Saturday, 6 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "rambut". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "rambut"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "rambut" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "rambut", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "rambut" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "rambut"

  1. Pemotong rambut dan sampo ya.
  2. Saya ingin rambut saya berwarna.
  3. Saya ingin sampo untuk rambut saya.
  4. Bagian rambut saya di sebelah kiri, ya.
  5. Pakaian dan rambut mereka berkibar-kibar.
  6. Menjatuhkan rambut kepang duanya ke dadanya.
  7. Roy membelai-belai rambut Ina yang keemasan.
  8. Dan rambut pun sudah gondrong tak beraturan.
  9. Saya hanya ingin potong rambut dan mencukur.
  10. Silakan beri beberapa highlights di rambut saya.
  11. Tolong, saya mau rambut keriting permanen ketat.
  12. Silahkan ikuti dia. Dia akan keramas rambut Anda.
  13. Roy masuk lagi dengan rambut yang basah dikeramas.
  14. Tolong tunjukkan saya katalog rambut atau sesuatu?
  15. "Apa?! Kamu buang?!" Dijambaknya rambut orang itu.
  16. Apakah Anda punya ide untuk gaya rambut untuk saya?
  17. Dia merapikan rambut depannya yang jatuh di keningnya.
  18. Pakaian dan rambut putih mereka tampak berkibar-kibar.
  19. Kakek raksasa rambut putih itu sungguh ganas bukan main.
  20. Namun Keng Han sudah mengenal kelihaian rambut panjang itu.
  21. Tapi di mana? Anda tidak tahu salon rambut di sekitar sini.
  22. See you, Roy. Jangan lupa salat dan rambut jangan gondrong, ya!
  23. Ditambah lagi anak rambut yang berjuntai melingkar-lingkar itu.
  24. Akan tetapi raksasa rambut putih itu sudah tidak berada di situ.
  25. Tolong, dapatkah rambut saya dipotong, dikeriting dan dirapikan?
  26. Jagal iblis ulurkan tangan kiri menjambak rambut gondrong si pemuda.
  27. Tangannya tiada henti membelai rambut dan menciumi wajah puterinya itu.
  28. Pengiring Mayat Muka Merah jambak rambut Pendekar 212 dengan tangan kanan.
  29. Rambutnya digelung tinggi dan dihias dengan hiasan rambut dari emas permata.
  30. "Kamu kok jadi macem-macem, Yan!" Rima masih menjambak rambut si kotak-kotak.
  31. Jaga dirimu baik-baik ... . Datuk Rao Basaluang Ameh usap rambut Pendekar 212.
  32. Kurasa engkau tidak akan dapat menyen­tuh sehelai rambut pun dari Dalai Lama.
  33. Rambut itu di atasnya di­sisir rapi dan mengkilap karena minyak rambut yang harum.
  34. Kalau tidak cepat si nenek menyingkir niscaya rambut atau kepalanya akan terbabat putus.
  35. Wajahnya berbentuk bulat telur, dengan anak rambut melingkar-lingkar di dahi dan pelipisnya.
  36. ra Dewa berdesing dan membabat putus rambut yang melingkar di bawah telinga kiri Pendekar 212.
  37. Manusia banci jahanam! Siapa kau sebenarnya! Bentak sang Datuk seraya menjambak rambut Buli-Buli.
  38. Telinga kiri Iwin yang putus sekarang mulai tertutup oleh rambut yang memang sengaja dipanjangkan.
  39. "Ingat, Roy, jangan lupa salat, rambut nggak boleh gondrong, dan dilarang keras kencan sama bule!"
  40. Dia menggunakan tangan kirinya, menangkap rambut itu dan sekali tarik, rambut itu putus setengahnya!
  41. Kemudian dia ter­ingat akan kakek raksasa rambut putih dan ular merah, maka dia cepat bangkit du­duk.
  42. Ketika melihat bahwa Bi-kiam Niocu lari pergi, dan teringat akan lecutan rambut tadi, dia merasa jerih.
  43. Beli kain bali dan main basah-basahan di pantai, sambil mengepang rambut gaya Afro, kuku dicat bunga-bunga.
  44. Kemudian ditunggu sampai rambut budak tersebut mulai tumbuh baru sang budak dikirim melalui penjagaan musuh.
  45. Di pintu ruangan berdiri wakil ke dua Datuk Lembah Akhirat yang berjubah dan bermuka serta rambut dicat merah.
  46. Daun pintu terbuka dan Liong Biauw melihat puterinya dengan pakaian dan rambut awut-awutan, menangis terisak- isak.
  47. "Say, aku lagi mau turun khayangan nich! Udah ngga tahan, rambut udah lepek, badan dah lengket-lengket begini ... .
  48. Rita heran, terutama Tommy, Munadi senyum dan mengucek rambut Tommy yang basah kuyup sambil meninggalkan tempat itu.
  49. Di atas dahinya yang halus mulus itu terdapat anak rambut yang melingkar-lingkar, terutama di depan kedua telinganya.
  50. Pada wajahnya mulai nampak rambut halus dan dapat dilihat bahwa kelak akan menjadi seorang laki-laki tampan gagah berewok.
  51. Sementara itu, Keng Han yang baru teringat akan rambut itu sudah mendekati Niocu dan menjulurkan tangan mengembalikan rambut.
  52. Walaupun berkata begitu, kakek yang rambut dan janggutnya putih itu tetap memandang batang kail yang terbenam kedalam sangai.
  53. Cui In mengintai dan melihat bahwa pria itu berusia lima puluh tahun lebih, akan tetapi rambut kepalanya sudah banyak beruban.
  54. Melihat hiasan rambut gadis itu, agaknya ia yang di­sebut orang Si Bangau Emas! kata Thian­-yang-ji memperingatkan kawannya.
  55. Akan tetapi kalau kalian berani mengganggu sehelai rambut Sumoi, kami akan datang menghancurkan dan membinasakan kalian semua!"
  56. Sekilas memang masih bisa tampak ciri-ciri khas gadis Jawa pada rambut Ayu, kulitnya yang kuning, dan kecantikan gaya masa lalu.
  57. Jangan bergerak dan jangan ber­suara, bisikan halus itu dekat sekali dengan telinganya .Dan dia mencium bau harum rambut gurunya.
  58. Leng Si, melepaskan kain penutup rambut dan sebentar saja nampaklah bahwa pemuda petani itu bukan lain adalah seorang gadis cantik!
  59. Pelan dia sibakkan jendela, diluar kelihatan sesesosok tubuh mengenakan kain putih, dengan rambut terurai tapi mukanya tidak jelas.
  60. Lalu satu cahaya merah seolah keluar dari tubuh Wiro, bergulung membungkus sekujur permukaan badannya mulai dari rambut sampai ke kepala.
  61. Juru tenung keparat! Jangan banyak mulut! Ayo jalan! kata Dewa Ketawa sambil menjambak rambut awut-awutan si nenek lalu tertawa gelak-gelak.
  62. Tiba-tiba tangan kiri Kwi Hong ber­gerak menjambak rambut kepala pria itu dan membenamkan mukanya pada panci terisi kuah panas di depannya.
  63. Gan Bu Tong adalah seorang pemuda yang sudah berusia dua puluh lima tahun, tampan dan gagah tinggi besar dengan rambut panjang dikuncir tebal.
  64. Seringai maut bermain di wajah belang tiga sang Datuk. Ketika dia hendak menjambak rambut gondrong pemuda itu dari samping berkelebat sosok hitam.
  65. Tanpa disadari tangan kirinya masih memegang potongan rambut Niocu sehingga ketika dia, menampar, rambut itu yang melecut ke arah muka Pek-thou-houw!
  66. Tiba-tiba ia menggerakkan kepalanya ke belakang dan gelungan rambutnya terlepas sehingga rambut itu menjadi riap-riapan dan panjang sampai ke pinggang.
  67. "Kita ke sini tidak untuk membicarakan hal seperti itu," ujarnya sambil meraba pipi Ina, dagunya, menyibakkan rambut bagian depannya yang jatuh ke kening.
  68. Kilat menyambar menerangi areal pekuburan itu, kelihatan sesosok tubuh dengan rambut terjurai menyembul dari kuburan ibu Tommy, makin lama makin keluar semua tubuh itu.
  69. Dia terkejut bukan main melihat wajah kekasihnya yang cantik manis itu, dengan rambut kusut akan tetapi tidak mengurangi kecantikannya, nampak membiru dan pucat sekali.
  70. Keng Han segera mengenal Swat-hai Lo-­kwi, kakek raksasa rambut putih yang dulu pernah memukulnya ketika mereka bertemu di Pulau Hantu. Maka dia se­gera menghadapinya.
  71. Sementara itu, kakek raksasa rambut putih kini diserang oleh puluhan, bahkan ratusan ular merah! Dia sibuk berloncat­an ke sana sini sambil mengibaskan ke­dua tangannya.
  72. Kiranya hampir semua pengemis yang tadi tinggal di kuil, kini datang mengeroyok kakek rambut putih, sedangkan dari luar datang lebih banyak perajurit mengeroyok Cu Goan Ciang.
  73. Karena merasa belum pantas memelihara kumis jenggot, maka dia sering kali mencukurnya, akan tetapi baru dicukur beberapa hari saja sudah nampak rambut yang subur itu tumbuh lagi.
  74. Kamu akan merasa kalau kamu terlalu gemuk, kulit kamu tidak putih, dan rambut kamu tidak sempurna hanya karena kamu memilikinya tidak seperti para bintang iklan shampoo memilikinya.
  75. Telingamu tidak menyolok, seperti telinga orang biasa, akan tetapi dahimu terlalu lebar dan bentuknya mengandung wibawa, sebaiknya ditambah rambut di depan sehingga akan nampak lebih kecil.
  76. Ketika Niocu menusukkan pedangnya ke arah perut, tiba-tiba rambutnya melibat leher Keng Han! Keng Han mengelak ke kiri akan tetapi tidak dapat mengelak dari rambut yang sudah melilit lehernya.
  77. mana dan lebih dulu berlayar sampai ke pulau kosong itu, bertemu dengan raksasa rambut putih dan terjadi pertempuran di antara mereka. Akan tetapi Keng Han terbelalak melihat per­tempuran itu.
  78. Luar biasa sekali, hwesio itu membabat rambut dari kepala Siauw Cu seperti membabat rumput saja, dengan amat cepat dan rambut itupun sudah bersih, gundul dan sedikitpun kulit kepala tidak terluka.
  79. Dahinya berkulit halus seperti lilin, dengan anak rambut halus lembut melingkar mesra di dahi dan kening, sepasang alisnya hitam kecil melengkung seperti dilukis dan tidak ditambah penghitam apapun.
  80. "Wuuttt!" Tongkatnya menyambar-nyambar, mendatangkan angin pukulan yang membuat rambut putih pengemis tua yang riap-riapan itu berkibar-kibar, dan terdengar suara berdesingan ketika tongkat menyambar.
  81. Wajah yang keriputan dibungkus rambut putih itu berseri, matanya bersinar-sinar, mulutnya tersenyum lebar sehingga kelihatan bahwa mulutnya tidak bergigi lagi, seperti mulut bayi yang belum tumbuh gigi.
  82. Ketua itu nampak cantik sekali, dengan wajah yang segar karena pagi itu telah mandi, rambutnya yang hitam halus berombak itu digelung rapi ke atas seperti gelung rambut puteri bangsawan, dihias permata indah.
  83. Dijambaknya rambut orang tua itu lalu membentak: Jika kau masih terus berucap seperti itu, kupecahkan kepalamu saat ini juga! Jawab pertanyaan Patih Kerajaan! Kau menebarkan racun dimana-mana! Kau pasti salah seorang pentolannya.
  84. Mereka (para shahabat) menjawab :Ya". Nabi saw.bersabda: Memperbaiki hubungan antar keluarga,sebab sesungguhnya rusaknya hubungan keluarga adalah seperti pemangkas,aku tidak mengatakan pemangkas rambut akan tetapi pemangkas agama."
  85. Aso dan Moriyama (dalam Kumazawa, 1984) mendemonstrasikan bahwa substansi humik dari bahan organik dapat merangsang pertumbuhan akar-akar rambut dan daya memanjang akar yang penting dalam meningkatkan daya serap akar terhadap hara.
  86. Dia tadi melihat gadis itu mengambil alis mata palsu, dengan bulu rambut alis yang aseli, menggunakan gunting dan merasa setelah dia memejamkan mata betapa gadis itu membongkar dan menambahrambut alisnya, menggunakan semacam getah sebagai alat penempel.
  87. Wahsyiy berkata: Lalu aku berangkat bersama orang – orang, aku bertemu dengan seorang pria sedang berdiri di sebuah tembok ia tampak seperti unta yang berwarna abu – abu karena dikotori dengan debu dalam peperangan dan dengan keadaan rambut yang acak – acakan.
  88. Rambut ini, yang lembut dan berbau harum, merupakan senjata yang tidak kalah ampuhnya dengan pedang di tangan kanan Niocu. Bahkan gerakan rambut ini datangnya tidak terduga-duga, bisa dipergunakan untuk menyolok mata, melibat dan mencekik leher, bahkan menotok ke arah jalan darah lawan.
  89. "Lauw In Hwesio adalah guruku," kata Hung Wu, "dan agaknya lo-cian-pwe tentu supek (uwa guru) Bouw In Hwesio." Kalimat terakhir ini diucapkan dengan nada agak meragu karena kakek di depannya itu tidak gundul sepenuhnya, melainkan botak dan memelihara rambut di bagian belakang dan kanan kirinya.
  90. Untuk para lansia yang masih aktif, peran perawat sebagai pembimbing mengenai kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan rambut dan kuku, kebersihan tempat tidur serta posisi tidir, hal makanan, cara mengkonsumsi obat, dan cara pindah dari kursi ke tempat tidur atau sebaliknya.
  91. "Takk...!!" Topi itu tidak ada gunanya melindungi kepala terhadap totokan jari tangan Goan Ciang. Mata Khabuli melotot, mulutnya terbuka dan terdengar suara aneh keluar dari kerongkongannya, cengkeraman kedua tangannya pada lengan dan rambut terlepas dan tubuhnya terjengkang dan tewaslah Khabuli dengan mata melotot dan mulut ternganga.
  92. Keng Han terkejut bukan main karena sinar hitam itu adalah rambut wanita itu yang bergerak secara luar biasa sekali dan tahu-tahu telah melibat muka dan lehernya! Bau harum menusuk hidungnya dan selagi dia tertegun, tidak tahu harus berbuat apa karena untuk merenggut rambut itu dia merasa tidak tega, sebuah totokan mengenai kedua pundak secara beruntun dan dia pun tidak mampu ber­gerak lagi!
  93. Ketika terbuka suatu kesempatan, begitu kedua lengan bertemu ketika dia menangkis tamparan lawan, secepat kilat pergelangan tangannya membalik dengan putaran kuat dan dia sudah berhasil menangkap lengan kanan Goan Ciang. Jari-jari tangannya yang panjang dan kuat itu mencengkeram dan menangkap lengan, memuntirnya dan jari-jari tangan kirinya berhasil pula menjambak rambut kepala Goan Ciang. Dengan satu tarikan saja dia akan dapat menjebol rambut itu atau memuntir patah sambungan tulang lengan lawan.
  94. Akan tetapi bagian atas dari muka itu, dari hidung ke atas yang nam­pak saja sudah membuat Keng Han ter­pesona! Hidung mancung lurus, sepasang mata yang bersinar-sinar seperti mata burung Hong dan memiliki sinar lembut, dihiasi sepasang alis mata yang kecil melengkung hitam, anak rambut yang melingkar di dahi dan pelipis, rambut yang hitam panjang dan disanggul dan diberi pita putih, semua itu sudah cukup membuat Keng Han mengakui dalam hati bahwa dia belum pernah melihat yang seindah itu! Tubuhnya tertutup pakaian yang serba putih dari sutera halus, dan hanya sepatunya saja yang hitam.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.