Contoh Kalimat Menggunakan Kata "agung"

Dengan melihat dan mempelajari contoh-contoh kalimat untuk kata "agung", kita akan terbantu untuk memahami arti dan pengertian dari kata tersebut. Perlu juga kalian pahami bahwa arti dan makna kata tersebut bisa berbeda untuk kalimat-kalimat yang tidak sama.

Bagaimana membuat kalimat dengan menggunakan kata "agung" dalam bahasa Indonesia?
Contoh kalimat yang menggunakan kata "agung" dapat dilihat pada contoh kalimat yang dikumpulkan dari berbagai sumber di internet seperti berikut ini.

Contoh-contoh Kalimat yang Menggunakan Kata "agung"

1. Aqidah adalah urusan yang sangat agung dan mulia.
2. Baiklah, Dewimu itu tentu seorang yang sangat agung dan berkuasa.
3. “Nona Mimi, untuk sementara ini engkau tetap menjadi tamu agung di sini.
4. Sebaliknya, kerajaan dan raja akan di agung – agungkan bila masalah beras bisa di kendalikan.
5. Tapi apa yang lebih agung dari itu adalah seruannya: smpai juga akhirnya cahaya itu kepada kita.
6. Tak di­sangkanya bahwa pendeta agung itu bah­kan mengenal dua macam ilmu rahasia ­yang dipelajarinya di Pulau Hantu!
7. Mari singgah di rumah kami di mana kami dapat menjamu kalian sebagai tamu agung dan kita dapat bercakap-cakap mengenal persoalan ini.
8. Yudi berusaha menjadi penengah dan menyuruh mereka berdamai dengan iming-iming, bahwa persahabatan itu sangat agung ketimbang permusuhan.
9. Seorang pria berusia empat puluh tahun lebih yang tampan dan lembut sikapnya, seorang wanita cantik yang agung dan anggun, berusia sebaya dengan pria itu.
10. Di awal masa kerjanya, Komisi Yudisial telah berkomitmen untuk memfokuskan pengawasan terhadap 49 hakim agung MA dan para hakim yang berada di kota-kota besar.
11. Memelihara shalat adalah sebab yang sangat agung untuk menggapai akhlak yang mulia, wajah yang berseri-seri dan jiwa yang tenang serta akan menjauhkan dari sifat-sifat rendah dan hina.
12. Maka hidayah dan tauhid adalah sebab utama yang paling agung yang membawa kepada kelapangan dalam dada, sementara kesyirikan dan kesesatan adalah sebab utama terjadinya kesempitan dan kesesakan dada.
13. Jiwa-jiwa yang mulia tidak akan merasa ridha terhadap kezaliman, perbuatan keji, mencuri, demikian pula tindakan pengkhianatan, sebab jiwanya lebih agung dan lebih mulia daripada harus melakukan itu semua.
14. SYAIKH Nizami Ganzavi adalah penyair agung Persia yang hidup pada tahun 1155-1223 M. Selain dikenal sebagai penulis syair Laila Majnun yang termashur, penyair yang dilahirkan di kota Ganje, Azerbaijan, ini juga dikenal sebagai penulis Khusrau dan Syirin.