Saturday, 7 November 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata "berlari". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata "berlari"


Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat untuk kata "berlari", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "berlari" dalam bahasa Indonesia?
Contoh kalimat yang menggunakan kata "berlari" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "berlari"

  1. terus berlari walau fajar masih lama!
  2. Dia berlari mendapatkan kawan-kawannya.
  3. Dia berlari terus sambil makan ular itu.
  4. Mang Sukri tergesa-gesa berlari ke luar.
  5. Aku berlari masuk ke ruang Gawat Darurat.
  6. Si manis berlari hendak masuk ke sekolah.
  7. sekali padahal orang itu berlari kencang.
  8. Kemudian dia berlari enuju pintu kamarnya.
  9. Tebak menuju siapa saya berlari ke kemarin?
  10. "Ra ... ." Dave berlari keluar memanggilku.
  11. Mima hanya mencibir dan berlari ke dalam rumah.
  12. Roy pun berlari meninggalkan tempat sialan itu.
  13. Kucing pun segera berlari ke arah rumpun rotan.
  14. Han Li cepat berlari ke tepi sungai dan melihat.
  15. Tanpa sadar dia berteriak dan berlari ke kereta.
  16. Sungguh merupakan ilmu berlari cepat yang hebat.
  17. Dia langsung berlari karena takut ketinggalan bis.
  18. Dia mempercepat jalannya dan berlari mendaki lereng.
  19. Kaki Rita yang berlari dengan sepatu berdetak-detak.
  20. Ketiga anak beranak itu berlari menuju kamar Darmini.
  21. "Hey, sini! Cepat!" panggil Rangga berlari ke halaman.
  22. Dia panik berlari menyibak orang-orang, ke segala arah.
  23. "Aduh, bagaimana nih, Roy?" Dia berlari ke pembaringan.
  24. Dia berlari terus ke tengah pulau yang merupakan bukit.
  25. Kereta terus berlari membelah persawahan dan bukit-bukit.
  26. Malam tiba dan Siauw Cu berlari terus melewati puncak bukit.
  27. Lalu si buntut tikus yang lincah berlari meninggalkan mereka.
  28. Mini cooper berlari kencang diantara kendaraan-kendaraan lain.
  29. Mereka berlari kecil, meloncati anak tangga, menuruni bukit itu.
  30. Rita berlari kesamping rumah melihat kesekeliling samping rumah.
  31. "Nuhun nya, Kang (terima kasih Bang)!" Roy berlari menuju mobil.
  32. Bi-kiam Nio-cu cepat sekali berlari dan telah tiba di tempat itu.
  33. Dia berlari ke sana kemari, seolah-olah takut kehilangan sesuatu.
  34. Mendengar jawababn rotan, kucing segera berlari ke sebuah lobang.
  35. Mereka lalu berlari menuju ke tanah lapang datar dekat gapura desa.
  36. Dia berlari ke emperan toko di mana gadis itu juga berteduh di sana.
  37. "Tungguuuuu!" Wawan berteriak dan berlari serabutan ke loket karcis.
  38. Buru-buru Rita menaruh gagang telepon kemudian segera berlari keluar.
  39. Mereka ngeloyor membawa alat musiknya dan berlari ke perempatan jalan.
  40. Kini Lee Siang berlari lagi dan Goan Ciang juga tidak banyak bertanya.
  41. (33) Minul berlari dengan tak lupa melepas sepatu dan menekuk celananya.
  42. Beberapa orang pengawal berlari ke arah terowongan di pertengahan lembah.
  43. Atau, "Kembali!" Roy pasti akan melompat turun, berlari menyongsong mereka.
  44. Mari kita ke sana! katanya dan dia pun berlari cepat, dikejar oleh Kwi Hong.
  45. Buru-buru dia turun dari pohon, berlari tanpa mengenal lelah menuju rumahnya.
  46. Si T–shirt mahal mengerang kesakitan dan Roy berlari dikejar-kejar mereka.
  47. Napasnya tidak terengah, seolah berlari secepat itu tidak melelahkan baginya.
  48. Mereka berlari cepat dan tak lama kemudian mereka telah memasuki sebuah hutan.
  49. Dia berlari terus sambil kadang menangis kadang tertawa, atau berteriak-teriak.
  50. Seorang remaja berlari kecil sejak dari gerbong depan sampai ke gerbong belakang.
  51. Buru-buru dia mengemasi ransel birunya dan berlari ke belakang untuk mandi pasfoto.
  52. Tangan karto menyambar Tommy bertepatan dengan motor itu berlari agak slip menjauh.
  53. Tommy berlari menuju motor Trail yang dia taruh pada jalanan setapak dipekuburan itu.
  54. Roy sendiri membanting pintu Jimny dengan kesal dan berlari masuk halaman rumah Yuke.
  55. Akan tetapi setelah tiba di jalan yang sepi, tiga orang ini berlari cepat menyusulnya.
  56. Panji yang sejak tadi tegak tertegun berlari ke hadapan Tua Gila, memeluk orang tua ini.
  57. Han Li berlari menghampirinya dan keduanya lalu menyelinap masuk melalui pintu belakang.
  58. Nanti dalam perjalanan kuceritakan!” kata Lee Siang dan iapun berlari keluar dari situ.
  59. Saat itu pulalah Wawan berlari kencang dan menubruknya! Mereka bergulingan di jalan raya.
  60. Cepat dia berlari kembali ke gua tadi dan melihat betapa Cu In sudah mem­buat api unggun.
  61. Dengan cepat ia dapat menemukan serangkai kunci di atas meja, dan ia segera berlari masuk.
  62. "Makasih, ya. Sayang arah kita berlawanan," Rashid melambaikan tangannya, berlari ke kereta.
  63. Para penghuni itu bersorak dan segera mereka berlari ke sana-sini untuk mencari alat pemukul.
  64. Ia mengusap keringat dari lehernya karena tadi mengerahkan seluruh tenaga untuk berlari cepat.
  65. “Kita kejar!” kata Niocu dan tanpa menanti jawaban ia sudah melompat ke depan berlari cepat.
  66. Peti itu sudah kutumpuk dengan baik, lalu ada anjing yang berlari menubruk peti sehingga terguling.
  67. Kini mendengar bujukan ayahnya dan Keng Han, ia lalu bangkit dan berlari menubruk kedua kaki ibunya.
  68. Seorang pensiunan ambtenar zaman kolonial dulu. Sebetulnya Roy ingin berbalik dan berlari memeluknya.
  69. Belasan li mereka berlari meninggal­kan tempat itu sampai mereka memasuki sebuah hutan di lereng bukit.
  70. Setelah yakin bahwa mereka tidak dikejar, Kai-ong berhenti berlari dan dua orang gadis itu pun berhenti.
  71. Cu Goan Ciang hanya mengikuti saja, dan setelah tiba di luar pintu gerbang, Lee Siang berlari cepat sekali.
  72. "Tapi, aku nggak terima kalau kamu menganggap aku cewek gampangan!" Tanpa diduga Mima berlari ke luar kamar.
  73. Melihat ini, pemilik rumah makan lalu berlari keluar dan berlutut di depan ka­ki orang berpakaian putih itu.
  74. Keng Han terseret akan, tetapi wanita itu tetap menariknya dan berlari dengan cepat sekali meninggalkan dusun itu.
  75. Melihat betapa Yen Yen sepagi itu telah terengah-engah seperti habis berlari jauh dan cepat, Goan Ciang tersenyum.
  76. Setelah mengikatkan tali itu pada sebatang pohon, dia cepat berlari ke arah suara jeritan yang kini terdengar lagi.
  77. Aih, Ayah....! Bagaimana Ayah sajalah, aku hanya menurut saja! katanya sambil berlari dan duduk di belakang ayahnya.
  78. Karto terbangun mendengar off sound suara Rita yang memanggilnya, dia buru-buru bangun dan berlari menuju pintu besi.
  79. “Baik akan kulaksanakan!” kata Kui Hwa tanpa ragu lagi dan iapun berlari memasuki halaman rumah ayahnya yang luas.
  80. Seorang pendek gendut berjalan setengah berlari terseok-seok menghampirinya, wajahnya yang bulat itu penuh senyum lebar.
  81. Namun baru berlari sejauh beberapa tombak, di depannya terdengar tawa bergelak dan tahu-tahu makhluk berjuluk Jagal iblis
  82. “Antarkan tamu itu ke sini, cepat!” kata The-ciangkun kepada sang penjaga yang cepat memberi hormat lalu berlari keluar.
  83. Mereka berlari terus dan menjelang pagi, Yen Yen baru mengajak Siauw Cu berhenti di dalam sebuah gubuk di tepi sungai kecil.
  84. Dia memegang guci dan tidak jadi membuka tutupnya karena dua ekor kuda yang berlari congklang ke tempat itu menimbulkan debu.
  85. Mendengar seruan ini, banyak pasukan dari benteng berlari keluar tanpa membawa senjata dan merigacungkan kedua tangan ke atas.
  86. Oleh karena itu, ketika di lereng bukit itu dia melihat sebuah bangunan kuil di depan, tanpa ragu lagi dia berlari ke kuil itu.
  87. Dukun dengan beringsut –ingsut meninggalkan ruangan itu menuju pintu untuk kemudian terpincang-pincang berlari keluar halaman.
  88. Ketika melihat ayahnya, Panji yang juga dikenal dengan sebutan Datuk Pangeran Rajo Mudo hendak berlari menghampiri orang tua itu.
  89. Menyerahkan dua puluh lima rupee pada Kay. "Pergi beli karcis, sana!” kata Roy pada Kay yang berlari senang meninggalkan mereka.
  90. Nah, selamat tinggal! Dia menggunakan ilmu­nya berlari cepat sekali sehingga seben­tar saja sudah lenyap dari pandang mata gadis itu.
  91. Hampir dua lusin prajurit dipimpin oleh tiga orang kepala regu dan dua orang perwira bergerak cepat, berlari ke arah lenyapnya Nawang Suri.
  92. Kemudian dia teringat kepada Ji Koan. Paman itu masih dia tinggalkan di dalam perahu! Teringat akan ini, dia lalu melompat dan berlari turun.
  93. Biarpun hatinya hancur karena belum sempat mengurus jenazah empat orang saudaranya, terpaksa ia cepat berlari pulang untuk minta bala bantuan.
  94. Pada saat itulah tiba-tiba orang bercadar kuning berlari menghampiri Sabai Nan Rancak lalu jatuhkan diri, berlutut di tanah di hadapan si nenek.
  95. Gugurnya Yazid disebabkan ulah kudanya, pada suatu hari kudanya berlari sangat kencang sehingga Yazid terlempar dari kuda lalu terbanting ketanah.
  96. Ada yang ke gerbong belakang sambil berharap semoga kereta berhenti di stasiun kecil dan mereka bisa melompat turun berlari ke gerbong paling depan.
  97. Dia berlari cepat dan pada suatu tikungan yang tertutup oleh pohon-pohon besar, hampir dia bertabrakan dengan seorang yang berjalan cepat dari depan.
  98. "Cu In....!" Terdengar The Sun Tek memanggi-manggil, akan tetapi Cu In tidak peduli dan berlari terus, meloncati pagar tembok meninggalkan rumah besar itu.
  99. Emosional seklai Rita berlari kearah telepon diambil gagang telepon itu, tapi belum sempat dia ngomong diseberang telepon suara serak itu telah mendahului.
  100. Bi-kiam Nio-cu menyambar rambutnya sambil menggigit bibir menahan keluarnya air mata, lalu ia membalikkan tubuhnya dan berlari pergi meninggalkan tempat itu.
  101. Aku menjadi ketakutan ah, jangan-jangan mereka akan mengejar­ku pula....! Orang itu berlari lagi ke­takutan.Mendengar ini, Keng Han menjadi tidak enak hati.
  102. hari terbit anak buah Dewi Lembah Bangkai itu berharap sudah bisa sampai di lembah, namun dalam berlari digelapnya malam ada satu kegelisahan merasuk dirinya.
  103. Pandang mata gadis itu berkilat penuh harapan dan kegembiraan, lalu iapun meloncat dan kini ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk berlari cepat secepat mungkin.
  104. Tiba-tiba mereka mendengar suara orang memanggil dan melihat sesosok tubuh dengan cepatnya berlari ke arah mereka. Dari jauh saja Cu In sudah mengenal orang itu.
  105. Setelah tiba di luar, Cu In menotok Siu Lan sehingga gadis ini menjadi lemas dan roboh tak berdaya, kemudian mereka berdua berlari cepat meninggalkan tempat itu.
  106. Astaga! Itu si kakek Samino! Apa yang terjadi dengan dirinya?! Sang dara melompat dari atas kuda, langsung berlari ke arah mayat orang tua yang terbujur di tanah.
  107. Ha ... ha! Pengganti Yuyulentik sudah aku dapatkan! Datuk Lembah Akhirat tertawa girang lalu melompat turun dari kereta, berlari menuju gubuk dekat kelokan jalan.
  108. Goan Ciang dan Hui Yen cepat keluar dari balik semak belukar, berlari mendekati pagar tembok dan Goan Ciang segera melemparkan ujung tali yang ada kaitannya ke atas.
  109. Melihat pintu depan pekarangan kuil itu terbuka, diapun berlari masuk, mengejutkan beberapa orang hwesio yang sedang bekerja membersihkan pekarangan di pagi hari itu.
  110. Atau umpan crossing sangat dimungkinkan karena 2 CB lawan belum sepenuhnya berada di tempat seharusnya sehingga akan kalah dengan striker yang bisa berlari lebih cepat.
  111. Rombongan baru berhenti berlari ketika mereka tiba di depan pintu gerbang sebuah perkampungan yang dikurung pagar tembok, di tepi sungai yang tinggi, merupakan tebing sungai.
  112. Munadi berlari menuju pintu kamar, tapi Murniati merangsek dan menggumuli Munadi tercekit dalam jepitan tangan Murniati yang baunya luar biasa, hingga Munadi mual dan mau muntah.
  113. Niocu yang berlari lebih cepat segera dapat mengejar orang-orang Hek-houw-pang yang menawan Siu Lan. Gadis ini berjalan dengan sikap tenang di tengahtengah mereka. Ia tidak takut.
  114. Mereka terus berlari menyusup-nyusup, makin jauh meninggalkan lereng bukit dan suara gaduh itu semakin tak terdengar, juga sinar obor itu di tangan banyak orang itu makin tak nampak.
  115. Pelayan muda yang agak jangkung tadi berlari di depan dan begitu mereka berhadapan dengan Tay-lek Kwi-ong dan Mimi, pelayan itu berseru, “Inilah orangnya yang menculik gadis itu!”
  116. Keduanya berlari cepat menuju ke istana Pangeran Tao Kuang. Ternyata mereka semua tidak beristirahat melainkan berkumpul di ruangan depan, juga menanti sesuatu yang pasti akan terjadi.
  117. Mini Cooper masuk dan berhenti pada pelataran parkir Rita segera turun dan berlari menuju gerbang dan menanyakan sesuatu pada piket tentang Herman (Non Dubb) Piket menunjukkan arah kedalam.
  118. Wanita itu memaki-maki, menantang-nantang akan tetapi tidak ada yang mempedulikan dan ternyata mereka itu rata-rata dapat berlari cepat, dida­hului oleh si rakasasa pemegang tongkat besar itu.
  119. Saat kerbau masuk kedalam gua, kambing jantan itu menundukkan kepalanya, berlari untuk menabrak kerbau tersebut dengan tanduknya agar kerbau jantan itu keluar dari gua dan dimangsa oleh sang Singa.
  120. Akan tetapi, biarpun Lee Siang sendiri belum pernah menguji ilmu kepandaian Goan Ciang, gadis ini sudah melihat betapa pemuda itu dapat berlari cepat, bahkan memiliki tenaga lebih kuat dari padanya.
  121. Akan tetapi ketika dua orang bangsawan itu berlari masuk, merekapun cepat mendekat dan melihat kakak beradik itu terdesak oleh Tay-lek Kwi-ong, tentu saja mereka tidak mungkin dapat tinggal diam lagi.
  122. Lan Bi bangkit berdiri, memandang kepada hwesio itu penuh rasa terima kasih, lalu menjawab penuh semangat, “Baik, suhu, akan saya laksanakan perintah suhu!” Dan iapun setengah berlari pergi ke dapur.
  123. Tuan Munadi keluar dari kamar dan berlari keruang tengah dimana Tommy dengan setengah menangis dan marah melapor kepada ayahnya, ketika itu Rita dengan gaun tidurnya kaluar dari kamarnya menuju ruang itu.
  124. Para pengejarnya semakin dekat dengannya dan dalam kegugupannya, ke­tika kudanya berlari menyusup semak berduri, dia pun tersangkut dan tak da­pat dicegah lagi dia pun terlempar jatuh dari atas kudanya!
  125. “Maaf, tidak baik begini, aku mau pergi tidur!” katanya dan diapun cepat menyelinap, melepaskan diri dari kepungan enam orang wanita itu dan berlari memasuki kamarnya dan menutupkan daun pintu, menguncinya dari dalam.
  126. Dia berlari sambil menyusup-nyusup di balik semak-semak agar tidak nampak dari jauh, tidak perduli betapa kulit tubuhnya yang sudah hampir tidak tertutup pakaian yang robek-robek kini menjadi babak belur oleh semak belukar.
  127. “Tay-lek Kwi-ong, engkau iblis jahat!” tiba-tiba Mimi yang tidak dapat menahan kemarahan hatinya, sudah berlari dan meloncat masuk ke dalam ruangan pesta yang kini telah ditinggal pergi sebagian besar dari para tamunya.
  128. Tuan Munadi kepiano dan mendorongnya menyerang dan menyeruduk mayat-mayat hidup itu sampai berjungkalan menimpa vas-vas bunga atau lampu sudut ruangan, Munadi berlari menuju anak-anaknya yang masih berusaha membuka pintu itu.
  129. Ibnu Ishaq rahimahullah berkata: Yazid bin Zam’ah adalah salah seorang sahabat yang gugur dalam perang Hunanin, ketika pertempuran terjadi kudanya yang bernama Janah berlari kencang dan ia terlempar ketanah hingga meninggal dunia .
  130. Menjelang sidang, terdengar suara gaduh dan para tosu yang berlari menuju ke ruangan sidang yang tertutup itu, melihat tubuh seorang tosu terlempar keluar dan ketika mereka semua melihat, ternyata tubuh itu adalah Beng An Tosu yang telah tewas!
  131. “Omitohud...! Kalau pinceng tahu begitu, tidak akan pinceng biarkan mereka melarikan diri begitu saja! Nyonya, mari kita cepat ke sana menengok keadaan suamimu!” Wanita itu bangkit dan berselimut jubah lebar, terhuyung berlari meninggalkan tempat itu.
  132. Dan pada saat terakhir, ucapan The Sun Tek agaknya membuatnya lemas, lemah lunglai dan tidak dapat menahan jeritan hatinya sendiri bahwa selama ini, sampai kini, ia masih mencintai pria itu! Cu In berlari meninggalkan tempat itu dengan air mata bercucuran.
  133. Karto segera berlari kepintu, berusaha mau membukanya, tapi keras seklai, dia panik dan menggedor-gedor pintu, kamera hand held jalan mendekati Karto, bertepatan dengan Karto menengok, sesosok tubuh berpakaian hitam-hitam muncul dari bawah kamera, Mata karto membelalak.
  134. Mari kita kembali kepada mereka. “Dan tanpa menanti jawaban Kwi Hong lalu berlari masuk, disusul oleh Cia Kun. Pemuda ini merasa gembira bukan main.Dia tahu bahwa kalau seorang gadis setuju dipinang, ia pasti akan mengatakan seperti yang dikatakan gadis itu, yaitu menyerahkan kepada orang tuanya.
  135. “Suhu, nama saya Kui Lan Bi, panggil saja Lan Bi, harap jangan menyebut nyonya lagi, suhu sudah siap? Biar saya ambilkan sepatu suhu...!” Dengan cekatan seolah ada semangat dan hidup baru yang menggerakkan tubuhnya yang selama beberapa hari nampak layu dan lemah, Lan Bi setengah berlari ke bilik dan mengambilkan sepatu hwesio itu.
  136. Herman bangkit dan dengan gerak-gerak yang kaku dia mengejar Rita yang segera berlari kearah kamar Tuan Munad, digedor-gedor, tapi tidak juga mau membuka, segera Rita berlari kekamar Tommy, Herman berhasil mencekal lengan Rita, Gadis itu meronta-tonta, tangan satunya berhasil mengambil vas bunga, dihantamkan kepala Herman hingga terhuyung dan jatuh berdebam.
  137. Akan tetapi gadis itu mendengus, membalikkan tubuhnya lalu berlari meninggalkan tempat itu, membuat Siauw Cu berdiri bengong dengan muka merah dan hati menyesal karena ia telah membikin marah cucu Pek Mau Lokai. Akan tetapi, tepuk tangan memujinya dan para anggota Hwa I Kaipang bertepuk tangan memuji, sedangkan Pek Mau Lokai tahu-tahu sudah berada di depannya dan menerima tongkat cucunya itu.
  138. Mereka berlari terus biarpun sudah keluar kota, dan baru berhenti mengaso setelah mereka bertemu dengan tempat persembunyian para anggota Hwa I Kaipang yang bermusuhan dengan Hek I Kaipang yang menjadi antek Mongol sehingga Hwa I Kaipang dicap sebagai pemberontak dan dikejar-kejar pasukan pemerintah, Hwa I Kaipang terpaksa meninggalkan markas besar mereka dan hanya mempunyai tempat-tempat pertemuan yang dirahasiakan.
  139. Mendengar itu, cepat Goan Ciang berlari keluar kamar dan langsung dia lari ke dalam taman di mana semalam dia saling menyatakan cinta dengan Lee Siang. Seperti ada perasaan yang menuntunnya, dia langsung saja pergi ke dekat kolam ikan emas, tempat di mana dia bermesraan dengan Lee Siang semalam dan benar saja di atas bangku di mana semalam Lee Siang duduk, nampak Liu Bi duduk seorang diri, seolah-olah ia sedang melamun dan melihat ikan emas hilir mudik berenang dengan indahnya di dalam kolam yang airnya jernih.
  140. Mayat Herman masih menyeret Rita yang menjerit dan meronta-ronta, Tommy berlari kearah itu, dan menghantamkan patung kayunya kemuka Herman, hingga mayat itu melengking dan melepaskan peganngannya, Rita segera ditariknya Tommy, Mayat Herman bangkit lagi darah hitam mengucur dan berjalan kaku mengejar Tommy dan Rita yang akan keluar pintu dikejauhan kelihatan Tuan Munadi terpincang-pincang berlari sambil mau muntah dibelakangnnya mayat Murniati mengejar dengan jalannya yang kaku seperti robot, mereka ketemu dekat pintu keluar.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.