Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "kejam" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "kejam", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "kejam" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "kejam"
- Tidaaak! Yang kejam adalah para peÂrampok itu!
- Ia hanya kejam dan keras kalau kehendaknya dihalangi.
- Kenapa gurunya begitu takut terhadap kakek timpang yang kejam itu?
- Gadis itu lihai bukan main, akan tetapi juga kejam tak mengenal ampun.
- Menteri Bayan memang kejam dan keras, disamping kelicikan dan kecerdikannya.
- Ia dahulu tidak suka kepada sucinya ini karena terlalu kejam terhadap kaum pria.
- Bagus, aku memang kejam seperti iblis, dan memang aku ini iblis Tua Lautan Salju.
- Ia sendiri harus mengakui bahwa subonya dan sucinya amat kejam terhadap kaum pria.
- Bukankah sudah kukatakan bahwa pembalasan kami lebih kejam dari siksa neraka ... ?!
- Mereka adalah orang-orang yang biasa mempergunakan kekerasan, berhati kejam sekali.
- Nona ini saja sudah begitu kejam terhadap laki-laki, apalagi sumoinya dan subonya itu.
- Lantas, ini mengingatkan aku pada pepatah lama, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
- Gurumu amat kejam terhadap laki-Âlaki, Su-i! Keng Han memrotes.Tidak! Guruku sudah adil.
- Tentu saja dia pernah mendengar akan nama Bi-kiam Nio-cu yang kabarnya amat kejam terhadap pria itu.
- Bukankah Nio-cu pernah berkata betapa sumoinya ini.lebih kejam darinya? Akan tetapi dia tidak percaya.
- Akan tetapi engkau tetap kejam sekali, maka aku tidak taÂhan lagi untuk melakukan perjalanan denganmu.
- Anehnya, kehidupan ini sebenarnya memperkenalkan pada kita bahwa itu bukan tindakan yang kejam atau lalim.
- Barulah dia merasa khawatir karena kini dia merasa bahwa dia benar-benar berada dalam cengkeraman wanita kejam ini.
- Salah sedikit saja tentu akan mereka bunuh! Ia sendiri tidak demikian dan selalu menentang perbuatan yang kejam itu.
- Dia menegur kakek yang terlalu kejam menghukum tiga orang anak buahÂnya dan karena itu kakek ini marah seÂkali kepadanya.
- Betapapun marahnya, Niocu yang galak dan kejam ini masih jerih terhadap Cu In yang tingkat kepandaiannya lebih tinggi darinya.
- Dendam itu merupakan racun yang akan meracuni dan merusak hati sendiri, menimbulkan perbuatan yang kejam dan tanpa perhitungan lagi.
- Adapun adiknya, Koa Sek bertubuh tegap langsing, pendiam, akan tetapi dia memandang remeh kaum wanita dan perangainya kejam dan licik.
- Nona, engkau kejam sekali! Berani engkau menghina kami? Kami adalah murid-murid dari Pek-houw Bu-koan (PerÂguruan Silat Harimau Putih)!
- Mungkin kalau melakukan perjalanan bersamanya selama sebulan, dia akan dapat membujuknya dan memberinya nasihat sehingga tidak kejam lagi.
- Biarpun namaku buruk dan terkenal sebagai seorang yang disebut kejam dan sesat, namun cintanya kepadaku sama sekali tidak pernah berkurang.
- "Omitohud! Cu Goan Ciang, di depan pinceng, engkau berani melakukan pembunuhan kejam seperti itu?" seru Lauw In Hwesio sambil bangkit berdiri.
- Anak buah mereka juga terkenal kejam dan jahat, juga rata-rata memiliki tubuh yang kekar dan watak yang buas di samping ilmu silat yang lumayan.
- Aku tidak mau ikut-ikutan dengan mereka. Aku tadi melihat betapa kau membunuhi orang-orang yang tidak mampu melawanmu dan itu sungguh kejam sekali!
- Tidak, hanya memang kenyataannya engkau kejam sekali, Nona. Orang demiÂkian banyaknya kaubunuh tanpa berkedip mata, apalagi namanya itu kalau tidak kejam?
- "Cu In, suci-mu mengatakan bahwa engkau lebih kejam daripada ia, akan tetapi aku melihat engkau sama sekali tidak kejam, bahkan engkau lembut hati dan mulia.
- Setan cilik! Tanyakan kepada penÂduduk dusun ini! Heiii, warga dusun! Adakah di antara kalian yang menganggap aku kejam karena membunuhi para peÂrampok ini?
- Dia tidak percaya kalau Ji Koan, paman nelayan yang baik hati itu, sengaja meÂninggalkannya! Kakek raksasa yang amat kejam itu! Dan dia mengkhawatirkan nasib Ji Koan.
- Dia menganggap ilmu silatnyn sudah cukup tinggi untuk membela diri, tidak tahu bahwa dia berhadapan dengan seorang manusia iblis yang selain kejam juga lihai bukan main.
- Kemudian dia teriIngat akan keterangan Bi-kiam Nio-cu. Guru kedua orang gadis itu nenek yang amat kejam itu, melarang kedua orang muridnya berhubungan akrab dengan pria.
- Dia tahu bahwa Bi-kiam Nio-cu bukan orang jahat, dan kalau wataknya menjadi kejam terhadap kaum pria, hal itu adalah karena sejak kecil dara ini dididik untuk membenci pria.
- Dia tidak dapat menahan kemarahan hatinya dan Keng Han melompat keluar dari balik batu besar sambil berseru, Kakek tua, sungguh engkau seorang manusia yang kejam seÂperti iblis!
- Tak mereka sangka bahwa kuli baru yang bertenaga besar itu demikian beraninya, juga demikian perkasanya, sehingga segebrakan saja dapat menghajar dua tukang pukul yang lihai dan kejam itu.
- Dia tahu gadis ini seorang yang berilmu tinggi, dan tidak jahat, hanya kejam dan tangannya ringan sekali memÂbunuh orang, biarpun orang yang dibunuhÂnya itu jahat atau bersalah kepadanya.
- Ia tahu bahwa ayahnya, sebagai hartawan di situ yang mempunyai banyak sekali sawah ladang, juga mempunyai sedikitnya dua puluh orang tukang pukul yang biasa bertindak kejam terhadap para petani.
- Orang tua, engkau sungguh kejam bukan main! Terhadap anak buah sendiri yang gagal melaksanakan tugas, engkau bersikap begitu, kejam membuntungi daun telinga kiri mereka. Apalagi terhadap orang lain!
- "Kejam katamu? Orang seperti engkau ini masih bisa mengatakan orang lain kejam? Engkau yang membuat aku hidup sengsara dan merana selama dua puluh tahun! Engkaulah manusia yang paling kejamdi dunia.
- Beberapa saat lamanya, Yo Ci diam saja dan menarik napas beberapa kali, lalu berkata, "Aku mengerti perasaanmu, sicu. Memang sepintas lalu nampak betapa aturan yang kami tentukan itu kejam dan memeras.
- Dia seperti melihat seorang laki-laki lain, wajah yang tidak disukanya, dalam cermin itu! Dengan cambang, kumis dan jenggot, matanya sipit dan alis tebal, apa lagi dahi sempit itu dia kelihatan kejam dan licik!
- Semua milikku sudah diambilnya, dan sekarang masih juga hendak memeras tenagaku yang sudah tua? Dia bukan penolong, bukan dermawan, melainkan lintah darat, penjahat kejam yang bersembunyi di balik kekayaannya!"
- Engkau mendapat kenyataan betapa kejam ibumu, dan aku pun mendapat kenyataan betapa kejam ayahku. Hemmm, sekarang aku mulai mengerti mengapa Bi-kiam Nio-cu begitu membenci pria dan kalau ada pria mencintanya harus dibunuhnya.
- Banyak persamaan Yen Yen dengan Lee Siang. Hanya bedanya, Yen Yen benar-benar keras seperti baja, sedangkan Lee Siang masih memiliki kelemahan, yaitu amat setia dan penurut terhadap sucinya pada hal sucinya adalah seorang wanita yang amat kejam dan jahat.
- "Kenapa engkau tidak percaya? Kenyataan bahwa engkau murid Ang Hwa Nio-nio dan sumoi Bi-kiam Nio-cu yang jahat dan kejam itu pun tidak mengubah cintaku padamu, pada hal aku sama sekali tidak menyukai watak mereka. Aku bersumpah bahwa aku tetap mencintamu Cu In."
- Gadis ini terlalu heran melihat betapa sucinya yang saling sayang dengannya kini dapat berlaku sedemikian curang dan kejam kepadanya! Dalam keadaan hampir pingsan dan setengah sadar ia masih melihat sucinya tersenyum mengejek dan bicara dengan suara yang semakin lirih.
- Tentu saja sikapnya terhadap warga dusun yang miskin itu amat kejam berbeda dengan sikapnya terhadap hartawan Ji. Hartawan itu mempunyai tukang-tukang pukul, pula dengan hartanya, hartawan itu dapat berbahaya bagi Lurah Koa, karena hartawan Ji mempunyai hubungan dengan para pejabat yang lebih tinggi kedudukannya di kota.
- Cu Goan Ciang hanya ingin memberi pelajaran karena dua orang ini hanyalah kaki tangan hartawan Ji. Yang kikir, kejam dan penindas rakyat adalah hartawan itu, sedangkan kaki tangan ini hanyalah orang-orang yang berwatak rendah, demi mendapatkan upah mereka ini tidak segan-segan melaksanakan perintah majikan mereka untuk bersikap keras dan kejam terhadap penduduk dusun yang miskin.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.