Sunday 22 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "gundul". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "gundul"


Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat untuk kata "gundul", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "gundul" dalam bahasa Indonesia?
Contoh kalimat yang menggunakan kata "gundul" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "gundul"

  1. Aku melihat perkelahian antara orang-orang yang berkepala gundul dan berjubah merah.
  2. Dia mendaki bukit gundul itu, tidak tahu dan tidak menya­dari apa yang dilakukannya.
  3. Kepalanya gundul kelimis dan sepasang matanya yang penuh wibawa itu meman­dang dengan sinar lembut, mulutnya ter­senyum ramah.
  4. Kini sudah nampak pasukan gerombolan itu berlari-larian mendaki bukit yang penuh batu-batu dan nampak gundul karena tanah kapurnya tidak subur sama sekali.
  5. Akan tetapi karena engkau datang seolah dituntun tangan Yang Mahakuasa, kami tidak akan menolakmu, apa lagi engkau sudah menjadi gundul dan mengenakan jubah hwesio.
  6. Setelah dekat baru nampak bahwa pulau itu di bagian tengahnya gundul dan terdapat bagian menonjol seperti bukit, dan pohon­-pohon yang tumbuh itu hanya tumbuh di bagian pinggirnya saja.
  7. Kepalanya tidak dicukur gundul seperti para murid yang menjadi calon pendeta, namun tetap saja, ketika dia tinggal di kuil, pakaiannya sederhana sekali, disesuaikan dengan kehidupan kuil.
  8. Luar biasa sekali, hwesio itu membabat rambut dari kepala Siauw Cu seperti membabat rumput saja, dengan amat cepat dan rambut itupun sudah bersih, gundul dan sedikitpun kulit kepala tidak terluka.
  9. Tiga orang pendeta yang kepalanya gundul itu menoleh ke kanan kiri seperti orang yang mencari-cari, kemudian se­orang di antara mereka yang berjenggot panjang bertanya, Apakah di sini ter­dapat seorang pendeta Lama jubah ku­ning yang bernama Gosang Lama?
  10. “Lauw In Hwesio adalah guruku,” kata Hung Wu, “dan agaknya lo-cian-pwe tentu supek (uwa guru) Bouw In Hwesio.” Kalimat terakhir ini diucapkan dengan nada agak meragu karena kakek di depannya itu tidak gundul sepenuhnya, melainkan botak dan memelihara rambut di bagian belakang dan kanan kirinya.
  11. Tiga orang gundul ber­jubah merah mengingatkan dia akan tiga orang pendeta Lama yang pernah men­cari gurunya, Gosang Lama, yang ber­kepandaian amat tinggi sehingga ketika dia memukulnya, tangannya sendiri me­rasa kesakitan dan sekali dorong saja seorang di antara mereka merobohkannya! Jangan-jangan yang dimaksudkan petani tadi adalah tiga orang pendeta Lama itu dan yang dikeroyok adalah gurunya!

Bagaimana teman-teman? jika kalian punya kalimat lain, silahkan tambahkan di kotak komentar.

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.