Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "roti" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "roti", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "roti" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "roti"
- Tolong berikan roti itu.
- Bolehkah saya dapat roti lagi?
- Apa jenis roti yang Anda miliki?
- Ini antara toko roti dan toko daging.
- Apakah ada toko roti di sekitar sini?
- Kemarin Narto nyuri roti saking laparnya.
- Saya akan memilih roti yang putih, silakan.
- Saya ingin goreng telur, roti dan jus tomat.
- Saya ingin jus apel, roti panggang, telur goreng dan kopi.
- Mana jenis roti yang Anda suka, putih, gandum atau gandum utuh?
- buntalan dan mengeiuarkan beberapa potong roti kering dan dendeng kering.
- Maukah kamu membawakan teh dan roti dan mentega? Ini adalah kamar 2-0-3-4.
- Makanya setiap waktu makan, Roy langsung tancap! Tidak ada nasi, roti pun jadi.
- Kemudian mereka mengeluarkan bekal roti kering dan minum anggur yang tadi dibawa oleh Lo-kwi dari rumah pengantin.
- Jelas bahwa roti dan dendeng itu bukan hasil mengemis, melainkan merupakan makanan orang mewah, lezat dan tentu mahal harganya.
- "Tetapi, kata Juvenal, 'Duas tantum res anxius optat, Panem et circenses รข€“ yang didambakan rakyat cuma dua hal: roti dan sirkus'."
- Bak-pauw adalah sebuah roti biasa yang berisi daging dan sayur, akan tetapi bak-pauw yang terdapat dalam dapur Pangeran Mahkota ini lain rasanya.
- Dan dia mendapat kenyataan bahwa seperti juga mutu arak tadi, roti dan dendeng yang dimakannya bukan merupakan makanan murah, apa lagi hanya sisa.
- Ketika kakek itu mengeluarkan bungkusan dan membuka bungkusan, dia melihat roti dan daging yang memang cukup banyak untuk mereka berdua, maka dengan hati lega diapun ikut makan.
- "Ha-ha-ha, aku suka sekali engkau seorang laki-laki yang jujur! Kalau begitu, kebetulan akupun belum makan malam dan aku masih mempunyai bekal roti kering dan daging dendeng yang cukup untuk kita berdua.
- Jika kita baca dan amati cerita Hansel and Gretel (Grimm Brothers) kita bisa melihat tidak saja ada unsur kekejaman dan kedengkian, tetapi juga seakan-akan tersaji unsur kanibalisme (tukang sihir yang hidup di rumah yang terbuat dari roti dan gemar makan anak-anak kecil).
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.