Sunday 22 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mengusung". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "mengusung"


Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat untuk kata "mengusung", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "mengusung" dalam bahasa Indonesia?
Contoh kalimat yang menggunakan kata "mengusung" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "mengusung"

  1. Empaat orang dari golongan paria berjalan mengusung jenazah, menuju bibir Sungai Ganga.
  2. PKS mendapatkan suara signifikan dalam pemilu 2004 bukanlah semata karena mengusung konsep sejahtera.
  3. Banyak partai politik mengusung nilai sembako murah sebagai antitesis terhadap melojaknya harga sembako saat ini.
  4. Sebagai anggota kelompok sosial atau sukubangsa, sastrawan mengusung sesuatu yang berhubungan dengan ruh, semangat dan nilai budaya kelompok sukubangsa tertentu.
  5. Roy tahu bahwa ada yang disembunyikan oleh uwaknya perihal mamanya. Sesuatu pasti sudah terjadi pada mamanya. Apalagi dia bermimpi tentang orang-orang yang mengusung keranda.
  6. Konsepsi sejahtera memang sebuah konsep yang berbau surgawi dan menarik, namun partai yang mengusung konsep sejahtera dalam atribut partai seperti PKS maupun PDS tidak mendapat suara yang signifikan.
  7. Maka, ketika Mohammad Yamin mengusung soneta dan berbicara tentang Tanah Air (1922) dan Indonesia Tumpah Darahku (1928), semangat pantun diperlakukan sekadar sebagai bentuk, dan bukan jiwa atau ruh yang mengilhaminya.
  8. Pramoedya Ananta Toer (Bukan Pasar Malam) menguak secara kritis feodalisme Jawa, Sitor Situmorang mengusung eksistensialisme dalam kegamangan berhadapan dengan kultur leluhurnya, dan Achdiat Karta Mihardja membongkar tarekat dalam sebagian masyarakat Sunda berhadapan dengan rasionalitas agama.
  9. Jatuhnya suara PAN, di pemilu 2004 banyak disinyalir akibat pilihan politik PAN yang mengembangkan sayap menjadi partai politik inklusif, ternyata malah menyebabkan konstituen militan PAN melarikan suara ke partai politik yang membawa issue Islam eksklusif, semisal PKS, yang ketika itu masih mengusung ide-ide politik Islam yang rigid.

Bagaimana teman-teman? jika kalian punya kalimat lain, silahkan tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.