Saturday 20 February 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "hitam". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "hitam"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "hitam" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "hitam", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "hitam" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "hitam"

  1. Matanya hitam dan lebar.
  2. gelap malam dan bayangan hitam pepohonan
  3. Si tinggi besar muka hitam menjadi jerih.
  4. Mukanya yang hitam seperti tidak berdarah.
  5. Wajahnya yang hitam menjadi semakin hitam.
  6. Kau tahu siapa orang berpakaian hitam itu?!
  7. Dia menutupi wajahnya dengan kain hitam ...
  8. Kejar bangsat penculik berpakaian hitam itu!
  9. Tiba-tiba Kay, bocah hitam dekil itu, nongol.
  10. si muka hitam berteriak dengan suara lantang.
  11. Tetapi, tiba-tiba awan hitam menutup sinarnya.
  12. Di langit siang itu awan hitam bergulung-gulung.
  13. Rambutnya hitam sekali, panjang dan halus lebat.
  14. Rambutnya yang hitam lebat mengkilap dikepang dua.
  15. Sebuah CJ hitam melintang menghalangi mobil mereka.
  16. Gaini memiliki sifat berbau, berwarna hitam pekat .
  17. Lelaki berjubah hitam itu menatap mereka satu per satu.
  18. Alisnya seperti dilukis, hitam melengkung, kecil panjang.
  19. Para kambing hitam yang dituding pun sudah ditersangkakan.
  20. Raksasa muka hitam itu tidak marah bahkan tertawa bergelak.
  21. Yuke memarkir Jimny kuningnya persis di sebelah CJ hitam itu.
  22. "Ah, sudah kupersiapkan kedok hitam untuk kita semua, toako!"
  23. Kain hitam yang menutupi gulungan koran itu tetap tergeletak.
  24. "Para politisi dijadikan kambing hitam dari penurunan rupiah.
  25. Dahinya lebar, se­pasang alisnya hitam tebal berbentuk golok.
  26. "Maksudnya, jangan seperti kambing hitam kebakaran jenggot…?"
  27. Satu rol dari film hitam dan putih, dua puluh eksposur, tolong.
  28. Subagyo mengaku tidak memiliki ilmu hitam atau ilmu kebal apapun.
  29. Rambutnya yang hitam panjang itu digelung ke atas dengan ringkas.
  30. Aku pasti sembuh! kata si muka hitam dalam hati sambil tersenyum lega.
  31. "Shu-Ciangkun, engkau harus dapat membasmi gerombolan kedok hitam ini.
  32. Melihat isyarat licik itu si muka hitam segera menghampiri Naga Kuning.
  33. Lagi-lagi Kay, bocah hitam dekil, yang baru saja ditinggal mati ibunya.
  34. Anak brengsek! Cairan apa yang kau berikan pada jahanam muka hitam itu?
  35. Apalagi di musim kemarau, airnya hitam keruh, berbau, dan banyak nyamuk.
  36. Atau, kehadirannya dipelintir, dan dijadikan kambing hitam kekalahan itu?"
  37. iPod hitam pertama yang kubeli sekitar ½ tahun lalu dengan uang ku sendiri.
  38. Dalam waktu semalam saja, ada lima orang berkedok hitam nampak di mana-mana.
  39. Tiba-tiba, akhirnya, dia merasa ada awan hitam menggayut di pelupuk matanya.
  40. Akan tetapi, si kedok hitam adalah Shu-Ciangkun sendiri, bagaimana mungkin..."
  41. Anak-anak kecil hitam bersorak dan meminta agar mereka terjun lagi dari pilar.
  42. Si muka hitam melangkah maju meng­hampiri dan mengelebatkan golok besar­nya.
  43. Akan tetapi alisnya yang menghias dahinya yang lebar masih te­tap hitam tebal.
  44. Dia melihat bocah-bocah nelayan yang sehat dan hitam kulitnya berlarian ke laut.
  45. Lihat seranganku! bentak si muka hitam yang menyerang lebih dulu dengan goloknya.
  46. "Saya minta bukti hitam di atas putih bagi komitmen itu," kata Gubernur Sutiyoso.
  47. Lalu menekan bagian perut hingga korban siuman dan memuntahkan ludah hitam pekat.
  48. "Bunuh, dia berbahaya sekali!" teriak seorang pengemis berpakaian hitam yang lain.
  49. Tapi, bola matanya yang hitam mulai meneliti lelaki gondrong yang sok pahlawan itu.
  50. Lang it kulihat hitam kelam, jangankan bulan, setitik cahaya bintang pun tidak ada.
  51. Ketika Wiro berpaling, orang berpakaian dan bertutup kepala hitam tadi telah lenyap.
  52. (Kata Joko Parepare kepada S.M.: "Jangan pakai baju merah, pakai hitam saja, baby!")
  53. Lalu, aku tak pernah melihat Sri Baginda memakai sarung tangan hitam seperti itu ...
  54. Sementara kain hitam yang menutupi gulungan koran itu masih belum diliriksi Jenggot.
  55. Antara ibu jari dan jari telunjuknya terdapat sebuah tahi lalat lebar, hitam berbulu.
  56. Ada bocah-bocah nelayan yang sehat dan hitam kulitnya berlarian di pantai yang lembut.
  57. "Gosokkan minyak ini pada telapak tangan hitam di dadanya dan minumkan pil ini padanya.
  58. Dari tenggorokannya ada suara menggeru lalu menyembur busah dan air berwarna hitam pekat.
  59. Pada saat itulah sekonyong-konyong sebuah benda hitam menebar bau busuk melesat di udara.
  60. Benda ini dengan cepat dimasukkannya ke dalam saku baju hitam gombrong yang dikenakannya.
  61. Cu In melolos pakaian hitam seorang di antara mereka dan mengenakan pakaian itu menutupi.
  62. "Jangan khawatir, Yauw-Ciangkun. Saya berjanji akan membongkar rahasia si kedok hitam itu.
  63. Keduanya mengenakan pakaian hitam dan wajah masing-masing ditutup dengan cadar sebatas mata.
  64. Pohon dan semak langsung terbakar lalu berubah menjadi debu berwarna merah, hitam dan hijau!
  65. Keparat! Kubunuh kau! teriak si muka hitam namun saat itu dia memang sudah tidak tahan lagi.
  66. Datuk Lembah Akhirat tendang perut si muka hitam hingga orang ini mengeluh tinggi kesakitan.
  67. Seorang yang berpakaian hitam dan berkedok hitam telah merobohkan empat orang berturut-turut.
  68. Olala, cairan hitam itu menyemprot dan kena baju salah seorang dari tiga orang kampungan itu.
  69. Di sebelah dua pengawal, di atas seekor kuda hitam tegak manusia aneh Jagal iblis Makam Setan.
  70. Aku menggali lubang rupanya di sini! maki Roy. Wanita memang selalu jadi kambing hitam lelaki.
  71. "Sudahlah, tak ada gading tanpa gajah, tak ada belang tanpa harimau, tak hitam tanpa kambing..."
  72. "Tentu si kedok hitam itu yang membebaskan mereka. Hayo kerahkan semua pasukan, cari dan kejar!"
  73. "Tidak ada kulit hitam Amerika, kulit putih Amerika, Latino atau Asia Amerika, kita satu bangsa.
  74. Bululani datang dari jurusan lain, melepas pukulan yang memancarkan asap hitam bergulung-gulung.
  75. Dalam hati dia menyesali sikap dan ucapan nenek hitam yang seolah tidak pernah mengenal budi ini.
  76. Celana sutera biru tua dan bajunya biru muda, dengan sabuk kuning emas, sepatunya hitam mengkilap.
  77. Dia komat-kamit lagi, meneguk air kendi lagi, dan menyemburkannya seperti tadi pada kain hitam itu.
  78. Strip hitam di dada dan kaki belum nampak dan berangsur-angsur akan semakin jelas menjelang dewasa.
  79. Ada pula si kedok hitam yang memasuki rumah seorang pejabat kaya dan mencuri barang-barang berharga.
  80. Lalu kakek berpakaian hitam memberi isyarat pada Wiro agar dia pindah duduk lebih dekat kehadapannya.
  81. Paling-paling isinya kotbah moral untuk anak-anak bila tak memilih hitam berarti harus memilih putih.
  82. Aku tidak bermaksud merendahkanmu tapi manusia berpakaian hitam itu memiliki kepandaian seperti dewa!
  83. Dia sejenak memperhatikan bocah itu, yang semakin gelisah memegangi kain hitam penutup gulungan koran.
  84. Judul artikel ditulis dengan tinta hitam dengan ukuran huruf yang lebih besar daripada artikel cerita.
  85. Semua bidak diletakkan di atas papan catur dalam 2 sisi, yaitu kubu putih dan kubu hitam (Gambar 2.2).
  86. Lalu bocah hitam ini menawarkan tiket pertunjukan musik tradisional India seharga dua puluh lima rupee.
  87. Dengan sarung yang dililitkan sebatas lutut dan peci hitam di kepala, Roy memikul bahan adukan bangunan.
  88. Ketika si kedok hitam lenyap ditelan kegelapan, ada prajurit yang memukul tanda bahaya dengan gencarnya.
  89. "Buntutnya juga akan sama: kambing hitam digelandang, para demonstran ditangkapi, dan pers dibredel…."
  90. "Hemm, sekarang jelas sudah," kata Yauw-Ciangkun. "Si kedok hitam itulah yang membantu dua orang tawanan.
  91. Dengan jari-jari tangannya yang berkuku hitam panjang dia merobek pakaian si gadis di bagian bawah perut.
  92. Sekali bagian tubuh lawan dapat dicengkeram jari-jari tangan yang hitam panjang itu, akan celakalah lawan!
  93. Di kampungnya masih ada orang yang mati kena santet atau teluh, semacam ilmu hitam untuk mencelakai orang.
  94. Dua jalur sinar tiga warna, merah, hitam dan hijau menderu dahsyat, inilah kehebatan Datuk Lembah Akhirat.
  95. Dari situ kedua orang bercadar hitam itu melanjutkan perjalanan memasuki desa Tanggul Rejo lebih ke dalam.
  96. Bagi kami yang waktu itu masih kecil, masih berpandangan hitam putih, beliau adalah seorang tokoh antagonis.
  97. Kini wajah hitam Khabuli menjadi agak pucat karena jantungnya berdebar keras dan mulailah dia merasa gentar.
  98. Panglima Khabuli berusia empat puluhan tahun, bertubuh tinggi besar seperti raksasa dengan kulit hitam tebal.
  99. Wiro dekati orang ini yang ternyata seorang kakek mengenakan celana panjang hitam dan kain sarung di bahunya.
  100. Kepala regu yang tinggi besar bermuka hitam segera memandang ke arah pengantin wanita dan dia tertawa bergelk.
  101. Roy cuma bisa menatap drama kehidupan yang sedang dilakoni Kay, bocah hitam dekil, dari kerumunan orang-orang.
  102. "Atau setidaknya, dia akan bebas dari kecurigaan kalau si kedok hitam muncul di kota Nan-king, di luar benteng.
  103. Aku yakin bangsat itu tidak datang sendirian! seorang lelaki yang hanya mengenakan celana pendek hitam berkata.
  104. "Ada seorang berkedok hitam mengacau dan membunuh beberapa orang prajurit, Ciangkun!" seorang prajurit melapor.
  105. Aku yakin bahwa gerombolan kedok hitam itu pasti golongan pemberontak, bukan sekedar gerombolan penjahat biasa."
  106. Wanita berkerudung hitam yang nantinya akan kita kenal dengan sebutan Darmini memperhatikan pemuda tanggung itu.
  107. Kain hitam yang menutupi gulungan koran dan akan diubah si Jenggot jadi ular itu, terinjak-injak dan terlupakan.
  108. Sambil menyeringai dia keluarkan sepasang sarung tangan terbuat dari kulit ular berwarna merah, hitam dan hijau.
  109. "Tetapi, kalau presidennya yang terpilih nanti hitam sekali, dan Indonesia menuju kegelapan sekali, berarti...."
  110. Inilah Nenek Kelabang Biru tokoh silat golongan hitam yang ditempur Hijau Tiga dan Hijau Dua beberapa waktu lalu.
  111. Batu hitam yang disebut karawa itu berasal dari cetakan pertama tanah liat yang sudah dibakar dengan suhu tinggi.
  112. Si penunggang kuda ternyata seorang berpakaian serba hitam yang wajahnya ditutup dengan kain berwarna hitam pula!
  113. Di tengah rasa bangganya, tiba-tiba bertiuplah angina dengan, sangat kencang hingga awan hitam itu bercerai-berai.
  114. Akan tetapi dia merasa heran mengapa ada pengemis-pengemis pakaian hitam yang ikut-ikutan membantu para perajurit.
  115. Wajah yang kulitnya hitam dari muka Khabuli, menjadi semakin hitam, dan sepasang matanya mengeluarkan sinar berkilat.
  116. Semakin banyak bahan bakar tidak terbakar yang keluar, semakin hitam warna asap gas buang yang dikeluarkan oleh mesin.
  117. Aku bergabung bersamamu! Berseru seseorang disertai berkelebatnya satu bayangan hitam dan tegak di samping Sutan Alam.
  118. Habis berkata begitu orang berpakaian serba hitam yang wajahnya tersembunyi dibalik kain hentakkan Tali kekang kudanya.
  119. Kita hanya membuat kekacauan di sana sini, yang penting agar tersiar berita bahwa si kedok hitam muncul di luar benteng.
  120. Pemuda itu berkata: Aku melamar seorang gadis namun keluarganya menolak karena kulitku yang hitam dan rupaku yang buruk.
  121. Sekali tangannya bergerak, orang berpakaian putih berhasil menjambret lepas kain hitam penutup wajah lelaki di hadapannya.
  122. Melalui ilmu hitam yang dibuat para selir itu, permaisuri dan putrinya menderita penyakit kulit yang tak bisa disembuhkan.
  123. Gambar 2.4 merupakan salah satu contoh tujuan telah tercapai, yaitu Raja pada bidak hitam sudah tidak dapat bergerak lagi.
  124. Namun seseorang masih sempat membetot Tepas kain hitam yang menutupi wajah lelaki yang terbujur di tanah setengah bergelung.
  125. Tanda – tanda tongkol siap panen adalah klobot jagung sudah berwarna coklat muda dan ada tanda hitam pada pangkal bijinya.
  126. Seorang tua bermata juling, mengenakan pakaian serta destar hitam keluar sambil memuntir-muntir kumis mablangnya dengan tangan
  127. Jangan-jangan dia yang punya pekerjaan ... ! Si muka hitam tak menunggu lama karena saat itu juga terdengar Naga Kuning berkata.
  128. Bila sulit untuk memilih putih, maka dengan sedikit rekayasa dimusnahkanlah si hitam itu agar anak-anak jadi tepuk tangan meriah.
  129. Di sebelah kiri orang tua ini duduk terbungkuk-bungkuk seorang berdestar hitam yang agaknya adalah pembantu kakek bermuka biru itu.
  130. Warna hitam kelam sebuah gong yang baru ditempa kemudian diserut permukaannya hingga warna keemasan muncul di balik kerak menghitam.
  131. Kulitnya yang agak hitam itu mengkilap seperti berminyak, namun wajah itu tidak kelihatan buruk, bahkan menarik karena nampak jantan.
  132. Namun sebelum sempat menghantam tiba-tiba dari samping melesat satu bayangan hitam disertai berkiblatnya dua belas larik sinar hitam.
  133. Paruh berwarna abu tua sampai hitam dan lubang hidung agak kecil yang menandakan lebih kecilnya kemampuan terbang daripada bertengger.
  134. Di situlah ia menjadi mahasiswa kulit hitam pertama yang menjabat presiden Harvard Law Review, sebuah lembaga yang sangat berpengaruh.
  135. Baru saja kakinya menginjak tanah tiba-tiba lima orang pengawal bermuka hitam dan merah mengurung dan menyerbu dengan berbagai senjata.
  136. Tetapi, kalau Joko Parepare omong bahwa S.M. tetap cantik, baik dalam hitam maupun dalam ungu, tidak ada orang yang boleh tidak percaya!
  137. Aku harus memberi selamat lagi," kata Khabuli sambil tertawa dan mukanya yang hitam itu semakin mengkilap, matanya yang lebar bercahaya.
  138. Tak lama kemudian, lima orang telah tiba di situ, dipimpin seorang yang muka­nya hitam seperti dilumuri arang dan tubuhnya tinggi besar.
  139. Kita dapat membantunya, atau setidaknya, aku dapat membantunya dengan muncul sebagai si kedok hitam dan membuat kekacauan di dalma kota!"
  140. SELESAI MENGATAKAN hendak berusaha menanggalkan sarung tangan hitam yang dipakai Sri baginda, Pendekar 212 Wiro Sableng segera melangkah.
  141. Air bergelombang lebih hebat dan tiba-tiba, di depan mata mereka, kurang lebih satu mil jauhnya, muncul sebuah benda hitam yang amat besar.
  142. Kuncirnya yang hitam lebat itu dikalungkan di leher, ujungnya terikat sutera kuning dan ram­but di atas kepala disisir rapi dan halus licin.
  143. Yang diserang adalah para peronda, kemudian bayangan hitam itu nampak berkelebatan di dekat pintu gerbang, merobohkan lagi dua orang prajurit.
  144. "Sayapun berpendapat begitu, Ciangkun!" kata Shu Ta. "Kita harus dapat menangkap si kedok hitam itu, dan menangkap kembali dua orang tahanan!"
  145. "Ciangkun tadi mengatakan bahwa mereka itu yang bependapat bahwa si kedok hitam adalah seorang di antara penghuni benteng kita?" Shu Ta mendesak.
  146. Diantara hadirin yang berbelasungkawa, terlihat seseorang yang melirikkan matanya pada Tommy, dia seorang wanita berbaju hitam berkerudung hitam.
  147. Tiba-tiba, Wuuuss! Gumpalan cahaya melesat ke udara, menembus kegelapan hitam dan di satu tempat meledak hancur bertaburan dengan suara menggelegar!
  148. Tiba-tiba Dewa Sedih angkat tinggi-tinggi pakaiannya berupa selempang kain putih sedang Dewa Ketawa turunkan celana hitam gombrongnya sampai ke paha.
  149. Liu Bi menoleh dan pura-pura hanya mengangkat sepasang alis yang hitam itu ke atas, matanya mengerling tajam dan bibirnya yang kemerahan itu tersenyum.
  150. Siapa lagi yang membunuh perwira Mongol dan pasukannya dengan menggunakan kedok hitam kalau bukang suhengnya? Dan diapun mengerti apa maksud suhengnya.
  151. Melihat bahwa yang masuk adalah seorang yang menutupi tubuhnya dengan pakaian hitam dan mukanya bercadar semua menjadi kaget dan menyambar golok mereka.
  152. "Baik, Ciangkun. Saya akan melakukan pembersihan dan dalam waktu sebulan, saya berjanji bahwa gerombolan kedok hitam itu tidak akan ada lagi di daerah ini!"
  153. Dengan sekali tarik saja Wiro berhasil menanggalkan sarung tangan hitam di tangan kanan Sri Baginda. Terlihatlah sebuah tahi lalat lebar, hitam dan berbulu!
  154. Dari kantong besar di pelana kudanya orang berpakaian serba hitam mengeluarkan sebuah kantong kain yang tampak berat lalu melemparkan di depan kaki Ki Dukun Japara.
  155. "Akan tetapi, Yauw-Ciangkun, saya dan para pembantu saya sudah melakukan penyelidikan dan besar kemungkinan si kedok hitam yang dipergunakan kedua orang buronan itu.
  156. "Hanya menghadapi dua orang buronan di luar benteng, dan seorang berkedok hitam di dalam benteng saja kalian tidak mampu menangkap mereka? Kalian semua patut dihukum!"
  157. Kemunculan bintik hitam di Matahari yang berkembang cepat menjadi bintik hitam raksasa, sekaligus merupakan peristiwa paling meyakinkan akan datangnya badai antariksa.
  158. Pria itu memang menyeramkan, tinggi besar hitam dan nampak kokoh kuat seperti sebongkah batu karang, namun, Shu Ta melihat titik kelemahan, yaitu pada pandang matanya.
  159. Melihat betapa orang-orang yang berpakaian dan berkedok hitam itu mengurung tempat itu, sedangkan dia didesak oleh lawan, dia hanya dapat berlaku nekat dan mati-matian.
  160. "Ah, engkau benar, Yen-moi! Si kedok hitam harus memperlihatkan diri kembali, di luar benteng dan dengna demikian, maka sute akan terbebas dari kecurigaan dan sangkaan.
  161. Pemuda sableng! Kau ikut campur terlalu jauh! Nyawamu atau jiwaku! Si pakaian hitam yang ternyata adalah Ki Dukun Japara, pergunakan tangan kirinya untuk mencabut golok.
  162. Demikianlah, mulai malam hari itu, kota Nan-king digemparkan berita tentang munculnya si kedok hitam di mana-mana! Ada si kedok hitam yang menyerang seorang perwira itu.
  163. Jahanam! Kutuk apa yang jatuh padaku! Tiga ekor babi gemuk itu! Pasti ada yang tidak beres! Binatang-binatang laknat! Si muka hitam lalu menggaruk kembali tiada hentinya.
  164. Yang membuat Sabai Nan Rancak jadi tambah tidak enak ialah ketika pandangannya membentur sosok manusia beralis panjang bersambung dengan dua belas lobang hitam di wajahnya.
  165. Sejak tadi, begitu melihat Khabuli, Goan Ciang sudah merasa marah sekali, teringata akan kekasihnya yang terpaksa membunuh diri karena telah dinodai oleh raksasa hitam ini.
  166. Siapa yang akan menyangka bahwa orang berkedok hitam yang membebaskan dua orang pemberontak itu adalah sang panglima yang begitu getol memberantas pemberontak dan penjahat?
  167. Kalau diperhatikan benar, wanita ini pernah kita jumpai disaat penguburan ibu Tommy berkerudung hitam bernaman Darmini, tapi disini dandanannya lain dan kelihatan lebih tua.
  168. "Sekarang kamu pegangi kain ini ya!" si Jenggot menyuruh bocah itu memegangi kedua ujung kain hitam yang menutupi segulung koran, yang katanya akan berubah jadi seekor ular.
  169. Garis hitam di tepi matamu inipun tidak akan hilang oleh air, akan tetapi jangan digosok terlalu kuat kalau engkau mandi atau mencuci muka, terutama jangan dengan air panas.
  170. Sampai sekitar 15 menit menjelang pukul tiga sore, sebuah bintik hitam yang ukurannya tak biasa dan bentuknya bulat hampir sempurna terlihat di sebelah kiri cakram matahari.
  171. Segera terjadi pertempuran yang seru dan mati-matian, Khabuli sendiri diserang oleh seorang berkedok hitam yang bertubuh tinggi tegap dan yang bersenjatakan sebatang tongkat.
  172. Raksasa berkulit hitam yang tubuhnya kokoh kuat ini sudah mengayun pedangnya dan nampak sinar pedang berkelebat, terdengar bunyi mengaung saking kuatnya pedang itu diayunkan.
  173. Ia seorang gadis berusia kurang lebih sembilan belas tahun, cantik dan berkulit putih mulus, rambutnya hitam panjang diikat ke belakang dengan sanggul manis di atas kepalanya.
  174. "Si kedok hitam itu lihai sekali, Ciangkun. Kami tujuh orang sudah mengepungnya dan mengeroyoknya, akan tetapi dua orang di antara kami roboh dan dia sudah meloncat dan hilang."
  175. CU muka mayat Karto dihantam dengan patung / totem kayu, mayat itu terjungkang dengan memegang mukanya yang berdarah hitam Tommy cepat-cepat lari kelaur dengan patung ditangannya.
  176. Usianya tentu tidak akan lebih dari dua puluh tahun, dengan tubuh yang tinggi ramping, kedua kaki panjang dan sepatu kulit hitam mengkilap itu sungguh tidak pantas dipakai seorang pengemis!
  177. Hentakan "Black or White" yang dibawakannya seakan membawa ku masuk dalam tempurung kepala ku sendiri, memasuki ruang hampa hitam dan putih, yang perlahan demi perlahan menyibak masa lalu ku.
  178. Secara implisit berupaya memisahkan diri pejuang kulit hitam pendahulunya seperti Jesse Jackson dan Al Sharpton yang saat ikut pemilu presiden kurang mendapat perhatian dari kaum kulit putih.
  179. Seperti biasa kalau terjadi hal-hal buruk dalam keluarga kaisar, maka hal itu dilewatkan be­gitu saja oleh pencatat sejarah karena kaisar tidak menghendaki ada noda hitam dalam sejarah keluarganya.
  180. Dahinya berkulit halus seperti lilin, dengan anak rambut halus lembut melingkar mesra di dahi dan kening, sepasang alisnya hitam kecil melengkung seperti dilukis dan tidak ditambah penghitam apapun.
  181. Yauw-Ciangkun marah-marah, akan tetapi kepada siapa dia harus marah? Para penyerang itu berkedok hitam, sama seperti si kedok hitam yang pernah mengacau dalam benteng dan membebaskan dua orang tawanan!
  182. Wajah itu totol-totol hitam, seperti bekas luka yang memenuhi permukaan wajahnya sehingga biarpun hidung dan mulutnya berbentuk sempurna, namun karena bertotol-totol hitam menjadi buruk untuk dipandang.
  183. Semua mata hanya sesaat memperhatikan manusia tinggi besar berpakaian hitam yang tegak di atas kereta besar yaitu Datuk Lembah Akhirat karena perhatian mereka langsung tertuju ke bagian belakang kereta.
  184. Selagi semua perhatian orang tertuju ke atas langit, Pendekar 212 Wiro Sableng tiba-tiba melihat seorang berjubah dan bertutup kepala hitam melangkah di antara pepohonan tak jauh dari tempatnya berdiri.
  185. Sewaktu tadi menghantam luruh serangan paku hitam yang dilepaskan Imo Gantra dengan Kapak Maut Naga Geni 212, Wiro sekaligus menekan sebuah tombol rahasia pada bagian hulu kapak yang berbentuk kepala naga.
  186. Tak lama setelah Shu Ta kembali ke bangunan tempat tinggalnya sendiri dalam perbentengan itu, nampak bayangan hitam berkelebat dan menyelinap di antara kegelapan bayang-bayang bangunan di dalam benteng itu.
  187. Ketua itu nampak cantik sekali, dengan wajah yang segar karena pagi itu telah mandi, rambutnya yang hitam halus berombak itu digelung rapi ke atas seperti gelung rambut puteri bangsawan, dihias permata indah.
  188. "Ternyata engkau benar, Shu-Ciangkun. Si kedok hitam itu memang lihai, akan tetapi melihat betapa munculnya malam tadi di banyak tempat, maka aku menduga bahwa si kedok hiatam itu bukan hanya satu orang saja.
  189. Karena tidak mungkin mengharapkan bantuan selosin orang pengawalnya yang harus menghadapi serbuan dua puluh orang, Khabuli tanpa banyak cakap lagi sudah menyerang si kedok hitam yang sengaja menghadangnya itu.
  190. Tang Hun girang sekali mendengar suara ini karena suara itu adalah suara ayahnya! Memang yang baru datang itu adalah Hek-houw Tang Kwi sendiri, seorang kakek bermuka hitam berusia kurang lebih lima puluh tahun.
  191. Yang kedua seorang perempuan-ibu-si anak lelaki juga terbaring dengan muka dan bibir biru Dan mulutnya yang berbusah terdengar suara erangan Tubuhnya menggeliat-geliat kejang Bagian hitammatanya tetbalik-balik
  192. Ketika memotivasi pemainnya, Jose Antonio Reyes yang bermain untuk Arsenal, Aragones membandingkan Reyes dengan pemain asal Prancis Thiery Henry yang disebutnya dengan "that black shit" atau "si hitam jelek itu".
  193. "Singgg...!" Ketika si kedok hitam yang bukan lain adalah Cu Goan Ciang mengelak, pedang itu berkelebat dan membuat gerakan memutar dengan cepat sekali, sudah menyerang secara membalik ke arah leher si kedok hitam.
  194. "Bukan main! Engkau hebat, suheng!" Dia melihat betapa di perbukitan sekeliling bukit itu, terdapat tenda-tenda hitam yang teratur rapi dan nampak jalan-jalan darurat yang menghubungkan satu bukit dengan yang lain.
  195. Barack Obama, orang kulit hitam pertama yang kini dijagokan jadi calon presiden Amerika Serikat pada Pemilu 2008, dikenang oleh guru dan teman-temannya di SD Menteng, Jakarta, sebagai murid bertangan kidal yang cerdas.
  196. Sudah sore dan terasa gelap, karena langit dihiasi awan yang bergulung-gulung yang pada mulanya seperti segerombolan bison liar, tapi kemudian dengan cepat berubah seperti gelombang dahsyat di laut dan berwarna hitam pekat.
  197. Disudut raungan dibikin semacam altar didepan tilam itu dipancangkan kain hitam didinging, dengan beberapa paku pines yang ditancapkan pada areal titik pandang, sementara foro ibunya dipasang dikanan dan kiri kain hitam itu.
  198. Murid Sinto Gendeng sempat melihat bagaimana kedua tangan si nenek yang tadinya hitam keriputan tiba-tiba berubah menjadi biru kelam tanda sudah dialiri tenaga dalam yang menyalurkan racun jahat! Dua tangan menggapai kedepan.
  199. Ketika Pangeran Mahkota Tao Kuang sedang menjamu para tamunya dengan gembira, tiba-tiba berkelebat sesosok bayangan hitam dan tahu-tahu tak jauh dari situ berdiri seorang pemuda yang memegang sebatang pedang bengkok terhunus.
  200. Mereka hanya membutuhkan tanah merah untuk menghasilkan warna merah, untuk menghasilkan warna putih mereka membuatnya dari kulit kerang yang sudah dihaluskan, sedangkan warna hitammereka hasilkan dari arang kayu yang dihaluskan.
  201. Seorang lelaki setengah tua berwajah bersih, putera buyut desa, seorang kakek berbaju hitam dan seorang lelaki bertubuh tegap, cepat tiba di tanah lapang dan disambut dengan salam kehormatan oleh berpuluh penduduk yang berada di situ.
  202. "Si kedok hitam mengamuk dekat pintu gerbang, merobohkan dua orang termasuk saya, dan ketika dia dikepung, diapun dapat meloloskan diri, meloncat dan menghilang, gerakannya cepat bukan main, Ciangkun," kata prajurit ke dua yang terluka.
  203. Sumber penyebab diantaranya kendaraan bermotor (diesel) 50%, pabrik, generator pembangkit dan pemanas 50% Akibat yang ditimbulkan Mengendap dalam sel lapisan paru-paru sehingga kerjanya terganggu dan menimbulkan warna hitam dalam paru-paru.
  204. Tentu penggunaan kedok hitam itu untuk membebaskan dia dari kecurigaan! Diam-diam dia mengutus A Sam untuk menemui pimpinan Hwa I Kaipang dan minta agar semua kegiatan para pejuan dihentikan dan agar tidak lagi muncul kedok hitam di Nan-king.
  205. Mereka yang terluka oleh si kedok hitam, segera menceritakan pengalaman mereka. Akan tetapi mereka hanya melihat seorang yang berpakaian hitam dan berkedok, berkelebatan dan ketika hendak ditangkap, si kedok hitam itu merobohkannya dengan pedang.
  206. Pesan yang ingin disampaikan pun terlalu hitam putih, penuh samangat lokal yang dibuat-buat sehingga menimbulkan rasa risih bagi pembaca dewasa dan membosankan bagi anak-anak anak-anak mempunyai dinamika yang berbeda yang dimiliki oleh orang tua mereka.
  207. Saya menunggu petunjukmu lebih lanjut, Ki Sanak ... berkata Ki Dukun Japara begitu sampai di hadapan si penunggang kuda yang berpakaian serba hitam dan ternyata menutup kepalanya dengan sehelai kain hitam hingga hanya sepasang matanya saja yang kelihatan.
  208. "Ah, apakah urusan si kedok hitam itu sudah terdengar pula oleh kota raja? Memang pemuda she Shu yang menjadi panglima itu patut dicurigai dan karena dia datang dahulu kalian yang membawanya, maka kalau ada apa-apa, kalian tidak terlepas dari tanggung jawab."
  209. Seorang yang bertubuh tinggi besar bermuka hitam dan yang memegang tongkat besar, agaknya men­jadi pemimpin mereka, memberi aba-­aba dan mereka semua berloncatan pergi sambil menggotong Bi-kiam Nio-cu se­perti mengotong seekor binatang buruan yang terjerat.
  210. Dua orang tawanan itu berhasil meloloskan diri karena si kedok hitam di sebelah dalam benteng sengaja menimbulkan kekacauan sehingga para prajurit di sebelah dalam benteng tidak sempat membantu ke luar benteng untuk ikut mengepung dan menangkap dua orang buronan.
  211. Bahkan, maha bintang pop Amerika, Michael Jackson, dikabarkan barusan masuk Islam, dan namanya diganti jadi Jacko X – mengikuti nama mendiang Malcolm X, pemimpin organisasi Islam kulithitam yang dimasuki Jacko, Nation of Islam, yang kini dipimpin Louis Farrahkan.
  212. Biarpun hanya arak, akan tetapi karena disemburkan dengan kekuatan sin-kang, maka ketika mengenai muka si komandan, rasanya muka yang hitam itu seperti diserang ratusan batang jarum! Dia berteriak kesakitan dan menggunakan kedua tangan untuk menutupi mukanya yang pedih.
  213. Wanita itu memang benar Ang Hwa Nio-nio. Ia seorang pendeta wanita yang mengasingkan diri di Pegunungan Beng­san itu, seorang Tokouw (Pendeta To) berjuluk Ang Hwa Nio-nio (Nyonya Bu­nga Merah) karena disanggul rambutnya yang masih hitam itu selalu terhias se­tangkai bunga merah.
  214. "Sungguh aku tidak dapat mengerti sampai sekarang, Ciangkun. Ke mana perginya si kedok hitam itu? Siapakah dia? Bagaimana dia dapat memasuki benteng dan sekarang dia berada di mana? Menurut laporanmu, setelah diadakan penggeledahan, tidak ditemukan si kedok hitam atau bahkan jejaknya.
  215. Khabuli dan selosin orang pengawalnya tentu saja sudah mendengar akan peristiwa yang terjadi di perbentengan Nan-king itu, ketika seorang berkedok hitam telah membunuh banyak penjaga dan membebaskan dua orang tawanan dan kemudian betapa orang-orang berkedok hitam mengacau di kota Nan-king.
  216. Agaknya dia memang lihai bukan main." Shu Ta dengan cerdik tidak mau menyinggung tentang kenyataan bahwa si kedok hitam ternyata orang luar yang kini membuat kekacauan di luar benteng sehingga kecurigaan bahwa si kedok hitam yang dulu membantu lolosnya dua orang tawanan tidak berdasar lagi.
  217. Kita ketahui bersama bahwa bahan bakar diesel (solar) yang beredar di Indonesia saat ini mungkin kurang memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh mesin diesel saat ini sehingga seperti yang banyak kita lihat bahwa asap kendaraan solar banyak yang hitam pekat meski kendaraan masih tergolong baru.
  218. Untung bagi mereka bahwa yang memeriksa dan menanyai mereka adalah Shu-Ciangkun. Setelah mendengar penjelasan kedua orang pemilik kedai bahwa yang membunuh Khabuli dan selosin anak buahnya adalah dua puluh lebih orang-orang berpakaian hitam dan berkedok hitam pula, dua orang itupun dibebaskan.
  219. Dia kaget setengah mati dan menjerit ketika melihat barangnya telah berubah bengkak gembung hampir sebesar kelapa dan berwarna merah seperti udang rebus! Dan celakanya rasa gatal bukannya hilang malah bertambah hebat! Si muka hitam terbungkuk-bungkuk seolah ada beban berat menggandul di selangkangannya!
  220. Kandungan timah hitam di dalam bensin dapat merusak fungsi katalisator dan sensor O2, karena timbal melapisi permukaan katalisator dan menghambat padas serta menyumbat saluran dalam katalisator Timbal juga menutupi permukaan sensor O2 sehingga mengganggu pengukuran jumlah O2 yang masih terkandung dalam dalam gas buang.
  221. Tidak lama kemudian, tujuh lapis pintu itu terbuka semua dari dalam dan yang keluar dari pintu paling luar adalah dua orang prajurit dan seorang berpakaian dan berkedok hitam! Tentu saja si kedok hitamadalah Shu Ta dan dua orang pelarian itu melucuti dan mengenakan pakaian dua orang di antara para prajurit yang tewas.
  222. Kemudian dia mendengar bahwa gadis yang telah diperkosanya itu membunuh diri, dan mendengar pula bahwa ketua Jang-kiang-pang dibuntungi oleh suaminya sendiri yang kemudian dia dengar adalah seorang pemberontak yang menjadi buronan pemerintah! Dan kini, si kedok hitam ini mengaku disuruh arwah Kim Lee Siang untuk membunuhnya.
  223. Di tebing dekat jembatan, bagian bawahnya, nampak seorang laki-laki setengah tua sedang duduk dan kini Hung Wu dan Siauw Yen memandang penuh perhatian karena laki-laki itu adalah seorang anggota Hek I Kaipang! Dua orang anak laki-laki itu menghampiri pengemis baju hitam yang menyambut mereka dengan mata melotot dan sikap bengis.
  224. "Peristiwa malam itu, ketika kita berdua berhasil meloloskan diri karena bantuan si kedok hitam, tentu menimbulkan kecurigaan dan mungkin saja Shu-Ciangkun dicurigai! Ini berbahaya sekali dan satu-satunya jalan untuk dapat menyelamatkannya dari kecurigaan itu hanyalah apa bila si kedok hitam dapat ditangkap, hidup ataupun mati."
  225. Engkau sombong! kata orang yang tubuhnya pendek besar dan dia sudah mengayun tangannya untuk menampar muka Kwi Hong. Akan tetapi Kwi Hong sudah mengelak sambil duduk dan sekali kakinya menendang, orang itu pun ter­jengkang dan mengaduh karena perutnya tiba-tiba menjadi mulas terkena tendang­an ujung kaki yang bersepatu hitam itu.
  226. Kaki tangannya bergerak, angin menyambar-nyambar dan sebelas orang itu bergelimpangan seperti daun-daun kering ditiup angin badai! Melihat ini, komandan muka hitam tadi yang kini sudah tidak begitu menderita karena nyeri di muka dan perutnya merasa jerih dan cepat dia memberi aba-aba, mendahului anak buahnya melarikan diri dari tempat itu.
  227. Pendekar Pedang Iblis yang berusia tiga puluh tahun itu, kumpul kebo dengan seorang nenek-nenek berusia hampir tujuh puluh tahun? Sulit kupercaya! Sebenarnya bukan itu yang mengejutkan sang Dewi. Diam-diam dia mengetahui kalau Nenek Kelabang Biru adalah salah seorang momok golongan hitam yang sejak sepuluh tahun terakhir ini malang melintang di daerah selatan.
  228. Kalau ujungnya diberi sedikit goresan, akan nampak sipit seperti mata orang kebanyakan." Gadis itu kini menggunakan pena bulu dengan semacam tinta hitam yang tidak dapat luntur, membuat garis di kedua tepi mata Goan Ciang. Seperti seorang pelukis, ia membuat garis hitam, lalu mundur untuk melihat hasilnya, mencoret lagi sampai akhirnya ia menghela napas lega dan puas.
  229. Kalau Khabuli-Ciangkun mengatakan bahwa dia hampir ditangkap sebagai mata-mata, hal itu hanya merupakan kesalah pahaman saja dan ternyata dia sama sekali bukan mata-mata." Lalu dengan singkat Yauw-Ciangkun bercerita tentang semua peristiwa yang telah terjadi di dalam benteng dari lolosnya dua orang tawanan yang ditolong oleh si kedok hitam sampai munculnya si kedok hitam di kota Nan-king.
  230. Keng Han terkejut bukan main karena sinar hitam itu adalah rambut wanita itu yang bergerak secara luar biasa sekali dan tahu-tahu telah melibat muka dan lehernya! Bau harum menusuk hidungnya dan selagi dia tertegun, tidak tahu harus berbuat apa karena untuk merenggut rambut itu dia merasa tidak tega, sebuah totokan mengenai kedua pundak secara beruntun dan dia pun tidak mampu ber­gerak lagi!
  231. Selain itu melihat langsung campaign rally Partai Republik yang sangat mengusik pikiran,kampus University of Central Florida di mana Michelle Obama akan hadir, markas-markas tim sukses dari kedua partai, peran tokoh-tokoh agama terutama kulit hitam di gereja dan Presiden Islam Inc, media massa Orlando Sentinel, Liga Pemilih Perempuan, mengikuti proses saat perhitungan suara di GOTV, dan masih banyak lagi.
  232. Baru dilihat dari rambutnya yang hitam pan­jang dan ikal mayang, melihat sinom (anak rambut) yang melingkar-lingkar di dahi dan pelipisnya, dahi yang halus dan putih mulus alis yang seperti dilukis seorang pelukis pandai, melengkung dan kecil hitam, mata yang bagaikan sepasang bintang kejora, tulang pipi yang agak menonjol dan selalu kemerahan bukan oleh pemerah muka, itu saja sudah menunjukkan kecantikan yang luar biasa.
  233. Orang-orang memakai jubah dan berkerudung seperti Ku Klux Clan membentuk tapal kuda dengan sebuah meja altar berbentuk peti mati berada ditengah lingkaran tiu, sementara pada ujung-ujung dari bentuk tapal kuda itu adalah semacam terap dengan di atasnya ada semacam kursi tahta yang diduduki oleh orang berkerdung hitam dengan jubah hitam ( bisa juga merah hati ), Tommy s\duduk disamping kursi tahta itu dengan wajah terheran-heran.
  234. Seorang gadis yang manis sekali dengan pakaian tambal-tambalan dan berkembang-kembang, akan tetapi selain pakaian itu amat bersih, juga potongannya amat manis sehingga tidak seperti pakaian pengemis, melainkan seperti pakaian mode terakhir, model terbaru yang tentu akan menarik perhatian gadis-gadis lain! Rambutnya yang hitam dan lebat itu digelung ke atas, sembarangan saja agak awut-awutan dan diikat pita merah dan diperkuat tusuk sanggul dari perak berbentuk burung merak.
  235. Biarpun mereka sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan orang-orang yang memakai kedok hitam tadi dan mereka tidak tersangkut urusan perkelahian yang menyebabkan tewasnya pasukan pemerintah, namun kedai mereka telah berubah menjadi tempat pembantaian di mana tiga belas orang pasukan pemerintah kini menjadi mayat, berserakan di kedai mereka! Mereka hanya dapat menangis dan masih menangis ketika pasukan pemerintah datang dari Nan-king mendengar berita tentang pertempuran itu.
  236. Mayat Herman masih menyeret Rita yang menjerit dan meronta-ronta, Tommy berlari kearah itu, dan menghantamkan patung kayunya kemuka Herman, hingga mayat itu melengking dan melepaskan peganngannya, Rita segera ditariknya Tommy, Mayat Herman bangkit lagi darah hitam mengucur dan berjalan kaku mengejar Tommy dan Rita yang akan keluar pintu dikejauhan kelihatan Tuan Munadi terpincang-pincang berlari sambil mau muntah dibelakangnnya mayat Murniati mengejar dengan jalannya yang kaku seperti robot, mereka ketemu dekat pintu keluar.
  237. Tidak mengherankan kalau dia dihormati karena orang ini adalah Panglima Khabuli! Usia panglima yang masih bujangan ini sudah empat puluh tahun dan dia memang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang amat besar, karena dialah panglima pasukan di Wu-han. Bahkan kepala desa Wu-han sendiri tunduk dan segan kepadanya bukan hanya karena Panglima Khabuli memegang kekuasaan atas pasukan keamanan di daerah Wu-han, akan tetapi terutama sekali karena panglima raksasa hitam ini adalah keponakan dari Menteri Bayan, tangan kanan Kaisar yang amat terkenal di kota raja.
  238. Akan tetapi bagian atas dari muka itu, dari hidung ke atas yang nam­pak saja sudah membuat Keng Han ter­pesona! Hidung mancung lurus, sepasang mata yang bersinar-sinar seperti mata burung Hong dan memiliki sinar lembut, dihiasi sepasang alis mata yang kecil melengkung hitam, anak rambut yang melingkar di dahi dan pelipis, rambut yang hitam panjang dan disanggul dan diberi pita putih, semua itu sudah cukup membuat Keng Han mengakui dalam hati bahwa dia belum pernah melihat yang seindah itu! Tubuhnya tertutup pakaian yang serba putih dari sutera halus, dan hanya sepatunya saja yang hitam.
  239. Semua tokoh kang-ouw juga mengenal baik kakek jangkung kurus ini karena namanya sebagai pendiri dan pemimpin Hwa I Kaipang, sudah terkenal di sepanjang lembah Yang-ce. Bahkan para tokoh besar dunia persilatan juga segan melihat sebatang tongkat butut yang selalu menjadi temannya karena tongkat itu kabarnya tak pernah dikalahkan lawan! Di samping kanan kakek ini duduk seorang gadis yang berusia dua puluh satu tahun, cantik manis dengan tubuhnya yang tinggi ramping, rambutnya hitam tebal digelung ke atas, wajahnya bulat telur manis sekali, dengan sepasang mata indah dan jeli, dagunya runcing dan di sebelah kiri mulutnya membayang lesung pipit.
  240. Dan tatkala ia berada dipasar untuk membelikan apa yang dibutuhkan istrinya, tiba – tiba ia mendengar suara memanggil: wahai kuda Allah naikilah, dan surga kabarkanlah, maka ia membeli sebilah pedang, tombak dan kuda lalu menungganginya dengan menutup kepalanya menggunakan kain sorban dan membiarkan sisa kain itu menutupi sebagian wajahnya, menuju kaum muhajirin, dan mereka sama sekali tidak mengenali siapa yang menunggangi kuda itu, Rasulullah Saw juga melihatnya namun tidak mengenalinya, ia bertempur dari atas kudanya sambil berdiri diatas pelana, ia juga bertempur diatas tanah sampai kedua lengannya terluka, ketika Rasulullah Saw melihat bagian tubuhnya yang hitam barulah beliau ingat dan mengenalinya, lalu Rasululah Saw bertanya: engkau Sa'd? ia menjawab: aku Sa'd.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kalian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.