Tuesday, 6 October 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Contoh Kalimat Menggunakan Kata Penghubung "andaikata". Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata Penghubung "andaikata"

Contoh kalimat yang menggunakan kata penghubung "andaikata" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
  1. Aku tidak akan merasa sakit hati andaikata engkau menolakku.
  2. “Aku tidak percaya! Dan andaikata benar wajahmu cacat, aku tetap akan mencintamu.”
  3. Me­lihat gerakan mereka, andaikata mereka itu dua lawan dua saja, tentu Lama Ju­bah Kuning akan kalah.
  4. Biar andaikata orang itu bersembunyi ke dalam liang semut, akhir­nya sang maut akan datang pula men­jemput.
  5. Sebab andaikata ia lakukan secara terbuka, betapa malu seisi dunia ini bila seorang doktor belajar pada penggangguran macam saya.
  6. "Kemungkinan begitu, mudah-mudahan tidak" kata Anuraga "tetapi andaikata dia cacad, bahkan mati sekalipun, tak perlulah engkau takut.
  7. Coba andaikata engkau selama hidupmu belum pernah merasakan senang, tidak mengenal senang, aku yakin engkau tidak pula mengenal susah.
  8. Pula, andaikata aku me­nolong karena engkau, itu pun tidak aneh, bukan? Engkau pernah menyelamatkan aku, sudah semestinya kalau sekarang aku membalas budi itu.
  9. Akan tetapi yang kebal ada­lah tubuhnya sehingga andaikata dia ter­kena makan racun atau dilukai oleh ra­cun, tentu hawa beracun dalam tubuh­nya menolak dan membuatnya kebal.
  10. Tadi pun andaikata dia berkeras bendak membunuh, menghadapi pangeran itu beserta isterinya dan Kwi Hong, Cu In, kakek pengemis dan muridnya, belum tentu dia berhasil bahkan mungkin saja dia yang roboh dan tewas.
  11. Juga andaikata kelak Kaisar Cia Cing mengangkat se­orang di antara putera menjadi pangeran mahkota, tentu bukan Tao Seng yang di­angkatnya karena Tao Seng hanyalah putera seorang selir yang berketurunan Khitan pula.
  12. Kedua, andaikata engkau mampu mengalahkan aku sekalipun, menyiksa atau membunuh sekalipun, aku tidak akan mau membiarkan kau pergi dan dalam waktu tiga hari, tetap saja sumoi akan mati dalam keadaan tersiksa! Nah, kau tetap hendak memaksaku?”
  13. Dia cerdik sekali dan andaikata disebutnya Thian-li-pang itu membuat Pangeran Mahkota marah dan mengerahkan pasukan pengawalnya, dia tentu akan bertindak menawan sang pangeran lebih dulu agar dia dan muridnya dapat keluar dari istana itu dengan aman!
  14. Keng Han tidak menolak, karena per­cuma saja andaikata dia akan mengejar Cu In yang pergi tanpa pamit . Dan dia pun ingin mengenal lebih baik putera suhunya ini yang berkepandaian tinggi dan yang menurut Dalai Lama pernah menjadi murid Dalai lama yang sakti.
  15. Tao Seng mengaku demikian hanya demi gengsi saja, agar diterima lamarannya menjadi suami Silani. Pada­hal, andaikata dia tidak berbohong se­kalipun tentu dia akan diterima pula ka­rena memiliki mantu pangeran saja sudah merupakan kehormatan besar bagi Kha­laban
  16. Apa salahnya menjadi isteri Panglima Khabuli yang selain berkuasa, juga cukup gagah dan jantan? Ia sendiri, andaikata tidak bertemu dengan Goan Ciang, tentu akan menjadi isteri panglima itu dengan siapa ia telah menjalin hubungan yang mesra selama lebih dari setahun ini.
  17. Pendeknya, banyak pemuda dan gadis tentu akan terpesona dan tergila-gila melihat mereka berdua! Agaknya sikap mereka yang lembut dan sama sekali tidak membayangkan kecongkakan sikap para bangsawan pada umumnyalah yang membuat Shu Ta sama sekali tidak merasa marah atau benci kepada mereka. Dia tahu bahwa andaikata kedua orang ini bersikap tinggi hati, pasti dia akan membenci mereka karena maklum bahwa mereka ini adalah orang-orang Mongol si penjajah!
  18. “Saudara Shu Ta, apakah kaukira kalau engkau sudah memusuhi semua orang Mongol lalu engkau menjadi pahlawan? Apa manfaatnya kalau engkau hanya membenci dan memusuhi semua orang Mongol, apa manfaatnya bagi rakyat yang menderita? Apakah kalau engkau memperlihatkan sikap bermusuhan dengan kami, bahkan andaikata engkau membunuh kami, hal itu dapat mengenyangkan perut rakyat yang lapar? Sobat, memusuhi dan membenci orang-orang Mongol, bukan satu-satunya cara untuk membela rakyat jelata.


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.