Tuesday, 26 January 2016

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "telinga". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "telinga"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "telinga" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "telinga", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "telinga" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "telinga"

  1. Sesuatu masuk ke telinga kiri saya.
  2. Saya ingin menunjukkan telinga saya.
  3. Dari telinga dan mata kanannya mengucur darah.
  4. Mereka bicara pelan-pelan di telinga masing-masing.
  5. Cepat buntungi telinga kiri kalian sebagai hukuman!
  6. Mereka mendengarkan pidatonya dengan telinga terbuka.
  7. Ah, tapi rupanya ini kata-kata yang amat umum di telinga kita.
  8. Tinggal cerita-cerita duka saja yang akan sampai ke telinga kita.
  9. Menunggu dengan mempertajam telinga dan sepanjang mata tak berke-sip.
  10. "Pendeknya, kini kita sudah telanjang bulat di telinga orang Singapura."
  11. Dia hanya cukup menoleh saja untuk mendekatkan mulutnya ke telinga gadis itu.
  12. Suara mesinnya yang seperti kaleng butut bikin pekak telinga dan pening kepala.
  13. Cuping telinga Roy melebar ketika mendengar nama penginapan murah itu disebut -sebut.
  14. Sedangkan Posma asyik berkelakar tentang kaki palsu Toni dan telinga kiri Iwin yang putus.
  15. Di dalam hati si Batak itu terbit kekaguman pada dua orang yang cacat kaki dan telinga ini.
  16. ra Dewa berdesing dan membabat putus rambut yang melingkar di bawah telinga kiri Pendekar 212.
  17. Sushi sudah bukan hal yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia apa lagi bagi anak muda.
  18. Ada memang yang memasang telinga lebar-lebar atau bertanya-tanya: Ada apa? Hanya sebatas itu saja.
  19. Panji Margabaya tersenyum lalu merapat kedekat telinga buyut itu dan membisiki beberapa patah kata.
  20. Aku tidak akan melupakan hal ini seumur hidupku! Tiba-tiba satu suara menyeruak ke telinga gadis berambut pirang.
  21. Di delapan penjuru angin rimba persilatan hanya ada satu manusia aneh yang memiliki kaleng penyejuk liang telinga itu.
  22. Lalu dari mulutnya terdengarlah suara nyanyian yang sangat halus tapi jelas masuk ke telinga semua orang yang ada di sana.
  23. "Bawa aku ke tempat tahanan dan berbuatlah seolah-olah engkau melakukan ronda." desis suara Cu In di dekat telinga peronda itu.
  24. Alam memberikan manusia hanya satu lidah tetapi dua telinga supaya kita mendengar dua kali lebih banyak daripada yang kita ucapkan.
  25. Biarpun para pengawal tadi tidak ada yang berani mengintai ke dalam, akan tetapi telinga mereka dapat menangkap percakapan yang nyaring itu.
  26. Ketika sebuah hantaman di belakang telinga kirinya datang dengan kerasnya, tubuh Siauw Cu terguling dan dia melepaskan tubuh Koa Sek yang tak bergerak lagi.
  27. Baik Wiro maupun Imo Gantra begitu mendengar suara lonceng merobek telinga masing-masing, keduanya segera menutup indera pendengaran dengan aliran tenaga dalam.
  28. Tiga orang itu menghaturkan terima kasih dan setelah menerima obat mereka lalu pergi dengan cepat, menahan rasa nyeri pada telinga kiri yang daunnya telah buntung itu.
  29. Alat bebunyian itu mengeluarkan suara berjentringan yang menggetarkan seantero gua, membuat telinga sakit dan ada sinar putih menyilaukan serta panas keluar dari setiap kawat kecapi.
  30. Karena suara tawanya disertai kekuatan tenaga dalam yang tinggi maka semua orang yang ada di sana merasakan telinga masing-masing mengiang memekakkan sedang jantung seperti berguncang!
  31. Telingamu tidak menyolok, seperti telinga orang biasa, akan tetapi dahimu terlalu lebar dan bentuknya mengandung wibawa, sebaiknya ditambah rambut di depan sehingga akan nampak lebih kecil.
  32. Nampak beberapa ekor kelinci dan kijang me­nyeberangi semak dengan hati-hati sekali, telinga mereka membantu mata yang menoleh ke kanan kiri, kemudian mereka melanjutkan jalan menuju ke semak lain.
  33. Orang tua, engkau sungguh kejam bukan main! Terhadap anak buah sendiri yang gagal melaksanakan tugas, engkau bersikap begitu, kejam membuntungi daun telinga kiri mereka. Apalagi terhadap orang lain!
  34. Sing-sing-sing....! Crat-crat-crattt...! Nampak darah muncrat dan tiga orang itu sudah kehilangan telinga kirinya! Kakek timpang itu membuang pedang rampasannya, lalu mengeluarkan sebuah bungkusan kecil.
  35. Berita yang ditulis dalam program–program radio Trijaya adalah berita yang sesuai dengan syarat penulisan naskah radio yang aktual, berdasarkan fakta, menarik perhatian personal, singkat dan akrab ditelinga pendengarnya.
  36. Suatu peristiwa atau kejadian yang kemudian dijadikan berita adalah berita yang ditulis sesuai dengan syarat penulisan naskah radio yang aktual, berdasarkan fakta, menarik perhatian personal, singkat dan akrab di telinga pendengarnya.
  37. Mengapa ketua mereka yang biasanya ramah dan halus lembut tutur sapanya itu mendadak menjadi begitu galak? Akan tetapi larangan tadi amat berkesan di dalam hati mereka dan suara ketua itu seolah masih berdengung berulang-ulang di telinga mereka.
  38. Menulis naskah berita radio berbeda dengan menulis berita media lainnya, penulisan naskah radio harus memenuhi syarat penulisan naskah berita radio yang aktual, berdasarkan fakta, menarik perhatian personal, singkat dan akrab di telinga pendengarnya.
  39. Angin bersiut keras ketika tangan kanan itu menyambar ke arah telinga Thian Moko, dan agaknya sebelum telapak tangan itu sendiri mengenai sasaran, lebih dahulu angin pukulan yang keras membuat tubuh kakek itu mendoyong! Akan tetapi, justeru karena tubuhnya mendoyong itulah maka lemparan tangan Tay-lek Kwi-ong luput! Nampaknya saja demikian, akan tetapi sesungguhnya, kakek yang berpengalaman dan lihai itu memang mempergunakan kelembutan untuk mengalahkan kekasaran.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.