Wednesday, 21 October 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "fermentasi". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "fermentasi"


Contoh kalimat yang menggunakan kata "fermentasi" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
  1. Lama fermentasi 48 jam merupakan waktu yang optimum untuk terbentuknya asam alifatik.
  2. Perlakuan lama fermentasi (F) terdiri dari empat level, yaitu : 12, 24, 36, dan 48 jam.
  3. Skor tertinggi (6,00) ditunjukkan oleh perlakuan dosis 5 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 24 jam.
  4. Sedangkan skor tertinggi (7,30) diberikan oleh perlakuan dosis yang sama dengan lama fermentasi 48 jam.
  5. Untuk kopi arabika organik ini belum diketahui lama fermentasi yang diperlukan untuk menghasilkan citarasa yang baik.
  6. Cara pengolahan basah dengan lama fermentasi tertentu juga diketahui dapat ikut menentukan mutu citarasa kopi yang dihasilkan.
  7. Aroma kopi terbaik (skor 7,00) diperoleh pada perlakuan dosis pupuk 5 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 12, 24, dan 36 jam.
  8. Perlakuan dosis pupuk kandang 5 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi di atas 24 jam memberikan skor kekentalan tertinggi (7,30).
  9. Demikian juga dengan dosis pupuk 5 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi di atas 24 jam memberikan skor kekentalan tertinggi (7,30).
  10. 9. Dalam penelitian ini tidak ditemukan dosis pupuk kandang dan lama fermentasi optimum terhadap varietas kopi arabika S 795 di Bali.
  11. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pengaruh dosis pupuk kandang sapi dan lama fermentasi terhadap mutu hasil kopi arabika.
  12. Peningkatan lama fermentasi dari 12 jam menjadi 48 jam hanya meningkatkan aroma pada perlakuan dosis pupuk kandang 10 dan 60 kg/pohon/tahun.
  13. Keasaman dengan skor terendah (4,70) diberikan oleh perlakuan dosis pupuk kandang 20 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 12 jam dan 24 jam.
  14. Hubunganantar dosis pupuk kandang maupun lama fermentasi dengan hasil dan kualitas kopi diuji dengan analisis regresi (Gomez and Gomez, 1984).
  15. Selama fermentasi komponen karbohidrat pada biji kopi berubah menjadi polisakarida (larut air), oligosakarida, karamel, serta komponen volatil.
  16. Selama periode Edo (1603-1867), praktek acidifying beras, bukan melalui fermentasi laktat tetapi dengan mencampurnya dengan cuka, menjadi umum.
  17. Secara statistik, kombinasi kedua perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang dan lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap semua komponen mutu citarasa kopi.
  18. Perlakuan P dikombinasikan dengan perlakuan lama fermentasi (F), yang terdiri dari empat level, yaitu : F1: 12 jam, F2: 24 jam, F3: 36 jam, dan F4: 48 jam.
  19. Peningkatan lama fermentasi dari 12 jam sampai 48 jam meningkatkan keasaman pada semua perlakuan dosis pupuk kandang, kecuali pada dosis 30 kg/pohon/tahun.
  20. Selama fermentasi, asam amino terdegradasi menjadi ikatan-ikatan peptida sehingga lama fermentasi akan dapat mempengaruhi perisa (flavor) pada kopi arabika.
  21. Aroma kopi paling baik (skor 7,00) diperoleh pada perlakuan dosis pupuk kandang 5 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 12 jam, 24 jam, dan 36 jam (Tabel 2).
  22. Peningkatan lama fermentasi dari 12 jam menjadi 48 jam meningkatkan skor rasa pahit hanya pada perlakuan dosis pupuk kandang 5 dan 30 kg/pohon/tahun (Tabel 6).
  23. 8. Interaksi antara dosis pupuk kandang dengan lama fermentasi berpengaruh terhadap semua komponen cita rasa (aroma, keasaman, kekentalan, perisa dan rasa pahit).
  24. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan.
  25. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang (P) dan lama fermentasi (F).
  26. Peningkatan lama fermentasi dari 12 jam menjadi 48 jam meningkatkan perisa (flavor) pada semua perlakuan dosis pupuk kandang, kecuali dosis 5 dan 40 kg/pohon/tahun (Tabel 3).
  27. Skor tersebut tidak berbeda dengan skor pada perlakuan dosis 20 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 12 jam serta dosis 30 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi 36 jam dan 48 jam.
  28. Dengan melihat Tabel 2 tersebut dapat dikatakan bahwa dengan penggunaan dosis pupuk kandang 5 kg/pohon/tahun dan lama fermentasi 12 jam sudah didapatkan aroma kopi yang paling baik.
  29. Secara statistik ditunjukkan bahwa kombinasi kedua perlakuan, yaitu dosis pupuk kandang (P) dan lama fermentasi (F) berpengaruh nyata terhadap semua komponen citarasa kopi (Tabel 1).
  30. Nilai skor tersebut lebih tinggi dibandingkan nilai skor untuk aroma pada perlakuan dosis 60 kg/pohon/tahun pada semua perlakuan lama fermentasi, kecuali pada lama fermentasi 48 jam.
  31. Varietas kopi arabika S 795 yang diberi pupuk kandang 5 kg pohon-1 tahun-1 dengan lama fermentasi 24 jam dan 36 jam menghasilkan mutu citarasa aroma yang terbaik dengan rata-rata skor 7,0
  32. Penelitian mengenai pengaruh dosis pupuk kandang sapi dan lama fermentasi terhadap mutu hasil kopi arabika telah dilakukan di Desa Belantih, Kecamatan Kintamani, Bangli pada tahun 2002-2003.
  33. Penggunaan pupuk kandang (pupuk organik) dengan dosis tertentu yang dikombinasikan dengan lama fermentasi yang tepat diharapkan akan menghasilkan kopi arabika dengan mutu fisik dan citarasa yang tinggi.
  34. Dari hasil penelitian Sulistyowati dan Wahyudi (1998) disimpulkan bahwa aroma kopi yang baik dengan skor 7-8 (berdasarkan SNI 01-2907-1992) diperoleh dari pengolahan basah dengan lama fermentasi 24-36 jam.
  35. Perlakuan pupuk kandang dengan dosis petani (60 kg/pohon/tahun) memberikan skor rasa pahit yang lebih rendah dibandingkan skor pada dosis 5 kg/pohon/tahun hanya pada lama fermentasi 24 jam dan 48 jam (Tabel 6).
  36. Perlakuan pupuk kandang dengan dosis 60 kg/pohon/tahun memberikan skor keasaman yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan dosis pupuk kandang 5 kg/pohon/tahun pada semua perlakuan lama fermentasi (Tabel 4).
  37. Zat organik dalam air dapat berasal dari alam (tumbuh-tumbuhan, alkohol, sellulosa, gula dan pati), proses sintesa (proses-proses industri.), dan proses fermentasi (alcohol, asam, dan akibat kegiatan mikroorganisme)
  38. Secara umum, pemupukan dosis 5 kg/pohon/tahun dengan kombinasi lama fermentasi 12 jam sampai 24 jam sudah dapat menghasilkan biji kopi arabika varietas S 795 dapat menghasilkan seduhan kopi dengan mutu citarasa yang baik.
  39. Secara umum, dari Tabel 3 didapatkan bahwa peningkatan lama fermentasi dapat memberikan perisa (flavor) yang terbaik pada kopi arabika karena terjadi perubahan komposisi kimia pembentukan flavor, seperti karbohidrat dan komponen volatil.
  40. Perlakuan dosis pupuk kandang 60 kg/pohon/tahun memberikan perisa dengan skor yang lebih rendah dibandingkan dengan skor perisa pada perlakuan dosis 5 kg/pohon/tahun pada semua perlakuan lama fermentasi, kecuali pada lama fermentasi 48 jam.
  41. Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, "sushi" berarti "itu (berasa) masam" seperti yang sudah dijelaskan di atas, suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya.
  42. Apabila lama fermentasi diperpanjang akan terus terjadi perubahan komposisi kimia biji kopi, dimana asam-asam alifatik akan berubah menjadi ester-ester asam karboksilat yang dapat mengakibatkan cacat fermented dengan citarasa busuk (Sulistyowati dan Sumartono, 2002).
  43. Perlakuan pupuk kandang dengan dosis petani (60 kg/pohon/tahun) memberikan kekentalan dengan skor yang lebih rendah dibandingkan skor pada perlakuan dosis pupuk kandang lainnya pada semua perlakuan lama fermentasi, kecuali pada lama fermentasi 24 jam dan 48 jam (Tabel 5).
  44. Skor rasa pahit menurun sampai skor yang paling rendah (4,70) pada perlakuan dosis pupuk kandang 20 kg/pohon/tahun dengan meningkatnya lama fermentasi dari 12 jam menjadi 24 jam; demikian juga pada perlakuan pupuk kandang 40 kg/pohon/tahun dengan lama fermentasi di atas 24 jam.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.