sekali.
  113. Betapapun kuatnya angin, mana mampu merobohkan sebatang pohon cemara yang nampak lemas dan lemah? Heh-heh, majulah dan keluarkan semua kepandaianmu!”
  114. Akan te­tapi, sebagai seorang Khitan dia sudah berpengalaman hidup menyendiri itu, dapat berburu binatang untuk makan dan bermalam di atas pohon besar.
  115. Yang ini manusia kotor berjuluk Nenek Kelabang Biru! ujar Hijau Satu sambil menunjuk pada mayat yang tergantung di cabang pohon kaki ke atas kepala kebawah.
  116. “Kita kembali ke rumah panggung, pancuran pemandian umum, tanah lapang, sawah dan kebun, pohon kihujan dan flamboyan, rembulan, delman, dan gerobak sapi…?”
  117. Di dekat hutan di sebelah bawahnya, penunggang kuda itu turun dari atas kudanya, mengikat kudanya pada se­batang pohon dan menyusup ke semak-­semak dalam hutan itu.
  118. Jenis pohon yang dijumpai di hutan pegunungan atas antara lain: Dacycarpus imbricatus, Rhododendron sp, Vaccinium sp, Gaultheria sp, Myria javanica, Weinmannia fraxinea.
  119. Karena di situ terdapat banyak penduduk dusun, agar tidak me­narik perhatian, diam-diam dia melompat ke atas pohon besar yang berada dekat dengan tempat pertempuran itu.
  120. Aneh! Bukan pekerjaan mudah menempatkan batang pohon seperti itu dalam sumur ... Siapa sebenarnya pemuda berambut gondrong itu?! Primadi melangkah mendekati Wiro kembali.
  121. Pakis dan paku banyak yang tumbuh hingga ketinggian pohon 15 m, jenis ini merupakan komponen yang umum di daerah pegunungan, terutama pegunungan bawah (Whitten dkk, 1999).
  122. Seluruh pohon itu mulai dari batang sampai ke daun dilihatnya berubah membiru! Racun ganas! Benar-benar ganas! Pendekar 212 geleng-geleng kepala lalu tinggal kan tempat itu.
  123. Karena perhatiannya terpecah belah, memperhatikan kejaran penduduk dan mencari jalan diantara gerumbul pohon dan semak yang penuh onak, sampai ia tak dapat meneliti jalanan yang ditempuhnya.
  124. Pakis dan paku banyak yang tumbuh melekat pada pohon hingga ketinggian pohon 15 m, jenis ini merupakan komponen yang umum di daerah pegunungan, terutama pegunungan bawah (Whitten dkk, 1999).
  125. Pa­ngeran itu berlindung di balik sebatang pohon besar dan gadls itu berdiri di de­pan pohon, menghalau semua penyerang dan tidak seperti kakek itu, gadis itu bergerak cepat dan juga ganas.
  126. Akan halnya Wiro, karena merasa orang sudah melupakan dirinya maka pemuda ini melompat ke cabang sebatang pohon dan memutuskan untuk menonton saja apa yang terjadi dibibjr Lembah Bangkai itu!
  127. Elang Jawa mencari mangsa biasanya dengan cara terbang dekat kanopi pohon dan menunggu mangsa dari tempat tenggeran dalam hutan (Bartels, 1931, Brown & Amadon, 1968 dalam Sözer & Nijman, 1995).
  128. Setelah menunggu beberapa lama dan yakin pemuda tadi benar-benar telah meninggalkan tempat itu, Hijau Dua keluar dari balik rerumpunan pohon bambu lalu meneruskan perjalanan menuju Lembah Bangkai.
  129. Iblis! Kekasih nenek Kelabang Biru! kembali Hijau Satu membuka mulut seraya menunjuk ke sebuah cabang pohon dimana tergantung mayat Pedang Iblis yang sudah membusuk dan belatungan kedua rongga matanya.
  130. Yang disitu mayat Adipati Tawang Merto, kalian pasti tak mengenalinya karena sudah sangat rusak... Kembali Hijau Satu menjelaskan seraya menunjuk pada mayat yang tergantung di pohon sebelah kiri jalan menurun.
  131. Salah satunya adalah karena berkurangnya tutupan vegetasi di sekitar mata air yang disebabkan oleh erupsi lahar dingin serta ulah manusia yang menebangi pohon yang ada dan dampak dari kegiatan penambangan pasir.
  132. Adegan dalam film “Crouching Tiger, Hidden Dragon” di mana sang tokoh Li Mu Bai mampu berdiri tegak di ranting pohon bambu yang tipis dan berayun-ayun tidak bakalan dan memang tidak ada dalam cerita aslinya.
  133. Dengan menggunakan bentuk pohon untuk merepresentasikan ruang keadaan, gunakanlah metode Stepest Ascent Hill Climbing untuk mencari langkah-langkah yang harus ditempuh dari keadaan awal sampai mendapatkan tujuan.
  134. Orang tua bermata juling ini cepat bangkit berdiri dan menyongsong kedatangan si penunggang kuda, yang saat itu telah berhenti sejarak sepuluh langkah dibawah bayang-bayang gelap pohon besar disamping rumah panggung.
  135. Setelah tiba di dekat kuda yang ditambatkan di pohon itu, dia pun turun dari atas kudanya, menambatkan kudanya tak jauh dari kuda gadis itu dan dia pun menyusup masuk ke dalam hutan, hendak mencari gadis pemburu tadi.
  136. Langkah yang gontai dan indah, lenggang seperti menari, membuat pinggang yang ramping itu berlenggang-lenggok seperti batang pohon itu tertiup angin, dan pinggul yang menonjol seperti bukit itu menari-nari ke kanan kiri.
  137. Senja menjelang malam itu menjadi waktu bagi burung-burung untuk terbang kembali ke sarangnya dan inilah yang menarik per­hatian Keng Han. Dia pergi ke sebatang pohon besar di mana nampak banyak burung terbang berputaran.
  138. Sementara itu, pohon-pohon berukuran besar sangat rentan terhadap penebangan baik legal maupun ilegal, sedangkan untuk regenerasinya sendiri terhambat oleh penggembalaan ternak dan penebangan pohon kecil untuk tiang pancang.
  139. Maluku saat ini memiliki sekitar 3,1 juta pohon sagu yang tersebar di tujuh Kabupaten dan Kota dengan tingkat produktivitas rata-rata 25 ton per hektar per tahun, Ini yang perlu disosialisasi untuk tidak bergantung pada beras.
  140. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Karjiyo (Kel. 2), Karena terkejar kebutuhan, anak sekolah dan sebagainya masih segini segini [menjelaskan diameter pohon sebesar kepalan tangan] udah yang penting sekarang laku dijual, dijual .
  141. Sebagai makanan pokok masyarakat Maluku, pohon sagu dari tahun ke tahun semakin berkurang, baik karena hasil panen secara eksploitatif maupun karena alih fungsi lahan untuk usaha lainnya bahkan untuk keperluan pembangunan lainnya.
  142. "Pemprov harus mengambil kebijakan melestarikan makanan pokok dan khas orang Maluku ini sebagai salah satu stok pangan pengganti beras, agar pohon sagu terlindungi dan tidak punah tergilas roda pembangunan yang semakin pesat di daerah ini,"
  143. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang keanekaragaman hayati terbukti dari kecenderungan masyarakat untuk mengutamakan rumput daripada tanaman lainnya, contohnya dengan mengganti pohon di lahan dengan rumput untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak.
  144. Setiap hari setelah lepaskan kambing gembalanya kepadang rumput, Dipa segera mendaki karang dan turun ke gerumbul pohon untuk mendengarkan kakek tua yang mengail di tepi sungai sambil menceritakan cucu perempuannya, sejarah Ken Arok dan raja2 keturunannya
  145. Para penduduk yang mendengar ini sudah cepat memandang ke atas pohon dan kini mereka melihat seorang pemuda duduk nongkrong di atas cabang pohon, mereka memandang dengan hati tegang, tidak tahu siapa pemuda itu, kawan dari para penjahat tadi ataukah bukan.
  146. Tidak nampak atau terdengar adanya orang-orang yang mengejarnya sehingga hatinya merasa lega dan setelah bulan menghilang di langit barat dan cuaca menjadi gelap, diapun terpaksa berhenti dan tertidur di bawah sebatang pohon besar di kaki bukit berikutnya.
  147. Sementara itu, satual lingual seperti, pada kalimat berikutnya mengacu pada perbandingan bentuk atau wujud; yang pertama menggambarkan wajah pucat Djo seperti kertas diuntel-untel, serta kedua tangan Djo mengkeret seperti pohon putri malu yang baru tersentuh tangan.
  148. Ia marah karena melihat hubungan yang akrab antara Keng Han dan Cu In. Biar­pun mereka mengaku sebagai bibi guru dan murid keponakan, akan tetapi kedua­nya masih muda dan wanita bercadar itu nampak cantik jelita dan tubuhnya begitu ramping seperti batang pohon liu.
  149. Berbulan-bulan pencarian ini dilakukan selepas bidadari-bidadari ini mandi di Sungai Sepanjang Masa, sampai pada suatu hari secara tidak senagaja Bidadari Merah melihat ada bekas goresan di pohon kelapa bertuliskan, “AKU BENCI PADA KALIAN YANG TELAH MENELANTARKAN AKU.
  150. Akhirnya dia melihat gadis pemburu tadi berindap-indap di bawah sebatang pohon dan ternyata yang diincarnya ada­lah seekor kijang jantan muda yang se­dang makan daun muda. Gadis itu sudah menarik tali busurnya dan siap melepas­kan anak panah ke arah dada binatang itu.
  151. Sarang Elang Jawa umumnya ditemukan di atas pohon rasamala Altingia excelsa (Bartels 1924, van Balen dkk 1994, Sozer & Nijman 1995, Rov kk., 1997 dalam Sozer, 1998), tetapi sarang juga ditemukan pada pohon pasang Lithocarpus sp., Quercus sp., Pinus sp., dan puspa Schima walichii (Rov dkk., 1997 dalam Sozer dkk., 1998).
  152. Mau mundur sudah terlambat, mau ke samping susah dan langsung saja, “Krompyaaang…!” bunyi baki berisi makanan dan minuman jatuh, terkena tangan Djo. Lain halnya dengan Djo, wajahnya langsung pucat, elik seperti kertas diuntel-untel dan tangannya langsung mengkeret, seperti pohon putri malu yang baru saja kesentuh tangan.
  153. Kegiatan Penanamanan pohon yang dilakukan sebanyak 2 kali yang pertama untuk menarik masyarakat yang sudah berada dalam tahap kontemplasi menuju aksi di Desa Purwobinagun dan satu kegiatan lagi untuk masyarakat yang berada dalam tahap prakontemplasi (Glagah, Kepuh n Umbul) yang diawali dengan pembuatan Kebun Bibit Desa Rembug Desa)
  154. Tercatat beberapa jenis hewan yang menjadi makanan dari Elang Jawa, terutama dari jenis mamalia pohon berukuran kecil hingga sedang seperti tikus, tupai, kelelawar, dan anak monyet, dan agak jarang memangsa aves atau burung seperti kerabat merpati dan ayam kampung serta jenis-jenis reptil atau binatang melata seperti ular, dan kadal.
  155. Biarpun demikian, Shu Ta dan empat orang kawannya amat berhati-hati melakukan perjalanan menyusuri sungai Huai. Ketika mereka bertemu dengan orang yang dijadikan penghubung, dan orang itu sedang kelihatan duduk di atas sebuah perahu dan memancing ikan, Shu Ta menyuruh empat orang kawannya untuk berpencar ke empat penjuru, memanjat pohon besar dan memeriksa keadaan sekeliling kalau-kalau ada orang lain yang mengawasi mereka. Setelah yakin bahwa tidak ada yang mengamati atau membayangi mereka, barulah lima orang itu naik ke perahu dan perahu diluncurkan perlahan ke tengah sungai.
  156. Murtsad berkata: lalu ikut bersamaku delapan orang pria, aku berjalan menelusuri tebing didaerah pegunungan berbatu, hingga aku berhenti pada sebuah goa, lalu aku masuk kedalamnya, dan mereka datang sampai mereka berdiri diatas kepalaku, namun Allah Swt menjadikan penglihatan mereka buta, hingga kami tidak terlihat oleh mereka, karena tidak melihat kami, mereka akhirnya kembali lagi, kemudian aku kembali lagi pada temanku lalu akupun membopongnya, padahal ia adalah seorang pria yang berat sekali, hingga akupun berhenti untuk berteduh dibawah sebatang pohon dan memutus tali ikatannya.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.