Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "tutur" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "tutur", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.
Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "tutur" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "tutur"
- Mendengar itu, Presiden SBY, "Sangat unhappy dan tidak sreg," tutur Mensekab Sudi Silalahi.
- Itu bohong," katanya), "Ya, seperti ini jadinya, saya tinggalkan langsung (Megawati)," tutur Gus Dur.
- Contoh (26) dan (27) berikut dapat menjelaskan tindak tutur yang dapat menimbulkan perspektif berbeda.
- "Tiga hal itulah yang secara fundamental membikin perekonomian global penuh dengan kerawanan", tutur Presiden.
- Melalui fungsi konatif, bahasa digunakan untuk mempengaruhi lawan tutur yaitu memerintah, menasihati, mengundang, mengajak, dan lainnya.
- Bentuk ekspresi bahasa yang dapat digunakan untuk menunjukkan perbedaan perspektif adalah elemen-elemen interpersonal seperti tindak tutur (Speech acts)13.
- Diskusi dan deskripsi pada pembahasan dan temuan di prioritaskan pada bagaimana memahami novel pada telah klasifikasi tindak tutur yang menggunakan teori Searle dan Austen.
- Diskusi dan deskripsi pada pembahasan dan temuan diprioritaskan pada bagaimana memahami novel pada telaah klasifikasi tindak tutur yang menggunakan teori Searle dan Austen.
- Akhirnya saya mencuri-curi kesempatan," tutur Djair. Ia menggemari karya-karya Ganes T.H. (Si Buta dari Goa Hantu), Jan Mintaraga (Rio Purbaya), dan Hans Jaladara (Panji Tengkorak) ini.
- Menurut Kompas, "Dalam pertemuan itu, Bu Mega bahkan melayani Gus Dur menyajikan kesukaannya, seperti kacang goreng, ubi goreng, kelapa muda dan kopi pahit...," tutur Sekjen PDIP Pramono Anung.
- Dalam kaitannya dengan teori kebahasaan, pencipta cerita dalam rubrik "Blaik" ini ternyata secara tidak sadar telah memperhitungkan berbagai aspek komponen tutur di dalam mengkreasikan karyanya.
- Agar ungkapan-ungkapan tindak tutur tersebut secara psikologis berimplikasi sensual yang mendalam bagi pembaca dan penikmat karya sastra, maka pengarang melakukan rekayasa semantik, agar mencapai efek emotional pada pembaca.
- "Artinya, keputusan Majelis Tinggi misalnya untuk membatasi dan mengambil keputusan strategis tentang ketum partai yang tidak sesuai dengan AD/ ART sebelumnya adalah Inkonstitusional," tuturdosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
- Mengapa ketua mereka yang biasanya ramah dan halus lembut tutur sapanya itu mendadak menjadi begitu galak? Akan tetapi larangan tadi amat berkesan di dalam hati mereka dan suara ketua itu seolah masih berdengung berulang-ulang di telinga mereka.
- Analisis ini juga mengedepankan tetang analisis karya sastra yang diekplorasi dari segmen analisis linguistik mikro dan makro yang berbasis pada analisis teks dan konteks pragmatik yang juga memanfaatkan teori tindak tutur dan retorikan sebagi basis teorinya.
- Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:1005) dinyatakan bahwa wacana merupakan kelas kata benda (nomina) yang mempunyai arti: (a) ucapan, perkataan, tuturan; (b) keseluruhantutur yang merupakan suatu kesatuan; (c) satuan bahasa terlengkap, realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel, buku, atau artikel.
- Demensi inilah merupakan wahana keunikan dan keindahan tindak tutur karya sastra.Telaah blending juga memungkinkan adanya ketercapaian pemaknaan lateral; pemaknaan yang demikian dapat menghantarkan pada pemaknaan yang integral dan mendalam, sehingga meghasikan pemaknaan yang melibatkan prinsip pemaknaan tektual, kontekstual dan intertekstual (Gonzalez, and Tanno, 1999:5)
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.