Monday, 12 October 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata-kata "tentu saja". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata-kata "tentu saja"


Contoh kalimat yang menggunakan frase dengan kata-kata "tentu saja" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
  1. “Toako, tentu saja namamu harus diganti.
  2. Dua orang tukang pukul itu tentu saja tidak takut.
  3. Pernah mengalami, Dik? Ah, tentu saja belum pernah.
  4. Bocah sombong, tentu saja ucapanku dapat di­percaya!
  5. Contoh cerita di atas tentu saja masih belum sempurna.
  6. Mendengar seruan ini, tentu saja Bong Kit menjadi marah.
  7. Ditanya seperti itu tentu saja sukar baginya untuk menjawab.
  8. Metode yang dipilih tentu saja berdampak pada hasil masakan.
  9. Ditantang seperti itu, tentu saja tidak ada yang berani maju.
  10. “Aku kagum kepadanya, Paman, dan tentu saja aku suka kepadanya.
  11. Yang menentukan peraturan di bandar tentu saja penguasa bandar itu.
  12. Melihat seorang wanita ditawan orang jahat, tentu saja aku menolongnya.
  13. Mendengar ini, tentu saja semua warga dusun menjadi terkejut bukan main.
  14. Setiap karya sastra tentu saja mempunyai kekhususan rangkaian ceritanya.
  15. d. Sesudah perawatan tentu saja dalam batas waktu yang telah ditentukan;
  16. Krena itu, tentu saja aku benci dan marah melihat sumoi hendak merebutmu.
  17. Hemmm, tentu saja di istana segala­nya serba lebih besar dan lebih indah.
  18. Guru dan dua orang muridnya itu tentu saja merasa heran dan tertarik sekali.
  19. Mendengar tantangan Pek Mau Lokai, tentu saja Coa Kun tidak berani menyambut.
  20. Tapi soal suka anjing padaku itu tentu saja tanpa sepengetahuanku apa artinya.
  21. “Lho, namanya juga pertemuan misterius, tentu saja tak perlu dipublikasikan!”
  22. Melihat ini, tentu saja para prajurit Mongol terkejut dan mencoba untuk mencegah.
  23. Tapi tentu saja mereka harus hati-hati jika akan mengusili cewek-cewek yang lewat.
  24. Lurah itu semakin kecut hatinya, akan tetapi tentu saja dia tidak dapat membantah.
  25. “Kalau dua hati sudah bertemu dalam cinta, tentu saja timbul kemesraan, Niocu “
  26. “Heh-heh-heh, tentu saja aku mencampuri karena yang dikeroyok itu adalah muridku.
  27. Toat-beng Kiam-­sian, puterinya dan para muridnya tentu saja terkejut dan terheran.
  28. Cu Goan Ciang dan Tang Hui Yen tentu saja tidak sudi melakukan perbuatan seperti itu.
  29. Dibandingkan dengan Pange­ran Tao Seng, tentu saja Kalucin kalah dalam segala-galanya.
  30. Siapa takut kepada kalian? Aku tidak bersalah apa pun, maka tentu saja aku tidak takut!
  31. Karena mendengar akan diajak kembali ke Nan-king, tentu saja Mimi tidak merasa keberatan.
  32. Tulisan-tulisan yang dibuat oleh Asma tentu saja banyak memberikan inspirasi dan motivasi.
  33. Pendeknya, kalian akan dapat masuk ke istana dengan berterang, tentu saja dengan menyamar.
  34. Ketika dua orang pangeran itu mende­ngar perintah ini, tentu saja mereka ter­kejut sekali.
  35. Kedatangan dan kehadiran para tokoh perkumpulan besar ini tentu saja mempunyai arti penting.
  36. Kalau engkau suka mengajarkan ilmu totokan itu kepadaku, tentu saja aku suka mempelajarinya.
  37. “Dahulu aku memang seorang pendeta Lama yang tentu saja pantang minum arak dan makan daging.
  38. “Ibuku adalah seorang Khitan yang tidak berpendidikan dan tentu saja pikirannya masih kolot.
  39. Untuk memulai memasak, tentu saja hal yang pertama kali kita lakukan adalah mencari buku resep.
  40. Kemudian ternyata dia bukan mata-mata dan bahkan berjasa, tentu saja akupun ikut merasa gembira.
  41. Berulang kali dia mengusap wajah dan ini tentu saja merupakan kesempatan baik bagi Cokro Ningrat.
  42. “Ha-ha-ha, setelah siang malam makan dan tidur dengan enak di sini kami tentu saja suka membantu.
  43. Sikap ini tentu saja tidak membuat para penjaga itu seujung rambutpun tidak mencurigai panglima ini.
  44. “Sama sekali tidak mungkin!” tentu saja ia merasa terkejut sekali mendengar ucapan Keng Han itu.
  45. Kini melihat Keng Han melompat keluar dan menegur kakek itu, hatinya tentu saja khawatir bukan main.
  46. “Terserah penilaian Bouw-kongcu. Aku hanya minta bantuan, tentu saja kalau engkau percaya kepadaku.
  47. Arus globalisasi tentu saja akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia sejagat.
  48. Bengcu ini adalah seorang tokoh Siauw-lim-pai maka tentu saja ilmu silatnya sudah mencapai tingkat tinggi.
  49. “Kalau itu tentu saja pernah, kek. Akan tetapi, kesenangan sekelumit yang disusul kesusahan segunung.”
  50. Sebagai murid Thian It Tosu, tentu saja Siok Hwa boleh tinggal di perkampungan Bu-tong-pai sesuka hatinya.
  51. Hal ini tentu saja membuat Keng Han tersipu dan dia cepat mengangkat tangan memberi hormat kepada gadis itu.
  52. Akan tetapi gerakan orang kasar itu tentu saja tidak ada artinya bagi pendekar muda murid Siauw-lim-pai itu.
  53. Bhe Seng Kok yang menjadi bengcu tentu saja mengenal hampir semua orang kang-ouw, apalagi tokoh-tokoh yang tua.
  54. Kalau mereka sampai tiba di dalam gua itu, tentu saja dia tidak akan dapat melakukan perlawanan dengan leluasa.
  55. Mendengar bahwa dua orang pemuda itu sahabat Lurah Koa, tentu saja Bong Kit dan kawan-kawannya menjadi terkejut.
  56. Thian-yang-cu dan Bhok-im-cu adalah dua orang tosu murid utama, tentu saja sudah memiliki ilmu kepandaian tinggi.
  57. Kakak beradik Bouw tentu saja sudah yakin akan kemampuan Shu Ta, akan tetapi Yauw-Ciangkun memandang dengan khawatir.
  58. "Hemmm, siapakah nama ayah bundamu itu, Nona? Aku tidak merasa pernah membunuh orang, kecuali tentu saja dalam perang.
  59. Melihat adiknya sudah berlari, Bouw Ku Cin tentu saja tidak mau tinggal diam mengkhawatirkan adiknya dan diapun lari mengejar.
  60. Disebut tiga orang liar, tiga orang pendatang itu tentu saja marah sekali dan mereka segera menghadapi orang setengah tua itu.
  61.  “Mengapa, Cu In?” Engkau adalah puteriku, maka tentu saja aku menghendaki engkau untuk pulang dan tinggal bersama ayahmu.
  62. Maka tentu saja latihannya tidak setekun Shu Ta. Setelah lewat dua puluh lima jurus, mulai nampaklah bahwa Shu Ta lebih tangguh.
  63. Bahwa pandangan Alisjahbana menafikan keberadaan kultur etnik, tentu saja masalahnya berkaitan dengan tuntutan semangat zamannya.
  64. Hartawan itu terbelalak, seperti mimpi saja mendengar ucapan puterinya itu dan hatinya tentu saja membantah, “Tapi... tapi...”
  65. Makanan bagi badan tentu saja kebutuhan hidup termasuk pangan, sandang, dan papan berikut segala keperluan dalam kehidupan jasmani.
  66. Akan tetapi, karena engkau menghendaki kedudukan sebagai perwira tentu saja kami harus melihat dulu kemampuanmu dalam ilmu silat.”
  67. Gadis ini tentu saja ingin membersihkan nama perkumpulannya dari fitnah yang dilontarkan para calon pembunuh kaisar dan pangeran itu.
  68. Mereka akan ketahuan, dan kalau ketahuan di atas tembok itu, tentu saja amat membahayakan mereka dan sukar untuk dapat meloloskan diri.
  69. Masuknya seorang wanita seperti Niocu, cantik jelita dan sendiri pula, tentu saja menarik perhatian banyak orang, terutama para prianya.
  70. Orang sableng macamku tentu saja tidak memiliki gelar! jawab si pemuda yang ternyata adalah murid nenek sakti Sinto Gendeng dari Gunung Gede.
  71. Melihat kakak beradik yang menjadi sahabat-sahabatnya itu, tentu saja Shu Ta merasa girang sekali dan cepat dia memberi hormat secara militer.
  72. Pada makanan yang mengandung bakteri, perubahan tidak akan tampak pada fisik makanan, namun tentu saja tidak baik untuk yang 5mengkonsumsinya.
  73. Yo-toako, tentu saja kami tidak minta keputusan yang tergesa-gesa dan kalau engkau hendak membicarakan dulu dengan Toaso (Kakak ipar), silakan.
  74. Melihat ini, tentu saja Yo Ci khawatir sekali kalau sang perwira akan marah kepadanya dan menyalahkan dia karena dia yang menampung Goan Ciang.
  75. “Apa lagi? Aku adalah mandor kuli, tentu saja bekerja mengangkut barang-barang, membongkar dan memuat di perahu-perahu yang berlabuh di sini.”
  76. Karena dimusuhi pemerintah dan dicap sebagai pemberontak maka tentu saja perkumpulan itu tidak lagi berani mempunyai rumah perkumpulan yang terang.
  77. Akan tetapi karena Panglima Shu Ta membantu para penyerbu, tentu saja pasukan Mongol tidak dapat bertahan lama dan kota itu diduduki Cu Goan Ciang.
  78. Tanpa nama, dan juga tulisannya begitu buruk, tulisan seperti itu tentu saja tidak cukup kuat untuk menjadi bukti bahwa Shu-Ciangkun yang menulisnya.
  79. Mulai dari musik, film, pendidikan, tempat nongkrong, fesyen, teknologi, olahraga, psikologi, pendidikan seks, dan tentu saja cerita pendek dan komik.
  80. Karena menjadi antek pemerintah Mongol, tentu saja pimpinan Hek I Kaipang memiliki hubungan dekat dengan pejabat pemerintah, baik sipil maupun militer.
  81. “Yang bertanggung jawab tentu saja komandan mereka, dan kurasa masih banyak komandan yang baik, misalnya paman Yatucin sendiri, atau Shu-Ciangkun...”
  82. Thian-yang-cu adalah seorang murid pertama Bu-tong-pai, tentu saja dia tidak mau bertindak sembrono terhadap gadis yang belum diketahui kesalahannya itu.
  83. “Kakak Khabuli, apa yang telah terjadi?” tanya Bouw Kongcu, tentu saja terkejut dan khawatir karena dia tahu benar bahwa Shu Ta adalah seorang pejuang!
  84. Sebelum dia dapat melakukan ini, si penjaga tentu saja dapat memukul kentungan tanda bahaya dan dalam waktu sebentar saja tempat itu akan dipenuhi pasukan.
  85. Akan tetapi tentu saja larinya seorang anak berusia dua belas tahun, apa lagi yang sudah luka-luka dan kelelahan, tidak mampu melawan cepatnya larinya kuda.
  86. Hung Wu yang melawan mati-matian, tidak berdaya karena yang menandinginya adalah supeknya yang tentu saja memiliki tingkat kepandaian yang jauh lebih tinggi.
  87. “Ah, tentu saja tidak, lo-cian-pwe. Akan tetapi, kalau kita memiliki harta benda, kita dapat mencari obat dan mengundang tabib yang paling mahal sekalipun.
  88. Ketika tiga orang itu memasuki kantor Yauw-Ciangkun, mereka tentu saja disambut dengan hormat oleh Yauw-Ciangkun dan para perwira yang sedang berada di situ.
  89. Hal ini disebabkan karena pengiriman isian form juga dilakukan dengan meng-encode-nya pada URL. Karena URL di-spoof, maka form tentu saja juga bisa di-spoof.
  90. Karena sungai ini melalui banyak propinsi, banyak kota dan dusun, maka tentu saja sungai ini merupakan sarana pengangkutan dan lalu lintas yang teramat penting.
  91. Motivasi yang melatari penciptaan wacana ini dimaksudkan untuk hiburan, disamping tentu saja untuk menarik konsumen, memberi wawasan, mengkritik dan sebagainya.
  92. Dan karena ia seorang gadis yang berwajah cantik, maka tentu saja dalam perjalanan ia banyak digoda pria yang mengakibatkan pria-pria itu tewas terbunuh olehnya.
  93. Tao Keng Han berangkat diantar oleh kakeknya dan Kalucin sampai keluar perkampungan, dan diantar pula oleh tangis ibunya yang tentu saja merasa kehilangan sekali.
  94. Khalaban yang berusia lima puluh tahun ini tentu saja terkejut bukan main mendengar kata-kata puterinya, akan tetapi juga gembira bahwa puterinya dapat diselamatkan.
  95. Maka, ketika tadi kami mendengar dari kakak Khabuli, tentu saja kami menjadi terkejut sekali,” kata Bouw Mimi, kini melirik ke arah kakak misan itu dengan cemberut.
  96. Demikian pula Ang Hwa Nio-nio sepenuhnya menyetujui Cu In sendiri tentu saja merasa senang melihat calon suaminya membuktikan bahwa dirinya seorang anak yang berbakti.
  97. Atau, mengidentifikasikan kebudayaan daerah sebagai kebudayaan nasional, tentu saja tidak dapat dilakukan begitu saja mengingat keduanya mempunyai peranan yang berbeda.
  98. Akan tetapi tentu saja terdapat perbedaan pendapat dan pandangan tentang cara pelaksanaan untuk menyumbangkan tenaga demi tercapainya ketenteraman kehidupan rakyat itu.
  99. "Niocu, seorang gadis seperti engkau ini, cantik jelita, berilmu tinggi dan berbudi mulia, bijaksana, tentu saja berhak memilih seorang calon suami yang sebaik-baiknya."
  100. Liong Biauw, sang ayah, tentu saja tidak ingin mencari permusuhan, maka dia pun menghela napas pan- jang dan berkata kepada puterinya, "Siok Hwa, kemasilah barang-barangnya.
  101. Siauw Yen menggeleng kepala dan Hung Wu merasa yakin karena tentu saja gadis yang mewakili kakeknya memimpin Hwa I Kaipang ini sudah hafal akan semua anggota perkumpulan itu.
  102. Dia seorang nelayan sederhana yang tentu saja tidak ingin terlibat, akan tetapi melihat pemuda itu meloncat ke perahunya dan membawa pedang berlumur darah, dia sudah ketakutan.
  103. Coba lihat pesawat dan kapal menggunakan sistem navigasi manual, tidak lagi memakai GPS, tentu saja tingkat nyasar dan kecelakaannya lebih tinggi dibandingkan dengan memakai GPS.
  104. Menempatkan kesusastraan Indonesia sebagai pintu masuk menuju pemahaman pluralitas budaya dan keberagaman etnik masyarakat di wilayah Nusantara ini, tentu saja bukan tanpa alasan.
  105. Ada seorang tokoh lagi yang sakti, yaitu Pek Mau Lokai. akan tetapi karena dia adalah pimpinan Hwa I Kaipang yang menentang pemerintah tentu saja kita tidak dapat mengharapkan dia.
  106. Tidak mengherankan kalau rakyat mulai bangkit memberontak karena mereka tentu saja menganggap bahwa kebusukan belasan orang prajurit itu merupakan cermin dari kebusukan pemerintah.
  107. Demikianlah, Liang Siok Cu menjadi selir terkasih dari pangeran mahkota itu dan tentu saja kini ilmu silat Pangeran Tao Kuang menjadi semakin maju di bawah bimbingan selirnya sendiri.
  108. Sebagai orang yang paling berkuasa di antara dua losing penjaga keamanan, tentu saja Bong Kit sadar betul akan kepentingan dirinya, dan hal ini membuat dia berwatak sombong bukan main.
  109. Kini, tidak disangka sama sekali, kebanggaan hati mereka itu hancur lebur di tangan dua orang pemuda ini! Akan tetapi, untuk melampiaskan rasa penasaran, mereka tentu saja tidak berani.
  110. Orang she Coa ini adalah ketua Hek I Kaipang, bukan saja kepandaiannya tinggi, akan tetapi dia juga telah bersekutu dengan pasukan pemerintah, tentu saja dia menyadari akan kekuasaannya.
  111. Setahun kemudian selir ini melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Tao Kwi Hong. Dan sebagai puteri pangeran mahkota, tentu saja sejak kecli Kwi Hong amat dimanja ayah ibunya.
  112. Akan tetapi, ditodong dengan pertanyaan tentang perjodohan, tentu saja ia merasa malu dan salah tingkah, tidak tahu harus bersikap bagaimana dan berkata apa, ia makin menundukkan mukanya.
  113. Sebagai perajurit tentu saja dia tidak mungkin membawa-bawa dayungnya, maka dia memilih memegang tombak daripada lain senjata karena tombak itu dapat dipergunakan sebagai senjata dayungnya.
  114. Kekuasaan memungkinkan nafsu yang menguasai diri manusia untuk mencapai segala yang dikehendakinya, dan mencapai segala yang dikehendaki tentu saja mendatangkan kesenangan bagi diri pribadi.
  115. Akan tetapi ia sudah tahu akan tingkat kepandaian Khabuli yang tidak berselisih banyak dengan tingkatnya sendiri, maka tentu saja ia merasa yakin bahwa Shu Ta pasti akan mampu mengalahkannya.
  116. Mereka terbongkok-bongkok menyambut tamu-tamu itu dan tentu saja kedua orang itu menjadi repot bukan main harus melayani tiga belas orang kasar yang memesan minuman sambil membentak-bentak itu.
  117. Kini, mendengar betapa gadis itu berpihak kepada mereka untuk mengusir semua tukang pukul dari tempat tinggal ayahnya sendiri, tentu saja mereka semua merasa gembira bukan main dan berbesar hati.
  118. Yah, tentu saja ada restoran yang baik. Beberapa orang makan di gerobak, beberapa orang membawa makan siang mereka ke kantor. Pada dasarnya, kita tidak menghabiskan banyak waktu untuk makan siang.
  119. Akan tetapi ketika dua orang bangsawan itu berlari masuk, merekapun cepat mendekat dan melihat kakak beradik itu terdesak oleh Tay-lek Kwi-ong, tentu saja mereka tidak mungkin dapat tinggal diam lagi.
  120. “Ha-ha-ha, tentu saja kita memerlukan harta, Siauw Cu, karena harta merupakan satu di antara kepentingan kita untuk dapat hidup layak di dunia ini, bahkan untuk dapat hidup wajar dan menikmati hidup.
  121. Kusir kereta yang duduk di depan atas, melihat seorang pemuda jangkung berpakaian seperti seorang petani menghadang di tengah jalan dan membentak agar kerta dihentikan, tentu saja menjadi marah sekali.
  122. Agaknya nama Bi-kiam Nio-cu terutama nama Ang Hwa Nio-nio sudah mereka kenal dan tentu saja nama Gosang Lama juga amat ter­kenal, bahkan dialah yang menjadi biang keladi pemberontakan Lama Jubah Ku­ning!
  123. Setelah mengetahui bahwa pendeta Lama ini seorang yang sakti, Khalaban menyambutnya dengan penuh kehormatan, bahkan lalu mengangkatnya menjadi guru bagi Keng Han. Gosang Lama tentu saja menjadi girang sekali.
  124. Kalau sewaktu-waktu datang serangan pasukan pemerintah, laskar rakyat itu akan dapat menyelamatkan diri di bukit-bukit berhutan dan daerah itu tentu saja amat berbahaya bagi pasukan yang belum mengenal medan.
  125. Karena sudah hafal benar akan keadaan dalam perbentengan itu, tentu saja tidak sukar bagi Shu Ta untuk mencari jalan paling aman sehingga mereka dapat mendekati pagar tembok tanpa diketahui seorangpun penjaga.
  126. Ia melewati sebuah dusun dan di dusun itu sedang diadakan keramaian karena ada pesta pernikahan di rumah kepala dusun, tentu saja semua penghuni dusun itu ber­datangan dan suasananya ramai dan me­riah sekali.
  127. Pangeran itu telah merantau se­lama setahun dan ketika dia kembali dalam keadaan sehat, bahkan nampak lebih dewasa dalam penamplan, keluarga­nya , terutama ibunya tentu saja menjadi gembira dan bangga sekali.
  128. Bahasa Indonesia tentu saja memiliki karakter khusus karena dia berakar dari tradisi etnik lokal yang kemudian dimodifikasi dan diadopsi menjadi bahasa persatuan yang berfungsi sebagai perekat keberagaman etnik.
  129. “Terima kasih, suheng!” katanya sambil merangkap kedua tangan depan dada menghadap ke arah perginya Bouw In. Ucapan itu dilakukan dengan pengerahan khikang sehingga tentu saja dapat terdengar oleh suhengnya.
  130. Dia masih mencoba mengerahkan tenaga dan menyerang dengan dahsyat, namun tentu saja dengan mudah serangannya dapat dipatahkan Goan Ciang, sekali ini bukan mengelak melainkan menangkis sambil mengerahkan tenaganya.
  131. Potensi antar negara untuk meluncurkan ICBM/CBM berhulu ledak Nuklir menjadi sangat kecil, tentu saja karena ICBM/CBM menggunakan konsep radio dalam hal ini GPS untuk menuntun ICBM jatuh meledak tepat pada sasaran.
  132. Walaupun begitu dalam hal misi, tentu saja TVRI lebih terlihat sebagai stasiun televisi yang lebih mengedepankan aspek non-komersial dengan meniadakan siaran iklan, yang kemudian disusul dengan membatasi siaran iklan.
  133. Ketika kakak beradik itu menyatakan hendak melakukan penyelidikan sendiri di daerah selatan Nan-king, di sepanjang sungai Huai yang kabarnya dijadikan pusat gerakan pemberontak, tentu saja Shu Ta merasa khawatir sekali.
  134. Para penonton juga bubaran dan tentu saja Kwi Hong menjadi bahan pembicaraan mereka. Se­telah melihat tindakan Kwi Hong yang gagah, beberapa orang di antara mereka teringat akan pendekar wanita yang ber­juluk Si Bangau Emas.
  135. Akan tetapi melihat sikap pemuda tinggi tegap itu, tentu saja ia merasa malu kalau harus mengejar mereka. Iapun membanting kaki kirinya untuk melampiaskan kejengkelan hatinya, lalu meninggalkan tempat itu dengan bersungut-sungut.
  136. Hanya ada beberapa orang saja yang tinggal, yaitu mereka yang memiliki keberanian, termasuk tentu saja Bouw Ku Cin dan Bouw Mimi. Bahkan kakak beradik itu kini memasuki pekarangan untuk menonton perkelahian dari jarak lebih dekat.
  137. Namun, ilmu silatnya adalah ilmu silat yang dipelajarinya secara liar tanpa pengawasan maupun bimbingan guru, maka tentu saja tidak teratur dan diapun beberapa kali harus menerima hantaman tangan Koa Hok yang lebih mahir bersilat.
  138. Di dalam hatinya, dia tidak merasa berbohong karena kini anak yang mengaku bernama Siauw Cu itu telah menjadi muridnya, telah menjadi calon hwesio dan tentu saja bukan anak jahat! Jadi keterangannya itu sama sekali tidak berbohong.
  139. Anda memakai wi-fi untuk internetan? Jangan harap bisa menerima sinyal dengan baik tentu saja karena frekuensinya terganggu, wi-fi memakai sinyal di 54GHz dan channel 20/40MHz, dengan ini kebebasan Anda dalam berinternet akan terganggu.
  140. Mereka, dipimpin oleh Bong Kit, selain memandang rendah dua orang pemuda itu, juga tentu saja merasa malu kalau harus mengeroyok dua orang yang tidak bersenjata itu denggan menggunakan senjata tajam pada hal jumlah mereka sudah demikian banyaknya.
  141. Dia segera menyatakan menerima puteranya meng­hadap dan ketika melihat Pangeran Tao Kuang ditemani seorang kakek dan se­orang gadis menggiring Tao Seng dan Tao San berikut dua belas orang pengawal itu menghadap, tentu saja kaisar menjadi heran sekali.
  142. Siauw Cu yang memang tidak ingin menjadi hwesio, juga sama sekali tidak ingin mengabdi kepada pemerintah penjajah yang telah menyengsarakan kehidupan rakyat jelata termasuk mendiang kedua orang tuanya, tentu saja dapat menerima syarat itu dengan gembira.
  143. Apabila Bahasa Indonesia masih tetap diperlukan sebagai salah satu identitas kebersamaan bagi warga negara Indonesia maupun bahasa persatuan yang bisa menjaga integrasi negara Indonesia, maka tentu saja harus ada sosialisasi dan pewarisan (transmission).
  144. Mereka menyerbu sebuah dusun atau kota, dan tentu saja mereka bentrok dengan pasukan yang bertugas di tempat itu, dan agaknya bentrok dengan petugas keamanan ini yang mereka pakai sebagai kebanggaan bahwa mereka ada pejuang-pejuang yang melawan penjajah.
  145. Penjaga itu tentu saja melaksanakan perintah ini dengan girang bahwa dia disuruh mengawal masuk karena diapun ingin sekali mengetahui apa yang akan dilakukan panglima yang bertangan besi terhadap para penjahat itu terhadap dua orang pemberontak yang ditawan.
  146. Dalam keadaan biasa, tentu saja tindakan ini amat berbahaya bagi kedudukannya, karena tentu akan menimbulkan kecurigaan Yauw-Ciangkun. Akan tetapi, dengan jalan mencari jejak orang yang menculik Bouw Mimi, tentu saja dia dapat pergi ke manapun tanpa dicurigai.
  147. “Kalau macam itu kelakuan pasukan kita, tentu saja rakyat berpihak kepada pemberontak! Aihhh, kelakuan para prajurit itulah yang akan menghancurkan kerajaan, dan pemberontakan yang terjadi di mana-mana adalah akibat dari pada kejahatan pasukan kita sendiri!”
  148. Biarpun gadis itu berwatak pendekar dan dapat mengerti mengapa bangsa pribumi yang dijajah itu kini memberontak dan memperjuangkan kemerdekaan, namun sebagai seorang gadis Mongol, tentu saja ia merasa berdosa kepada orang tuanya dan berkhianat terhadap bangsanya.
  149. Orang ke tiga adalah Pangeran Tao Kuang. Usianya dua puluh tiga tahun, setahun lebih muda dari Pangeran Tao San. Dibandingkan kedua orang kakaknya, dandanan Pangeran Tao Kuang tidaklah demikian mewah, walaupun tentu saja bagi orang awam pakaiannya itu sudah amat indah.
  150. Aku mengenalmu dan tahu bahwa engkau mengagumi dan mencinta Goan Ciang. Engkau tentu setuju kalau menjadi calon isterinya, bukan? Katakanlah. Kalau engkau menjadi suami isteri, tentu saja Goan Ciang akan kuresmikan menjadi ketua Hwa I Kaipang dulu dan engkau yang menjadi pembantunya.
  151. Tingkat kepandaian mereka memang seimbang, apa lagi ilmu silat Rajawali Sakti itu merupakan hasil rangkaian mereka berdua! Setiap gerakan lawan telah mereka kenal dan mereka ketahui perkembangannya sehingga tentu saja mereka selalu dapat menghindarkan diri dengan tangkisan maupun elakan.
  152. Khabuli dan selosin orang pengawalnya tentu saja sudah mendengar akan peristiwa yang terjadi di perbentengan Nan-king itu, ketika seorang berkedok hitam telah membunuh banyak penjaga dan membebaskan dua orang tawanan dan kemudian betapa orang-orang berkedok hitam mengacau di kota Nan-king.
  153. Sebagai pemula, tentu saja banyak sekali kekurangan yang terdapat pada buku ini, baik dari segi bahasa, penguraian maupun materinya, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki buku ini, juga untuk dijadikan masukan saat menulis buku-buku lainnya.
  154. Ada keluarga yang terpaksa membunuh anak-anak sendiri, terutama yang perempuan, karena tidak sampai hati melihat mereka itu mati kelaparan, dan untuk meringankan keluarga! Ada pula yang menjual anak-anak mereka untuk menjadi budak, dalam hal ini tentu saja kalau anak mereka itu sehat dan mungil.
  155. Akan tetapi karena kedua iblis tua itu maju bersama mengeroyok­nya, tentu saja ia menjadi kewalahan! Akhirnya, sebuah pukulan dari Lo-kwi menyerempet pundaknya, membuat ia terhuyung dan kesempatan itu dipergunakan oleh Lo-mo untuk menotoknya se­hingga ia menjadi lemas dan tak mampu bergerak lagi.
  156. Cakar keduanya berukuran relatif pendek merupakan bukti bahwa species ini tidak terbiasa menangkap burung-burung sewaktu terbang, dan tentu saja burung-burung yang kuat tidak terlalu takut terhadap Elang Jawa dibandingkan dengan alap-alap atau jenis elang lainnya (Mooney, 1997 dalam Sozer dkk., 1998).
  157. Urutan algoritma yang digunakan dapat ditentukan secara tetap atau dengan mencobakan ke-enam cara pengurutan untuk melihat hasil yang paling optimal, baru kemudian dilaksanakan pemampatan, cara terakhir ini akan menghasilkan pemampatan yang paling baik, tapi tentu saja akan menambah waktu eksekusi program.
  158. Kini muncul seorang pemuda dusun berani mati mengancam hendak membunuhnya, maka tentu saja dia marah bukan main dan begitu menyerang, dia telah mengerahkan tenaganya dan dengan bertubi, tangan kananya mencengkeram ke arah kepala sedangkan tangan kirinya menyusul dengan tangan miring menghantam ke arah dada lawan.
  159. Tentu saja kami setuju sekali, tentu saja kalau Silani juga mau. Dan saya kira ia juga setuju, lihat saja sikapnya terhadap Paduka. Mereka memandang ke arah Silani yang masih menari dan benar saja, pandang mata Silani ditujukan ke­pada Tao Seng dan gadis itu tersenyum­-senyum kepadanya, senyum yang manis sekali!
  160. Sebagai daerah yang cukup subur, Maluku tentu saja mengundang kedatangan kaum migran dari berbagai kawasan yang menimbulkan gelombang perpindahan dan menghasilkan percampuran perpindahan dan menghasilkan percampuran kebudayaan antara penghuni lama / asli dengan suku-suku pendatang sehingga melahirkan suku-suku baru.
  161. Seluruh anggota Hwa I Kaipang tentu saja condong memilih Pek Mau Lokai menjadi Beng-cu. Bahkan kelompok lain yang sehaluan dengan mereka, yaitu yang merupakan pejuang sejati dan tidak melakukan kejahatan, bahkan menentang kejahatan terhadap rakyat, juga sudah menyarankan agar Pek Mau Lokai yang menjadi calon Beng-cu.
  162. Pertama tentu saja mengusahakan agar suhengnya dna gadis itu dapat lolos dengan berhasil, dan ke dua agar usaha meloloskan dua orang itu tidak sampai melibatkan dirinya! Pada hal, dia tidak mempunyai seorangpun yang dapat dipercaya dalam benteng itu, tidak ada seorangpun yang mengetahui keadaan dirinya yang sebenarnya.
  163. Baru setelah gadis, ia bertemu kembali dengan ayah bundanya dan sekarang ia menjadi isteri Pangeran Cia Sun, hidup berbahagia dengan suami­nya tercinta di kota raja.Pemuda itu adalah putera mereka, anak tunggal yang diberi nama Cia Kun. Sebagai putera ayah ibu yang pandai, tentu saja dia tidak asing dengan ilmu silat.
  164. Hwa I Kaipang merupakan perkumpulan pengemis terbesar di seluruh wilayah Nan-kiang. Akan tetapi karena kaipang ini jelas anti pemerintah Mongol, bahkan beberapa kali menyerang markas pasukan pemerinta dan membunuh banyak tentara dan perwira, tentu saja perkumpulan ini dinyatakan sebagai perkumpulan pemberontak oleh pemerintah.
  165. Dapat dibayangkan betapa kagetnya ketika dia mengenal gambar itu sebagai suhengnya, Cu Goan Ciang! Akan tetapi tentu saja dia pura-pura tidak tahu, hanya memesan kepada semua anak buahnya bahwa kalau mereka sampai dapat bertemu dengan “pembunuh” itu, agar jangan dibunuh akan tetapi ditangkap dan dibawa menghadap kepadanya.
  166. Yang mengherankan hatinya, kalau mereka itu putera dan puteri bangsawan tinggi Mongol, kenapa berkeliaran berdua saja tanpa pengawal? Biasanya, para pembesar Mongol kalau keluar kota selalu dikawal ketat karena tentu saja ada kemungkinan mereka diserang oleh para pemberontak, yaitu patriot-patriot yang memusuhi penjajah Mongol.
  167. Lima puluh jurus lewat dengan ramainya dan biarpun para anggota Hwa I Kaipang semua menganggap bahwa kedua orang itu memiliki kepandaian seimbang dan pertandingan itu seru dan saling serang, namun Yen Yen sendiri, juga tiga orang ketua cabang dan tentu saja Pek Mau Lokai maklum bahwa Siauw Cu telah banyak mengalah dalam pertandingan itu.
  168. Kini banyak orang yang berloncatan ke atas, dan pada saat itu, Goan Ciang dan Hui Yen meloncat turun! Dua orang pelarian ini menyelinap di antara para prajurit yang berteriak-teriak itu dan karena tempat itu gelap, hanya remang-remang saja diterangi lampu gantung dari pondok, maka tentu saja para prajurit menganggap mereka itu kawan sendiri.
  169. Enam orang tamu itu tentu saja terkejut dan marah, akan tetapi pada saat itu, Lurah So sendiri sudah maju dan dengan sikap ramah minta kepada enam orang itu untuk berpindah ke meja lain yang sengaja dipersiapkan untuk mereka. Dia sendiri lalau menghampiri raksasa yang duduk makan minum, memberi hormat dengan merangkap kedua tangan depan dada.
  170. Ketika mereka tiba di Bu-tong-pai, Gu Lam Sang disambut para murid dengan sikap hormat karena orang ini merupakan tamu kehormatan ketua mereka. Pernah Thian It Tosu, tentu saja sebagai penyamaran Gu Lam Sang memesan kepada para muridnya agar memperlakukan Gu Lam Sang sebagai tamu terhormat karena Gu Lam Sang merupakan kenalan dekat dengan Thian It Tosu!
  171. Di antara para muda, pemuda bernama Ka­lucin ini memang dianggap sebagai se­orang yang memiliki harapan besar untuk mempersunting Silani, puteri kepala suku dan juga menjadi kembangnya para dara di antara mereka. Kini, melihat Silani nampak akrab dengan seorang pemuda asing, pangeran pula, tentu saja timbul perasaan tidak senang dan cemburu besar di dalam hati Kalucin.
  172. Puteri me­reka ini diberi nama Yo Han Li, yaitu gabungan dari nama Yo Han dan Tan Sian Li. Dengan ayah dan ibu seperti itu, tentu saja Han Li amat cantik manis dan juga sejak kecil ia telah digembleng ilmu silat sehingga setelah berusia delapan belas tahun ilmu kepandaiannya sudah setingkat dengan ibunya! Namun, Han Li yang cantik ini berwatak pendiam dan anggun, tidak seperti ibunya yang dahulu lincah dan galak.
  173. Huang-ho Siang Lomo tentu saja siap untuk membantu murid mereka menghadapi Hwa I Kaipang. Bouw In tadinya merasa enggan untuk mencampuri, akan tetapi mengingat bahwa isterinya masih adik misan Coa Kun, dan ketua Hek I Kaipang ini sudah banyak membantu dia dan isterinya, menerimanya dengan ramah dan baik, lebih-lebih kini puteri ketua itu, Coa Leng Si, telah menjadi muridnya yang dia sayang, maka diapun tidak dapat menolak lagi.
  174. Akan tetapi hasilnya, biarpun tidak dapat menangkap seorang pemberontakpun, hanya menangkapi beberapa orang penjahat yang memang sudah lama dicari petugas keamanan, ternyata semenjak Shu-Ciangkun melakukan pembersihan, tidak pernah lagi muncul di Nan-king! Hal ini tentu saja membuat Shu Ta semakin dipercaya, dan pangkatnya dinaikkan sehingga kini dia menjadi wakil komandan pasukan di Nan-king, yaitu pembantu utama dari Yauw-Ciangkun!
  175. Setelah dia mengaku kepada nelayan itu bahwa dia yang pernah menggegerkan bandar sungai Wu-han membela para pekerja kasar, nelayan itu tentu saja menghormatinya dan atas bantuan nelayan itu, Goan Ciang berhasil membeli obat-obat untuk luka-luka di tubuhnya, membeli pula pakaian kasar beberapa stel untuk mengganti pakaian pengantin yang masih menempel di tubuhnya, pakaian pengantin yang robek-robek oleh senjata para pengeroyok dan bernoda darah.
  176. Dan cinta kita pada umumnya seperti itulah. Cinta kasih berdasarkan nafsu! Demikian pula cinta dalam hati Kalucin terhadap Silani. Dia ingin Silani menjadi miliknya sendiri, dan sekarang melihat ada pria lain mendekati gadis itu, bahkan ada ke­cenderungan berhubungan akrab, hatinya dipenuhi perasaan cemburu yang men­dalam.Bagi Khalaban sendiri, tentu saja dia merasa girang kalau puterinya bergaul akrab dengan seorang pangeran Pangeran kerajaan Ceng yang besar dan jaya, tampan dan gagah pula.
  177. “Tidak, sute. Mereka adalah dua orang pemuda yang tentu saja akan berani mengubah sikap dan tindakan masa lalu yang keliru, dan memulai dengan kehidupan baru yang sesuai dengan keadaan mereka. Pemuda-pemuda yang sudah mempelajari ilmu silat yang cukup baik, sudah sepatutnya menjadi orang-orang gagah perkasa berwatak pendekar, tidak pantas menjadi penjahat yang curang dan kejam!” kata Cu Goan Ciang sambil memberi isarat dengan pandang matanya kepada Shu Ta. Diam-diam Shu Ta kagum kepada suhengnya.
  178. Mereka bukan lain adalah Bouw Kongcu atau Bouw Ku Cin dan adiknya, Bouw Mimi atau biasa dipanggil Bouw Siocia. Putera dan puteri Menteri Bayan ini sengaja datang sendiri menonton pemilihan Beng-cu. Biarpun keduanya memiliki ilmu kepandaian yang cukup tinggi dan tangguh untuk melindungi diri sendiri, namun tentu saja Yauw-Ciangkun mengkhawatirkan kehadiran mereka di antara tokoh-tokoh kang-ouw itu, maka diam-diam Yauw-Ciangkun mengirim belasan orang jagoan yang secara diam-diam melindungi dua orang muda bangsawan itu.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.