Saturday 28 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kerajaan". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "kerajaan"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kerajaan" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kerajaan", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kerajaan" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kerajaan"

  1. Hutan ini adalah wilayah kerajaan Bangli.
  2. Ayahku adalah seorang pangeran kerajaan Ceng.
  3. Bukan mustahil orang-orang kerajaan membuntuti kita!
  4. Kekuasaan kerajaan Beng ini semakin berkembang saja.
  5. Kalau situasi tidak pulih kerajaan akan dipandang rendah.
  6. Dia adalah Resi Mandra Gotama, sesepuh kerajaan terdahulu
  7. Kangmas mengetahui, keadaan kerajaan saat ini dalam kekalutan.
  8. Aku adalah sorang pangeran kerajaan Ceng, namaku Pangeran Tao Seng.
  9. Sebelumnya, alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera.
  10. Beton mulai ditinggalkan orang seiring dengan mndurnya kerajaan Romawi.
  11. Dapatkah kau membantu mengembalikan senjata lambang tahta kerajaan itu?
  12. Kisah berlatar belakang kerajaan Demak itu melahirkan tokoh Mahesa Jenar.
  13. Sejak awal berdiri kerajaan Mataram, beras telah menjadi komoditas politik.
  14. Keris itu adalah lambang ikatan tahta kerajaan yang tak bisa dipisah-pisahkan.
  15. Disanalah kemudian sebuah istana dibangun yang kemudian menjadi kerajaan Johor.
  16. Pada waktu itu penguasa yang memerintah kerajaan Palembang adalah Demang Lebar Daun.
  17. Siapapun yang membunuh patih kerajaan itu pastilah mempergunakan Keris Mustiko Geni.
  18. Dia tidak ingin diketahui orang bahwa dia putera pangeran mah­kota dari kerajaan Ceng.
  19. Kau sudah tahu pasti siapa diriku dari pembicaraan kasak kusuk orang-orang kerajaan itu.
  20. Warga yang mengungsi ini diterima oleh raja Bangli dan dijadikan penduduk kerajaan Bangli.
  21. Kalian kubantu mendapatkan tahta kerajaan kembali, tapi Keris Mustiko Geni akan kubawa ...
  22. Keriuhan suara Bende ini ditujukan untuk menambah semangat juang pasukan kerajaan Buleleng.
  23. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan bssar yang tentu akan menempuh peristiwa2 sejarah besar.
  24. Pasukan kerajaan dan pasukan pengawal istana yang melihat kejadian ini segera bersiap siaga.
  25. Akan tetapi apa yang dapat dia lakukan? Tao Seng adalah seorang pangeran dari kerajaan besar.
  26. Jika kalian mau menyerah secara baik-baik, kerajaan akan mengampu nkan semua kesalahan kalian.
  27. Di situlah Sang Sapurba mendirikan negeri baru yang kemudian menjadi kerajaan besar Pagaruyung.
  28. Sebaliknya, kerajaan dan raja akan di agung – agungkan bila masalah beras bisa di kendalikan.
  29. “Pertama, ilmu ini tidak boleh kaupergunakan untuk membantu pemerintah kerajaan penjajah Mongol.
  30. Politik beras dilakukan kerajaan Mataram semakin menyakinkan kita komoditas beras adalah strategis.
  31. Betapa menyedihkan melihat kerajaan yang tadinya jaya ini perlahan-lahan menghadapi keruntuhannya.”
  32. Saat itulah serombongan pasukan kerajaan yang berjumlah hampir dua ratus orang muncul dari kiri kanan.
  33. Kalian semua dengar! Kami datang untuk menyelamatkan kerajaan dari bencana! Musuh berada di mana-mana.
  34. Bagaimanapun juga, mereka itu menganggap engkau musuh karena engkau puteri menteri kerajaan Mongol.”
  35. Pada tahun 1967 menggelindingkan Api di Bukit Menoreh mengambil kisah berdirinya kerajaan Mataram Islam.
  36. Para prajurit kerajaan yang menyaksikan kejadian itu mau tak mau sama leletkan lidah dan berdecak kagum.
  37. Dipa, ikutlah pulang dengan putera buyut itu dan akupun hendak melanjutkan perjalanan kepura kerajaan ..."
  38. Kabarnya kalau ternak-ternak di kota mati, berarti di kerajaan jin Lenggang Kencana sedang ada pesta besar!
  39. Bagaimana mungkin segerombolan rakyat petani dapat merupakan ancaman bagi kerajaan Goan yang besar dan jaya?
  40. Sesampainya di desa ini, para hulubalang kerajaan Panji Sakti memukul tambur bende yang menimbulkan suara riuh.
  41. Sementara itu sisa-sisa balatentara kerajaan lama dikumpul dan disiapkan untuk sewaktu-waktu menyerbu Kota raja.
  42. Keamanan pasokan beras merupakan salah satu sendi penyokong kekuasaan Ki Ajeng Pemanahan, pendiri kerajaan Mataram.
  43. Mandapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H.
  44. Raja Bangli memerintahkan penduduk pengungsi dari Desa Pemutran menetap terus di hutan sebelah utara kerajaan Bangli.
  45. Betapalah megah pura kerajaan dan istana Singasari serta Majapahit itu, iapun tak dapat meraih dengan angan-angannya.
  46. Pada zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya di abad ke 12, kepulauan Maluku termasuk dalam wilayah kekuasaan kerajaan itu.
  47. Ketika dahulu aku menikah dengan ayahmu, ayahmu itu seorang pangeran, anakku. Seorang pa­ngeran mahkota kerajaan Ceng!
  48. “Pangcu kapan kita bergerak? Aku sudah tidak sabar lagi untuk melihat hancurnya kerajaan Ceng!” kata Swathai Lo-kwi.
  49. Aku hanya minta jangan ada yang melakukan hal-hal tidak pada tempatnya di saat kerajaan mengalami kekacauan begini rupa.
  50. Mereka mandi si Selat Sunda plus sunset, terlempar ke kerajaan Islam Banten tempo dulu, dan mencicipi makanan khas pula.
  51. 1. Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga kerajaan besar dapat membangun kerajaan pada zamannya.
  52. Pemerintah kerajaan Mongol, seperti para penjajah lain di manapun juga, tidak pernah berhasil mendapatkan dukungan rakyat.
  53. “Ahhh, engkau sudah tahu pula? Tidak, banyak orang mengetahuinya kecuali keluarga kerajaan dan beberapa orang pejabat tinggi.
  54. Ayah tentu tdak akan pernah da­pat menduganya! Ayah, pemuda ini ada­lah seorang pangeran kerajaan Ceng. Na­manya Pangeran Tao Seng!
  55. Pada malam hari ini, Pangeran Mahkota Tao Seng dari kerajaan Ceng, telah meminang puteriku Silani dan kami telah menerima pinangan itu.
  56. Akan tetapi, memasukkan engkau sebagai seorang pejabat pemerintah sama saja dengan memasukkan harimau ke dalam rumah kerajaan Goan (Mongol).
  57. Kita sama-sama ke istana. Raden Cokro berkata sedang tangannya menahan daun pintu hingga Hulubalang utama kerajaan itu tak dapat membukanya.
  58. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12.
  59. Tentara kerajaan Mongol dan orang-orang Hek I Kaipang! Tiba-tiba Yen Yen mencengkeram lengan kiri Cu Goan Ciang. Pemuda ini terkejut dan menoleh.
  60. Kemunculannya mengikat kembali serpihan-serpihan kerajaan di Nusantara yang telah terserak kembali karena runtuhnya dominasi kekuasaan Majapahit.
  61. Kalian semua dengar! Hari ini kerajaan akan mendapatkan seorang raja baru! Seorang raja gagasi perkasa! Yang akan melindungi kerajaan dari bencana
  62. Tidak disangkanya sama sekali bahwa di antara para prajurit kerajaan terdapat orang-orang semacam itu, yang tiada ubahnya gerombolan perampok saja.
  63. Menurut Chairil Effendy istilah melayu berkitan erat dengan kata Mo Lo Yeu, yakni nama sebuah kerajaan yang berpusat di Jambi (sekitar tahun 644M).
  64. Dengan demikian penguasa kesultanan sambas memiliki jaringan politik dan kekerabatan dengan beberapa kerajaan besar Melayu yang ada pada waktu itu.
  65. Pada permulaan abad ke empat belas, pemerintah kerajaan Goan itu semakin lemah dengan adanya pemberontakan-pemberontakan, terutama di bagian selatan.
  66. Seperti yang telah dilakukannya dikerajaan-kerajaan sebelumnya, di Bintan pun Sang Sapurba menobatkan puteranya Nila Utama sebagai raja kerajaan ini.
  67. Pada masa itu dalam kerajaan Majapahit terdapat empat macam hamba, yakni: DWAYAHERA, hamba yang kehilangan kebebasannya karena menjadi tawanan perang.
  68. Kalau hanya tenagaku seorang diri saja, aku dapat berbuat apa terhadap kerajaan Goan? Akan tetapi kalau kalian khawatir, akupun tidak akan memaksa.”
  69. “Pada saat zaman kerajaan Bali, ada seorang raja dari kerajaan Buleleng, bernama Gusti Panji Sakti, melakukan perluasan kekuasaannya ke arah selatan.
  70. Di selatan timbul perserikatan orang-orang yang menentang kerajaan Goan. Dahulu, mereka hanya merupakan gerombolan-gerombolan kecil yang tidak berarti.
  71. Tertarik dengan keindahan dan kesuburan pulau Temasek itu baginda pun berkenan mendirikan kerajaan disana dan tidak mau pulang kembali ke pulau Bintan.
  72. Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea.
  73. Ditempat ini pula Ratu Anom Kesukma Yudha menyerahkan tahta kerajaan Sambas tua secara damai dan sukarela kepada Raden Sulaiman sultan Sambas yang pertama.
  74. Para murid Thian-li-pang me­megang keras peraturan yaitu tidak bo­leh sembarangan membunuh, biar yang dibunuh pejabat pemerintah kerajaan Mancu sekalipun.
  75. Dia adalah pejabat tertinggi yang paling diandalkan dan dipercaya oleh kaisar Togan Timur, yaitu kaisar yang pada waktu itu memimpin kerajaan Goan (Mongol).
  76. Tombak dan perisai itu adalah yang biasa dipergunakan oleh prajurit-prajurit kerajaan dalam ukuran sebenarnya hingga tampak terlalu besar bagi ketiga anak itu.
  77. Bentuk yang lebih resmi, disebut Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
  78. Biarpun sudah menjajah Cina hampir seabad lamanya (1280-1368), kerajaan Goan-tiauw, yaitu bangsa Mongol, tidak pernah membahagiakan sebagian besar rakyat Cina.
  79. Menurut Sejarah Melayu asal-usul penguasa kerajaan Melayu adalah keturunan dari Penguasa Yunani yang terkenal yaitu Alexander The Graet atau Iskandar Zulkarnain.
  80. Kalau engkau tidak membebaskan Bouw Siocia, maka kerajaan tentu akan mengirim pasukan besar untuk mengejarmu dan engkau akan menderita hukuman yang paling berat.
  81. 2. Kota Lama, merupakan ibu kota atau pusat pemerintahan kerajaan Sambas Tua yang masih menganut agama Hindhu yaitu kerajaan Ratu Sepudak yang terletak di Sekura.
  82. Bagian pertama membahas agama, pergaulan, dan perekonomian istana, dan bagian kedua membahas perkembangan politik, yaitu hubungan kerajaan dan VOC, tahun 1784-1791.
  83. Sejak hijrahnya Sang Sapurba ke Palembang kerajaan itu menjadi besar dan kuat karena diperintah oleh seorang raja keturunan Iskandar Zulkarnain yang termasyhur itu.
  84. Dokkyo, sehingga pada akhirnya Ratu Shotoku tertarik untuk menghias kerajaan serta kuil dengan gantungan origami, sebagai simbol agama Shinto (agamanya orang Jepang).
  85. Di tangan kanannya dia menggenggam Keris Mustiko Geni yang memancarkan sinar merah, keris sakti mandraguna lambang tahta kerajaan yang telah merenggut sekian banyak jiwa.
  86. Sebelum prajurit-prajurit kerajaan menjadi korban keganasan pedang sang dara lebih banyak, dari arah pintu gerbang istana, dua orang kakek tampak berkelebat dalam kegelapan.
  87. Konon salah seorang keturunannya bernama raja Suran (sekitar abad ke 13M) melahirkan raja Sang Sapurba yang turun dibukit Siguntang (Sumatera) dan mendirikan kerajaan besar disana.
  88. Sekarang engkau sudah mulai dewasa, kukira engkau boleh mengetahui semua, anakku. Ketahuilah, bahwa ayahmu masih hidup dan berada jauh di selatan, di kota raja kerajaan Ceng-tiauw.
  89. Setelah kekuatan pasukannya mencapai puncaknya, dalam tahun 1368, pasukan besar kerajaan Beng ini, dipimpin oleh Jenderal Shu Ta yang menjadi panglima besar, mulai bergerak ke utara.
  90. Beberapa cerita roman silat yang digali dari sejarah di kerajaan Jawa telah ditulis SH Mintardja – yang oleh kerabatnya akrab dipanggil dengan nama Pak Singgih — sejak tahun 1964.
  91. Ketika itu penguasa kerajaan di kali Matan itu adalah Rangga Sentap yang juga dianugerahi seorang puteri cantik jelita yang asal-usulnya dari gunung buih yang datang dari hulu sungai Sentap.
  92. Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta kepada Syeikh al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di kerajaan Yordania.
  93. Mendengar kedatangan maharaja Melayu itu rakyat Tanjung Pura menyambutnya meriah dengan perahu kakap berhias dan mengiringi rombongan memasuki kali Matan sampai ke pelabuhan kerajaan Tanjung Pura.
  94. Aku bukan manusia nekad! Apa yang aku lakukan adalah demi keadilan! Demi kedua orang tuaku yang mereka bunuh! Demi tahta kerajaan yang mereka rampas! Demi masa depan negeri di mana aku dilahirkan.
  95. “Aku melihat awan gelap datang dari selatan dan kalau aku bersikap seperti para penjilat itu, terjun ke dalam kesenangan dan foya-foya bersama Sribaginda, sudah pasti kerajaan ini akan segera hancur.
  96. Selanjutnya Melayu diasumsikannya sebagai suatu identitas penerus yang sah dari dinasti kerajaan Sriwijaya, maksudnya orang-orang dari negeri-negeri kecil Asia Tengara yang memilih Islam sebagai ideology barunya.
  97. Walaupun selama pemerintahannya, Kaisar Kiang Liong (1736-1796) selalu sibuk untuk memadamkan pemberontakan, namun dia telah berhasil dengan baik dan kekusaan kerajaan Ceng bersinar sampai jauh ke barat dan utara.
  98. Kemudian berangkatlah Baginda dengan sembilan buah perahu dan sebuah wangkang China mengiringi lancang kuning yang menyerupai singgasana kerajaan dilaut serta sebuah lancing perak yang dikhususkan untuk permaisuri.
  99. Benarkah dia sesepuh kerajaan lama seperti yang disebut-sebut Ki Rawe Jembor ketika berbisik-bisik dengan Imo Gantra dan sempat terdengar oleh Wiro? Berarti sang resi mempunyai hubungan sangat dekat dengan Nawang Suri.
  100. Dia memberontak untuk dapat merampas tahta kerajaan dengan cita-cita menjadi kaisar! Andaikata yang memberontak itu para pejuang bangsa Han, , biarpun aku keturunan Mancu dan Khitan, aku tidak akan membantu siapa-siapa.”
  101. Berat, anakku. Engkau keturunan Kaisar kerajaan Ceng! Telah lima belas tahun ayahmu meninggalkan kita, mung­kin sekarang dia telah menjadi kaisar! Dahulu ayahmu bernama Tao Seng dan benda inilah yang ditinggalkannya untuk kita.
  102. Satu demi satu kota yang dipertahankan pasukan Mongol jatuh, dan akhirnya Kaisar Togan Timur, kaisar terakhir kerajaan Goan, melarikan diri ke Mongolia, sedangkan kota raja Peking dapat direbut dan dikuasai oleh pasukan Beng-tiauw.
  103. Pedang ini adalah pedang bengkok pemberian suaminya, sebatang pedang kesukaan Tao Seng yang men­dapatkannya dari barang rampasan bang­sa Kazak ketika pasukan kerajaan me­nundukkan suku Kazak yang membuat kerusuhan di Barat Laut.
  104. Niatmu untuk mengatas namakan keselamatan kerajaan patut kupuji Raden Cokro. Hanya saja Sekalipun Keris Mustiko Geni lambang tahta kerajaan ada di tanganmu, namun menurut garis silsilah yang berhak menjadi raja adalah Pangeran Purbaya ...
  105. Kerajaan ini berada dibawah koloni kerajaan Johor, sebuah kerajaan Melayu di Semenanjung Melaka yang dapat meluaskan pengeruhnya ke beberapa kerajaan Asia Tenggara menggantikan kerajaan Majapahit yang pada waktu itu mengalami kemudunduran.
  106. Apa­lagi ditambah pengetahuan bahwa pria itu adalah seorang pangeran besar dari kerajaan yang besar, seorang pria yang tampan dan gagah perkasa yang dapat membunuh ular besar dengan sekali ba­cokan pedangnya, pria yang pandai pula merayu.
  107. Kekuasaan Beng-tiauw terus berkembang menjadi kerajaan besar dan kerajaan ini disambut dengan hangat dan penuh hormat oleh rakyat yang merasa mendapatkan kembali kehormatan mereka setelah selama hampir seratus tahun dijajah oleh bangsa Mongol.
  108. Heiii, apa yang kudengar ini? Bu­-tong-pai hendak memberontak terhadap pemerintah dan membujuk semua orang untuk memberontak? Apakah tidak takut akan balatentara kerajaan yang tentu hendak membasmi kalian semua? Jangan­lah bertindak begitu bodoh!
  109. Berita datangnya raja besar keturunan Iskandar Zulkarnain itu terdengar kebeberapa negeri yang ada dipulau Sumatera seperti kerajaan Palembang, Lingga, Siak, dan kerajaan yang ada diluar pulau sumatera seperti kerajaan Majapahit, Tanjung Pura, dll.
  110. Bagaimana mungkin engkau seorang diri saja berjuang melawan penjajah yang merupakan sebuah kerajaan dengan ratusan ribu pasukannya? Baru menghadapi pengeroyakan puluhan orang perajurit saja engkau sudah luka-luka dan kalau dilanjutkan, engkau akan mati konyol.
  111. 3. Kota Bandir, daerah hulu sungai Subah yang merupakan tempat Raden Sulaiman mengasingkan diri setelah meninggalkan kerajaan Sepudak dan juga selama tiga tahun menjadi pusat pemerintahan transisional kerajaan Sambas yang diamanahkan oleh Ratu Sepudak kepada Raden Sulaiman.
  112. “Hemm, kalau begitu, apakah engkau akan membenarkan tindakanku kalau aku mengkhianati bangsaku, mengkhianati ayahku sendiri dengan menentang kerajaan Mongol di mana ayahku menjadi menteri? Hayo jawab, apakah engkau menganggap benar kalau aku menjadi pengkhianat bangsaku?”
  113. Semasa hidupnya, SH Mintardja lebih banyak dikenal sebagai penulis cerita bersambung serial silat dengan setting kerajaan Mataram zaman Sultan Agung di beberapa surat kabar, seperti Harian Bernas berjudul Mendung di Atas Cakrawala dan Api Di Bukit Menoreh di Kedaulatan Rakyat.
  114. Andamsuri kembali pada suaminya yaitu Rajo Tuo Datuk Paduko Intan dan menetap di puncak Gunung Merapi sementara kerajaan pulaunya yang disebut Kerajaan Sipatoka diserahkan pada seorang kerabat karena istrinya (ibu Panji) telah berpulang sebelum dia meninggalkan pulau untuk mencari Panji.
  115. Kerajaan Islam Sambas yang terletak dibagian utara provinsi Kalimantan Barat ini didirikan secara damai oleh Raden Sulaiman (1009-1081H/ 1601-1670M) Putera Raja Tengah dan merupakan kelanjutan dari kerajaan Hindu Ratu Sepudak, yaitu kerajaan Sambas Tua yang terletak di Kota Lama, Sekura.
  116. “Coba kaujawab, apa hubungan diriku dengan penjajahan? Salahkah kalau aku terlahir di dunia sebagai puteri ayahku? Sebelum aku lahir, ayah telah menjadi menteri kerajaan Mongol! Salahkah kalau aku dilahirkan sebagai gadis Mongol? Aku tidak minta dilahirkan sebagai sekarang ini! Nah, jawablah!”
  117. Pemuda itu sesungguhnya adalah Gu Lam Sang. Setelah diaku sebagai putera oleh Pangeran Tao Seng, dia berhak memakai nama Tao Lam Sang, akan tetapi karena Pangeran Tao Seng sendiri sedang menyamar sebagai hartawan Ji, maka dia pun mengaku marga Ji. Belum tiba saatnya dia menggunakan nama keluarga kerajaan itu.
  118. Karena sulitnya mencari penggatinya yang bersifat sementara maka sebelum keberangkatannya itu Sang Sapurba membagi kerajaan Palembang menjadi dua yaitu Palembang sebelah hulu yang diperintah oleh Puteri Tanjung Buih bersama suaminya Pangeran China dan Palembang sebelah hilir dengan Datuk Sigantar Alam saudara kandung Demang Daun Lebar yang ditunjuk sebagai penguasanya.
  119. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa nama Melayu terambil dari dua makna adalah yaitu pertama: berasal dari nama sebuah kerajaan yang berada di Jambi, dan kedua: berasal dari kata layar yang mengisyaratkan bahwa orang-orang Melayu merupakan sebutan untuk para pelaut ulung yang pada ummnya dilakukan oleh nelayan dan pedagang antar pulau atau antar kerajaan.
  120. Agar rakyat tidak mengenalku, maka aku menyaru menjadi Hartawan Ji. Diam-diam aku bersekutu dengan orang-orang yang menginginkan jatuhnya kerajaan Ceng, dan aku berniat untuk membunuh Pangeran Mahkota Tao Kuang dan juga Kaisar! Kalau mereka berdua tewas, aku sebagai pangeran tertua berhak atas tahta kerajaan! Kemudian aku mendengar tentang kedatanganmu dan bahwa engkau seorang yang memiliki kepandaian tinggi.
  121. Berkat kegagahan dan kegigihan Panglima Besar Shu Ta yang memimpin pasukan Beng-tiauw, pasukan itu melakukan pengejaran ke utara, pada tahun 1372 pasukan itu menyeberangi gurun Gobi dan menyerang ibu kota Karakorum yang dahulu menjadi ibu kota lama dari Jenghis Khan pendiri kerajaan Goan. Kota Karakorum dibakar bahkan pasukan Beng melakukan pengejaran terus sampai melewati pegunungan Yablonoi di daerah Siberia!
  122. Seperti yang telah dia perhitungkan dan harapkan ketika timbul pikirannya untuk menyusup menjadi seorang perwira kerajaan Mongol, Shu Ta dapat mulai mengumpulkan keterangan tentang keadaan kerajaan Mongol, tentang kekuatannya, dan tentang kemunduran-kemunduran yang sedang terjadi karena kaisarnya, yaitu Kaisar Togan Timur (1333-1368), bukan merupakan seorang kaisar yang bijaksana dan pandai seperti nenek moyangnya.
  123. Gadis lancang mulut! Tadi pun di sana engkau bicara seolah engkau mem­bela kerajaan Mancu, apakah engkau menjadi antek atau mata-mata Mancu? Untuk melawanmu, tidak perlu keroyokan, pinto sendiri saja pun cukup untuk me­lawanmu! kata Koai Tosu menantang gadis itu.Bagus! Siapa takut kepada segala macam tosu bau? Jubahmu saja seperti tosu dan pertapa, akan tetapi siapa tidak tahu dalamnya? Engkau seperti buaya berkulit ikan emas, di luarnya bagus di dalamnya busuk.
  124. Dan cinta kita pada umumnya seperti itulah. Cinta kasih berdasarkan nafsu! Demikian pula cinta dalam hati Kalucin terhadap Silani. Dia ingin Silani menjadi miliknya sendiri, dan sekarang melihat ada pria lain mendekati gadis itu, bahkan ada ke­cenderungan berhubungan akrab, hatinya dipenuhi perasaan cemburu yang men­dalam.Bagi Khalaban sendiri, tentu saja dia merasa girang kalau puterinya bergaul akrab dengan seorang pangeran Pangeran kerajaan Ceng yang besar dan jaya, tampan dan gagah pula.
  125. Seperti tercatat di dalam sejarah, setelah dalam beberapa tahun seluruh daerah selatan dan timur dapat ditundukkan dan kekuasaan pasukan Beng-pai mencakup daerah yang luas dari Shantung sampai ke Canton, dan merasa bahwa keadaanya cukup kuat, Cu Goan Ciang menerima usul para pembantunya untuk mendirikan sebuah kerajaan baru sebagai tandingan kerajaan Goan, yaitu kerajaan Beng-tiauw. Dia sendiri lalu diangkat oleh semua pembantunya menjadi kaisar pertama kerajaan Beng dan berjuluk Kaisar Thai Cu.
  126. Para pendekar dan ketua perkumpulan persilatan besar seperti Siauw-lim-pai, Kun-lun-pai dan yang lain-lain merasa heran sekali melihat sikap Thian It Tosu ketua Bu-tong-pai yang secara tiba-tiba begitu bersemangat untuk memberontak terhadap kerajaan Ceng. Dan yang lebih mengherankan mereka lagi adalah betapa ketua ini sekarang tidak segan untuk bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan sesat seperti Pek-lian-pai dan Pat-kwa-pai. Bahkan banyak tokoh Bu-tong-pai sendiri merasa heran akan sikap ketua mereka ini.
  127. Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
  128. Para pimpinan pemberontak itu, terutama sekali Cu Goan Ciang, Pek Mau Lokai, Tang Hui Yen dan para pembantu mereka, adalah orang-orang gagah perkasa yang lebih pantas dinamakan pendekar dari pada pemberontak! Yang amat mengesankan hatinya adalah ketika lima orang anggota melakukan pelanggaran, memperkosa dua orang gadis dusun di kaki bukit dan mereka ditangkap lalu dihukum mati oleh Beng-cu Cu Goan Ciang! Hal ini mengingatkan ia akan tingkah laku banyak prajurit kerajaan yang suka berbuat semena-mena, suka mengganggu rakyat, mengganggu wanita, dan mereka itu dibiarkan saja oleh komandan mereka. Ternyata mereka yang disebut pemberontak ini lebih berdisiplin, lebih tertib dan taat.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.