Contoh Kalimat Menggunakan Kata "sinar"

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "sinar" dalam bahasa Indonesia? Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat dari kata "sinar", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Untuk lebih jelasnya, contoh kalimat yang menggunakan kata "sinar" dapat dilihat pada beberapa kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "sinar"

1. Saya ingin Anda untuk menjalani sinar X.
2. Selarik sinar putih menyilaukan berkiblat.
3. Akan tetapi sinar matanya mengandung duka.
4. Apakah Anda punya penghalang sinar matahari?
5. Tiga sinar putih menyilaukan membelah udara.
6. Dua larik sinar merah serangan Andamsuri punah.
7. Pedang itu berkilau terkena sinar lampu gantung.
8. Dua sinar putih panas dan menyilaukan menyambar!
9. Tanpa sinar matahari takkan ada yang dapat hidup.
10. Dia melihat sinar matahari yang menyilaukan mata.
11. Gajah mulai merasakan cerahnya sinar mentari pagi.
12. 34. Lama sinar matahari, yaitu lamanya siang hari.
13. Wuss! Wusss! Dua sinar hijau menyambar ke arah dada.
14. Tampak sinar senter yang tidak tentu arahnya menyala.
15. Roy bisa menangkap sebersit sinar memohon di dalamnya.
16. Tiba-tiba ada sinar kecil putih meluncur ke arah mukanya.
17. Tapi sinar matanya memancarkan kemauan untuk terus hidup.
18. Rupanya si gadis Bali membesarkan sinar lampu tempel tadi.
19. Nampak kabut menyingkir perlahan dihalau sinar matahari pagi.
20. Yang nampak hanya dua gulungan sinar pedang dan sinar tongkat.
21. Tujuh sinar menggidikkan menyapu ke arah Datuk Lembah Akhirat.
22. Beberapa saat kemudian Wiro melihat sinar terang di bawah sana.
23. Perwira itu menatap wajah Goan Ciang dengan sinar mata berkilat.
24. 64. Kisah gugurnya seorang sahabat yang memiliki sinar diwajahnya
25. Seorang gadis dengan sinar ma­ta selembut itu tidak mungkin kejam.
26. Terik sinar matahari menjelang musim kemarau berhembus augin silir.
27. Tampak sinar hijau membubung ke udara disertai hawa busuk luar biasa.
28. Ada seorang gadis di balik sinar itu melambaikan selendang kepadanya.
29. Contoh : Alat sinar X dokter gigi yang dipasang didinding dengan baut.
30. Pedang Naga Suci 212 bergetar hebat dan memancarkan sinar lebih terang.
31. Pedangnya berkelebatan dan membentuk gulungan sinar pedang yang dahsyat.
32. Hanya Keris Mustiko Geni yang tampak masih membersitkan sinar merah angker.
33. Kakak beradik itu memandang panglima muda itu dengan sinar mata penuh kagum.
34. Dilaporkan bahwa sinar tersebut dapat menyebabkan kanker pada kulit manusia.
35. Pada saat itu, nampak sinar kecil merah menyambar ke arah kakek raksasa itu.
36. Gadis itu tertegun dan memandang kepadanya dengan sinar matariya yang tajam.
37. Tubuhnya berkelebatan di antara tiga gulungan sinar dari senjata musuh-musuhnya.
38. Terdengar suara berdentringan disertai berkiblatnya enam sinar yang menyilaukan.
39. Dari jurusan lain satu sinar sangat panas dan berkilauan datang pula menghantam.
40. Lee Siang mengangkat muka memandang, sinar matanya penuh keheranan, juga tersipu.
41. Akan tetapi kini Cu In memandang kepada subonya dengan sinar mata penuh tuntutan.
42. Doter tersebut menarik alat sinar X diatas wajah si pasien untuk memotret giginya.
43. Golok itu membentuk gulungan sinar terang yang menyambar-nyambar ke arah Lam Sang.
44. Melihat sinar mata sutenya, Cu Goan Ciang dapat menyelami kekhawatiran sutenya itu.
45. Suara seperti ribuan tawon mengamuk terdengar menderu disertai kilauan sinar putih.
46. Pemuda itu mengangkat muka, memandang kakek itu dengan sinar mata tajam menyelidik.
47. Gadis itu membuka matanya dan memandang kepada Goan Ciang dengan sinar mata berseri.
48. Selarik sinar putih menderu berkeluk-keluk di udara, itulah benang sakti andalannya.
49. Matahari sudah lama menghilang untuk memberikan sinar kehidupannya di tempat yang lain.
50. Tiga sinar panas menyilaukan menyambar tubuh Datuk Sora yang menyangsang disemak belukar.
51. Bagaikan seekor burung rajawali, tubuhnya berkelebat di antara tiga gulungan sinar golok.
52. Roy masih bisa menangkap sebersit sinar penuh harapan dari mata Rani, gadis kepang dua itu.
53. Aku kagum akan kepribadianmu, watakmu, cara engkau bicara, gerak-gerikmu, dan sinar matamu."
54. Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.
55. Ketika pedang itu dicabutnya, nampak sinar berkilat, tanda bahwa pedang itu tajam bukan main.
56. Dalai Lama masih duduk seperti tadi dan sinar mata yang lembut itu memandang penuh keheranan.
57. Edan! teriak si bopeng ketika dia merasakan ada sinar putih perak menyambar panas luar biasa.
58. Dibawah sana enam larik sinar kecapi menghantam lereng dan dasar terbawah dari Lembah Bangkai.
59. Kini pelayan itu tidak mengenakan topinya dan memandang kepadanya dengan sinar mata mencorong.
60. Keris yang memancarkan sinar merah itu ditikamkannya ke arah Cokro. Namun sasaran terpisah jauh.
61. Dengan tangan kirinya Datuk Lembah Akhirat me-mukul, ke arah sinar putih panas yang datang menyusul.
62. Tubuhnya bergerak cepat dan pedangnya menjadi sinar berkilat yang menyambar ke arah dada Goan Ciang!
63. Sepasang matanya yang hijau pekat menyorotkan sinar menggidikkan, mengarah pada Datuk Lembah Akhirat.
64. Nah, sambutlah pe­dangku ini, Sobat! Lu Siu Lan sudah mencabut pedangnya dan nampak sinar menyambar.
65. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur.
66. Kawatir kalau-kalau Dewi Lembah Bangkai akan menghantam tubuhnya dengan sinar ganas kecapi sakti itu!
67. Setelah fotosintesis maka air + CO2 diubah jadi karbonhidrat dan oksigen dengan bantuan sinar matahari.
68. Bi-kiam Nio-cu memandang dengan sinar mata termenung kepada Keng Han yang sedang membakar daging kijang.
69. Bintang-bintang itu - berkelap-kelip, ada yang berkejap ada pula yang tenang diam tanpa sinar gemerlapan.
70. Panjang lorong itu ada dua puluh meter dan ke­tika tiba di ujung lorong, ada sinar me­nerangi ujung itu.
71. Dua jalur sinar tiga warna, merah, hitam dan hijau menderu dahsyat, inilah kehebatan Datuk Lembah Akhirat.
72. Sepasang mata gadis itu mencorong mengeluarkan sinar dan mulutnya terkatup tanda bahwa ia menahan kemarahan.
73. Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan menghilang beberapa detik saat diterpa sinar Matahari.
74. Akan tetapi se­perti itulah mata burung Hong. Cemer­lang indah penuh pesona dengan sinar yang tajam lembut.
75. Tidak nampak kapan ia men­cabut pedang akan tetapi tiba-tiba ada sinar terang menyambar ke arah cabang pohon.
76. Wanita cantik ini kelihatan marah, matanya mencorong dan mulutnya cemberut, sinar matanya mengandung kebencian.
77. Sinar tongkat bergumul dengan sinar tangkai pancing sedangkan pancingnya sendiri sudah sejak tadi putus talinya.
78. Lalu sinar merah menabur hawa panas berkiblat ketika Keris Mustiko Geni ikut masuk ke dalam kalangan pertempuran.
79. Ruangan besar dalam Keraton itu menjadi geger ketika Kapak naga Geni 212 berkiblat memancarkan sinar menyilaukan.
80. Mencium bau amis dan angkernya sinar pukulan sakti itu, murid Sinto gendeng sudah maklum keganasan serangan lawan.
81. Ketika senjata ini diayunkan ada sinar terang menyambar disertai letupan keras seperti petir menyambar dikejauhan!
82. Sinar panas yang menyilaukan itu berasal dari sumber yang sama dengan ilmu pukulan sinar matahari yang kau miliki.
83. Wajah yang kulitnya hitam dari muka Khabuli, menjadi semakin hitam, dan sepasang matanya mengeluarkan sinar berkilat.
84. Bedanya pukulan sinar matahari disalurkan melalui tangan sedang yang ini melalui tali-tali kawat sebanyak enam buah...
85. Namun sang Datuk tersentak kaget ketika dua sinar hijau yang ada di mata harimau mendadak melesat menyambar ke arahnya.
86. Mula-mula gerakannya lambat saja, akan tetapi makin lama semakin cepat sehingga tubuhnya lenyap tergulung sinar pedang.
87. Coa Kun sudah menerjang lagi, kini sambil menggerakkan goloknya dan nampak gulungan besar sinar yang menyambar-nyambar.
88. Dengan tenaganya yang amat kuat, goloknya berubah menjadi sinar bergulung-gulung dan kakak beradik itu segera terdesak.
89. Bagian atas tampak gelap gulita tapi cii sebelah bawah ada sinar lampu menyeruak di antara celah-celah dii;ci'ing papan.
90. Mendengar ucapan kakek itu, Siauw Cu mengerutkan alisnya dan sinar matanya mencorong ketika menyambar ke wajah gadis itu.
91. Dua letusan dahsyat menggoncang tanah membuat sekian banyak kaki bergetar hebat lalu roboh! Dua larik sinar hijau musnah.
92. Gua itu agak gelap, dan di luar demikian terangnya sehingga gadis itu seperti berada di dalam sinar yang cerah dari atas.
93. Pedang Iblis segera hunus senjata andalannya yakni sebilah pedang panjang yang berkilat-kilat ditimpa sinar matahari pagi.
94. Kakek itu mengangguk-angguk, dan Yen Yen juga mengangkat muka memandang kepada Goan Ciang dengan sinar mata mengandung iba.
95. Iris mata burung dewasa kelihatan kuning bersih dan retina mata kecil dan terkadang membesar apabila terkena sinar matahari.
96. Di antara percakapan mereka, nampak tatapan mata yang mengandung sinar kemesraan, senyum yang membayangkan kebahagiaan hati.
97. Dia hendak tertawa gelak-gelak mendengar ucapan si nenek tapi dia melihat sinar yang memancarkan maut di kedua mata si nenek.
98. Apabila ozon rusak , sinar ultra violet yang masuk ke bumi tidak disaring akan turun ke bumi dan dapat merusak kulit manusia.
99. Akan tetapi, ketika mereka tiba di dekat semak belukar, nampak bayangan orang berkelebat dan sinar pedang berkilat menyambar.
100. Begitu sinar golok menyambar dijarak lima jengkel dihadapannya, Dewi Lembah Bangkai acungkan kecapinya, sekaligus memetik dua
101. Kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab.
102. Gambar 5 menunjukan distribusi sinar matahari dating dan Gambar 6 menujukkan bagaimana bumi melepaskan kalor dengan tiga cara:
103. Benda itu berjentring keras, sinar putih menyilaukan menyambar dan peda-taran batu di depan kaki DatuK Sora Gandama terbongkar.
104. Senjata itu kini lenyap berubah menjadi sebuah sinar yang menusuk, membabat atau membacok dalam gerakan kilat yang sulit diduga.
105. Dari sinar mata pemuda itu dia dapat menduga bahwa pemuda itu bukan orang jahat melainkan seorang yang pemberani dan keras hati.
106. Kepalanya gundul kelimis dan sepasang matanya yang penuh wibawa itu meman­dang dengan sinar lembut, mulutnya ter­senyum ramah.
107. "Sumoi, apa yang kaulakukan ini?" kembali suara itu lembut menegur dan sinar mata itu berkilat menyambar ke arah muka Lee Siang.
108. Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.
109. Tosu sombong itu menjemukan! kata Tan Sian Li, masih mendongkol karena Bhok-im-cu tadi memandangnya dengan sinar mata kurang ajar.
110. Dua belas lubang di mukanya kelihatan memancarkan sinar menggidikkan, inilah ilmu kesaktian yang disebut Dua Belas Jalur Kematian.
111. Tiga larik sinar hitam, kuning dan merah melesat menyambar dua orang yang sedang sibuk menyeret tubuh berat Bujang Gila Tapak Sakti.
112. Aku sungguh kagum kepadamu sejak pertama kali kita bertemu, aku.... aku terpesona melihat sinar matamu dan aku suka sekali kepadamu.
113. Namun sebelum sempat menghantam tiba-tiba dari samping melesat satu bayangan hitam disertai berkiblatnya dua belas larik sinar hitam.
114. "Engkau mencari mampus!" bentaknya dan goloknya menyambar ganas, mendatangkan angin bersiutan dan nampak sinar terang menyambar-nyambar.
115. Ternyata ujung itu merupakan ruangan yang lebarnya ada empat meter persegi dan di atasnya ada lubang, maka ada sinar matahari yang masuk.
116. Akan tetapi sebelum dua orang pemuda itu menyambut, nampak bayangan berkelebat didahului sinar terang dan terdengar suara berkerontangan.
117. Iklim ditentukan oleh keadaan temperatur, sinar matahari, curah hujan, kelembaban, tekanan udara serta awan yang terdapat di suatu daerah.
118. Pedang Naga Suci 212 ditariknya dengan tangan kanan lalu dia cepat palingkan diri menghadapi serangan Andamsuri berupa dua larik sinar merah.
119. Si bocah Naga Kuning dengan kegesitan luar biasa berusaha susupkan pukulan bertenaga dalam tinggi dan memancarkan sinar biru ke punggung lawan.
120. Senjata ini adalah sebilah pisau bermata dua yang berlobang di bagian badannya, memancarkan sinar redup kehitaman tanda mengandung racun jahat.
121. Wajah yang biarpun hanya kelihatan bagian atasnya saja itu demikian indahnya tertimpa sinar api unggun, kemerahan dan begitu halusnya dahi itu.
122. Hyaaaaattt.... ahhhhh! Dia berseru dengan suara melengking dan dari kedua telapak tangannya nampak sinar putih kebiruan menyambar ke arah lawan.
123. Begitu cepat gerakan kedua orang ini sehingga mereka hanya nampak seperti dua bayangan berkelebatan, di antara gulungan sinar pedang dan tongkat.
124. Pada tanggal 21 Maret dan 23 September daerah sepanjang khalulistiwa normal terhadap sinar matahari dan mengalami perjalanan matahari pada zenith.
125. Meskipun halaman belakang itu agak gelap namun sinar pedang yang berwarna kebiruan jelas terlihat tanda pedang itu adalah sebilah senjata mustika.
126. Lalu dia memetik ke enam tali kawat kecapi skaligus! Terjadilah hal yang luar biasa! Enam sinar putih menyambar laksana enam petir menghantam bumi.
127. Satu sinar putih berkiblat di udara membentuk setengah lingkaran yang ujungnya laksana gerinda besi menyambar ke batang leher Datuk Lembah Akhirat.
128. Kalau sinar pedang itu mencuat ke atas, maka jatuhlah daun-daun pohon berhamburan! baru sinar pedangnya saja mampu membuat daun-daun itu berjatuhan!
129. Begitu dua sinar lewat Datuk Lembah Akhirat cepat cengkeramkan dua tangannya ke kepala harimau sekaligus menutupi dua mata hijau yang berbahaya itu.
130. Bukan saja membuat mereka merasa angker tapi sinar kapak mustika itu ternyata membuat redup sinar biru yang memancar dari pedang di tangan sang dara!
131. menggerakkan ta­ngan, tahu-tahu dia telah merampas se­batang pedang dari tangan anggauta yang terdekat dan nampak sinar pedang ber­kelebat tiga kali.
132. Su-i....! kata Keng Han, akan tetapi melihat sinar mata itu mencorong marah, dia lalu memberi hormat dan berkata, Baiklah, Su-i, aku tidak berani membantah.
133. Jahanam! Ilmu apa ini! teriak Datuk Lembah Akhirat seraya palangkan tangan kirinya di depan mata karena tidak tahan terhadap silaunya dua larik sinar hijau.
134. Jauh di depan sana terdengar pekik Datuk Sora Gamanda ketika tangan kirinya sebatas bahu putus dihantam sinar putih yang menyambar keluar dari kawat kecapi.
135. Para penghuni dusun, biarpun tidak pandai silat, namun mereka itu rata-rata adalah para petani yang setiap hari bekerja keras di bawah terik sinar matahari.
136. Kemudian aku berangkat untuk menjumpai kaumku, ketika aku berada ditengah – tengah mereka, maka muncullah sinar diantara kedua bola mataku bagaikan sinar lampu.
137. "Bret-bret-bret....!" Baju bagian dada orang itu terbuka sehingga di bawah sinar lampu dapat terlihat jelas di dada itu ada cacahan gambar pat-kwa (segi delapan).
138. Kita coba, yuk! Bagaimana kalau seperti melihat dewa-dewi dengan jubah emasnya turun ke bumi mengikuti sinar pumama? Atau kalian punya perumpamaan sendiri? Silakan.
139. Mereka ini memang nampak sederhana, dengan caping petani, dengan kulit muka, leher dan tangan kecoklatan terbakar sinar matahari, dan pakaian mereka dari kain kasar.
140. Mendengar gadis itu bicara kepadanya seolah-olah seorang dewasa terhadap seorang kanak-kanak, wajah Siauw Cu menjadi kemerahan dan sinar matanya menyambar dan berkilat.
141. Belum lagi kakek botak itu yang kini sudah turun dari kuda, dan berdiri memandang kepadanya dengan sinar mata mencorong, yang dia duga tentulah seorang yang lihai pula.
142. Golok itu lenyap berubah menjadi sinar terang yang menyambar, dan semua orang menahan napas karena agaknya akan sukar menghindarkan diri dari bacokan golok sehebat itu.
143. Setelah mereka berlima duduk mengelilingi meja besar dan air teh, Goan Ciang memandang kepada ayah dan dua orang anak itu dengan sinar mata tajam, kemudian dia bertanya.
144. Pedang itu lenyap bentuknya berubah menjadi sinar bergulung-gulung dan dalam waktu sebentar saja, para pengeroyok itu sudah kocar-kacir dan banyak yang roboh mandi darah.
145. Di tangan kanannya dia menggenggam Keris Mustiko Geni yang memancarkan sinar merah, keris sakti mandraguna lambang tahta kerajaan yang telah merenggut sekian banyak jiwa.
146. Di dekat jendela yang memancarkan sinar matahari, seorang pemahat ukiran bekerja dengan palu kayunya, meliuk mengikuti gambar pola ukiran yang menggurat di atas kayu mahoni.
147. Raksasa berkulit hitam yang tubuhnya kokoh kuat ini sudah mengayun pedangnya dan nampak sinar pedang berkelebat, terdengar bunyi mengaung saking kuatnya pedang itu diayunkan.
148. Pada tanggal 21 Juni daerah sepanjang lintang 23,5 U normal terhadap sinar matahari , jalan matahari bergerak melalui zenith pada lintang ini, mengalami siang hari terpanjang.
149. Nampak bina­tang malam seperti kelelawar beterbang­an di udara, agaknya bergegas pulang ke sarang takut kesiangan karena sinar mata­hari yang cerah akan membuat mereka buta.
150. Seorang pelayan yang memakai topi kain menghampiri mereka. Pelayan itu menundukkan mukannya, akan tetapi Mimi dapat menangkap sinar mata tajam penuh selidik ditujukan kepadanya.
151. Alat bebunyian itu mengeluarkan suara berjentringan yang menggetarkan seantero gua, membuat telinga sakit dan ada sinar putih menyilaukan serta panas keluar dari setiap kawat kecapi.
152. Mereka terus berlari menyusup-nyusup, makin jauh meninggalkan lereng bukit dan suara gaduh itu semakin tak terdengar, juga sinar obor itu di tangan banyak orang itu makin tak nampak.
153. Bahaya penggunaan CFC bagi lingkungan baru diketahui tahun 1974 dengan hipotesa penipisan lapisan ozon, CFC di lapisan stratosfer akan melepaskan khlorine karena terkena sinar matahari.
154. Aku berdo'a Ya Allah berikanlah sinar itu, tapi bukan diantara dua mataku, karena aku khawatir mereka menyangka bahwa itu adalah aib yang timbul akibat aku telah meninggalkan agama mereka.
155. Cita-cita bagaikan nyala api lilin yang indah menarik, membuat banyak binatang malam tertarik dan mereka beterbangan, berlomba mencapai sinar yang terang itu untuk jatuh terbakar dan mati.
156. Pada saat itu nampak bayangan putih berkelebat amat cepatnya dan sinar putih panjang menyambar ke arah Keng Han. Pemuda ini terkejut sekali, mengira bah­wa Ang Hwa Nio-nio yang menyerangnya.
157. Ternyata api unggun yang dibuatnya telah padam, mungkin tadi dia telah tertidur sambil duduk dan bermimpi aneh. Mungkin sinar pelangi itu adalah sinar obor-obor yang dipegang oleh para pengepung.
158. Mendengar ini, Cu In tidak melanjut­kan pengejarannya dan ta berdiri meman­dang pemuda itu dengan sinar mata yang tajam sambil menggulung kembali sabuk suteranya dan menyelipkan di pinggang­nya.
159. Dia kembali menggeledah Wiro dan kali ini ditemukannya Kapak Maut Naga Geni 212 di belakang pinggang sang pendekar! Sesaat sang perwira dan adiknya terkesiap melihat sinar yang keluar dari mata kapak.
160. Serta-merta dari lubang-lubang pada gagang kapak yang berjumlah enam buah mencuat keluar enam buah jarum halus yang meskipun malam masih pekat kelam tap r jarum-jarum itu memancarkan sinarberkilauan.
161. Setiap orang anggota perkumpulan, laki-laki dan wanita, yang bertemu dengan Lee Siang, memberi hormat dengan sikap ramah, akan tetapi mereka semua memandang kepada Goan Ciang dengan sinarmata curiga.
162. Kelabang biru yang sesaat lagi akan menancap di dada Wiro terus menembus jantungnya hancur berantakan dihantam sinar putih tadi, Wiro selamat namun racun kelabang yang menancap di bahunya mulai bekerja.
163. Dia kalah kuat dalam hal tenaga! Kemarahan dan rasa penasaran membuat Coa Kun meraih gagang goloknya dan segera nampak sinar berkilat ketika golok besar yang tergantung di pinggang itu telah dicabutnya.
164. Dari sepasang mata sang pendekar melesat keluar dua sinar lurus berwarna hijau tipis laksana sepasang pedang yang sangat tajam, inilah ilmu kesaktian yang juga didapat Wiro dari Datuk Rao Basaluang Ameh.
165. Bukit-bukit di timur masih nampak gelap karena matahari baru muncul meng­intai dari balik punggung mereka. Akan tetapi bukit-bukit di barat sudah mulai menerima sinar matahari pagi yang ku­ning keemasan.
166. Gadis itu terbelalak, kemudian alisnya berkerut karena ia mendongkol bukan main melihat sikap dua orang pemuda itu, apa lagi sikap pemuda tinggi tegap yang memandang kepadanya dengan sinar mata merendahkan.
167. Padahal lapisan ozon inilah yang berfungsi menyerap sinar ultra violet yang berlebihan, sehingga dapat mencegah makhluk hidup di bumi terkena kanker kulit dan mencegah rusaknya tanaman dan biota di perairan.
168. Kenapa tidak benar? Aku berani ber­sumpah, Silani!Mereka berdiri saling berhadapan dalam jarak satu meter, saling pandang dan sinar mata mereka saling bertemu dan bertaut, penuh ketegangan dan ke­bahagiaan.
169. Apa lagi kini ada tongkat di tangannya, dan diapun sudah mahir memainkan Hok-mo-pang (Tongkat Penakluk Iblis), maka gulungan sinar pedang itu makin lama semakin menyempit tertindih oleh gulungan sinar tongkat.
170. Melihat hidung ke atas saja dia sudah dapat membayangkan bahwa wani­ta itu pasti cantik seperti bidadari! Bulu matanya lentik dan yang takkan pernah dapat dilupakan adalah sinar matanya ketika mengerling kepadanya.
171. Akan tetapi bagaikan bayangan saja, tubuh Souw Cu In telah meloncat ke samping dan tiba-tiba ada sinar putih mencuat dan tahu-tahu pedang di tangan Siu Lan terlibat dan te­rampas! Siu Lan terkejut dan melompat mundur.
172. Tidak ada gunanya melepaskan pukulan-pukulan sakti seperti pukulan sinar matahari Namun jika dia terdesak terus dan tak sanggup keluar dari pinggir bukit batu itu, lambat laun dia pasti kena gebuk atau tergelincir jatuh!
173. Begitu ia melakukan pe­nyerangan terdengar bunyi pedang ber­desing dan sinar kilat menusuk ke arah dada Keng Han. Baru gebrakan pertama saja tahulah Keng Han bahwa gadis ini memang lebih lihai dibandingkan suheng­nya.
174. Udara menjadi panas dan dalam ruangan menderu suara seperti ribuan tawon mengamuk! Tidak kepalang tanggung, Wiro juga lepaskan dua kali pukulan sinar matahari ke arah dinding keraton sebelah kiri hingga hancur berantakan.
175. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.
176. Kabarnya Hong-moi menerima pelajaran dari para ahli silat yang menjadi panglima pengawal, berganti-ganti guru sehingga tentu memiliki banyak macam ilmu silat!" kata Cia Kun sambil memandang adik sepupunya itu dengan sinar mata penuh kagum.
177. Kedua pipi yang segar ke­merahan dan halus mulus, sepasang mata yang lebar dengan sinar yang jernih hi­dung kecil mancung dan mulut yang se­tengah terbuka itu nampak indah, dengan deretan gigi mengintai dari balik bibir yang merah basah.
178. Hidro Carbon aktif seperti susunan (Olefine dan sebagainya) akan menyebabkan Photo chemical smoke (smoke yang dimaksud di sini adalah suatu kumpulan gu-gusan antara CO, HC dan N2 yang bila terkena sinar matahari akan menimbulkan mata pedas).
179. Biarpun Bouw Ku Cin dan Bouw Mimi sudah mengerahkan seluruh tenagan dan mengerahkan jurus-jurus terampuh yang mereka kuasai, tetap saja mereka berdua bukan tandingan Tay-lek Kwi-ong dan makin lama mereka semakin terdesak oleh gulungan sinar itu.
180. Terjadi perkelahian yang seru, akan tetapi setelah lewat dua puluh jurus, perlahan-lahan ketua Hek I Kaipang mulai terdesak oleh gulungan sinar pedang di tangan Hung Wu. Ilmu silat Rajawali Sakti memang hebat, dan Coa Kun beberapa kali mengeluarkan seruan kaget.
181. Hal ini penting artinya, sebab jika Ozon tidak lagi berfungsi sebagai pencegah masuknya radasi ultra-violet yang masuk ke bumi, maka akan menyebabkan kerusakan-kerusakan pada makhluk hidup termasuk tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi dengan sinar ultra-violet tersebut.
182. Akan tetapi dia tidak melihat ada orang yang hendak menyerangnya, hanya nampak seorang pengemis tua duduk di sana, bersandar dinding depan kuil, beralaskan jerami, duduk dengan santai dan memandangnya dengan sinar mata yang tajam dan mulut di balik kumis yang tersenyum mengejek.
183. Haruskah malam ini dia berada di tempat terbuka, diterpa angin dan disiksa dingin dan kelaparan? Dia menengadah dan melihat betapa langit yang mulai gelap itu indah, bintang-bintang mulai nampak dengan sinar yang masih lemah disilaukan sinar matahari yang mulai mengundurkan diri.
184. Enak betul kau menimpakan kesalahan pada orang lain! Aku memintanya ke sini bukan untuk berkasih-kasihan seperti yang kau lakukan di tepi telaga! Tapi untuk mengobati kutuk yang menimpa dirinya dengan senjata ini! Lalu ada suara berdesing disertai memancarnya sinar putih dan menebarnya hawa sangat dingin.
185. Yen Yen dan Siauw Cu dapat menyelinap dan bersembunyi di balik semak belukar, mengintai keluar! Nampak sinar obor dan bermunculan puluhan orang dari bawah, orang-orang yang memegang obor dan senjata tajam, jelas di bawah sinar api itu nampak orang-orang berpakaian perajurit dan mereka berpakaian tambal-tambalan serba hitam.
186. Sekali dia kedipkan dua matanya, sepasang sinar hijau menyambar dahsyat ke arah Datuk Lembah Akhirat yang saat itu tengah hantamkan tangan kanannya untuk memukul hancur kepala Sinto Gendeng! (Mengenai ilmu-ilmu gaib yang didapat Wiro dari Datuk Rao Basaluang Ameh harap baca serial Wiro Sableng berjudul Wasiat Iblis terdiri dari 8 Episode).
187. Sepasang alis yang indah bentuknya ditambah penghitam alis itu berkerut semakin dalam dan sinar matanya menatap wajah kedua orang muda itu bergantian, lalu terdengar berkata, "Begitu mudahnya? Sumoi, lupakah engkau bahwa aku adalah pengganti gurumu, keluargamu, bahkan orang tuamu? Begitu saja engkau hendak menjadi isteri orang tanpa memperdulikan aku?"
188. "Main keroyokan, ya? Kami juga bisa!" Dan tanpa banyak komentar lagi wanita berusia empat puluh tahun yang masih cantik itu sudah menggerakkan sulingnya untuk menyerang Tung-hai Lo-mo. Terdengar suara berdesing nyaring dan suling itu menjadi sinar keemasan yang melengking-lengking! Terpaksa Tung-hai Lo-mo menyambut dengan pedangnya dan mereka berdua sudah bertanding dengan hebatnya.
189. Keng Han terkejut bukan main karena sinar hitam itu adalah rambut wanita itu yang bergerak secara luar biasa sekali dan tahu-tahu telah melibat muka dan lehernya! Bau harum menusuk hidungnya dan selagi dia tertegun, tidak tahu harus berbuat apa karena untuk merenggut rambut itu dia merasa tidak tega, sebuah totokan mengenai kedua pundak secara beruntun dan dia pun tidak mampu ber­gerak lagi!
190. Yang seorang adalah Mimi yang nampak sehat, cantik jelita dan berseri wajahnya, sedangkan lawannya adalah seorang gadis yang satu dua tahun lebih tua dari Mimi, gadis yang tinggi ramping, manis sekali dengan sinar mata tajam dan mulut yang manis terhias senyum dia melihat bahwa gerakan gadis yang menjadi lawan Mimi itu amat tangkas sehingga ia mampu menandingi Mimi dan latihan itu berlangsung seru dan cepat.
191. Melihat gelagat yang tidak baik ini, Cu In sudah meluncurkan sabuk suteranya yang ber­ubah menjadi sinar putih menyerang kearah Lo Siu Lan. Siu Lan terkejut akan tetapi tidak sempat mengelak dan tahu-­tahu pinggangnya telah terlibat ujung sabuk dan sekali Cu In menarik, tubuh Siu Lan terdorong ke arahnya dan ia sudah menangkap gadis itu dan menodong­kan jari-jari tangan kirinya ke atas ubun-­ubun kepala Siu Lan.
192. Akan tetapi bagian atas dari muka itu, dari hidung ke atas yang nam­pak saja sudah membuat Keng Han ter­pesona! Hidung mancung lurus, sepasang mata yang bersinar-sinar seperti mata burung Hong dan memiliki sinar lembut, dihiasi sepasang alis mata yang kecil melengkung hitam, anak rambut yang melingkar di dahi dan pelipis, rambut yang hitam panjang dan disanggul dan diberi pita putih, semua itu sudah cukup membuat Keng Han mengakui dalam hati bahwa dia belum pernah melihat yang seindah itu! Tubuhnya tertutup pakaian yang serba putih dari sutera halus, dan hanya sepatunya saja yang hitam.

Bagaimana sobat? mudah-mudahan kalimat di atas dapat membantu kaian. Jika punya kalimat lain, silahkan sobat tambahkan di kotak komentar.