Contoh kalimat yang menggunakan kata penghubung "seraya" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.
- Hijau Satu! seru Adi Sara seraya cepat bangkit.,
- tiba-tiba putera buyut berseru seraya menunjuk Anuraga.
- Dia segera cekal lengan Dewa Tuak seraya berbisik ketus.
- Jadi, kapan kita bisa bikin gol?" katanya seraya tertawa.
- dilemparkan. Dia memutar tubuh untuk lari seraya berteriak.
- Beres! jawabnya seraya melompat naik ke atas punggung kuda.
- Wiro cepat membungkuk mencium tangan guru? nya seraya berkata.
- Tunggu! kata Datuk Lembah Akhirat seraya memandang berkeliling.
- Dia gerak-gerakkan dua tangannya yang bersarung seraya berkata.
- Makan ini ... kata Wiro seraya melemparkan obat berbentuk butiran.
- Lihat! Ratu Duyung mendadak berteriak keras seraya menunjuk ke arah Wiro.
- kau sendirian di sini! kata Wiro seraya berdiri dan pura-pura hendak pergi.
- Si nenek cepat menarik lengan Pedang Iblis seraya berbisik: Kita kabur saja.
- Lalu bagaimana cara menolongnya?" tanya Gajah seraya menghampiri ketempat patung.
- Pendekar 212 Wiro Sableng jatuhkan diri, bersujud di tanah seraya hatinya berkata.
- Mohon maaf, saya tak berani menerima pemberianmu ... kata Wiro seraya membungkuk.
- "Tangkap budak keparat itu! Jangan sampai lolos" teriak orang2 itu seraya mengejar.
- Kau barusan memanggilku bangsat! Nah, anggap saja itu namaku! sahut Wiro seraya pasang kuda
- Pembunuhan Jagi! seru Raden Cokro seraya berdiri dan menggebrak meja dengan tangan kirinya.
- Kegiatan Syeikh al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya seraya berkomentar.
- !"tiba-tiba pandai besi itu berteriak kaget seraya memandang tangannya yang berlumuran darah.
- Iblis Jagal Makam Setan! seru Tua Gila seraya cepat-cepat melompat ke kiri tapi masih terlambat.
- Yang diserang berseru kaget, cepat melompat mundur lalu membungkuk seraya menjotos dada harimau.
- Manusia banci jahanam! Siapa kau sebenarnya! Bentak sang Datuk seraya menjambak rambut Buli-Buli.
- Setelah mengusap darah yang keluar dari luka di pipi kanan dia mengangkat tangan kiri seraya berkata.
- Sabai! seru Tua Gila seraya menghambur dan merangkul si nenek sebelum perempuan tua itu rubuh ke tanah.
- Jahanam pengecut! Siapa berani membokong! teriak Jagal iblis Makam Setan seraya melompat selamatkan diri.
- Maafkan kami Dedemit Karang Gontor! seru Tapak Jingga dan Suro Markum berbarengan seraya beringsut mundur.
- Si gadis kecil menunjuk ke lobang yang di tengah seraya berkata dengan sikap hormat: Silahkan paman raden.
- Awas kalau kau sampai tidak benar memasangnya! Jangan sampai mencong! kata Dewa Sedih seraya sesenggukkan.
- Panca tahu kebimbangan mereka "Hayo, kita jenguk ke candi" katanya seraya mempelopori berjalan lebih dulu.
- Kalau engkau tetap duduk disitu, kepalamu akan kuinjak-injak" tiba-tiba Wawa berseru seraya maju menghampiri.
- Aku harap hal itu tidak kalian lakukan! kata Ki Rawe Jembor dengan tegas seraya berdiri dan melangkah ke pintu.
- Dalam keadaan lawan tak berdaya seperti itu Datuk Lembah Akhirat melompat seraya lemparkan Pedang Naga Suci 212.
- Kami bukan perampok! salah satu dari tiga orang yang menerobos masuk berteriak seraya melompat ke atas sebuah meja.
- Dia menyusul melompat turun seraya berteriak agar ada yang membantu menyeret Bujang Gila Tapak Sakti ke tempat aman.
- Puti Andini cepat imbangi diri seraya tukikkan Pedang Naga Suci 212 dalam jurus yang disebut Pedang Dewa Menukik Bumi.
- Hai! Lihat... ! Apa itu yang melesat di udara?! tiba-tiba salah seorang perajurit berteriak seraya menunjuk ke arah lembah.
- Apakah kita bertiga tidak berciuman pula?! ujar Wiro seraya berpaling pada Hijau Dua dan Hijau Tiga lalu tertawa gelak-gelak.
- Tetapi dia tak mau turun, mungkin takut kalau mengganggumu" kata kakek tua seraya memasukkan ikan bader ke dalam lukah bambu.
- orang yang membawa obor serta senjata! Dari kedua ujung jalan dua rombongan orang itu mendatangi dengan cepat seraya berteriak-teriak.
- Buru2 ia berbangkit dan menghampiri Anuraga seraya memberi hormat "Maaf tuan brahmana, sungguh tak kuketahui bahwa tuan hadir di sini"
- "Darah!" kata pandai besi seraya songsonskan telapak tangannya kemuka brahmana “lihatlah darah Wawa ini! Gajah harus mengganti darah!"
- Mereka berhamburan menghampiri "Wawa, Wawa! Mengapa engkau ? Bangunlah ..." mereka sibuk mengguncang-guncang tubuh Wawa seraya memanggilnya.
- Namun Gajah masih harus diadili lagi karena menyebabkan Wawa terluka parah" tiba-tiba buyut Tayaka berseru pula seraya membuka kitab dihadapannya.
- Jahanam! Ilmu apa ini! teriak Datuk Lembah Akhirat seraya palangkan tangan kirinya di depan mata karena tidak tahan terhadap silaunya dua larik sinar hijau.
- Bocah dan orang berpakaian bagus itu agaknya memiliki ilmu kebal ... kata Datuk Lembah Akhirat dalam hati seraya mengawasi Naga Kuning dan Datuk Paduko Intan.
- Kau tak memberi jawaban apa-apa kangmas ... berkata Cokro Ningrat seraya melayangkan pandangan berarti pada Ronggo Sampenan, Warok Tumo Item dan Lonceng Maut.
- "Hai, berhenti, engkau anak manusia atau setan?" tiba-tiba anak perempuan yang berumur lebih muda dari Dipa membentak seraya lintangkan seruling menghadang Dipa.
- Namun saat itu sang Datuk yang tidak cidera sedikitpun akibat hantaman tadi telah lebih dulu berkelebat seraya mengibaskan gulungan kain putih di tangan kanannya.
- !"tiba-tiba seorang anak menjerit kaget "hayo kita laporkan pada bapaknya!" anak itu terus lari seraya berteriak-teriak "Wawa mati! Wawa mati dibunuh si Gajah ...!"
- Karena gara2 Gajah mengangkat patung dewa Ganesialah maka Hyang Batara Syiwa murka, dan musna" kemudian mereka berteriak-teriak pula seraya hendak menyerbu untuk menangkap Gajah.
- Yang di sebelah kanan mengulurkan tangan menyentuh mahkota sedang yang sebelah kiri mendongak seraya berkata lantang: Segala puji syukur untuk Allah Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
- Wiro sadar benar, waktunya sangat sempit untuk menyelamatkan Pangeran Harjokusumo apalagi untuk menanggalkan sarung tangan Sri Baginda. Maka tanpa banyak bicara dia jatuhkan diri seraya berkata;
- Iblis! Kekasih nenek Kelabang Biru! kembali Hijau Satu membuka mulut seraya menunjuk ke sebuah cabang pohon dimana tergantung mayat Pedang Iblis yang sudah membusuk dan belatungan kedua rongga matanya.
- Demi melihat lelaki yang berjalan paling depan, serta merta buyut Tayaka bangun dan tersipu-sipu maju menyambut seraya memberi hormat "Ah, Ki Panji Marga baya, maafkanlah karena kami terlambat menyambut"
- Padahal ... Wiro tidak meneruskan ucapannya karena di ujung sana dilihatnya patih Singaranu muncul dan langsung mendekati Sri Baginda, membisikkan sesuatu seraya menunjuk ke arah Wiro dan Primarani berada.
- Yang disitu mayat Adipati Tawang Merto, kalian pasti tak mengenalinya karena sudah sangat rusak... Kembali Hijau Satu menjelaskan seraya menunjuk pada mayat yang tergantung di pohon sebelah kiri jalan menurun.
- Laksana terbang orang ini melompat dari kudanya, berkelebat ke arah Naga Kuning seraya lepaskan pukulan Mencabut Jiwa Memusnah Raga! Sempat si bocah terkena maka tubuhnya akan berubah menjadi debu berwarna hitam.
- Pendekar 212! Kau boleh berubah menjadi harimau kepala sepuluh! Tapi nyawamu tetap satu dan akan amblas di tanganku! Sang Datuk menyergap ke depan seraya lancarkan satu jotosan keras ke arah kepala harimau putih.
- Dan ketika (Alm) Presiden Soeharto mengirim Ibnu Sutowo ke Jerman untuk menemui seraya membujuk Habibie pulang ke Indonesia, BJ Habibie langsung bersedia dan melepaskan jabatan, posisi dan prestise tinggi di Jerman.
- Banyak diantara mereka yang menyertai rombongan itu dengan berkuda sudah melompat turun lalu menggendong satu demi satu orang-orang yang berada dalam keadaan sekarat itu seraya berseru: Ki Dukun ... Tolong ... Selamatkan orang-orang ini!
- Di dalam rumah, ketika dikejauhan terdengar derap kaki lima perajurit Kadipaten itu, seorang lelaki tua berambut putih memegang bahu seorang pemuda berusia dua puluh tahun seraya berkata: Anakku A c! mimpiku semalam mungkin akan menjadi kenyataai.
- “kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”5
- Menurut Carl Friedrich kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.