Tuesday 1 December 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "sawah". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "sawah"


Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "sawah" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "sawah", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "sawah" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Membuat Kalimat dari kata

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "sawah"

  1. Berjalan di pematang sawah dan naik ke sebuah bukit.
  2. Terdiri dari 83.764 ton padi sawah dan 6.111 ton padi ladang.
  3. Kata kunci : bagan warna daun (BWD), kotoran sapi, padi, sawah tadah hujan
  4. Para penghuni dusun Cang-cin sedang bekerja di sawah ladang, di luar dusun.
  5. Meningkatkan produksi padi di lahan sawah keracunan besi di Kalimantan Selatan.
  6. Kakek Coa tidak bekerja di sawah hari ini karena dia berkabung di makam isterinya.
  7. Adiknya dua orang, Bapaknya sudah meninggal, karena terlalu lelah menggarap sawah orang lain.
  8. Perbaikan efesiensi dan efikasi pemberin pupuk N pada tanah sawah berdasarkan analisis system.
  9. Selanjutnya, semua sawah ladang yang pernah kausita, harus dikembalikan kepada pemiliknya semula.
  10. Mataram menjadi negeri yang makmur, banyak orang datang, sandang pangan murah, dan sawah berlimpah.
  11. Tentu warga dusun kini tidak begitu menderita lagi, dengan memiliki sawah ladang yang subur itu...”
  12. Paman, kita berdua tadi ketika memasuki dusun, melihat para warga dusun, bekerja di sawah ladang yang subur.
  13. Yang membuat hati Siauw Cu gembira adalah melihat betapa sawah ladang itu penuh dengan padi dan gandum yang subur.
  14. Namun semua itu masih belum cukup dan saya diharuskan bekerja di sawah ladang yang tadinya milik saya turun temurun.
  15. Bahkan merekalah yang menghapus keraguan ayah mereka yang tidak rela mengembalikan sawah ladang kepada penghuni dusun.
  16. “Siapa memiliki sawah ladang subur? Tidak ada seorangpun di antara kami warga dusun yang memiliki sebidang tanah lagi.
  17. Kalian lihatlah betapa kami akan menghajar mereka. Kalian boleh nonton dan nanti segera kembali ke sawah untuk bekerja!”
  18. Oleh karena itu, pelaksanaan pengembalian tanah sawah kepada para pemiliknya semula, kuserahkan kepada kakak beradik Koa!”
  19. Akan tetapi semua pinjaman itu telah saya bayar dengan berlipat ganda sehingga semua sawah ladang saya kini menjadi miliknya.
  20. Provinsi Maluku memiliki lahan pertanian padi seluas 21.252 Ha3, dengan perincian 18.545 Ha3 lahan padi sawah dan 2.207 Ha3 lahan padi ladang.
  21. Mereka memiliki sawah ladang yang demikian subur, berarti mereka tidak akan menderita kelaparan seperti ketika dia masih tinggal di dusun itu.
  22. Penelitian dilakukan pada musim hujan 2005/2006 (Desember 2005- April 2006) pada lahan sawah tadah hujan di KP. Pleihari, Kabupaten Tanah Laut.
  23. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran sapi dan pemupukan N menggunakan BWD terhadap produksi padi sawah tadah hujan.
  24. Cu In tidak menjawab, menengok ke depan dan kanan kiri seperti orang mencari jawabannya dari pohon-pohon dan sawah ladang yang berada di kanan kirinya.
  25. Sementara itu, Cu Goan Ciang dan Shu Ta, seperti yang mereka rencanakan, keluar dusun dan menemui warga dusun yang masih sibuk bekerja di sawah ladang.
  26. “Kita kembali ke rumah panggung, pancuran pemandian umum, tanah lapang, sawah dan kebun, pohon kihujan dan flamboyan, rembulan, delman, dan gerobak sapi…?”
  27. Dari para petani di Desa Sukamanah, Bogor, misalnya, ia dapat laporan: irigasi sawah terganggu oleh pembangunan kompleks militer, harga pupuk tinggi, beaya pembuatan KTP mahal, dst.
  28. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kotoran sapi dan dan pemupukan N menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) terhadap produksi beberapa varietas padi sawah tadah hujan.
  29. “Kakek Coa, kalau engkau tidak cepat kembali ke sawah dan melanjutkan pekerjaanmu, terpaksa kami akan menghajar dan menyeretmu biarpun engkau sudah tua dan berpenyakitan!” kata orang ke dua.
  30. Ia tahu bahwa ayahnya, sebagai hartawan di situ yang mempunyai banyak sekali sawah ladang, juga mempunyai sedikitnya dua puluh orang tukang pukul yang biasa bertindak kejam terhadap para petani.
  31. Melihat para penghuni dusun bekerja di sawah ladang yang subur, mendatangkan perasaan gembira di hati Siauw Cu dan diapun mengajak sutenya untuk pergi ke tanah kuburan yang berada di pinggir dusun sebelah barat.
  32. Mereka adalah Siauw Cu dan Shu Ta. Siauw Cu juga memandang ke arah para petani yang bekerja di sawah ladang dan wajahnya cerah, sikapnya ramah terhadap mereka karena dia maklum bahwa mereka adalah warga dusunnya.
  33. Mereka berdua segera membuat daftar, dan membuat pengumuman, memanggil para penghuni dusun yang bersangkutan dan mengembalikan hak milik atas sawah ladang yang dahulu disita oleh kepala dusun dari mereka sebagai pembayar hutang dan pajak.
  34. Agaknya semua penduduk, besar kecil, pria dan wanita, semua bekerja di sawah ladang! Semua tenaga di dusun itu dikerahkan untuk menggarap sawah ladang milik hartawan Ji dan Lurah Koa, semua warga dusun bekerja keras demi menambah kekayaan mereka berdua.
  35. Mereka sudah diperas dengan pinjaman berbunga oleh hartawan Ji, dirampas sawah ladang mereka sebagai pembayaran hutang, akan tetapi bukan saja engkau tidak perduli, bahkan engkau membebani mereka dengan pajak paksaan yang besar, demi memperbesar kekayaanmu.
  36. Tidak sukar bagi kedua orang itu untuk membaur dengan banyak orang yang keadaannya mirip mereka. Di kota Nan-king memang setiap hari berdatangan penduduk dusun untuk menjual hasil sawah ladang mereka. Ratusan orang banyaknya, datang dari berbagai dusun di sekitar Nan-king.
  37. Lahan sawah tadah hujan di Kalimantan Selatan seluas 163.258, merupakan salah satu potensi sebagai sumber produksi padi, namun demikian hasil padi di lahan sawah tadah hujan ini umumnya masih rendah yaitu rata-rata baru mencapai hasil sekitar 3,5 t/ha (Diperta Kal-Sel, 2004).
  38. “Haii! Kalian ini dua orang pemuda tidak bekerja di sawah ladang, malah berkeliaran di sini!” bentak seorang di antara mereka. Sikap mereka galak dan mengancam sehingga mudah diambil kesimpulan bahwa para petugas keamanan ini sudah biasa bersikap kasar dan menindas terhadap warga dusun.
  39. MESKIPUN setengah juta hektare sawah dilanda kekeringan, sebagian tanaman pangan gagal panen alias puso, waduk-waduk mengering, rakyat terpaksa menggunakan air kotor, dan pasokan energi listrik terancam, Menteri Pertanian Bungaran Saragih menyatakan, stok pangan Indonesia masih cukup untuk 12 bulan ke depan.
  40. Dari sawah ladang atau dari perairan mereka tidak memperoleh hasil, dan dari para pejabat mereka tidak menerima bantuan, bahkan kesempatan itu dipergunakan oleh para tuan tanah dan para pejabat untuk mengulurkan hutang kepada mereka dengan bunga yang akan mencekik leher mereka di kala alam lebih ramah dan panen berhasil baik.
  41. Kalau hasil panen mereka baik panen hasil tanaman di sawah ladang, maupun panen hasil penangkapan ikan di perairan, sebagian dari hasil mereka masuk ke dalam gudang pejabat daerah, dan mereka masih untung mendapatkan sisa hasil itu untuk dimakan sekeluarga mereka. Akan tetapi, celakalah kalau alam tidak membantu mereka, kalau terjadi banjir atau musim kering yang lama.
  42. Hasil penelitian Sarwani et al (!995) di lahan sawah tadah hujan di Desa Pampain, Kalimantan Selatan menunjukkan pemberian bahan organik dengan dosis 5,0 t/ha dari jerami padi, kompos jerami padi, kotoran sapi, kotoran ayam dan sesabania sp mampu meningkatkan hasil padi berturut-turut 3,93 t/ha, 4,10 t/ha, 3,84 t/ha, 5,68 t/ha, dan 4,11 t/ha dibandingkan tanpa bahan organik 3,02 t/ha.
  43. Apa artinya kaya-raya kalau hidup ini tidak tenteram dan dimusuhi semua penghuni dusun? Kita dapat pertama-tama mengembalikan seluruh sawah ladang yang pernah ayah sita dari para penduduk dusun, kemudian, kita memberi pinjaman kepada mereka berupa bibit dan lain keperluan dengan janji pinjaman itu akan dikembalikan ketika panen, tanpa bunga! Dan kita harus membantu penduduk yang benar-benar kekurangan, memberi mereka pekerjaan dengan upah memadai.”
  44. Akan tetapi masih banyak di antara mereka yang masih merasa sengsara karena tertimbun hutang mereka kepada hartawan Ji yang kini bahkan memaksa mereka membayar hutang dengan tenaga mereka sebagai buruh tani tanpa bayar, hanya sekedar diberi makan! Juga mereka yang dahulu terpaksa membayar hutang mereka berikut bunganya kepada hartawan Ji dengan menyerahkan sawah ladang, kini masih belum mendapatkan kembali tanah mereka seperti para penghuni yang menerima kembali tanah mereka dari Lurah Koa.
Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.