Monday 4 April 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "pangan". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "pangan"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "pangan" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "pangan", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "pangan" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "pangan"

  1. Kinerja Penelitian Tanaman pangan : Buku 2.
  2. a. Mendeskripsikan ketahanan pangan lokal di Maluku.
  3. "Politik pangan akan selalu terkait dengan legislatif.
  4. Beras telah menjadi sumber pangan dominan di Indonesia.
  5. 5. Mengembangkan sistem penanganan keamanan pangan segar.
  6. Pangan diarahkan pada satu jenis pangan saja, yaitu beras.
  7. Ketika itu hujan belum turun sehingga pangan sangat kurang.
  8. Kebijakan pengembangan konsumsi pangan dapat diarahkan pada :
  9. Dengan program ini ketahanan pangan masyarakat diharapkan terjaga.
  10. Perhitungan tempat yang dijadikan penyangga pangan selalu dilakukan.
  11. Jadi tujuan pokoknya adalah untuk mencukupi tanaman pangan penduduk.
  12. Sedangkan BKP itu lebih mengutamankan ketahanan pangan berbasis lokal"
  13. Akibatnya, masyarakat semakin tergantung pada pasokan pangan dari luar.
  14. Presiden SBY mencontohkan adanya ketahanan pangan di Indonesia saat ini.
  15. Adapun saran penulis agar tercipta diversifikasi pangan lokal di Maluku :
  16. 1. Makin berkurangnya jumlah penduduk rawan pangan minimal 1% setiap tahun;
  17. Krisis pangan yang melanda tidak mendorong Soekarno membuat program bantuan.
  18. Keanekaragaman pangan pada dasarnya merupakan fondasi dari ketahanan pangan.
  19. Pada masa berikutnya Soekarno mulai memikirkan masalah pangan secara politis.
  20. Dalam mewujudkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap beras.
  21. Pangkin diprogramkan menggantikan Raskin dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.
  22. 1. Rendahnya ketersediaan pangan dari produksi setempat maupun pasokan dari luar.
  23. 2. Pengembangan dan pemantapan ketahanan pangan masyarakat, daerah, dan nasional;
  24. Soeharto berkeyakinan stabilitas pangan merupakan fondasi bagi stabilitas politik.
  25. Rawan pangan lebih baik dari kelaparan dan masa bakti lebih baik dari masa jabatan.
  26. Meningkatkan percepatan diversifikasi konsumsi pangan dan mencegah kerawanan pangan.
  27. Sedang program Lumbung Pangan Desa, untuk mempersiapkan stok pangan dari bahan lokal.
  28. Pada masa orde baru terjadi penyeragaman pangan ke satu komoditas pangan yakni beras.
  29. Kerawanan pangan di Maluku terdiri dari rawan pangan kronis dan rawan pangan transien.
  30. Soekarno menghadapi krisis pangan dengan bekerja sama dengan menghadapi masalah ekonomi.
  31. 2. Membangun kesiapan dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan di Maluku;
  32. Politik Pangan di Maluku studi kasus kebijakan tentang ketahanan pangan lokal di Maluku.
  33. Pemenuhan ketersediaan pangan harus terus digalakan agar tidak terjadi kerawanan pangan.
  34. Ketahanan pangan juga harus menjaga mutu dan gizi yang baik untuk dikonsumsi oleh publik.
  35. Secara formal pengaturan cadangan pangan menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat.
  36. Pada masa orde baru pemerintah menganut paradigma kebijakan pangan yakni ketahanan pangan.
  37. Demi menjaminkan kontrol terhadap ketersediaan pangan dibutuhkan lembaga yang berkompoten.
  38. Raja memandang harga pangan yang mahal akan mengakibatkan ia dipandang hina oleh rakyatnya.
  39. 2. Menurunnya konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 1,5 % dan mengutamakan pangan lokal.
  40. Program pembangunan ketahanan pangan yang dilaksanakan melalui Badan Ketahanan Pangan bertujuan:
  41. "Jangan dilihat bahwa stok pangan masih terkontrol, lantas urgenitas pembentukan BKP disepelekan.
  42. Hadirnya BKP memungkinkan untuk bisa menakar keberhasilan swasembada pangan berbasis pangan lokal.
  43. Mataram menjadi negeri yang makmur, banyak orang datang, sandang pangan murah, dan sawah berlimpah.
  44. Dalam era otonomi daerah peranan daerah otonom sangat penting untuk meningkatkan stok pangan lokal.
  45. Hal ini termasuk pola hidup (pola pangan) yang menimbulkan ketergantungan pada bahan pangan tertentu.
  46. Apabila kita lihat dari jumlahnya pangan lokal sagu maka stok yang ada cukup untuk mengimbangi beras.
  47. Kerwanan pangan yang terjadi membuat Soekarno menghimbau rakyat agar memproduksi pangan selain beras.
  48. Daerah Maluku memiliki potensi pangan lokal yang bisa dikembangkan untuk menciptakan ketahanan pangan.
  49. 1. Memantapkan ketersediaan pangan dengan memaksimalkan sumberdaya yang dimiliki secara berkelanjutan.
  50. Tanpa pangan manusia tidak dapat hidup, bahkan tanpa pangan yang baik manusia tidak dapat hidup layak.
  51. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup dan setiap waktu merupakan dimensi pertama ketahanan pangan.
  52. Kemandirian pangan sangat diperlukan untuk tetap dapat menjaga kedaulatan dan integritas politik bangsa.
  53. Ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan dapat dicapai jika kemandirian pangan dapat diwujudkan.
  54. Kebijakan pangan miskin, karena BKP ingin menciptakan ketahananan pangan lokal dan disversifikasi pangan.
  55. Politik pangan adalah kebijakan politik yang diarahkan guna terciptanya pemenuhan pangan bagi masyarakat.
  56. Dalam pelaksanaan kebijakan ketahanan pangan lokal BKP mengalami hambatan yang akan diuraikan lebih lanjut
  57. "Contohnya beras, pasokannya terbatas, padahal ada sumber pangan lokal seperti sagu, singkong, dan jagung.
  58. Cadangan pangan pemerintah dan masyarakat harus sama-sama eksis dan satu sama lain harus saling melengkapi.
  59. Pertanian, untuk meningkatkan sarana dan prasarana pertanian guna mendukung ketahanan pangan dan agribisnis;
  60. 3. Tercapainya peningkatan distribusi pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
  61. Ketersediaan beras di gudang Bulog kerap di jadikan basis ketahanan pangan di level propinsi maupun kabupaten.
  62. Kondisi inilah yang membuat BKP mulai memetakan daerah pangan sesuai potensi pangan lokal di tiap-tiap daerah.
  63. Ketahanan pangan harus bertumpu pada sumber daya lokal sehingga mampu menghindarkan ketergantungan pada impor.
  64. Kedaulatan pangan adalah suatu penentuan yang dilakukan oleh suatu negara atas pangan untuk negaranya sendiri.
  65. Pemerintah tidak bisa berharap fungsi normalisasi stok pangan Â hanya kepada bulog dan dinas pertanian semata.
  66. Dalam pelaksanaannya BKP memiliki faktor pendukung dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis lokal di Maluku.
  67. Tujuan penelitian untuk mengkaji keamanan pangan rumah tangga keluarga miksin dikaitkan dengan gizi masyarakat.
  68. Pembentukan BKP adalah penting dalam rangka mengantisipasi timbulnya kerawanan pangan pada waktu-waktu kedepan "
  69. Pada dasarnya terjadinya kerawanan pangan dan kelaparan disebabkan masalah kekurangan pangan akibat antara lain:
  70. Tujuan pembentukan BKP juga untuk merealisasikan peraturan presiden dalam percepatan diversivikasi pangan lokal.
  71. Penyeragaman konsumsi pangan ke beras pada masa orde baru telah membuat ketergantungan masyarakat terhadap beras.
  72. Sebagai sumber pangan, sagu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternative pengganti beras.
  73. Masalah ketahanan pangan tidak dapat dipisahkan dari berbagai masalah-masalah besar dalam skala nasional lainnya.
  74. Jika dicermati daerah Maluku memiliki Potensi pangan lokal yang mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Maluku.
  75. Swasembada pangan harus tetap dijaga karena produksi pangan selain merupakan masalah ekonomi juga masalah politik.
  76. Sedangkan rawan pangan transien adalah disebabkan oleh kondisi yang tidak terduga seperti terjadinya bencana alam.
  77. Mutu dan gizi yang baik dihasilkan dari pangan yang beragam, bergizi, bermutu baik dan bermartabat untuk dikonsumsi.
  78. Sehingga sasaran makro BKP Maluku yang hendak dicapai dalam pemantapan ketahanan pangan Tahun 2010-2014, meliputi: 
  79. Strategi pengembangan konsumsi pangan diarahkan pada tiga hal yaitu produk/ketersediaan, pengolahan dan pemasaranan.
  80. a) Kerawanan pangan dan gizi biasanya terjadi pada masyarakat miskin yang tinggal di lingkungan yang kurang memadai.
  81. Oleh sebab itu ketahanan pangan hanyalah satu elemen dari sistem sosial suatu kelompok masyarakat secara keseluruhan.
  82. Kurangnya inovasi terhadap pangan sagu membuat masyarakat mulai meninggalkan sagu terlebih khusus di daerah perkotaan
  83. Dalam pelaksanaan implementasi Badan Ketahanan pangan Maluku mengalami hambatan untuk melakukan diversifikasi pangan.
  84. Saat pelaksanaannya BKP miliki faktor penunjang serta faktor penghambat dalam menciptakan ketahanan pangan di Maluku.
  85. Sagu berpotensi menjadi cadangan pangan di Maluku karena memiliki nilai karbohidrat yang cukup tinggi dibanding beras.
  86. Ketergantungan terhadap pangan beras dan kebutuhan beras yang tidak mencukupi memaksa pemerintah harus mengimpor beras.
  87. Pemerintah daerah dalam hal ini BKP harus memaksimalkan sumber pangan lokal ketimbang harus membeli beras diluar daerah.
  88. Tanah diluar Jawa yang sebenarnya tidak cocok untuk tanaman padi dipaksa ditanami padi hingga potensi pangan lokal mati.
  89. Dalam konteks ketahanan pangan lokal di Maluku yang menjadi kekuatan BKP dalam menjalankan program kerja sebagai berikut:
  90. Pola pikir masyarakat yang cenderung bergantung pada beras, menjadikan pangan lokal "sagu" hanya menjadi makanan pendamping.
  91. Kondisi ini sangat mengawatirkan bagi ketahanan pangan suatu Negara yang hanya bergantung pada satu macam bahan pangan saja.
  92. Keadaan tidak mengimpor beras dan memanfaatkan pangan pengganti memang memperlihatkan sebuah upaya untuk kemandirian pangan.
  93. Kondisi ini secara tidak langsung mempengaruhi lambannya pengembangan penyediaan bahan pangan sampai ke tingkat rumah tangga.
  94. b. Menunjukan secara ilmiah implementasi kebijakan politik pangan di Provinsi Maluku demi terciptanya ketahanan pangan lokal.
  95. 1. Implementasi Peraturan Daerah Maluku No 04 tahun 2010 tentang Badan Ketahanan Pangan Maluku terhadap ketahanan pangan lokal
  96. "ketersediaan lahan untuk pangan lokal seharusnya dapat diberdayakan, dan itu merupakan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah.
  97. Politik pangan adalah kebijakan politik yang diarahkan guna terciptanya pemenuhan pangan bagi masyarakat dalam konteks Negara.
  98. Kemandirian pangan adalah keadaan dimana suatu negara dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk sendiri (negara tersebut).
  99. Oleh karena itu akselerasi diversifikasi pangan sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No. 22 Tahun 2009 harus dapat diwujudkan.
  100. 4. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi guna meningkatkan kualitas SDM dan penurunan konsumsi beras perkapita;
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.