Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "paman" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "paman", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "paman" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "paman"
- "Maksudmu... kami harus melawan paman Ji?"
- Dengar paman patih, kata Cokro Ningrat pula.
- "Itupun hanya menirukan paman ketika melawan pendeta.
- Junjungan kami ternyata bersedia menemui paman raden.
- Perlihatkan anak panah yang kau bawa itu, paman Patih.
- Apakah yang terjadi maka paman kelihatan begitu ketakutan?"
- "Ayah, aku tidak tahu apakah paman Yo itu ketua Thian-li-pang.
- Saya ingin tahu kau kemanakan Keris Mustiko Geni itu, paman patih?
- Apa perjanjianmu dengan paman Imo Gantra? bertanya Pangeran Purbaya.
- Dan bukankah Hamzah, Abbas, dan Ja’far mereka adalah paman – pamanku?
- Cu Goan Ciang dengan sikap tenang bertanya, "Harap paman sekalian tenang.
- Kalau paman sudah menyadari, tentu paman tahu apa yang dapat paman lakukan.
- "Paman Coa, apakah paman lupa kepadaku? Ini adalah kuburan ayah dan ibuku."
- "Dan siapa kiranya yang dapat dijagokan di sini, paman Yatucin?" tanya Bouw Mimi.
- Hal itu kiranya dapat paman tanyakan kepada puteri paman sendiri, sumoi Ji Kui Hwa."
- Keselamatan paman dan senjata itu bisa terancam ... Saya tetap meminta agar Mustiko
- Rambi tertawa kecil "Heh, kutahu hati paman tentu masih mendendam kepada Gajah, bukan?"
- Dipa tersipu berpaling kearah Anuraga "Karena melakukan perintah paman brahmana itu ... ."
- Tetapi, gara-gara tak dipinjami uang Rp 30.000, Robert menggorok leher paman dan sepupunya.
- Ayah kami telah menyadari kesalahannya selama ini, dan kami mengharap agar paman juga menyadari.
- Kau telah mencelakainya, apakah paman Imo Gantra menyetujui syaratmu itu? tanya Pangeran Purbaya.
- Wiro Sableng karuan saja jadi tertawa terbahak ketika dirinya dipanggil dengan sebutan paman raden.
- "Ehh? Apa maksud paman bertiga?" tanya Siauw Cu heran mengapa tiga orang itu memberi selamat kepadanya.
- Mengapa paman yang harus menyimpan senjata itu? Jika ada musuh menyelinap dan merampasnya bisa berbahaya.
- Si gadis kecil menunjuk ke lobang yang di tengah seraya berkata dengan sikap hormat: Silahkan paman raden.
- Saya tahu dengan kepandaian yang paman miliki, paman bisa menyimpan dan menjaga keris sakti itu baik-baik.
- "Ciangkun, aku ingin bekerja kepada paman Yo, bukan kepadamu! Pula, syaratku itu tidak boleh ditawar-tawar lagi.
- Ketika melihat Wiro masih tegak terheran-heran si gadis berkata: Bukankah paman raden hendak bertemu junjungan kami.
- "Paman brahmana ? Ha, ha, ha" Wawa tertawa terbersit-bersit "sejak kapankah engkau mempunyai paman seorang brahmana ?"
- Nah, urusan apa yang begitu penting sehingga paman mengundang aku datang ke sini? Dan kenapa sobat Cu ini ikut hadir?"
- Kalau paman menolak, aku tidak segan untuk menggunakan pedang ini yang telah membunuh banyak perajurit pasukan pemerintah.
- Kalian ini kaki tangan hartawan penghisap darah rakyat yang patut dihajar! Pergilah dan jangan lagi mengganggu paman ini!"
- "Kalau aku mau saja menyembah kakimu" sahut Dipa tenang "tetapi karena paman brahmana yang menyuruh, aku tak dapat mengecewakan hatinya.
- Siu Lan dan Bu Tong terpaksa memberi hormat kepada Hek-houw Tang Kwi sambil berkata, "Harap paman Tang sudi memaafkan kelancangan kami!"
- "Yang terpenting, paman menyadari bahwa menggunakan tukang-tukang pukul untuk menindas penghuni dusun kita merupakan tindakan yang salah.
- Kita harus melaporkan ini kepada paman Yatucin dan Shu-Ciangkun. Mereka harus mengadakan pengamatan dan pembersihan di kalangan pasukan sendiri.
- "Yang bertanggung jawab tentu saja komandan mereka, dan kurasa masih banyak komandan yang baik, misalnya paman Yatucin sendiri, atau Shu-Ciangkun..."
- "Hemm, orang lain pantas menyebut aku loya (tuan besar), akan tetapi sebaiknya engkau menyebut aku paman saja, sicu. Tak enak rasanya kausebut loya."
- "Paman Ji, kami girang sekali bahwa paman suka keluar untuk bicara dengan kami," kata Koa Hok setelah mereka berdua memberi hormat kepada hartawan itu.
- Dia tidak percaya kalau Ji Koan, paman nelayan yang baik hati itu, sengaja meÂninggalkannya! Kakek raksasa yang amat kejam itu! Dan dia mengkhawatirkan nasib Ji Koan.
- Setelah bertahun menghilang, kini engkau kembali dan engkau membalas budi paman Lurah Koa dengan menghinanya, bahkan membubarkan pasukannya dan membuat kekacauan di dusun ini!"
- Umar berkata: Demi Allah bahwa itu adalah untuk hari pertama didalamnya Rasulullah Saw marah kepada Abu Hafs, apakah wajah paman Rasulullah Saw akan ditusuk dengan pedang juga? .
- "Baiklah, paman Yo. Maafkan aku yang naik darah melihat betapa mandor gendut itu memotong semua gaji para kuli dengan lima keping, pada hal gaji mereka sehari hanya lima belas keping.
- "Paman Yatucin, pesan ayah yang harus kami sampaikan kepada paman ini merupakan hasil keputusan yang telah disidangkan di istana dan merupakan perintah Sribaginda Kaisar melalui ayah."
- Bukankah pada saat itu paman juga terdesak lalu tiba-tiba paman menghantamnya? Karena tak tahu ilmu pukulan apa yang paman gunakan, maka kugunakan saja kepalaku untuk membentur dadanya"
- Aku bersyukur sekali, Paman Liang Cun. Sebaiknya kusebut paman saja keÂpadamu, dan engkau Nona Liang, sungguh engkau seorang gadis yang hebat, meÂmiliki ilmu silat yang demikian tinggi.
- Nama lengkapnya adalah Anas bin Nadhr bin Dhamdham, paman Anas bin Malik, ia absen dalam perang badar, namun ikut dalam perang uhud, dan apa yang di lakukan Anas bin Nadhr radhiallahu anhu?
- "Ayah, dengan persetujuan Sribaginda, mengutus kami untuk menyampaikan semua ini kepada paman Yatucin, dan kami berdua juga ditugaskan untuk sementara tinggal di Nan-king membantu usaha paman.
- "Kalau engkau ingin bekerja pada paman Yo, kenapa mesti mencampuri urusan pemungutan pajak? Engkau bekerja saja dengan baik, menerima upah yang besar dan urusan pajak serahkan saja kepada kami.
- Ayah kami dan paman merupakan dua orang tokoh di dusun kita ini yang dapat memperkuat dusun, memakmurkan kehidupan penghuni dusun, bukan menjadi dua orang tokoh yang menekan dan menindas penghuni dusun.
- Aihhh, kenapa kalian berdua hanya saling pandang saja? tiba-tiba Sim Hui Eng menegur puteranya dan juga Han Li. Cia Kun, gadis ini adalah Yo Han Li, puteri paman dan bibimu, engkau harus menyebutnya adik.
- "Bukan itu, paman Yo. Syaratnya adalah agar tidak dikenakan pajak kepada para pekerja kasar itu, dan para mandor tidak perlu membawa tukang pukul, tidak perlu dilakukan kekerasan terhadap para pekerja kasar.
- "Teecu memang bodoh dan lemah." Dia merasa malu sekali bahwa menghadapi gurunya, mengeroyok pula dengan paman gurunya, mereka berdua dikalahkan dalam beberapa gebrakan saja! Itu pun suhunya menahan tenaganya.
- "Paman, saya sudah melakukan penyelidikan dan tahu bahwa paman sudah menyuruh orang memungut pajak yang besar dari para pedagang pemilik barang yang dibongkar muat di bandar, dan juga dari para juragan perahu.
- Maaf, paman Khalaban. Sudah menÂjadi adat kebiasaan bangsa kita sejak turun menurun bahwa seorang calon suaÂmi harus mampu melindungi calon isteriÂnya, maka setiap calon suami harus memÂperlihatkan kegagahannya.
- "Kalau begitu, harap paman atur saja agar jangan sampai ada tokoh yang anti pemerintah yang menjadi Beng-cu, karena kalau hal itu terjadi, perang akan semakin berkobar dan menghadapi pemberontakan para tokoh dunia kang-ouw cukup berbahaya.
- "Adik-adikku yang baik, angin apa yang meniupmu ke selatan ini? Kuharap paman Menteri dalam keadaan sehat-sehat saja," kata Khabuli dan matanya yang berminyak itu seperti menggerayangi tubuh Mimi yang cantik jelita dan kini nampak semakin dewasa itu.
- Diapun mendekati pintu dan berkata dengan nada suara tegas, "Haii, kalian yang berada di depan pintu, pergilah dan hangan menggangguku, atau aku akan pergi meninggalkan rumah ini sekarang juga dan besok aku akan melapor dan protes kepada paman Yo Ci!"
- "Paman Yatucin," kata Bouw Kongcu yang sudah biasa menyebut Yauw-Ciangkun dengan sebutan paman dan nama aslinya, "sebetulnya apakah yang telah terjadi dengan saudara Shu Ta? Kami mendengar dari kakak Khabuli bahwa dia hampir saja ditangkap sebagai mata-mata! Bagaimana ini?"
- "Kalau begitu, biar kami melapor dulu kepada paman Yatucin!" kata kakak beradik itu dan mereka segera menemui Yauw-Ciangkun. Panglima komandan pasukan di Nan-king inipun mencoba untuk membujuk kakak beradik itu agar mengurungkan niat mereka, akan tetapi, mereka nekat dan akhirnya panglima itupun tidak dapat mencegah.
- Paman Ji adalah sahabat baik ayah dan kedua, mungkin dia akan menjadi ayah mertua seorang di antara kami, ke tiga, puterinya itupun adalah sumoi (adik seperguruan) kami! Dan ke empat, kami hanya berdua, bagaimanan mungkin menentang anak buah paman Ji yang banyak apa lagi sekarang ditambah dengan bekas anak buah ayah?"
- Lalu bagaimana dengan Keng Han? Pemuda ini melakukan perjalanan ke Barat Laut dan pada suatu hari sampailah dia di perkampungan Khitan. Ternyata kakeknya, Khalaban, telah meninggal dunia dan yang ditunjuk sebagai penggantinya adalah Kalucin. Silani, ibu Keng Han dan juga Kalucin yang disebutnya paman menyambut mereka dengan gembira.
- Secara jelas, orang yang mula-mula masuk Islam adalah kaum perempuan, yaitu istri Nabi Muhammad saw., Khadijah binti Khuwaylid, lalu seorang pemuda Quraisy berusia 10 tahun, anak paman Nabi Muhammad saw. yang lama diasuh oleh Nabi Muhammad saw., yaitu 'Ali bin Abi Thalib sebagai anak laki-laki pertama yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw., disusul kemudian seorang budak pemberian Khadijah yang kemudian dimerdekakan oleh Nabi Muhammad saw. sebelum beliau mendapat tugas nubuwwah, yaitu Zayd bin Haritsah dan orang keempat berikutnya adalah seorang ansabu Quraisy li Quraisy yang lemah lembut dan penyayang, yaitu Abu Bakr al-Siddiq bin Abu Quhafah, yang mempunyai nama asli 'Abd Allah dan laqab 'Atiq.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.